• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : Fera Depita C SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : Fera Depita C SKRIPSI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN ARTEMZA

sp.

DALAM PENULARAN

WHITE SPOT

SYNDROM VIRUS

(WSSV)

PADA UDANG WINDU

(Penaeus

rnonodon

Fa br.) DENGAN BERBAGAI PERLAKUAN

Oleh :

Fera Depita

C01499007

SKRIPSI

PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN

AKUAKULTUR

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN

ILMU

KELAWTAN

INSTITUT PERTANL4N BOGOR

2004

(2)

PERAN

ARTEMIA sp. DALAM PENULARAN

WHITE SPOT

SYNDROM VIRUS (WSSV) PADA UDANG WINDU

(Penaeus

rnoizodon

Pabr.) DENGAN BERBAGAI PERLAKUAN

Oleh :

Fera Depita

C01499007

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AKUAKULTUR

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

Judul : Peran Arteriliu sp. dalam Penularan 1,l'Iiice S I ~ I ~ S J ~ I ~ C I ~ O I I ~ lp'ir7sc. (WSSV) pada Udang Windu ( P e n r ~ e ~ ~ s ~\,lor~oc/orl

Fabr.) dengan berbagai Perlakuan Narna Mahasiswa : Fera Depita

Nornor Pokok :

C01499007

~ r o g r a ~ n Studi : Teknologi dan Manaje~nen Akuak~~ltur

Menyetujui,

I. KOMISI PEMBIMBING

k

Drs. M. Alifuddin. M.Si.

Drs. Arief Taslihan, M. Si. Anggota

11. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITllT PERTANIAN ROGOR

(4)

Fera Depita. C01499007. Peran Artertzia sp. dalam Penularan White Spot

S y n h m Virus (WSSV) pada Udang Windu (Penaeus Motzodon Fabr.) dengan berbagai Perlakuan. Dibawah bimbingan Drs. Muhammad Alifuddin, M.Si dan Drs. Arief Taslihan, M.Si.

Penyebab penurunan produksi udang windu (Petzaeus monodon Fabr.), apabila terjadi ketidakseimbangan antara inang, lingku~igan, dan penyakit. Dilihat dari segi penyakit infeksi udang windu (Petmeus nionodotm Fabr.), salah satunya disebabkan oleh adanya While Spol Syndron~e Virris (WSSV). Umumnya penyakit ini tirnbul disebabkan berasal dari induk ditularkan kepada anaknya atau melaiui pakan. Untuk mengetahui pengaruh pakan terhadap penularan WSSV, maka dilakukan penularan WSSV melalui pakan dengan berbagai perlakuan.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2003. di Laboratorium Hama-Penyakit Ikan dan Udang Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara dan di Laboratoriurn Kesehatan Ikan Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Pelneliharaan udang windu ( P e ~ m e ~ r s n~onoo'otm Fabr.) menggunakan akuarium berukuran 4 0 x 2 0 ~ 2 0 cm, masing-masing perlakuan 90 ekor, sedangkan pemeliharaan Arlemirr sp, rnenggunakan toples dengan kepadatan Arlenlin sp. pada setiap perlakuan 3000 ekor.

Udang windu (I'etzae~r.~ motzodon Fabr.) yang digunakan adalah stadia PL16.

Untuk rnengetahui kesehatan udang dilakukan proses screel~it~g formalin 200 ppm, yang sebelumnya diadaptasikan selania 5 hari.

Penularan WSSV dilakukan dengan cara perendaman 40000 ekor Artenria sp dalarn 1000 ml suspensi virus (20 plrjml) selama 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 jam (perlakuan) Setelah mencapai masing-masing waktu perlakuan, Arleniin sp. diberikan ke udang uji sebanyak 3000 ekor. Sebagian Arlenlin sp. (3000 ekor) dipindahkan kedalam.

(5)

toples untuk selanjutnya dipelihara sesuai dengan perlakuan yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 jam selarna 7 hari.

Waktu penularan hanya satu kali pemberian Artetnia sp. terinfeksi, pemberian Ariemin sp. terinfeksi dilambatkan 1 jam dari jadwal pemberian pakan sebelumnya.

