• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar dan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar dan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Masalah global di berbagai negara terutama negara berkembang seperti Indonesia

dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi serta sebagai salah satu penyebab

utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak adalah diare. Berdasarkan data

World Health Organization (WHO) kelompok usia rentan terhadap diare adalah anak-

anak yang dari tahun ke tahun tetap menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan

mortalitas dan malnutrisi pada anak karena sampai saat ini masih sulit untuk

ditanggulangi.

Profil Kesehatan Sumatera Utara tahun 2013 menunjukkan pencapaian IR jauh di

bawah target program yaitu 214 per 1.000 penduduk untuk angka kejadian diare.

Jumlah perkiraan kasus ada sebanyak 285.183 kasus, yang ditemukan dan ditangani

sebanyak 223.895 kasus (78,5%), sehingga angka kesakitan (IR) diare per 1.000

penduduk mencapai 16,80. Capaian ini mengalami kenaikan dari tahun 2012 yaitu

16,36/1.000. Namun capaian ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011

yaitu 19,35% dan 2010 yaitu 18,73%. Rendahnya IR dikhawatirkan bukan

merefleksikan menurunnya kejadian penyakit diare pada masyarakat tetapi lebih

dikarenakan banyaknya kasus yang tidak terdata (under- reporting cases) (Depkes

(2)

Berdasarkan Suharyono (2003), di negara yang sedang berkembang insiden yang

tinggi dari penyakit diare didukung oleh faktor yaitu kombinasi dari sumber air yang

tercemar, kekurangan protein dan kalori yang menyebabkan turunnya daya tahan

tubuh. Penyakit diare dapat ditularkan melalui jalur feses ke mulut (fecal-oral) seperti

dengan makan dan minum minuman yang tercemar atau terkontaminasi feses dan

dapat terjadi pada anak laki-laki dan anak perempuan dengan besar kemungkinan

yang hampir sama.

Terjadinya penurunan angka Period prevalen diare berdasarkan Riskesdas (2013),

dengan data (3,5%) di tahun 2013 lebih rendah dibandingkan dengan Riskesdas 2007

(9,0%). Walaupun terjadi penurunan namun penurunan Period prevalen yang tinggi

dari tahun 2013 dibanding dengan 2007 ini dicurigai tidak menggambarkan

kenyataan yang sebenarnya di masyarakat karena pengambilan sampel yang tidak

persis sama di tahun 2007 dengan di tahun 2013 yang diambil dalam jangka waktu

yang lebih sedikit yakni dilakukan bersamaan di bulan Mei-Juni.

Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 di Provinsi Sumatera Utara diketahui bahwa

masih sangat rendahnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat.

Proporsi RT yang ber-PHBS baik sebesar 24,6% sedangkan sisanya 75,4% adalah RT

yang ber-PHBS kurang. Seperti Kabupaten Deli Serdang dengan proporsi 27,8 PHBS

baik dan 71,3 PHBS kurang (Depkes Sumut, 2013).

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang terendah dalam praktek cuci

tangan pakai sabun dengan benar. Cuci Tangan Pakai Sabun yang merupakan salah

(3)

nasional proporsi perilaku cuci tangan secara benar sebesar 47,0 persen dan lima

provinsi terendah adalah Sumatera Barat (29,0%), Papua (29,5%), Kalimantan

Selatan (32,3%), Sumatera Utara (32,9%) dan Aceh (33,6%) (Kemenkes RI, 2013).

Berdasarkan penelitian Lailatul Mafazah tentang hubungan antara ketersediaan

sarana sanitasi dasar dan personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada balita di

wilayah kerja Puskesmas Purwoharjo Kabupaten Pemalang tahun 2012 menunjukkan

adanya hubungan yang bermakna, dari 12 responden yang memiliki personal

hygiene kurang baik terdapat 9 orang (75,0%) yang memiliki balita dengan riwayat

diare dan 3 orang (25,0%) dengan balita tanpa riwayat diare. Diantara 39 responden

yang memiliki personal hygiene cukup baik terdapat 23 orang (58,97%) yang

memiliki balita dengan riwayat diare dan 16 orang (41,02%) dengan balita tanpa

riwayat diare. Diantara 44 responden yang memiliki personal hygiene baik terdapat

11 orang (25,0%) yang memiliki balita dengan riwayat diare dan 33 orang (75,0%)

dengan balita tanpa riwayat diare.

Penyakit menular yang dikumpulkan dalam Riskesdas 2013 berdasarkan

media/cara penularan yaitu: 1) melalui udara (Infeksi Saluran Pernafasan Akut/ISPA,

pneumonia, dan TB paru); (2) melalui makanan, air dan lainnya (hepatitis, diare); (3)

melalui vektor (malaria). Makanan dan air yang kita perlukan adalah makanan dan air

yang memenuhi persyaratan kesehatan. Untuk mendapatkan makanan dan minuman

yang memenuhi syarat kesehatan maka perlu diadakan pengawasan terhadap hygiene

sanitasi makanan dan minuman yang diutamakan pada usaha yang bersifat umum

(4)

makanan dan minuman merupakan media yang potensial dalam penyebaran penyakit

(Depkes RI, 2004).

