• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Ilmu DAn Negara Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Ilmu DAn Negara Indonesia"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Nama :

Nanda Syaputra

NPM :

15110155

Fakultas :

Hukum

Materi

:

ILMU NEGARA

(2)

i

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur penyusun haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan nikmat nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas akhir ujian tengah semester yang diberikan oleh dosen pembimbing dengan mata kuliah ilmu negara. Makalah ini merupakan salah satu upaya dalam memberikan pemahaman tentang ilmu negara .Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih cukup sederhana dan untuk kesempurnaan makalah ini, kritik dan saran akan sangat berharga untuk memperbaikan makalah ini.Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah, dalam penyusunan makalah ini.

Medan, 26 OKTOBER 2015

Penulis

(3)

Kata pengantar ... i Daftar isi ... ii BAB 1 ... 1

1.1 Latar belakang masalah 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan penulisan

BAB 2 ... 2-11 2.1 Apakah itu negara

2.2 Bagaimana sifat-sifat dan unsur-unsur suatu negara 2.3 Apakah tujuan dan fungsi Negara

BAB 3 ... 12 3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Daftar pustaka ... 13

(4)

1.1 Latar belakang masalah

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi,sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu diwilayah tersebut, dan berdiri secara independent.Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara

lain. Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat

dalam suatu wilayah tersebut,dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai

pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.Sedangkan istilah susunan negara ditujukan untuk menentukan apakah negara itu merupakan negara kesatuan, federasi atau konfederasi. Contoh negara kesatuan adalah Republik Indonesia, dan ini jelas

terdapat dalam UUD 1945 pasal 1, “Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”. Adapun Negara Federal adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian (deelstaten) yang masing-masing tidak berdaulat biasa juga disebut sebagai negara serikat (boomstaat). Dan negara konfederasi (statebond) pada hakikatnya bukanlah negara, tetapi merupakan serikat

atau perkumpulan masing-masing negara merdeka. Ikatan perkumpulan tersebut, bisa karena kepentingan bersama atau karena perkembangan sejarah, contohnya adalah Commonwealth.

1.2 Rumusan masalah

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menentukan rumusan masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Apakah itu negara ?

2. Bagaimana sifat-sifat dan unsur-unsur suatu negara ? 3. Apakah tujuan dan fungsi negara ?

1.3 Tujuan penulisan

Tujuan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas kuliah pada mata kuliah Ilmu Negara semester ganjil. Dalam penulisan dan penyusunan

makalah ini diharapkan dapat menambahwawasan dan pengetahuan serta memberikan telaah materi pada mata kuliah Ilmu Negara

(5)

Sebelum kita membahas topik tentang „Apakah itu negara?‟, dibawah ini disajikan beberapa rumusan mengenai negara itu sendiri.

Menurut Roger H. Soltau :

Negara adalah agen (agency) atau kewewenangan (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat

Menurut Harold J. Laski :

Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih berkuasa daripada individu atau kelompok

yang merupakan bagian dari masyarakat. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama untuk memenuhi terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama. Masyarakat merupakan negara kalau cara hidup yang harus ditaati baik oleh individu maupun oleh

asosiasi-asosiasi ditentukan oleh suatu wewenang yang bersifat memaksa dan mengikat.

Menurut Max Weber :

Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secarasah dalam sesuatu wilayah

Menurut Robert M. Maclver :

Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untukmaksud tersebut diberi kekuasaan memaksa

2.1 Apakah itu negara ?

Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik,

negara adalah organisasi pokok dari kekuasaan politik. Negara adalah alat (agency) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. Manusia hidup dalam suasana kerja sama, sekaligus suasana antagonis dan penuh pertentangan. Negara adalah organisasi yang dalam sesuatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidpan bersama itu. Negara menetapkan cara-cara dan

batas-batas sampai di mana kekuasaan dapatdigunakan dalam kehidupan bersama, baik oleh individu, golongan atau asosiasi, maupu oleh negara sendiri. Dengan demikian negara dapat mengintegrasikan dan membimbing kegiatan-kegiatan sosial dari penduduknya ke arah tujuan bersama. Dalam rangka ini boleh dikatakan bahwa negara mempunyai dua tugas : 1.Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial, yakni yang bertentangansatu sama lain, supaya tidak menjadi antagonis yang membahayakan

