• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Load Balancing Pada Server Dengan Menggunakan Algoritme Least Traffic Pada Software-Defined Network

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Implementasi Load Balancing Pada Server Dengan Menggunakan Algoritme Least Traffic Pada Software-Defined Network"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

3134

Implementasi Load Balancing Pada Server Dengan Menggunakan

Algoritme Least Traffic Pada Software-Defined Network

Nur Fauzi1, Widhi Yahya2, Adhitya Bhawiyuga3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1nfauzi42@gmail.com, 2widhi.yahya@ub.ac.id, ³bhawiyuga@ub.ac.id

Abstrak

Padahpenggunaantteknologi jaringan komputer yanggterus berkembang pesat. Salah satu solusi untukbpermasalahan tersebut adalah Software Defined Network yang merupakanrkonsep memisahkanvantara control plane dan data plane.Controlgplane SDN yang bersifatbprogrammable memungkinkanvuntuk menerapkan berbagai aplikasi jaringan, salahvsatunya load balancing. Load balancingbmerupakan metodebpendistribusian kinerja server dalamnmelayani setiap requestbyang ada dan membagivpermintaan yang masuk untukbdiberikan ke suatunserver dengan memberikan layanan yang sama. Algoritmeload balancing yang digunakannpada penelitian ini adalah Algoritme least traffic merupakan algoritme yang mengalokasikan jalur koneksi ke serverbdengan traffic terpendek. Algoritme initakan diuji danbdianalisis kinerjanya. Pengujianbdilakukan dengan 3bkategori yaitu low, medium, dan high. Parameter pengujianbyang digunakan adalahbpengujianbfungsionalitas, throughput, packet loss, danbwaktu korvegensi.Pada pengujianbfungsionalitas mappinggserver algoritmegleast traffic menghandlegrequest dari client lebih bagusgdibandingkan algoritmeground-robin karena algoritmehleast traffic tidak akan memilih jalur ke serveryyang terdapat bebanhtraffic dan akantmemilih jalur ke serverglainnya.Pengujianythroughput algoritmehleast traffic lebih unggul dibandingkangalgoritme round robing pada kategori high.Sedangkan gpacket lossroud robin memiliki rata-rata 6,96% lebihgtinggi dibandingkangleast traffic dengan rata-rataj2,97%.Pada hasil pengujiangwaktu konvergensi, Waktugkonvergensi yang diperolehgAlgoritma Round Robingadalah 10,51gdetik berbandingh14,80 detik waktu yangtdidapat algoritmagleast traffic.

Kata kunci: software defined network, load balancing, least traffic, round robin

Abstract

On thetuse of the computer networkgtechnology continues to evolvefrapidly. One of the solutionsfto these problems aregSoftware Defined Networkgwhich is the conceptgof separatinggthe control plane and data plane.fControl plane SDN that are programmable allowing to apply a variety of applications, including network load balancing. Load balancingfis the method of distributinggserver performance in serving every request and served to divide the incoming requests toobe given to a serverfby providing thegsame service. The loadhbalancing algorithmsgused on this researchgis the least traffic Algorithms. Algorithmbthe algorithm is least trafficsallocate line connection to the server with the shortest traffic. Thisgalgorithm will be tested and analyzed performance. Testing conducted with the 3 categories, namely low,medium, and high. The test parametersgused aretesting functionality, throughput, packet loss,fand time korvegensi. Ongtesting the functionalitygof mapping server algorithmsgleast traffic handling biggrequest from the client better thanground-robin algorithmgbecause thegalgorithm least traffic would nothchoosegthe path to the servergthat there is agburden of traffic and willhselect the path to another server.gThroughput testing algorithmsgleast traffic is superiorhcompared to the round robingalgorithm on thegcategory of low packet losshWhile roud robin hashan average ofh6.96% higher comparedgto the least traffichwith an average ofg2.97%. On the resultshof the test of convergence, convergence time is thegtimeggained Round Robin Algorithm ish10.51 seconds compared tog14.80 seconds timehobtained AlgorithmgLeast Traffic.

