• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Konfesi 1951: Pendahuluan 2. Kata Sambutan 3. Pengakuan Iman (Konfesi ) HKBP 1951 4. Pengakuan Iman (Konfesi ) HKBP 1996 5. Kuasa 6. Konfesi 1951: Pasal 1 Tentang Allah 7. Konfesi 1951: Pasal 2 Tentang Allah yang Tiga-Esa 8. Konfesi 1951: Pasal 3 Peker

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1. Konfesi 1951: Pendahuluan 2. Kata Sambutan 3. Pengakuan Iman (Konfesi ) HKBP 1951 4. Pengakuan Iman (Konfesi ) HKBP 1996 5. Kuasa 6. Konfesi 1951: Pasal 1 Tentang Allah 7. Konfesi 1951: Pasal 2 Tentang Allah yang Tiga-Esa 8. Konfesi 1951: Pasal 3 Peker"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Konfesi HKBP

1. Konfesi 1951: Pendahuluan

2. Kata Sambutan

3. Pengakuan Iman (Konfesi ) HKBP 1951

4. Pengakuan Iman (Konfesi ) HKBP 1996

5. Kuasa

6. Konfesi 1951: Pasal 1 Tentang Allah

7. Konfesi 1951: Pasal 2 Tentang Allah yang Tiga-Esa

8. Konfesi 1951: Pasal 3 Pekerjaan Kepribadian Allah Bapa Yang Tiga-Esa

9. Konfesi 1951: Pasal 4 Tentang Firman Allah

10. Konfesi 1951: Pasal 5 Tentang Dosa

11. Konfesi 1951: Pasal 6 Tentang Dosa Warisan

12. Konfesi 1951: Pasal 7 Tentang Kelepasan Dari Dosa

13. Konfesi 1951: Pasal 8 tentang Gereja

14. Konfesi 1951: Pasal Tentang PELAYAN-PELAYAN GEREJA

15. Konfesi 1951: Pasal 10 Tentang SAKRAMEN

16. Konfesi 1951: Pasal 11 Tentang TATA GEREJA

17. Konfesi 1951: Pasal 12 Tentang PEMERINTAH

18. Konfesi 1951: Pasal 13 Tentang HARI MINGGU

19. Konfesi 1951: Pasal 14 Tentang MAKANAN

20. Konfesi 1951: Pasal 15 Tentang IMAN DAN PEKERJAAN BAIK

21. Konfesi 1951: Pasal 16 TENTANG PERINGATAN ORANG MENINGGAL

22. Konfesi 1951: Pasal 17 TENTANG MALAIKAT

23. Konfesi 1951: Pasal 18 TENTANG HUKUMAN PADA HARI KIAMAT

Konfesi 1951: Pendahuluan

ÂÂ"Pengakuaan Percaya" amatlah perlu untuk menyatakan iman kita dan menolak ajaran-ajaran yang sesat. Dahulu telah ada pada Gereja Pengakuan Iman Oikumene untuk melawan ajaran-ajaran yang sesat. Pada waktu Reformasi ada juga surat-surat Pengakuan Percaya melawan ajaran dari Gereja Katholik Roma, yang

menyimpang dari Alkitab. Pada tiap-tiap saat timbul ajaran-ajaran yang sesat yang menggoncangkan Gereja, dan karena itu pula timbul surat-surat pengakuan yang baru.

Akan tetapi di dalam pengakuan yang baru itu, pengakuan yang mendahuluinya tidak dilupakan untuk melawan ajaran-ajaran baru yang sesat itu. Jadi Gereja harus selalu mempunyai pengakuan yang baru untuk melawan ajaran yang sesat yang timbul. Para Reformator tidak hanya memakai pengakuan purba, akan tetapi bentuknya telah diperbaharui pada zaman mereka itu. Jadi Gereja tidak boleh senang saja memegang pengakuan yang dahulu, malahan pengakuan-pengakuan itu harus dipersegar dan dikenakan untuk setiap waktu.

Sejak tahun 1933 terdapat ajaran-ajaran yang sesat di Jerman. Gereja-gereja di sana dibangun, karena merasa, bahwa pengakuan-pengakuan yang dahulu itu tidak cukup melawan ajaran-ajaran yang sesat itu serta menyusun suatu kesaksian yang baru yang disebut: "Die Barmen Thesen" (31 - 5 1934). Ditandaskan di situ pemerintahan Kristus sendiri dan dengan demikian dilawan pemerintahan orang-orang di dalam hal keagamaan sepeti Hitler dan kawan-kawannya.

Ditanah Belanda juga ada usaha menyusun suatu pengakuan iman yang baru. Pengakuan iman itu juga beralas pada pengakuan yang lama tetapi bernada baru pada zaman modern ini. (Dr. H.M. Bolkestein, hal. 203). Disebabkan oleh hal-hal yang mendesak di dalam Gereja kita, perlu pada masa ini pemikiran ulang terhadap pasal-pasal kepercayaan kita terhadap ajaran-ajaran sekeliling kita. Selama ini dapat dikatakan, bahwa hanya dua agama yang ada di sekeliling kita, yaitu Animisme dan Islam.

Tetapi sekarang telah banyak ajaran-ajaran yang telah masuk dari luar dan juga tumbuh dari dalam.

