• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN PENDAFTARAN MEREK TERHADAP HAK PENERIMA LISENSI MEREK MENURUT UU NO. 15 TAHUN 2001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AKIBAT HUKUM PEMBATALAN PENDAFTARAN MEREK TERHADAP HAK PENERIMA LISENSI MEREK MENURUT UU NO. 15 TAHUN 2001"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN PENDAFTARAN MEREK TERHADAP HAK

PENERIMA LISENSI MEREK MENURUT UU NO. 15 TAHUN 2001

Agus Mardiant o

Fakult as Hukum Universit as Jenderal Soedirman Purwokert o Jawa Tengah E-mail: agusmar di ant o39@yahoo. co. i d

Abst r act

Tr ade global i zat ion has made t r ade mar k becomes ver y impor t ant , especi al l y in r el at i on t o a f air busi ness compet it ion. A t r ade mar k i s a si gn t hat f unct i ons as a dist i ngui shed f r om t hose of ot her s, qual i t y guar ant ee and sour ce of or i gin. Owner of a t r ade mar k r egist er ed r eser ves excl usi ve r i ght t o use t hat t r ade mar k f or a per iod of t i me or may gr ant per mission t o ot her par t ies t o use t he t r ade mar k. Per mi ssi on t o ot her par t ies shoul d be given t hr ough a l et t er of agr eement f or per mi ssi on t o use (not t r ansf er of owner shi p) t hat t r ade mar k f or a cer t ai n per iod of t i me, and t hi s is accor di ngl y cal l ed l i cence. Regist r at i on of a t r ade mar k i n t he gener al l i st of t r ade mar k can be cancel l ed upon r equest wit h an ar gument t hat t he t r ade mar k has a basi c si mi l ar i t y wi t h a pr eviousl y r egist er ed t r ade mar k, or t he r egi st r at i on was made f or cr uel i nt ent i on. Thi s paper discusses l i cence and cancel l at i on of a t r ademar k, as wel l as t he consequences of t r ade mar k cancel l at ion f or t he l i censee. Cancel l at i on of a t r ade mar k r egi st r at ion r esul t s i n t er mi nat ion of a t r ade mar k l i cense agr eement , but t he l i censee may r eser ve hi s r i ght unt i l t he compl et ion of agr eement per i od.

Key wor ds : excl usi ve r i ght , l i cense agr eement , l i censee.

Abst rak

Globalisasi perdagangan t elah membuat merek dagang menj adi sangat pent ing. Sebuah merek dagang adalah t anda yang berf ungsi sebagai dibedakan dari orang lain, j aminan kualit as dan sumber asal. Pemilik merek dagang t erdaf t ar memiliki hak eksklusif unt uk menggunakan merek dagang dalam j angka wakt u t ert ent u at au memberikan izin kepada pihak lain unt uk menggunakannya. Izin kepada pihak lain at au lisensi, harus diberikan melalui surat perset uj uan unt uk izin unt uk menggunakan (t idak mengalihkan kepemilikan) unt uk j angka wakt u t ert ent u. Pendaf t aran merek dagang dalam daf t ar umum merek dagang dapat dibat alkan at as permint aan dengan argumen bahwa merek dagang memiliki kesamaan dasar dengan merek dagang t erdaf t ar sebelumnya, at au pendaf t aran it u dibuat unt uk maksud kej am. Pembat alan hasil pendaf t aran merek dagang penghent ian perj anj ian lisensi merek dagang, namun penerima Lisensi dapat berhak sampai selesainya masa perj anj ian.

Kat a kunci : hak eksklusif , perj anj ian lisensi, pemegang lisensi.

Pendahuluan

Pengaruh globalisasi di segala bidang ke-hidupan masyarakat , baik di bidang sosial, eko-nomi, maupun budaya semakin mendorong laj u perkembangan perekonomian masyarakat . Di samping it u, dengan semakin meningkat nya Perkembangan t eknologi inf ormasi dan sarana t ransport asi t elah menj adikan kegiat an di sek-t or perdagangan barang maupun j asa meningkat secara pesat . Kecenderungan meningmeningkat -nya arus perdagangan barang dan j asa t ersebut akan t erus berlangsung sej alan dengan part um-buhan ekonomi nasional yang semakin baik.

Beberapa negara semakin mengandalkan ke-giat an ekonomi dan perdagangannya pada pro-duk-produk yang dihasilkan at as dasar kemam-puan int elekt ual manusia.

(2)

men-j aga persaingan bisnis yang sehat .1 Merek

ada-Tidak semua t anda dapat didaf t ar sebagai merek. Hanya t anda-t anda yang memenuhi sya-rat yang dapat didaf t ar sebagai merek, sepert i mempunyai daya pembeda; t anda t ersebut t idak bert ent angan dengan perat uran perun-dang-undangan yang berlaku, moralit as agama, kesusilaan, at au ket ert iban umum; bukan t anda dan Per masal ahan Har moni sasi Undang-Undang Merek Terhadap Prot okol Madr id” , Jur nal Hukum Bi sni s, Vol . 28 No. 2 Tahun 2009, hl m. 8-9

mempunyai persamaan dengan merek lain yang t erdaf t ar t erlebih dahulu.