2.Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyrakat seluruhnya. Negara menentukan bagaimana kegiatan-kegiatan asosiasi-asosiasi kemasyarakatan disesuaikan satu sama lain dan diarahkan kepada tujuan nasional.Pengendalian ini dilakukan berdasarkan sistem hukum dan dengan perantaraan pemerintah besertasegala alat perlengkapannya. Kekuasaan negara mempunyai organisasi yang paling kuat dan teratur,maka dari itu, semua golongan atau asosiasi yang memperjuangkan kekuasaan harus dapat menempatkan diri dalam rangka ini.

2.2 Bagaimana sifat-sifat dan unsur-unsur suatu negara ? Sifat-sifat negara

(6)

lainnya. Umumnyadianggap bahwa setiap negara mempunyai sifat memaksa, sifat monopoli, dan sifat mencakup semua.

1.Sifat memaksa.

Agar peraturan perundangan-undangan ditaati dan dengan demikian dan dengan demikian penertiban dalam masyarakat tercapai serta timbulnya anarki dicegah, makanegara memiliki sifat memaksa, dalam arti mempunyai kekuasaan untuk memakai kekerasanfisik secara legal. Sarana untuk itu adalah polisi, tentara, dan sebagainya. Organisasi danasosiasi yang lain dari negara juga mempunyai aturan, akan tetapi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh negara lebih mengikat.Di dalam masyarakat yang bersifat homogen dan ada konsensus nasional yang kuat mengenai tujuan-tujuan bersama, biasanya sifat paksaanini tidak begitu menonjol ; akan tetapi di negara-negara baruyang kebanyakan belum homogen dan konsensus nasionalnya kurang kuat, sering kali sifat paksaaanini akan lebih tampak. Dalam hal demikian di negara demokratis tetap disadari bahwa

paksaanhendaknya dipakai seminimal mungkin dan sedapat-dapatnya dipakai persuasi (meyakinkan). Lagi pula pemakaian pemaksaan secara ketat , selain memerlukan organisasi yan ketat, juga memerlukan biaya yang tinggi.Unsur paksa dapat dilihat misalnya pada ketentuan tentang pajak. Setiap warga negara harusmembayar pajak dan orang yang menghindari kewajiban ini dapat dikenakan denda, atau disitamiliknya, atau di beberapa negara malahan dapat dikenakan hukuman kurungan.

2.Sifat monopoli.

Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dalammasyarakat. Dalam rangka ini negara dapat menyatakan bahwa suatu aliran kepercayaan ataualiran politik tertentu dilarang hidup dan disebarluaskan, oleh karena dianggap bertentangandengan tujuan masyarakat

.3. Sifat mencakup semua (all-encompassing, all-embracing ).

Semua peraturan perundang-undangan (misalnya keharusan membayar pajak) berlaku untuk semua orang tanpa kecuali.Keadaan demikian memang perlu, sebab kalau seseorang dibiarkan berada di luar ruanglingkup aktivitas negara, maka usaha negara ke arah tercapainya masyarakat yang dicita-citakan akan gagal. Lagi pula, menjadi warga negara tidak berdasarkan kemauan sendiri(involuntary membership) dan hal ini berbeda dengan asosiasi lain di mana keanggotaan bersifat sukarela.

Unsur-unsur negara

Negara terdiri atas beberapa unsur yang dapat diperinci sebagai berikut : 1.Wilayah.

