• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TANDARK OMPETENSI, DAN K OMPETENSID ASAR M UATANL OKAL. 41 L

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S TANDARK OMPETENSI, DAN K OMPETENSID ASAR M UATANL OKAL. 41 L"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

A. LATAR BELAKANG 23

B. TUJUAN 23

C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 24

D. UNSUR YANG TERLIBAT 24

E. REFERENSI 24

F. PENGERTIAN DAN KONSEP 25

G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27

LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL SMA 29

LAMPIRAN 2 : RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL 30

LAMPIRAN 3 : INSTRUKSI KERJA ANALISIS POTENSI DAN KEBUTUHAN DAERAH 31

LAMPIRAN 4 : CONTOH FORMAT ANALISIS POTENSI DAN KEBUTUHAN DAERAH 32

LAMPIRAN 5 : CONTOH ANALISIS POTENSI DAN KEBUTUHAN DAERAH 33

LAMPIRAN 6 : INSTRUKSI KERJA ANALISIS DAYA DUKUNG SATUAN PENDIDIKAN (INTERNAL) 34 LAMPIRAN 7 : CONTOH FORMAT ANALISIS DAYA DUKUNG SATUAN PENDIDIKAN (INTERNAL) 35

LAMPIRAN 8 : CONTOH HASIL ANALISIS DAYA DUKUNG SATUAN PENDIDIKAN (INTERNAL) 36 LAMPIRAN 9 : INSTRUKSI KERJA ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN SATUAN PENDIDIKAN (EKSTERNAL) 37 LAMPIRAN 10 : CONTOH FORMAT ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN SATUAN PENDIDIKAN (EKSTERNAL) 38 LAMPIRAN 11 : CONTOH HASIL ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN SATUAN PENDIDIKAN (EKSTERNAL) 39 LAMPIRAN 12 : CONTOH PENENTUAN MUATAN LOKAL YANG AKAN DILAKSANAKAN DI SEKOLAH 40 LAMPIRAN 13 : INSTRUKSI KERJA PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN,STANDAR KOMPETENSI, DAN

KOMPETENSI DASAR MUATAN LOKAL. 41

LAMPIRAN 14 : CONTOH STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MUATAN LOKAL 42

(2)

A. Latar Belakang (sumber daya manusianya) dengan l at ar bel akang sej arah dan budaya yang berbeda-beda.

Menyikapi kondisi t ersebut , sat uan pendidikan perl u memberikan wawasan yang l uas kepada pesert a didik t ent ang kekhasan yang ada di l ingkungannya mel al ui pembel aj aran muat an l okal . Sat uan pendidikan menent ukan j enis muat an l okal yang disesuaikan dengan ciri khas dan pot ensi daerah, t ermasuk keunggulan daerah. St andar Isi yang disusun secara t erpusat t idak mungkin dapat mengakomodasi beranekaragam j enis muat an lokal yang dil aksanakan pada masing-masing sat uan pendidikan.

Muat an l okal merupakan kegiat an kurikul er. Ol eh karena it u, sat uan pendidikan harus karena adanya kendal a sebagai berikut :

1. Sekol ah bel um memahami proses pengembangan muat an l okal ;

2. Jenis muat an lokal unt uk SMA di sat u provinsi sama karena dit et apkan ol eh Pemerint ah Daerah (misal nya bahasa daerah);

3. Panduan/ bahan bimt ek KTSP t ent ang pengembangan muat an l okal bel um dil engkapi dengan l angkah, mekanisme, dan prosedur pel aksanaan:

a. Anal isis pot ensi int ernal dan ekst ernal (t erkait dengan daya dukung dan keunggul an l okal ); menerbit kan “ Pet unj uk Teknis Pengembangan Muat an Lokal SMA” .

B. Tuj uan

Pet unj uk t eknis ini disusun dengan t uj uan memberikan acuan bagi:

1. Sat uan pendidikan dal am mel akukan anal isis pot ensi int ernal dan ekst ernal ;

(3)

3. Sat uan pendidikan dal am mel aksanakan pendidikan berbasis keunggul an lokal mel al ui muat an l okal ;

4. Guru muat an l okal unt uk mengembangkan SKL, SK, dan KD muat an l okal.

C. Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang l ingkup pet unj uk t eknis pengembangan muat an l okal ini mencakup kegiat an:

