• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori - Situs Waspada.co.id Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi dikalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda Tanah Renco

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori - Situs Waspada.co.id Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi dikalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda Tanah Renco"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

Teori merupakan faktor yang sangat penting dalam proses sebuah penelitian. Teori digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah penelitian, menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan metedologi, dan menemukan alat-alat analisis data (Bungin, 2009:25).

Setiap penelitian bersifat ilmiah memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan masalah. Kerangka teori merupakan landasan dan kerangka berfikir yang berguna sebagai pendukung pemecahan masalah atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian itu akan disoroti (Nawawi, 2001:39).

Berdasarkan pengertian tersebut, maka teori yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang sudah dirumuskan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Komunikasi

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin Communico yang artinya membagi (cherry, 1983).Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D.Lasswell bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi adalah menjawab pertanyaan” siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya”. Berdasarkan paradigma laswell, komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang akan menimbulkan efek (Cangara, 2010:19).

(2)

Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (human communication) bahwa komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama manusia melalui pertukaran informasi, untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Book, 1980). Sedangkan menurut Shannon dan Weaver (1949) bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling memengaruhi satu sama lainnya, dengan sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal tapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. Menurut Rogers dan Lawrence Kincaid (1981) komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan penukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam (Cangara, 2010:20).

Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendy, 2003:28).

Definisi-definisi yang dikemukakan di atas tentunya belum mewakili semua definisi komunikasi yang telah dibuat oleh banyak pakar di bidang komunikasi. Dari beberapa pengertian tentang komunikasi terlihat ruang lingkup dari komunikasi itu cukup luas sebagaimana ruang lingkup dari aspek-aspek kehidupan manusia sehingga aktivitas komunikasi itu adalah aktivitas manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Selama manusia melakukan aktivitasnya maka komunikasi terus beraktivitas satu hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan antara aktivitas manusia dengan aktivitas komunikasi.

2.1.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi

(3)

efek. Namun untuk lebih menyempurnakan unsur-unsur dari komunikasi ini para ahli menabahakan unsur umpan balik (feedback) sebagai pelengkap untuk membangun komunikasi yang sempurna. Serta munculnya pandangan dari Joseph de Vito, K. Sereno dan Erika Vora yang menilai bahwa faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi (Cangara, 2010:22).

Adapun unsur-unsur komunikasi sebagai berikut : 1. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator, source, sender atau encoder.

2. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi nasehat atau propaganda. Pesan sering disebut message, content atau informasi.

3. Media

Media yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi panca indra dianggap sebagai media, termasuk juga surat kabar, televisi, telepon dan media massa lainnya.

4. Penerima

(4)

5. Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh bisa terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

6. Tanggapan balik

Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk dari pada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsure lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.

7. Lingkungan

Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan dalam empat macam yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis dan dimensi waktu. 2.1.2 Komunikasi Massa

2.1.2.1Pengertian Komunikasi Massa

(5)

komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated (Wiryanto, 2000).

Kata massa dalam komunikasi massa bukan sekedar orang banyak di suatu lokasi yang sama, massa diartikan sebagai “meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran (Berlo, 1960). Massa mengandung pengertian orang banyak, tetapi mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Tan & Wright (1991) mengartikan komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu.

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana adalah komunikasi massa merupakan pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah banyak orang, pengertian tersebut dikemukakan olah bittner. Sedangkan menurut Jay Black dan Fredrick C.Whitney menyebutkan komunikasi massa merupakan sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara massal lalu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim dan heterogen. Pool (1973) mendefinisikan komunikasi massa sebagai, komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi (Wiryanto, 2000).

(6)

Komunikasi massa bisa didefinisikan dalam tiga ciri-ciri (Severin, Warner J & James W. Tankard, 2008) :

1. Komunikasi massa diarahkan kepada audien yang relatif besar, heterogen dan anonim. 2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum sering dijadwalkan untuk dapat mencapai

sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara.

3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya besar.

2.1.2.2Unsur-Unsur Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas (Bungin, 2006:71).

Elemen pada komunikasi secara umum juga berlaku kepada komunikasi massa. Secara ringkas proses sederhana komunikasi meliputi; komunikator mengirimkan pesan melalui saluran kepada komunikan (penerima). Perbedaan komunikasi massa dengan komunikasi pada umumnya lebih berdasarkan pada jumlah pesan berlipat-lipat yang sampai kepada penerima (Nurudin, 2003:87). Unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah:

1. Komunikator

Dalam komunikasi massa komunikator adalah pihak yang mengandalikan media massa dengan teknologi telematika hingga dalam menyebarkan suatu informasi, maka informasi ini dengan cepat ditangkap oleh publik. Komunikator dalam penyebaran informasi mencoba berbagi informasi, pemahaman, wawasan, dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang tersebar dimana tanpa diketahui dengan jelas keberadaan mereka. Komunikator juga berperan sebagai sumber pemberitaan yang mewakili institusi formal yang sifatnya mencari keuntungan dari penyebaran informasi itu.

(7)

Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara masal, dan dapat diakses oleh masyarakat secara masal pula.

