1 1
LAPORAN
LAPORAN
TUTORIAL SKENARIO A BLOK 19
TUTORIAL SKENARIO A BLOK 19
Disusun oleh :
Disusun oleh :
Kelompok B2
Kelompok B2
PENDIDIKAN DOKTER UMUM
PENDIDIKAN DOKTER UMUM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
2013
1.
1. M. Albie
M. Albie
2.
2. Nur Suci Trendy
Nur Suci Trendy Asih
Asih
3.
3. Glestiami Quranbiya
Glestiami Quranbiya
4.
4. M. Ramadhandie Odiesta
M. Ramadhandie Odiesta
5.
5. Roby Juniadha
Roby Juniadha
6.
6. Natasha Perm
Natasha Permata Andini
ata Andini
7.
7. Salsabil Dhia Adzhani
Salsabil Dhia Adzhani
8.
8. Yusti Desita Indriani
Yusti Desita Indriani
9.
9. Muharam Yoga Kharisma
Muharam Yoga Kharisma
10.
10. Prabashni Ramani
Prabashni Ramani
04111401011
04111401011
04111401016
04111401016
04111401030
04111401030
04111401033
04111401033
04111401034
04111401034
04111401038
04111401038
04111401041
04111401041
04111401042
04111401042
04111401043
04111401043
04111401093
04111401093
Tutor :
Tutor :
dr. Fitriani, SpKK
dr. Fitriani, SpKK
2
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat Tuhan YME karena rahmat dan anugerah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas tutorial dengan topik “Skenario A Blok XIX“. Adapun tujuan pembuatan tugas ini adalah untuk melengkapi persyaratan dalam pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran
sesuai dengan harapan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya kami berharap kepada teman – teman dan para pembaca semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Palembang, 26 Agustus 2013
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………... 2 Daftar Isi ……….... 3 BAB I : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang………. 4 BAB II : Pembahasan 2.1 Data Tutorial……… 5 2.2 Skenario Kasus ……….. 5 2.3 Paparan I. Klarifikasi Istilah. ...……….. 6 II. Identifikasi Masalah...……… 7 III. Analisis Masalah ...……….. 8 IV. Learning Issues ...………...………...V. Kerangka Konse p...……… BAB III : Penutup
3.1 Kesimpulan ... DAFTAR PUSTAKA ...
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada laporan tutorial kali ini, laporan membahas blok mengenai Neurologi dan Sistem Indera yang berada dalam blok 19 pada semester 5 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.
Pada kesempatan ini, dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang.
Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini, yaitu:
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari skenario ini.
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor : dr. Fitriani, SpKK
Moderator : M. Ramadhandie Odiesta Sekretaris Meja : Natasha Permata Andini Sekretaris Laptop : Salsabil Dhia Adzhani Hari, Tanggal : Senin, 26 Agustus 2013
Peraturan : 1. Alat komunikasi di non-aktifkan
2. Semua anggota tutorial harus aktif mengeluarkan pendapat 3. Dilarang makan dan minum
2.2. Skenario kasus
Mr. Squid, 64 years old man, came to outpatient Clinic Bari Hospital with chief complaint progressive itchy thick erythematous plaques in both legs, arms, buttocks, and lower lumbosacral since 6 months ago. The condition initially manifested on his left leg as a papule with thick white scales then rapidly spread to both legs, scalp, buttocks,
lumbosacral, and arms. His fingers and toe nails showed destruction of the nail plate. He feel pain and rigidity on his knees since 3 months ago. He had been treated himself with topical bethamethasone ointment and moisturizer irregularly.
Physical Examination:
General status: compos mentis, vital signs within normal limit Dermatological status:
well demarcated, erythematous papules to plaques with a white adherent thick
scales; on both of his legs, arms, buttocks, lumbosacral.
