• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN RPI2JM KABUPATEN KOTABARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN RPI2JM KABUPATEN KOTABARU"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

II-1

PERENCANAAN RPI2JM 2016-2020

KABUPATEN KOTABARU

LAPORAN AKHIR

2.1. Administrasi Dan Geografis

Secara geografis kabupaten Kotabaru terletak antara 2o20’-4o21’ Lintang Selatan dan 115o15’-116o30’ Bujur Timur. Sedangkan secara administratif, kabupaten Kotabaru berbatasan dengan:

Sebelah Utara: Propinsi Kalimantan Timur Sebelah Selatan: Laut Jawa,

Sebelah Timur: Selat Makasar

Sebelah Barat: Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Banjar dan Tanah Bumbu.

Kondisi alam di kabupaten Kotabaru sangat bervariasi.Terdiri dari perpaduan tanah pegunungan dan daerah pantai (genangan) serta daerah daratan dengan daerah perairan yang dipenuhi pulau-pulau kecil.

Kabupaten Kotabaru yang memiliki wilayah seluas 9.422,46 km2 merupakan kabupaten terluas di propinsi Kalimantan Selatan dengan luas lebih dari seperempat (25,11%) dari luas wilayah propinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten ini terbagi menjadi 21 kecamatan dengan 198 desa dan 4 kelurahan.

Kecamatan Hampang merupakan kecamatan yang terluas dengan luas wilayah 17,88% dari luas kabupaten Kotabaru, sedangkan kecamatan yang memiliki luas terkecil adalah kecamatan Pulau Sembilan yang luasnya hanya 0,05% dari luas wilayah Kotabaru.

Tabel 2.1. Kecamatan dan Luas di Kabupaten Kotabaru Tahun 2015 No. Kecamatan Luas (Km2) Persentase (%)

1 P. Sembilan 4,76 0.05

2 p. Laut Barat 297,81 3,16

(2)

II-2

PERENCANAAN RPI2JM 2016-2020

KABUPATEN KOTABARU

LAPORAN AKHIR

No. Kecamatan Luas (Km2) Persentase (%)

4 P. Laut Selatan 378,07 4,01 5 P. Laut Kepulauan 107,12 1,14 6 P. Laut Timur 642,81 6,82 7 P. Sebuku 225,5 2,39 8 P. Laut Utara 159,3 1,69 9 P. Laut Tengah 337,64 3.58 10 Kelumpang Selatan 279,66 2.97 11 Kelumpang Hilir 281,2 2.98 12 Kelumpang Hulu 553,44 5.87 13 Hampang 1.684,64 6.25 14 Sungai Durian 1.042,38 17.88 15 Kelumpang Tengah 349,29 11.06 16 Kelumpang Barat 589,15 3.71 17 Kelumpang Utara 279,45 2.97 18 Pamukan Selatan 391,87 4.16 19 Sampanahan 488,89 5.19 20 Pamukan Utara 638,63 6,78 21 Pamukan Barat 589,84 6,26 Kotabaru 9.422,46 100.00

Sumber; Kecamatan Dalam Angka, Kotabaru 2015

2.2. Klimatologi

Tinggi rendahnya suatu tempat dari permukaan air laut dan jaraknya dari pantai mempengaruhi suhu udara di suatu tempat.Dari hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Stagen, suhu rata-rata di Kotabaru dan sekitarnya berkisar antara 25,50C sampai dengan 27,30C.Suhu udara tertinggi terjadi pada Juni yaitu 34,40C.Sedangkan suhu udara terendah terjadi pada Agustus yaitu 20,80C. Kelembaban udara dan kecepatan di Kabupaten Kotabaru selama tahun 2013 sebesar 53% sampai dengan 97%.

Curah hujan di suatu daerah dipengaruhi oleh iklim, topografi, dan perputaran arus udara.Selama tahun 2013 jumlah curah hujan paling besar terjadi pada bulan September dan jumlah curah hujan terkecil terjadi pada bulan februari.

Tabel 2.2. Table Curah Hujan Rata-rata Kabupaten Kotabaru tahun 2015

Bulan Curah Hujan

Maksimum Minimum Rata-rata

(3)

II-3

PERENCANAAN RPI2JM 2016-2020

KABUPATEN KOTABARU

LAPORAN AKHIR

Bulan Curah Hujan

Maksimum Minimum Rata-rata

Pebruari 50,9 0 243,9 Maret 63,5 0 386,0 April 62,4 0 131,5 Mei 60,3 0 163,0 Juni 80,6 0 232,2 Juli 55,2 0 331,6 Agustus 62,7 0 262,1 September 185,8 0 371,4 Oktober 58,9 0 104,2 Nopember 64,6 0 349,4 Desember 68,1 0 258,6

Sumber; Kecamatan Dalam Angka, Kotabaru 2015

2.3. Topografi

Keadaan topografi wilayah Kabupaten Kotabaru cukup beragam. Wilayah di sebelah barat terdapat pegunungan Meratus yang memanjang sampai ke wilayah Kalimantan Timur. Wilayah antara pegunungan dan daerah pantai merupakan daerah landai sampai bergelombang. Daerah pesisir kebanyakan tertutup hutan bakau dan hutan rawa. Daerah pengunungan Meratus dan Pulau Laut Tengah merupakan kawasan yang bergelombang hingga terjal. Secara umum konfigurasi medan wilayah Kabupaten Kotabaru miring ke arah timur.

