• Tidak ada hasil yang ditemukan

memberikan pelayanan prima serta menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada pemerintah dan masyarakat pada umumnya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "memberikan pelayanan prima serta menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada pemerintah dan masyarakat pada umumnya."

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Kinerja Tahun 2014 i Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2014 dengan baik, lancar dan tepat waktu sebagai perwujudan pelaksanaan Peningkatan Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik.

Penyusunan Laporan Kinerja ini merupakan perwujudan salah satu indikator (tolok ukur) dalam rangka penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) dan berkaitan dengan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam memberikan pelayanan prima serta menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada pemerintah dan masyarakat pada umumnya.

Laporan Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dilaksanakan dalam Tahun Anggaran 2014 yang mengacu kepada Rencana Strategi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014.

Secara yuridis formal Laporan Kinerja ini disusun sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menimbang pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.

Penyusunan Laporan Kinerja Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 ini dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi Laporan Kinerja Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 sebagaimana surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi perihal Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.

Dalam penyusunan Laporan Kinerja ini, kami telah berupaya secara optimal, namun kami menyadari bahwa dalam penyusunannya masih jauh dari sempurna dan belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka, masukan dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan untuk perbaikan serta penyempurnaan penyusunan laporan di tahun yang akan datang.

Akhir kata, semoga Laporan Kinerja ini bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta menjadi masukan

Kata Pengantar

(3)

Laporan Kinerja Tahun 2014 ii bagi semua unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan kinerjanya masing – masing di masa yang akan datang.

Surabaya, Februari 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN

PROVINSI JAWA TIMUR,

Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP. 19550320 198503 1 008

(4)

Laporan Kinerja Tahun 2014 iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

RINGKASAN EKSEKUTIF ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Landasan Hukum ... 3

C. Maksud dan Tujuan ... 3

D. Gambaran Umum Dinas Pendidikan ... 4

E. Kondisi Kepegawaian ... 17

F. Sistematika Penyajian ... 18

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 19

A. Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun 2014 ... 19

1. RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014 ... 19

2. Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014... 19

2.1 Visi dan Misi ... 20

2.2 Tujuan dan Sasaran ... 22

2.3 Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 24

2.4 Kebijakan dan Strategi Pencapaian ... 26

2.5 Program dan Kegiatan ... 31

2.6 Rencana Strategis 2009-2014 ... 39

2.7 Rencana Kinerja Tahun 2014 ... 49

B. Penetapan Kinerja Tahun 2014 ... 52

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 54

A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014 ... 54

B. Analisa Capaian Kinerja ... 58

C. Akuntabilitas Keuangan ... 113

(5)

Laporan Kinerja Tahun 2014 iv

LAMPIRAN - LAMPIRAN 1. Rencana Kerja Tahunan 2014 2. Penetapan Kinerja Tahun 2014 3. Pengukuran Kinerja Tahun 2014 4. Perjanjian Kinerja Tahun 2015

5. Daftar Prestasi / Penghargaan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

(6)

Laporan Kinerja Tahun 2014 v

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Unit Kerja Tahun 2014 ……….……... 17 Tabel 2 Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014 ……….……. 23 Tabel 3 Indikator Kinerja Utama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur .... 24 Tabel 4 Penetapan kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun

2014 ... 52 Tabel 5 Perkembangan pendidikan formal pada jenjang TK/RA Tahun

2012 – 2014 ... 64 Tabel 6 Perkembangan pendidikan pada jenjang SD/MI Tahun 2012 –

2014 ... 74 Tabel 7 Perkembangan pendidikan pada jenjang SMP/MTs Tahun 2012 – 2014 ... 76 Tabel 8 Perkembangan pendidikan pada jenjang SMA/MA/SMK Tahun

2012 – 2014... 86 Tabel 9 Rincian Siswa Penerima Bantuan Berdasarkan Jenjang

Pendidikan Di Provinsi Jawa Timur ... 93 Tabel 10 Indikator Pemerataan Pendidikan Tahun 2013/2014 ... 94 Tabel 11 Indikator Mutu Pendidikan Tahun 2013/2014 ... 96 Tabel 12 Perkembangan pendidikan pada jenjang Sekolah Luar Biasa

Tahun 2012 – 2014 ... 102 Tabel 13 Perkembangan Pendidikan Kemasyarakatan Tahun 2012 –

2014 ... 105 Tabel 14 Perkembangan Jumlah dan Kualifikasi Guru menurut Ijazah

di Jawa Timur Tahun 2013/2014 ... 109 Tabel 15 Akuntabilitas Keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

(7)

Laporan Kinerja Tahun 2014 vi

Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan perbedaan, sekaligus memiliki toleransi yang tinggi, dalam menciptakan semangat persatuan yang kokoh. Melalui pembangunan pendidikan Jawa Timur, telah tumbuh semangat persatuan yang menjiwai keanekaragaman kepentingan budaya, sosial bahkan politik. Pembangunan pendidikan yang memahami keragaman ini dapat menjadi sumber kekuatan untuk melebur perbedaan-perbedaan di dalam mewujudkan rasa kebangsaan yang kokoh.

Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan murah dan berkualitas merupakan mandat sesuai tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahkan Pasal 28B Ayat (1) UUD 1945 mengamanatkan, setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia. Dan, Pasal 31 Ayat (1) mengamanatkan, setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu pilar penting meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 11 ayat (1) dan (2) menegaskan, pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi dan wajib menjamin tersedianya dana bagi penyediaan pendidikan untuk setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun.

Karena itu, pembangunan pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi manajemen

Ringkasan Eksekutif

(8)

Laporan Kinerja Tahun 2014 vii pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global. Pembangunan pendidikan merupakan salah satu cara untuk menanggulangi kemiskinan, meningkatkan kesetaraan gender, pemahaman nilai-nilai budaya dan multikulturalisme serta meningkatkan keadilan sosial.

Sebagai institusi yang diberikan tanggungjawab untuk melaksanakan tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur selalu berkomitmen kuat untuk melakukan kinerja dengan baik berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) maupun Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 secara konsisten, terus-menerus dan kesinambungan.

Orientasi pembangunan pendidikan di Provinsi Jawa Timur dipresentasikan ke dalam pengarusutamaan berbagai variabel dan aspek pembangunan yang akan memberi corak seluruh program pembangunan. Oleh karena itu, arah kebijakan pembangunan pendidikan di Jawa Timur pada masing-masing pilar sebagai berikut : 1. Pemerataan dan Perluasan Akses

Pemerataan dan perluasaan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan sesuai dengan prioritas pembangunan pendidikan di Jawa Timur. Upaya peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar seringkali terkendala oleh kondisi sosial ekonomi, budaya serta geografi dan demografi.

2. Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing

Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing diarahkan pada kecakapan hidup bersama dalam keragaman, peningkatan taraf hidup masyarakat, peningkatan daya saing bangsa dan pembentukan karakter bangsa, khususnya bagi warga masyarakat Jawa Timur. Pada dasarnya indikator mutu pendidikan adalah kualitas lulusannya sedangkan aspek yang sangat dominan dalam peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan adalah guru, kurikulum manajemen, fasilitas sarana-prasarana pendidikan, sistem yang diterapkan serta dana yang tersedia.

(9)

Laporan Kinerja Tahun 2014 viii

3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik

Sejalan dengan tujuan pembangunan pendidikan di Jawa Timur adalah mendorong kebijakan sektoral agar mampu memberikan arah reformasi pendidikan secara efektif, efisien dan akuntabel, pembangunan pendidikan di Jawa Timur juga diarahkan untuk mendukung realisasi pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN serta memberikan pelayanan yang bermutu, efektif, efisien sesuai kebutuhan masyarakat. Hal ini diwujudkan melalui internalisasi etos kerja serta disiplin kerja yang tinggi sebagai bentuk akuntabilitas aparatur negara serta perwujudan profesionalisme aparatur.

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memiliki Rencana Strategis yang berisi tentang rencana program selama 5 tahun dari tahun 2009 sampai dengan 2014, dan memiliki 1 misi, yaitu :

“Mewujudkan pemerataan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan pada semua jenjang”

Untuk merealisasikan visi dan misi pendidikan Jawa Timur, Dinas Pendidikan merumuskan 2 (dua) tujuan dan 4 (empat) sasaran tahun 2009-2014 yang lebih operasional dan jelas menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi, yaitu:

1. Tujuan :

a. Meningkatkan aksesbilitas dan kualitas pendidikan dan mutu pendidik; b. Mewujudkan fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi.

2. Sasaran

Sasaran strategis merupakan penjabaran tujuan organisasi Dinas Pendidikan yang lebih spesifik dan terukur. Sasaran yang ingin dicapai pada masing-masing tujuan sebagaimana telah dipaparkan diatas dan acuan bagi seluruh pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut : TUJUAN 1 :

Meningkatkan aksesbilitas dan kualitas pendidikan dan mutu pendidik, sasaran yang ingin dicapai yaitu :

(10)

Laporan Kinerja Tahun 2014 ix 1. Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),

Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Luar Biasa; 2. Menurunnya buta aksara penduduk diatas usia 15 tahun ke atas; 3. Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

TUJUAN 2 :

Mewujudkan fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi, dengan sasaran sebagai berikut :

1. Terwujudnya fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi

Sebagai upaya pengembangan sistem akuntabilitas sekaligus sebagai amanah pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah menetapkan Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran tolok ukur keberhasilan organisasi yang menggambarkan capaian strategis organisasi.