3. Informasi Massa (pesan)

Informasi massa adalah informasi yang diteruntukkan kepada masyarakat secara masal, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi. Dengan demikian informasi massa merupakan milik publik, bukan ditujukan kepada individu masing-masing.

4. Gatekeeper

Gatekeeper adalah penyeleksi informasi, sebagai mana diketahui bahwa komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang dalam organisasi media massa, mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi akan disiarkan atau tidak. Bahkan mereka memiliki kewenangan untuk memperluas, membatasi informasi yang akan disiarkan tersebut.

5. Khalayak

Khalayak adalah massa yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh media massa, mereka terdiri dari publik pendengar atau pemirsa sebuah media massa. 6. Umpan balik

Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya bersifat tertunda berbeda dengan umpan balik pada komunikasi antar pribadi, akan tetapi konsep umpan balik yang tertunda pada komunikasi massa ini telah dikoreksi karena semakin majunya media teknologi, maka proses penundaan umpan balik menjadi sangat tradisional. Saat ini media massa juga telah melakukan berbagai komunikasi interaktif antara komunikator dengan publik.

2.1.2.3Proses Komunikasi Massa

(8)

1. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi ke masyarakat dalam skala besar, sekali siaran, pemberitaan yang disebarkan dalam jumlah yang luas, dan diterima oleh massa yang besar pula.

2. Proses komunikasi massa juga dilakukan melalui satu arah, yaitu dari komunikator ke komunikan. Kalau terjadi interaktif di antara mereka, maka proses komunikasi (balik) yang disampaikan oleh komunikan ke komunikator sifatnya sangat terbatas, sehingga tetap saja di dominasi oleh komunikator.

3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara komunikator dan komunikan, menyebabkan komunikasi antara mereka berlangsung datar dan bersifat sementara.

4. Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal (non-pribadi) dan tanpa nama. Proses ini menjamin, bahwa komunikasi massa akan sulit diidentifikasi siapa penggerak dan menjadi motor dalam sebuah gerakan massa di jalan.

5. Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan pada hubungan-hubungan kebutuhan (market) di masyarakat. Seperti televisi dan radio melakukan penyiaran mereka karena adanya kebutuhan masyarakat tentang pemberitaan-pemberitaan massa yang ditunggu-tunggu. Dengan demikian, maka agenda acara televisi dan radio juga sangat ditentukan oleg rating, yaitu bagaimana masyarakat menonton dan mendengar acara itu, apabila tidak ada pendengar atau pemirsanya maka acara tersebut akan dihentikan karena dianggap merugi dan tidak diseponsori oleh pasar.

2.1.2.4Fungsi Komunikasi Massa

(9)

efek fungsional dan disfungsional (Bungin, 2006:78). Pada umumnya, komunikasi massa memiliki fungsi yang terdiri dari:

1. Fungsi pengawasan

Media massa merupakan sebuah medium dimana dapat digunakan untuk pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Fungsi social learning

Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi massa itu berlangsung.

3. Fungsi penyampaian informasi

Komunikasi yang mengandalkan media massa memiliki fungsi utama yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas.

4. Fungsi transformasi budaya

Komunikasi massa sebagaimana sifat-sifat budaya massa, maka yang terpenting adalah komunikasi massa menjadi proses transformasi budaya yang didukung oleh media massa.

5. Hiburan

Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari komunikasi massa.

2.1.2.5 Tujuan Komunikasi Massa

(10)

1. Untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh komunikasi massa. Pengaruh ini mungkin yang kita harapkan seperti pemberitaan kepada masyarakat selama pemilihan, atau yang tidak diharapkan, seperti menyebabkan peningkatan kekeransan dalam masyarakat. 2. Untuk menjelaskan manfaat komunikasi massa yang digunakan oleh masyarakat.

Dalam beberapa hal, melihat manfaat komunikasi massa oleh masyarakat menjadi lebih bermakna dari pada melihat pengaruhnya. Pendekatan ini mengakui adanya peranan yang lebih aktif pada audiens komunikasi. Setidaknya ada dua faktor yang digabung untuk memberikan tekanan yang lebih besar pada aktifitas audiens dan komunikasi massa dari pada pengaruhnya. Salah satu faktornya adalah bidang psikologi kognitif dan pemrosesan informasi. Faktor lain adalah perubahan teknologi komunikasi yang bergerak menuju teknologi yang semakin tidak tersentralisasi, pilihan pengguna yang lebih banyak, diversitas isi yang lebih besar dan keterlibatan yang lebih aktif dengan isi komunikasi oleh pengguna individual.

3. Untuk menjelaskan pembelajaran dari media massa.

4. Untuk menjelaskan peran media massa dalam pembentukan pandangan-pandangan dan nilai-nilai masyarakat. Para politisi dan tokoh masyarakat sering memahami pentingnya peran komunikasi massa dalam pembentukan nilai-nilai dan pandangan dunia. Kadang-kadang mereka mungkin membesar-besarkan suatu masalah dan ikut mengkeritik acara-acara atau film-film tertentu yang kebanyakan didasarkan hanya pada spekulasi. Namun, naluri dasar mereka bahwa isi media massa mempengaruhi nilai-nilai masyarakat mempunyai kebenaran.

