• Tidak ada hasil yang ditemukan

BOOKLET PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING - ASI PADA BADUTA FKM UNDIP PRESS. UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Hak Cipta : ISBN : Penyusun :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BOOKLET PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING - ASI PADA BADUTA FKM UNDIP PRESS. UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Hak Cipta : ISBN : Penyusun :"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BOOKLET

PEMBERIAN MAKANAN

PENDAMPING - ASI

PADA BADUTA

Penyusun :

Dr. dr. Sri Achadi Nugraheni, M.Kes dr. Martha Irene Kartasurya, MSc, PhD dr. Siti Fatimah Pradigdo, M.Kes Naila Fauziatin, S.KM, M.Kes Niken Wening, SKM

FKM UNDIP PRESS

FKM UNDIP PRESS

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Hak Cipta : 000194176

(2)

BOOKLET PEMBERIAN

MAKANAN PENDAMPING ASI

(MP-ASI )PADA BADUTA

Penyusun

Dr. Dr. Sri Achadi Nugraheni, M.Kes Dr. Martha Irene Kartasurya, MSc, PhD

dr. Siti Fatimah Pradigdo, M.Kes

Naila Fauziatin, S.KM, M.Kes

Niken Wening, S.KM

Didukung Oleh

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Diponegoro dan

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Diponegoro

FKM UNDIP Press Universitas Diponegoro

Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang FKM UNDIP

(3)

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga

Booklet

“Pemberian Makanan Pendamping ASI

Pada Baduta” ini dapat terselesaikan. Booklet ini

berisi tentang makanan pendamping ASI cara

memberikannya kepada bayi tepat di usianya,

serta cara pengolahan bahan makanan untuk

MP- ASI pada Baduta.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu

dalam

penyelesaian

booklet

ini.

Semoga booklet ini bermanfaat bagi ibu-ibu yang

mempunyai baduta untuk mencegah terjadinya

gizi buruk dan stunting.

(4)

Halaman Sampul ... i

Halaman Judul ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

Apa itu MP- ASI………... 1

Mengapa MP- ASI …………... 2

Strategi Pemberian MP-ASI... 3

Syarat Pemberoan MP-ASI………... 4

Dampak Pemberian MP-ASI……….. 5

Praktik Pemberian MP-ASI………... 6

Nutrisi MP-ASI……… 8

Cara Pemberian MP-ASI ………... 9

Jadwal Pemberian MP-ASI……….. …….. 10

Cara MP-ASI Higienis……… ………….. 11

Menyimpan MP-ASI dengan Aman ……… 12

(5)

Makanan selain ASI yang diberikan pada bayi

usia 6-24 bulan. Bertambahnya usia dan

tumbuh kembang, bayi memerlukan energi

dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI.

Bayi harus mendapat makanan tambahan/

pendamping

ASI

yang

biasa

disebut

dengan

MP-ASI

Sumber :

https://encrypted- tbn0.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcRTj6mnkY-vz-tHlvMqB1E7HFN6glt1g-yf1GPn2yX-5depj1wL&usqp=CAU

(6)

Setelah bayi berusia 6

bulan, ASI tidak dapat

memenuhi seluruh

kebutuhan bayi yang

mulai meningkat,

sehingga membutuhkan

makanan tambahan

MP- ASI diberikan

mulai dari bayi

berusia 6 bulan 1 hari

(7)

Tepat waktu

• Setelah usia bayi mencapai 6 bulan, maka diberikan MP-ASI

Adekuat

• MP-ASI yang diberikan

memenuhi energi, proteni, dan mikronutrien anak

Aman dan Higienis

• Proses pembuatan MP-ASI menggunakan cara, bahan, serta alat yang aman dan higienis

Diberikan secara

Responsif

• MP-ASI diberikan secara

konsisten sesuai dengan sinyal lapar atau kenyang dari anak

(8)

Saat

yang

tepat

pemberian

MP-ASI

merupakan upaya pengenalan bertahap,

yaitu :

Bubur kental

(usia 6 bulan)

Bubur lunak/ makanan

keluarga yang dilumatkan

(usia 6-9 bulan)

Tekstur makanan yang

dicincang/ dipotong kecil

(usia 9-12 bulan)

Tekstur makanan yang

diiris-iris

(9)

Terlalu Dini

Terlambat

Bayi lebih sering menderita diare, karena pencernaan bayi belum siap mengolah makanan

sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Dapat mengganggu asupan nutrisi, jika berlangsung lama bayi bisa menderita kekurangan gizi. Salah satunya adalah gagal tumbuh yang berisiko menyebabkanstunting. Bayi mudah alergi terhadap zat

makanan tertentu, ini terjadi akibat

usus bayi masih permeable, sehingga mudah dilalui oleh protein asing

Kemampuan oromotorkurang terstimulasi, sehingga anak terlalu banyak mengeces (drolling), mengalami kesukaran

mengunyah dan menelan makanan.