Fungsi merek5 adalah sebagai t anda pe-ngenal unt uk membedakan produk perusahaan yang sat u dengan produk perusahaan yang lain ngan menggunakan sendiri merek t ersebut at au memberikan izin kepada pihak lain unt uk menggunakannya.

(3)

risan, wasiat , hibah, perj anj ian, at au sebab-se-bab lain yang di-benarkan oleh perat uran per-undang-undangan.

Selain dapat menggunakan sendiri merek-nya at au mengalihkan hak merekmerek-nya, Pemilik merek t erdaf t ar dapat memberikan izin kepada pihak lain unt uk menggunakan hak mereknya. Pemberian izin inilah yang disebut lisensi. Ben-t uk lisensi adalah perj anj ian anBen-t ara pemilik merek (pemberi lisensi) dengan pihak yang akan menggunakan hak merek (penerima lisen-si). Jadi lisensi merek bukan peralihan hak rek t et api hanya pemberian izin unt uk me-manf aat secara ekonomis hak at as merek.

Perj anj ian lisensi merek merupakan salah sat u sarana unt uk melindungi suat u merek dari t indakan pelanggaran dan kej ahat an merek yang berupa pemakaian merek t anpa izin dan pemalsuan merek (i nf r i ngement). Perj anj ian lisensi merek t idak hanya memberi manf aat bagi pemilik merek selaku pemberi lisensi (l i -censor), melainkan j uga penerima lisensi (l i cen-see). Bagi pemilik merek, dengan adanya per-j anper-j ian lisensi, mereknya akan semakin dikenal oleh konsumen dan dilindungi oleh hukum. Se-dangkan bagi penerima lisensi, dapat meng-gu-nakan merek orang lain secara aman dan legal. Penggunaan Merek t erdaf t ar di Indonesia oleh penerima Lisensi dianggap sama dengan peng-gunaan Merek t ersebut di Indonesia oleh pemi-lik Merek.

Terhadap merek yang sudah t erdaf t ar dlam Daf t ar Umum Merek, masih dapat di-int a-kan pembat alan pendaf t aran merek. Gugat an pembat alan pendaf t aran merek dapat diaj ukan oleh pihak yang berkepent ingan berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, at au Pasal 6 UU Merek.8 Pembat alan pendaf t aran merek dilakukan dengan mencoret merek yang bersangkut an dari Daf t ar umum Merek. Pembat alan dan pencoret an pendaf t

8 Sebagai cont oh adal ah kasus gugat an pembat al an

pen-daf t ar an merek yang dil akukan ol eh ADIDAS AG Jerman t erhadap Ki m Sung Soo warganegara Korea, karena merek “ Adi di a” mil ik t ergugat mempunyai per samaan pada pokoknya dengan merek t erkenal “ Adi das” mil ik Penggugat . Sel engkapnya l ihat perkara Nomor: 13/ ME-REK/ 2010/ PN. Ni aga. JKT. PST.

an merek mengakibat kan berakhirnya perlin-dungan hukum merek yang bersangkut an.

Pembat alan pendaf t aran9 merek mem-punyai dampak langsung t erhadap perj anj ian lisensi merek yang dibuat oleh pemilik merek (yang dibat alkan) dengan penerima lisensi, ka-rena pembat alan pendaf t aran merek akan ngakibat kan berakhirnya perj anj ian lisensi me-rek. Dengan berakhirnya perj anj ian lisensi t en-t u berakibaen-t en-t erhadap kepenen-t ingan penerima lisensi merek, t erut ama yang berkait an dengan hak penerima lisensi merek.

Berdasarkan hal t ersebut penulis t ert arik unt uk mengkaj i mengenai bagaimana akibat hu-kum pembat alan pendaf t aran merek t erhadap hak penerima lisensi merek menurut UU Merek. Tulisan ini akan membahas t ent ang lisensi me-rek, pembat alan pendaf t aran merek dan akibat pembat alan pendaf t aran merek t erhadap hak penerima lisensi merek.

Pembahasan Lisensi Merek

Pengert ian Lisensi menurut Pasal 1 angka 13 UU Merek adalah izin yang diberikan oleh pemilik merek t erdaf t ar kepada pihak lain me-lalui suat u perj anj ian berdasarkan pada pem-berian hak (bukan Pengalihahan hak) unt uk menggunakan merek t ersebut , baik unt uk se-luruh at au sebagian j enis barang dan/ at au j asa yang didaf t arkan dalam j angka wakt u dan syarat t ert ent u.10

9

Kasus persengket aan perj anj i an l i sensi yang berl anj ut ke sengket a pembat al an merek adal ah kasus minuman “ cap kaki t iga” . Wen Ken Drug Co, Pt e Lt d sel aku produsen cap kaki t iga mel ayangkan gugat an pembat al an merek dengan l ukisan Badak mil ik Tj ioe Budi Yuwono, sal ah sat u pemegang saham PT Sinde Budi Sent osa. Gugat an dil ayangkan l ant aran merek mil ik Tj ioe Budi mir ip de-ngan merek Cap Kaki Tiga dede-ngan l ukisan Badak mil ik Wen Ken Drug. Sel engkapnya l ihat perkara Nomor: 29/ Merek/ 2010/ PN. NIAGA. JKT. PST.

