• Tidak ada hasil yang ditemukan

AD ART KOPRASI NELAYAN GARUT SELATAN BMG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AD ART KOPRASI NELAYAN GARUT SELATAN BMG"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

AD/ART KOPRASI NELAYAN GARUT SELATAN (BMGS)

Anggaran Dasar Koprasi Nelayan Garut Selatan

MUKADDIMAH

Bahwa kemerdekaan merupakan jembatan emas untuk mencapai cita-cita kemerdekaan yaitu masyarakat yang adil dan makmur.

Bahwa para Bapak Pendiri Bangsa kita telah meletakkan dasar pembangunan ekonomi untuk mencapai masyarakat adil dan makmur seperti tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat (1) dengan penjelasan : ” Didalam pasal tersebut tercantum dasar demokrasi ekonomi, yaitu produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan bangun perusahaan yang sesuai untuk itu ialah Koperasi.”

Bahwa Bung Hatta, Bapak Koperasi, sebagai Konseptor Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, setelah memperhatikan dengan seksama dan melihat kenyataan penderitaan rakyat Indonesia sebagai akibat Kemiskinan Stuktural yang disebabkan oleh sistem ekonomi Kolonial Belanda, menyatakan bahwa ” Hanya dengan

berkoperasi kita dapat menarik rakyat Indonesia dari lumpur kemiskinan.”

Bahwa setelah mengikuti dengan seksama jalannya pembangunan ekonomi pada masa lalu, dan pembangunan Koperasi pada umumnya serta pembangunan Koperasi Tani pada khususnya, menunjukkan bahwa pembangunan tersebut belum sesuai dengan amanah Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi adalah merupakan bangun perusahaan yang sesuai dengan amanah Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 dijadikan sebagai pelaku ekonomi pinggiran atau dipinggirkan. Berdasarkan kondisi tersebut maka dalam era reformasi ini Koprasi Nelayan Garut Selatan dengan seluruh jajarannya bertekad bulat untuk tampil sebagai pelaksana pembangunan perekonomian nasional dengan memainkan peranan yang sesungguhnya yang berorientasi pada pembangunan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada kelautan dan Agro Bisnis serta membuka pasar atau produk kelautan baik di dalam dan di luar negeri dengan

mengkaitkannya secara lengkap melalui kerjasama yang solid dan sinergik dengan kegiatan ekonomi warga koperasi Nelayan sebagai konsumen.

(2)

Bahwa berdasarkan paradigma tersebut di atas, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koprasi Nelayan Garut Selatan yang memuat ketentuan-ketentuan tentang jenis usaha yang

berorientasi jauh ke depan serta menetapkan perangkat Organisasi Kelembagaan yang lengkap dan memadai sehingga mampu menjawab tantangan dunia usaha yang

semakin kompetitif. Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tersebut dimaksudkan pula untuk meningkatkan kemampuan Koprasi Nelayan Garut Selatan menangkap peluang-peluang usaha yang muncul sebagai akibat dari kebijakan Pemerintah di era reformasi ini yang diantaranya menyangkut kebijakan redistribusi asset nasional dan kebijakan-kebijakan lain di bidang Pertanian, Kehutanan,

Perkebunan, Distribusi, Industri Kebutuhan Pokok, Sarana Produksi Pertanian, Permodalan, serta Perdagangan Ekspor dan Impor.

ANGGARAN DASAR BAB I

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

1) Koperasi ini bernama Koprasi Nelayan Garut Selatan, disingkat ” KNGS”, merupakan Koperasi Primer dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Koprasi Nelayan Garut Selatan

2) Koprasi Nelayan Garut Selatan berkedudukan di Desa... kecamatan Bungbulang kab. Garut

3) Koprasi Nelayan Garut Selatan dapat membuka perwakilan di Luar Daerah, berdasarkan Keputusan Rapat Anggota.

BAB II

LANDASAN, ASAS DAN PRISIP Pasal 2

Koprasi Nelayan Garut Selatan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Pasal 3

1.Koprasi Nelayan Garut Selatan melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi, yaitu :

2.Koprasi Nelayan Garut Selatan sebagai badan usah dalam melaksanakan usaha berdasarkan prinsip-prinsip: kebersamaan, effisiensi, profesionalisme dan saling menguntungkan serta meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat.

1.Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; 2.Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

3.Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;

(3)

5.Kemandirian;

6.Pendidikan perkoperasian bagi anggota; 7.Kerjasama antar koperasi;

BAB III

MAKSUD, TUJUAN DAN USAHA Pasal 4

Maksud dan tujuan dari Koprasi Nelayan Garut Selatan adalah memajukan kelembagaan dan kegiatan usaha anggota dan jajarannya.

Pasal 5

1.Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, maka Koprasi Nelayan Garut Selatan menyelenggarakan usaha yang berkaitan dengan kegiatan usaha anggota antara lain:

2.Dalam hal kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan dapat membuka peluang usaha dengan non anggota.

1.Simpan pinjam sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2.Pengadaan dan penyaluran barang-barang kebutuhan anggota;

3.Kegiatan usaha dalam bidang perikanan dan usaha kelautan; 4.Kegiatan usaha lainnya sesuai dengan kebutuhan anggota;

5.Kegiatan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi anggota.

3. Dalam melaksanakan kegiatan usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan dapat membentuk unit-unit usaha baik di dalam maupun di luar Daearh.

4. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sampai dengan (3) Pasal ini, Koprasi Nelayan Garut Selatan dapat melakukan kerjasama dengan Koperasi dan Badan Usaha lain, baik di dalam maupun di luar negeri.