(2)

1. PENDAHULUAN

PerkembangangTeknologi komputer padagsaat ini telah mengalami peningkatan yang begitugpesat.Demikianhjuga dengan internet

hdimana setiap orang bisaysaling terhubung

dengan jaringan yang sangat

luas.Peningkatangjumlah pengguna ini tentu saja berpengaruh terhadap kinerja server. Sebagai penyedia layanangserver yang pada

mulanyaghanya bisa melayani

koneksigbeberapa klien saja, kini dituntut harus melayani banyakgklien. Software defined network (SDN) adalahgsebuah teknologi jaringan denganhparadigma pemisahanbantara control plane dangdata plane pada perangkat jaringan seperti routergdan switch. Control planegberfungsi mengaturblogika padar

perangkat, sedangkanTdata planeGberfungsi untukHmeneruskan paketgyang masukHke suatuGporthmenuju portHtujuanhdengan komunikasi padagcontrol plane. Cara komunikasihantara perangkat dan controllergmenggunakan sebuah protocolgyang disebutgdengan Openflow. Openflowgadalah standargkomunikasi protokol yang mampugmelakukan pemisahanhantara controlgplane dan data planegdari sebuah perangkatgjaringan, serta mampugmenciptakan

gkomunikasi yang sangat baikgantara control plane danhdata plane.

Dengan membuat control plane secara terpusat, Software defined network (SDN) memberikangmanagemen jaringangyang pengaturanyaglebih fleksibel, umudah diatur dalamfsegi keamanan,goptimasi sumberdaya jaringangsecara dinamis, bahkangpengaturan jaringan dapatgdilakukan sendiri tanpa menunggu perkembangan dari vendor untuk pengoptimalanhjaringan. (Foundation, 2017). Controller SDN yanggbersifat programmable memungkinkan untukgmenerapkan aplikasi seperti load balancing, intrusion detection, multimedia multicast,grouting sampai berbagai macam virtualisasi(Azodolmolky, Software Defined Network with OpenFlow, 2013). Berkaitangdengan load balancing, jika beberapa client ingin mengaksesglayanan yang sama pada jaringan,tmasing-masing client akan di arahkangke salah satu server dari beberapa servergyang ada pada server yang terdistribusikan, sehingga clientgdapat dilayani dengan cepat dangmeringankan beban server.

TerdapatGbeberapaGalgoritmeGload

GbalancingGyangHpaling banyakgdigunakan antarahlain roundHrobin, least-Fconnection. RoundGrobinHmerupakan algoritmehload balancingHyang dilakukanhdengan memberi giliranhmasing-masingRserverEsecara sirkular,

GsehinggaHtidak membebankangtraffic dari setiaphserver. Least-connectionhbekerja memilihbserver dengan koneksigoutgoing (keluar) yang palinggrendah.

Berdasarkan penjelasan diatas,galgoritme tersebutgtidak memperhatikangkepadatan lalu lintas yang adagpada jaringan. SemakinGtinggi tingkatHkepadatan laluhlintas jaringanTmaka

Rakan membuatgsemakin tingginyaGresiko terjadinyaGkegagalanGkomunikasi datahpada link tersebuthmenyebabkan pakethyang dikirim mengalami keterlambatanhdatang ataupun paket tersebuthhilang dikarenakan adanya kenaikan traffic mendekati throughput.

Oleh karena itu, penelitiangini bertujuan untuk mendistribusikanhbeban permintaanguser dengan pemilihan jalurhberdasarkan traffic terendahgpada Software DefinedhNetwork. Parameter yang digunakanguntuk mengukur kinerja algoritmehdiantaranya adalahgmapping server, throughput,hpacket loss, waktu konvergensi. Diharapkan penelitian inigmampu memberikan alternatifhpenentuan algoritme load balancinggpada Software Defined Network.

2. KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Software Defined Network

SoftwareGdefinedGnetwork merupakan sebuahFparadigmaFbaru dihdunia networking, merupakanhsebuahGpendekatanGbaruhuntuk membangun, mendesaingsertahme-manage jaringan komputer. Pada dasarnya SDN adalah jaringan dipisahkangdari forwarding dangdapat diprogram secaraglangsung. MigrasiGdari controlGlogicGyang digunakanhpada networking devices misalkan ethernethswitches yang bersifat tightlyhintegrated menjadihjaringan yang accessible dan

logicallyhcentralized controller,

sehinggahmampu menyediakanGjaringan yang

Ffleksibel,Gprogramable,f

vendor-agnostic,fcost efficient, danharsitektur jaringan

fyangflebihtinovatif

2.2 Openflow

(3)

dapatgmengontrol secara langsunghlalu lintas paket pada forward plan atau datagplan melalui

interfacegOpenFlow ini. OpenFlow

mendefinisikan infrastruktur flow-based forwarding dangApplication Programmatic interface (API) standar yangjmemungkinkan controller untuk mengarahkanhfungsi dari switchgmelalui saluranhyang aman (secure chanel) (Sudiyatmoko, Hertiana, & Negara, Analisis Performansi Perutingan Link State Menggunakan Algoritma Djikstra Pada Platform Software Defined, 2016).