Setiap negara menduduki tempat tertentu di muka bumi dan mempunyai perbatasantertentu. Kekuasaan negara mencakup seluruh wilayah, tidak hanya tanah, tetapi juga

lautdisekelilingnya dan angkasa diatasnya. Karena kemajuan teknologi dewasa ini masalah wilayah lebih rumit daripada di masa lampau. Sebagai contoh, jika pada masa lampau

lautsejauh 3 mil dari pantai (sesuai dengan jarak tembak meriam) dianggap sebagai perairanteritorial yang dikuasai sepenuhnya oleh negara itu, maka peluru-peluru missile sekarangmembuat 3 mil tidak ada artinya. Oleh karena itu, beberapa negara (termasuk Indonesia)mengusulkan agar

perairan teritorial diperlebar menjadi 12 mil. Di samping itu kemajuanteknologi yang memungkinkan penambangan minyak serta mineral lain di lepas pantai, atauyang dinamakan landas benua (continental self ) telah mendorong sejumlah besar negara untukmenuntut penguasaan atas wilayah yang lebih luas. Wilayah ini diusulkan selebar 200 mil

(7)

luas wilayahnya menghadapi bermacam-macam masalah, apalagi kalaumencakup berbagai suku bangsa, ras, dan agama. Juga faktor geografis, seperti iklim dan sumber dayaalam merupakan variabel yang

perlu diperhitungkan. Juga perbatasan merupakan permasalahan ;misalnya apakah perbatasan merupakan perbatasan alamiah (laut, sungai, gunung), apakah negara itutidak mempunyai hubungan dengan laut sama sekali (land-locked), atau apakah negara itu merupakan benua atau nusantara.

2.Penduduk.

setiap negara mempunyai penduduk, dan kekuasaan negara menjangkau

semua penduduk di dalam wilayahnya. Dalam mempelajari soal penduduk ini, perlu diperhati kanfaktor-faktor seperti kepadatan penduduk, tingkat pembangunan, tingkat

kecerdasan,homogenitas, dan masalah nasionalisme. Dalam hubungan antara dua negara yang kira-kirasama tingkat industrinya, negara yang sedikit penduduknya sering lebih lemah kedudukannyadaripada negara yang banyak penduduknya. (Prancis terhadap Jerman dalam Perang DuniaII). Sebaliknya, negara yang padat penduduknya (India, China)

menghadapipersoalan bagaimana menyediakan fasilitas yang cukup sehingga rakyatnya dapat hidup secara layak.Di masa lampau ada negara yang mempunyai kecerendungan untuk memperluas negaranyamelalui ekspansi. Dewasa ini cara yang dianggap lebih layak adalah meningkatkan produksiatau menyelenggarakan program keluarga berencana untuk

membatasi pertambahan penduduk. Dalam memecahkan persoalan semacam ini faktor-faktor seperti tinggi-rendahnyatingkat pendidikan, kebudayaan, dan teknologi dengan sendirinya memainkan peran yangsangat penting.

3. Pemerintah

Setiap negara mempunyai organisasi yang berwenang untuk merumuskan danmelaksanakan keputusan-keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk di dalamwilayahnya. Keputusan-keputusan ini antara lain berbentuk undang-undang dan peraturan- peraturan lain. Dalam hal ini pemerintah bertindak atas nama negara

dan menyelenggarakankekuasaan dari negara. Bermacam-macam kebijaksanaan ke arah tercapainya tujuan-tujuanlasyarakat dilaksanakannya sambil menertibkan hubungan-hubungan manusia dalammasyarakat. Negara mencakup semua penduduk, sedangkan pemerintah hanya mencakupsebagian kecil daripadanya. Pemerintah sering berubah, sedangkan negara terus bertahan(kecuali kalau ada pengaruh dari negara lain). Kekuasaan pemerintah biasanya dibagi ataskekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.3.

4. Kedaulatan.

Kedaulatan adalah kekuasaan yang tertinggi untuk membuat undang-undang dan melaksanakannya dengan semua cara (termasuk paksaan) yang tersedia. Negara mempunyaikekuasaan yang tertinggi ini untuk memaksa semua penduduknya agar menaati undang-undang serta peraturan-peraturannya (kedaulatan ke dalam-internal sovereignty). Di sampingitu negara mempertahankan kemerdekaannya terhadap serangan-serangan dari negara lain danmempertahankan kedaulatan ke luar (external

sovereignty). Untuk itu negara menuntutloyalitas yang mutlak dari warga negaranya.