1. Penugasan pada TPK sekol ah unt uk pengembangan muat an l okal ;

2. Penyusunan rencana dan j adwal kegiat an pengembangan muat an l okal;

3. Penyusunan rambu-rambu dan perangkat pendukung pengembangan muat an lokal ;

4. Pengumpul an dat a dan anal isis pengembangan mul ok;

5. Penent uan j enis muat an lokal ;

6. Penugsan pada guru yang akan mengaj arkan muat an l okal ;

7. MoU dengan pihak t erkait unt uk pengembangan mul ok;

8. Pengembangan SKL, SK, dan KD muat an l okal ;

9. Pembahasan SKL, SK, dan KD muat an lokal ;

10. Final isasi dokumen muat an lokal ;

11. Pengesahan muat an l okal ol eh kepal a sekol ah;

12. Penggandaan dan pendist ribusian dokumen muat an l okal .

D. Unsur yang Terlibat

1. Kepal a SMA,

2. Tim Pengembang Kurikul um (TPK) sekol ah,

3. Guru muat an l okal ,

4. Komit e sekol ah, dan

5. Pihak t erkait , sepert i Sekol ah Menengah Kej uruan, Sat uan Pendidikan nonf ormal , Lembaga Penj aminan Mut u Pendidikan, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha/ Dunia Kerj a, Dinas t erkait , dsb.

E. Referensi

1. Undang-Undang Republ ik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 17, Bab X Pasal 37 ayat 1;

2. Undang-Undang Republ ik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah pasal 13 ayat 1 but ir f ;

3. Perat uran Pemerint ah Republ ik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 t ent ang St andar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 14 ayat 1;

4. Perat uran Pemerint ah Republ ik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 t ent ang Pembagian wewenang ant ara Pemerint ah, Pemerint ahan Daerah Propinsi, Pemerint ahan Daerah Kabupat en/ Kot a, Lampiran Bagian A 3;

5. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 t ent ang St andar Isi;

(4)

7. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 t ent ang St andar Kepal a Sekol ah/ Madrasah;

8. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 t ent ang St andar Pengel ol aan ol eh Sat uan Pendidikan;

9. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 t ent ang St andar Penil aian Pendidikan;

10. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 t ent ang St andar Proses unt uk Sat uan Pendidikan Dasar dan Menengah;

11. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007 t ent ang St andar Pengel ol aan ol eh Pemerint ah Daerah;

12. Perat uran Daerah set empat yang berkait an dengan pendidikan;

13. Panduan Penyusunan KTSP yang dit erbit kan ol eh BSNP Tahun 2006;

14. Pedoman membangun hubungan sinergis dengan masyarakat . Seri School Ref orm 03. Direkt orat Pendidikan Menengah Umum Edisi Tahun 2002.

F. Pengertian dan Konsep (Undang-undang Nomor20 Tahun 2003 Bab X Pasal 36 ayat 2);

3. Pengembangan kurikul um dil akukan dengan mel ibat kan pemangku kepent ingan (st akehol der s) unt uk menj amin rel evansi pendidikan dengan kebut uhan kehidupan, t ermasuk di dal amnya kehidupan kemasyarakat an, dunia usaha dan dunia kerj a (Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, Lampiran St andar Isi Bab II Bagian A but ir 2 d);

4. Kurikul um dikembangkan dengan memperhat ikan kepent ingan nasional dan kepent ingan daerah unt uk membangun kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara. Kepent ingan nasional dan kepent ingan daerah harus sal ing mengisi dan memberdayakan sej al an dengan mot t o Bhineka Tunggal Ika dal am kerangka Negara Kesat uan Republ ik Indonesia (Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 St andar Isi, Lampiran Bab II Bagian A but ir 2 g); (Lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 St andar isi Bab II Bagian A but ir 3 g);

7. Kurikul um mel iput i subst ansi komponen muat an waj ib kurikul um, muat an l okal , dan pengembangan diri secara t erpadu, sert a disusun dalam ket erkait an dan kesinambungan yang bermakna dan t epat ant arsubst ansi (Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 St andar isi Lampiran Bab II Bagian A but ir 2 b);

(5)

a. Pendidikan Agama,

10. Muat an l okal dan kegiat an pengembangan diri merupakan bagian int egral dari st rukt ur kurikul um pada j enj ang pendidikan dasar dan menengah (Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 St andar Isi, Lampiran Bab II Bagian B);

11. Pemerint ah daerah adal ah pemerint ah provinsi, pemerint ah kabupat en, at au pemerint ah kot a (UU Nomor20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 but ir 29);