BAB IV KEANGGOTAAN

Pasal 6

Yang dapat diterima menjadi anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan, adalah Seluruh nelayan dan Anggota Kelompok nelayan Garsel yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

(4)

2.Telah melunasi Simpanan Pokok sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Simpanan Wajib sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Rumah Tangga Koprasi Nelayan Garut Selatan.

Pasal 7

1.Keanggotaan Koprasi Nelayan Garut Selatan sah jika simpanan pokok telah dilunasidan menandatangani buku daftar anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan.

2.Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada Badan Hukum-badan hukum lain manapun dengan cara apapun.

Pasal 8 1.Keanggotaan berakhir apabila:

1.Anggota yang diberhentikan oleh pengurus dapat membela diri dalam Rapat Anggota

2.Berahirnya keanggotaan Koprasi Nelayan Garut Selatan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) Pasal ini setelah namanya dihapus dari Buku Daftar Anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan.

3.Anggota yang berhenti akan menerima kembali simpanan-simpanan yang telah dibayar dan hak-hak lainnya setelah dikurangi kewajiban yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Khusus Koprasi Nelayan Garut Selatan dan membayar penggantian keuangan yang ditimbulkan olehnya.

1.Koperasi yang bersangkutan bubar atau dibubarkan oleh pemerintah; 2.Berhenti atas kehendak sendiri;

3.Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan dan atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan lainnya yang berlaku dalam Koprasi Nelayan Garut Selatan.

Pasal 9 Setiap anggota berkewajiban:

1.Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib pada Koprasi Nelayan Garut Selatan sesuai ketentuan yang diputuskan Rapat Anggota;

2.Menggunakan jasa usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan untuk memenuhi kebutuhannya;

3.Berperan serta mengembangkan usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan (berpartisipasi aktif).

(5)

5.Memelihara nama baik, persatuan dan kesatuan serta keutuhan Koprasi Nelayan Garut Selatan

6.Menanggung kerugian usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan secara terbatas maksimal sebesar simpanan pokok dan simpanan wajib.

Pasal 10 Setiap anggota berhak:

1.Mendapatkan pelayanan yang sama dalam memanfaatkan jasa usaha dan menikmati hasil usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan sesuai dengan partisipasi dan jasa pada Koprasi Nelayan Garut Selatan

2.Menghadiri setiap Rapat Anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan 3.Mempergunakan Hak bicara dan hak suara;

4.Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas Koprasi Nelayan Garut Selatan

5.Mengetahui keadaan organisasi dan usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan 6.Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk memperbaiki Koprasi Nelayan

Garut Selatan

BAB V

RAPAT ANGGOTA Pasal 11

1.Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koprasi Nelayan Garut Selatan.

2.Rapat Anggota berwenang menetapkan:

3.Rapat Anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan terdiri dari:

4.Rincian tentang syarat-syarat dan tata tertib setiap jenis Rapat Anggota seperti tersebut dalam ayat (3) pasal ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Koprasi Nelayan Garut Selatan.

5.Setiap anggota mempunyai hak suara yang sama dalam Rapat Anggota yaitu satu anggota satu suara.

6.Tempat, tanggal acara Rapat Anggota harus sudah disampaikan terlebih dahulu kepada anggota sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum

pelaksanaan Rapat Anggota.

1.Anggaran Dasar;

(6)

3.Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas;

4.Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koprasi Nelayan Garut Selatan, serta pengesahan laporan keuangan;

5.Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan tugasnya;

6.Pembagian Sisa Hasil Usaha;

7.Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran Koprasi Nelayan Garut Selatan.

1.Rapat Anggota Tahunan 2.Rapat Anggota Program 3.Rapat Anggota Khusus 4.Rapat Anggota Luar Biasa

Pasal 12

1.Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan.

2.Apabila Rapat Anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) maka rapat ditunda untuk paling lama 7 (tujuh) hari dan bila pada rapat kedua tetap tidak tercapai syarat tersebut ayat (1) dalam pasal ini maka Rapat Anggota dapat berlangsung dan keputusannya sah serta mengikat anggota.

3.Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.

4.Dalam hal tidak tercapai mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota yang hadir.

5.Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota yang lain.

Pasal 13

1.Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dalam Rapat Anggota Khusus yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/3 daripada jumlah anggota Koprasi

Nelayan Garut Selatan dan keputusannya harus disetujui oleh 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.

2.Perubahan Koprasi Nelayan Garut Selatan dilakukan dalam Rapat Anggota Khusus yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 daripada jumlah anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan dan keputusannya harus disetujui oleh 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.

Pasal 14

(7)

2.Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Sidang.

3.Keputusan Rapat Anggota ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Sidang.

BAB VI PENGURUS

Pasal 15

1.Pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan terdiri dari unsur:

2.Pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.

3.Yang dapat dipilih menjadi pengurus ialah yang memenuhi syarat-syarat antara lain:

1.Ketua 2.Sekretaris 3.Bendahara

1.Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2.Memiliki sifat kejujuran dan keterampilan kerja.

3.Mempunyai pengetahuan yang luas tentang perkoperasian dan dunia usaha. 4.Tidak pernah melakukan tindakan atau kegiatan yang merugikan Negara

Republik Indonesia dan atau Gerakan Koperasi serta tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana ekonomi.

5.Mempunyai pengalaman minimal 2 (dua) tahun menjadi pengurus di Koperasi Anggota.

6.Syarat-syarat lain yang akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 16

1.Masa jabatan pengurus adalah 5 (lima) tahun dan setelah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali.

2.Rapat Anggota dapat memberhentikan pengurus setiap waktu bila terbukti bahwa:

3.Bilamana seorang anggota pengurus berhenti sebelum masa jabatannya

berakhir, maka Rapat Pengurus dapat mengangkat penggantinya dengan cara mengangkat dari kalangan anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan.