Kedaulatan merupakan suatu konsep yuridis, dan konsep kedaulatan ini tidak terlalu sama dengankomposisi dan letak dari kekuasaan politik. Kedaulatan yang bersifat mutlak

(8)

pada dasarnya membatasikedaulatan suatu negara. Kedaulatan umumnya tidak dapat dibagi-bagi, tetapi dalam negara federalsebenarnya kekuasaan dibagi antara negara dan negara-negara bagian .

A. Pengertian Negara

Istilah negara di terjemahkan dari kata-kata asing yaitu “steat” (bahasa Belanda dan Jerman).“state” (Bahasa Inggris). “Etat” (bahasa Perancis). Kata “Staat, State, etat itu diambil dari kata bahasalatin yaitu “status” atau “statum” yang artinya keadaan yang tegak dan tetap a

tau sesuatu yangmemiliki sifat yang tegak dan tetap. Kata “status” atau “statum” lazim diartikan sebagai “standing”atau “station” (kedudukan) yang dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia sebagaimana diartikan dalam istilah “Status Civitatis” atau “Status Republicae”. Menurut sejarah pengertian Negara memang selalu berubah-ubah hal ini memang sejalandengan perkembangan masyarakat saat itu. Beberapa pendapat para ahli hukum mengenai pengertian Negara yaitu:

1. AristotelesMerumuskan Negara dalam bukunya yang berjudul politica yang

DisebutnyasebagaiNegara polis, yang pada saat itu masih dipahami dengan pengertian Negara da lam lingkup wilayah yangkecil. Dalam pengertiannya itu Negara disebut sebagai Negara hukum yang di dalamnya terdapatwarga Negara yang ikut dalam permusyawaratan. Oleh karena itu keadilan merupakn syarat mutlak bagi terbentuknya Negara yang baik dan terwujudnya cita-cita seluruh warganya.

2. AgustinusAgustinus merupakan seorang tokoh katolik. Ia membagi Negara dalam dua pengertian yaituCivitas dei yang artinya Negara Tuhan dan Civitas terrene atau Civitas diaboli yang artinya Negaraduniawi. Civitas Terrena ini ditolak agustinus dan yang dianggap baik adalah Civitas Dei atau nagaraTuhan.

3. Nicollo MachiavelliDalam bukunya II principle ia memandang bahwa dalam suatu Negara harus ada suatukekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin negara atau raja. Raja sebagai pemegang

kekuasaan Negara tidak mungkin hanya mengandalkan satu kekuasaan saja jadi dengan kata lain raja mempunyaikekuasaan yang luas dan dapat menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya tersebut. Teorimendapat tentangan dari filsuf yang lain seperti Thomas Hobbes, John Locke, Rousseau. Merekamengartikan Negara sebagai suatu badan/organisasihasil dari perjanjian masyarakat bersama. Menurutmereka manusia itu sudah membawa hak-hak asasinya seperti hak untuk hidup, hak milik serta hakkemeredekaan, tetapi yang menjadi masalah ialah tidak adanya yang menjamin perlindungan hak-haktersebut yang selanjutnya menimbulkan perbenturan kepentingan berkaitan dengan hak-hakmasyarakat tersebut.

4. Roger H.

Soltau Negara adalah sebagai alat agency atau wewenang/authority yang mengatur ataumenge ndalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.