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memiliki 4 (empat) sasaran strategis dan 30 Indikator Kinerja Utama (IKU) beserta 30 target kinerja yang mendukung berjalannya sasaran strategis tersebut. Secara umum capaian kinerja sasaran strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2014 relatif baik dan berhasil. Indikasi keberhasilan tersebut terbukti dari besarnya tingkat capaian kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan, dengan rincian 23 indikator telah melebihi target, dan 4 indikator mencapai target 100%. Namun demikian ada beberapa indikator kinerja yang capaiannya kurang maksimal sesuai target yang telah ditetapkan, misalnya Rasio siswa per guru di jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK, persentase sekolah berakreditasi, persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah, dan jumlah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi, serta Angka Melek Huruf. Oleh karena itu, diperlukan adanya evaluasi lebih lanjut terhadap proses perencanaan program dan penganggaran dalam rangka mewujudkan tujuan dan

(11)

Laporan Kinerja Tahun 2014 x sasaran yang telah ditetapkan dalam matriks Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2009 – 2014.

Rincian capaian kinerja masing – masing indikator tiap sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut:

SASARAN STRATEGIS 1 :

Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Luar Biasa Indikator Kinerja

2011 2012 2013 2014

Realisasi Target Realisasi %

Capaian 1) APK PAUD (3-6 tahun) 61.80 66,52 71,66 76,66 78,54 102,46 2) Rasio jumlah pendidik

dengan Peserta Didik PAUD

8.07 9.13 16,04 16,05 16,07 100,13 3) Angka Partisipasi Kasar

(APK)

- (SD/MI Paket A) 112,67 112,69 112.70 112.71 112,72 100,01 - (SMP/MTs/Paket B) 102,12 102,15 102.22 102.25 102,85 100,59 4) Angka Partisipasi Murni

(APM)

- (SD/MI Paket A) 97,16 97,23 97,83 97.87 98 100,14

- (SMP/MTs/Paket B) 85,96 86,07 86,36 86.41 87,60 101,38 5) Angka Putus Sekolah

- (SD/MI) 0,18 0,13 0,12 0.11 0,10 110,00

- (SMP/MTs) 0,40 0,39 0,37 0.35 0,35 100,00

6) Angka Mengulang

- (SD/MI) 2,59 2,13 1,93 1.50 1,69 88,75

(12)

Laporan Kinerja Tahun 2014 xi Indikator Kinerja

2011 2012 2013 2014

Realisasi Target Realisasi %

Capaian 7) Angka Kelulusan (AL)

- (SD/MI) 99,45 99,91 99,92 99.93 99,93 100,00

- (SMP/MTs) 98,31 98,88 98,99 99.00 99,03 100,03

8) Angka Melanjutkan (AM)

dari SD/MI ke SMP/MTs 98,67 98,85 98,92 98.95 98,96 100,01 9) Rasio siswa/kelas

- (SD/MI) 23 23 23 23 24 95,83

- (SMP/MTs) 35 30 30 28 30 93,33

10) Rasio siswa per guru

- (SD/MI) 13 13 13 15 15 100,00

- (SMP/MTs) 12 12 12 15 12 125,00

11) Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) - (SD) 21 24 24 - - - - (SMP) 66 66 66 - - - 12) Sekolah yang menerapkan pendidikan dan pengembangan seni tradisi

- (SD/MI) 9,09 0 16,67 10 35 350,00

- (SMP/MTs) 13,3 0 41,17 3 45 1500,00

13) Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang

SMA/MA/SMK/SMALB/P aket C

73,78 74,21 78,21 78.72 78,23 99,37 14) Angka Partisipasi Murni

(APM) jenjang SMA/MA/ SMK/ SMALB/Paket C

(13)

Laporan Kinerja Tahun 2014 xii Indikator Kinerja

2011 2012 2013 2014

Realisasi Target Realisasi %

Capaian 15) Angka Putus Sekolah

jenjang SMA/MA 0,83 0,80 0,68 0.66 0,65 101,53

16) Angka Kelulusan (AL)

SMA/MA/SMK 97,73 98,14 98,27 98.28 98,52 100,25

17) Angka mengulang

jenjang SMA/MA/SMK 0,19 0.19 0,17 0.18 0,15 120,00

18) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke

SMA/MA

87,69 87,78 87,89 87.92 88,36 100,50

19) Rasio jumlah siswa SMA:SMK 46.69: 53.31 46.87: 53.13 39.96: 60.04 40.00: 60.00 39,99:60,01 100,03 20) Rasio siswa/kelas (SMA/SMK) 36 33 33 33 24 137,50

21) Rasio siswa per guru

SMA/SMK 12 12 12 15 15 100,00

22) Jumlah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI/SBI) jenjang SMA/SMK 59 69 69 - - - 23) Sekolah jenjang SMA/MA/SMK yang menerapkan pendidikan dan pengembangan seni tradisi

8,3 0.00 38.46 3 40 1.333,34

24) Persentase sekolah

berakreditasi 51.00 63.00 65,00 84.75 68,86 81,25

25) Persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah

(14)