1. Katholik Roma. Gereja ini telah kembali lagi untuk melebarkan sayapnya. Ajarannya bertentangan dengan ajaran kita.

2. Adventist. Mereka telah mendirikan Seminarie di Pematangsiantar, dan menyebarkan ajarannya dengan jalan menyebarkan buku-bukunya dan mereka mengadakan propaganda agama di satu-satu wilayah beberapa malam.

3. Pinkster. Ajarannya telah tersebar di hampir semua tempat. Mereka memberikan tekanan pada roh dan karunia lidah. Doanya panjang-panjang dan pada setiap saat diserukan " Haleluyah". Majalah mereka yang dikeluarkan dari Jakarta bernama "Penyaluh".

(2)

5. Sirajabatak. Perkumpulan ini tersebar juga di banyak tempat. Mereka merupakan partai atau golongan. Tetapi seperti terang nyata dari anggaran dasar perkumpulan ini, mereka mementingkan rukun-rukun animisme dahulu.

6. Kumpulan "Bibelkring". Kumpulan ini berasal dari Balata dan berkembang ke Pematangsiantar. Di dalam Gereja kumpulan ini mau mengacaukan kepercayaan orang. Mereka menghunjuk kesalahan-kesalahan di dalam pekerjaan Gereja kita, yang tidak sesuai dengan Alkitab. Aliran ini telah sampai juga ke Tapanuli.

7. Kekristenan Nasinalisme. Ini berkembang selama perang Dunia yang kedua yang lewat ini. Mereka mengajarkan kekristenan yang sesat dengan menyesuaikan kekristenan dengan cita-cita kebangsaan saja.

8. Sinkretisme. Aliran ini tersimpul di dalam perkataan: "Semua agama adalah benar, hanya yang satu mempunyai kelebihan dari yang lain". Di Jakarta telah timbul suatu agama yang dinamai : Islam Isa. Agama ini adalah pencampuran dari Islam - Kekristenan, dan agama Yahudi. Surat selebarannya sampai juga di tempat kita. Penilaiannya terhadap agama adalah sebagai berikut : Agama mereka sebagai emas murni 24 karat, Kekristenan 22 karat, merupakan suatu agama tinggi, agama Yahudi 20 karat, termasuk agama menengah, Islam 18 karat termasuk agama menengah. Agama-agama lain 10 karat menjadi agama rendah.

9. Ajaran-ajaran yang berasal dari Theosopie, Komunis dan Kapitalis. Banyak paham yang berasal dari bahagian-bahagian ini yang dapat mengelirukan iman.

10. Telah ada kumpulan-kampulan dari orang-orang yang memisahkan diri dari Gereja kita, seperti Mission Batak, Huria Kristen Batak, H.K.I., dan kita tahu bahwa mungkin beberapa lagi yang akan timbul pada waktu-waktu yang akan datang. Perbedaan ajaran mereka dengan Gereja kita mungkin telah atau akan ada.

11. Animisme dan Islam. Adalah jelas bahwa ajaran golongan-golongan ini bisa datang di dalam bentuk lain daripada keagamaan saja. Peninggalan dari agama animisme masih terdapat di dalam jiwa banyak orang, dan peninggalan ini masih merupakan akar pohon besar yang telah rubuh, tetapi akarnya belum dicabut seluruhnya dari tanah tempatnya bertumbuh.

12. Kita juga harus menentukan Pengakuan kita terhadap Adat dan Kebudayaan dari bangsa kita. Kita harus jaga agar kedua hal ini jangan merusak iman kita. Zaman ini sangat menekankan adat dan kebudayaan. Hal ini adalah baik, akan tetapi walaupun demikian belum tentu semua hal di dalamnya dapat disesuaikan dengan kepercayaan kita. Kita harus insaf akan bahaya-bahaya yang terdapat di sana. Agama dan ajaran-ajaran yang berupa-rupa itu nyata merupakan suatu bahaya rohani bagi gereja kita.

Karena itu zaman ini menghendaki dari kita : Pengakuan Percaya harus ditetapkan. Pengakuan ini harus

berisikan ajaran-ajaran yang murni yang kita saksikan dari semula dan inilah yang menjadi tanda Gereja kita dan alas bagi pemberitaan kita.

Selain dari itu, Gereja kita membutuhkan Pengakuan Percaya yang meliputi kesimpulan-kesimpulan dari azas-azas kepercayaan kita supaya jangan kabur (samar-samar) terhadap golongan-golongan lain. Inilah keharusan bagi umat Kristen yang bernama Gereja. Dengan tidak ada Pengakuan, tidak mungkin bagi kita menyebut sesuatu "Perkumpulan Kristen" Gereja. Jadi ada perlunya ini diikhtiarkan, agar semua anggota dari Gereja kita dapat menyelaminya untuk menetapkan kepercayaannya.

Kesimpulan dari kebutuhan ini adalah sebagai berikut :

1. Iman yang hidup membuahkan pengakuan seperti disebut Rasul Paulus kepada orang Korintus : Aku sudah percaya maka itulah sebabnya aku sudah berkata (2 Kor. 4: 13).