Terjadi gangguan pertumbuhan. Bila makanan yang diberikan kurang

bergizi dapat mengakibatkan anak menderita KEP (Kurang Energi

Protein)

Dapat menghambat fungsi motorik anak, sehingga anak cenderung menolak berbagai jenis makanan.

dapat terjadi sugar baby atau obesitas bila asupan kalori terlalu tinggi

Produksi ASI menurun. Karena bayi sudah kenyang dengan MP-ASI

tadi, maka frekuensi menyusu menjadi lebih jarang

(10)

Usia Rekomendasi Frekuensi (per hari) Berapa banyak setiap kali makan Variasi 6 bulan 2 sampai 3 kali makan ditambah ASI Mulai dengan 2-3 sendok makan. Mulai dengan pengenalan rasa dan secara perlahan tingkatkan jumlahnya

ASI (bayi disusui sesering yang diinginkan) + makanan hewani/ makanan lokal tekstur bubur kental + makanan pokok (bubur makanan lokal lainnya) + kacang (makanan lokal) Tekstur bubur kental / makanan keluarga yang dilumatkan 6-9 bulan 2-3 kali makan ditambah ASI 1-2 kali makan selingan 2-3 sendok makan penuh setiap kali makan

Tingkatkan secara perlahan sampai setengah mangkuk berukuran 250 ml

(11)

Usia Rekomendasi Frekuensi (per hari) Berapa banyak setiap kali makan Variasi 9-12 bulan 3-4 kali makan ditambah ASI 1-2 kali makan selingan Setengah sampai tiga perempat mangkuk berukuran 250 ml + buah-buahan / sayuran (makanan lokal) +

Bubuk tabur gizi/ Taburia Tekstur makanan yang dicincang/ dipotong kecil yang dapat dipegang. Makanan keluarga Tekstur makanan yang diiris-iris 12-24 bulan 3-4 kali makan ditambah ASI 1-2 kali makanan selingan Tiga perempat sampai satu mangkuk ukuran 250 ml

(12)

Zat Besi Zat besi ini tidak hanya berperan penting dalam produksi

hemoglobin, tetapi zat besi juga membantu perkembangan otak -termasuk keterampilan motorik dan memori

Kebutuhan :

11 mg/hari makanan yang mengandung zat besi seperti, daging, ayam, ikan, telur, alpukat, brokoli, dan bayam

Zinc salah satu bahan untuk memproduksi sel darah putih untuk melawan infeksi, zinc juga berfungsi untuk membentuk sel-sel dalam tubuh

Dapat diperoleh dalam daging, unggas, dan sayuran hijau (brokoli, bayam)

Kalsium dan Vit D

Kalsium berfungsi untuk

perkembangan tulang yang kuat pada bayi. Sedangkan Vitamin D berfungsi untuk kekebalan tubuh.

Selain dari ASI dan susu formula, kalsium didapatkan dari yoghurt, kuning telur, dan ikan.

Omega 3 Pada tahap awal kehidupan, omega-3, khususnya jenis DHA, memainkan peran terbesar dalam perkembangan otak dan mata. Melalui ASI, bayi sudah

mendapatkan omega-3

dapat menambahkan alpukat dan ikan salmon di masa MP-ASI

Vitamin A, B, C, dan E

Keempat vitamin di atas sangat diperlukan dalam tubuh bayi, seperti perkembangan otak dan saraf, serta berfungsi untuk kekebalan tubuh.

vitamin A, wortel dan ubi jalar adalah contoh sumber yang tepat. Vitamin B bisa diperoleh dari sayuran hijau, pisang, dan kacang-kacangan. vitamin C, bisa memberikan tomat, stroberi, dan melon. Sedangkan sereal dan biji-bijian adalah sumber vitamin E yang baik.