Berdasarkan kelas ketinggian tempat, wilayah Kabupaten Kotabaru mempunyai ketinggian dari 0 mdpl sampai > 1000 mdpl. Daerah dengan ketinggian 0 – 7 m dpl merupakan daerah peralihan antara daerah pantai dengan daratan, luasnya mencapai 30.756,44 Ha atau sekitar 3.21 % luas kabupaten. Daerah dengan ketinggian 7 – 500 mdpl merupakan daerah yang dapat dibudidayakan secara optimal, luasnya mencapai 835.542,54 Ha atau sekitar 87.28 % luas kabupaten. Dan daerah dengan ketinggian di atas 500 mdpl pada umumnya merupakan daerah yang bergelombang dan berbukit, luasnya mencapai 90.990,03 ha atau sekitar 9,51 % luas Kabupaten dapat dilihat pada tabel 2.2 dan luas kemiringan lahan Kabupaten kotabaru dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel. 2.2. Topografi Kabupaten Kotabaru

No Topografi (dpl) Luas (ha) Presentase (%) Pengelolaan/ Pemanfaatan

1 0 – 7 30.756,44 3,21 Daerah rawa dan pantai (tambak)

(4)

II-4

PERENCANAAN RPI2JM 2016-2020

KABUPATEN KOTABARU

LAPORAN AKHIR

3 10 – 25 266.133,71 27,80 Dataran rendah (sawah 2x/thn)

4 25 – 125 391.604,25 40,91

Pertanian, perkebunan, hutan

5 125 – 500 121.200,08 12,66

6 500 – 1000 82.113,51 8,58

7 > 1000 8.876,52 0,93 Kawasan lindung

Jumlah 9,468.47 957.289,01 100.00

Sumber : Peta RBI tahun 1999 dan RTRW Kabupaten Kotabaru Tahun 2006-2016

2.4. Geohidrologi

Sistem hidrologi di Kabupaten Kotabaru tergambarkan pada DAS (Daerah Aliran Sungai). Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah bentang alam (lahan) yang dibatasi oleh punggung bukit sehingga merupakan sebuah cekungan yang menampung curah hujan yang terkumpul dan mengalir melalui saluran-saluran menuju sungai (saluran besar) serta keluar melalui titik outlet menuju laut.

Di pandang dari segi ekologi DAS adalah sebuah ekosistem yang di dalamnya terdapat tanah, air, iklim, tumbuhan, hewan dan manusia dengan segala aktifitasnya saling berinteraksi membentuk suatu fungsi atau peranan.

1. Kondisi Air Permukaan (Lihat tabel 2.4 dan tabel 2.5)

Wilayah Kabupaten Kotabaru terbagi dalam 6 SWP DAS (Daerah Aliran Sungai) sebagai berikut:

Tabel. 2.4. Data letak geografis, luas DAS di Kabupaten Kotabaru

No SWP DAS / Letak Geografis DAS Luas (ha)

1. Cantung 1. Bangkalaan Ds. 128,266.93 - 116°05'47.3" BT s/d 116°06'08.2" BT dan 2. Cantung Ds. 112,694.66 - 2°58'57.5" LS s/d 2°59'10.9" LS 3. Hantasan 2,787.47 4. Kaluang 7,304.13 5. Lawah 383.90 6. Nangka 100.30 7. P. Bidan kecil 1.35 8. P. Bini 20.24 9. P. Kecil 9.76 10. P. Laki 14.78 11. P. Nangka kecil 32.34 12. P. Sari 18.80 13. P. Sulangkajan 729.85 14. Pinang 1,494.16 15.Pudi 11,978.14 16. P. Langadai kecil 34.08 17. Sebuli Besar 2,262.22 18. Semona 11,861.50 19. Senakin Besar 1,653.19 20. Senakin Kecil 1,204.73 21. Serungga 41,733.73

(5)

II-5

PERENCANAAN RPI2JM 2016-2020

KABUPATEN KOTABARU

LAPORAN AKHIR

No SWP DAS / Letak Geografis DAS Luas (ha)

22. Setangga Ds. 16,795.77 23. Suren 1,748.65 24. Tamiang Ds. 8,795.07 25. Tanjung Batu 411.25 26. Tanjung Selayar 516.81 27. Ajidan 1,065.20 2. Sampanahan 1. Basuang 1,902.75

- 116°20'14.8" BT s/d 116°21'57.5" BTdan 2. Lampu kecil 494.77

- 2°33'0" LS s/d 2°35'10.6" LS 3. Rapiwe 2,874.47 4. Samalantakan 2,992.32 5. Sampanahan Ds. 156,618.43 6. Sekalimau 1,830.98 7. Sekalimbung 569.83 8. Sekalumburan 467.87 9. Sekandis 5,149.48 10. Seluluk 1,183.50 11. Sepapah 11,907.51 12.Talusi 4,561.82 3. Manunggul 1. Manunggul Ds. 37,988.94 - 116°15'59.4" BT s/d 116°16'42.7" BT dan 2. P. Jaring 98.39 - 2°31'58.5" LS s/d 2°32'37.7" LS 3. Sepuah 1,963.32 4. Cengal 1. Cengal 119,955.82 - 116°27'30.7" BT s/d 116°33'53.1" BT dan 2. Jengeru Ds 7,155.68 - 2°21'55.2" LS s/d 2°26'47.5" LS 3. Senipa 921.78 4. Separe 1,557.87 5. Separe kecil 380.01 6. Sesulung 1,403.54 7. Sesulung Kecil 424.13 8. Sesulung timur 537.85 9. Sesulung utara 2,665.16