2. Sebagai Gereja kita harus memberikan kesaksian terhadap dunia, seperti dikatakan oleh Rasul Petrus: Hendaklah (kamu) bersedia senantiasa memberi jawab kepada tiap-tiap orang yang menanya kamu dari hal pengharapan yang ada padamu (1 Petrus 3: 15). Bandingkan juga dengan 1 Tim 4: 6 : Jikalau engkau ajarkan segala perkara itu kepada saudara-saudara kita, niscaya engkau akan menjadi hamba yang baik kepada Kristus Yesus, mahir di dalam pengajaran iman dan segala pengajaran yang baik. 3. Dalam pada itu, di dalam terang Tuhan, kita harus membedakan ajaran yang benar daripada ajaran

yang sesat, seperti disebut Yohanes: Hai segala kekasihku janganlah percaya akan sebarang roh, melainkan ujilah roh itu, kalau-kalau daripada Allah datangnya. Dengan demikian dapatlah kamu mengenal Roh Allah. Hai anak-anakku, kamu ini daripada Allah dan telah mengalahkan mereka itu, karena terlebih besarlah ia yang ada di dalam kamu daripada dia yang ada di dalam dunia.

4. Sebab Tuhan menghendaki keesaan hidup Gereja, maka keesaan itu harus didapati di dalam keesaan Pengakuan Iman; seperti disebut Rasul Paulus: "Sambil memeliharakan persatuan roh dengan perhubungan sejahtera - satu Tuhan, satu Iman, satu Baptisan" (Efesus 4: 5). Bandingkan dengan Yohanes 17: 21: Supaya semuanya jadi satu juga, sama seperti Akupun di dalam Engkau.

5. Pengakuan Percaya harus menjadi warisan yang berharga kepada keturunan Gereja di kemudian hari, agar mereka dapat mengikuti iman dari nenek moyangnya, seperti tertulis di dalam 5 Musa 6: 7: Dan hendaklah kamu mengajarkan Dia akan anak-anakmu

(3)

Kata Sambutan

Sudah sepatutnya kita mengucapkan syukur kepada Allah Yang Maha Pemurah karena bimbinganNya atas gerejaNya, HKBP, berjalan melalui aneka ragam keadaan yang sulit dan pencobaan secara kerohanian dan jasmani kita. Dalam perjalanan panjang itu, HKBP selalu berusaha untuk menempuh jalan Allah yang benar, yaitu dengan menjalankan ajaran yang sesuai dengan Firman Allah. Konfessi HKBP atau Buku Pengakuan Iman HKBP yang telah ada sejak tahun 1951 sangat berguna sebagai satu alat untuk mengetahui mana ajaran yang benar, mana ajaran yang tidak benar.

Kini tibalah satu waktu dalam sejarah HKBP untuk memantapkan bentuk Pengakuan Imannya yang layak dipakai dalam menapaki zaman yang berobah-obah, zaman yang kita kenal sebagai era globalisasi, yang dapat

menghapus batas-batas kebangsaan dan kebudayaan yang sudah ada.

Pada saat yang demikianlah HKBP menetapkan Konfessinya dalam bentuk baru. Kita katakan bentuknyalah yang baru, isinya tetap berlandaskan Alkitab, dan merupakan kesinambungan Konfessi yang sudah ada.

Melalui buku ini kita bisa membaca dan memahami Konfessi HKBP dalam tiga bahasa, yaitu Bahasa Batak Toba, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kedua bentuk Pengakuan Iman itu disatukan di sini, yaitu Pengakuan Iman HKBP yang ditetapkan dalam Sinode Godang HKBP di Seminarium Sipoholon, tanggal 28 - 30 Nopember 1951, dan yang baru yaitu yang ditetapkan dalam Sinode Godang di Seminarium Sipoholon, tanggal 19 - 22 Nopember 1996.

Dirasakan adanya kebutuhan Pengakuan Iman itu tertulis dalam tiga bahasa, dengan harapan semakin banyak saudara-saudara kita yang memahami Pengakuan Iman HKBP di Indonesia dan di luar negeri.

Terima kasih disampaikan kepada Pdt Dr. Plasthon Simanjuntak yang telah berusaha menyusun buku Pengakuan Iman HKBP ini. Demikian juga kepada saudara-saudara yang telah dengan susah payah menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Pengakuan Iman HKBP dalam bentuk pertama (1951)

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Bapak Ds. K. Sitompul (+) tahun 1965, dan terjemahan ke dalam bahasa Inggris dikerjakan oleh Bapak Ds. Dr. Andar Lumbantobing (+) pada tahun 1963. Pengakuan Iman HKBP dalam bentuk baru diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Pdt Dr. Plasthon Simanjuntak dan Pdt Marudut Manalu, M.Min tahun 2000 ini, dan ke dalam bahasa Inggris oleh Pdt Victor Tinambunan, MST, tahun 1998.

Kiranya semua majelis dan warga jemaat dengan rajin membaca dan mempergunakan Pengakuan Iman ini, agar kita mengetahui mana ajaran yang benar yang kita ikuti, dan mana ajaran yang ada di dunia ini yang kita harus hindari. Marilah kita memakai Pengakuan Iman ini sebagai upaya meneguhkan keberadaan kita selaku gereja, terhadap aneka ragam kuasa dan ajaran yang menyimpang di sekitar kita, agar kita beroleh hidup dalam Yesus Kristus.