(13)

Makanan pada bayi diberikan hanya ketika bayi merasa lapar Makanan dengan kandungan protein lebih rendah ke protein yang

lebih tinggi diberikan secara bertahap. Misalnya kuning telur diberikan terlebih dahulu daripada putih telur, jika tidak ada reaksi

alergi terhadap kuning telur maka pada hari berikutnya bisa diberikan putih telur.

Makanan diperkenalkan satu persatu sampai bayi dapat menerimanya

Makanan diberikan sedikit demi sedikit dari bentuk cair ke bentuk yang lebih kental secara bertahap

(14)

Jadwal Pemberian MP- ASI

Agar bayi dan anak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal, orang tuaharus memperhatikan ASI dan makananyang

dikonsumsinya. Pentingnya ASI dan MP- ASI :

 Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat

 Sering disebut sebagai periode emas atau masa

emassekaligusmasa kritis.

 Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan nutrisi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal

 Sebaliknya apabila asupan nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhannya, maka periode emas ini akan berubah menjadi periode kritis.

(15)

Pastikan kebersihan tangan dan peralatan makan yang digunakan untuk menyiapkan serta menyajikan

MP- ASI

Cuci tangan ibu dan bayi sebelum makan menggunakan sabun

dan air mengalir

Simpan makanan yang akan diberikan kepada bayi di tempat

yang bersih dan aman

Pisahkan talenan yang digunakan untuk memotong bahan makanan

mentah dan bahan makanan matang

Hindari pemberian makanan dengan kadar lemak tinggi,

(16)

Bakteri penyebab kontaminasi dapat tumbuh di makanan seperti : daging, ikan, telur, susu, kedelai, nasi, dan sayur-sayuran

Makanan tersebut harus disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu < 5° Celcius

Simpan daging dan ikan dalam wadah plastik dan letakkan terpisah dengan makanan yang telah dimasak dan bahan-bahan siap makan

Seluruh makanan harus disimpan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tertulis pada kemasan, dan tidak boleh digunakan setelah melewati tanggal kadaluarsa

Cairkan makanan beku (frozen food) yang ada di lemari pendingin menggunakan microwive. Makanan yang sudah dicairkan harus segera dimasak. Makanan beku yang telah dimasak tidak baik untuk

(17)

Berikan makanan rumah yang sehat, baik untuk makanan sehari-hari maupun selingan

Tawarkan selalu jenis makanan yang baru (terkadang makanan baru butuh ditawarkan 10-15 kali untuk dapat diterima dan dimakan dengan baik oleh anak)

Sajikan jenis makanan yang baru bersama makanan yang disukai anak

Hindari asumsi bahwa anak tidak akan suka dengan jenis makanan tertentu

Tawarkan finger foods (makanan yang dapat digenggam oleh anak) yang sehat, sehingga anak dapat belajar makan secara mandiri

Sulit makan dan menolak makan adalah hal yang wajar terjadi pada anak. Hal tersebut bisa jadi merupakan cara mereka untuk menunjukkan diri mereka sebagai individu.

Jangan pernah memaksa anak untuk makan, karena anak anda tahu berapa banyak makanan yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Memaksa makan dapat mengganggu kemampuan alamiahnya untuk mengetahui tanda-tanda lapar dan kenyang.

(18)

Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat.

2017.

Direktorat

Gizi

Masyarakat.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Rizkawati L. 2018. Perencanaan Sistem

Informasi Panduan Gizi Makanan Balita :

Universitas Ahmad Dahla, Yogyakarta.

Sihwi SW. 2014. Sistem Rekomendasi

Menu Harian Makanan Pendamping ASI

Berdasarkan

Kebutuhan

Kalori

Bayi

dengan

Metode

Topsis

:

Jurnal

Ilmu

Komputer Agri-Informatia, vol 3 No.2.

Rostiaka. 2019. Pola Konsumsi Makanan

Pendamping ASI Pada Bayi Usia 12-24

Bulan : Jurnal Media Pendidikan, Gizi, dan

Kuliner, Vol 8 No.1.

Ikatan

Dokter

Anak

Indonesia.

2018.

Pemberian Makanan Pendamping Air Susu

Ibu (MP-ASI).

Angga.

2016.

Gizi

Seimbang

Untuk

Baduta. Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran

Unibra.

Diakses

melalui

:

http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-anak-0-2-tahun/

Referensi

Dokumen terkait