MEDIA SOSIAL DAN MASYARAKAT
Ai Sri Hidayanti, Leni Fitriani, Dwi Yuniarto
a2.1500011@mhs.stmik-sumedang.ac.id, a2.1500054@mhs.stmik-sumedang.ac.id, duart0@stmik-sumedang.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan kebutuhan tiap individu. Kecanggihan teknologi komunikasi seperti telepon genggam atau handphone membuat aktivitas bertukar pesan ke orang lain semakin praktis. Permintaan terhadap telepon genggam meningkat setiap tahun di Indonesia. Hadirnya handphone diikuti dengan munculnya berbagai fitur baru. Internet merupakan salah satu fitur baru untuk memudahkan berkomunikasi.
Media sosial memiliki lima indikator yaitu partisipasi, keterbukaan, percakapan, komunitas, dan saling terhubung (Mayfield 2008). Media sosial menjawab kebutuhan masyarakat untuk melakukan kegiatan komunikasi semakin praktis dengan lima indikator tersebut. Perkembangan media sosial pada era globalisasi dinilai sangat cepat dan beragam. Cepat secara peningkatan pengguna dan beragam dari berbagai jenis media sosial yang ditawarkan.
Kini media sosial sudah menjadi faktor penting bagi manusia untuk berinteraksi. Namun dengan adanya media sosial ini, menjadikan seseorang terlalu terbuka akan dirinya dihadapan orang lain ataupun dengan orang yang belum dikenalnya. Besarnya dampak media sosial tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga memberikan dampak negatif kepada manusia, terutama dampaknya bagi interaksi sesama manusia yang saat ini telah dipengaruhi media sosial. Media sosial sedikit demi sedikit membawa kita ke suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir kita. Sosial media juga dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan terhadap media sosial.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Komputer Masyarakat, penelitian ini juga memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh media sosial bagi masyarakat, seberapa besar pengaruh ketergantungan pada media sosial dikalangan masyarakat, serta apatujuan masyarakat menggunakan media sosial. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu untuk menambah wawasan masyarakat tentang penggunaan media sosial, dan diharapkan masyarakat bisa mengetahui penyebab seseorang menjadi ketergantungan pada media sosial.
C. HIPOTESIS
D. METODE PENELITIAN
Metode penelitian oleh penulis dilakukan dengan membuat beberapa kuesioner dengan cara membagikan kuesioner kepada 30 responden dan didapati data masyarakat sebagai objek penelitian dari hasil pengisian kuesioner media sosial dan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASANHASIL PENELITIAN KUESIONER MEDIA SOSIAL DAN MASYARAKAT
A. DATA RESPONDEN
Usia
(Gambar 1)
Pekerjaan
Jenis Kelamin
Dari hasil prosedur frekuensi diketahui bahwa mayoritas pengguna media sosial pada penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan dengan jumlah presentase sebesar 70% sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 30%.
(Gambar 3)
Pendidikan Terakhir
B. LATAR BELAKANG RESPONDEN
Berikut terdapat beberapa fakta yang terjadi dikalangan masyarakat.
(Gambar 5)
(Gambar 6)
(Gambar 7)
Dari gambar 7, kita bisa tahu bahwa sebanyak 66,7% masyarakat mengakses media sosial di publik area, dan 33,3% dilakukan d Rumah.
(Gambar 8)
C. PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
(Gambar 9)
Rata-rata pengguna media sosial dikalangan masyarakat memiliki 3 akun yang aktif. Dari gambar 6 bahwa sebesar 22,7% akun Whatsapp lah yang paling sering dipantau oleh pengguna, kemudian disusul akun Facebook sebesar 18,9%.
(Gambar 10)
(Gambar 11)
Kemudian, perangkat digital yang paling banyak digunakan masyarakat adalah Smartphone, yakni sebesar 80,6% responden.
(Gambar 12)
D. MEDIA SOSIAL DAN MASYARAKAT
(Gambar 13)
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara keseluruhan terdapat pengaruh kecemasan sosial terhadap ketergantungan pada media sosial secara signifikan dan dengan arah positif. Artinya jika kecemasan sosial tinggi, maka ketergantungan pada media sosialnya pun tinggi, namun dengan pengaruh yang kecil. Rata-rata responden dalam penelitian memiliki kecemasan sosial yang rendah, sehingga menyebabkan mereka tergantung pada media sosial kecil. Mereka tidak memposisikan media sosial sebagai satu-satunya alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Jika banyak orang mengatakan bahwa dunia virtual menghubungkan orang di satu sisi dan memisahkan mereka di sisi lain, tetapi tidak berlaku pada responden dalam penelitian ini.