Pearaja Tarutung, 9 Nopember 2000 HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN Ephorus,

Pdt Dr. J.R. Hutauruk ÂÂ

Pengakuan Iman (Konfesi ) HKBP 1951

Ditetapkan oleh Sinode Agung HKBP Tgl. 28 - 30 Nopember 1951

di Seminarium Sipoholon, Tarutung

Penerjemah : Ds. K. Sitompul (+) Penyunting Edisi Indonesia : Ds.K. Sitompul (+)

(4)

Pengakuan Iman (Konfesi ) HKBP 1996

Ditetapkan oleh Sinode Agung HKBP Tgl. 17 - 22 Nopember 1996

di Seminarium Sipoholon, Tarutung

Penerjemah :

Pdt.Dr. Plasthon Simanjuntak, dan Pdt. Marudut Manalu,M.Min.

Penyunting Edisi Indonesia : Pdt. Dr. Plasthon Simanjuntak Pdt. Marudut Manalu, M.Min

Diterbitkan oleh: Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung 2000

Kuasa

Yang berkuasa secara mutlak hanyalah Alkitab, sebab Allahlah yang mengerjakan atau menjadikannya. Tetapi Pengakuan Percaya ini berkuasa juga, sebab walaupun manusia yang menyusunnya, azasnya adalah di dalam Alkitab.

"Maka Ia yang meneguhkan kami dengan kamu di dalam Kristus dan yang sudah mengurapi kami, itulah Allah. Ialah juga telah memeteraikan kita sambil mengaruniakan cengkeraman Roh masuk ke dalam hati kita (2 Kor. 1: 21 - 22).

"Adapun tiap kitab yang diwahyukan Allah berfaedah bagi pelajaran bagi hal yang menyatakan yang salah, bagi hal memperbaiki yang rusak dan bagi mengajarkan jalan yang baik". (2 Tim. 3: 16-17).

Adalah patut supaya anggota-anggota Gereja taat pada kuasa ini, akan tetapi ketaatan ini janganlah merupakan paksa dan sekali-sekali tidak boleh mematikan suara hati nurani. Setiap orang harus bebas menyelidiki

Pengakuan ini. Jika didapati hal-hal yang tidak sesuai dengan Firman Kudus dapat diajukan keberatannya kepada pimpinan Gereja. Maka Pengakuan Percaya yang ditetapkan di Sinode Godang di Sipoholon tanggal 28 - 30 Nopember 1951 adalah sebagai berikut:

1. Pengakuan Percaya dari Huria Kristen Batak Protestan ini, ialah lanjutan dari Pengakuanpengakuan Percaya (Kofessi) yang telah ada, yaitu Pengakuan Percaya yang tiga yang seperti telah disaksikan oleh Bapa-bapa Gereja terlebih dahulu, yang disebut :

a. Pengaknan Iman Apostolikam b. Pengaknan Iman Nicenum c. Pengaknan Iman Anathasianum

2. Pengakuan Percaya ini, adalah kesimpulan-kesimpulan dari hal yang kita percayai dan harapkan pada hidup ini dan pada hidup kelak.

3. Pengakuan Percaya inilah dasar bagi khotbah-khotbah, pengajaran dan tuntutan hidup di dalam HKBP (Mat. 16: 16).

(5)

Konfesi 1951: Pasal 1 Tentang Allah

Kita percaya serta menyaksikan :

Allah adalah Esa, tidak bermula dan tak berkesudahan, Maha Kuasa, Tidak berobah-obah, Setia, Mahatahu, Tidak terduga, Hakim yang Besar, Mahamurah, Mahabaik. Ialah menggenapi langit dan bumi, Mahakudus, Mahakasih.

Ulangan 6: 4; Keluaran 3: 14a; Kejadian 17: 1; Mazmur 105: 8; I Kor 1: 9; 2Tes3 :3;Lukl :37;Romall :33;UlanganlO: 17;Roma2: ll;IKorl: 30;MazmurlO3:8;24:1;Yes6:3;Yoh3:16;ITim6:15-16.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan kebiasaan yang menyebut Allah : Nenek (Ompung) dan yang memandang, bahwa Tuhan hanyalah Pemurah saja. Demikian pula orang-orang yang mengharap bahwa berkat dan kemurahan berasal dari roh nenek moyang, seperti dibiasakan oleh orang Kafir. Demikian pula orang-orang yang meneliti hari-hari yang membawa berkat yang merundingkan nasibnya kepada dukun atau mengharap berkat dari letak garis-garis pada tangannya. Juga kita menolak ajaran yang menyatakan kuasa Tuhan di atas kekudusan serta kasihNya.

Konfesi 1951: Pasal 2 Tentang Allah yang

Tiga-Esa

Kita percaya dan menyaksikan :

Tuhan Allah adalah Esa, dan dalam pada itu Ia adalah Tritunggal, yaitu: Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Rohu'lkudus.

Yoh5: 19; 14: 11;1 : 1; 15,26; 2Kor13: 13;Mat28: 19.

Allah Bapak yang melahirkan Allah Anak dari diriNya sendiri pada mula pertama sampai selama-lamanya, artinya sama seperti Bapa yang tiada bermula dan tidak berkesudahan, demikian pula halnya dengan Anak. Dan demikian pula Rohul'kudus tiada bermula dan tiada berkesudahan. Ialah yang datang dari Allah Bapa dan Allah Anak. Yoh 15 : 26.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan pengertian bahwa Allah adalah Esa saja dengan pengertian bahwa Allah Anak dan Allah Rohu'lkudus kurang dari Allah Bapa.