10

(4)

Menurut Bl ack’ s Law Di cionar y lisensi (l i cense) adalah A per sonal pr i vi lege t o do so-me par t i cul ar act or ser ies of act s on l and wi t hout possessi ng any est at e or i nt er est t her ein, and i s or dinar i l y r evocabl e at t he wi l l of l i censor and i s not assi gnabl e. The per mi s-si on by compet ent aut hor i t y t o do an act whi ch wi t hout such per mission woul d be i l l egal , a t r espass, a t or t or ot her wi se woul d not be al l owed.11 Secara harf iah lisensi mengandung art i sebagai suat u ij in (hak at au wewenang) yang diberikan oleh pihak yang berwenang at au pihak yang berhak kepada pihak lain unt uk melakukan suat u perbuat an at au berbagai ma-cam perbuat an hukum at as sebidang t anah yang bukan miliknya. Perbuat an-perbuat an hu-kum t ersebut apabila dilakukan t anpa ij in dari sipemilik hak merupakan suat u perbuat an yang t idak sah (i l l egal), perbuat an yang salah at au pelanggaran (t r espass), perbuat an yang men-imbulkan kerugian (t or t) at au perbuat an-buat an lain yang t ermasuk dalam kat egori per-buat an yang t idak diperbolehkan (not be al l ow-ed).

Gunawan Widj aya memberikan pengert i-an lisensi sebagai suat u bent uk hak unt uk me-lakukan sat u at au serangkaian t indakan at au perbuat an, yang diberikan oleh mereka yang berwenang dalam bent uk izin. Tanpa adanya izin t ersebut , t indakan at au perbuat an t er-se-but merupakan t indakan yang t erlarang, yang t idak sah, yang merupakan perbuat an melawan hukum.12

Berdasarkan pengert ian di at as, dapat disimpulkan bahwa lisensi adalah suat u bent uk perj anj ian at au kesepakat an (agr eement) an-t ara dua pihak. Pihak yang saan-t u (pemberi lisensi /l i censor) memperbolehkan pihak yang lain yai-t u penerima lisensi (l i censee) unt uk melakukan suat u j enis perbuat an hukum t ert ent u,

11

Gunaw an Sur yomur ci t o (Ket ua Tim), 2006. Lapor an Akhi r Tent ang Kompi l asi Bi dang Hukum Per j anj i an Li sensi, Jakart a: BPHN Depart emen Hukum dan Hak Asasi Manusia, hl m. 11.

12 Agung Suj at miko, “ Aspek Yuri di s Li sensi Merek dan

Persaingan Usaha” , Jur nal Hukum Pr o Just i t i a, UNPAR Bandung, Vol . 26 No. 2, April 2008, hl m. 96. Lihat dan bandi ngkan dengan pengert i an l isensi dal am Syaf rinal di, “ Hak Mil ik Int el ekt ual dan Li sensi Sebagai sar ana Al ih Teknol ogi” , Jur nal Il mu Hukum, Uni s Riau, Vol . 1 No. 1 Apr il 2009, hl m. 17

nya menggunakan nama dagang (merek) pem-beri lisensi.

Banyak pert imbangan yang dipakai unt uk pembuat an perj anj ian lisensi sepert i:13 (a) Li-sensi menambah sumber daya pengusaha pem-beri lisensi secara t idak langsung; (b) Lisensi memungkinkan perluasan wilayah usaha secara t idak t erbat as; (c) Lisensi memperluas pasar dari produk hingga dapat menj angkau pasar yang semula berada diluar pangsa pasar pem-beri lisensi; (d) Lisensi mempercepat proses pe-ngembangan usaha bagi indust ri padat modal; (e) Melalui lisensi, penyebaran produk menj adi lebih mudah dan t erf okus pada pasar; (f ) Mela-lui lisensi sesungguhnya pemberi lisensi dapat mengurangi t ingkat kompet isi hingga pada sua-t u basua-t as sua-t ersua-t ensua-t u; (g) Melalui lisensi, pihak pemberi lisensi maupun penerima lisensi dapat melakukan t r ade of f (at au bar t er) t eknologi; (h) Lisensi memberi keunt ungan dalam bent uk nama besar dan goodwill dari pemberi lisensi; (i) Pemberian lisensi memungkinkan pemberi lisensi unt uk sampai pada bat as t ert ent u me-lakukan kont rol at as pengelolaan kegiat an usa-ha yang dilisensikan.

