• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN TERENCANA KOTA DEPOK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN TERENCANA KOTA DEPOK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

vi

Abstrak

Kota Depok sebagai bagian dari Jakarta Metropolitan Region (JMR) mempunyai perkembangan yang cepat sebagai dampak dari fenomena Mega-Urbanisasi. Perkembangan yang cepat ini dapat dilihat dari aspek peningkatan jumlah penduduk dan pembangunan perumahan dan permukiman.

P

ermukiman terencana di Kota Depok sering dimanfaatkan oleh penduduk yang ingin tetap bekerja di Jakarta (commuter) dengan tingkat daya beli hunian yang lebih terjangkau.

Kawasan permukiman terencana merupakan salah jenis kawasan permukiman yang perlu diperhatikan perkembangannya. Hal ini di sebabkan karena pembangunan kawasan permukiman terencana yang dilakukan oleh pihak swasta/developer seringkali hanya berorientasi pada keuntungan tanpa memperhatikan keseimbangan lingkungan dan kesesuaian lahan sehingga menyebabkan perubahan penggunaan lahan secara besar – besaran di daerah pertanian dan sempadan sungai. Oleh sebab itu, pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana perkembangan permukiman terencana dan apakah faktor faktor yang mempengaruhi perkembangannya di Kota Depok?Dari pertanyaan penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perkembangan kawasan permukiman terencana dan mengetahui hubungan faktor – faktor yang mempengaruhinya di Kota Depok.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin menitikberatkan pada analisis faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan kawasan permukiman terencana, baik kawasan permukiman terencana elit, menengah, dan sederhana . Faktor – faktor fisik maupun faktor – faktor non fisik yang ditinjau dari aspek preferensi bermukim di kawasan permukiman terencana. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang diperoleh dengan dua cara. Cara yang pertama dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada masyarakat yang tinggal di kawasan permukiman terencana untuk mengetahui karakteristik kawasan permukiman terencana, baik karakteristik fisik, sosial, dan ekonomi serta faktor preferensi bermukim. Sedangkan cara yang kedua dilakukan dengan observasi lapangan dan pengumpulkan data sekunder yang berbentuk spasial untuk mengetahui faktor – faktor fisik yang mempengaruhi kawasan permukiman terencana.Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, analisis skoring, dan analisis regresi spasial OLS (Ordinary Least Square).

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan bahwa ada kecamatan – kecamatan yang mengalami perkembangan yang pesat, sedang, dan lambat dari dari tahun 1990, 2000, dan 2010. Masing – masing kecamatan tersebut memiliki karakteristik sosial-ekonomi yang berbeda – beda ditinjau dari jumlah, anggota keluarga, komposisi anggota keluarga, tingkat pendidikan, harga rumah, rata-rata pendapatan, rata-rata pengeluaran, jenis pekerjaan, cara membayar rumah, biaya angsuran rumah, lama cicilan rumah. Faktor – faktor non fisik yang tidak memiliki hubungan dengan laju perkembangan kawasan permukiman terencana yaitu jenis pekerjaan. Faktor – faktor yang memiliki hubungan berbanding lurus dengan perkembangan kawasan permukiman terencana yaitu lahan tidak terbangun dan Keberadaan kampus Universitas Indonesia (UI) dan Jaringan Jalan Tol. Berdasarkan persamaan model matematis, angka koefisien dari kedua variabel ini bernilai positif terhadap variabel perkembangan kawasan permukiman terencana. Nilai koefisien lahan tidak terbangun adalah sebesar 0.010, sedangkan nilai koefisen Keberadaan kampus Universitas Indonesia (UI) dan Jaringan Jalan Tol sebesar 3.604. Sedangkan faktor – faktor lainnya memiliki hubungan berbanding terbalik dengan perkembangan kawasan permukiman terencana yaitu jaringan jalan arteri dan kolektor, kondisi fisik alam, dan harga lahan.

Rekomendasi yang diberikan fokus pada pemerintah Kota Depok. Rekomendasi bagi pemerintah Kota Depok adalah terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana di wilayah pinggiran, kebijakan dan strategi dalam menghadapi perkembangan kawasan permukiman terencana yang berkembang secara cepat, sedang, dan lambat melalui regulasi peraturan daerah. Salah satu bentuk regulasi dapat terkait dengan pembatasan ijin lokasi dan pembangunan kawasan permukiman terencana bagi developer.

Referensi

Dokumen terkait

BAB. Dalam bab 2 ini berisi tentang landasan teori mengenai variabel-variabel yang dipakai yaitu Teori Permintaan, Permintaan Pasar, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Data primer adalah data yang didapatkan dengan cara mengadakan survey langsung di lapangan. Metode pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan metode observasi, yaitu

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap OCB pegawai kontrak dalam instansi pemerintah,

Hasil studi ini menemukan bahwa variabel yang tidak signifikan berpengaruh terhadap ketimpangan spasial di Pulau Jawa adalah konsentrasi spasial industri, penanaman

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh tingkat hunian kamar, jumlah wisatawan, tarif kamar rata-rata, serta PDRB sebagai faktor yang mempengaruhi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laba yaitu Investment Opportunity Set (IOS) dan mekanisme

Sedangkan karakteristik dewan komisaris, keberadaan KAP big four , kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan tidak memberikan pengaruh yang signifikan

Faktor-faktor yang diteliti berupa penggunaan aplikasi Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD), ukuran pemerintah daerah, pengalaman pemerintah daerah dalam menerapkan