Kita pula melawan ajaran yang mengatakan, Allah yang Tritunggal itu, ialah Allah Bapa, Anaknya Yesus Kristus dan Ibu Rohu'lkudus.

Konfesi 1951: Pasal 3 Pekerjaan

Kepribadian Allah Bapa Yang Tiga-Esa

Kita percaya dan menyaksikan :

a. Allah Bapa menjadikan, memelihara dan memerintah segala sesuatu yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Dengan ajaran ini kita tolak ajaran Fatalisme (takdir, nasib, "bagian").

b. Allah Anak yang menjadi manusia, dilahirkan oleh perawan Maria yang diperkandungkan oleh

(6)

memerintah atas segala sesuatu, sampai kelak kembali ke bumi untuk menghakimi orang yang hidup dan mati. Mat28; 18;Efl :20-22; 1: 7;Yoh3: 16;Ibr9: 14;Fil2:4-6. Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran dari Roma Katholik yang mengatakan: 1) Bahwa Maria, Ibu dari Tuhan Yesus, yang disebut Kudus, membela kita kepada Allah. 2) Para Pastor berkuasa lagi mengorbankan daging Kristus di dalam missa. 3) Paus di Romalah wakil Kristus di dunia. Matius 23: 8 - 10. Juga kita menolak ajaran orang yang menyamakan sepenuhnya Tuhan Yesus dengan para nabi di dunia ini.

c. Allah Rohu'lkudus memanggil, menerima dan mengajarkan Gereja dan menetapkannya di dalam iman, kekudusan dengan Injil untuk kemuliaan Allah. Roma 8: 14 - 17; I Kor 3: 16 (bandingkan dengan arti dari pasal ketiga dari Iman di dalam Katekismus Luther). Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran yang mengatakan, Rohu'lkudus dapat turun kepada manusia dengan usaha manusia sendiri di luar Injil. Demikian pula kita menolak dan melawan ajaran yang mengatakan : Hanya kemasukan (ekstase) dan lidah asinglah tanda keturunan Rohu'lkudus. Kita pula menolak dan melawan ajaran yang mengatakan : Tak usah orang sakit berobat, cukuplah jika mendoakan kesembuhan kepada

Rohu'lkudus. Begitu pula orang yang bernubuat palsu demi nama Rohu'lkudus. Juga pergaulan yang malampaui batas-batas kesompanan, karena katanya telah dipenuhi Rohu'lkudus. Kita menolak dan melawan segala ajaran itu, karena itu adalah ajaran yang memakai Nama Rohu'lkudus dengan jalan yang tidak benar

Konfesi 1951: Pasal 4 Tentang Firman

Allah

Kita percaya dan menyaksikan :

Firman yang tertulis di dalam Alkitab, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah yang sesungguhnya.

Karena tiada pernah ada nubuat-nubuat yang jadi dengan kehendak manusia, melainkan datangnya daripada Allah, diucapkan oleh orang yang digerakkan oleh Rohu'lkudus. 1 Petrus 1: 21.

Adapun tiap-tiap kitab yang diwahyukan Allah berfaedah bagi pelajaran, bagi hal menyatakan yang salah, bagi hal memperbaiki yang rusak dan bagi hal mengajarkan yang benar supaya hamba Allah itu sempurna, terlengkap bagi segala perbuatan yang baik. 2 Tim 3: 16 - 17.

Dengan ajaran ini ditekankan: Alkitab telah menyatakan diri Allah dan kemauannya dengan sempurna dan pula telah mengajarkan dengan sempurna apa yang harus dipercayai manusia supaya memperoleh hidup yang kekal. Wahyu 22: 18- 19.

Hanya Alkitablah awal dan akhir semua pemikiran, pengetahuan dan usaha di dalam Gereja dan bagi setiap orang percaya. Dengan ajaran ini kita tolak semua kepandaian dan kebijaksanaan manusia yang bertentangan dengan Firman Allah. Amsal 3: 5; Mazmur 111: 10.

Konfesi 1951: Pasal 5 Tentang Dosa

Asal dari Dosa

Iblislah asal mula dari dosa. Ia menghendaki supaya semua orang berdosa, yaitu berbalik dari Allah. Yoh. 8: 44; Kej 3: 1 - 7; Wahyu20: 10.

Jadi walaupun manusia yang pertama (Adam dan Hawa) sempurna adanya, yaitu yang dapat melakukan kemauan Allah, mereka melanggar hukum yang diberikan Allah kepadanya karena godaan Iblis, serta mereka berbalik dari Allah. Dosa ialah pelanggaran kemauan Allah. 1 Yoh 3: 4; Yak 1: 15.

(7)

Konfesi 1951: Pasal 6 Tentang Dosa

Warisan

Kita percaya dan menyaksikan :

Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, dosa itu masuk kepada semua turunannya. Oleh karena itu semua manusia lahir di dalam dosa dan diperbudakkan dosa dengan melanggar hukum Allah. Dan dosalah yang mengakibatkan hukuman maut yang kekal.

Mzm 51: 7; 58: 4; Kej 8: 21; Roma 5: 12; 3: 12; 3: 23; Tit 3: 5; Yoh 3: 5; Yoh 6: 63.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran yang menyatakan : Bayi yang baru lahir tidak berdosa. Juga ajaran yang bertentangan dengan Firman Allah yang mengatakan : Dosa hanyalah akibat kemiskinan,

kekurangan dan kesengsarasn dan karena itu dosa tidak begitu diberatkan.