2.1.3 Uses And Gratification

(11)

komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu atau agregasi individu (Effendy,2000:289).

Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang memperkenalkan teori ini. Teori kegunaan dan kepuasan ini dikenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses of Mass Communications: Current Perspectives on Gratification Research. Teori milik Blumer dan Katz ini menekankan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi, pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.

Teori uses and gratification ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam melihat media. Artinya, manusia itu punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya, mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media. Menurut pendapat teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana (lewat media mana) mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya . Sementara itu Schramm dan Porter dalam bukunya Man, Women, Message and Media (1982) pernah memberikan formula untuk menjelaskan berkerjanya teori ini (Nurudin,2003:181-182) .

janji imbalan

upaya yang diperlukan= probabilitas seleksi

(12)

upaya yang diperlukan, kita memperoleh probabilitas seleksi dari media massa tertentu (Nurudin, 2003:182).

Model uses and gratification menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi, bobotnya ialah pada khlayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus (Effendy, 2003:290).

Pendekatan Uses and Gratification memberikan alternatif untuk memandang pada hubungan antara isi media dan audience dan pengkatagorian media menurut fungsinya Katz dan kawan-kawan (1974) dan Dennis McQuail (1975) menggambarkan logika-logika yang mendasari penelitian uses and gratifications model sebagai berikut (Ardianto dan Erdinaya, 2004:72)

Gambar 2.1

Logika Teori Uses and Gratification

Katz, Blumer & Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori Uses and Gratification, yaitu (West dan Turner, 2008:104) :

1. Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan. Asumsi teori ini mengenai khalayak yang aktif dan penggunaan media yang berorientsi pada tujuan cukup jelas. Anggota khalayak individu dapat membawa tingkat aktivitas yang berbeda

(13)

untuk penggunaan media mereka. Kita semua mempunyai acara favorit dalam media tertentu, dan kita semua mempunyai alasan untuk memilih media tertentu.

2. Inisiatif dalam menghubungkan pemuasan kebutuhan pada pilihan media tertentu terdapat pada anggota khalyak. Asumsi ini menghubungkan kepuasan akan kebutuhan pada pilihan terhadap sebuah media yang berada di tangan khalayak karena orang adalah agen yang aktif, mereka mengambil inisiatif. Contohnya, kita memilih acara seperti the simpsons ketika kita ingin tertawa dan CNN World News Tonight ketika kita ingin mendapatkan informasi, tetapi ada seorang pun memutuskan untuk kita apa yang kita inginkan dari sebuah media atau bagian dari isinya. Implikasi yang ada disini adalah khalayak mempunyai banyak sekali otonomi dalam proses komunikasi massa. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan

kebutuhannya. Kebutuhan yang dipengaruhi media lebih luas, bagaimana kebutuhan ini terpenuhi memalui konsumsi media amat bergantung pada prilaku khalayak yang bersangkutan. Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan akan kebutuhan, berarti bahwa media dan khalayaknya tidak berada dalam kevakuman. Keduanya adalah bagian dari masyarakat luas dan hubungan antara media dan khalayak dipengaruhi oleh masyarakat. Contohnya, pergi ke bioskop pada kencan pertama merupakan penggunaan media yang lebih mungkin dari pada menyewa sebuah video dan menontonnya dirumah.

4. Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai kegunaan tersebut kepada para peneliti. Asumsi keempat dari teori kegunaan dan gratifikasi adalah masalah metodelogis mengenai kemampuan peneliti untuk mengumpulkan informasi yang akurat dari konsumen media. Untuk berargumen bahwa khalayak cukup sadar diri akan penggunaan media, minat, serta motif mereka sehingga mereka dapat memberikan kepada peneliti sebuah gambaran akurat menyatakan kembali keyakinan akan khalayak yang aktif; hal ini juga mengimplikasikan bahwa orang sadar akan aktivitas ini.

(14)

studi mengenai ini. Hal ini menyatakan bahwa peneliti harus mempertahanan penilaiannya mengenai hubungan antara kebutuhan khalayak akan media atau muatan tertentu. Dikarenakan individu khalayak yang memutuskan untuk menggunakan isi tertentu untuk tujuan akhirnya, nilai muatan media dapat dinilai hanya oleh khalayaknya. Menurut J.D.Rayburn dan Philip Palmgreen (1984), “Orang mungkin membaca surat kabar tertentu karena surat kabar itu hanya satu-satunya yang ada, tetapi ini tidak menyiratkan bahwa ia terpuaskan secara penuh oleh surat kabar tersebut. Bahkan, ia mungkin cukup merasa tidak puas untuk menghentikan langganan jika ada alternatif surat kabar lain”.

Riset yang dilakukan oleh McQuail, Blumler dan Brown (1972) menemukan empat tipologi motivasi khlayak yang terangkum dalam skema media persons interactions sebagai berikut (Severin dan Tankard, 2008:358) :

1. Pengalihan - pelarian dari rutinitas dan masalah; pelepasan emosi.

2. Hubungan personal - manfaat sosial informasi dalam percakapan; pengganti media untuk kepentingan perkawanan.

3. Identitas pribadi atau psikologi individu - penguatan nilai atau penambah keyakinan; pemahaman-diri; eksplorasi realitas; dan sebagainya.