5. Pulau Laut 1. Balingkar 832.90

116°20'08.1" BT s/d 116°20'15.4" BT dan 2. Batuladung 484.61 3°43'22.7" LS s/d 3°43'29.5" LS 3. Berangas 9,748.45 4. Buah 1,860.68 5. Bulan 1,611.28 6. Embung Embungan 13,746.52 7. Embungan kecil 900.65 8. Gedambaan 749.93 9. Gulisan 3,329.12 10. Hantu I 970.95 11. Hantu II 1,355.18 12. Jelapat 549.94 13. Kalambah 3,178.76 14. Kapak kecil 3.58 15. Kawau 4,282.31 16. Kiwi 2,238.16 17. Komangkomang 275.04 18. Kotabaru hilir 688.66 19. Lanun 1,669.35 20. Limau 2,874.42 21. Mandin 376.99

(6)

II-6

PERENCANAAN RPI2JM 2016-2020

KABUPATEN KOTABARU

LAPORAN AKHIR

No SWP DAS / Letak Geografis DAS Luas (ha)

22. P. Halaban 0.95 23. P. Kapak 34.93 24. P. Kemuning I 2.96 25. P. Kemuning II 2.34 26. P. Kemuning III 0.83 27. P. Kerasian 127.65 28. P. Kerayaan 162.32 29. P. Kerumputan 148.29 30. P. Laut 48,130.40 31. P. Serudung 428.42 32. P. Tanjung harapan I 1.00 33. P. Tanjung Harapan II 0.42 34. Penapian 2,661.99 35. Rampa 136.73 36. Salinau 392.50 37. Sarang Tiung 764.83 38. Sarangsana 6,224.66 39. Sebanti 22,464.21 40. Sebelimbingan 12,002.14 41. Sekalian 13,030.48 42. Sekojang 808.13 43. Sekuku 532.51 44. Selaro 5,024.62 45. Semaras 10,230.50 46. Semisir I 399.61 47. Semisir II 192.90 48. Semisir III 165.03 49. Senyiur 294.58 50. Seratak 1,386.93 51. Setimbangan 617.99 52. Simbungan Kecil 1,681.42 53. Sungai pasir 476.09 54. Sunggup 5,993.98 55. Taib 988.08 56. Tanahmerah 2,095.91 57. Tjg harapan 804.13 58. Tjg kunyit 117.29 59. Tjg lalak 807.86 60. Tjg lalak selatan 618.12 61. Teluk aru 800.49 62. Teluk Gosong 1,037.68 63. Teluk Gumbang 10,555.41 64. Teluk jagung 1,029.95 65. Teluk kemuning 1,638.76 66. Teluk mesjid 629.88 67. Terangkeh 764.12 68. Terusan tengah 33.56

69. Terusan tengah kecil 4.04

70. Tungkaranasam 743.92

71. Anak P. Kapak 1.59

6. Pulau Sebuku 1. Bali 1,924.91

- 116°19'57.5" BT s/d 116°21'08.5" BTdan 2. Dungun 765.94

- 3°35'30.2" LS s/d 3°37'07.9" LS 3. P. Haur 10.87

4. P. Kaluang 351.58

5. P. Manti 15.22

(7)

II-7

PERENCANAAN RPI2JM 2016-2020

KABUPATEN KOTABARU

LAPORAN AKHIR

No SWP DAS / Letak Geografis DAS Luas (ha)

7. P. Ujung 111.48

8. Prapat raja 1,559.38

9. Sarakaman 1,413.00

10. Sekapung 2,651.05

11. Serai 885.30

Sumber: BPDAS Barito, 2009 dan RPJMD Kabupaten Kotabaru Tahun 2011-2015

Tabel 2.5. Danau, Rawa, Situ, Telaga, dan Waduk Kabupaten Kotabaru

No. Nama Perairan Luas (Ha) Lokasi

Desa Kecamatan

1 Waduk Gunung Ulin 5 Gunung Ulin Pulau Laut Utara

Dst

Sumber : Dinas PU Kabupaten Kotabaru Tahun 2011 1. Air Tanah (Lihat tabel 2.6)

Tabel 2.6. Data Mata Air yang Mempunyai debit 50 - 100 lt/dt di Kabupaten Kotabaru

No Nama Lokasi Debit (lt/dt)

1 DAS Berangas Kecamatan Pulau Laut Timur 53

2 DAS Teluk Masjid/Seratak Tengah Kecamatan Pulau Laut Timur 61

3 DAS Sungai Limau Kecamatan Pulau Laut Utara 65

4 DAS Gedambaan Kecamatan Pulau Laut Utara 68

5 DAS Jupi Kecamatan Pulau Laut Utara 98

6 DAS Sebelimbingan Kecamatan Pulau Laut Utara 133

7 DAS Sungup Kiri Kecamatan Pulau Laut Tengah 357

Sumber : BAPPEDA Kabupaten Kotabaru Tahun 2011 (Penelitian dan Survey Identifikasi Air Tanah Kota Kotabaru)

Daftar Cekungan Air Tanah di Propinsi Kalimantan Selatan/ Kabupaten Kotabaru, tidak ada datanya.