Demikian pula ajaran yang mengatakan bahwa hati orang adalah bersih seperti kertas yang tidak bertulisan pada waktu lahirnya.

Konfesi 1951: Pasal 7 Tentang Kelepasan

Dari Dosa

Kita percaya dan menyaksikan :

Tidak dapat diperoleh kelepasan dari dosa dengan jalan pekerjaan baik, atau dengan tenaga sendiri, hanyalah karena kemurahan Allah di dalam penebusan Yesus Kristus.

Jalan menerimanya ialah kepercayaan (iman) yang dikerjakan oleh Rohu'lkudus; hanya dengan iman kita menerima keampunan dosa, yang disediakan Yesus Kristus dengan kematianNya.

Iman yang sedemikianlah yang dipandang Allah menjadi kebenaran di hadapanNya. Yoh 3: 16; 2 Kor 8: 9; Kis. 4: 12.

Konfesi 1951: Pasal 8 tentang Gereja

A. Kita percaya dan menyaksikan :

Gereja ialah persekutuan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, yang dipanggil, dihimpun, dikaduskan dan ditetapkan Allah dengan Rohu'lkudus.

1 Kor 1: 2: 1 Petr 2: 9; Ef 1:2, 22 ;1 Kor 3.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan :

1. Anggapan bahwa Gereja itu hanyalah perkumpulan yang didirikan atas kemauan manusia dan memisahkan dirinya dari Gereja, jika perpisahan itu bukan karena di dalam Gereja terdapat ajaran yang berlawanan dengan Firman Allah.

(8)

3. Pemikiran bahwa Gereja harus menjadi Gereja Negara, sebab kewajiban dari Gereja dan kewajiban negara adalah berlainan.

4. Pemikiran yang mengatakan : Gereja adalah berazaskan dan terikat pada adat dan juga pendirian yang mengharapkan hidup dari organisasi.

B. Kita percaya dan menyaksikan :

Gereja adalah kudus. Alasan dari kekudusan Gereja, bukan karena kekudusan anggotanya sendiri-sendiri, melainkan karena kekudusan Kristus, kepala Gereja itu. Gereja adalah kudus, karena dikuduskan oleh Kristus dan karena itulah Allah memandangnya kudus. Karena kekudusan inilah disebut Gereja Bangsa yang kudus. Bait Rohu'lkudus dan Bait Allah. 1 Petr 2: 9; Ef 2: 22; Why 1: 6; Ef 3: 21; 1 Kor 3: 16.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan paham yang mengatakan : Manusia dapat memperoleh kekudusan karena usahanya sendiri begitu pula keputusan, yang juga menyebabkan perpisahan karena masih dilihat anggota-anggota Gereja yang melakukan dosa.

C. Kita percaya serta menyaksikan :

Gereja itu adalah "Am, ialah persekutuan semua orang kudus, yang telah percaya di dalam Yesus Kristus dan pemberianNya, ialah Injil, Rohu'lkudus, Iman, Kasih dan Pengharapan. Ialah orang-orang dari tiap negeri, bangsa, suku dan bahasa, walaupun berlainan kebiasaan dan keturunannya. Why 7: 9.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran yang menghendaki agama kebangsaan dan juga pendirian, bahwa satu-satu Gereja dapat hidup terpisah dari yang lain.

D. Kita percaya dan menyaksikan :

Gereja adalah Esa. Azas untuk keesaan ialah Ef 4: 4; 1 Kor 12: 20. "Tubuh itu, yaitu Gereja adalah Esa. Walaupun banyak anggota tubuh itu Esa adanya". Keesaan yang dimaksud di situ bukanlah keesaan duniawi, melainkan keesaan rohani.

Dengan ajaran itu kita menolak dan melawan : semua perpisahan yang tidak disebabkan perbedaan iman, melainkan disebabkan hal-hal lahir saja.

Yoh 17 : 20 - 21.

E. Pertanda dari Gereja yang benar :

Kita percaya dan menyaksikan : Pertanda dari gereja yang benar ialah:

a. Dimana diberikan Injil yang murni

b. Dimana dilayani Sakramen yang dua itu sebagai dengan Firman Tuhan Yesus. c. Dimana dilakukan tuntutan melawan dosa.

Konfesi 1951: Pasal Tentang

PELAYAN-PELAYAN GEREJA

Kita percaya dan menyaksikan :

(9)

pelayan-pelayan sesuai dengan tugas Kristus yang tiga itu: Nabi, Imam dan Raja 1 Kor

12: 28.

Jabatan-jabatan Pelayanan itu ialah :

1. Untuk memberitakan Injil kepada anggota-anggota Gereja dan di luar Gereja. 2. Untuk melayani Sakramen, yaitu: Pembaptisan yang kudus dan Perjamuan Kudus. 3. Untuk mengembalakan anggota-anggota jemaat

4. Untuk menjaga kemurnian ajaran, melakukan tuntunan jiwa, melawan ajaran-ajaran yang sesat. 5. Untuk melakukan pekerjaan diakonia.

