• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J009036 5.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J009036 5."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

6

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

2.1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian

2.1.1. Materi Penelitian

Materi penelitian adalah jenis-jenis tumbuhan bawah pada tegakan pinus (P.merkusii) yang terdapat di resort pemangkuan hutan (RPH) Kebasen dan Baturaden, yang termasuk ke dalam wilayah kesatuan pemangkuan hutan (KPH) Banyumas Timur. Alat-alat yang digunakan adalah kamera, tali raffia, kantong plastik, kertas label, gunting, termohigrometer, lux meter, soiltester, Global Positioning System(GPS), patok, buku lapangan, dan alat tulis.

2.1.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pengambilan data tumbuhan bawah dilakukan di resort pemagkuan hutan (RPH) Kebasen yang mewakili wilayah dataran rendah dan RPH Bturraden yang mewakili wilayah dataran tinggi. Kedua RPH tersebut termasuk ke dalam wilayah kesatuan pemangkuan hutan (KPH) Banyumas Timur.

Pengambilan data dilakukan selama ± 1 bulan yaitu pada bulan November 2013.

2.2. Metode Penelitian dan Cara Kerja

2.2.1. Metode Penelitian

(2)

7

buah. Jenis-jenis tumbuhan bawah yang diperoleh di dalam sub transek dihitung dan dicatat nama jenis dan jumlah individu masing-masing jenis.

2.2.2. Cara Kerja

1. Luas petak kuadrat sebagai petak sampel, baik di RPH Kebasen maupun RPH Baturraden, ditentukan berdasarkan metode luas minimum kuadrat. Hasil pengukuran luas minimum kuadrat mendapatkan ukuran petak sampel 2m x 2m.

2. Transek utama dibuat pada jalan setapak dengan membentangkan tali raffia dari mulai ketinggian tempat terendah kearah ketinggian tempat tertinggi. 3. Pada transek utama kemudian dibuat sub transek di sebelah kanan dan kiri

secara berselang seling di sepanjang transek utama.

4. Di setiap sub transek, masing-masing dibuat 5 petak contoh dengan ukuran sesuai dengan hasil metode luas minimum.

5. Dilakukan pengambilan sampel pada setiap petak contoh di setiap sub transek di kedua wilayah ketinggian tempat. Jumlah petak contoh pada setiap wilayah ketinggian terdapat 30 petak pengamatan.

6. Setiap jenis tumbuhan bawah yang ditemukan pada setiap petak sampel dicatat nama jenisnya dan dihitung jumlah individu setiap jenisnya. Apabila terdapat jenis tumbuhan bawah yang belum diketahui namanya, maka dilakukan diidentifikasi menggunakan buku (Sastrapadja, 1977, 1978, 1979, 1985), (Heyne, 1987), (Steenis, 1972, 1981), dan (Widyatmoko,1998). 7. Untuk melengkapi data dilakukan pengumpulan data lingkungan yang

(3)

8

intensitas cahaya matahari dengan lux meter, dan ketinggian tempat diukur denganGlobal Positioning SystemGPS.

2.3. Analisis Data

Data tumbuhan bawah yang didapatkan dianalisis secara deskriptif. Perhitungan dan analisis data meliputi frekuensi (F), frekuensi relatif (FR), kerapatan (K), kerapatan relativ (KR), indeks nilai penting (INP), indeks keanekaragaman (H’), dan indeks kesamaan (IS).Perhitungan Kerapatan, Frekuensi, dan Indeks Nilai Penting menggunakan rumusan dari Tjitrosoedirdjo (1984) sebagai berikut :

Kerapatan (K) =

Kerapatan Relatif (KR) =

Frekuensi (F) =

Frekuensi Relatif (FR) =

Indeks Nilai Penting (INP) = Krelatif+ Frelatif

Untuk mengetahui indeks keanekaragaman jenis pada masing-masing komunitas wilayah ketinggian tempat digunakan rumusan dari Fachrul (2008) sebagai berikut :

H’ =-∑pi Log pi Keterangan :

H’ = Indekskeanekaragaman Shannon-Wienner pi = ni/N

ni = Jumlah individu dari spesies ke i N = Jumlah total individu semua spesies

∑ individu suatu jenis luas suatu petak yang dibuat

Kerapatan suatu jenis

∑ kerapatan semua jenis X 100 %

∑ Petak ditemukannya suatu jenis Jumlah petak yang dibuat

Frekuensi suatu jenis

(4)

9

Nilai indeks keanekaragaman tersebut menurut Fachrul (2008) dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Nilai H’ > 3 menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies pada suatu transek adalah melimpah tinggi.

b. Nilai H’ 1 ≤ H’ ≤ 3 menunjukkan bahwa keanekaragam spesies pada suatu transek adalah sedang melimpah.

c. Nilai H’ < 1 menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies pada suatu transek adalah sedikit atau rendah.

Sedangkan untuk mengetahui indeks kesamaan komunitas dari 2 lokasi yang dibandingkan, dihitung menggunakan rumusan dari Dombois dan Ellenberg (1974) sebagai berikut:

IS = ×100%

Keterangan :

Is = Indeks kesamaan komunitas

W = Jumlah nilai penting terkecil dari dua komunitas yang dibandingkan a = Jumlah nilai penting komunitas A

b = Jumlah nilai penting komunitas B

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan evaluasi oleh Pokja Jasa Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Fotocopy berkas yang tercantum didalam formulir isian kualifikasi penawaran yang saudara sampaikan pada paket pekerjaan tersebut untuk diserahkan pada Pokja sebanyak 1 (satu)

The reports have been submitted to Indonesia Financial Services Authority (OJK). SMS revenues increased by 7.8% YoY as a result of advanced pricing strategy

Sehubungan dengan Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi paket pekerjaan Pembangunan Irigasi Air Permukaan Kecamatan Semadam pada Dinas Pendidikan TP&amp;H Kabupaten Aceh

Setelah melalui Proses Pelelangan Sederhana yang dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Pekerjaan Dinas Koperasi, UMKM Prindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sambas

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan evaluasi oleh Pokja Jasa Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Fotocopy berkas yang tercantum didalam formulir isian kualifikasi penawaran yang saudara sampaikan pada paket pekerjaan tersebut untuk diserahkan pada Pokja sebanyak 1 (satu)

In 1H15, total expenses including depreciation and amortization increased by 11.9% YoY to Rp22,025 billion, lower than revenue growth of 13.0%, indicating