Udang uji terinfeksi dipelihara selama 21 hari. Setelah penularan satu kali pemberian pakan terinfeksi, selanjutnya udang uji diberi pakan Artemin sp. normal, dan pellet dengan 4x pemberian pakan, ini dilakukan sampai akhir pecobaan. Selarna pemeliharaan berlangsung dilakukan pengamatan tingkah laku, morfologi, fisiologi, jumlah kematian, kemunculan bintik putih, penyiponan dan pergantian air, serta pengambilan udang untuk sample. Proses pembuatan preparat histologis dilakukan berdasarkan metode Lightner (1996) .

Perubahan tingkah laku yang merupakan gejala klinis dari serangan WSSV terlihat pada udang, berupa penurunan respon terhadap pakan, penurunan aktivitas renang, perubahan wama tubuh, dan adanya bintik putih, serta kerusakan pada organ. Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya penularan infeksi WSSV dapat disebabkan melalui pakan alami.

Pakan alami berupa Artemin sp. dapat menjadi media penularan WSSV terhadap udang windu (Pennezis monodotl Fabr.). Infeksi terparah tejadi pada perlakuan pcrendaman Artemia sp. dengan WSSV selama 3 jam.

(6)

KATA PENGANTAR

Subhanallah, segala puji hanya milik Allah SWT, berkat kasih sayang-Nya skripsi dengan judul Peran Artemia sp. dalam Penularan White Spot Syndrom Virus (WSSV) pada Udang Windu (Penaeus Monodon Fabr.) dengan berbagai perlakuan dapat terselesaikan.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sajana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Tiadalah berlebihan penghargaan hanya sekedar ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada;

1. Bati, Eunda, Ito, Akhi Tuan, Ohta, Akhi Menak, Didi, Nesang, Ruli, Uci atas do'a, cinta, dan pengorbanannya, serta Mujahid, Mujahidah kecilh h a m , Salwa, Almas atas keceriaannya.

2. Bapak Drs. Muhammad Alihddin, M. Si. selaku pembimbing I atas kesabarannya dalam membimbing.

3. Bapak Drs. Arief Taslihan M. Si. selaku pembimbing 11 atas saran dan masukannya.

4. Ibu Ir. Sri lestari Angka M. Sc. atas saran dan masukannya.

5. Saudara-saudaraku Tuma'ninah, Bunga Mekar, Piscok Wargi, CAUR, FATRY, SYF, FRIS, WATD, TPA Ar-Rahman Jepara, DS SMUN Cibungbulang, IKAROHMA, FORMASI, FKM-C, Arsida, Thahira, dan Shofura atas thausiyah dan ukhuwah yang telah tejalin.

6. Pak Ranta atas bantuannya, mbak Silvi dan pak Harnzah atas kerjasamanya.

7. BBPBAP Jepara, khususnya staf laboratorium Hama-Penyakit Ikan dan Udang, Pak Kadek, Pak Joko, Pak Ansori atas bantuannya selama penelitian. Ya Allah semoga Rohman dan Rohim-Mu selalu tercurah kepada Penulis dan Mereka yang telah berikhlas untuk melibatkan diri baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan skripsi ini. Semoga kebaik-in yang lebih baik lagi Engkau li~npahkan kepada ka~ni semua, Amin.

Bogor, Agustus 2004 Penulis

(7)

Penulis dilahirkan di Menggala, pada tanggal 21 Februari 1981. Penulis merupakan anak ke empat dari enam bersaudara (kembar) dari Ayah yang bernama Jauhari Nur dan Ibu yang bernama Non Berta. Pendidikan formal penulis dimulai pada TK Darma Wanita Menggala dan lulus pada tahun 1986, kemudian dilanjutkan ke SDN I Ujung Gunung Ilk yang lulus pada tahun 1993. Selanjutnya ke SMPN 2 Menggala lulus pada taun 1996 dan melanjutkan ke SMUN 1 Menggala lulus pada tahun 1999.

Pada tahun yang sama penulis diterima di IPB melalui jalur USMI pada prograln studi Teknologi dan Manajemen Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Penulis pernah rnagang di Hatchery CV Milla Rahayu Kalianda, Lampung dan di PT. Jala Bhakti Yasbhum Padang Cermin, Lampung. Selama kuliah penulis pernah mendapat amanah di FKM-C sebagai bendahara periode 2002/2003, Departemen Syiar di FORMASI, penulis juga sering mengikuti seminar dan aktif pada beberapa kegiatan serta menjadi panitia diantaranya PAK di OMBAK dan TAMBAK, serta IN-Qlab. Sampai sekarang penulis menjadi Pengurus DS SMUN 1 Cibungbulang dan pengurus IKAROHMA.