2.3 Load Balancing

Load balancing adalahyteknik untuk mendistribusikangbeban trafik pada duahatau lebih jalurhkoneksi secaragseimbang, agar trafikhdapat berjalanhoptimal,fmemaksimalkan throughput ,memperkecilfwaktu tanggapgdan menghindari kelebihan beban pada salah satu jalur koneksi.

g

Hingga saat ini, terdapat berbagai macam algoritme untukgload balancing, seperti roundhrobin, least-connection, dan leasthloaded.gRoundhrobin

merupakangalgoritme load balancingtyang dilakukan dengangmemberi gilirang masing-masinghswitch/router secaragberurutan dan sirkular, sehinggahtidakhmementingkan beban traffic darigsetiap switch/router.

Least-connection bekerja denganhmemilih

switch/routergdengan koneksigoutgoing (keluar) yanggpalinghrendah. Sedangkan least-loaded akanhmemilih switch/routerhdengan beban kerjagyang palinghrendah.

2.4 Algoritma Least traffic

Pada mekanismehpemilihanhserverhyang digunakan untukhsistem loadhbalancing menggunakan softwaregdefined network dilakukanhpembagian trafficgberdasarkan requesthyang dilakukan olehhclient. Setiap client yanggmelakukkan request untukhkoneksi pertama makagakanhdiarahkan trafficgpaket tersebuthmenuju kehserver 1, selanjutnya diarahkangke server berdasarkanhjalur traffic yang rendah dan permintaanhrequest kehsekian kali darihclient akanhterushdiarahkan berdasarkanhperulangan pemilihan server dengan traffic rendah hinggagseluruh request selesai. Pemilihangserver berdasarkan variabel yang digunakanhpada traffic dan pathyyang berbeda.

2.5 Controller Ryu

Ryu merupakanHframework jaringan berbasisHkomponen untukgsoftware defined network.Pengembangangaplikasi untukHRyu dapat dilakukangdengan menggunakanJbahasa gPython atauHdengan mengirimkanHpesan JSONHmelalui API yanggtersedia. Ryu

mendukung berbagaigprotokol

untukhmemanajemen jaringan antara laingOpenFlow, NetConf, Of-config dll.gKebutuhan atas Ryugsebagai OpenFlowgcontroller adalahgkarena Ryu mendukunggOpenFlow versig1.0 hinggag1.5, dimanaHpadaJOpenFlow versig1.1 tersedia groupJactionsJyang dapatgdigunakan untuk multipathgrouting. Ryu diHsinihdigunakan sebagaiJControllergSDN dan sebagai frameworkguntuk mengembangkangsebuah sistem multipathgrouting di OpenFlow SDN

2.6 sFlow

sFlow-RT merupakangsebuah toolguntuk memonitor jaringangsecara real-timehuntuk

kSDN dengangmenggunakan teknologijanalitik asinkronjdari InMongdan memungkinkan aplikasi pada jaringangSDN yang memperhatikanhperforma, sepertih load-balancing, perlindungangterhadap DDoS,jdan sebagainya. sFlow-RT

akan menerima

g

aliran

telemetri

h

secara kontinu

g

dari agen-agen

sFlow

yang

terpasang

g

pada

j

perangkat-perangkat jaringan,

j

host

,

j

dan aplikasi

h

dan

mengubahnya menjadi

y

metrik yang

j

dapat di

tindaklanjuti

dan

h

dapat

h

diakses

pada

f

sebuah

REST

H

API.