12. Dewan pendidikan adal ah l embaga mandiri yang beranggot akan berbagai unsur masyarakat yang pedul i pendidikan (Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 but ir 24);

13. Dewan pendidikan sebagai l embaga mandiri dibent uk dan berperan dal am peningkat an mut u pel ayanan pendidikan dengan memberikan pert imbangan, arahan dan dukungan t enaga, sarana dan prasarana, sert a pengawasan pendidikan pada t ingkat nasional , provinsi, dan kabupat en/ kot a yang t idak mempunyai hubungan hirarkis (Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab XIV Pasal 56 ayat 2);

14. Komit e sekol ah/ madrasah adal ah l embaga mandiri yang beranggot akan orang t ua/ wal i pesert a didik, komunit as sekol ah, sert a t okoh masyarakat yang pedul i pendidikan (Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 but ir 25);

15. Komit e sekol ah/ madrasah, sebagai l embaga mandiri, dibent uk dan berperan dal am peningkat an mut u pel ayanan dengan memberikan pert imbangan, arahan dan dukungan t enaga, sarana dan prasarana, sert a pengawasan pendidikan pada t ingkat sat uan pendidikan (Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab XIV Pasal 56 ayat 3);

16. Sekol ah perl u akt if mengaj ak kal angan al umni, indust ri, pemerhat i pendidikan, bahkan masyarakat secara l uas unt uk bekerj asama dal am memikirkan pengembangan sekol ah (Pedoman membangun hubungan sinergis dengan masyarakat , 2002);

17. Pol a hubungan ant ara sekol ah dengan masyarakat harus sal ing menghargai, dal am posisi set ara (t idak dal am bent uk “ at asan-bawahan” at au “ ant ara yang diperint ah dengan yang memberi perint ah” ), dan harus sal ing memberi manf aat (wi n-wi n sol ut i on) - (Pedoman membangun hubungan sinergis dengan masyarakat , 2002);

(6)

ant ara sekol ah dengan masyarakat Pedoman membangun hubungan sinergis dengan masyarakat , 2002);

19. Dal am mengembangkan muat an l okal diperl ukan dat a pot ensi kebut uhan daerah, pot ensi sat uan pendidikan, sert a dukungan int ernal dan ekst ernal ;

20. Dat a pot ensi dan kebut uhan daerah dapat diperol eh dari inst ansi pemerint ahan daerah set empat (kel urahan/ desa, kecamat an, kabupat en/ kot a) dan at au dari int ernet ;

21. Dat a pot ensi sat uan pendidikan ant ara l ain bakat dan minat pesert a didik, keberadaan guru, dan sarana prasarana yang berhubungan dengan pengembangan muat an l okal ;

22. Dukungan int ernal adal ah dukungan warga sekol ah (kepal a sekol ah, guru, pet ugas administ rasi, dan pesert a didik) t erhadap pengembangan dan pelaksanaan muat an lokal;

23. Dukungan ekst ernal adal ah dukungan masyarakat dan l ingkungan di sekit ar sat uan pendidikan ant ara l ain Komit e Sekol ah, Dewan Pendidikan, Dunia Indust ri/ Dunia Kerj a, Sekol ah Menengah Kej uruan, Lembaga Pendidikan Informal , Dinas Pariwisat a, Dinas Pert anian, dan dinas l ain yang t erkait dengan pengembangan dan pel aksanaan muat an l okal ;

24. Tim Pengembang Kurikul um sekol ah yang sel anj ut nya disebut TPK Sekol ah adal ah t im yang dit et apkan ol eh Kepal a Sekol ah yang bert ugas unt uk merancang dan rambu pengembangan muat an l okal.

2. Kepal a SMA memberi arahan t eknis t ent ang pengembangan mul ok yang sekurang-kurangnya memuat :

a. Dasar pel aksanaan pengembangan muat an l okal,

b. Tuj uan dan manf aat pengembangan muat an l okal,

c. Hasil yang diharapkan dari pengembangan muat an l okal, dan

d. Unsur-unsur yang t erl ibat dan uraian t ugasnya dal am pengembangan muat an l okal .

3. TPK sekol ah menyusun rencana dan j adwal kegiat an pengembangan muat an lokal .

4. TPK sekol ah menyusun rambu-rambu dan perangkat pendukung pengembangan muat an l okal , yang mel iput i:

a. Pengumpul an dat a pot ensi dan kebut uhan daerah, dat a pot ensi sat uan pendidikan, dat a daya dukung int ernal dan ekst ernal . Dat a ini digunakan unt uk penyusunan anal isis pot ensi dan kebut uhan daerah;

b. Penyusunan anal isis pot ensi sat uan pendidikan, t ermasuk ident if ikasi bakat dan minat pesert a didik;

c. Penent uan j enis muat an lokal yang akan dil aksanakan di sekol ah;

(7)

e. Penyusunan SKL, SK, dan KD muat an l okal ;

f . Pengesahan dokumen muat an l okal .