Laporan Kinerja Tahun 2014 xiii 26) Jumlah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi 223 382 458 1.000 850 85,00 SASARAN STRATEGIS 2

Menurunnya buta aksara penduduk di atas usia 15 tahun

Indikator Kinerja

2011 2012 2013 2014

Realisasi/ Capaian Target Realisasi % Capaian 1) Angka Melek Huruf usia

usia 15 – 24 tahun 99.29 99.30 99.36 99.45 99,69 100,25

SASARAN STRATEGIS 3

Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan

Indikator Kinerja

2011 2012 2013 2014

Realisasi/ Capaian Target Realisasi % Capaian 1) Persentase pendidik &

tenaga kependidikan berkualifikasi akademik minimal S1/D4

69.19 71.3 75.51 78.49 83,02 105,78

2) Persentase pendidik & tenaga kependidikan

bersertifikat profesi 13,98 21,41 30,92 66,21 35,10 53,01

SASARAN STRATEGIS 4

Terwujudnya fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi

Indikator Kinerja

2011 2012 2013 2014

Realisasi/ Capaian Target Realisasi % Capaian

(15)

Laporan Kinerja Tahun 2014 xiv 1) Jumlah hasil karya cipta

mahasiswa yang

dihasilkan 2 2 10 10 10 100,00

Program prioritas yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur juga membantu untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur, dengan kondisi geografis dan kondisi ekonomi yang berbeda-beda di Provinsi Jawa Timur ini, tentunya masih banyak masyarakat yang ekonominya masih lemah, sehingga banyak masyarakat yang tidak bisa merasakan bangku sekolah. Selain BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk jenjang SD dan SMP, pemerintah juga memberikan Bantuan Operasional Sekolah untuk jenjang SLTA, yang pada tahun 2008 disebut sebagai Bantuan Khusus Siswa Miskin dan pada tahun 2009 berganti nama menjadi BOS SLTA, bantuan untuk siswa miskin juga diberikan melalui penyaluran ke madrasah diniyah, yang diharapkan agar biaya pendidikan diharapkan menjadi jauh lebih murah tetapi tetap berkualitas, tetapi dengan adanya bantuan ini, tidak lantas menutup kesempatan bagi pihak lain atau orang tua siswa untuk tetap berpartisipasi dalam memberikan bantuan dan sumbangan kepada sekolah.

Berikut disajikan tabel rincian siswa yang mendapatkan Bantuan BPPDGS (Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta) untuk penyetaraan jenjang SD dan SMP serta BKSM (BOS SLTA):

Rincian Siswa Penerima Bantuan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Di Provinsi Jawa Timur

TAHUN

BPPDGS BKSM (BOS

SLTA) JUMLAH SISWA

SELURUHNYA

SD SMP SMA/SMK

2010 753.565 147.377 84.784 985.726 2011 863.712 183.473 122.500 1.169.685 2012 1.125.591 237.207 112.500 1.475.298

(16)

Laporan Kinerja Tahun 2014 xv

2013 849.115 176.606 77.820 1.103.541 2014 865.440 202.331 77.820 1.145.591

(17)

Laporan Kinerja Tahun 2014 1

A. LATAR BELAKANG

Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi misi pembangunan sekaligus aspirasi serta cita – cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Untuk itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung efektif dan efisien untuk mencerminkan kinerja lembaga secara optimal.

Sejalan dengan perkembangan terhadap berbagai aspek aparatur negara, terdapat satu isu yang mengemuka yang terjadi dalam perkembangan sektor publik yaitu semakin menguatnya tuntutan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan sekaligus kinerja pemerintah. Seluruh instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah harus menjadi subyek pemberi informasi dan pengungkapan (disclosure) atas aktivitas dan kinerja kepada pihak – pihak yang berkepentingan dalam rangka pemenuhan hak – hak publik, yaitu hak untuk tahu (right to know), hak untuk diberi informasi (right to be informed) dan hak untuk didengar inspirasinya (right to be heard and listened to). Tuntutan dilaksanakannya akuntabilitas publik mengharuskan pemerintah untuk memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan. Unit kerja di lingkungan Instansi Pemerintah dituntut untuk tidak sekedar melakukan pelaporan kinerja kepada pemerintahan atasannya (managerial accountability), akan tetapi juga melaporkan kinerja pemerintah kepada masyarakat luas (public accountability).

Muara tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya tata kelola kepemerintahan yang baik (Good Governance), sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara bersih, bertanggungjawab dan memberikan dampak (impact) serta manfaat (benefit) dari hasil (outcome) yang diperoleh.

