• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SEJARAH AUSTRALIA DAN OCEANIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SEJARAH AUSTRALIA DAN OCEANIA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SEJARAH AUSTRALIA

DAN OCEANIA

PENEMUAN BENUA AUSTRALIA

OLEH

NAMA : DIJO R.D. PELLONDO’U

JURUSAN : ILMU POLITIK

KELAS : A

NIM : 1503040034

DOSEN PEMBIMBING : RUDI ROHI SH. SIP

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME, maka saya bisa

menyelesaikan makalah yang berjudul “PENEMUAN BENUA AUSTRALIA” dan dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita sehingga lebih mengetahui tentang sejarah penemuan benua Australia. Makalah ini juga sebagai persyaratan tugas pada mata kuliah Sejarah Australia dan Oceania.

Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi anda sekalian khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa dipergunakan dengan semestinya.

Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kupang, 16 Desember 2014

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...

KATA PENGANTAR ………

DAFTAR ISI………

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………

1.2 Rumusan Masalah……….

1.3 Tujuan...……….

1.4 Kerangka Teoritik...

1.5 Metode Penulisan...

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pelayaran Bangsa Belanda ………...

2.2 Pelayaran Yang Dilakukan Oleh Bangsa Belanda………...

2.3 Pelayaran Bangsa Inggris………...

2.4 Pelayaran Yang Dilakukan Oleh Bangsa Inggris...

2.5 Sumbangan Yang Diberikan Oleh Bangsa Belanda Atas Pelayaran Ke Benua Australia...

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……….

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Australia merupakan salah satu benua yang memiliki sejarah yang penting yang disebabkan dalam penemuan benua ini melibatkan orang-orang yang bukan asli dari benua itu sendiri tapi berasal dari luar Australia, khususnya orang Eropa. Dilihat dari letak

geografisnya benua Australia jauh dari Eropa tapi kebudayaan Eropa sangat dominan di benua Australia. Begitu pula dengan system pemerintahan yang dianut oleh Negara Australia. Berdasarkan data yang ada setelah kedatangan bangsa Eropa pertama kali keadaan benua Australia sangat menguntungkan bagi Negara Eropa yang datang yaitu bangsa Portugis dan Spanyol setelah kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol yang membuka pelayaran bagi bangsa Belanda dan Inggris untuk menemukan benua Australia, kedatangan bangsa Belanda dan Inggris hampir sama motifnya dengan bangsa Portugis dan Spanyol yang datang ke Australia yaitu dengan cara menyebarkan agama di Australia.

Benua Australia ditemukan oleh pelayaran bangsa Kausia dan Eropa. Australia yang terdiri atas benua Australia dan pulau Tasmania meupakan Negara yang berbahasa Inggris dan anggota persemakmuran. Tetapi secara fisik Australia lebih dekat dengan Asia, Australia terletak di sebelah tenggara Asia, diantara Samudera Hindia di sebelah barat dan laut Koral, laut Tasman yang merupakan bagian Samudera Pasifik di sebelah Timur.

1.2. Rumusan masalah

Dilihat dari uraian diatas dapat diambil beberapa masalah yaitu:

1. Apa yang melatarbelakangi kedatangan Bangsa Belanda ke dunia Timur? 2. Bagaimana pelayaran yang dilakukan oleh Bangsa Belanda ke Australia? 3. Apa yang melatarbelakangi kedatangan Bangsa Inggris ke dunia Timur 4. Bagaimana pelayaran yang dilakukan oleh Bangsa Inggris ke Australia? 5. Sumbangan apa saja yang diberikan Bangsa Belanda atas penemuan Benua Australia?

1. 3. Tujuan

1. Mempelajari dan memahami Sejarah ditemukannya benua Australia.

1. 4. Kerangka Teoritik

1. Kerangka teoritik yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah back note.

1. 5. Metode Penulisan

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pelayaran Bangsa Belanda

Yang melatarbelakangi Bangsa Belanda ke Dunia Timur

Kedatangan bangsa Belanda ke dunia Timur sebagai penjelajah, pedagang dan penjajah akhir abad ke 16. selama 80th antara rakyat negeri Belanda dengan pemerintah Spanyol sering terjadi perang yang berkedok agama. Dalam sejarah Eropa diknal dengan nama perang 80tahun (1568-1648) atau perang kemerdekaan Belanda. Perang ini timbul karena di Negeri Belanda mengikuti paham reformasi dan tidak mau tunduk lagi dibawah kekuasaan raja Spanyol Philip II, yang sangat menentang reformasi. Sebelum dan selama perang

berlangsung para pelaut, pedagang Belanda yang paling banyak mengambil bagian dalam perdagangan dan kegiatan marinir di Eropa.