5. Kepal a SMA bersama TPK sekol ah membahas rencana dan j adwal kegiat an, rambu-rambu dan perangkat pendukung pengembangan muat an l okal . Sel anj ut nya kepal a sekol ah mengesahkan rencana dan j adwal kegiat an, rambu-rambu dan perangkat pendukung t ersebut ;

6. TPK sekol ah mengumpul kan dat a dan mel akukan anal isis:

a. pot ensi dan kebut uhan daerah,

b. bakat dan minat pesert a didik,

c. anal isis pot ensi dan daya dukung sat uan pendidikan int ernal dan ekst ernal .

(sesuai Bagian F but ir 19 – 23);

7. Kepal a SMA bersama TPK sekol ah mengident if ikasi j enis-j enis muat an l okal yang dapat dil aksanakan di sekol ah berdasarkan hasil anal isis. Kemudian menent ukan j enis muat an l okal yang akan dil aksanakan sekol ah;

8. Kepal a SMA memberi t ugas kepada guru yang akan mengaj ar muat an l okal . Penugasan mempert imbangkan kual if ikasi dan kompet ensi guru yang bersangkut an;

9. Kepal a SMA membuat kesepakat an kerj a sama (Memor andum of Underst andi ng) dengan pihak-pihak yang t erkait dengan j enis muat an l okal yang akan dil aksanakan, sepert i Sekol ah Menengah Kej uruan (SMK), lembaga kursus ket erampil an, Dinas Pert anian, Dinas Pariwisat a, Perguruan Tinggi, Lembaga Penj aminan Mut u Pendidikan (LPMP), Dunia Usaha/ Dunia Kerj a, dan l ain-l ain. ;

10. TPK sekol ah bersama guru muat an l okal dan pihak t erkait mengembangkan SKL, SK, dan KD muat an l okal ;

11. Kepal a SMA bersama TPK sekol ah dan guru muat an l okal membahas SKL, SK, dan KD muat an l okal ;

12. Guru muat an l okal memperbaiki dan memf inal kan SKL, SK, dan KD;

13. Kepal a SMA mengesahkan dokumen muat an l okal yang akan dil aksanakan di sekol ah l engkap dengan SKL, SK, dan KD;

(8)

Lampiran 1 : Alur Prosedur Kerj a Pengembangan Muatan Lokal SMA

INPUT PROSES OUTPUT

KEPALA SMA TPK SEKOLAH GURU MULOK PIHAK TERKAIT

Menugaskan TPK sekolah dan memberi arahan t eknis unt uk

pengembangan mulok

§Menyusun rencana dan j adwal kegiat an pengembangan mulok

Membahas rencana kegiat an dan rambu-rambu pengembangan mulok

Mengesahkan rencana kerj a

Mengumpulkan dat a dan melakukan analisis:

§pot ensi dan kebut uhan lingk. §bakat dan minat pesert a didik §daya dukung int ernal &

ekst ernal

Mengident if ikasi pot ensi mulok yang dapat dikembangkan Layak?

Tidak

Ya

Membahas SKL, SK, dan KD muat an lokal Menent ukan mulok yang akan dilaksanakan

dan menugaskan guru yang mengaj arkan

(9)

Lampiran 2 : Rambu-rambu Pengembangan Muatan Lokal

1. Membent uk t im kerj a pengembang muat an lokal

2. Menyusun rencana kerj a dan j adwal kegiat an pengembangan muat an l okal

3. Membuat rambu-rambu dan inst rumen/ f ormat yang akan digunakan

4. Mengumpul kan dat a dan inf ormasi t ent ang pot ensi dan kebut uhan daerah, pot ensi sat uan pendidikan, daya dukung int ernal dan ekst ernal