REST

g

API

g

tersebut memudahkan

g

berbagai hal

h

pada

SDN

h

antara lain melakukan

g

konfigurasi

terhadap

h

pengukuran yang

g

terkostumisasi,

menerima

h

metrik,

g

menetapkan

h

threshold

,

g

dan

menerima

notifikasi.

g

Aplikasi

terhadap

h

sFlow

g

dapat

dibuat

g

secara

h

eksternal

h

yang

h

dapat ditulis dalam

f

bahasa

apapun

h

yang

mendukung

g

pemanggilan

HTTP/REST,

H

ataupun

secara

g

internal

dalam

g

sFlow-RT

dengan

g

menggunakan

bahasa

JavaScript/ECMAScript(InMon,

2017)

2.7 Mininet

Mininet

adalah

g

merupakan

sebuah

emulator

jaringan

f

yang mensimulasikan

koleksi dari

D

host

j

end

,

j

switch

,

i

router

dan

(4)

-masing

elemen

F

ini

disebut

host

menggunakan

F

virtualisasi

ringan

h

untuk

membuat sistem

F

tampilan tunggal

j

sehingga

terlihat jaringan

S

yang

j

lengkap,menjalankan

kernel

h

yang

k

sama,sistem

F

dan

user

h

code

.

Pada

mininet

G

ini dilakukan

F

perancangan

jaringan

F

dengan topologi

F

yang diinginkan.

Secara

F

sederhana

G

mininet

ini

G

berfungsi

untuk emulasi pada bagian data

path

untuk

mengetes

G

konfigurasi

jaringan

G

SDN.

Sedangkan untuk melakukan testing pada

mininet

F

dapat dilakukan

F

dengan

command

“sudo mn”. Dengan

G

command

ini

G

mininet

akan

mengemulasikan

G

konfigurasi

jaringan

F

SDN

yang

terdiri

G

dari

1

controller

, 1

switch

dan 2

host.

3. PERANCANGAN SISTEM 3.1 TOPOLOGI

Perancang sistemakan dilakukan dengan simulasi padaGaplikasi emulatorGjaringan bernama mininet yang terdapat di Operating System berbasisGlinux.dan ControllerGSDN bernamaHRyu.Kemudian jugaKdiperlukan perancanganHtopologi danHperancangan algoritmeHload balancingHyaitu algoritme least trafficJyang nantinya akanHdibandingan dengan algoritme round robinHuntuk melihat algoritmeJyang memiliki performa lebihHbaik

pada jaringanHSoftware Defined

Network.Topologi ini dibuatHmenggunakan 11 switch danH23 host.Untuk menghubungkan antar host dan switch dilakukanhHdari create link (hostj1, hosth2 dan hostk3)ksebagai server.(hostk4, hostk5, hostj6, hostl7, hostg8, hostl12, hostk13, hostk14, hostk15, hostk16, hosth17, hostl18, hostk19, hostk21, hostk22, hostk23, hostj24, hostk25, hostl26, hosto27) sebagai client.UntukGpengujian ini dilakukanGsetting pada linkbandwitchksebesar

j100kMbitkantarkswitch.kSetelah

semuaGtopologi selesaijdibuatjcontroller danhswitch akanJmelakukanHstartinghsistem.

Gambar 1. Topologi Mininet

3.2 ROUTING

PadaGperancangan routing berisi tentang bagaimana caraKmembangun sebuahGfungsi routing yang dapatGmeneruskan paket dari pengirim menuju penerimaBdengan jalurByang telah ditentukan olehGalgoritme routing. AlgoritmeGrouting yang digunakanGadalah algoritme Dijkstra.GAlgoritme Dijkstra digunakanFuntuk mencari jalurGterpendek berdasarkanFbobot link yangGtelah ditentukan. DiagramGalir algoritmeGDijkstra sepertiGpada Gambar 2. bawah ini.

Start

Jarak tiap switch = Jarak node asal = 0

Semua switch terjelajahi

Cari switch (u) dengan jarak paling

minimum

Tandai switch(u) telah dijelajahi

Bertetangga dengan switch u

Update jarak switch Update predecessor T

Setiap switch dalam topologi Y

T

End

Bobot link Y Y

T

Gambar 2. Perancangan Routing

(5)

selanjutnyaFadalah melakukanFupdate bobot

dan predecessor padaGswitch yang

bertetanggaan berdasarkanGdenganGbobot link yang telahGditentukan. Proses tersebutGakan dilakukan sampaiGsemua switch padaGtopologi berhasil dijelajahi.