Pasal 43 ayat (1) UU Merek menyebut kan bahwa pemilik merek t erdaf t ar berhak mem-berikan lisensi kepada pihak lain dengan per-j anper-j ian bahwa penerima lisensi akan meng-gunakan merek t ersebut unt uk sebagian at au seluruh j enis barang at au j asa. Menurut ke-t enke-t uan ke-t esebuke-t , lahirnya hubungan hukum para pihak dalam pemberian lisensi harus dit uangkan dalam perj anj ian. Perj anj ian t er-sebut t unduk sepenuhnya pada hukum per-j anper-j ian yang t erdapat dalam Kit ab Undang-undang Hukum Perdat a (KUH Perdat a).

Prinsip-prinsip hukum kont rak dalam hu-kum perdat a dapat dipergunakan dalam pem-buat an dan pelaksanaan perj anj ian lisensi, se-bagai dasar yang harus dipat uhi oleh para pihak agar perj anj ian lisensi yang dibuat t idak me-rugikan salah sat u pihak dan dapat di-laksa-nakan secara adil. Prinsip-prinsip hukum kon-t rak kon-t ersebukon-t adalah sebagai berikukon-t .14Per t ama

13 Lebih j el asnya l ihat Agung Suj at miko, i bi d. , hl m. 97-98. 14 Lihat Agung Suj at miko, “ Pri nsi p Hukum Kont rak …” ,

(5)

adalah prinsip kebebasan berkont rak. Perj anj i-an lisensi merek dibuat berdasarki-an kebebasi-an berkont rak (f r eedom of cont r act).15 Kebebasan berkont rak dit erapkan dalam perj anj ian lisensi merek, dimana para pihak diberi kebebasan unt uk merumuskan isi perj anj ian lisensi sesuai kehendak masing-masing, misalnya yang meny-angkut besar royalt y, wakt u pembayaran royal-t y, penyelesaian sengkeroyal-t a dan berakhirnya per-j anper-j ian lisensi. Kedua, adalah prinsip kesepaka-t an, prinsip ini mendasarkan pada kekesepaka-t enkesepaka-t uan perj anj ian dengan baik dan bert anggung j awab. Jika salah sat u pihak t idak melaksanakannya, maka pihak lain dapat memint a pert anggungj a-waban di depan hukum. Keempat, adalah prin-sip kesederaj at an. Para pihak dalam perj anj ian lisensi (pemberi lisensi dan penerima lisensi) mempunyai kedudukan yang sederaj at (sama), buat . Pemberi lisensi memperoleh pembayaran royalt y dari penerima lisensi, sedangkan pe-kebebasan unt uk mengadakan kont r ak dan per j anj i annya di anggap l ahir sej ak t erj adinya kesepakat an menyangkut perj anj ian lisensi; (2) Merek dan nomor pendaf -t arannya; (3) Ke-t en-t uan mengenai: (a) Jangka t idaknya penerima lisensi mem-berikan lisensi lanj ut kepada pihak ket iga; (c. 3) Kewaj iban pemberi lisensi unt uk melakukan pengawasan dan pembinaan t erhadap mut u barang yang di-produksi dan diperdagangkan; (c. 4) Bat as wila-yah berlakunya perj anj ian lisensi, apabila di-perj anj ikan.

(6)

mana mest inya; menj amin penggunaan merek dari cacat hukum at au gugat an dari pihak ket iga; me-lakukan pembinaan dan pengawasan t erhadap mut u barang at au j asa hasil produksi penerima lisensi; memint a perset uj uan kepada penerima lisensi, apabila pemberi lisensi meng-aj ukan permint aan penghapusan mereknya; pem-bat alan perj anj ian lisensi merek, apabila pemberi lisensi t idak melaksanakan perj anj ian sebagaimana mest inya. Sedangkan hak dan ke-waj iban penerima lisensi adalah: menggunakan merek yang dilisensikan sesuai dengan j angka wakt u yang t elah dit ent ukan dalam perj anj ian; menunt ut pembayaran kembali bagian royalt y yang t elah dibayarkan penerima lisensi kepada pemilik merek yang t elah dibat alkan; memberi lisensi lebih lanj ut kepada pihak ket iga, sesuai dengan perj anj ian; menunt ut pembat alan lisen-si merek, apabila pemberi lisenlisen-si t idak melak-sanakan perj anj ian sebagaimana mest inya; membayar royalt y sesuai dengan perj anj ian; memint a pencat at an perj anj ian lisensi kepada Kant or Merek; menj aga mut u barang at au j asa hasil produksinya sesuai dengan st andar mut u barang at au j asa at as merek yang dilisensikan.

Perj anj ian lisensi t idak hanya memberikan manf aat bagi penerima lisensi saj a, melainkan j uga pemberi lisensi.19 Manf aat bagi penerima lisensi berupa pemakaian merek pemberi lisensi secara legal dengan berbagai keunt ungan yang melekat pada merek yang bersangkut an. Jika merek yang dilisensikan t ersebut t ernyat a me-rek t erkenal dengan reput asi baik, maka pene-rima lisensi akan dapat menj alankan usahanya dengan mudah, karena pada umumnya masya-rakat akan t ert arik unt uk membeli produk de-ngan merek yang sudah t erkenal. Jadi peneri-ma lisensi t idak perlu repot membuat merek sendiri dan mendaf t arkan mereknya yang me-merlukan wakt u, t enaga dan biaya. Penerima lisensi hanya ber-kewaj iban unt uk mencat at kan perj anj ian lisensi. Sedangkan manf aat bagi pemberi lisensi selain memperoleh royalt y ada-lah mereknya dij amin akan dipakai oleh pene-rima lisensi secara legal sehingga secara lang-sung merupakan bent uk perlindungan hukum

19 Lihat Agung Suj at miko, “ Prinsi p Hukum Kont rak …” , op.

ci t. , hl m. 99-100.

kepada mereknya dan t erhindar dari upaya peng-hapusan merek.