Berdasarkan Profil Kesehatan Sumatera Utara (2013) masih rendahnya kesadaran

terhadap hygiene sanitasi, dari 15.861 Tempat- tempat Umum (TTU) yang ada, yang

memenuhi syarat kesehatan hanya 7.451 buah (47%). Sedangkan TPM, dari 15.910

buah yang ada di Sumatera Utara, yang memenuhi syarat hygiene sanitasi sebanyak

10.246 buah (64,4%).

Berdasarkan data Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan

tercatat adanya 118 kasus diare periode Januari 2015- Februari 2016 pada umur

sekolah dengan frekuensi kejadian yang tetap ada di setiap bulannya. Berdasarkan

keterangan dari petugas di Poli Anak bahwa, kejadian diare yang terus ada di tiap

bulannya di Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan dimungkinkan

penyebabnya adalah karena pola makan yang tidak baik, kebersihan yang kurang, dan

makan sembarangan.

Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan di SDN 101769

Percut Sei Tuan, penjual makanan jajanan terlihat kurang memperhatikan hygiene

dan sanitasi makanan jajanan yang diolah dan dijualnya. Mereka tidak menggunakan

alat bantu untuk memegang makananan jajanan, sebagian berjualan di depan pasar

dan bersebelahan dengan selokan dengan tempat berjualan yang tidak tertutup rapat

dan terlihat adanya lalat yang hinggap pada makanan jajanan. Sedangkan keadaan

(5)

membeli saja makanan jajanan yang terlihat menarik dan kurang memperhatikan

kualitasnya.

Higiene perorangan murid di SDN 101769 Percut Sei Tuan juga terlihat kurang,

mereka tidak terbiasa dengan praktek cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan

pihak sekolah juga tidak menyediakan sabun untuk cuci tangan. Sekolah Dasar

Negeri 101769 dahulu pernah menerapkan kebiasaan cuci tangan dengan

menyediakan fasilitas wastafel beserta sabunnya namun murid tidak merespon

dengan baik dengan tidaak menggunakan fasilitas tersebut sebagaimana

peruntukannya sehingga tidak lama kemudian fasilitas wastafel tersebut rusak.

Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan

hygiene perorangan dengan kejadian diare pada anak sekolah dasar dan hygiene dan

sanitasi makanan jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan.

1.2Rumusan Penelitian

Mengacu pada latar belakang diatas, bahwa masih tingginya kebiasaan murid

sekolah akan konsumsi makanan jajanan dan banyaknya makanan jajanan yang tidak

terjamin kualitasnya yang beredar di lingkungan sekolah ataupun diluar lingkungan

sekolah. Dan juga angka kejadian diare yang tercatat tidak pernah nihil di setiap

bulannya. Maka hal tersebut harus mendapatkan perhatian khusus, baik oleh pihak

sekolah, orang tua murid, penjaja makanan dan juga murid itu sendiri.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti di SDN 101769

Percut Sei Tuan diketahui bahwa lebih dari 50% murid jajan di sekolah saat waktu

(6)

sekolah. Hal ini didukung dengan banyaknya penjaja makanan di depan sekolah dan

terdapat juga dua kantin di dalam sekolah.

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan higiene

perorangan dengan kejadian diare pada anak sekolah dasar di SDN 101769

Percut Sei Tuan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui higiene perorangan anak sekolah dasar di SDN 101769

Percut Sei Tuan Tahun 2016

2. Untuk mengetahui kejadian diare pada anak sekolah dasar di SDN 101769

Percut Sei Tuan Tahun 2016

3. Untuk mengetahui hubungan higiene perorangan dengan kejadian diare

pada anak sekolah dasar di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

4. Untuk mengetahui higiene dan sanitasi makanan jajanan pada penjual

makanan jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

1.4Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara higiene

perorangan dengan kejadian diare pada anak sekolah dasar di SDN 101769 Percut

(7)

1.5Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan kepada SDN 101769 Percut Sei Tuan agar mengawasi

keberadaan kantin sekolah dan makanan jajanan di lingkungan sekolah serta

menggalakkan kebiasaan menjaga higiene perorangan.

2. Sebagai informasi kepada instansi pengambil kebijakan dan keputusan untuk

dapat melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap makanan jajanan.

3. Sebagai bahan informasi untuk masyarakat agar lebih mengetahui tentang

hal-hal yang berhubungan dengan kejadian diare.

4. Sebagai salah satu referensi selanjutnya bagi peneliti lain yang berhubungan

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian besar dari mereka adalah masyarakat kalangan menengah ke bawah yang tidak diperhatikan oleh perusahaan asuransi karena dianggap kurang

Untuk moment ulang tahun, kado yang cocok dibeli adalah tas, dompet, sepatu, baju dan celana.. Khusus untuk sepatu, baju, dan celana, kamu harus tau dulu ukuran

Dalam tahapan prosesi adat hippun tersebut, seperti hippun penyelesaian perselisihan warga, lazim juga disertai dengan perjanjian formal adat lokal. Perjanjian ini memiliki daya

Hasil nilai pengujian didapatkan nilai sebesar 0,05 dengan nilai p value sebesar 0,975, karena p ≥ 0,05, maka disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat

[r]

Berikut ini yang bukan merupakan hal-hal yang dapat memupuk kerja sama adalah….. peran dan tanggung jawab yang jelas

[r]

P Trus menurut informasi dari dokter nang adek nuan makanan nto penderita tekanan darah tinggi macam mae.. Terus menurut informasidari dokter yang adek tau