4. Pengawasan - informasi mengenai hal-hal yang mungkin mempengaruhi seseorang atau akan membantu seseorang melakukan atau memutuskan sesuatu.

Uses and Gratifications model meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan terentu dari media massa atau sumber-sumber lain (atau keterlibatan pada kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan. Penelitian yang menggunakan uses and gratification memusatkan perhatian pada kegunaan isi media untuk memperoleh gratifikasi atau pemenuhan kebutuhan.

(15)

menjelaskan persamaan dan perbedaan berbagai media dilihat dari fungsi dan karakteristik lainnya. Penelitian ini menghasilkan sebuah model sederhana yang memperlihatkan bagaimana sebagian besar media itu memiliki kesamaan (Ardianto dan Erdinaya, 2004:72).

Teori Uses and Gratification beroprasi dalam beberapa cara yang bisa dilihat dalam bagan dibawah ini.

Gambar 2.2

Operasionalisasi Teori Uses and Gratification

Model ini memulai dengan lingkungan sosial (social environment) yang menentukan kebutuhan kita. Lingkungan sosial tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual (individual’s needs) dikategorisasikan sebagai kebutuhan kognitif (cognitive needs), kebutuhan afektif (affective needs), kebutuhan integratif personal (personal integrative needs), kebutuhan

Sumber

3.ciri kepribadian Pemuasan

(16)

integratif sosial (social integrative needs), dan kebutuhan pelepasan (escapist needs). Penjelasanya adalah sebagai berikut(Effendy, 2003:294) :

1. Kebutuhan kognitif (cognitive needs), merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan keperluan mendapatkan informasi, pengetahuan dan pemahaman, Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan serta memuaskan dari rasa penasaran.

2. Kebutuhan afektif (affective needs) adalah kebutuhan yang berkaitan dengan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.

3. Kebutuhan integratif personal (personal integrative needs) ialah kebutuhan yang berkaitan dengan kepercayaan, kredibilitas, stabilitas, dan status individual.

4. Kebutuhan integratif sosial (social integrative needs) adalah kebutuhan yang berkaitan dengan kontak dengan keluarga teman dan dunia, didasarkan pada hasrat berafiliasi. 5. Kebutuhan pelepasan (escapist needs) merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan

upaya menghadirkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.

Inti teori Uses and Gratifications adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan pada motif-motif tertentu. Media dianggap memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya, media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media efektif (Kriyantono, 2009:206).

Gambar 2.3

Model “Uses and Gratifications”

Anteseden Motif Penggunaan Media Efek

Variabel Individu Kognitif Hubungan Kepuasan

Variabel Lingkungan Personal Diversi Macam Isi Pengetahuan

Personal Identity Hubungan Dengan Isi

(17)

Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. Daftar motif memang tak terbatas. Tetapi operasionalisasi Blumer agak praktis untuk dijadikan petunjuk penelitian. Blumer menyebutkan tiga orientasi: orientasi kognitif (kebutuhan informasi, surveillance atau eksplorasi realitas), diversi (kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan), identitas personal (yakni menggunakan isi media untuk memperkuat/menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri). Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Efek media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberi kepuasan (Rakhmat, 2004:66).

Salah satu macam riset Uses and Gratifications yang saat ini berkembang adalah yang dibuat oleh Philip Palmgreen. Kebanyakan riset Uses and Gratification memfokuskan pada motif sebagai variabel independen yang mempengaruhi penggunaan media. Palmgreen juga menggunakan dasar yang sama yaitu orang menggunakan media didorong oleh motif-motif tertentu, namun konsep yang diteliti oleh Palmgreen ini tidak berhenti disitu dengan menanyakan apakah motif-motif audiens itu telah dapat dipenuhi oleh media. Dengan kata lain apakah audiens puas setelah menggunakan media (Kriyantono, 2009:208).

2.1.4 Internet

(18)

keamanan yang dikembangkan pada tahun 1960-an. Internet memungkinkan hampir semua orang dibelahan dunia mana pun untuk saling berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Internet memberikan perangkat praktis untuk menjadi penerbit dunia yang dengan sendirinya merupakan sebuah perkembangan revolusioner (Severin dan Tankard, 2008).

Internet merupakan bentuk konvergensi dari beberapa teknologi penting terdahulu, seperti komputer (dengan berbagai varian manfaat), televisi, radio dan telepon. Internet begitu memukau dan begitu cepat berkembang dengan varian-varian programnya yang menjadikan bumi ini dalam cengkraman teknologi. Internet telah berkembang menjadi sebuah teknologi yang tidak saja mampu mentransmisikan berbagai informasi, namun juga telah mampu menciptakan dunia baru dalam realitas kehidupan manusia, yaitu sebuah realitas materealistis yang tercipta dalam dunia maya. Realitas ini bukan mistik, bukan khayalan, namun benar-benar realistis (Bungin,2006: 135).