4.Pengangkatan pengganti Anggota Pengurus yang berhenti sebagaimana dimaksud ayat (4) pasal ini dipertanggungjawabkan oleh pengurus dan dimintakan pengesahan dalam Rapat Anggota berikutnya.

(8)

2.Pengurus tidak mentaati Undang-undang Koperasi, Peraturan-peraturan pelaksanaannya, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan khusus Koprasi Nelayan Garut Selatan.

3.Pengurus baik dalam sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan dalam Gerakan Koperasi.

4.Pengurus tidak royal lagi kepada Koprasi Nelayan Garut Selatan dan anggota. 5.Ternyata dikemudian hari terbukti tidak memenuhi syarat sebagaimana yang

tersebut dalam pasal 15 ayat (3).

Pasal 17

1.Pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan berjumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang.

2.Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus.

Pasal 18

1.Tugas, Wewenang, Hak Kewajiban dan Tanggung jawab Pengurus: 1.Pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan mempunyai wewenang: 2.Pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan mempunyai hak:

1.Memimpin organisasi dan usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan, melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koprasi Nelayan Garut

Selatan serta mewakili Koprasi Nelayan Garut Selatan di hadapan dan di luar pengadilan.

2.Menyelenggarakan Rapat Pengurus dan Rapat Anggota serta mempertanggung jawabkan kepada Rapat Anggota mengenai pelaksanaan tugas

kepengurusannya.

3.Menyelenggarakan administrasi organisasi, yaitu antaralain:

1.Buku Daftar Anggota untuk mencatat masuk dan keluar anggota pada waktunya; 2.Buku Daftar Pengurus untuk mencatat saat mulai dan berhentinya jabatan

pengurus;

3.Buku Daftar Pengawas untuk mencatat saat mulai dan berhentinya jabatan pengawas;

4.Kartu Tanda Anggota.

5.Menyusun, mengajukan dan melaksanakan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koprasi Nelayan Garut Selatan. 6.Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris.

7.Mengadakan dan melaksanakan upaya-upaya lain untuk mengembangkan usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan sesuai keputusan Rapat Anggota sepanjang tidak merugikan Koprasi Nelayan Garut Selatan dan anggota. 8.Memberikan penjelasan-penjelasan kepada anggota supaya

(9)

Keputusan Rapat Anggota dan Keputusan Rapat Pengurus diketahui dan dimengerti oleh segenap anggota.

9.Memelihara kerukunan antar anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan timbulnya perselisihan paham.

1.Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota.

2.Mengangkat dan memberhentikan Direksi, Karyawan dan atau Pimpinan dari unit usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan.

3.Membuka cabang atau perwakilan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 5 Anggaran Dasar ini.

4.Pengurus dapat meminta jasa audit kepada Koperasi Jasa Audit atau Akuntan Publik sesuai kemampuan dan tingkat perkembangannya.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Pengurus menerima imbalan jasa sesuai Keputusan Rapat Anggota.

1.Pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan berkewajiban untuk: 1.Pengurus mempunyai Tanggung jawab:

1.Melaksanakan Rapat Anggota untuk melaporkan pelaksanaan tugas kepengurusannya.

2.Membantu pengawas dalam pelaksanaan pengawasan antara lain memberikan keterangan dan segala sesuatu tentang asset Koprasi Nelayan Garut Selatan. 3.Menanggung terhadap kerugian yang diderita oleh Koprasi Nelayan Garut

Selatan sebagai akibat karena kesengajaan dan kelalaiannya;

1.Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kesengajaan dan kelalaian seorang atau beberapa anggota pengurus maka kerugian ditanggung oleh anggota pengurus yang bersangkutan.

2.Jika kerugian yang timbul akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan dalam Rapat Pengurus, maka semua anggota pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang diderita Koprasi Nelayan Garut Selatan.

3.Pengurus sebelum memangku jabatannya wajib mengucapkan sumpah atau janji sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koprasi Nelayan Garut Selatan

4.Untuk melaksanakan Tugas, Wewenang dan Tanggung jawab seperti tersebut pada pasal 18 ayat (1) s/d (3), Pengurus wajib menyusun ketentuan mengenai pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab Anggota Pengurus.

(10)

1.Laporan keuangan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan Sisa Hasil Usaha serta arus kas dari tahun yang bersangkutan berikut penjelasannya.

2.Keadaan dan usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan serta hasil usaha yang dicapai.

3.Pertanggung jawaban sebagaimana dimaksud huruf a ayat (5) pasal ini ditandatangani oleh semua pengurus.

4.Apabila salah seorang anggota pengurus tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, anggota yang bersangkutan menjelaskan alasannya secara tertulis. 5.Persetujuan terhadap laporan tahunan, termasuk pengesahan Laporan

Keuangan, merupakan penerimaan pertanggung jawaban pengurus oleh Rapat Anggota. Dengan persetujuan ini membebaskan pengurus dari tanggung

jawabnya pada tahun buku yang bersangkutan.

BAB VII PENGAWAS

Pasal 19

1.Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota

2.Yang dapat dipilih menjadi pengawas Koprasi Nelayan Garut Selatan adalah anggota yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1.Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2.Anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan

3.Mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja.

4.Mengetahui pengetahuan yang luas tentang perkoperasian. 5.Mempunyai pengetahuan dibidang keuangan dan audit.

6.Tidak pernah melakukan tindakan yang merugikan Negara Republik Indonesia dan atau Gerakan Koperasi serta tidak pernah melakukan tindak pidana ekonomi.

7.Mempunyai pengalaman minimal 2 (dua) tahun manjadi pengurus di Koperasi Anggota.

8.Persyaratan lainnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koprasi Nelayan Garut Selatan.

1.Pengawas terdiri sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.

1.Masa jabatan pengawas adalah 5 (lima) tahun, dan setelah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali.