Yang utama dari kegiatan berdagang yaitu mengambil dari Lisabon, barang dagangan yang dibawa oleh bangsa Portugis dan Asia, terutama rempah-rempah yang berasal dari Indonesia, dan mendistribusikan ke seluruh Eropa. Perdagangan yang menguntungkan ini menyebabkan Belanda menjadi kaya dan mampu menambah jumlah kapal dan mendapat keuntungan besar. Bencana besar bagi bangsa Belanda justru terjadi ketika Portugal berhasil disatukan dibawah kekuasaan Spanyol, pelabuhan besar Lisabon ditutup bagi kapal Belanda atas perintah Raja Philip II. Bencana itu muncul justru memberi keuntungan bagi Belanda. Dengan ditutupnya Lisabon maka Belanda berusaha untuk menemukan jalan atau pelayaran ke Indonesia, sebuah tempat atau wilayah yang kaya akan rempah-rempah.

Bangsa Belanda yang bekerja pada kapal Portugis membantu usaha Belanda dalam menemukan jalan ke Indonesia, pemimpin pelayaran bangsa Belanda pertama kali adalah Cornelius Houtman pada tahun 1596. Garis pelayaran yang diikuti oleh Houtman ke Indonesia dengan mengikuti Selat Sunda, mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Van Linscholen dalam bukunya berjudul Itinerario.

Keberhasilan bangsa Belanda sampai ke Indonesia merupakan langkah penting ke arah penemuan Australia. Hasrat untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan mendorong mereka melakukan penyelidikan lebih lanjut. Selama lima puluh tahun permulaan

(6)

2.2. Pelayaran yang dilakukan oleh Bangsa Belanda

Kapal Belanda datang pertama kali mengunjungi pantai Australia adalah Duyfken. Dibawah pimpinan William Jansz, kapal ini berangkat dari salah satu pos Belanda di Indonesia untuk menyelidiki pantai selatan Irian. Dalam rangka pelayaran penyelidikan, William Jansz memotong Selat Torres hingga maret 1600 sampai di suatu lokasi di

Semenanjung York. William Jansz dan anak buahnya inilah orang Eropa pertama kali melihat atau menemukan Benua Australia. Pada tahun 1611 Hendrik Brouwer secara kebetulan menemukan jalan laut baru untuk mencapai pulau Jawa, dalam waktu lebih pendek bila dibandingkan dengan rute pelayaran biasa.

Kapal Belanda bernama “Bendracht” yang dipimpin oleh Kapten Dirk Hartog mengikuti rute pelayaran Brouwer dan secara kebetulan mencapai pantai barat Australia dan mendarat di pulau yang sampai sekarang diberi nama “Hartog’s Island.” Di pulau ini dia menegakkan sebuah tiang dan meninggalkan sebuah piring yang dipakukan pada tiang tersebut. Di piring tersebut tertulis serangkaian kata-kata dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang berarti: Pada tanggal 25 Oktober 1616, kapal Bendracht dibawah pimpinan Dirk Hartog dari Amsterdam telah sampai ditempat ini dan berlayar lagi menuju Banten pada tanggal 27 Oktober 1616.

Pengalaman Hartog mmberikan pengetahuan tentang pelayaran yang relative dekat daripada apa yang dikatakan oleh Brouwer. Dengan mengikuti garis antara 60 dan 40 derajat lintang selatan, setelah 4000 mil dari Tanjung Harapan Baik, akan sampai di “Het Lan Van De Endracht” nama pertama yang di berikan oleh orang Belanda terhadap Australia. Sejak itu daerah perairan pantai barat Australia menjadi daerah yang dilalui secara teratur oleh kapal Belanda yang berlayar ke Indonesia.

Peristiwa ini menyadarkan pemimpin VOC di Indonesia, bahwa mereka harus memiliki peta yang baik tentang rute pelayaran ke dan dari Indonesia kalau mereka tidak mau kehilangan kapal dan barangnya. Gubernur Jendral Anthony Van Diemen tercatat sebagai pemimpin VOC yang paling besar perhatian terhadap eksplorasi ke daerah Australia, untuk keperluan eksplorasi ia memilih seorang pelaut bernama Abel Tasman.

Dengan mengomandoi dua kapal Belanda Heemskerk dan Zeechaen, Abel Tasman

meninggalkan Batavia pada tanggal 14 Agustus 1642. dengan memotong Samudra Hindia, Tasman mula-mula menuju Mauritus kemudian membelokkan pelayarannya ke arah Australia. Pada tanggal 21 November 1642 Tasman menemukan daratan yang disebut Van Diemen’s land yang sekarang dikenal Tasmania.