6
2.3. Paparan
I. Klarifikasi Istilah
a. Erythematous plaque : lesi kulit yang superfisial padat dan menonjol dan berwarna kemerahan dikarenakan kongesti pembuluh kapiler
b. Papule : tonjolan lesi pada kulit yang kecil (<0,5 cm), berbatas tegas, dan padat.
c. Itchy : kelainan kulit yang disertai oleh gatal
d. Bethamethasone : glukokortikoid sintetik, steroid anti inflamasi yang paling efektif; diberikan topical sebagai anti inflamasi dan
diberikan peroral pada terapi pengganti untuk insufisiensi adrenal dan sebagai suatu anti inflamasi serta penekan imun pada berbagai jenis gangguan
e. Moisturizer : pelembab kulit
f. Scales : struktur mirip lempengan padat atau kepingan tipis seperti sel epitel bertanduk pada permukaan tubuh
g. Scalp : kulit pembungkus tengkorak h. Well demarcated : berbatas tegas
i. Nail plate : lempeng kutaneus bertanduk pada permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki
II. Identifikasi Masalah
1. Mr. Squid, 64 years old man, came to outpatient Clinic Bari Hospital with chief complaint progressive itchy thick erythematous plaques in both legs, arms, buttocks, and lower lumbosacral since 6 months ago
2. The condition initially manifested on his left leg as a papule with thick white scales then rapidly spread to both legs, scalp, buttocks, lumbosacral, and arms.
3. His fingers and toe nails showed destruction of the nail plate. He feels pain and rigidity on his knees since 3 months ago.
4. He had been treated himself with topical bethamethasone ointment and moisturizer irregularly.
7
5. Physical Examination:
General status: compos mentis, vital signs within normal limit Dermatological status:
well demarcated, erythematous papules to plaques with a white adherent thick
scales; on both of his legs, arms, buttocks, lumbosacral.
erythomatous plaque with thick white scales on his scalp
III. Analisis Masalah
1. Mr. Squid, 64 years old man, came to outpatient Clinic Bari Hospital with chief complaint progressive itchy thick erythematous plaques in both legs, arms, buttocks, and lower lumbosacral since 6 months ago
2. The condition initially manifested on his left leg as a papule with thick white scales then rapidly spread to both legs, scalp, buttocks, lumbosacral, and arms.
a.
3. His fingers and toe nails showed destruction of the nail plate. He feel pain and rigidity on his knees since 3 months ago.
4. He had been treated himself with topical bethamethasone ointment and moisturizer irregularly.
5. Physical Examination:
General status: compos mentis, vital signs within normal limit Dermatological status:
well demarcated, erythematous papules to plaques with a white adherent thick
scales; on both of his legs, arms, buttocks, lumbosacral.
8
1. Bagaimana epidemiologi yang berkaitan dengan kasus ?
Beberapa studi epidemiologi memperkirakan prevalensi psoriasis di dunia berkisar antara 0,6 sampai 4,8%.2 Di Amerika serikat sekitar 2% populasi menderita penyakit ini. Sementara pada kelompok etnis tertentu misalnya Jepang, Aborigin Australia, dan Indian Amerika prevalensinya lebih rendah.2,3Di Indonesia belum ada data pasti mengenai jumlah penderita psoriasis. Di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik Medan, berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medis selama periode Januari - Desember 2010, dari total 3.230 orang yang berobat ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, 34 pasien (1,05%) diantaranya merupakan pasien dengan diagnosis psoriasis. Dari jumlah tersebut 16 pasien (47%) berjenis kelamin pria dan 18 pasien (52,9%) berjenis kelamin wanita.
2. Apa saja etiologi yang berkaitan dengan kasus ?
3. Bagaimana mekanisme dari timbulnya gejala pada kasus ? 4. Bagaimana proses terbentuknya papule pada kaki ?
5. Bagaimana proses penyebaran papule dengan scale pada kasus ini ? 6. Bagaimana proses perubahan papule menjadi erythematous plaque ? 7. Apa makna klinis dari kerusakan pada kuku dan jari ?
8. Bagaimana mekanisme kerusakan yang terjadi pada kuku dan jari ?
9. Apa makna klinis dari rasa sakit dan kekakuan lutut sejak 3 bulan yang lalu ? 10. Bagaimana cara kerja dari topical bethamethasone ?