(18)

Laporan Kinerja Tahun 2014 2 Dengan dasar tersebut, maka Instansi Pemerintah di tingkat pusat maupun daerah harus memiliki Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dalam rangka merealisasikan keinginan bersama untuk mewujudkan Good Governance. Tujuan SAKIP adalah untuk mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya. Sedangkan sasaran sistem tersebut adalah:

1. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya;

2. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah;

3. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional

4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

SAKIP menuntut adanya sinergitas antara proses Perencanaan, Pengukuran, Pelaporan sampai Evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja yang untuk selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang wajib disusun oleh Instansi Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.

Untuk itulah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 sebagai implementasi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Lembaga serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Dalam LKj disajikan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2014.

(19)

Laporan Kinerja Tahun 2014 3

B. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum yang dipergunakan sebagai dasar penyusunan LKj Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2014 adalah:

1. Undang – Undang RI Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN;

2. Undang – Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang – Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja;

9. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

10.Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah memberikan informasi yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah:

1. Untuk mendorong Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan tugas umum pemerintah dan pembangunan secara baik dan benar yang

(20)

Laporan Kinerja Tahun 2014 4 didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat;

2. Menjadikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sebagai instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya;

3. Sebagai bahan acuan bagi pimpinan dan seluruh jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dalam menyusun program di tahun berikutnya sehingga dapat dirancang dengan lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

4. Sebagai masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah guna terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

D. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur adalah salah satu Dinas Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, di pimpin oleh seorang kepala dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

1. Tugas

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 9 Tahun 2008, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur, tanggal 20 Agustus 2008, dalam Bab V, Bagian Kesatu, Pasal 7 ayat (2) disebutkan bahwa “Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pendidikan.”

2. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dalam ayat (3) disebutkan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memiliki fungsi :

(21)

Laporan Kinerja Tahun 2014 5 b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pendidikan ;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

3. Struktur Organisasi

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan atas dasar Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 9 Tahun 2008, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terdiri dari 1 unit eselon II, 10 unit eselon III yang terdiri dari 1 sekretariat, 5 bidang, 4 unit pelaksana teknis (UPT) dan kelompok fungsional. Masing-masing memiliki Tugas Pokok dan Fungsi sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Gubernur No. 81 tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, dan Seksi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur serta Peraturan Gubernur No. 75 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur No. 120 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Adapun bagan organisasinya adalah sebagai berikut:

(22)
(23)

Laporan Kinerja Tahun 2014 7 Tugas pokok dan fungsi masing – masing unit kerja adalah sebagai berikut:

a.Kepala Dinas

b.Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Tata Usaha;

2. Sub Bagian Penyusunan Program; 3. Sub Bagian Keuangan.

Sekretariat memiliki Tugas Pokok dan fungsi, yaitu :

1. Tugas Pokok : merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol.

2. Fungsi :

a. Pengelolaan administrasi umum;

b. Pengelolaan administrasi kepegawaian; c. Pengelolaan administrasi keuangan; d. Pengelolaan administrasi perlengkapan;

e. Pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan protokol; f. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program dan tugas-tugas bidang; g. Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan Dinas;

h. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. c.Bidang Pendidikan TK / SD dan Pendidikan Khusus, membawahi:

1. Seksi Pendidikan Taman Kanak - Kanak; 2. Seksi Pendidikan Sekolah Dasar;

3. Seksi Pendidikan Khusus.

Bidang Pendidikan TK / SD dan Pendidikan Khusus memiliki Tugas Pokok dan Fungsi :

1. Tugas Pokok : melaksanakan penyiapan kebijakan operasional perluasan kesempatan dan pemerataan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi pendidikan serta peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan pendidikan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Pendidikan Khusus.

(24)

Laporan Kinerja Tahun 2014 8 2. Fungsi :

a. perumusan kebijakan operasional perluasan dan pemerataan memperoleh pendidikan pada jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Pendidikan Khusus;

b. perumusan kebijakan operasional peningkatan mutu dan relevansi penyelenggaraan pendidikan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Pendidikan Khusus;

c. perumusan kebijakan operasional peningkatan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Pendidikan Khusus;

d. pemantauan, evaluasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan dan pengelolaan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Dasar SSN dan Sekolah Dasar bertaraf internasional dan Pendidikan Khusus;

e. pelaksanaan penyiapan standar kompetensi dan kurikulum Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Pendidikan Khusus, termasuk pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis implementasinya;

f. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan ujian nasional dan Pendidikan Khusus;

g. pelaksanaan koordinasi pembinaan penyelenggaraan pendidikan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Pendidikan Khusus;

h. pelaksanaan koordinasi pengembangan dan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Pendidikan Khusus;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

d.Bidang Pendidikan Menengah Pertama dan Pendidikan Menengah Atas, membawahi :

1. Seksi Manajemen; 2. Seksi Kurikulum;

3. Seksi Sarana Prasarana.

Bidang Pendidikan Menengah Pertama dan Pendidikan Menengah Atas, memiliki Tugas Pokok dan Fungsi:

(25)