3.3 MONITORING LINK

Berdasarkan pada perancanganGtopologi dan observasi terhadapGsistem yang akan dibangun, algoritmeGmonitoring jalur diimplementasikanDmenggunakan library ryu controller. AlgoritmeGini bertujuan untuk mengukurFtraffic antar 2 buahGswitch. Traffic antar switch yangFtemukan akanGditotal untuk mengetahuiFcost dari sebuahGjalur. Dengan menggunakan sFlow-RT, bisaGmengambil traffic rate dariGtiap link secara real-time dan mengirimkan data tersebut keGcontroller.

3.3 ALGORITME LEAST TRAFFIC

Pada perancangan algoritme least traffic berisi tentangFbagaimana cara membangun sebuahFfungsi load balancingGyang dapat mendistribusikanFbeban trafik padaFdua atau lebih jalurFkoneksi secara seimbang.

SAlgoritme routing yangFdigunakan adalah algoritmeFleast traffic digunakanFuntuk mencari jalurFterpendek berdasarkanFbobot traffic yangFrendah yangFtelah ditentukan. DiagramFalir algoritme leastFtraffic seperti padaFGambar 3. bawah ini

Mulai

Semua server terjelajahi

Cari jalur tiap server dengan menggunakan djkstra

F

cari jarak minimum dari semua server

Bandingkan jarak minimum dengan jarak server

sebelumnya

End T

Gambar 3. Flowchart Algoritme Least

Traffic

Pada gambar 3 flowchartFdiatas. Pencarian algoritme least trafficFdimulai denganmelakukanFperulangan yangFdigunakan untuk mencari jalur menuju tiap server.Kemudian dariFsemua jarak tersebut akan dipilihFserver dengan jarakFpaling kecil.

4. IMPLEMENTASI

Pada bagianFimplementasiFmemuat langkah-langkah yangFdilakukan untuk memasangFperangkat lunakFpendukung untuk melakukan pengembangan sistemFyaitu Mininet, RyuFController dan sFlow-RT pengembangan padaFprogram controller.

5. PENGUJIAN

Tujuan pengujianFini adalah untuk mengetahui perbandinganFperforma dari algoritmaFleast traffic dan round robinFuntuk load balancinF pada sofware definedGnetwork. Pengujian FungsionalitasGdigunakan untuk melihat server dalamdmenghandle request dari beberapa client.SPengujian throughput dan packet loss menggunakanFtool iperf dengan

satuan Mbps, waktuFkonvergensi

menggunakanFtool ping. Dalam penelitian ini digunakan untuk mencari jumlahFmaksimal request menggunakan iperfFdimulai dengan request pada jumlahFhost dibawah 50 hingga ditemukan maksimalFrequest yang dikategorikan menjadiFbeberapa kategori yaitu low, medium, danFhigh. Nilai high tentuFsaja 20 host. Untuk nilai mediumFadalah setengah dari nilai highFyaitu 10 host. Dan untuk nilai low adalahDsetengah dari nilaiFmedium yaitu 5 host

5.1 PENGUJIAN FUNGSIONALITAS

UntukGpengujian mengukur

fungsionalitas, PengujianFini dilakuka untuk membandingkan throughput antara algoritme least trafficFdan algoritmeGround-robin Pada Pengujian ini, h1, h2,h3Gsebagai server danFh4 sampai h16, h17 sampaiFh27 sebagai client. PengujianFfungsionalitas ini dilakukanFdengan bebanFtraffic TCP selamah1000 detik di salah satu host yaitu host 29 danGhost 30. Pengujian ini digunakanGuntuk melihat server dalam menghandle request dariFbeberapa clientGpada tabel 1. berikut ini.

Tabel 1. Pengujian Fungsionalitas

(6)

Server yang di

uji

Least

Traffic

Round

Robin

Server 1

0

7

Server 2

12

7

Server 3

8

6

Pengujian yangjtelah dilakukan pada tabel 1 bahwa algoritmefleast traffic dalam menghandlegrequest dari clientflebih bagus dibandingkanfalgoritme round-robinFkarena algoritmeGleast traffic tidak akanGmemilih jalur ke serverFyang terdapat bebanHtraffic dan akan memilihHjalur ke serverJlainnya, algoritme inihmengalokasikan koneksijke server denganhtraffic terendah. Sedangkan algoritmehround-robin akan tetapkmelewati jalur yangjtelah diberikan bebanftraffic karna algoritme tersebuthtidak memperhatikan disturbance conditionsfdan tetap akankmemilih jalur ke serverHdengan caraJberurutan

.