Pasal 20

(11)

1.Pengawas Koprasi Nelayan Garut Selatan mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan Koprasi Nelayan Garut Selatan.

2.Pengawas Koprasi Nelayan Garut Selatan mempunyai wewenang:

1.Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada Koprasi Nelayan Garut Selatan.

2.Mendapat segala keterangan yang diperlukan.

3.Memberikan koreksi, saran, teguran,dan peringatan kepada pengurus. 4.Pengawas dapat meminta jasa audit kepada Akuntan Publik atau

Koperasi Jasa Audit yang biayanya ditanggung oleh Koprasi Nelayan Garut Selatan.

5.Biaya audit tersebut dimasukkan dalam Anggaran Biaya Koprasi Nelayan Garut Selatan.

6.Pengawas Koprasi Nelayan Garut Selatan mempunyai hak:

Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai Keputusan Rapat Anggota.

1. Pengawas Koprasi Nelayan Garut Selatan mempunyai kewajiban: 1.Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

2.Setelah melakukan pemeriksaan wajib melaporkan pemeriksaan atau hasil temuannya kepada pengurus.

3.Membuat laporan tertulis hasil pengawasannya pada Rapat Anggota. 2.Pengawas mempunyai tanggung jawab:

Setelah Tahun Buku Koprasi Nelayan Garut Selatan ditutup pengawas

menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengawas terhadap Rapat Anggota. BAB VIII

PENASEHAT Pasal 21

1.Pengurus dapat mengangkat penasehat demi kepentingan Koprasi Nelayan Garut Selatan.

2.Penasehat memberi nasehat pada pengurus untuk kemajuan Koprasi Nelayan Garut Selatan baik diminta atau tidak diminta.

3.Pengangkatan penasehat, sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, dilaporkan kepada Rapat Anggota.

4.Ketentuan lebih lanjut mengenai penasehat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koprasi Nelayan Garut Selatan.

BAB IX STAF AHLI

(12)

1.Pengurus mengangkat Staf Ahli untuk membantu pengurus dalam menjalankan fungsi dan tugas-tugas kepengurusannya.

2.Ketentuan lebih lanjut mengenai Staf Ahli diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koprasi Nelayan Garut Selatan.

BAB X

DIREKSI DAN KARYAWAN Pasal 23

1.Rencana pengangkatan direksi diajukan pada Rapat Anggota untuk memperoleh persetujuan

2.Direksi diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada pengurus.

3.Susunan, persyaratan, tugas, wewenang hak dan kewajiban direksi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

4.Pengangkatan direksi serta hubungan kerja antara pengurus dan direksi dituangkan dalam Kontrak Kerja yang ditandatangani pengurus dan direksi yang bersangkutan.

5.Khusus untuk Unit Simpan Pinjam sebagai unit otonom Koprasi Nelayan Garut Selatan, Direktur Unit Simpan Pinjam bertanggung jawab langsung kepada pengurus. Syarat-syarat pengelola disesuaikan dengan Peraturan Khusus Koprasi Nelayan Garut Selatan dengan tetap memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 24

1.Karyawan Koprasi Nelayan Garut Selatan diangkat dan atau diberhentikan oleh pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan atas usul direksi, sedangkan alih tugas ditetapkan oleh direksi serta bertanggung jawab kepada direksi. 2.Syarat-syarat untuk diangkat menjadi karyawan Koprasi Nelayan Garut Selatan

diatur lebih lanjut dalam Peraturan Perusahaan Koprasi Nelayan Garut Selatan.

BAB XI

TAHUN BUKU DAN PEMBUKUAN Pasal 25

1.Tahun Buku Koprasi Nelayan Garut Selatan adalah tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

2.Koprasi Nelayan Garut Selatan wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

(13)

Pasal 26

1.Koprasi Nelayan Garut Selatan mempunyai modal yang diperoleh dari modal sendiri, modal pinjaman dan modal penyertaan.

2.Modal sendiri bersumber dari: 3.Modal pinjaman dapat berasal dari:

1.Modal Koprasi Nelayan Garut Selatan yang berasal dari hibah atau donasi dari pihak ketiga merupakan bagian dari simpanan khusus anggota yang tidak dapat dibagikan dalam jangka waktu 15 tahun dan digunakan sebagai modal untuk mengembangkan usaha.

2.Selain modal sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) pasal ini Koprasi Nelayan Garut Selatan dapat memupuk modal penyertaan yang berasal dari:

3.Sebagian modal yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, ditempatkan sebagai modal yang disetor pada Unit Simpan Pinjam Koprasi Nelayan Garut Selatan , yang besarnya ditatapkan sesuai keputusan Rapat Anggota.

1.Simpanan pokok 2.Simpanan wajib 3.Dana cadangan 4.Hibah

1.Anggota

2.Koperasi lainnya dan atau anggotanya 3.Bank dan lembaga keuangan lainnya

4.Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya 5.Sumber lain yang sah

1.Pemerintah

2.Anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan 3.Masyarakat

4.Badan Usaha Milik Negara dan Swasta 5.Badan-badan lainnya

Pasal 27

1.Setiap anggota wajib membayar simpanan pokok sejumlah Rp. 100.000,- (Seratus Ribu rupiah)

2. Simpanan pokok dapat dibayar sekaligus atau secara angsuran yang besarnya ditetapkan di dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Khusus.

(14)

4.Setiap anggota dapat menyimpan dalam bentuk simpanan sukarala atau simpanan lainnya yang ketentuannya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus.

5.Uang simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama masih menjadi anggota.