Laporan Kinerja Tahun 2014 9 1. Tugas Pokok : melaksanakan penyiapan kebijakan operasional perluasan kesempatan dan pemerataan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi pendidikan serta peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

2. Fungsi:

a. perumusan kebijakan operasional perluasan dan pemerataan memperoleh pendidikan pada jenjang pendidikan SMP dan SMA;

b. perumusan kebijakan operasional peningkatan mutu dan relevansi penyelenggaraan pendidikan SMP dan SMA;

c. perumusan kebijakan operasional peningkatan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan SMP dan SMA;

d. pelaksanaan, pembiayaan, pemantauan, evaluasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan dan pengelolaan SMP dan SMA bertaraf internasional; e. pelaksanaan penyiapan standar kompetensi dan kurikulum pendidikan SMP

dan SMA;

f. pelaksanaan koordinasi pembinaan penyelenggaraan pendidikan SMP dan SMA;

g. pelaksanaan penyelenggaraan ujian nasional SMP dan SMA;

h. pelaksanaan koordinasi pengembangan dan pengadaan sarana prasarana pendidikan SMP dan SMA;

i. pelaksanaan koordinasi penilaian dan akreditasi SMP dan SMA;

j. penyusunan rencana peningkatan mutu manajemen lembaga SMP dan SMA;

k. penyusunan pedoman penulisan buku pelajaran/modul SMP dan SMA; l. perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengadaan buku pelajaran/modul

pendidikan, buku paket dan media pendidikan;

(26)

Laporan Kinerja Tahun 2014 10

e. Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi, membawahi :

1. Seksi Manajemen; 2. Seksi Kurikulum;

3. Seksi Sarana Prasarana.

Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi, memiliki Tugas Pokok dan Fungsi:

1. Tugas Pokok : melaksanakan penyiapan kebijakan operasional perluasan kesempatan dan pemerataan memperoleh pendidikan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan serta peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan pendidikan menengah kejuruan serta pemberian dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan perguruan tinggi.

2. Fungsi :

a. pelaksanaan perumusan rencana pembinaan penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan;

b. pelaksanaan pengembangan penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan;

c. pelaksanaan, pembiayaan, pemantauan, evaluasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan dan pengelolaan Sekolah Menengah Kejuruan bertaraf internasional;

d. pelaksanaan pengendalian pembinaan dan pengembangan penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan;

e. pelaksanaan perumusan pedoman dan evaluasi pelaksanaan penerimaan siswa baru, mutasi siswa, kalender pendidikan, evaluasi hasil belajar, standar kompetensi dan sertifikasi siswa serta pengembangan kurikulum dan pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan;

f. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi pembinaan penyelenggaraan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan;

g. pelaksanaan pembinaan standarisasi kurikulum, ketenagaan, sarana prasarana, pembelajaran, evaluasi dan manajemen Sekolah Menengah Kejuruan;

(27)

Laporan Kinerja Tahun 2014 11 h. pelaksanaan perumusan pedoman evaluasi pelaksanaan pembukaan dan penutupan sekolah, pengelolaan sekolah, penilaian sekolah dan penilaian pelaksanaan tugas Kepala Sekolah Menengah Kejuruan;

i. pelaksanaan perumusan rencana peningkatan mutu guru dan Kepala Sekolah dan penetapan kualifikasi jabatan fungsional Kepala Sekolah serta perumusan rencana dan pelaksanaan peningkatan profesionalisme guru, Kepala Sekolah, Instruktur dan Pengawas Sekolah Menengah Kejuruan; j. pelaksanaan perumusan pedoman penulisan buku/modul dan peralatan

pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan;

k. pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengadaan buku pelajaran/modul dan sarana-prasarana/ peralatan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan;

l. pelaksanaan penyelenggaraan ujian nasional Sekolah Menengah Kejuruan; m. pelaksanaan pemberian dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan

perguruan tinggi;

n. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

f. Bidang Pendidikan Non Formal, Informal dan Nilai Budaya, membawahi: 1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);

2. Seksi Pendidikan Masyarakat (DIKMAS) dan Kesetaraan; 3. Seksi Pendidikan Karakter dan Pekerti Bangsa (PKPB).

Bidang Pendidikan Non Formal, Informal dan Nilai Budaya memiliki Tugas Pokok dan fungsi:

1. Tugas Pokok : melaksanakan penyiapan kebijakan operasional perluasan kesempatan dan pemerataan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi pendidikan serta peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan pendidikan non formal, informal dan Nilai Budaya.