Internet pada dasarnya merupakan sebuah jaringan antar komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini tersedia secara terus menerus sebagai pesan-pesan elektronik termasuk diantaranya email, transmisi file dan komunikasi dua arah antar individu atau komputer. Lavy (1995) menggambarkan internet sebagai saluran komunikasi yang tidak terbatas, pembangunan komunikasi, iklan elektronik, dan interaksi yang sangat kompleks yang mengaburkan batas antara penyedia dan konsumen.

Internet memiliki tiga fitur utama yaitu, email (surat elektronik), Newsgroups and Mailing list, serta World Wide Web (Severin dan Tankard, 2008:7).

1. Email. Jutaan orang kini berkomunikasi dengan menggunakan pesan elektronik, atau email. Tidak perlu menjadi pengguna internet yang canggih untuk bisa mengirimkan pesan email, banyak orang awam melakukannya melalui layanan online, seperti halnya American Online dan Prodigy.

(19)

Mungkin yang lebih penting lagi, newsgroups memungkinkan terjadinya respons langsung terhadap suatu berita oleh konsumen berita yang tidak bisa dilakukan oleh koran dan majalah.

3. World Wide Web yang juga dikenal www atau web merupakan sebuah sistem informasi yang dapat diakses melalui komputer lain secara cepat dan tepat. Sekarang ini, web menggunakan metafora ‘halaman’ dan penggunanya dapat membuka halaman per halaman hanya dengan mengklik mouse dengan menyorot kata atau letak sebuah halaman. Perpindahan dalam web dibuat lebih sederhana bagi penggunanya sejalan dengan perkembangan software untuk membaca web seperti Mozaik dan Netscape.

Nilai yang ditawarkan internet dapatlah dikiaskan sebagai sistem jalan raya dengan transportasi berkecepatan tinggi yang memperpendek perjalanan atau diibaratkan sebuah perpustakaan yang dapat dikunjung setiap saat, dengan kelengkapan buku, sumber informasi, dan kemungkinan penelusuran informasi yang tak terbatas atau sebagai sebuah jamuan pesta semalam suntuk dengan penerima tamu ramah yang siap menyambut kehadiran tamu undangan setiap saat.

Menurut LaQuey yang membedakan internet dengan teknologi komunikasi tradisional adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis. Informasi mengenai suatu peristiwa tertentu dapat ditransmisikan secara langsung sehingga membuatnya menjadi suatu piranti meriah yang sangat efektif.

(20)

Berikut ini adalah manfaat internet bagi penggunanya, (Purwanto, 2006:145) : 1. Memudahkan penggunanya berkomunikasi secara global.

2. Cepat dan relatif murah biaya dalam penyampaian informasi dan komunikasi (termasuk forum chatting) ke berbagai tempat secara bersamaan.

3. Menambah berbagai macam informasi penting (seperti hasil riset, mendownload software, kebijakan, peraturan atau perundang-undangan baru) yang tidak didapatkan di media cetak.

4. Menambah persaudaraan, persahabatan, teman-teman baru atau pasangan baru dari hasil menjelajah di jalur internet.

5. Menambah wawasan berpikir, berkreasi dan berinovasi.

Dari berbagai manfaat dan kemudahan yang terdapat dengan adanya jaringan internet ini, ternyata internet juga menyebabkan berbagai dampak atau hal-hal yang mengkhawatirkan bagi para penggunanya, diantaranya adalah sebagai berikut (Purwanto, 2006:346):

1. Menyebarkan berbagai paham, ideologi atau pandangan yang tidak sesuai dengan paham atau ideologi yang dianut oleh suatu negara lewat internet.

2. Pengguna di bawah umur (belum dewasa) dapat dengan mudah membuka atau mengakses ke alamat situs web yang tidak layak diakses bagi mereka.

3. Pengguna yang iseng (para hacker) mengacak-acak situs web orang atau lembaga lain, yang dapat berakibat fatal seperti rusaknya sistem operasi dan berdampak system down.

4. Pengguna internet yang sering men-download informasi dari internet, bukan tidak mungkin juga mentransfer virus yang akan berakibat fatal.

5. Sistem keamanan baik dalam bertransaksi secara online maupun penyimpanan data dari host komputer, seringkali masih dapat dibobol oleh para hacker.

(21)

7. Munculnya situs web yang berkaitan dengan tindakan-tindakan yang membahayakan diri sendiri atau orang lain, seperti bagaimana bunuh diri dan membuat/merakit bom, mengkhawatirkan banyak pihak.

Saat ini, internet dapat menyampaikan berbagai macam media-cetak, siaran, film dan rekaman, menggunakan sistem tanpa batas. Anda dapat memerima semua jenis media di manapun anda berada. Internet telah menyebabkan munculnya produk media baru dan persaingan baru dalam bisnis media. Internet sebenarnya merupakan kombinasi dari ribuan jaringan komputer yang mengirim dan menerima data dari seluruh dunia. “Tidak ada badan pemerintah atau komersial yang memiliki keuntungan bersih atau langsung dari operasinya” catatan dari perancang informasi Roger Fidler. “Internet tidak memiliki presiden, CEO, atau markas pusat” (Shirley Biagi, 2010).