Perj anj ian lisensi berlaku diseluruh wila-yah Negara Republik Indonesia (kecuali j ika dperj anj ikan lain), unt uk j angka wakt u yang t i-dak lebih lama dari j angka wakt u perlindungan merek t erdaf t ar yang bersangkut an. Pemilik merek t erdaf t ar yang t elah memberikan lisensi kepada pihak lain, t et ap dapat menggunakan sendiri at au memberikan lisensi kepada pihak ket iga lainnya unt uk menggunakan merek t er-sebut (kecuali bila diperj anj ikan lain). Dalam perj anj ian lisensi dapat dit ent ukan bahwa pe-nerima lisensi bisa memberikan lisensi lebih lanj ut kepada pihak ket iga. Perj anj ian lisensi dilarang memuat ket ent uan baik yang langsung maupun t idak langsung dapat menimbulkan aki-bat yang merugikan perekonomian Indonesia at au memuat pembat asan yang menghambat kemampuan bangsa Indonesia dalam menguasai dan mengembangkan t eknologi pada umumnya.

Perj anj ian lisensi waj ib dimohonkan pen-cat at annya (oleh penerima lisensi) pada Direk-t oraDirek-t Jenderal Hak Kekayaan InDirek-t elekDirek-t ual unDirek-t uk dicat at dalam Daf t ar Umum Merek dan selan-j ut nya diumumkan dalam Berit a Resmi Merek. Akibat hukum dari pencat at an per-j anj ian li-sensi berlaku t erhadap pihak-pihak yang ber-sangkut an dan t erhadap pihak ket iga.

Pembat alan Pendaft aran Merek

(7)

persamaan pada pokoknya maupun persamaan pada keseluruhannya sepert i diat ur dalam Pasal 4 dan Pasal 6 ayat (1) huruf a adalah hal yang t idak mudah.

Menurut Pasal 4 UU Merek, merek t idak dapat didaf t ar at as dasar permohonan yang di-aj ukan oleh pemohon yang berit ikad t idak baik. Dalam penj elasannya disebut kan, pemohon yang berit ikad baik adalah pemohon yang men-daf t arkan mereknya secara layak dan j uj ur t an-pa ada niat aan-papun unt uk membonceng, me-niru, at au menj iplak ket enaran merek pihak lain demi kepent ingan usahanya yang berakibat kerugian pada pihak lain it u at au menimbulkan kondisi persaingan curang, mengecoh at au me-nyesat kan konsumen.20

Secara umum j angkauan pengert ian it ikad t idak baik meliput i perbuat an “ penipuan” (f r aud), rangkaian “ menyesat kan” (mi sl eadi ng) orang lain, sert a t ingkah laku yang mengabai-kan kewaj iban hukum unt uk mendapat keun-t ungan. Bisa j uga diarkeun-t ikan sebagai perilaku yang t idak dibenarkan secara sadar unt uk men-capai suat u t uj uan yang t idak j uj ur (di shones-t hy pur pose). Dalam pengkaj ian merek, set iap perbuat an peniruan, reproduksi, mengkopi, membaj ak at au membonceng kemasyuran me-rek orang lain dianggap sebagai perbuat an pe-malsuan, penyesat an at au memakai merek orang lain t anpa hak (unaut hor ized use) yang secara harmonisasi dalam perlindungan merek di-kualif ikasikan sebagai persaingan curang ( un-f ai r compet i t ion) sert a dinyat akan sebagai per-buat an mencari kekayaan secara t idak j uj ur (unj ust enr i chment).21

Mengenai persamaan pada pokoknya, Penj elasan Pasal 6 ayat (1) huruf a menegaskan yang dimaksud dengan persamaan pada pokok-nya adalah kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang menonj ol ant ara me-rek yang sat u dengan meme-rek yang lain, yang

20

Lihat Anny Ret nowat i, “ Ti nj auan Yuri di sTerhadap Tindak Pi dana “ Memper dagangkan Barang Merek Pal su Dengan Pendekat an Kasus Put usan Perkar a No. 215/ Pi d. B/ 2005/ PN. SLMN” , Jur nal Just i t i a Et Pax, At ma Jaya Yogyakart a, Vol . 28 No. 2, Desember 2008, hl m. 167.