5.2 THROUGHPUT

Pada pengujian ini telah ditentukanS3 host yang menjadiFserver. Host yangFbertindak sebagai serverFdijalankan terlebih dahuluFlalu host clientSdilakukan reques secaabersamaan. Nilai throughputGyang diambil adalahJnilai rata-rataHyang tercetak padaKterminal host client. PadaHpengujian iniHmenggunakan intervalHwaktu 2 danJwaktu kirim 10.JGrafik throughputHpada perbandinganH2 algoritme dapat dilihatJpada gambar 4Jberikut ini.

Gambar 4. Pengujian Throughput

Pada gambar 4 merupakanJmasing-masing algoritme leasthtraffic dan round robin.MemperolehHnilai throughput yang cukup maksimal ketika padaHkategori high. Keduanya punHtetap mengalamiHpenurunan saat

kategoriHmedium dan low. Dari

keseluruhanHpengujian, perbedaan pada throughputHkedua algoritmeJmemiliki

perbedaan yangHcukup jauh dimanahalgoritme least traffic lebih unggul.

5.3 PACKET LOSS

Pada pengujianJini hampir sama dengan throughput yaitu telahHditentukan 3 host yang menjadi server. HostHyang bertindak sebagai serverHdijalankan terlebih dahuluHlalu host client dilakukanHrequest secaraHbersamaan. NilaiHpacket loss yangHdiambil adalahHnilai rata-rataHyang tercetak padahterminal host client. Pada pengujian ini hmenggunakan interval waktuH2 dan waktu kirimH10. Grafik packet loss padaHperbandingan 2 algoritme dapat dilihat pada gambarH5 berikut ini

Gambar 5. Pengujian Packet Loss

Pada gambar 5Hperbandingan packet loss, algoritmeHleast traffic sedikit lebihHunggul karenaHpacket loss yang terjadiHdi bawah 3% pada kategoriHlow, dimana nilaihtersebut merupakan kategori sangat bagus. Sedangkan algoritmeHround robin saat kategoriHlow, packet loss yang terjadiHsebesar 6,96%. Namun ketika kategoriHmedium danHhigh, kedua algoritmeHsama-sama mengalami packet loss di atasH3% yang merupakan kategori bagus.

5.3 WAKTU KONVERGENSI

(7)

Gambar 6. Pengujian Waktu Konvergensi

Berdasarkan Gambar 6 waktuHkonvergensi perbedaan Hwaktu konvergensi.Algoritme round robin lebih unggulHpada skenario ping dariHhost 4, host 12, host 17 dan host 23 karena round robin tidak memerlukanHpebandingan

jalur traffic hanya memerlukan

perulanganHindex server.Semakin cepat waktuHkonvergensi, maka semakin baikHsistem dalamHmenjalankan load balancing.

6. KESIMPULAN

Berdasarkanurumusanjmasalah,

pengujianlbesertahhasiloanalisislterhadapgdata

hujifdidapatlbeberapahkesimpulan,fberikut

kadalahjkesimpulanuyangpdapatadiambil

1. BerdasarkanNkonsep perancangan, implementasindannpengujiannterhadap sistemhloadjbalancingkmenggunakan algoritmekleastltraffic padaksoftware definedjnetworklmaka hasiloyang didapatkanlpembagianptrafficlpadapjaringan dapatkmembantulmeringankan bebankserver utamandalamkmemberikanppelayanan terhadaplpermintaanouser.Padagpengujian fungsionalitasjmasing- masing Algoritme Least Traffic dalam menghandle request dari client lebih bagus dibandingkan Algoritme RoundkRobinkkarenaoAlgoritmelLeast Trafficjtidak akanlmemilihkjalur keiserver yangkterdapathbebanltraffichdanlakan memilihhjalurgke serverglainnya, Algoritme inihmengalokasikanhkoneksikke server dengangtraffichterendah.jSedangkanHalgorit mehroundhrobin akanktetaphmelewatiojalur yangutelahudiberikanubebanutraffic.