Seperti yang dijelaskan oleh Sayling Wen (2001), sekarang ini yang terpenting dan paling luas adalah internet, yang menghubungkan komputer-komputer pribadi yang paling sederhana hingga komputer-komputer super yang paling canggih, inilah struktur jaringan yang saling berhubungan. Perkembangan lain dari internet adalah mesin pencari dan pelacak seperti browsers dan search engines melalui mesin ini informasi atau teks dalam situs manapun dapat dilacak.

Para pengguna juga dapat berpindah-pindah diantara hubungan-hubungan yang ada, membaca, mendengarkan, dan mencetak seolah-olah mereka berada di perpustakaan. Lebih dari itu, mereka dapat mencari informasi yang relevan dengan menyaring sekumpulan besar data. Kekuatan internet bukan sekedar pada kecanggihan hardware tapi juga pada kerumitan software-nya. Aplikasi software komunikasi dan kolaborasi koneksi digunakan untuk mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi jaringan yang ada dalam cybercommunication (Bungin, 2006:137).

2.1.5 Media Online

(22)

Diawali dari munculnya citizen jurnalism, melalui blog-blog pribadi yang dapat digunakan secara gratis, perlahan-lahan secara tidak langsung kegiatan pemberitaan di internet mulai dilakuakan meskipun susunan dan kajian yang dibahas tidak selalu konsisiten dengan waktu dan kejadian, namun hal ini dinilai sebagai awal munculnya media online.

Penemuan portal web menyebabkan revolusi besar-besaran di bidang jurnalisme dengan munculnya online (cyber) jurnalism, revolusi ini berkaitan dengan kecepatan penyebaran pesan kepada khalayaknya. Sebuah kejadian dapat ditulis dan disebarkan ke seluruh dunia hanya beberapa detik setelah peristiwa tersebut tejadi. Kemudian dengan hadirnya media online memungkinkan munculnya varisasi pemberitaan disertai gambar-gambar ekslusif dan menarik, gambar tersebut tersaji secara jernih seperti gambar-gambar yang terdapat dikomputer.

Perusahaan penerbitan surat kabar meluncurkan edisi internet pada akhir tahun 1990-an untuk mencoba menangkap khalayak baru bagi informasi yang mereka kumpulkan. Surat kabar tiba di layar adalah unsur penting dari strategi ramah-pemakai, tetapi internet tidak menghasilkan pendapatan sebanyak edisi kertas karena edisi kertas dapat memuat lebih banyak iklan dibandingkan edisi online. Edisi kertas juga menghasilkan pendapatan dari penjualan kios dan langganan, tetapi tentu saja kebanyakan edisi internet tersedia secara cuma-cuma (Shirley Biagi, 2010).

Media online merupakan salah satu terobosan di dalam dunia jurnalisme. Hal ini dapat dikatakan baru, meskipun prakteknya sudah memakan waktu tak kurang dari sepuluh tahun terakhir. Media online yang berkembang saat ini umumnya lebih memacu seorang jurnalis dalam “mencari” berita, berbeda dengan jurnalisme tradisional yang selama ini hanya menunggu informasi dari Humas suatu lembaga atau siaran pers lalu menyiarkannya. Atau menunggu penugasan dari atasan untuk meliput atau mewawancarai narasumber (Nurudin, 2009: 201).

(23)

dapat secara total mengeliminasinya. Maka, cukup adil juga untuk mengatakan bahwa jurnalisme online mungkin tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya bentuk-bentuk media lama. Melainkan tampaknya menciptakan suatu cara yang unik untuk memproduksi berita dan mendapatkan konsumen berita. Jurnalisme online tidak akan menghapuskan jurnalime tradisional, namun meningkatkan intensitasnya. Dengan menggabungkan fungsi-fungsi dari teknologi internet dengan media tradisional (Santana, 2005: 135).

Istilah media digital (digital media) menggambarkan semua bentuk media komunikasi yang menggabungkan teks, gambar, suara, dan video menggunakan teknologi komputer. Digital media membaca, menulis, dan menyimpan data secara elektronik dalam bentuk numerik menggunakan kode nomor untuk data (teks, gambar, suara dan video). Karena pertumbuhan yang cepat, komunikasi digital telah menjadi faktor terbesar dalam pengembangan semua industri media massa saat ini. Jaringan digital “individu bebas dari belenggu dan geografi birokrasi perusahaan dan memeungkinkan mereka untuk berkolaborasi dan bertukar pikiran dengan rekan terbaik di manapun di dunia”, kata futuris George Gilder. “Jaringan komputer memberikan setiap hacker potensi kreatif sebagai konglongmerat pada era industri dan kekuatan komunikasi dari pengusaha TV dari era penyiaran.

Dalam dunia digital yang saling terkait, kecepatan dan kenyamanan jaringan telah mengubah industri media massa dan menghapus semua ide sebelumnya tentang bagaimana harus berkerja. Saat ini media terus berkembang, “media digital tidak muncul secara spontan dan independen dari media lama” kata Roger Fidler. Media digital terkait dan terhubung dengan media lama, Fidler mengatakan media saat ini merupakan anggota dari sistem yang saling bergantung, dengan “kesamaan dan hubungan yang ada antara masa lalu, saat ini dan bentuk-bentuk yang muncul”. (Shirley Biagi, 2010).