5. Harold

J. Lasky Negara adalah merupakan suatu masyarakat yang diintegrasikan karena memepunya iwewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok,yang merupakan bagian dari masyarakat itu

6.MaxWeber Negara adalah suatu masyarakat yan mempunyai monopoli dalam penggunaan ke kerasansecara fisik di suatu wilayah

B. Sifat Hakikat Negara (Das Wessen Des States)

Kalau kita ingin mengetahui tentang sifat dan hakikat suatu negara, maka dapat pula pertayaan dirumuskan apa sebenarnya negara itu. Hal ini jelas tergantung darimana kita

(9)

dengan sifat yang khusus. Di abad pertengahan kita lihat bahwa Negara adalah suatu organisasi yangterbentuk. Di permulaan abad modern kita jumpai pandangan bahwa Negara adalah milikdinasti/imperium.Secara historis akhirnya kita jumpai pula pandangan bahwa Negara itu sifat hakikatnya adalahsuatu ikatan tertentu atau status tertentu, yaitu status bernegara sebagai lawan dari status belum bernegara.Pada zaman modern kemudian kita lihat peninjauan-peninjauan dari segi sosiologis danyuridis yang dalam batas-batas tertentu diterapkan di dalam Ilmu Negara khusus.Pendapat para sarjana mengenai sifat hakikat Negara dalam peninjauan sosilogis.

a. Pandangan SocratesSemua manusia menginginkan kehidupan aman, tenteram, dan lepas dari gangguan yangmemusnahkan harkat manusia. Kala itu, orang-orang yang mendambakan ketenteraman menuju bukitdan membangun benteng, serta mereka berkumpul disana menjadi kelompok. Kelompok inilah yangoleh Socrates dinamakan polis (suatu kota saja) . organisasi yang mengatur hubungan antara orang-orang yang ada dalam polis itu tidak hanya mempersoalkan organisasinya saja, tapi juga tentangkepribadian orang-orang yang disekitarnya. Socrates menganggap polis identik dengan masyarakat,dan masyarakat identik dengan Negara.

b. Pandangan PlatoPlato adalah murid dari Socrates. Ia banyak menulis buku, diantaranya yang terpenting adalah “politeia” (Negara), “Politicos” (Ahli Negara), dan “Nomoi” (Undang-undang). Paham Platomengenai Negara adalah keinginan kerjasama antara manusia untuk memenuhi kepentingan mereka.Kesatuan mereka inilah kemudian disebut masyarakat, dan masyarakat itu adalah Negara. Terdapat persamaan antara sifat-sifat manusia dan sifat-sifat Negara.

c. Pandangan Aris TotelesMenurut Aris toteles Negara itu adalah gabungan keluarga sehingga menjadi kelompok yang besar. Kebahagiaan dalam Negara akan tercapai bila

terciptanya kebahagiaan individu (perseorangan).Sebaliknya, bila manusia ingin bahagia, dia harus bernegara, karena manusia saling membutuhkansatu dengan yang lain dalam kepentingan hidupnya. Manusia tidak lepas dari kesatuannya. Kesatuan manusia itu adalah Negara. Negara

menyelenggarakankemakmuranwarganya.Olehkarenaitu, Negara sebagai alat agar kelompok manusia bertingkah laku mengikuti tata tertib yang baik dalam masyarakat. Dengan demikian Negara sekaligus merupakan organisasi kekuasaan.

C. Fase-fase terjadinya Negara

Dalam teori ini dkandung pengertian bahwa urutan pentahapan yang berkembang dari halyang sangat sederhana dari terjadinya Negara sampai kepada lahirnya Negara modern. Untukmemahami terjadinya Negara banyak dasar-dasar ataupun teori-teori yang dikemukakan para ahli Negara dan

hukum.Proses terjadinya Negara secara primerProses terjadinya Negara dilihat secara primer (primaries staatswording) adalah teori yangmembahas tentang terjadinya Negara yang tidak di hubungkan dengn Negara yang telah adasebelumnya. Menurut teori ini perkembangan Negara secara primer melalui fase :

a. Fase genootschap (genossenschaft) pada fase ini merupakan perkelompokan dari orang orang yangmenggabungkan dirinya untuk kepentingan bersama, dan didasarkan pada persamaan mereka.