21 Lihat Agus Mardiant o, “ Penghapusan Pendaf t aran Merek

Berdasarkan Gugat an Pihak Ket iga” , Jur nal Di nami ka Hukum, Unsoed Purwokert o, Vol . 10 No. 1, Januari 2010, hl m. 47.

dapat menimbulkan kesan adanya persamaan baik mengenai bent uk, cara penempat an, cara penulisan at au kombinasi ant ara unsur-unsur at aupun persamaan bunyi ucapan yang t er-da-pat dalam merek-merek t ersebut .

Wor l d Tr ade Mar k Symposi um di Cannes (1992) memberikan beberapa unsur yang dapat di-gunakan sebagai pat okan unt uk menilai per-samaan pada pokoknya, yait u perper-samaan pe-nampilan (simi l ar it y of appear ance); persama-an bunyi (sound si mi l ar it y); persamaan kono-t asi (connot at i on simi l ar i t y); persamaan kesan dalam perdagangan (simi l ar i t y i n commer ci al i mpr ession); dan persamaan j alur perdagangan (t r ade cannel simi l ar it y). Sedangkan Wayne Co-vell memberikan beberapa indikat or unt uk me-nilai persamaan pada pokoknya: persamaan vi-sual (vi sual si mi l ar it y), persamaan kemasan (packagi ng si mi l ar i t y), persamaan dalam aso-siasi (si mi l ar i t y i n associ at ion), dan persamaan f ungsi sert a pemakaian (si mi l ar i t y i n f unct ion and use).22

Ada dokt rin yang dapat dipergunakan unt uk menent ukan ada t idaknya persamaan merek menurut Amalia Rooseno, yait u dokt rin ent ir e-t i es si mi l i ar dan dokt rin near l y r esembl es.23

Dokt rin ent ir et ies si mi l i ar menganggap persa-maan keseluruhan elemen adalah st andar, dalam hal ini merek yang dimint a unt uk didaf -t arkan merupakan copy reproduksi merek orang lain. Aj aran ini dianggap t erlalu kaku dan t idak dapat melindungi kepent ingan pemilik merek, khususnya unt uk merek t erkenal. Dokt rin near -l y r esemb-l es menganggap suat u merek mempu-nyai persamaan pada pokoknya dengan merek orang lain j ika pada merek t ersebut t erdapat kemiripan (i dent i cal) at au hampir mirip dengan merek orang lain, yang dapat didasarkan pada kemiripan gambar, susunan kat a, warna at au bunyi. Persamaan pada pokoknya t idak mut lak dit egaskan pada persamaan semua elemen me-rek dan t idak dit unt ut keras adanya j alur pe-masaran yang sama.24 Fakt or yang paling pokok

22 Lihat Tomi Suryo Ut omo, op. ci t. , hl m. 222-223. 23 Lihat Agus Mardiant o, op. ci t , hl m. 44.

24 Pat okan unt uk menent ukan per samaan pada pokoknya

(8)

dalam dokt rin ini adalah pemakaian merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya ini dapat menimbulkan kebingungan yang nyat a (act ual conf usion) at au menyesat kan (decieve) masya-rakat konsumen. Seolah-olah merek t ersebut berasal dari sumber at au produsen yang sama. Sehingga di dalamnya t erlihat unsur ikt ikad t i-dak baik unt uk membonceng ket enaran merek milik orang lain.25

Teori lain yang dapat dikemukakan ada-lah Teori hol i st i c appr oach dan Teori domi nan-cy. Menurut Teori hol i st i c appr oach unt uk me-nent ukan ada t idaknya persamaan merek harus dilihat secara keseluruhan, baik dari bunyinya, art inya, ej aannya maupun dari t ampilannya. Teori dominancy menent ukan adanya persama-an merek persama-ant ara merek ypersama-ang sat u dengpersama-an ypersama-ang lainnya cukup diambil unsur yang dianggap paling dominan dari merek t ersebut .26

Gugat an pembat alan pendaf t aran me-rek27 dapat diaj ukan oleh pemilik merek yang t erdaf t ar lebih dahulu berdasarkan alasan mempunyai persamaan pada pokoknya at au keseluruhan. Gugat an diaj ukan kepada Penga-dilan Niaga. Apabila gugat an pembat alan pen-dat aran merek dikabulkan, maka isi put usan Pengadilan Niaga t ersebut segera disampaikan oleh panit era kepada Direkt orat Jenderal Hak Kekayaan Int elekt ual set elah t anggal put usan diucapkan. Kemudian Direkt orat Jenderal Hak Kekayaan Int elekt ual melaksanakan pembat al-an pendaf t aral-an merek yal-ang bersal-angkut al-an dari Daf t ar Umum Merek dan mengumumkannya dalam Berit a Resmi Merek set elah put usan di t erima dan mempunyai kekuat an hukum t et ap. Pembat alan pendaf t araan merek dilaku-kan oleh Direkt orat Jenderal Hak Kekayaan Int elekt ual dengan mencoret merek yang ber-sangkut an dari Daf t ar Umum Merek dengan memberi cat at an t ent ang alasan dan t anggal pembat alan t ersebut . Pembat alan pendaf t

Penggunaan Hak Merek” , Law Ri vi ew, Vol ume VII Nomor 3, Februari 2008, hl m. 104.