2. Fungsi:

a. pelaksanaan perumusan kebijakan operasional perluasan dan pemerataan memperoleh pendidikan non formal, informal dan nilai budaya;

b. pelaksanaan perumusan kebijakan operasional penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan non formal, informal dan nilai budaya;

(28)

Laporan Kinerja Tahun 2014 12 c. pelaksanaan, pembiayaan, pemantauan, evaluasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan non formal, informal dan nilai budaya;

d. pelaksanaan penyiapan standar kompetensi pendidikan non formal, informal dan nilai budaya termasuk pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis implementasinya;

e. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan ujian nasional pendidikan kesetaraan dan uji kompetensi pendidikan non formal, informal dan pengembangan nilai budaya;

f. pelaksanaan koordinasi pembinaan penyelenggaraan pendidikan non formal, informal dan nilai budaya meliputi pengelolaan kelembagaan, kemitraan peserta didik, sarana prasarana, standarisasi, kurikulum dan pembelajaran;

g. pelaksanaan koordinasi pengembangan dan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan non formal, informal dan nilai budaya;

h. pelaksanaan penyiapan rumusan kebijakan standar, norma, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pendidikan karakter dan pekerti bangsa;

i. pelaksanaan koordinasi pembangunan dan sosialisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa;

j. pelaksanaan koordinasi revitalisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa; k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. g.Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan, membawahi :

1. Seksi Tenaga Pendidik; 2. Seksi Tenaga Kependidikan;

3. Seksi Tenaga Pendidikan Non Formal dan Informal.

Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan memiliki Tugas Pokok dan Fungsi: 1. Tugas Pokok : melaksanakan penyiapan kebijakan operasional pembinaan

karier, peningkatan mutu dan profesionalisme, pelayanan serta perlindungan profesi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.

(29)

Laporan Kinerja Tahun 2014 13 2. Fungsi:

a. Pelaksanaan perumusan kebijakan operasional peningkatan mutu dan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan lainnya;

b. Pelaksanaan perumusan kebijakan peningkatan karier Pendidik dan Tenaga Kependidikan lainnya;

c. Pelaksanaan pembinaan dan peningkatan kompetensi terhadap tugas pokok pendidik dan tenaga kependidikan lainnya;

d. Pelaksanaan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan lainnya;

e. pelaksanaan pemetaan dan pendataan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya;

f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program tenaga kependidikan; g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. h.Unit Pelaksana Teknis Tekkomdik, membawahi:

1. Sub Bagian Tata Usaha;

2. Seksi Pengembangan Produksi; 3. Seksi Pelayanan dan Pemanfaatan.

Unit Pelaksana Teknis Tekkomdik memiliki Tugas Pokok dan Fungsi:

1. Tugas Pokok : melaksanakan sebagian tugas dinas pendidikan dan pelatihan teknik, ketatausahaan, dan pelayanan masyarakat.

2. Fungsi :

a. pelaksanaan proses produksi data dan informasi pendidikan dari berbagai jalur, jenis dan jenjang;

b. pendayagunaan data dan informasi pendidikan untuk pengambilan keputusan, perumusan kebijakan teknis, perencanaan, monitoring dan evaluasi;

c. perumusan kebijakan teknis di bidang pengkajian, pengembangan, dan pembinaan pendayagunaan teknologi komunikasi dan informasi pendidikan;

d. pengkajian dan pendayagunaan teknologi komunikasi dan informasi untuk pendidikan;

(30)

Laporan Kinerja Tahun 2014 14 e. pengembangan dan penyebarluasan sistem (model) pembelajaran melalui pendayagunaan teknologi komunikasi dan informasi untuk pendidikan termasuk memberikan layanan konsultasi;

f. penyusunan dan pengaturan standarisasi pendidikan jarak jauh/terbuka; g. penilaian dan pembinaan terhadap pendayagunaan teknologi komunikasi

dan informasi untuk pendidikan;

h. pengembangan sumberdaya manusia untuk pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi untuk pendidikan;

i. pengembangan bahan belajar dan program media pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi;

j. pelaksanaan pelayanan masyarakat;

k. pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas. j. Unit Pelaksana Teknis Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan

Kejuruan (PPPK), membawahi: 1. Sub Bagian Tata Usaha;

2. Seksi Pengembangan Produksi; 3. Seksi Pelayanan Pendidikan.

Unit Pelaksana Teknis Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PPPK) memiliki Tugas Pokok dan fungsi:

1. Tugas Pokok : melaksanakan sebagian tugas dinas pelatihan dan pengembangan pendidikan kejuruan, ketatausahaan, dan pelayanan masyarakat.