Pada tanggal 4 Desember Tasman meninggalkan pulau Tasmania dan meneruskan

pelayarannya ke arah timur, Sembilan hari kemudian mereka sampai di pantai barat South Island ( New Zealand)dan mendarat di suatu pulau yang disbut Staten Land, sedangkan laut antara Van Diemen’s Land dengan Staten Land disebut Abel Tasman’s Passage.

Dalam tahun 1644, Abel Tasman memimpin ekspedisinya yang kedua. Dalam ekspedisi Abel Tasman diperintahkan untuk menyelidiki apakah ada passage antara Irian dengan daratan di sebelah selatannya. Dalam ekspedisinya Abel Tasman tidak berhasil menemukan passage, karena alasan yang tidak jelas sehingga kembali ke Batavia dari DeWit’s Land setelah menyusuri pantai utara Australia.

Seandainya Tasman berhasil melaksanakan tugas yang dibebankan pada ekspedisi yang kedua maka akan jelas baginya bahwa Het land van de Endracht adalah benua berbentuk kepulauan.

(7)

sebanyak-banyaknya. Pemberangkatan Abel Tasman telah mengahabiskan banyak uang yang cukup banyak, namun ia kembali tanpa membawa hasil apapun. Pemimpin-pemimpin VOC mengharapkan Van Diemen bisa membayar kembali dana yang sudah tercapai dengan ditemukan emas dan perak oleh Abel Tasman. Ternyata Abel Tasman tidak menemukan apa-apa sehingga semua kegiatan penyelidikan dihentikan.

2.3. Pelayaran Bangsa Inggris

Yang melatarbelakangi kedatangan bangsa Inggris ke dunia timur

Pada tahun 1688 pelaut Inggris pertama kali sampai di benua Australia adalah ”William Dampier.” Rombongan ini menggunakan kapal Cygnet, mereka mendarat di pantai barat laut dekat Melville Island dan tinggal beberapa minggu untuk beristirahat. Selama tinggal di tempat itu mereka tidak menemukan hal yang menguntungkan kepada mereka sebagai bajak laut, sehingga memutuskan untuk kembali ke Inggris. Setelah William Dampier kembali ke Inggris, ia menerbitkan tulisan tentang pelayaran, karena itu pemerintahan Inggris terdorong untuk menyelidiki New Holland, pada saat itu pemerintah Inggris sudah mulai memikirkan untuk mendapatkan daerah dekat Indonesia untuk tidak membiarkan seluruh perdagangan di wilayah ini dikuasai oleh Belanda. Pada tahun 1699 pemerintah Inggris mempercayakan kapal Roebeck dibawah komando Dampier untuk menyelidiki New Holland. Pada tanggal 6 agustus 1699, Dampier berhasil mendarat di suatu tempat yang kemudian ia namakan Shark Bay.

Pada tahun 1769 para ahli astronomi Inggris memperkirakan akan terjadi peristiwa penting yaitu” Transit of Venus Royal Society of London. ” Menghendaki agar dilakukan

pengamatan atas peristiwa tersebut karena peristiwa tersebut hanya bias diamati dengan baik dari lautan selatan, maka Royal Society of London meminta kepada Angkatan laut Inggris menyediakan sebuah kapal beserta anak buah untuk keperluan tersebut sesuai dengan permintaan. Maka angkatan laut membeli kapal yang beratnya 370 ton dan kapal ini diberi nama Endeavour Bark. Namun dalam buku yang mengkisahkan pelayaran Cook hanya dikenal dengan nama Endeavour dan pemimpin ekspedisi ini adalah James Cook.

2.4. Pelayaran yang dilakukan oleh Bangsa Inggris

James Cook berangkat dari Inggris pada tanggal 16 Agustus 1768, tujuan pertama pelayaran adalah Tahiti, dimana ia akan melakukan tugasnya pertama yaitu mengamati “Transit Of Venus.” Rombongan Cook sampai di Tahiti pada bulan April 1769 dan

(8)

ditemukan Tasman . Bulan Oktober 1769, Cook berhasil mencapai New Zealand, ia mendarat di pantai North Island kemudian melanjutkan pelayarannya ke arah utara dan berhenti di sebuah teluk. Kemudian Cook melanjutkan lagi peristiwa astronomi lainnya yaitu” Transit of Mercury.” Untuk mengelilingi North Island dan South Iland membutuhkan 6 bulan dan ia yakin bahwa New Zealand bukanlah bagian daratan yang lua sebagaimana diduga

sebelumnya, dari situ ia meneruskan pelayaran untuk menyelidiki Van Diemen’s Land. Hari pertama bulan April 1770, Cook meninggalkan New Zealand menuju Van Diemen’s Land. Tapi gagal, namun ia sampai di pantai timur Australia ; pantai yang belum pernah didatangi oleh bangsa Eropa, ia mendarat di suatu tempat yaitu kira-kira perbatasan New South Wales dengan Victoria sekarang. Mereka mendarat di suatu teluk yang diberi nama Stingray Harbour, kemudian diubah menjadi Botany Bay karena banyak tumbuhan yang dikumpulkan oleh Joseph Banks bersama Solander dari teluk tempat mereka mendarat. James Cook melihat daerah ini sangat berbeda dengan bangsa Belanda yang menemukan pantai-pantai lain.