(8)

IV-8 LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RPI2JM KABUPATEN KOTA BARU 2014-2018

Gambar 2.3. Kondisi Hidrologi (DAS) Wilayah Pulau Laut Kabupaten Kotabaru

(9)

IV-9 LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RPI2JM KABUPATEN KOTA BARU 2014-2018 2.5. Geologi

Jenis Batuan & Bahan Induk di wilayah Kabupaten Kotabaru terdapat 13 macam batuan yaitu : (Kgd), (Km), (Kmp), (Kp), (Kpb), (Kph), (Mm), (Mu), Qha), (Tet), (Tmp), (Tomb), (Tomp). Di dalam wilayah Kabupaten Kotabaru terdapat 4 macam bahan induk yaitu batuan beku, batuan beku endapan, batuan endapan, dan metamort.

2.6. Wilayah Administrasi

Kabupaten Kotabaru memiliki ibukota kabupaten yang terletak di kecamatan Pulau Laut Utara.Kabupaten ini terdiri dari 20 kecamatan dengan 198 desa dan 4 kelurahan. Kelurahan tersebut meliputi kelurahan Kotabaru Tengah, Kotabaru Hulu, Kotabaru Hilir, dan Baharu Selatan yang keseluruhannya juga terdapat di kecamatan Pulau Laut Utara. Di tahun 2008, kabupaten Kotabaru hanya terdiri dari 191 desa dan 4 kelurahan.

Jumlah desa terbanyak berada di kecamatan Pulau Laut Utara (terdapat 21 desa), sedangkan kecamatan Pulau Sembilan terbagi atas 5 desa yang merupakan kecamatan dengan jumlah desa terkecil.

Berdasarkan klasifikasinya, 26 desa di kabupaten Kotabaru tercatat sebagai desa dengan klasifikasi swasembada, dan 126 desa sebagai desa dengan klasifikasi swakarsa.

Selama 2013, semua desa di kabupeten Kotabaru menerima bantuan pembangunan desa.Bantuan tersebut mencakup bantuan di sektor perhubungan dan bantuan di sektor sosial. Ibu Kota Kecamatan dan banyaknya desa setiap Kecamatan dapat dilihat pada table 4.3.

Tabel 2.3. Ibu Kota Kecamatan dan banyaknya desa setiap Kecamatan

No. Kecamatan Ibukota Desa/Kelurahan

1 P. Sembilan Marabatuan 5

2 P. Laut Barat Lontar 10

3 P. Laut Tanjung Selayar Tanjung Pelayar 11

4 P. Laut Selatan Tanjung Seloka 8

5 P. Laut Kepulauan Tanjung Lalak selatan 9

6 P. Laut Timur Berangas 14

7 P. Sebuku Sungai Bali 8

8 P. Laut Utara Kotabaru 21

9 P. Laut Tengah Salino 7

10 Kelumpang Selatan Pantai 9

11 Kelumpang Hilir Serongga 9

12 Kelumpang Hulu Sungai Kupang 10

13 Hampang Hampang 9

(10)

IV-10 LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RPI2JM KABUPATEN KOTA BARU 2014-2018

No. Kecamatan Ibukota Desa/Kelurahan

15 Kelumpang Tengah Tanjung Batu 13

16 Kelumpang Barat Bungkukan 6

17 Kelumpang Utara Pudi 7

18 Pamukan Selatan Tanjung Salamantakan 11

19 Sampanahan Gunung Batu Besar 10

20 Pamukan Utara Bakau 13

21 Pamukan Barat Sengayam 5

Kotabaru 202

Sumber; Kecamatan Dalam Angka, Kotabaru 2015

2.7. Demografi

Jumlah penduduk kabupaten Kotabaru hasil Proyeksi Penduduk 2015 adalah 308.730 jiwa yang tersebar di 202 desa/kelurahan. Jumlah penduduk terbesar masih berada di kecamatan Pulau Laut Utara dengan 84.335 jiwa.Jumlah penduduk terkecil berada di kecamatan Kelumpang Utara yang hanya tercatat sebesar 5.619 jiwa.

Jumlah penduduk yang begitu besar dan terus bertambah setiap tahun tidak diimbangi dengan penyebaran penduduk.Selama ini sebagian besar penduduk kabupaten Kotabaru masih terpusat di kecamatan Pulau Laut Utara. Sekitar 27,32 persen penduduk tinggal di kecamatan tersebut. Ironisnya, kecamatan Hampang yang memiliki luas sekitar 17,88 persen dari luas total kabupaten Kotabaru hanya dihuni sekitar 3,53 persen penduduk.

Besarnya jumlah penduduk di kecamatan Pulau Laut Utara menyebabkan kepadatan penduduk kecamatan tersebut menjadi sangat tinggi yaitu 529 penduduk per km2. Disisi lain, kepadatan penduduk kecamatan Hampang sebagai kecamatan dengan wilayah terluas hanya sebesar 19 penduduk per km2.

Rasio jenis kelamin penduduk Kotabaru sudah diatas 100.Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di kabupaten Kotabaru lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin penduduk kabupaten Kotabaru adalah 108,79.Rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Kotabaru tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 4.1.

