Perubahan Organisasi
Perubahan Radikal Demi Inovasi
Pada 7 Juni 1193, presiden Samsung, Kun- Hee Lee, secara resmi mengumumkan kebijakan ‘Manejemen Baru’ nya. Tujuannya untuk merombak sepenuhnya organisasi Samsung. Dimana pada waktu itu Alih-alih memusatkan diri untuk membuat berbagai produk murah yang merupakan barang tiruan, hasil rancangan perusahaan lain, Dia menantang
stafnya untuk menjadikan
Kendala yang pertama rendahnya perhatian
terhadap mutu.
Untuk mengatasi masalah ke dua;
KEKUATAN UNTUK PERUBAHAN
Kekuatan kekuatan pendorong Perubahan
1 .Keadaan angkatan kerja
2. Teknologi
3. Guncangan Ekonomi
4. Persaingan
5. Tren sosial
Apa Tujuan Perubahan Terencana Itu….?
Pada hakekatnya ada dua tujuan perubahan Terencana ;
Yang pertama, perubahan terencana bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan organisasi dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.
Jika ingin bertahan hidup suatu organisasi harus menanggapi perubahan yang terjadi di lingkungannnya.
Contoh kegiatan perubahan terencana yang diarahkan untuk menanggapi perubahan yang terjadi di lingkungannya yaitu; upaya-upaya untuk merangsang inovasi, memberdayakan karyawan, dan memperkenalkan kelompok kerja.
Yang kedua, perubahan terencana bertujuan untuk mengubah
perilaku karyawan.
Karena kesuksesan dan kegagalan pada suatu organisasi pada hakikatnya disebabkan oleh karyawannya, maka perubahan terencana pun dikaitkan dengan perubahan perilaku individual dan kelompok dalam suatu organisasi.
Dalam satu temuan yang paling banyak tercatat kajian terhadap perilaku individual dalam organisasi adalah bahwa organisasi dan para karyawan menentang adanya perubahan. Dalam arti tertentu ini positif. Resistensi terhadap perubahan juga dapat menjadi sumber konfik Fungsional. Contohnya resisitensi terhadap sebuah rencana reorganisasi atau perubahan dalam sebuah lini produk dapat memicu munculnya perdebatan yang sehat tentang manfaat ide tersebut dan menghasilkan keputusan yang lebih baik. Akan tetapi ada segi negatif dari resistensi terhadap perubahan. Resistensi tersebut menghambat penyesuain dan kemajuan.
Pendidikan dan komunikasi
Resistensi dapat dikurangi melalui komunikasi
dengan para karyawan untuk membantu mereka
untuk melihat logika (ALASAN) dari suatu
perubahan.
Partisipasi
Sebelum melakukan perubahan, mereka yang
menentang adanya perubahan perlu diikutsertakan
dalam proses pengambilan keputusan. Dengan
asumsi mereka berhak memberikan kontribusi yang
signifkan, keterlibatan mereka dapat mengurangi
resistensi,
memenangkan
komitmen,
dan
meningkatkan mutu keputusan perubahan.
Membangun dukungan dan komitmen.
Para agen perubahan dapat menawarkan
upaya-upaya pendukung untuk mengurangi resistensi.
Bilamana ketakutan dan kecemasan karyawan
tinggi, konseling dan terapi karyawan, pelatihan
keterampilan baru, atau cuti pendek berbayar
bisa memudahkan penyesuaian.
Negoisasi
Manipulasi atau kooptasi
Manipulasi mengacu pada upaya-upaya untuk mempengaruhi secara tersembunyi. Memelintir fakta, menyembunyikan informasi yang tidak diinginkan, dan membuat rumor palsu adalah contoh manipulasi. Kooptasi adalah mencoba menyogok para pemimpin kelompok resisten dengan memberi peran kunci dalam perubahan.
Memilih Orang yang Menerima Perubahan
Tampaknya orang yang mudah menerima perubahan adalah mereka yang terbuka terhadap pengalaman, memandang positif perubahan, berani dan bersedia menerima resiko, dan feksibel dalam perilaku.