b. . Fase reich (kerajaan). Pada fase ini, kelompok orang-orang yang menggabungkan diri telah sadarakan hak milik atas tanah hingga muncullah tuan yang berkuasa atas tanah dan orang

(10)

d. . Fase democratische natie, pada fase ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari pada fase staat,dimana democratische natie, ini terbentuk atas dasar kesadaran demokrasi nasional, kesadaran akanadanya kedaulatan di tangan rakyat

e. Fase dictator, mengenai fase ini timbul 2 pendapat:- menurut sarjana jerman: mereka berpendapat bahwa bentuk dictator ini merupakan perkembanganlebih lanjut.

yang penting dalam pembahasan terjadinya Negara skunder ini adalah masalah pengakuan (erkening).Pengakuan ini meliputi 3 macam:

1. Pengakuan de fakto (sementara), pengakuan yang bersifat sementara terhadap muculnya atauterbentuknya suatu Negara baru, karena kenyataannya Negara baru itu ada namun apakan prosedurnyamelalui hukum, hal ini masih dalam penelitian, hingga akibatnya pengakuan yang diberikan adalah bersifat sementara.

2. Pengakuan de jure, yaitu pengakuan yang seluas-luasnya dan bersifat tetap terhadap munculnya atautimbulnya atau terbentuknya suatu Negara, dikarenakan terbentuknya negara baru adalah

berdasarkanyuridis atau berdasarkan hukum.

3. Pengakuan atas pemerintahan de facto, pengakuan ini diciptakan oleh van huller.

Pengakuan iniadalah suatu pengakuan hanya terhadap pemerintahan daripada suatu Negara jadi, yang diakui hanyaterhadap pemerintahan sedangkan terhadap wilayahnya tidak diakui, sedangkan unsur –unsur adanya Negara adalah harus ada pemerintahan wilayah dan rakyat, jikalau hanya pemerintahan saja yang ada,maka bukanlah merupakan Negara karena tidak cukup unsur.

2.3 Apakah tujuan dan fungsi negara ?

Negara dapat dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerja sama untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan terakhir setiap negara ialah menciptakankebahagiaan bagi rakyatnya (bonum publicum, common good, common wealth) .

Menurut Roger H. Soltau

tujuan negara ialah : Memungkinkan rakyatnya berkembang sertamenyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin

Dan menurut Harold J. Laski

Menciptakan keadaan di mana rakyat dapat mencapai keinginan-keinginan mereka secara maksimal Tujuan negara Republik Indonesia sebagai tercantum sebagai di dalam Undang-Undang Dasar 1945ialah : « Untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsaIndonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan

umum,mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial dengan berdasarkan kepada : Ketuhanan yangMahaesa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpinoleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta mewujudkan suatu

keadilansosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Pancasila) ». Negara yang berhaluan Marxisme-Leninisme bertujuan untuk membangun masyarakat komunis,sehingga bonul publicum selalu ditafsirkan dalam rangka tercapainya masyarakat komunis.

Tafsiranitu memengaruhi fungsi-fungsi negara di bidang kesejahteraan dan keadilan. Negara dianggap sebagaialat untuk mencapai komunisme dalam arti segala alat kekuasaannya harus dikerahkan untukmencapai tujuan itu. Begitu pula fungsi negara di bidang kesejahteraan dan keadilan (termasuk hak-hak asasi warga negara) terutama ditekankan pada aspek kolektifnya, dan sering mengorbankan aspek perseorangannya.Akan tetapi setiap negara, terlepas dari ideologinya, menyelenggarakan beberapa minimum fungsiyang mutlak, yaitu :

(11)

Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah

bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, negara harus melaksanakan penertiban. Dapatdikatakan bahwa negara bertindak sebagai stabilisator.

2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Dewasa ini fungsi ini sangat pentng, terutama bagi

negara-negara baru. Pandangan di Indonesia tercermin dalam usaha pemerintah untuk membangun suatu rentetan Repelita.