(11)

IV-11 LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RPI2JM KABUPATEN KOTA BARU 2014-2018

Gambar 4.1. Piramida Penduduk Kabupaten Kotabaru tahun 2013

Sumber; Kotabaru Dalam Angka, Tahun 2015

Gambar 4.1. menunjukkan bahwa penduduk kabupaten Kotabaru didominasi oleh penduduk usia muda. Jumlah penduduk terbesar berasal dari golongan usia di bawah 10 tahun sebesar 70.140 anak.

Tabel 2.4. Jumlah Penduduk berdasarkan Luas kecamatan Kabupaten Kotabaru

No. Kecamatan Luas

(Km2) Banyaknya Desa/Kelurahan Rumah tangga Penduduk 1 P. Sembilan 4,76 5 6095 2 P. Laut Barat 297,81 10 9762 3 P. Laut Tanjung Selayar 101,01 11 10308 4 P. Laut Selatan 378,07 8 9386 5 P. Laut Kepulauan 107,12 9 11652 6 P. Laut Timur 642,81 14 13510 7 P. Sebuku 225,5 8 7636 8 P. Laut Utara 159,3 21 84175 9 P. Laut Tengah 337,64 7 9938 10 Kelumpang Selatan 279,66 9 9675 11 Kelumpang Hilir 281,2 9 21366 12 Kelumpang Hulu 553,44 10 15378 13 Hampang 1.684,64 9 10886

(12)

IV-12 LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RPI2JM KABUPATEN KOTA BARU 2014-2018

No. Kecamatan Luas

(Km2) Banyaknya Desa/Kelurahan Rumah tangga Penduduk 14 Sungai Durian 1.042,38 7 11002 15 Kelumpang Tengah 349,29 13 13234 16 Kelumpang Barat 589,15 6 5648 17 Kelumpang Utara 279,45 7 5608 18 Pamukan Selatan 391,87 11 13757 19 Sampanahan 488,89 10 10432 20 Pamukan Utara 638,63 13 19046 21 Pamukan Barat 589,84 5 9650 Kotabaru 2013 9.422,46 202 308.730 2012 202 78,792 303.459 2011 202 77,167 303.459 2010 201 75,351 296.987 2009 201 290.143

Sumber; Kecamatan Dalam Angka, Kotabaru 2015

2.8. Ketenagakerjaan

Tenaga kerja merupakan salah satu motor penggerak pembangunan. Pada 2013, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kotabaru mencatat sebanyak 1.810 orang pencari kerja, meliputi 253 orang berpendidikan SD, 29 orang berpendidikan SMP, 196 orang berpendidikan SMU, 196 orang berpendidikan sarjana muda/DIII, dan 863 orang berpendidikan sarjana. Dengan merujuk data tersebut, pencari kerja yang terdaftar mengalami penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya.

2.9. Sosial Dan Ekonomi 1. Pendidikan

Keberhasilan pembangunan suatu daerah sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduknya.Peningkatan mutu pendidikan harus diimbangi pula dengan penyediaan sarana pendidikan dan tenaga guru.

Dari Dinas Pendidikan kabupaten Kotabaru diperoleh data fasilitas pendidikan yang tersedia di kabupaten Kotabaru antara lain 285 TK, 253 SD, satu bangunan SDLB, 61 SMP, 27 SMU serta 6 SMK; dengan tenaga guru tercatat sebanyak 700 orang guru TK, 2.912 orang guru SD, 15 orang guru SDLB, 904 orang guru SMP, 429 orang guru SMU serta 143 orang guru SMK.

(13)

IV-13 LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RPI2JM KABUPATEN KOTA BARU 2014-2018

Jumlah murid TK sebanyak 8.533 orang, 43.129 orang murid SD, 11.171 orang murid SMP. Sedangkan untuk tingkat SMU dan SMK masing-masing memiliki 6.145 orang murid dan 1.979 orang murid.

Disamping itu terdapat sarana pendidikan yang dikelola oleh Kementrian Agama. Dari Kementrian Agama kabupaten Kotabaru diperoleh data jumlah sarana pendidikan yang dikelola oleh departemen tersebut di wilayah kabupaten Kotabaru seperti ditunjukkan oleh tabel 4.1.16 antara lain 13 Raudatul Athfal/Bustanul Athfal dengan jumlah guru sebanyak 68 orang dan murid sebanyak 720 orang; 9 MI dengan jumlah guru sebanyak 109 orang dan murid sebanyak 1.786 orang; 14 MTs dengan jumlah guru sebanyak 238 orang dan 2.528 orang murid serta 2 MA dengan 74 orang guru dan 871 orang murid.

Tabel 2.5. Jumlah Sekolah, ruang Kelas, Rombongan Belajar, Murid dan Guru berdasarkan tingkat Pendidikan di Kabupaten Kotabaru No. Tingkat Pendidikan Sekolah Ruang

kelas Rombongan belajar Murid Guru 1 Taman kanak-kanan 10 25 25 520 68 2 Sekolah Dasar 226 1.505 1.699 35.275 2.644 3 SDLB 1 13 13 52 15 4 SMP 53 362 364 10.085 821 5 SMU 20 162 175 5.221 340 6 SMK 5 55 58 1.805 126

Sumber; Kecamatan Dalam Angka, Kotabaru 2015

2. Kesehatan

Ketersediaan sarana kesehatan merupakan salah satu upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Sarana kesehatan yang tersedia di kabupaten Kotabaru antara lain berupa 26 puskesmas, 69 puskesmas pembantu, dan 11 balai pengobatan swasta. Disamping itu terdapat 15 apotek dengan 18 orang tenaga apoteker dan 24 orang tenaga asisten apoteker.Data di atas secara rinci ditunjukkan pada tabel 4.2.1 dan 4.2.2.