2. Kinerjahmasingymasingoalgoritmedload

hbalancingjmengalamigkenaikkanJthroughp uthyangksignifikankketikahpadagkategori high.hKeduanyajpun sama-samakmengalami

apenurunanfsaathkategoriemediumudanulow ,tnamunhtidakfbegituosignifikan.pAkan

atetapigdariokeseluruhanppengujian,

aalgoritmepleastftrafficpmemberikanohasil yangplebihobaikpdaripadaoalgoritmeround robin.Dalamjpengujianypacketlloss,

algoritmetleastytraffic mendapatkanhhasil dibawaht3% yangkmerupakanhkategori sangatgbagusjdarilsemuaypercobaan.

Sedangkangalgoritmekroundkrobin h

mendapatkanhlebihjdarik3%kyang merupakanjkategorilbagus.Untukjwaktu konvergensi, lpada pengujiankalgoritme leastltraffic diperoleh nilaihrata-ratak14.80 detik,ksedangkan algoritmehround robin diperolehjnilaij10,51 detik.hDarihhasil pengujianhwaktulkonvergensi, algoritme

groundkrobin didapatkankhasil yangllebih unggulldibandingkanuleasthtraffic.

7. DAFTAR PUSTAKA

Azodolmolky,hS. (2013). SoftwarehDefined Network with OpenFlow.HBirmingham: Packt Publishing Ltd.

InMon. (2017). sFlow-RT. RetrievedHHfrom

hhttp://www.inmon.com/products/sFlo w-RT.php

McKeown, N., Anderson, T., Balakrishnan, H., Parulkar, G., Peterson, L., Rexford, J., . . . Turner, J.DDDDD(2008). OpenFlow: Enabling Innovation in Campus Networks. OpenFlow.

Mustafa, M. E., & Ibrahim, A. M. (2015). Load Balancing Algorithms Round-Robin (RR), Least-Connection, Least Loaded Efficiency.HHHHHInternational Journal of Computer and Information Technology.

Open Networking Foundation. (2017, juli 19). RetrievedHHHHHHHHfrom Software-Defined Networking (SDN) Definition: https://www.opennetworking.org/sdn-definition/

Pepelnjak, I. (2013). OpenFlow and SDN. Hype,HHHHHHH Useful Tools or Panacea?,IP Space.

Road, E. B., & Alto, P. (2012). Software Defined Networking. The New Norm for Networks, pp.HHHHHHH1-12.

Senthil Ganesha N, & Ranjani S. (2015). Dynamic HHHHHLoad Balancing using Software Defined Networks. Sudiyatmoko, A. R.AAAAAAA, Hertiana, S.

N., & Negara, R. M. (2AAA016). Analisis Performansi Perutingan Link StateMenggunakan Algoritma Djikstra

(8)

Syahidillah, W. MAAASSSS. (2012). MULTIPATH ROUTING DENGAN

LOAD-BALANCINGAAAA PADA

OPENFLOW

Gambar

Gambar 2. bawah ini.
Tabel 1. Pengujian Fungsionalitas
Gambar 5. Pengujian Packet Loss
Gambar 6. Pengujian Waktu Konvergensi

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu Load balancing atau pemerataan beban (request) pada web server bertujuan untuk meringankan beban yang ditanggung masing

Hasilnya ditemukan bahwa algoritma yang dikembangkan mampu untuk menditribusikan request yang berasal dari client menuju server berdasarkan status dari server tersebut

Alasan menggunakan metode load balancing di penelitian saya ini waktu respon dengan dua buah server atau lebih yang saling berbagi beban lalu lintas

Percobaan load balancing adalah pengujian sistem load balancing tanpa menggunakan proxy server agar dapat diketahui apakah load balancing berfungsi dengan baik

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui perbandingan performa dari algoritma round robin dan least connection untuk load balancing pada sofware defined

Analisis : dari gambar grafik 4.5 menunjukkan bahwa pengujian bedasarkan Response Time dari 3 server untuk 10 Client dengan masing – masing link pada Client

Untuk meminimalkan terjadinya overload, salah satu mekanisme untuk lebih mengoptimalkan sumber daya web server yang ada adalah dengan menggunakan load balancing

Dengan adanya load balancing, request yang datang tidak dititikberatkan pada satu server, hal ini dapat menghindari adanya antrian yang datang pada server sehingga