(24)

1. Model situs berita secara general yang kebanyakan digunakan oleh media berita tradisional sekedar merupakan edisi online dari medium induknya. Isi orisinilnya diciptakan kembali oleh internet dengan cara mengintensifkan isi dari kapasitas-kapasitas teknis dari cyberspace. Sejumlah fitur interaktif dan fungsi-fungsi multimedia ditambahkan. Isinya di update lebih sering dari pada medium induknya. Washington

post online

News Online adalah contoh-contoh tipikal tipe ini.

2. Pada model situs kedua, bentukkan situs Web-nya berisikan orisionalitas indeks, dengan cara mendesain ulang dan mengubah isi dari berbagai media berita. Saloon, Slate and Drudge Report masuk ke dalam tipe ini. Situs ini memendekkan portal-portal pemberitaan melalui indeksisasi dan kategorisasi, hasil seleksi berbagai media berita dan isi mereka. Berbagai model situs ini memfokus isu-isu spesifik, melayani kepentingan komunitas dan kelompok-kelompok sosial tertentu, serta membuat saluran pertukaran pikiran dan diskusi interaktif dengan pembacannya.

3. Model situs ketiga ini berisi diskusi dan komentar-komentar pendek tentang berita dan media. Media-media watchdogs masuk ke dalam kelompok ini. Mereka menjadi saluran untuk diskusi masyarakat mengenai permasalahan yang mencuat.

Rafaeli dan Newhagen mengidentifikasi lima perbedaan utama yang ada di antara jurnalisme online dan media massa tradisional (Santana, 2005 :137) :

1. Kemampuan internet untuk mengombinasikan sejumlah media. 2. Kurangnya tirani penulis atas pembaca.

3. Tidak seorang pun untuk dapat mengendalikan perhatian khalayak. 4. Internet dapat membuat proses komunikasi berlangsung sinambung. 5. Interaktifitas web.

(25)

2.1.6 Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi terjadi dimana seseorang merasa ada kekosongan informasi atau pengetahuan sebagai akibat desakan informasi yang makin berkembang atau sekedar ingin tahu. Kekurangan ini perlu dipenuhi dengan informasi baru sesuai dengan kebutuhannya. Pemenuhan informasi ini yang mendorong seseorang berinteraksi atau berkomunikasi dengan berbagai sumber informasi untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya (Yusup, 2010: 68).

Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo bahwa semakin banyak informasi dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Banyak orang menggunakan istilah "era informasi", "masyarakat informasi," dan teknologi informasi, dalam bidang ilmu informasi dan ilmu komputer yang sering disorot, namun kata "informasi" sering dipakai tanpa pertimbangan yang cermat mengenai berbagai arti yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2008:25) .

(26)

1. Tujuan si penerima. Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.

2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data. Penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.

3. Waktu. Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.

4. Ruang dan tempat. Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.

5. Bentuk. Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.

6. Semantik. Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir. Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula (dalam Davis, 2005: 80).

2.2 Kerangka Konsep

Pada setiap penelitian kuantitatif, menjelaskan suatu konsep penelitian merupakan hal yang penting karena konsep penelitian ini merupakan kerangka acuan peneliti di dalam mendesain sebuah instrumen penelitian. Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena yang sama. Konsep dibagun dari teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan variable-variabel yang akan diteliti (Bungin, 2009:57).

(27)

Dalam penelitian ilmiah konsep harus memiliki kriteria yang tepat dalam menjelaskan variabel penelitian. Konsep yang bermanfaat adalah konsep yang dibentuk menjadi keterangan dan menyatakan sebab akibat, yaitu konsep dibentuk dengan kebutuhan untuk menguji hipotesis dan penyusunan teori yang masuk akal, karena konsep dibentuk hanya untuk diuji regulasinya (Bungin, 2013:75).

Jadi kerangka konsep merupakan sebuah acuan didalam penelitian yang berawal dari teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan dari variabel penelitian secara empiris. Adapun variabel-variabel di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah segala gejala, faktor atau unsur yang menentukan atau yang untuk mempengaruhi munculnya variabel kedua disebut variabel terikat. Tanpa variabel ini, maka variabel berubah sehingga akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain bahkan sama sekali tidak ada atau tidak muncul (Nawawi, 2001:57). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan situs berita waspada online.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada ataupun muncul dipengaruhi atau ditentukannya adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain (Nawawi, 2001:57). Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa.

3. Variabel Antara (Z)

Ada beberapa hal yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu karakteristik responden pada mahasiswa ikatan Pemuda Tanah Rencong Komisariat Universitas Sumatera Utara.