3. Pertahanan.

Hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar. Untuk ininegara dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.

4. Menegakkan keadilan

Hal ini dilaksanakan melalui badan-badan peradilan.Sarjana lain, Charles E. Merriam, menyebutkan lima fungsi negara, yaitu :

1.Keamanan ektern 2.Ketertiba intern 3.Keadilan

4.Kesejahteraan umum 5.Kebebasan Keseluruhan

fungsi negara di atas diselenggarakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan bersama.

BAB III PENUTUP

(12)

Apakah itu negara ?

Jadi, sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa negara adalah suatu daerah teritorial yang

rakyatnyadiperintah (governed) oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranyaketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis terhadapkekuasaan yang sah.

Bagaimana sifat-sifat dan unsur-unsur suatu negara ?

Negara mempunyai sifat khusus yang merupakan manifestasi dari kedaulatan

yang dimilikinya danyang hanya terdapat pada negara saja dan tidak terdapat pada asosiasi lainnya. Setiap negaramempunyai sifat, yaitu :

- Sifat memaksa - Sifat monopoli

- Sifat mencakup semuaDan negara terdiri atas beberapa unsur, yaitu : - Wilayah,Penduduk,Pemerintah, Kedaulatan

Apakah tujuan dan fungsi negara ?

Negara dapat dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerja sama untuk mengej ar beberapa tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan terakhir setiap negara ialah menci ptakankebahagiaan bagi rakyatnya.Akan tetapi setiap negara, terlepas dari ideologinya,

menyelenggarakan beberapa minimum fungsiyang mutlak,

yaitu :- Melaksanakan penertiban, Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya- Pertahanan, Menegakkan keadilan

3.2 Saran

Mewujudkan suatu negara yang sempurna sangtlah sulit. Dibutuhkannya seorang pemimpin yang baik dan bertanggung jawab, wilayah strategis yang kaya akan sumber daya alam, penduduk yang bernasionalisme tinggi dan pemerintahan yang profesional dan

berdaulat.Untuk tercapainya cita-cita suatu negara, yang paling utama tentu saja adalah adanya niat yang besaruntuk membangun negara secara idealis dan utopis. Memahami nilai-nilai suatu negara diperlukan pembelajaran, yaitu belajar dari pengalaman dan kesalahan negara-negara yang se karang telahmenjadi pemegang kuasa global. Dalam usaha mewujudkan cita-cita negara, kadang kita mengalamikegagalan dan penghambatan dimana-mana, tetapi itu bukan alasan bagi kita bangsa Indonesia untukmelemahkan niat dan tekad kita untuk terus berusaha agar Tanah Air dapat berjaya kembali.

Suatu saat, saya yakin bahwa Indonesia akan sembuh dari penyakit-penyakitnya dan bangkit

kembali, Merah-Putih akan berkibar dengan gagah, globalisasi ideologi Pancasila di seluruh dunia danMacan Asia akan kembali kedalam masa kejayaan!

DAFTAR PUSTAKA

ILMU NEGARA, diperoleh dari web http://ajinug28.blogspot.co.id/

(13)

Referensi

Dokumen terkait

(II) Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana persetubuhan yang dilakukan oleh anak terhadap anak dalam perkara Nomor

Berdasarkan fenomena, peneliti tertarik untuk menguji lebih dalam dan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah terhadap

Penggunaan sensor ini cukup powerfull karena gas hasil pembakaran bukan fosil dapat menghasilkan gas CO2 serta pada pembakaran yang tidak sempurna akan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Standar Harga Satuan di Lingkungan Pemerintah Desa di

Pada tahap ini dilakukan analisis presen- tasi kejadian gangguan fungsi pendengaran menurut variabel yang sesuai dengan tujuan khusus dari pe- nelitian yaitu

Pada tahap implementasi Aplikasi Barbershop Berbasis Android, ditentukan batasan agar sesuai dengan hasil analisis dan perancangan perangkat lunak yang akan

NO NAMA NIP PTS PTS Pend... 236