Dari Botany bay Cook meneruskan ke arah utara dengan menyusuri pantai timur Australia, setelah melewati ujung Semenanjung York, pada sebuah pulau diberi nama Possession Island. Kemudian Cook menancapkan bendera dan mengklaim daerah tersebut dijadikan daerah Inggris. Cook memberi nama daeah itu New South Wales, peristiwa terjadi pada tanggal 23 Agustus 1770 dari sana Cook meneruskan pelayaran kembali ke Inggris melalui Tanjung Harapan Baik, mereka tiba di Inggris pada tanggal 13 Juli 1771.

Penemuan Cook sangat berarti, laporan-laporan mereka tentang daerah New South Wales menimbulkan kesan yang sangat berbeda dengan kesan pemimpin VOC setelah menerima laporan ekspedisi Tasman. Laporan Cook beserta rombongan yang akhirnnya mendorong pemerintah Inggris untuk melakukan kolonisasi di Australia. Setelah James Cook berhasil menemukan benua Australia maka ia mendapatkan julukan Columbus Australia.

2.5. Sumbangan yang diberikan oleh Bangsa Belanda atas pelayaran ke Benua Australia:

(9)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Reformasi dengan segala akibat memaksa Belanda mencari jalan sendiri ke Indonesia. Keberhasilan Belanda membangun pos-posnya di Indonesia sangat memungkinkan penemuan benua Australia, baik secara tidak sengaja maupun sebagai hasil penyelidikan.

Factor pendorong bangsa Belanda menemukan benua Australia yaitu mencari keuntungan melalui perdagangan, dengan cara mencari pusat rempah-rempah yang ada di Indonesia, dimana rempah-rempah di beli dengan harga yangsangat murah dan dijual lagi dengan harga yang sangat tinggi di pasaran Eropa

Dilihat dari segi keuntungan material yang menjadi tujuan seluruh kegiatan Belanda di Indonesia. New Holland tidak menarik bagi Belanda, mereka tidak mengklaim apalagi menduduki daratan tersebut.

Sumbangan yang diberikan oleh Bangsa Belanda atas pelayaran ke Benua Australia: Dalam bidang ilmu pengetahuan yaitu berupa peta yang ditinggalkan oleh Abel Tasman Yang meliputi pantai barat dan sebagian pantai selatan sebagai Van Diemen’s land dan New Zealand kepada dunia, para pelayar bangsa Belanda meninggalkan piring Hartog yang sangat terkenal dan berharga. Piring itu berharga dan merupakan catatan tertua yang tertua dan terdapat di Australia yang mengisahkan kontak antara orang Eropa dengan Australia.

Selain itu pelayar Belanda di bawah pimpinan Hartog membuat rute pelayaran penting, yaitu memberi pengetahuan tentang garis pelayaran. Sehingga daerah perairan pantai barat

Australia menjadi daerah yang dilalui secara teratur oleh kapal Belanda yang berlayar ke Indonesia

Factor pendorong bangsa Inggris dalam menemukan benua Australia adalah mencari daerah baru atau daerah koloni. Dengan demikian antara bangsa –bangsa yang menemukan benua Australia yaitu Spanyol, Portugis, Belanda dan Inggris. Yang menemukan benua Australia adalah James Cook, ia menemukan pantai timur pada tahun 1770, Cook memandang daratan yang ditemukan itu memberikan harapan kehidupan yang cerah, sehingga ia mengklaim daratan itu menjadi milik Inggris dengan nama New South Wales.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Gayo, Iwan (1998), Buku Pintar Seri Senior, Jakarta: Upaya Warga Negara NN (1989), Negara dan Bangsa jilid 4, Jakarta: Widyadara

Siboro (1989), Sejarah Australia, Bandung: Tarsito

Sibono (1989), Sejarah Australia, Bandung: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Internet

http://id.wikipedia.org/wiki/asia

http://www.dfat.gov.au/aii/publication/index.html

“S

E

J

A

R

A

H”

Referensi

Dokumen terkait