• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Daya Serap Filter Air Dari Karbon Aktif Tempurung Kelapa Dengan Memvariasikan Suhu Pemanasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Daya Serap Filter Air Dari Karbon Aktif Tempurung Kelapa Dengan Memvariasikan Suhu Pemanasan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingginya pencemaran air sumur saat ini sangat mempengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan terutama dalam penggunaan air bersih yang semakin lama semakin menurun kuantitasnya. Air dalam sumur yang dibuat oleh warga digunakan untuk minum, mencuci dan lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama lima tahun terakhir, tercemarnya air sumur disebabkan dekatnya lokasi sumur dengan septic tank, dibuat terlalu dangkal dan adanya sampah. Sistem septic tank berpotensi mencemari air sumur, karena rembesan atau kebocoran tangki akibat buruknya perawatan atau kwalitas pembuatannya. Pencemaran air sumur ini juga diperparah dengan adanya warga yang masih Buang Air Besar (BAB) di parit atau di sekitar rumah. Sehingga akibat pencemaran tersebut warna air berubah mejadi kekuningan, keruh, adanya polutan seperti mineral yang menjadikan air berasa, bau dan banyak mengandung bakteri yang apabila digunakan untuk mandi atau pun mencuci peralatan memasak, sangat berisiko menimbulkan penyakit.(http://www.analisadaily.com/news/read/

2012/10/16/81435/pengelolaan_sanitasi_medan_masih_mengkhawatirkan/) Pencemaran air tanah ini juga dialami oleh salah satu sumur didaerah Kelurahan Pahlawan Kecamatan Medan Perjuangan, Sumatera Utara. Walaupun kondisi seperti tersebut air tanah tetap digunakan karena sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang dipergunakan untuk keperluan sehari – hari.

(2)

contohnya : metode tradisionil dengan menggunakan lapisan ijuk, pasir dan batu kerikil, metode elektrokoagulasi/elektrolisa, dan karbon aktif). (Endang S, 2008)

Karbon aktif bisa dibuat dari tongkol jagung, ampas penggilingan tebu, ampas pembuatan kertas, tempurung kelapa, sabut kelapa, sekam padi, serbuk gergaji, kayu keras dan batubara. Kemampuan daya serap karbon tergantung kepada luas permukaan partikel dan kemampuan tersebut dapat menjadi lebih tinggi jika karbon diaktivasi dengan menggunakan bahan kimia ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi. Menurut Sembiring dan Sinaga (2003), karbon aktif yang dibuat secara kimia dapat digunakan untuk menarik logam Zn, Fe, Mn, Cl, PO4 dan SO4 yang terdapat dalam air sumur yang terkontaminasi dan juga dapat digunakan untuk menjernihkan air limbah industri pulp kertas.

Sedangkan karbon aktif yang dibuat secara fisika biasanya digunakan untuk mengembangkan struktur rongga yang ada pada arang sehingga memperluas pemukaannya dan menghilangkan konstituen yang mudah menguap serta membuang produksi tar atau hidrokarbon – hidrokarbon pengotor pada arang.(Swiatkowski 1998 dalam Anton P 2011).

Beberapa penelitian terdahulu, diantaranya oleh Suhartana (2006), membuat karbon aktif tempurung kelapa dengan metode pengaktifan menggunakan larutan NaOH dan H2SO4 yang dapat digunakan untuk menjernihkan air sumur dari Desa Belor Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobongan. Hasil yang diperoleh terjadi penurunan pH sebesar 7,4 dari 8,5, angka kesadahan sebesar 504,15 mg/l dari 581,86 mg/l, dan kekeruhan air (skala NTU) sebesar 3,2 NTU dari 5,2 NTU.

Christina dan Noorce (2006), telah mencoba penggunaan karbon aktif tempurung kelapa yang dijual dipasaran sebagai media saring dapat menurunkan tingkat kekeruhan limbah cair industri tahu dengan rata – rata penurunan menjadi sebesar 76,4 mg/l.

(3)

terjadi penurunan kandungan bakteri E.Coli dari 2400MPN/100ml menjadi 800 MPN/100ml.

Suparno (2012), mengkaji karbon aktif tempurung kelapa sebagai bahan sedimentasi. Hasil yang diperoleh kecepatan sedimentasi kotoran di dalam air dengan bantuan karbon aktif tempurung kelapa (4,41 ± 0,24) x 10-3 m/s jauh lebih besar dibandingkan menggunakan tawas (2,62 ± 0,14) x 10-3 m/s.