5. Membuat draf , membahas, dan memf inal kan hasil anal isis pot ensi dan kebut uhan daerah

6. Membuat draf, membahas, dan memf inal kan hasil anal isis pot ensi sat uan pendidikan

7. Membuat draf, membahas, dan memf inal kan hasil anal isis daya dukung int ernal

8. Membuat draf, membahas, dan memf inal kan hasil anal isis daya dukung ekst ernal

9. Menent ukan muat an l okal yang akan dil aksanakan berdasarkan hasil anal isis

10. Menugaskan guru yang akan mengaj ar muat an l okal

11. Membuat kesepakat an kerj a dengan inst ansi t erkait

12. Mengembangkan SKL, SK, dan KD muat an l okal

13. Menandat angani dokumen muat an l okal l engkap dengan SKL, SK, dan KD

(10)

Lampiran 3 : Instruksi Kerj a Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah

Penj elasan

1. Dat a pot ensi dan kebut uhan daerah dapat diperoleh dari Pemda set empat (desa/ kelurahan,

kecamat an, kab/ kot a, provinsi) dan int ernet

2. Analisis pot ensi dan kebut uhan daerah dilakukan dengan mengident if ikasi kekuat an dan

kelemahan komponen-komponen pot ensi lingkungan/ daerah yang meliput i SDM, SDA, geograf is, budaya, dan hist oris

3. Kelayakan hasil analisis apabila:

a. peluang menunj ukkan kondisi komponen lingkungan/ daerah yang bersif at posit if dan

mendukung pendidikan di sekolah

b. t ant angan/ hambat an menggambarkan kondisi komponen lingkungan/ daerah yang bersif at

negat if dan kurang mendukung pendidikan di sekolah

c. Berdasarkan peluang dan t ant angan/ hambat an komponen lingkungan/ daerah dit ent ukan

beberapa alt ernat if pot ensi muat an lokal

4. Hasil analisis dimanf aat kan sebagai bahan pert imbangan dalam menent ukan muat an lokal yang

akan dilaksanakan sekolah

Menganalisis peluang dan t ant angan masing- masing komponen pot ensi daerah

Layak?

Ya

Tidak Penyiapan dat a unt uk analisis pot ensi dan

kebut uhan daerah

Dat a pot ensi dan kebut uhan daerah: SDM, SDA, geograf is, budaya, dan

hist oris

Hasil analisis pot ensi dan kebut uhan daerah

Analisis pot ensi dan kebut uhan daerah t elas selesai dan menj adi bahan pert imbangan unt uk penent uan muat an

(11)

Lampiran 4 : Contoh Format Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah

(12)

Lampiran 5 : Contoh Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah

POTENSI DAERAH PELUANG TANTANGAN/ HAMBATAN POTENSI MULOK

Sumber Daya Alam • Lahan perkebunan luas,

• Hasil perkebunan melimpah,

• Terdapat t aman wisat a alam

• Hasil perkebunan belum dimanf aat kan

secara opt imal,

• Obj ek wisat a belum banyak

pengunj ung

• Peningkat an pemanf aat an lahan

perkebunan

• Pemasaran hasil perkebunan,

• Kewirausahaan

• Promosi pariwisat a,

• Pemandu wisat a

Sumber Daya Manusia Masyarakat bersif at t erbuka

dan mau menerima inovasi di bidang ipt ek

Kurangnya mot ivat or dan inovat or yang t erampil di bidang ipt ek

Peningkat an pot ensi pesert a didik sebagai mot ivat or dan inovat or yang t erampil di bidang ipt ek

Lokasi Geograf is Lokasi ibukot a kabupat en,

berbagai dinas dan lembaga t idak t erlalu j auh dari sekolah

Sekolah belum menj alin kemit raan dengan berbagai dinas t erkait

Pemanf aat an kerj asama dengan inst ansi t erkait dalam pengembangan mulok

Budaya Terdapat berbagai kesenian

khas daerah

Kesenian daerah belum berkembang, karena kurang mendapat perhat ian masyarakat

Pelest arian dan promosi kesenian daerah

Hist oris Terdapat berbagai macam

peninggalan sej arah

Peninggalan sej arah belum banyak dikenal masyarakat

(13)

Lampiran 6 : Instruksi Kerj a Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan (Internal)

Penj elasan

1. Dat a kondisi sat uan pendidikan dapat diident if ikasi dari prof il sekolah

2. Analisis dilakukan dengan mengident if ikasi kekuat an dan kelemahan komponen-komponen

sat uan pendidikan yang meliput i: pendidik, t enaga kependidikan, pesert a didik, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan program-program sekolah

3. Kelayakan hasil analisis apabila:

a. kekuat an menunj ukkan kondisi komponen sat uan pendidikan yang mendukung mulok

b. kelemahan menggambarkan kondisi komponen sat uan pendidikan yang kurang mendukung

mulok

c. Berdasarkan kekuat an dan kelemahan komponen sat uan pendidikan dibuat rencana t indak

lanj ut

4. Hasil analisis dimanf aat kan sebagai bahan pert imbangan dalam menent ukan muat an lokal yang

akan dilaksanakan sekolah

Menganalisis kekuat an dan kelemahan masing- masing komponen sat uan pendidikan

Layak?