Buat pekerjaan yang beragam itu, diangkat di dalam Gereja :

Rasul, Nabi, Evangelis, Gembala, Pengajar, dan Diakon. Ef 4: 11; Kis 6.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan pendirian yang meniadakan jabatan

satu-satu orang atas pertimbangan-pertimbangan sendiri dan tidak karena sesuatu hal yang

dilakukan, yang bertentangan dengan jabatannya.

Dengan ajaran ini kita menolak setiap pelayan di tengah-tengah Gereja, baik yang

berkhotbah, mengajar dan melayani Sakramen jika tidak Gereja yang menyerahkan

jabatan itu kepadanya.

Konfesi 1951: Pasal 10 Tentang

SAKRAMEN

Kita percaya dan menyaksikan :

Hanya dualah Sakramen yang diperintahkan Tuhan Yesus kepada kita untuk

melakukannya, yaitu Pembaptisan Kudus dan Perjamuan Kudus. Inilah yang

dipesankannya, untuk memberikan dengan barang yang terlihat, anugerah yang tidak

terlihat, yaitu keampunan dosa, keselamatan, hidup dan sejahtera, yang kita terima di

dalam iman. Mat 28: 19; Mark 16: 15 - 16; Mat 26; Mark 14; Luk 22; 2 Kor 11.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran Katholik Roma yang mengatakan

bahwa ada tujuh Sakramen.

A. PEMBAPTISAN KUDUS

Kita percaya dan menyaksikan :

Pembaptisan Kudus, ialah jalan pemberian anugerah kepada manusia, sebab dengan pembaptisan disampaikan kepada yang percaya keampunan dosa, kebaharuan hidup, kelepasan dari maut dan Iblis, serta sejahtera yang kekal.

(10)

pengorbanan Kristus, berhubungan pula dengan pemberkatan anak-anak oleh Tuhan

Yesus. Mrk 10: 14; Luk 18: 16.

Pembaptisan tidak terpaksa dengan membenarkan ke dalam air, Kis 2: 41, 10, 48, 16, 33;

Rom 6: 4; 1 Kor 10: 4; Tit 3: 5; Ibr 11: 29; 1 Ptr 3, 21.

B. PERJAMUAN KUDUS

Kita percaya dan menyaksikan :

Perjamuan Kudus ialah : Memakan roti, dengan roti mana (parhitean) kita terima daging dari Yesus Kristus Tuhan kita dan meminum anggur, dengan anggur mana kita terima darah Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kita peroleh keampunan dosa, hidup dan sejahtera. 1 Kor 11: 17 - 34; Mat 26; Mrk 14; Luk 22.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran yang mengatakan : Hanya rotilah

yang dapat diberikan kepada anggota jemaat, tetapi anggur tidak. Sebab dengan

demikianlah Firman Tuhan Yesus waktu Ia memesankan Perjamuan Kudus itu :

"Minumlah kamu sekalian dari cawan itu". Dan ini pulalah yang diikuti oleh Gereja pada

waktu pertama. 1 Korintus 11: 24 - 25.

Juga tidak ada alasan dari Firman Tuhan untuk mengartikan wujud dari missa, dimana

dikatakan, bahwa Tuhan kita di korbankan lagi setiap kali dilakukan missa, karena itu

kita menolak ajaran ini.

Konfesi 1951: Pasal 11 Tentang TATA

GEREJA

Kita menyaksikan :

Di dalam Gereja perlu ada tata-gereja yang berazaskan Alkitab. Sebab tata-gereja ialah

saluran untuk memberikan ketertiban dan sejahtera di dalam Gereja. 1 Kor 14: 33.

Berhubungan dengan itu kita rayakan hari-hari raya Gereja, seperti Natal, Kematian,

Kebangkitan dan Kenaikan Tuhan Yesus dan Keturunan Rohu'lkudus.

Akan tetapi kita harus ingat dengan baik, bahwa oleh kesetiaan kita menuruti semua hal itu, kita tidak dapat memperoleh keselamatan.

Konfesi 1951: Pasal 12 Tentang

PEMERINTAH

(11)

Pemerintah yang berkuasa adalah dari Allah datangnya. Ialah pemerintah yang melawan kejahatan, yang mempertahankan keadilan yang berusaha agar orang percaya dapat hidup sejahtera seperti tercantum pada Roma 13 dan 1 Timoteus 2: 2.

Pada lain pihak kita harus ingat yang tercantum pada Kisah Rasul 5: 29 : "Wajiblah orang menurut Allah lebih daripada manusia�.

Dengan ajaran ini kita menyaksikan : Gereja harus mendoakan Pemerintah agar berjalan

di dalam keadialan. Sebaiknya Gereja pada saat-saat yang perlu harus memperdengarkan

suaranya terhadap Pemerintah.

Dengan ajaran ini kita menolak paham yang mengatakan : Negara adalah negara

keagamaan, sebab Negara dan Gereja mempunyai bidang-bidang tersendiri. Mat 22: 21b.

Jika perlu di hadapan hakim untuk menyaksikan kebenaran, orang Kristen boleh bersumpah, demikian pula waktu menerima jabatan atau pangkat.

Konfesi 1951: Pasal 13 Tentang HARI

MINGGU

Kita memuliakan Hari Minggu.

Hari Minggu adalah "Hari Tuhan", yaitu permulaan penjadian oleh Allah, Kebangkitan Tuhan Yesus, Keturunan Rohu'lkudus, seperti yang dirayakan oleh umat Kristen dari zaman permulaan Gereja. Kita tidak berbalik lagi kembali pada hari Sabbath Yahudi, sebab kita orang-orang Kristen.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran golongan Sabbatis, yang mengatakan

bahwa hari Sabbathlah yang harus dimuliakan.