11. Apakah peran pelembab pada kasus ini ?
12. Apakah efek samping dari penggunaan topical bethamethasone dan pelembab ? 13. Interpretasi dari pemeriksaan fisik ?
14. Mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik ? 15. DD ?
a. Dermatofitosis (Tinea dan Onikomikosis) Pada stadium penyembuhan psoriasis telah dijelaskan bahwa eritema dapat terjadi hanya di pinggir, hingga menyerupai dermatofitosis.2,6 Perbedaannya adalah skuama umumnya pada perifer lesi dengan gambaran khas adanya central healing, keluhan pada dermatofitosis gatal sekali dan pada sediaan langsung ditemukan jamur.2,6
b. Sifilis Psoriasiformis Sifilis pada stadium II dapat menyerupai psoriasis dan disebut sifilis psoriasiformis.1,2 Perbedaannya adalah skuama berwarna coklat tembaga dan sering disertai demam pada malam hari (dolores nocturnal), STS positif (tes serologik untuk sifilis), terdapat senggama tersangka (coitus suspectus), dan pembesaran kelenjar getah bening menyeluruh serta alopesia areata.1,2,6
c. Dermatitis Seboroik Predileksi Dermatitis Seboroik pada alis, lipatan nasolabial, telinga sternum dan fleksura. Sedangkan Psoriasis pada permukaan ekstensor terutama lutut dan siku serta kepala.1,6 Skuama pada psoriasis kering, putih, mengkilap, sedangkan pada
9
Dermatitis Seboroik skuama berminyak, tidak bercahaya.1,2,6 Psoriasis tidak lazim pada wajah dan jika skuama diangkat tampak basah bintik perdarahan dari kapiler
(Auspitz sign), dimana tanda ini tidak ditemukan pada dermatitis seboroik.2,6 d. Pitiriasis Rosea Pada pitiriasis Rosea, lokasi erupsi pada lengan atas, badan dan paha, bentuk oval, distribusi memanjang mengikuti garis tubuh (pohon cemara), skuama sedikit tidak berlapis-lapis dan didahului oleh herald patch.1,6
e. Mikosis Fungoides Pada Mikosis Fungoides gambaran plak identik dengan psoriasis dan hanya bisa dibedakan dengan biopsi. Plak pada miksosis fungoides pada umumnya asimetris dan tebalnya bervariasi dengan sedikit atau tidak ada skuama.6 f. Dermatitis Atopi Distribusi biasanya tidak ada pada permukaan ekstensor siku dan lutut, biasanya disertai eksudasi dengan skuama keabu-abuan disertai gatal berat.
16. Bagaimana cara penegakan diagnosis pada kasus ? 17. Klasifikasi dari psoriasis ?
18. WD ?
19. Patogenesis ?
20. Apa saja faktor resiko pada kasus ?
21. Apa saja pemeriksaan penunjang dibutuhkan pada kasus ?
22. Bagaimana penatalaksanaan farmakologi dan non farmakologi pada kasus ? 23. Apa saja komplikasi pada kasus ?
24. Apa tindakan preventif pada kasus ? 25. Bagaimana prognosis pada kasus ?
Psoriasis tidak menyebabkan kematian tetapi menggangu kosmetik karena perjalanan penyakitnya bersifat kronis dan residif. 2 Psoriasis gutata akut timbul
cepat. Terkadang tipe ini menghilang secara spontan dalam beberapa minggu tanpa terapi. Seringkali, psoriasis tipe ini berkembang menjadi psoriasis plak kronis. Penyakit ini bersifat stabil, dan dapat remisi setelah beberapa bulan atau tahun, dan dapat saja rekurens sewaktu-waktu seumur hidup. Pada psoriasis tipe pustular, dapat bertahan beberapa tahun dan ditandai dengan remisi dan eksaserbasi yang tidak dapat dijelaskan. Psoriasis vulgaris juga dapat berkembang menjadi psoriasis tipe ini. Pasien denan psoriasis pustulosa generalisata sering dibawa ke dalam ruang gawat darurat dan harus dianggap sebagai bakteremia sebelum terbukti kultur darah menunjukkan negatif. Relaps dan remisi dapat terjadi dalam periode bertahun-tahun.
10
26. KDU
1. M. Albie (1, 11, 21, 5, 15, 25)
2. Nur Suci Trendy Asih (2, 12, 22, 6, 16, 26)
3. Glestiami Quranbiya ( 3, 13, 23, 7, 17, 1)
4. M. Ramadhandie Odiesta (4, 14, 24, 8, 18, 2)
5. Roby Juniadha (5, 15, 25, 9, 19, 3)
6. Natasha Permata Andini (6, 16, 26, 10, 20, 4
7. Salsabil Dhia Adzhani (7, 17, 1, 11, 21, 5)
8. Yusti Desita Indriani (8, 18, 2, 12, 22, 6)
9. Muharam Yoga Kharisma (9, 19, 3, 13, 23, 7)
10.Prabashni Ramani (10, 20, 4, 14, 24, 8)
IV. Learning Issues 1. Psoriasis (1-5)