Ya

Tidak Penyiapan dat a unt uk analisis daya dukung

sat uan pendidikan

Dat a kondisi sat uan pendidikan: Pendidik dan t endik, pesert a didik, sarpras, pembiayaan, program kerj a sekolah

Hasil analisis daya dukung sat uan pendidikan

Analisis daya dukung sat uan pendidikan t elah selesai dan menj adi bahan pert imbangan unt uk

(14)

Lampiran 7 : Contoh Format Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan (Internal)

NO KOMPONEN KEKUATAN KELEMAHAN RENCANA TINDAK

(15)

Lampiran 8 : Contoh Hasil Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan (Internal)

NO KOMPONEN KEKUATAN KELEMAHAN RENCANA TINDAK

(16)

Lampiran 9 : Instruksi Kerj a Analisis Daya Dukung Lingkungan Satuan Pendidikan (Eksternal)

Penj elasan

1. Analisis dilakukan dengan mengident if ikasi kekuat an dan kelemahan

komponen-komponen sumber daya lingkungan sat uan pendidikan yang meliput i: komit e sekolah, Dunia Usaha/ Dunia Kerj a, SMK, Dinas t erkait , dsb

2. Kelayakan hasil analisis apabila:

a. kekuat an menunj ukkan kondisi komponen sumber daya lingkungan

sat uan pendidikan yang mendukung mulok

b. kelemahan menggambarkan kondisi komponen sumber daya

lingkungan sat uan pendidikan yang kurang mendukung mulok

c. Berdasarkan kekuat an dan kelemahan komponen sumber daya

lingkungan sat uan pendidikan dibuat rencana t indak lanj ut

3. Hasil analisis dimanf aat kan sebagai bahan pert imbangan dalam

menent ukan muat an lokal yang akan dilaksanakan sekolah Menganalisis peluang dan t ant angan masing-

masing unsur daya dukung lingkungan

Layak?

Ya

Tidak Dat a sumber daya lingkungan:

Komit e sekolah, DU/ DK, SMK, Dinas t erkait , dsb

Hasil analisis daya dukung lingkungan sat uan pendidikan

Analisis daya dukung lingkungan sat uan pendidikan t elah selesai dan menj adi bahan pert imbangan unt uk penent uan muat an lokal

Penyiapan dat a unt uk analisis daya dukung lingkungan sat uan

(17)

Lampiran 10 : Contoh Format Analisis Daya Dukung Lingkungan Satuan Pendidikan (Eksternal)

(18)

Lampiran 11 : Contoh Hasil Analisis Daya Dukung Lingkungan Satuan Pendidikan (Eksternal)

NO KOMPONEN PELUANG TANTANGAN RENCANA TINDAK LANJUT

1.

• Komit e sekolah memiliki

pot ensi sebagai nara

• Nara sumber dari unsur Komit e

Sekolah yang ada, belum

berperan sebagai-mana mest inya

• Adanya perat uran daerah

t ent ang pendidikan grat is

• Kepedulian DU/ DK unt uk

mendukung program-program sekolah masih rendah.

• Belum ada kerj asama dengan SMK

• Mengundang unsur Komit e Sekolah yang

berpot ensi sebagai nara sumber dalam peningkat an mut u sekolah

• Mengaj ukan rencana pengadaan/

pemenuhan sarana dan prasarana kepada komit e sekolah unt uk dit indaklanj ut i

• Mengadakan kerj asama dengan DU/ DK

unt uk pengembangan mulok.