Koersi
LEWIN: MODELANALISIS LAPAN GAN
Menurut Lewin, pembahasan model analisis lapangan dibagi
menjadidua bagian, yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.
Faktor Pendorong
Adalah hal yang mudah untuk melekat, bahwa lingkungan menjadi faktor pendorong terjadinya perubahan atas suatu perusahaan
beserta pengelolaannya. Yang sulit dilihat adalah kompleksitas dan pengamh-pengaruh dan kekuatan kekuatan tersebut terhadap
dinamika organisasi. Seorang psikoiog, Kurt Lewin,
mengembangkan suatu model analisis kekuatan lapangan, bagaimana suatu proses perubahan terjadi. Walaupun sudah dikembangkan sejak lima puluh tahun yang lalu, analisis model
Lewin ini masih bisa digunakan untuk mengamati proses perubahan yang terjadi.
Model analisis lapangan ini di sisi lain menampilkan kekuatan yang memaksa terjadinya perubahan dalam suatu organisasi: teknologi komputer, persaingan di tingkat lokal maupun global, kondisi atau ciri demografi: Pada sisi yang lain analisis ini menampilkan kekuatan terjadinya perubahan dan penolakan terhadap perubahan status quo. Hambatan-hambatan ini secara umum disebut penolakan terhadap pentbahan, berkaitan dengan perilaku pegawai/ pekerja yang menghambat terjadinya proses pembahan. Stabilitas tercapai apabila kekuatan pendorong dan penghambat seimbang, karena kedua faktor tersebut merupakan kekuatan yang sama pada sisi yang berlawanan.
Faktor Penghambat
Ketika perusahaan pengeboran minyak lepas pantai BP Norge mengenalkan program Self Directed Work Teams (tim
kerja yang mandiri), program itu banyak mendapat hambatan dan para pekerjanya. Banyak pekerja yang bersikap skeptis dengan model kerja seperti itu.
Enam Alasan Utama Pekerja Menghambat Terjadinya Perubahan
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam suatu perusahaan ada pekerja-pekerja yang tidak menginginkan terjadinya perubahan. Ada enam alasan utama pekerja bentsaha menghambat
terjadinya perubahan, yaitu:
•Direct Cost
Alasan yang berkenaan dengan biaya (ongkos) yang harus ditanggung akibat adanya perubahan karena perubahan
membutuhkan biaya yang banyak dan para pekerja khawatir akan berkurang pendapatannya dibanding dengan pendapatan yang mereka peroleh pada situasi sebelumnya.
•Saving Face
Fear of The Unknown
Orang menghambat suatu perubahan karena mereka khawatir tidak bisa menyesuaikan diri dengan situasi yang bane.
Breaking Routing
Orang cendenmg mempertahankan rutinitas karena mereka telah nyaman dengan situasi yang sudah ada.
Incongruent Organizational Systems
Sistem organisasi tidak mendorong terjadinya perubahan yang berkaitan dengan penggajian/upah, seleksi, pelatihan dan
sistem kontrol.
Incongruent Team Dynamics
Tim perubahan dimaksudkan untuk menciptakan
norma-norma baru yang mungkin kurang dapat diterima oleh para anggota organisasi.
Perubahan dan Pembakuan
membekukan sistem/situasi yang telah tercapai
sehingga menjadi kondisi yang baku/tetap seperti
yang dinginkan. Perubahan situasi bisa terjadi
bilamana kekuatan pendorong lebih kuat daripada
kekuatan penghambat. Kekuatan pendorong hams
tents diperkuat sedangkan kekuatan penghambat
hams
diperlemah.
Meningkatnya
kekuatan
pendorong akan men ciptakan situasi yang
mengarah pada
kebutuhan akan adanya perubahan.