Selain penyediaan sarana kesehatan, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, penyediaan tenaga medis juga perlu ditingkatkan. Di tahun 2013, tenaga medis yang tersedia di kabupaten Kotabaru antara lain 29 orang dokter umum dan 9 orang dokter gigi. Selain itu terdapat pula 157 orang perawat dan 163 orang bidan.

Tabel 2.6. Jumlah Fasilitas kesehatan di setiap kecamatan No. Kecamatan Puskesmas Puskesmas

Pembantu

Balai

pengobatan BKIA

1 P. Sembilan 1 1 0 0

(14)

IV-14 LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RPI2JM KABUPATEN KOTA BARU 2014-2018 No. Kecamatan Puskesmas Puskesmas

Pembantu Balai pengobatan BKIA 3 P. Laut Tanjung Selayar 0 0 1 0 4 P. Laut Selatan 1 4 1 0 5 P. Laut Kepulauan 1 4 0 0 6 P. Laut Timur 1 3 0 0 7 P. Sebuku 1 2 0 0 8 P. Laut Utara 1 4 0 0 9 P. Laut Tengah 1 4 2 0 10 Kelumpang Selatan 1 4 3 0 11 Kelumpang Hilir 1 6 0 0 12 Kelumpang Hulu 1 5 0 0 13 Hampang 1 1 1 0 14 Sungai Durian 2 4 1 0 15 Kelumpang Tengah 2 4 0 0 16 Kelumpang Barat 1 4 0 0 17 Kelumpang Utara 2 4 0 0 18 Pamukan Selatan 2 2 1 0 19 Sampanahan 2 3 0 0 20 Pamukan Utara 2 4 0 0 21 Pamukan Barat 1 1 0 0 Kotabaru 2013 26 69 11 0 2012 24 71 33 0 2011 24 71 33 0 1010 25 68 5 1 2009 25 69 0 1

Sumber; Kecamatan Dalam Angka, Kotabaru 2015

3. Peribadatan

Sesuai dengan falsafah negara, pelayanan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan untuk membina kehidupan masyarakat dan mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang mungkin dapat menghambat kemajuan bangsa.

Sarana peribadatan yang ada di kabupaten Kotabaru pada 2012 tidak jauh berbeda tahun sebelumnya, yaitu terdapat 286 masjid, 324 langgar, 26 musholla, 14 gereja katholik, 25 gereja protestan, 16 buah pura, 6 buah vihara dan sebuah klenteng.

(15)

IV-15 LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RPI2JM KABUPATEN KOTA BARU 2014-2018

Tabel 2.7. Banyaknya Tempat Peribadatan menurut jenisnya di setiap Kecamatan No. Kecamatan Masjid Langgar/mushola Gereja

Katolik Gereja Protestan 1 P. Sembilan 7 14 - - 2 P. Laut Barat 26 28 - - 3 P. Laut Tanjung Selayar - - - - 4 P. Laut Selatan 18 11 - - 5 P. Laut Kepulauan 10 12 - - 6 P. Laut Timur 26 9 - - 7 P. Sebuku 12 13 - - 8 P. Laut Utara 26 85 1 3 9 P. Laut Tengah 11 11 - - 10 Kelumpang Selatan 12 61 - - 11 Kelumpang Hilir 12 15 - 1 12 Kelumpang Hulu 7 6 - 3 13 Hampang 5 3 - - 14 Sungai Durian 8 4 1 3 15 Kelumpang Tengah 12 8 10 7 16 Kelumpang Barat 15 29 - - 17 Kelumpang Utara 10 9 1 - 18 Pamukan Selatan 21 10 1 - 19 Sampanahan 11 15 - 1 20 Pamukan Utara 30 4 - 7 21 Pamukan Barat 7 3 - - Kotabaru 2012 286 350 14 25 2011 278 350 14 24

Sumber; Kecamatan Dalam Angka, Kotabaru 2015

2.10. Perdagangan

Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang dominan dalam menyerap tenaga kerja di Kotabaru. Pada 2013 Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kotabaru telah menerbitkan 247 Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dengan rincian 2 Surat Ijin Pedagang Besar, 44 Surat Ijin Pedagang Menengah, 152 Surat Ijin Pedagang Kecil dan 53 Surat Ijin Pedagang Mikro. Selain Surat Izin Usaha Perdagangan,

(16)

IV-16 LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RPI2JM KABUPATEN KOTA BARU 2014-2018

terdapat 203 Tanda Daftar Perusahaan yaitu 36 berbentuk PT, 6 koperasi, 59 CV, dan 102 perorangan.