25 Agus Mar di ant o, op. ci t , hl m. 44 26 Ibi d. , hl m. 55.

27 Sel ain dapat diaj ukan ol eh pemil ik merek yang t erdaf t ar

l ebih dahul u, gugat an j uga dapat diaj ukan ol eh pi hak yang berkepent i ngan, ant ara l ain: j aksa, yayasan/ l em-baga di bi dang konsumen, dan maj el is/ l emem-baga ke-agamaan.

an merek diberit ahukan secara t ert ulis kepada pemilik merek at au kuasanya. Pencoret an pendaf t aran suat u merek dari Daf t ar Umum Merek diumumkan dalam Berit a resmi Merek. Sej ak t anggal pencoret an sert if ikat merek yang bersangkut an dinyat akan t idak berlaku lagi. Pembat alan dan pencoret an pendaf t aran merek mengakibat kan berakhirnya perlindung-an hukum at as merek yperlindung-ang bersperlindung-angkut perlindung-an.

Akibat Pembat alan Pendaft aran Merek t er-hadap Hak Penerima Lisensi Merek

Pembat alan pendaf t aran merek akan ber-akibat berakhirnya perj anj ian lisensi yang di buat ant ara pemberi lisensi (yang mereknya su-dah dibat alkan) dengan penerima lisensi. Wa-laupun demikian hak penerima lisensi masih t et ap dilindungi, hal ini dapat di lihat dalam Pasal 48 UU Merek yang menent ukan sebagai berikut : (a) Penerima Lisensi yang berikt ikad baik, t et api kemudian Merek it u dibat alkan at as dasar adanya persamaan pada pokoknya at au keseluruhannya dengan Merek lain yang t erdaf -t ar, -t e-t ap berhak melaksanakan perj anj ian Li-sensi t ersebut sampai dengan berakhirnya j ang-ka wakt u perj anj ian Lisensi; (b) Penerima Li-sensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak lagi waj ib meneruskan pembayaran royal-t i kepada pemberi Lisensi yang dibaroyal-t alkan, me-lainkan waj ib melaksanakan pembayaran royal-t i kepada pemilik Merek yang royal-t idak dibaroyal-t alkan; (c) Dalam hal pemberi Lisensi sudah t erlebih dahulu menerima royalt i secara sekaligus dari penerima Lisensi, pemberi Lisensi t ersebut wa-j ib menyerahkan bagian dari royalt i yang t erimanya kepada pemilik Merek yang t idak di-bat alkan, yang besarnya sebanding dengan sisa j angka wakt u perj anj ian Lisensi.

(9)

(de-ngan it ikad baik), karena akibat hukum dari pencat at an perj anj ian lisensi berlaku t erhadap para pihak yang bersangkut an dan t erhadap pihak ket iga.

Apabila dalam pelaksanaan perj anj ian li-sensi t ersebut t erj adi gugat an pembat alan t er-hadap kepemilikan Merek (berdasarkan alasan bahwa merek yang bersangkut an mempunyai persamaan pada pokoknya at au secara kese-luruhan) yang dit uj ukan kepada pemilik merek sekaligus pem-beri lisensi merek, maka kedu-dukan dari pihak penerima lisensi merek t idak akan t erpengaruhi oleh put usan hakim yang berkekuat an hukum t et ap t erhadap sengket a gugat an merek t ersebut . Apabila kedudukan pemberi lisensi merek sebagai pemilik merek dibat alkan melalui put usan hakim pengadilan niaga yang berkekuat an hukum t et ap, maka pi-hak penerima lisensi merek akan t et ap dapat melaksanakan perj anj ian lisensi t ersebut dan dengan persyarat an bahwa pembayaran royalt i pada periode selanj ut nya akan dilanj ut kan ke-pada pihak yang dinyat akan sebagai pemilik merek yang sah.

Penut up Simpulan

Pembat alan Pendaf t aran Merek berakibat berakhirnya perj anj ian lisensi merek, akan t e-t api pembae-t alan pendaf e-t aran merek e-t idak berakibat hapusnya hak penerima lisensi me-rek. Pasal 48 UU Merek memberikan perlin-dungan t erhadap hak penerima lisensi merek yang berit ikad baik yang mencat at kan perj an-j ian lisensi yang dibuat nya pada Direkt orat Jenderal Hak Kekayaan Int elekt ual. Penerima lisensi merek t ersebut t et ap berhak melaksa-nakan perj anj ian Lisensi sampai dengan ber-akhirnya j angka wakt u perj anj ian Lisensi.