• Menj alin kerj asama dengan SMK dalam

(19)

Lampiran 12 : Contoh Penentuan Muatan Lokal Yang Akan Dilaksanakan Di Sekolah

POTENSI DAERAH POTENSI MULOK DAYA DUKUNG MULOK YANG AKAN

DILAKSANAKAN

§ Lahan perkebunan luas,

§ Hasil perkebunan

melimpah,

§ Terdapat t aman wisat a

alam

§ Terdapat berbagai

peninggalan sej arah

§ Kesenian khas daerah

§ Wirausaha

§ Agrobisnis

§ Pengolahan hasil perkebunan,

§ Pemasaran hasil perkebunan

§ Promosi wisat a,

§ Pemandu wisat a

§ Kesenian daerah

§Kondisi dan kelengkapan laborat orium

bahasa dan laborat orium komput er memadai

§ Pesert a didik memiliki bakat dan minat di

bidang bhs. Inggris, TIK, dan wirausaha

§Ada guru yang memiliki ket erampilan

berwirausaha

§Peluang menj alin kerj asama dengan

DU/ DK, SMK, dan dinas perdagangan

(20)

Lampiran 13 : Instruksi Kerj a Pengembangan Standar Kompet ensi Lulusan, Standar Kompet ensi, dan Kompet ensi Dasar Muatan Lokal.

Penj elasan

1. Kelayakan St andar Kompet ensi Lulusan muat an lokal apabila meliput i

sikap, penget ahuan, dan ket erampilan yang diharapkan dikuasai pesert a didik set elah mengikut i seluruh pembelaj aran muat an lokal di SMA.

2. Kelayakan St andar Kompet ensi dan Kompet ensi Dasar muat an lokal

apabila mengacu pada SKL mulok dan sist emat ika pengembangannya mengikut i SK dan KD mat a pelaj aran lain, yait u t erdiri at as Lat ar Belakang, Tuj uan, Ruang Lingkup, SK-KD, dan Arah Pengembangan, dengan subst ansi yang logis dan dapat dilaksanakan.

Mengembangkan St andar Kompet ensi Lulusan Muat an Lokal

Penyiapan sumber bahan unt uk pengembangan SKL, SK dan KD Muat an

lokal

Layak?

Ya

Ti Jenis mulok yang dikembangkan,

Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006 besert a Lampirannya,

Cont oh SKL, SK, dan KD SMK.

Mengembangkan St andar Kompet ensi dan Kompet ensi Dasar muat an lokal

Layak?

Ya

Ti

SKL, SK dan KD mulok

(21)

Lampiran 14 : Contoh Standar Kompet ensi Lulusan Muatan Lokal

(Adaptasi SKL SMK) NAMA SEKOLAH: SMA MANDIRI - JAKARTA

MUATAN LOKAL KEWIRAUSAHAAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

1. Mengident if ikasi kegiat an dan pel uang usaha dalam kehidupan sehari-hari, t erut ama yang t erj adi di l ingkungan masyarakat nya.

2. Menerapkan sikap dan peril aku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di l ingkungan masyarakat nya.

3. Memahami sendi-sendi kepemimpinan dal am berwirausaha.

4. Menerapkan sendi-sendi kepemimpinan dal am kehidupan sehari-hari.

5. Menerapkan peril aku kerj a prest at if dal am kehidupannya.

6. Merencanakan usaha kecil / mikro dal am bidangnya.

(22)

Lampiran 15 : Contoh Standar Kompet ensi dan Kompet ensi Dasar Muatan Lokal

(Adaptasi SK dan KD SMK)

NAMA SEKOLAH: SMA MANDIRI - JAKARTA MUATAN LOKAL KEWIRAUSAHAAN

1. Latar Belakang

Jakart a merupakan kot a int ernasional , kot a perdagangan, kot a j asa, dan kot a pariwisat a, yang mau t idak mau harus siap menghadapi era global isasi yang nyaris t iada bat as ant arnegara, apal agi persaingan di berbagai bidang sangat t aj am, t erut ama di bidang ekonomi. Agar dapat bert ahan hidup dan bersaing di l ingkungan kot a met ropol it an Jakart a, pesert a didik SMA perl u dibekal i dengan j iwa, semangat , dan ket erampil an berwirausaha. Dengan mempert imbangkan hasil anal isis pot ensi dan kebut uhan DKI Jakart a, anal isis minat dan bakat pesert a didik, anal isis daya dukung baik int ernal maupun ekst ernal , dit et apkan

Kewirausahaan sebagai pil ihan t epat unt uk dikembangkan sebagai muat an l okal di SMA Mandiri Jakart a.

Pengembangan kemampuan dan ket erampil an berwirausaha, bermuara pada peningkat an dan pengembangan kecakapan hidup, yang diwuj udkan mel al ui pencapaian kompet ensi unt uk bert ahan hidup, sert a mampu menyesuaikan diri agar berhasil dal am kehidupan bermasyarakat . St andar Kompet ensi (SK) dan Kompet ensi Dasar (KD) muat an l okal Kewirausahaan dikembangkan dari St andar Kompet ensi Lul usan (SKL) dan berf ungsi sebagai acuan pengembangan sil abus yang disesuaikan dengan pot ensi dan karakt erist ik sekol ah. SKL, SK, dan KD muat an l okal kewirausaahan unt uk SMA Mandiri Jakart a dikembangkan bersama ol eh t im kerj a pengembang muat an l ocal , guru muat an l okal , dan SMK Pembina Jakart a.