Tabel 2.8. Banyaknya Surat Izin Usaha Perdagangan yang Diterbitkan setiap bulan Tahun 2013 Bulan Perdaga-ngan Besar Perdaga-ngan Menengah Perdaga-ngan Kecil

Perdaga-ngan Mikro Jumlah

Januari - 2 12 4 18 Pebruari - 1 13 1 15 Maret - 3 12 3 18 April - 2 12 11 25 Mei - 7 18 10 35 Juni - 6 13 7 26 Juli - 5 18 5 28 Agustus 1 3 7 - 11 September - 5 10 1 16 Oktober - 2 12 3 17 Nopember - 2 12 4 18 Desember - 3 13 4 20 Jumlah 2013 1 41 152 53 247 2012 2 34 148 48 232

Sumber; Kecamatan Dalam Angka, Kotabaru 2015

Tabel 2.9. Penerbitan Tanda Daftar Perusahaan Setiap Bulan Tahun 2013 Bulan PT Koperasi CV Perorangan BUL Jumlah

Januari 1 - 3 9 - 13 Pebruari 2 - 3 7 - 12 Maret 3 1 5 8 - 17 April 3 - 4 15 - 22 Mei 7 1 5 15 1 29 Juni 4 - 5 9 - 18 Juli 7 2 9 5 - 23 Agustus 1 - 5 5 - 11 September 1 - 9 4 - 14 Oktober 2 - 6 4 - 14 Nopember 1 1 - 12 - 14

(17)

IV-17 LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RPI2JM KABUPATEN KOTA BARU 2014-2018

Desember 4 1 5 9 - 19

Jumlah

2013 36 6 59 102 1 203

2012 36 6 59 102 0 203

Sumber; Kecamatan Dalam Angka, Kotabaru 2015

2.11. Transportasi

Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Tersedianya jalan yang berkualitas akan meningkatkan usaha pembangunan khususnya dalam upaya memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain.

Panjang jalan diseluruh wilayah kabupaten Kotabaru pada 2011 adalah 1.608,62 km, dengan rincian 140,666 km merupakan jalan Negara, 40 km merupakan jalan propinsi, dan 1.427,8 km merupakan jalan kabupaten. Secara terperinci sesuai dengan jenis permukaan jalan dan kondisi jalan ditunjukkan pada tabel 4.10.

Tabel 2.10. Panjang Jalan Negara, Propinsi, Dan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan, Kondisi, Dan Kelas Jalan (Km) Tahun 2013 Keadaan Jalan Negara Propinsi Kabupaten Jumlah I. Jenis Permukaan a. Diaspal 140,666 40 667,26 842,22 b. kerikil - - 474,33 474,33 c. tanah - - 90,34 190,34 d. lainnya - - 195,87 195,87 Jumlah 140,666 40 1,427,8 1,608,62

II. Kondisi Jalan

a. Baik - - 695,14 695,14

b. Sedang 140,666 40 442,86 623,53

c. Rusak - - 110,21 110,21

d. Rusak berat - - 179,59 179,59

Jumlah 140,666 40 442,86 623,53

III. Kelas Jalan

a. I 140,666 - - 140,666 b. II - - - - c. III - 40 - 40 d. IIIA - - - - e. IIIB - - 1.427,8 1.427,8 f. IIIC - - - -

(18)

IV-18 LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RPI2JM KABUPATEN KOTA BARU 2014-2018

g. IV - - - -

h. Tidak terinci - - - -

Jumlah

2013 140,666 40 1.427,8 1.427,8

Sumber; Kecamatan Dalam Angka, Kotabaru 2015 1. Angkutan Darat

Jumlah kendaraan di Kotabaru terus meningkat setiap tahun. Kantor Samsat Kabupaten Kotabaru mencatat pada tahun 2013 banyaknya kendaraan bermotor yang terdaftar adalah 50.173 unit kendaraan yang terdiri 45.618 unit kendaraan roda dua, 40 unit kendaraan roda tiga dan 4.515 unit kendaraan roda empat.

Tabel 2.11. Banyaknya Kendaraan yang terdaftar setiap bulan tahun 2013

Bulan kendaraan Jumlah

Roda 2 Roda 3 Roda 4

Januari 4.105 - 357 4.462 Pebruari 3.139 5 289 3.433 Maret 3.972 2 344 4.318 April 4.030 1 334 4.365 Mei 3.389 6 401 3.796 Juni 3.319 4 394 3.717 Juli 4.230 8 455 4.693 Agustus 3.106 1 320 3.427 September 3.610 - 366 3.976 Oktober 3.835 1 403 4.239 Nopember 3.662 - 358 4.020 Desember 5.221 12 494 5.727 Jumlah 2013 45.618 40 4515 50.173 2012 10.913 20 687 11.620

Sumber; Kecamatan Dalam Angka, Kotabaru 2015 2. Angkutan Laut

Angkutan laut merupakan sarana perhubungan yang sangat penting dan strategis bagi kabupaten Kotabaru yang memiliki wilayah yang terdiri dari banyak pulau. Selama tahun 2013, tercatat jumlah kapal yang masuk di Pelabuhan Stagen/Kotabaru sebanyak 664 buah yang didominasi pelayaran lokal sebanyak 788 buah dan 20 buah merupakan pelayaran luar negeri.

(19)

IV-19 LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RPI2JM KABUPATEN KOTA BARU 2014-2018

Tabel 2.12. Banyaknya Kapal Masuk dan Bongkar Muat barang di Pelabuhan Kotabaru Berdasarkan Jenis Pelayaran Tahun 2013

Jenis Pelayaran Kapal Datang Berat Kapal Bongkar Muat

Pelayaran rakyat 60 5.717 5.231 2.385

Pelayaran Lokal 3.403 1.950.223 109.620 2.786.580 Pelayaran Nusantara 6.706 16.435.894 21.885.233 - Pelayaran Samudera 834 23.816.741 10.765.338 38.137.279 Sumber; Kecamatan Dalam Angka, Kotabaru 2015

3. Angkutan Udara

Kantor Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam Kotabaru selama 2013 mencatat jumlah pesawat yang datang sebanyak 2.402 buah dengan jumlah penumpang 51.827 orang, sedangkan jumlah pesawat yang berangkat tercatat sejumlah 2.402 buah dengan jumlah penumpang 54.574 orang.