Rosita Idrus, dkk (2013), menentukan kualitas karbon aktif tempurung kelapa yang dipengaruhi suhu aktivasi terhadap penjernihan air dengan metode pengendapan. Hasil yang diperoleh untuk karakteristik terbaik karbon aktif tempurung kelapa yang diaktivasi pada suhu 1000oC dengan kadar air sebesar 7,7%, kadar abu 0,84% dan daya serap terhadap iod 568,318 mg/g. Dan Pengujian karbon aktif pada suhu 1000oC untuk penjernihan air menunjukkan hasil yang maksimal dengan parameter fisik air yaitu warna air menjadi jernih, tidak berbau dan memenuhi pH standar air (7,0 – 7,5)

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya tentang karbon aktif tempurung kelapa kebanyakan diaktivasi dengan bahan kimia. Karbon aktif tempurung kelapa yang diaktivasi dengan pemanasan pada temperatur tinggi (fisika) belum banyak dikembangkan sehingga dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengembangkan penggunaan karbon aktif dari tempurung kelapa yang diaktivasi dengan pemanasan (fisika). Karbon aktif tempurung kelapa yang optimum tersebut selanjutnya digunakan sebagai media filter pada penjernihan air sumur gali masyarakat di Kelurahan Pahlawan Kecamatan Medan Perjuangan Sumatera Utara.

(4)

dengan standar air bersih/air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. 1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana mengaktivasikan karbon dari tempurung kelapa secara pemanasan (fisika) agar memenuhi syarat mutu arang aktif teknis (SNI No. 06-3730-1995).

2. Apakah metode aktivasi dengan pemanasan (fisika) lebih baik jika dibandingkan dengan metode aktivasi menggunakan bahan kimia

3. Apakah air hasil penjernihan dengan metode elektrokoagulasi dengan karbon aktif tempurung kelapa sebagai filter dapat memenuhi standar kualitas air bersih berdasarkan peraturan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 dan air minum berdasarkan peraturan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010

1.3 Batasan Masalah

1. Sampel yang digunakan adalah sampel air sumur galian yang berasal dari pemukiman masyarakat di Kelurahan Pahlawan Kecamatan Medan Perjuangan, Sumatera Utara.

2. Suhu untuk proses karbonisasi 250oC selama 5 jam

3. Karbon aktif dibuat dari tempurung kelapa dengan suhu aktivasi pemanasan divariasikan dari 500, 600, 700, 800 dan 900oC

4. Ukuran dan bentuk karbon aktif tempurung kelapa yang dibuat adalah 0,1 – 10 mm dengan bentuk butiran(granullar)

(5)

7. Analisis kwalitas sampel air dilakukan sebelum dan sesudah proses elektrokoagulasi dan filter.

1.4 Hipotesis

Karbon aktif yang dibuat dari bahan tempurung kelapa dengan aktivasi pemanasan (fisika) dapat memenuhi syarat mutu arang aktif teknis (SNI) No. 06-3730-1995 dan hasilnya lebih baik dibandingkan dengan karbon aktif tempurung kelapa dengan metode aktivasi menggunakan bahan kimia.

Penggunaan karbon aktif dari bahan tempurung kelapa yang digunakan sebagai filter dalam penjernihan air dengan metode elektrokoagulasi dapat mengurangi bakteri E. Coli, logam Al, dan Fe dan dapat memenuhi standar kualitas air bersih berdasarkan peraturan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 dan air minum berdasarkan peraturan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010

1.5 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui suhu aktivasi optimum karbon aktif tempurung kelapa yang diaktifkan dengan pemanasan (fisika)

2. Untuk mengetahui apakah air hasil penjernihan dengan metode elektrokoagulasi dan karbon aktif tempurung kelapa sebagai filter sudah memenuhi standar kualitas air bersih berdasarkan peraturan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 dan air minum berdasarkan peraturan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010

1.6 Manfaat Penelitian

(6)

1. Memberikan informasi bahwa air sumur gali masyarakat di Kelurahan Pahlawan Kecamatan Medan Perjuangan, Sumetra Utara dapat diolah menjadi air bersih dan layak untuk dikonsumsi.

2. Tersedianya filter air baru yang lebih murah, simpel dalam penggunaan dan portable yang dihasilkan dari karbon aktif tempurung kelapa.

3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mencanangkan program penyediaan dan penyehatan air bersih

Referensi

Dokumen terkait

1) Apa yang dimaksud dengan visual basic.. 2) Bagaimana pembuatan program sederhana rumus fisika menggunakan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan kejadian.. obesitas pada anak usia sekolah

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pakaian adat panaragan atau warok memiliki kharakter jiwa masyarakat Ponorogo yang tersimpan dalam nilai-nilai yang terdapat

Kulit kaki ayam sebanyak 30 lembar dibagi menjadi dua bagian yang terdiri dari tigalembar kulit sebagai kontrol, dilakukan peminyakan dengan paradol HISN 5%, kemudian

Tetapi yang penting program yang dipakai untuk keperluan administrasi dan dapat menyimpan data-data dengan space yang banyak.. Jadi disini yang lebih penting

Sedang untuk programnya sendiri dibutuhkan program windows XP, microsoft office, visual foxpro, program PDF, photoshop, coreldraw, ACDsee, Nero untuk mem-back up file dalam

Hasil analisis whey kefir dengan penambahan madu kelengkeng ditinjau dari uji mutu organoleptik (warna, aroma, rasa), uji warna (L*, a*, b*), dan kekeruhan yang dihitung

Surat Edaran Bank Indonesia No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 perihal Perubahan kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal “Laporan