(28)

Variabel Bebas (X) Situs waspada.co.id

Gambar 2.4 Kerangka Konsep

2.3 Variabel Penelitian

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah disusun diatas, maka dibuatlah suatu variabel penelitian agar dapat membentuk kesesuaian, kesamaan dan memudahkan dalam penelitian yang akan dilakuakan. Adapun variabel penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Variabel Penelitian

Variabel Teoritis Variabel Oprasional Variabel Bebas (X)

Situs waspada online

Intensitas mengakses Tampilan Situs Update berita Penggunaan bahasa Berita yang disajikan

Variabel Terikat (Y) Pemenuhan Kebutuhan

Informasi

Variabel Antara (Z) Karakteristik

(29)

Kelengkapan berita Kesesuaian berita Variabel Terkait (Y)

Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Kebutuhan Kogitif Personal Diversi Personal Identity Kepuasan

Karakteristik Responden (Z) Jenis kelamin Usia

Fakultas

Angkatan/stambuk Kota asal

2.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur suatu variabel, dengan kata lain definisi operasional merupakan suatu informasi ilmiah yang amat membatu peneliti lain untuk menggunakan variabel yang sama (Singarimbun 2008:46). Definisi oprasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel karakteristik responden terdiri dari :

1. Jenis kelamin: jenis kelamin responden mahasiswa/i Ikatan Pemuda Tanah Rencong (IPTR) yaitu laki-laki atau perempuan.

2. Usia: usia para responden

3. Fakultas : kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian dalam perkumpulan untuk tujuan tertentu, menujukan disiplin ilmu yang dipelajari responden dan dalam hal ini terdapat 14 fakultas di Universitas Sumatera Utara.

(30)

5. Kota asal : menunjukkan kota asal dari para mahasiswa/i Ikatan Pemuda Tanah Rencong.

Variabel bebas (X)

1. Intensitas mengakses : tingkat keseringan mengakses situs berita waspada online

2. Tampilan Situs : tampilan atau desain situs yang terdapat pada saat memasuki halaman situs berita waspada online

3. Update berita : tingkat keseringan situs berita waspada online untuk memperbaharui berita-berita yang ada di situs waspada online

4. Penggunaan bahasa : penggunana bahasa dapat mempengaruhi pembaca dalam mengakses situs berita waspada online. Semakin sederhana bahsa yang digunakan maka semakin mudah juga pembaca mengerti isi dari berita yang disajikan.

5. Berita yang disajikan : dalam hal ini responden akan melihat bagaimana penilaian berita-berita yang disajikan dalam situs berita waspada online

6. Kelengkapan berita : sesuatu yang akan dipertimbangkan responden dalam mengakses sebuah media adalah aspek kelengkapan berita yang ada.

7. Kesesuaian berita : isi berita yang diangkat oleh situs berita waspada online menujukan kesesuaian dengan kebutuhan para responden

Variabel terikat (Y)

1. Kebutuhan kogitif terdiri dari :

• Informasi, yaitu informasi yang didapatkan responden setelah mengakses situs berita waspada online

• Surveillance, yaitu pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai hal-hal yang didapat saat mengakses situs berita waspada online.

(31)

Kebutuhan Kognitif dapat diukur dari pertanyaan berikut :

Apakah Anda dalam mengakses situs berita waspada online terdorong dengan hal-hal berikut ?

• Untuk memperoleh informasi.

• Untuk memperoleh referensi dalam memecahkan masalah.

2. Persolan diversi: kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan dengan mengakses situs berita waspada online. Kebutuhan Personal Diversi diukur dari pertanyaan berikut :

Apakah Anda mengakses situs berita waspada online terdorong dengan hal-hal berikut ?

• Untuk memperoleh hiburan atau kesenangan.

• Untuk memperoleh sarana relaksasi atau penyaluran emosi. • Untuk mengisi waktu luang.

3. Personal identity: Menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi orang itu sendiri. Kebutuhan personal identity diukur dari pertanyaan sebagai berikut :

Apakah Anda mengakses situs berita waspada online terdorong hal-hal berikut • Untuk berbagi pengalaman dengan orang lain.

• Untuk memperkuat hubungan dengan orang lain.

(32)

2.5 Hipotesis

Hipotesis dapat dikatakan sebagai suatu proporsi atau pernyataan tentang hubungan antar dua atau lebih variabel. Dalam suatu penelitian hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara bagi masalah atau pernyataan penelitian, yang oleh karenanya perlu diuji melalui prosedur pengujian hipotesis (Lubis, 1998:13).

Hipotesis merupakan sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan karena ia merupakan instrumen kerja sebuah teori. Hipotesisi adalah pendapat atau pernyataan yang masih belum tentu kebenarannya, masih harus diuji terlebih dahulu dan karenanya masih bersifat sementara atau dugaan awal (Kriyantono, 2006 : 28). Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat penggunaan situs portal berita online waspada.co.id pada mahasiswa ikatan pemuda tanah rencong komisariat universitas sumatera utara.

Ha : Terdapat penggunaan situs portal berita online waspada.co.id pada mahasiwa iktan pemuda tanah rencong komisariat universitas sumatera utara.

Ho : Pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa ikatan pemuda tanah rencong tidak terpenuhi dengan mengakses situs portal berita online waspada.co.id

Ha : Pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa ikatan pemuda tanah rencong terpenuhi dengan mengakses situs portal berita online waspada.co.id

Ho : Tidak terdapat hubungan antara penggunaan situs portal berita online waspada.co.id terhadap pemenuhan kebutuhan informasi dikalangan mahasiswa ikatan pemuda tanah rencong

Gambar

Gambar 2.1
Gambar 2.2
Tabel 2.1

Referensi

Dokumen terkait