Disamping itu tercatat pula jumlah barang yang dibongkar sebesar 34.719 kg dan yang dimuat sebesar 32.494 kg; sedangkan jumlah bagasi yang dibongkar sebesar 307.209 kg dan yang dimuat sebesar 259.906 kg.

Tabel 2.13. Lalu Lintas Pesawat Udara dan Penumpang di Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam Kotabaru setiap Bulan Tahun 2013

Bulan Pesawat Udara Penumpang

Datang Berangkat Datang Berangkat

Januari 127 127 2.157 2.110 Pebruari 113 113 1.922 2.010 Maret 156 156 3.251 3.497 April 166 166 3.635 3.694 Mei 223 223 3.635 3.694 Juni 242 242 4.524 5.082 Juli 293 293 4.880 4.996 Agustus 252 252 5.099 5.216 September 231 231 5.173 5.412 Oktober 226 226 6.102 6.346 Nopember 212 212 5.538 6.054 Desember 161 161 5.911 6.283 Kotabaru 2013 2.402 2.402 51.827 54.574 2012 1.339 1.340 24.316 24.348 2011 1.092 1.098 22.137 22.432

(20)

IV-20 LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN RPI2JM KABUPATEN KOTA BARU 2014-2018

2010 641 648 14.232 14.248

Sumber; Kecamatan Dalam Angka, Kotabaru 2015

2.12. Keuangan Daerah

Pada 2013, realisasi penerimaan pemerintah daerah kabupaten Kotabaru tercatat sebesar 1.178 miliar rupiah. Penerimaan tersebut sekitar 99,6 miliar rupiah berasal dari pendapatan asli daerah, 869,75 miliar rupiah diperoleh dari dana perimbangan dan sisanya atau sekitar 209,28 miliar rupiah berasal dari pendapatan yang sah lainnya.

Dari catatan Samsat Kotabaru, di kantor pelayanan Kotabaru diperoleh data realisasi penerimaan daerah UPPD selama 2013 adalah sebesar 42,10 miliar rupiah dengan rincian 41,80 miliar dari PKB I BBN-KB II dan 297 juta dari pendapatan lainnya yang secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 2.14. Realisasi Penerimaan Daerah UPPD Tahun 2013

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%) 1. Pendapatan Asli Daerah 80.256.994 99.633.393 124,14

1.1. Pajak daerah 31.412.847 44.260.709 140,90 1.2. Retribusi daerah 14.142.853 13.503.649 95,48 1.3. Pendapatan Hasil Pengelolaan

kekayaan darah yang Dipisahkan

4.144.889 4.144.889 100,00

1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

30.556.403 37.724.144 123,46

2. Pendapatan Transfer 854.362.455 869.757.976 101,80 2.1. Bagi hasil pajak/Bukan pajak 265.333.980 280.729.501 105,80 2.2. Dana Alokasi umum 564.592.305 564.592.305 100,00 2.3. Dana Alokasi Khusus 24.436.170 24.436.170 100,00 3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 210.615.411 209.282.033 99,37

3.1. Pendapatan Hibah 49.834.671 10.645.235 21,36 3.2. Dana bagi Hasil Pajak dari

Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

114.963.790 152.819.848 132,93

3.3. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

43.896.950 43.896.950 100,00

1.145.234.861 1.178.673.402 102,92 Sumber; Kecamatan Dalam Angka, Kotabaru 2015

Gambar

Tabel 2.1. Kecamatan dan Luas di Kabupaten Kotabaru Tahun 2015
Tabel 2.5. Danau, Rawa, Situ, Telaga, dan Waduk Kabupaten Kotabaru
Gambar 2.3. Kondisi Hidrologi (DAS) Wilayah Pulau Laut Kabupaten Kotabaru
Tabel 2.3.  Ibu Kota Kecamatan dan banyaknya desa setiap Kecamatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran Kitab Tauhid Assarqowi Alal Hud- hudi adalah langkah-langkah atau tahapan yang dilalui seorang guru

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang berjudul “ Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM)

Juragan Somad marah mengetahui si Kabayan tidak di rumah, tetapi sedikit terhibur mendengar keterangan Nyi Iteung, istri Kabayan yang mengatakan bahwa suaminya untuk sementara

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode goal programming berbasis QM for Windows dapat disimpulkan adalah hasil perhitungan jumlah produk yang optimum di

Angkat kedua tangan dari dinding perut ibu kemudian ambil stetoskop monoaural dengan tangan kiri, kemudian tempelkan ujungnya pada dinding perut ibu

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka disarankan untuk dilakukan pengujian bioekivalensi in vitro terhadap produk A, B, dan C dengan menggunakan media disolusi dengan

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dari perilaku hidup bersih dan sehat siswa kelas IV antara yang melaksanakan dengan yang tidak melaksanakan

Stop Out (Istirahat kuliah) adalah mengadakan penudaan registrasi administrasi, registrasi akademik dan perkuliahan serta kegiatan lain dikampus dalam jangka waktu semester