Konfesi 1951: Pasal 14 Tentang MAKANAN

Kita percaya dan menyaksikan :

Semua yang diberikan Allah adalah baik, kita tidak memantangkan, asal diterima dengan

hati yang penuh syukur, sebab pemberian-pemberian itu menjadi suci karena Firman

Tuhan dan doa.

Manusia tidak menjadi suci karena mengindahkan bermacam-macam pantangan-pantangan terhadap makanan. Sebab imanlah yang mensucikan pemberian Allah. Manusia tidak menjadi suci karena mengindahkan hukum-hukum tentang makanan. Oleh sebab itulah Rasul Paulus melawan aturan-aturan bangsa Yahudi tentang makanan. Tidak boleh Injil terbelakang karena pantang makanan, hadis atau tradisi. Mat 15: Rom 14; Kol 2; Kisah 15; 1 Tim 4 : 4 - 5.

Dengan ajaran ini kita menolak ajaran orang-orang yang menyebarkan paham-paham yang sesat mengenai makanan.

(12)

Konfesi 1951: Pasal 15 Tentang IMAN

DAN PEKERJAAN BAIK

Kita percaya dan menyaksikan :

Iman harus membuahkan pekerjaan baik. Tetapi orang adalah sesat, jika diharapkan

kebenaran, hidup, penghiburan dan sejahtera baginya, kalau diperbuat pekerjaan baik,

karena Tuhan Yesuslah yang dapat mengampuni dosa dan mendamaikan manusia dengan

Allah.

Karena itu kita harus menuruti Hukum-hukum yang 10 itu (Dasatitah), tetapi hanya imanlah yang memberikan kehidupan bagi kita, bukan pekerjaan yang baik. Rohu'lkudus yang menggerakkan hati manusia melakukan pekerjaan baik, dan jika bukan Rohu'lkudus yang mengerjakan (di dalam kita), pekerjaan baik menjadi dosa. Yoh 5: 1 5 - 16; Ef 2: 8; Roma 5: 1.

Konfesi 1951: Pasal 16 TENTANG

PERINGATAN ORANG MENINGGAL

Kita percaya dan menyaksikan :

Manusia telah tentu satu kali mati dan kemudian daripada itu datang hukaman. Ibr 9: 27. Mereka itu akan berhenti dari kelelahannya. Wahyu 14: 53. Dan Yesus Kristuslah Tuhan dari orang-orang yang mati dan yang hidup.

Dalam kita mengadakan peringatan kepada orang yang mati, kita mengingat pula akhir

kita sendiri dan menguatkan pengharapan kita pada persekutuan orang-orang percaya,

yang menetapkan hati kita di dalam pergumulan hidup ini. Wahyu 7: 9 - 17.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran animisme yang mengatakan :

Roh-roh dari orang-orang mati masih dapat bergaul dengan manusia. Demikian pula ajaran

yang mengatakan : Roh dari yang mati tinggal di kuburnya. Juga kita tolak ajaran dari

Gereja Katholik Roma yang mengajarkan tentang api ujian (vagevuur) yang harus

dialami seberapa lama untuk membersihkan roh orang mati, sebelum tiba kepada hidup

yang kekal dan orang dapat melakukan missa untuk orang mati dan memdoakan orang

mati itu supaya lebih cepat terlepas dari api itu.

Demikian pula doa kepada roh dari orang-orang kudus dan yang mengharapkan bahwa

kekuatan dan kekudusan orang itu dapat turun dari kuburan, pakaian, barang atau

tulang-tulangnya (relikwi).

(13)

Kita percaya dan menyaksikan :

Malaikat adalah juga yang dijadikan Allah untuk melayani Dia; ialah roh-roh pelayan yang disuruh membantu orang-orang yang akan mewarisi hidup kekal. Ibr 1: 14.

Konfesi 1951: Pasal 18 TENTANG

HUKUMAN PADA HARI KIAMAT

Kita percaya dan menyaksikan :

Tuhan kita Yesus Kristus akan turun kelak pada hari kiamat untuk membangunkan

orang-orang mati. Yoh 5: 28; 1 Tes 4: 16; Mat 24: 3; Luk 21: 28; Wahyu 20: 1 1 - 15.

Ia akan menghakimi segala manusia. Mat 25; 1 Kor 15: 52; 2 Kor 5: 10. Pada waktu itu

Ia akan memanggil orang-orang yang percaya ke dalam hidup yang kekal. Mt 25: 34.

Tempat dari orang-orang percaya akan menjadi kekal di hadapan Allah sampai

selama-lamanya. Mat 25.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran yang mengatakan :

a. Bahwa waktu kedatangan Kristus kembali dapat dihitungkan oleh manusia.

b. Bahwa masih ada waktu kemurahan sesudah orang meninggal.

Kita menekankan bahwa kedatangan Tuhan adalah

pada waktu yang tidak dapat diketahui. I Tess 5: 2; Mat 24: 42; 44: 50; Luk 12: 35 - 36.

Karena itu kita harus selalu bersiap seperti diperingatkan oleh Tuhan kita. Luk 12: 35- 36.

Referensi

Dokumen terkait