Daft ar Pust aka

Adyan, Ant ory Royan. “ Perlindungan Hukum Terhadap Pelanggaran Penggunaan Hak Merek” . Law Ri vi ew, Volume VII Nomor 3, Februari 2008;

Bust amin, A. “ Kebebasan Berkont rak Hubung-annya Dengan Perj anj ian Baku” . Jur nal

Akt ual i t a, Vol. I, No. 2 Agust us–November 2005;

Gint ing, Gloria Git a Put ri. “ Perlindungan Hu-kum Dalam Bidang Merek” . Jur nal Sul oh, Vol. III No. 1 April 2005;

Hadiariant i, Venant ia. “ Konsep Dasar Pemberi-an Hak dPemberi-an perlindungPemberi-an Hukum Hak kekayaan Int elekt ual”. Jur nal Gl or i a Ju-r i s, Vol. 8, No. 2, Mei-Agust us 2008;

Hut abarat , Samuel. “ Prinsip It ikad Baik Dalam berbagai Hukum Kont rak” . Jur nal Gl or i a Jur i s, Vol. 4, No. 3, Sept ember-Desember 2004;

Mardiant o, Agus. “ Penghapusan Pendaf t aran Merek Berdasarkan Gugat an Pihak Ket i-ga” . Jur nal Di nami ka Hukum, Vol. 10 No. 1, Januari 2010. Unsoed Purwokert o;

Muhammad, Abdulkadir. 2001. Kaj i an Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Int elekt ual. Cit ra Adit ya: Bandung

Ret nowat i, Anny. “ Tinj auan YuridisTerhadap Tindak Pidana “ Memperdagangkan Barang Merek Palsu Dengan Pendekat an Kasus Put usan Perkara No. 215/ Pid. B/ 2005/ PN. SLMN” . Jur nal Just i t i a Et Pax, At ma Jaya Yogyakart a, Vol. 28 No. 2, Desember 2008;

Selvie, Valerie. “ Domain Name and Mark Issues on The Int ernet : The Perspect ive of Aus-t ralian Law” . Jur nal Gl or i a Jur i s, Vol. 5, Nomor 3, Sept ember-Desember 2005;

---. “ Per lindungan Hukum Merek Terkenal Tidak Terdaf t ar di Indonesia” . Jur nal Gl or i a Jur i s, Vol. 6, No. 2, Mei – Agust us 2006;

Simanj unt ak, Ricardo. “ Asas-Asas Ut ama Hu-kum Kont rak dalam Kont rak Dagang Int er-nasional: sebuah Tinj auan Hukum” . Jur -nal Hukum Bi sni s, Vol. 27, No. 4 Tahun 2008;

St iart o, Noegroho Amin. “ Hak At as Kekayaan In-t elekIn-t ual dan Hak Kekayaan InIn-t elekIn-t ual Tradisional dalam Kont eks Ot onomi Dae-rah” . Jur nal Mi mbar Hukum Edisi Tahun 2000;

Suj at miko, Agung. “ Aspek Yuridis Lisensi Merek dan Persaingan Usaha” . Jur nal Hukum Pr o Just i t i a, Vol. 26 No. 2, April 2008. UNPAR Bandung;

(10)

Suryomurcit o, Gunawan (Ket ua Tim). 2006. La-por an Akhir Tent ang Kompi l asi Bi dang Hukum Per j anj i an Li sensi. Jakart a: BPHN Depart emen Hukum dan Hak Asasi Ma-nusia;

Syaf rinaldi. “ Urgensi dan Permasalahan Harmo-nisasi Undang-Undang Merek Terhadap Prot okol Madrid” . Jur nal Hukum Bi sni s, Vol. 28 No. 2 Tahun 2009;

Syaf rinaldi; “ Hak Milik Int elekt ual dan Lisensi Sebagai Sarana Alih Teknologi” ; Jur nal Il -

mu Hukum, Vol. 1 No. 1 April 2009. Unis Riau;

Ut omo, Tomi Suryo. 2010. Hak Kekayaan Int el ekt uael (HKI) di Er a Gel obael (Sebuah Kaj i -an Kont empor er ). Yogyakart a: Graha Il-mu;

Wij aya, H. R. Tonny Suryadi. “ Perlindungan Me-rek di Indonesia Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tent ang Merek” .

Referensi

Dokumen terkait

diharuskan memilih mata pelajaran yang akan diambil. Pada halaman ini terdapat list view yang akan menampilkan daftar nama mata pelajaran yang didapat oleh user.

Pada Tabel 7 diperoleh hasil F Hitung 177,790 sedangkan F Tabel pada α = 0,05 dengan ketentuan df2=k-1 = 2-1 maka derajat pembilang 2 dan derajat penyebut, df2=65-2=63 maka diperoleh

Penelitian rating kriteria Green building pada Gedung Dekanat Fakultas Peternakan pada Gedung Dekanat Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya sebagai objek studi

Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan PSAK 109 (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) tantang Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah yang di terapkan pada

Jadi pemanfaatan yang dilakukan oleh pemustaka dalam perpustakaan adalah cara atau proses menggunakan koleksi perpustakaan yang ada di bagian layanan

Bidang Perindustrian mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang perindustrian, yang meliputi

(2) Peternak sapi perah ialah individu yang melakukan kegiatan beternak sapi perah atau memelihara ternak sapi perah penerima bantuan untuk dikelola usahanya dalam

Genotip-genotip yang diuji termasuk ke dalam genotip yang memiliki adaptasi yang stabil, karena genotip-genotip ini menunjukkan potensi hasil yang sama di semua lokasi