Pasal 28

1.Dalam hal anggota berhenti karena bubar atau Koprasi Nelayan Garut Selatan bubar atau dibubarkan oleh Pemerintah, simpanan pokok, simpanan wajib dan hak-hak lainnya setelah dikurangi dengan bagian tanggungannya yang

ditetapkan, dikembalikan kepada anggota yang berhak selambat-lambatnya satu bulan semenjak Koprasi Nelayan Garut Selatan bubar atau dibubarkan. 2.Dalam hal anggota berhenti karena kehandak sendiri atau diberhentikan oleh

pengurus, simpanan pokok dan simpanan wajib serta hak lainnya setelah dikurangi dengan bagian tanggungannya yang ditetapkan dikembalikan kepada anggota selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan semenjak diberhentikan.

BAB XIII

JANGKA WAKTU BERDIRINYA Pasal 29

Koprasi Nelayan Garut Selatan didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas sesuai dengan maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 Anggaran Dasar ini.

BAB XIV SISA HASIL USAHA

Pasal 30

1.Sisa Hasil Usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya-biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. 2.Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota

sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan Koprasi Nelayan Garut Selatan, serta digunakan untuk keperluan lain dari Koprasi Nelayan Garut Selatan, sesuai dengan keputusan Rapat

Anggota.

3.Besarnya pemupukan modal dan cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota. 4. Pembagian Sisa Hasil Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,

prosentasinya diatur oleh Rapat Anggota sebagai berikut:

1.Untuk dana cadangan 2.Untuk dana anggota

(15)

4.Untuk dana direksi dan karyawan 5.Untuk dana pendidikan

6.Untuk dana sosial

Pasal 31

Dana cadangan untuk keperluan perluasan usaha anggota dan jajarannya diputuskan dalam Rapat Anggota.

BAB XV

TABUNGAN ANGGOTA Pasal 32

1.Seluruh Koprasi Nelayan Garut Selatan wajib menanggung kerugian Koprasi Nelayan Garut Selatan yang timbul pada saat pembubaran dengan ketentuan pembebanannya terbatas pada simpanan pokok dan simpanan wajib yang telah dibayarkan.

2.Tanggungan anggota yang timbul akibat kerugian pada penutupan tahun buku dibebankan kepada dana cadangan, apabila dan cadangan tidak mencukupi, maka dibebankan terbatas pada simpanan pokok dan simpanan wajib.

3.Anggota yang telah keluar sebelum Koprasi Nelayan Garut Selatan dibubarkan wajib menanggung kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi dimana anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan dan keluarnya sebagai anggota belum lewat jangka 6 (enam) bulan.

BAB XVI

PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN Pasal 33

1.Pembubaran Koprasi Nelayan Garut Selatan dapat dilaksanakan berdasarkan; 1.Pembubaran Koprasi Nelayan Garut Selatan oleh Rapat Anggota

Khusus didasarkan pada:

1.Keputusan Rapat Anggota Khusus 2.Keputusan Pemerintah

1.Atas permintaan sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan

2.Tidak ada kegiatan usaha lagi.

Pasal 34

(16)

pengawas dan pihak lain yang dianggap perlu yang diberi kuasa untuk menyelesaikan pembubaran.

2.Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban:

3.Penyelesai membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat Anggota.

1.Pengurus menyampaikan keputusan pembubaran Koprasi Nelayan Garut Selatan kepada Rapat Anggota serta kepada pejabat sesuai ketentuan yang belaku.

2.Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan daripada pembayaran hutang lainnya.

3.Penyelesai memberitahukan keputusan pembubaran Koprasi Nelayan Garut Selatan kepada semua kreditur maupun pemerintah.

1.Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koprasi Nelayan Garut Selatan dalam penyelesaian.

2.Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan.

3.Memanggil pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

4.Memperoleh, memeriksa dan menggunakan segala catatan dan arsip Koprasi Nelayan Garut Selatan.

5.Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang dilakukan dari pembayaran yang dilakukan dari pembayaran hutang lainnya.

6.Menggunakan sisa kekayaan untuk menyelesaikan sisa kewajiban Koprasi Nelayan Garut Selatan.

7.Membagikan sisa hasil penyelesaian pada anggota. 8.Membuat berita acara penyelesaian.

BAB XVII SANKSI Pasal 35

1.Apabila anggota, pengurus dan pengawas melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan peraturan yang lainnya yang berlaku di Koprasi Nelayan Garut Selatan dapat diberikan sanksi oleh Rapat Pleno Pengurus dan Pengawas berupa:

2.Ketentuan lebih lanjut mengenai ayat (1) pasal ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koprasi Nelayan Garut Selatan.

3.Apabila direksi dan staf ahli melanggar ketentuan kontrak kerja yang berlaku, dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan dalam kontrak kerja tersebut. 4.Apabila karyawan melanggar ketentuan peraturan perusahaan dan peraturan

lainnya yang berlaku di Koprasi Nelayan Garut Selatan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam peraturan perusahaan.

(17)

1.Peringatan

(18)

BAB XVIII

ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN Pasal 36

Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Khusus, yang memuat Peraturan Pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar Koprasi Nelayan Garut Selatan dan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.

BAB XIX PENUTUP

Pasal 37

Akta Perubahan Anggaran Dasar Koprasi Nelayan Garut Selatan dibuat, disetujui dan disahkan oleh Rapat Anggota Khusus ( RAK) Koprasi Nelayan Garut Selatan tanggal 20 September 2013 dan ditandatangani oleh kami Pengurus, Pengawas Koprasi Nelayan Garut Selatan dan Isu cahaya Ketua Umum Koprasi Nelayan Garut Selatan selaku Wakil Anggota yang diberi mandat penuh oleh Rapat Anggota Khusus (RAK) Koprasi Nelayan Garut Selatan tanggal 20 Januari 2013

Ditetapkan di : garut

(19)

ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA KOPERASI ...