Muat an l okal Kewirausahaan dimaksudkan agar pesert a didik dapat mengakt ual isasikan diri dal am peril aku wirausaha. Isi muat an l okal Kewirausahaan dif okuskan pada peril aku wirausaha sebagai f enomena empiris yang t erj adi di l ingkungan pesert a didik. Berkait an dengan hal t ersebut , pesert a didik dit unt ut unt uk l ebih akt if mempel aj ari perist iwa-perist iwa ekonomi yang t erj adi di l ingkungannya. Pembel aj aran muat an lokal kewirausahaan dapat menghasil kan peril aku wirausaha dan j iwa kepemimpinan, yang sangat t erkait dengan cara mengel ol a usaha unt uk membekal i pesert a didik agar dapat berusaha secara mandiri.

2. Tuj uan

Muat an l okal Kewirausahaan bert uj uan agar pesert a didik memil iki kemampuan sebagai berikut .

a. Memahami dunia usaha dal am kehidupan sehari-hari, t erut ama yang t erj adi di l ingkungan masyarakat sekit arnya

b. Berwirausaha dal am bidangnya

c. Menerapkan peril aku kerj a prest at if dal am kehidupannya

(23)

3. Ruang Lingkup

Ruang l ingkup mat a pel aj aran muat an l okal Kewirausahaan di SMA Mandiri mel iput i aspek-aspek sebagai berikut .

a. Sikap dan peril aku wirausaha

b. Kepemimpinan dan peril aku prest at if

c. Sol usi masal ah

d. Pembuat an keput usan

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

St andar Kompet ensi Kompet ensi Dasar

1. Mengakt ualisasikan sikap

dan perilaku wirausaha

1. 1 Mengident if ikasi sikap dan perilaku wirausahawan

1. 2 Menerapkan sikap dan perilaku kerj a prest at if

1. 3 Merumuskan solusi masalah

1. 4 Mengembangkan semangat wirausaha

1. 5 Membangun komit men bagi dirinya dan bagi orang lain

1. 6 Mengambil resiko usaha

1. 7 Membuat keput usan

2. Menerapkan j iwa

kepemimpinan 2. 1 Menunj ukkan sikap pant ang menyerah dan ulet

2. 2 Mengelola konf lik

2. 3 Membangun visi dan misi usaha

3. Merencanakan usaha

kecil/ mikro

3. 1 Menganalisis peluang usaha

3. 2 Menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha

3. 3 Menyusun proposal usaha

4. Mengelola usaha

kecil/ mikro 4. 1 Mempersiapkan pendirian usaha

4. 2 Menghit ung resiko menj alankan usaha

4. 3 Menj alankan usaha kecil

4. 4 Mengevaluasi hasil usaha

5. Arah Pengembangan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan dilatarbelakangi oleh pengaruh negatif dari arus globalisasi yang membuat manusia tuna karakter (berkarakter baik – lemah, jelek – kuat).

Keempat, menyepelekan hal kecil yang dapat menguntungkan usaha Anda, ketika sebuah bisnis tidak berjalan dengan baik, biasanya sebuah pengusaha akan langsung

Berbagai komponen teknologi PTT yang sulit diadopsi petani seperti pemberian bahan organik, sistem tanam legowo, pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status

 Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk

PENGEMBANGAN DUAL CONDITIONED LEARNING MODEL-UTILIZING MULTIMODE TEACHING (DCLM-UMT) UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DASAR CALON GURU. Universitas Pendidikan Indonesia |

Judul : Konservasi Budaya dan Lingkungan Melalui Gerakan Wakaf Buku Plus pada Perpustakaan Sekolah Dasar di Sekitar Lingkungan Kampus UNNES Gunungpati. Program : pengabdian

Penelitian yang telah dilakukan terhadap bakasang menghasilkan informasi bahwa terdapat bakteri asam laktat pada bakasang sehingga menjadi tujuan untuk mengisolasi

Kunjungan ini dimaksudkan untuk meninjau usaha yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi dalam membina populasi penyu laut di wilayahnya melalui pembentukan