Pengertian Perkembangan Organisasi
Ada beberapa pengertian tentang Perkembangan
Organisasi, diantaranya :
a. Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia
dan juga struktur organisasi sehingga organisasi itu
dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
b. Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi
menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi.
c. Perkembangan Organisasi merupakan suatu proses
yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan
yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus
oleh suatu organisasi.
d. Perkembangan Organisasi merupakan suatu
pendekatan situasional atau kontingensi untuk
meningkatkan efektiftas organisasi
e. Perkembangan Organisasi lebih menekankan pada
sistem sebagai sasaran perubahan.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat kita
simpulkan bahwa Pengembangan Organisasi
merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan
keinginan bersama akan pertumbuhan dan
perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang menekankan pada
penerapan ilmu pengetahuan dan praktek
Pengembangan organisasi mengukur prestasi
suatu organisasi dari segi efsiensi, efektiftas dan
kesehatan:
1. Efsien dapat diukur dengan perbandingan
antara masukan dan keluaran, yang mengacu
pada konsep Minimaks (Masukan minimum dan
keluaran maksimum).
2. Efektiftas adalah suatu tingkat prestasi
organisasi dalam mencapai tujuannya artinya
kesejahteraan tujuan yang telah ditetapkan dapat
dicapai
Sifat-sifat dasar dari Suatu Perkembangan Organisasi adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan organisasi merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, perubahan yang dimaksud harus mempunyai sasaran yang jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat mengenai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Pengembangan organisasi harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan mengalami dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan partisipasi para anggota organisasi harus mendapat perhatian.
3. Program Pengembangan organisasi menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi
4. Pengembangan organisasi mengandung
nilai-nilai humanistic dalam arti bahwa dalam
meningkatkan efektiftas organisasi, potensi
manusia harus menjadi bagian yang penting
5. Pengembangan organisasi menggunakan
pendekatan kesisteman yang berarti selalu
memperhitungkan pentingnya inter relasi,
interaksi dan inter dependensi
Nilai-nilai yang terkandung dari Perkembangan
Organisasi Ini adalah :
1. Penghargaan akan orang lain
2. Percaya dan mendukung orang lain, sedangkan
individu sendiri harus mempunyai tanggung jawab.
3. Pengamanan kekuasaan (mengurangi tekanan
pada wewenang).
4. Konfrontasi (masalah yang tidak disembunyikan).
5.
Partisipasi
(melibatkan
orang-orang
yang
mempunyai potensi dalam proses pengembangan
organisasi).
• Pengembangan organisasi merupakan usaha
yang dilakukan secara berencana.
• Pengembangan organisasi mencerminkan suatu
proses yang berlangsung terus-menerus
• Pengembangan organisasi berorientasi masalah
organisasi yang harus dipecahkan.
• Pengembangan organisasi merupakan usaha ke
arah penyempurnaan organisasi.
•
Pengembangan
organisasi
merupakan
tanggapan terhadap berbagai perubahan yang
terjadi diluar organisasi, dsb.
Perubahan adalah pertanda kehidupan
Perubahan memberikan harapan
Pengembangan merupakan tanggapan
atas perubahan
Pengembangan merupakan usaha untuk
menyesuaikan
dengan
hal
baru
(perubahan)
· Metode Pengembangan Perilaku
Latihan kepekaan Pembentukan Tim Umpan Balik Survei
· Metode Pengembangan Ketrampilan dan sikap
On the job training (Latihan ditempat kerja)
Job Instruction Training (Latihan instruksi kerja) Of the job training (Latihan diluar tempat kerja) Vestibule training (Latihan ditempat tiruan)
Akibat serta Pengaruh didalam PO terjadi pada nilai, proses dan teknologi.
a. Geseran / perubahan nilai yang dibawa PO diantaranya adalah:
Penggunaan seluruh sumber-sumber yang tersedia. Pengembangan potensi manusia.
Efektivitas dan kesehatan organisasi.
Pekerjaan yang menarik dan menantang.
Kesempatan untuk mempengaruhi lingkungan kerja.
b. Perkembangan Organisasi Berpengaruh Kepada proses yang meliputi:
Proses efektif
Proses manajemen
Proses pelaksanaan kerja
Perubahan teknologi, karena yang diutamakan adalah teknologi
yang bisa menjawab kualifkasi posisi manusia.