BAB I

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

1) Koperasi ini bernama Koperasi ...

2) Koperasi ... berkedudukan di (alamat koperasi)

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2

1) Koperasi ... bertujuanmewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya berdasar azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

2) Ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB III BIDANG USAHA

Pasal 3 Koperasi melaksanakan kegiatan usaha, yaitu : a) Perdagangan & Industri

b) Jasa

(20)

BAB IV KEANGGOTAAN

Pasal 4

(1) Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa (2) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan

Pasal 5

Syaratmenjadi anggota Koperasi ini adalah Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi ketentuansebagai berikut :

a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa, tidak dalam perwalian, dsb.);

b. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib sebagaimana yang dimaksudkan dalam pasal 28 ayat (1) dan (2) anggaran dasar ini;

c. Telah menyetujui isi anggaran dasar dan peraturan-peraturan perkoperasian yang berlaku

Pasal 6 Setiap anggota mempunyai kewajiban :

a. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan-keputusan Rapat Anggota;

b. Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan simpanan lainnya yang diputuskan oleh Rapat Anggota;

c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi; d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan azas kekeluargaan e. Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan pasal 32 ayat (1) Anggaran Dasar ini

Pasal 7 Setiap anggota mempunyai hak :

a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota b. Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas

c. Meminta diadakannya Rapat Anggota menurut ketentuan pasal 14 Anggaran Dasar ini

d. Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta maupun tidak diminta

e. Mendapatkan pelayanan yang sama antara sesama anggota f. Meminta keterangan mengenai perkembangan koperasi

g. Mendapat bagian SHU sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota terhadap Koperasi h. Mendapat bagian sisa hasil Penyelesaian

Pasal 8

Keanggotaan Koperasi mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam daftar anggota

Pasal 9

(21)

b. Bilamana Pengurus menolak permintaan dimaksud pada huruf a, maka yang berkepentingan dapat minta pertimbangan Rapat Anggota berikutnya;

Pasal 10 Keanggotaan berakhir, bilamana anggota :

a. meninggal dunia;

b. minta berhenti atas permintaan sendiri;

c. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan;

d. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota, atau berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi

Pasal 11

1) Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam Buku Daftar Anggota

2) Permintaan berhenti sebagai anggota harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus

3) Seseorang yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat Anggota berikutnya

Pasal 12

1) Selain anggota dimaksud dalam pasal 4, Koperasi dapat menerima Anggota Luar Biasa dengan persyaratan sebagai berikut:

a. di setujui keanggotaanya oleh Rapat Pengurus Anggota pendiri Koperasi b. bersedia membayar simpanan pokok

2) Keanggotaan Luar Biasa tidak dapat dipindah tangankan. 3) Anggota Luar Biasa mempunyai hak :

a. memperoleh pelayanan usaha;

b. mengajukan pendapat, saran dan usul untuk perbaikan dan kemajuan Koperasi tetapi tidak mempunyai hak suara dalam rapat Anggota.

c. memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha 4) Anggota Luar Biasa mempunyai kewajiban :

a. mematuhi ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan keputusan-keputusan Rapat Anggota;

b. membayar simpanan pokok;

c. memelihara nama baik dan kebersamaan dalam Koperasi;

d. menanggung kerugian usaha Koperasi secara terbatas maksimal sebesar simpanan pokok

Pasal 13 1) Keanggotaan Luar Biasa berakhir, apabila :

a. Meninggal dunia;

b .Koperasi yang bersangkutan bubar atau dibubarkan oleh Pemerintah; c. berhenti atas permintaan sendiri;

d. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai Anggota Luar Biasa, atau berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi .

(22)

3) Permintaan berhenti sebagai Anggota Luar Biasa harus mengajukan secara tertulis kepada Pengurus.

4) Anggota Luar Biasa yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan secara tertulis dalam Rapat Anggota berikutnya.

BAB V

RAPAT ANGGOTA Pasal 14

1) apat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. 2) Rapat Anggota menetapkan :

a. Anggaran dasar;

b. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi; c. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas; d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi;

e. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan tugasnya, serta pengesahan laporan keuangan;

f. Pembagian sisa hasil usaha;

g. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

3) Rapat Anggota dilakukan/dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun.

4) Rapat Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan paling lambat tanggal 31 Maret tahun berikutnya setelah tutup tahun buku (per 31 Desember)

Pasal 15

Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota Koperasi;

1) Apabila kuorum sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak tercapai, maka Rapat Anggota ditunda untuk waktu paling lama 7 hari;

2) Apabila pada rapat kedua sebagaimana dimaksud ayat (2) kuorum tetap belum tercapai, maka rapat dapat dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota

Pasal16

3) Dalam Rapat Anggota Koperasi tiap anggota mempunyai hak suara yang sama yaitu satu anggota satu suara.

4) Keputusan dalam Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mendapatkan mufakat, dalam hal tidak tercapai kata mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.

5) Semua keputusan Rapat Anggota Koperasi harus dibuat dalam Berita Acara Keputusan Rapat Anggota yang ditanda tangani oleh pimpinan rapat dan disahkan

oleh rapat anggota.

Pasal 17

(23)

Pasal 18

1) Rapat Anggota Luar Biasa diadakan apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota

2) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan atas kehendak : a. Pengurus;

b. Pengawas;

c. atas permintaan tertulis minimal 1/10 jumlah anggota

Pasal 19

Untuk mengubah Anggaran Dasar harus diadakan Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk mengubah anggaran dasar tersebut, yang harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggotayang hadir

Pasal 20

Untuk membubarkan Koperasi harus diadakan Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk pembubaran koperasi tersebut, yang harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota yang hadir

BAB VI PENGURUS

Pasal 21

Syarat-syarat Pengurus adalah antara lain :

1) Tidak menjadi/ menjabat sebagai Pengurus Koperasi lain (Koperasi Primer). 2) Cakap dan memiliki kemampuan serta pengetahuan tentang perkoperasian. 3) Amanah dan memiliki jiwa kepemimpinan serta berkepribadian menarik.