Untuk menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

,

penulis melakukan penelitian yang berjudul : Peran Artemia sp. Dalam Penularan White Spot

Syticirorn Virus (WSSV) Pada Udang Windu (Petmeus tnotlodon Fabr.) Dengan

(8)

DAFTAR IS1 KATA PENGANTA DAFTAR IS1 ... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... ... 1.2 Tujuan 11. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Udang Windu (Penaeus monodon Fabr.)

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi ...

.

.

... 2.1.2 Ciri Biologi

2.1.3 Meksnisme Pertahanan

2.2 White S11ol Sytrclrorne Virus (WSSV)

2.2.1 Klasifikasi dan Morfologi : ..,...

2.2.2 Patogenitas ... 2.3 Proses Timbulnya Penyakit

2.4 Arternin sp 111. METODOLOGI

3. 1 Waktu dan Tempat ... 3.2 Bahan dan Alat

3.3 Metode PenelitIan

3.3.1 Persiapan Wadah Pemeliharaan 3.3.2 Penyediaan Arten~in sp.

3.3.3 Aklimatisasi Udang Uji

3.3.4 Pembuatan lnokulum Virus WSSV 3.3.5 Penu!aran WSSV pada Arre~licr s

(9)

3.3.7 Penularan WSSV pada Udang Uji

3.3.8 Pemeliharaan Udang Uji Terinfeksi ... 3.3.9 Pembuatan Preparat Histologis ...

. .

3.3.10 Analis~s Data ... IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Mortalitas Komulatif Udang Windu

4.1.2 Pembahan Patologis Udang Windu ... 4.1.3 Pengamatan Morfologi Udang Windu ...

.

.

.

...

... ...

4. 1.4 Rata-rata Diameter Sel dan Inti Sel setiap Tingkat Kerusakan Sel

pada Organ Udang Uji ...

.

.

.

.

... 4.1.5 Histologi Artemia sp. Terinfeksi WSSV

4.2 Pembahasan . . .. . .. ... . ..

.

. . .. . .. ... ... .. . . .. . .. ... ...

.

.. ... .. . .. ... ...

...

..

.

.. ... .

.. ... ...

.. .. V. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA ... . .. . ..

.

..

. .

.. .

.

. ... .. . ..

. ..

.

.

.

..

. .. . .. .

.. . ..

... .. . .. ... ...

.. ...

.. . ... .. .

..

.:

... LAMPIRAN..

.

. . . .. . .. .

.

.

. .. . .. . . . ... ...., , , , , ,. .. . . .. . ..

.. .

. ,

.

.. . .. . . . .. .

.. . .. .

.. . . . .. . .. ... ...

(10)

DAFTAR TABEL

No Hal.

... 1. Perubahan Patologis Udang windu (Pet~aezrs monodon Fabr.) 15

2. Rata-rata Diameter Sel dan Inti Sel setiap Tingkat Kerusakan Sel

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan hasil evaluasi kelompok kerja, maka perusahaan Saudara merupakan salah satu penyedia Barang/jasa untuk diusulkan sebagai calon pemenang pada paket tersebut di

Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 171 huruf c Kompilasi Hukum Islam (KHI), dimana didalammya disebutkan yang dimaksud dengan ahli waris adalah orang yang pada saat

Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “

penggerak utama dalam e-goverment. Kualitas dan efektivitas pelayanan e-goverment sangat ditentukan dengan adanya SDM yang memenuhi kriteria. Pemerintah memberikan lelang

• Perbedaan antara proses dengan thread tunggal dengan proses dengan thread yang banyak adalah proses dengan thread yang banyak dapat mengerjakan lebih dari satu tugas pada satu

Seni rupa daerah di wilayah Nusantara sangat beragam. Keberagaman karya seni rupa tersebut dapat dipengaruhi oleh wujud dan coraknya. Wujud atau bentuk karya seni rupa murni

Pengukuran kinerja adalah bagian dari analisa terhadap proses untuk mengidentifikasi aktivitas mana yang diprioritaskan untuk diperbaiki.. Menurut pandangan tradisional,

Penerapan interaksi akrab dapat terlihat pada denah gedung pertunjukan musik, kedekatan para penyaji dengan audience atau audience dengan audience dapat terlihat pada gambar.