4) Dapat dan mampu bekerjasama dengan sesama pengurus lainnya, dengan pengawas, pengelola dan atau pihak lainnya.

5) Terpilih dalam fourom Rapat Anggota dan mendapat persetujuan/ disyahkan oleh pimpinan Rapat dalam Rapat Anggota.

6) Mempunyai komitmen yang kuat untuk kemajuan koperasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada anggotanya.

7) Sehat jasmani dan rohani.

8) Untuk kesinambungan kegiatan dan pengelolaan usaha koperasi, disaat pergantian kepengurusan pengurus lama dipilih kembali minimal 1 (satu) orang.

Pasal 22

(24)

BAB VII

3) Masa jabatan Pengawas Koperasi selama 3 (tiga) tahun, dan dapat dipilih kembali.

4) Pengawas mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan tugas pengawasannya pada tiap-tiap periode yang ditetapkan, besarnya berdasarkan Rencana Kerja (RK) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya (RAPB) Koperasi.

5) Dalam pelaksanaan tugasnya Pengawas Koperasi menyampaikan laporan hasil pengawasannya atas kegiatan dan asset/ keuangan Koperasi secara tertulis setiap triwulan kontinu dan konsisten.

6) Bilamana periode jabatan Pengawas telah habis, maka untuk pemilihan pengawas periode berikutnya baik sistem pemilihan, kriteria mengacu pada pasal 14.

BAB VIII

PENGELOLA USAHA Pasal 24

1) Koperasi dapat mengangkat manajer/Pengelola usaha/kepala bagian dan karyawan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha koperasi.

2) Manager/ Pengelola usaha/kepala bagian dan karyawan diangkat melalui Surat Keputusan Pengurus Koperasi dan dilaporkan pada Rapat Anggota.

3) Dalam pelaksanaannya Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian dan

4) karyawan secara priodik dan kontinyo baik diminta ataupun tidak diminta melaporkan tugas dan tanggung jawab penuh kepada pengurus Koperasi.

5) Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian dan karyawan berhak mendapatkan Gaji, tunjangan atau imbalan lainnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di Koperasi.

6) Untuk jabatan Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian masa kerja, hak dan kewajibannya dibuatkan kontrak kerjanya dengan mengacu peraturan/ ketentuan yang berlaku serta kebutuhan dan kemampuan Koperasi.

7) Kontrak kerja untuk jabatan Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian dibuat secara tertulis diatas kertas bermaterai dan ditanda tangani oleh pengurus atas nama Koperasi, dan pejabat yang bersangkutan.

8) Dalam kontrak kerja diatur hal-hal yang berkenaan dengan antara lain : a. Gaji, dan atau Imbalan jasa lainnya.

b. Jangka waktu berlakunya kontrak kerja. c. Hak dan kewajibannya.

d. Konsekwensi pelanggaran isi kontrak.

(25)

BAB IX

DEWAN PENASEHAT Pasal 25

1) Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat Dewan Penasehat;

2) Anggota Dewan Penasehat adalah tokoh masyarakat yang mempunyai kewibawaan atau keahlian sesuai kepentingan Koperasi;

3) Dewan Penasehat bertugas memberi saran/anjuran pada Pengurus untuk kemajuan Koperasi baik diminta maupun tidak diminta;

BAB X

PEMBUKUAN KOPERASI Pasal 26

1) Tahun buku Koperasi mulai dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan 31 (tiga puluh satu)

Desember.

2) Untuk pertama kalinya buku Koperasi dimulai pada tanggal ditetapkannya Anggaran Dasar ini.

3) Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai Prinsip Akuntansi Indonesia dan Standar simpanan wajib, dan hibah

2) Modal sendiri Koperasi berasal dari : a simpanan pokok;

b simpanan wajib; c dana cadangan; d hibah;

3) Untuk memperbesar usahanya, Koperasi dapat memperoleh modal pinjaman yang tidak merugikan Koperasi berupa pinjaman dari :

a anggota;

b koperasi lain dan atau anggotanya; c bank dan lembaga keuangan lainnya;

d penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; e sumber lain yang sah

4) Koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal Penyertaan BAB XII

SIMPANAN ANGGOTA Pasal 28

1) Setiap anggota harus membayar Simpanan Pokok atas namanya kepada Koperasi sebesar Rp ... yang dibayar sekaligus atau ………kali angsuran

2) Setiap anggota diwajibkan untuk membayar Simpanan Wajib atas namanya kepada Koperasi yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah tangga atau Peraturan Khusus

(26)

4) Pada waktu keanggotaan diakhiri, Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib merupakan suatu tagihan atas Koperasi sebesar jumlahnya secara kumulatif, jika perlu dikurangi dengan bagian tanggungan kerugian;

5) Setiap anggota digiatkan untuk menyimpan dalam bentuk atau jenis lainnya atas dasar keputusan Rapat Anggota

BAB XIII SISA HASIL USAHA

Pasal 29

1) Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan

2) Sisa Hasil Usaha Koperasi yang diperoleh dibagikan untuk : a cadangan;

b anggota sesuai transaksi dan simpanannya; c pendidikan anggota dan karyawan;

d insentif untuk Pengurus dan Pengawas; e insentif untuk Manajer dan karyawan; f sosial dan pembangunan daerah kerja

3) Pembagian dan presentase sebagaimana dimaksud ayat (2) ditentukan dan diputuskan sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota

Pasal 30

Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau dimasukkan dalam simpanan anggota yang bersangkutan

Pasal 31

Dana cadangan dipergunakan untuk pemupukan modal dan menutup kerugian Koperasi

BAB XIV

TANGGUNGAN ANGGOTA Pasal 32

1) Bilamana Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata bahwa kekayaan Koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajibannya, maka sekalian anggota diwajibkan menanggung kerugian masing-masing terbatas pada Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib yang seharusnya telah dibayar oleh anggota yang bersangkutan pada Koperasi, serta modal penyertaan yang dimilikinya

2) Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir suatu tahun buku ditutup dengan dana cadangan

3) Bilamana kerugian tersebut dalam ayat (2) tidak terpenuhi maka Rapat Anggota dapat memutuskan untuk membebankan bagian kerugian yang belum terpenuhi ditutup atau diperhitungkan dengan SHU tahun-tahun yang akan datang

BAB XV

(27)

(1) Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan : a. keputusan Rapat Anggota;

b. keputusan Pemerintah

(2) Pembubaran Koperasi oleh Rapat Anggota didasarkan pada :

a. atas permintaan anggota secara tertulis sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota; b. koperasi tidak lagi mempunyai kegiatan

(3) Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah didasarkan pada :

a. adanya bukti-bukti bahwa Koperasi tersebut tidak memenuhi ketentuan undang-undang perkoperasian;

b. kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum atau kesusilaan; c. kelangsungan hidupnya tidak dapat diharapkan lagi

Pasal 34

2) Untuk kepentingan pihak ketiga dan para anggota Koperasi, terhadap pembubaran Koperasi

dilakukan penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut penyelesaian

3) Penyelesaian dilakukan oleh penyelesai pembubaran yang selanjutnya disebut Penyelesai

4) Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi tersebut tetap ada dengan sebutan Koperasi Dalam

Penyelesaian

Pasal 35

1) Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Anggota maka Penyelesai

ditunjuk oleh Rapat Anggota terdiri dari unsur anggota, Pengurus, Pengawas, dan pihak lain yang dianggap perlu dan bertanggung jawab kepada kuasa Rapat Anggota

2) Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan berdasarkan keputusan Pemerintah maka Penyelesai

ditunjuk oleh Pemerintah dan bertanggung jawab kepada Pemerintah 3) Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban :

a) melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi Dalam Penyelesaian;

b) mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan;

c) memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri

maupun bersama-sama;

d) memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip Koperasi; menetapkan dan

melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari hutang lainnya; e) menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan kewajiban Koperasi;

f) membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota;

g) membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat Anggota

4) Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran Koperasi oleh Anggota kepada

Pemerintah, sesuai ketentuan yang berlaku

5) Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran kewajiban lainnya

Pasal 36

1) Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran Koperasi sesuai

ketentuan pasal 33 ayat (1) Anggaran Dasar ini—

2) Anggota yang telah keluar sebelum Koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian, apabila

kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota Koperasi dan keluarnya sebagai anggota belum lewat jangka waktu 6 (enam) bulan

(28)

KESEJAHTERAAN / SOSIAL Pasal 37

1) Koperasi mengupayakan bantuan/tunjangan atau imbalan jasa kepada anggota, Pengurus, Pengawas dan Manager/ karyawan antara lain seperti :

a. Jasa anggota koperasi. b. Bingkisan/ paket.

c. Bantuanantuan pengobatan kesehatan dan atau santunan kepada anggota yang meninggal dunia, dan yang mengalami musibah.

2) Besarnya jasa, bingkisan dan santunan pada tersebut diatas akan ditetapkan dalam

Anggota Koperasi yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga maupun peraturan lain yang berlaku di Koperasi dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 39

1) Anggota maupun anggota luar biasa yang mencemarkan nama baik dan merugikan Koperasi serta tidak mengindahkan kewajibannya sebagai anggota/melalaikan kewajibannya dalam membayar simpanan dan piutangnya sesuai dengan keputusan Rapat Anggota, maka kepada anggota yang bersangkutan diberikan peringatan / teguran.

2) Bilamana pada kurun waktu selanjutnya peringatan/ teguran tersebut tidak diindahkan maka yang bersangkutan dapat diberhentikan oleh pengurus dan selanjutnya keputusan dimaksud akan dilakukan pembahasan (disetujui atau ditolak) pada forum Rapat Anggota berikutnya.

3) Simpanan pokok dan simpanan wajib dan simpanan lain/jasa lainnya dari anggota yang diberhentikan dikembalikan setelah anggota tersebut menyelesaikan kewajiban utang piutangnya.

Pasal 40

Pengurus, pengawas maupun pengelola/karyawan Koperasi yang melakukan pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang atas tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan untuk selanjutnya dapat dipecat dari jabatannya berdasarkan hasil keputusan Rapat Anggota.

Pasal 41

1) Pengurus,pengawas maupun pengelola Koperasi yang dengan sengaja dan atau karena kelalaiannya melakukan perbuatan yang menimbulkan kerugian Koperasi dikenakan sanksi ganti rugi sebesar kerugian yang disebabkan oleh masing-masing pengurus, pengawas maupun pengelola yang bersangkutan.

(29)

BAB XVIII

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 42

Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dengan peraturan khusus atau peraturan lainnya atas persetujuan Rapat Anggota.

BAB XIX

KETENTUAN PENUTUP Pasal 43

1) Anggaran Rumah Tangga Koperasi ini disetujui/ disahkan oleh Rapat Anggota/ Rapat Anggota Tahunan Koperasi.

Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal disahkan/ ditetapkan untuk dapat dijadikan

Referensi

Dokumen terkait