2. Fungsi :

a. pengkajian, pengembangan, dan penyusunan materi pendidikan/pelatihan kejuruan;

b. pengkajian, pengembangan, pembuatan, dan pendistribusian alat bantu pendidikan kejuruan;

c. penyelenggaraan pendidikan/pelatihan bagi guru sekolah kejuruan; d. penyelenggaraan pendidikan/pelatihan bagi siswa sekolah kejuruan;

e. penyelenggaraan pendidikan/pelatihan kompetensi khusus bagi masyarakat;

(31)

Laporan Kinerja Tahun 2014 15 f. penyelenggaraan promosi keterampilan/karya siswa sekolah kejuruan; g. penyelenggaraan lomba karya cipta dibidang ilmu pengetahuan dan

teknologi bagi masyarakat pendidikan;

h. pelaksanaan pembinaan dan layanan konsultasi tentang fasilitas pembelajaran sekolah kejuruan;

i. pelaksanaan pelayanan masyarakat;

j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

i. Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Pengembangan Kesenian Sekolah (Dikbangkes), membawahi:

1. Sub Bagian Tata Usaha;

2. Seksi Pengembangan Pendidikan Kesenian Sekolah; 3. Seksi Penyajian Kesenian Sekolah.

Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Pengembangan Kesenian (Dikbangkes) memiliki Tugas Pokok dan Fungsi:

1. Tugas Pokok : melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam pendidikan dan pengembangan kesenian sekolah, ketatausahaan dan pelayanan sekolah. 2. Fungsi:

a. pengumpulan, pengolahan, analisis data dan informasi, pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengembangan seni peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan;

b. pelaksanaan peningkatan apresiasi, lomba, diskusi, lokakarya dan seminar nilai seni peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan;

c. peningkatan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan kesenian di lingkungan sekolah;

d. pelaksanaan fasilitasi pengembangan seni peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan kesenian;

e. penyelenggaraan kerjasama presentasi karya seni;

f. penyelenggaraan dan pengelolaan sinematografi pendidikan seni di sekolah;

g. pelaksanaan pendokumentasian kesenian tradisi dan modern sebagai bahan kajian dan pembelajaran sekolah;

(32)

Laporan Kinerja Tahun 2014 16 h. pemberian penghargaan kepada peserta didik, tenaga pendidik dan

kependidikan kesenian;

i. pelaksanaan ketatausahaan dan pelayanan sekolah;

j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. k. Unit Pelaksana Teknis SMAN Olahraga (SMANOR), membawahi:

1. Sub Bagian Tata Usaha.

2. Kelompok Jabatan Fungsional.

Unit Pelaksana Teknis SMAN Olahraga (SMANOR) memiliki Tugas Pokok dan Fungsi:

1. Tugas Pokok : melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang pendidikan, pelatihan, pengembangan dan pembinaan prestasi olahraga, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat.

2. Fungsi :

a. pengumpulan, pengolahan, analisa data dan informasi, penelitian, pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi program di bidang pendidikan, pengelolaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan olahraga prestasi; b. pelaksanaan lomba, diskusi, lokakarya dan seminar pendidikan dan

olahraga;

c. penyelenggaraan peningkatan profesionalisme guru, pelatih asisten pelatih dan karyawan di lingkungan UPT SMANOR;

d. pelaksanaan fasilitasi pendidikan olahraga prestasi; e. penyelenggaraan kerjasama di bidang olahraga;

f. penyelenggaraan dan pengelolaan fasilitas dan sarana olahraga sebagai media belajar dan pelatihan;

g. pelaksanaan pendokumentasian keolahragaan sebagai bahan kajian dan pembelajaran dan pelatihan di sekolah olahraga;

h. pemberian penghargaan kepada siswa yang berprestasi; i. pelaksanaan ketatausahaan dan pelayanan masyarakat;

(33)

Laporan Kinerja Tahun 2014 17

l. Kelompok Jabatan Fungsional, meliputi: 1. Pengawas Sekolah;

2. Guru SLBN Gedangan Sidoarjo; 3. Guru SLBN Lawang Malang; 4. Guru SMANOR, Sidoarjo; 5. Pamong Belajar.

E. Kondisi Kepegawaian

Jumlah Karyawan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sampai dengan akhir Tahun 2014 tercatat sebanyak 604 orang, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1

Jumlah Pegawai Berdasarkan Unit Kerja Tahun 2014

NO. BIDANG/UPT JUMLAH PEGAWAI

1. Sekretariat 118

2. Pendidikan TK / SD dan Pendidikan Khusus 57 3. Pendidikan Menengah Pertama dan Pendidikan

Menengah Atas

56 4. Pendidikan Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi 38 5. Pendidikan Non Formal, Informal dan Nilai Budaya 39

6. Tenaga Pendidik dan Kependidikan 39

7. Tekkomdik 24

8. Pendidikan dan Pengembangan Kesenian 36

9. Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PPPK)

34

10. SMAN Olahraga (SMANOR) 23

11. Pengawas Sekolah 70

12. SLBN Gedangan 36

13. SLBN Lawang 34

(34)

Laporan Kinerja Tahun 2014 18

F. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Pada dasarnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur selama tahun 2014. Capaian kinerja (performance results) 2014 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penyajian, kedudukan, tugas pokok dan fungsi, dan struktur organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur;

Bab II – Perencanaan dan Penetapan Kinerja, menjelaskan secara ringkas dokumen yang menjadi dasar pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 yang meliputi RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2009 – 2014, Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2009 – 2014 dan Penetapan Kinerja untuk tahun 2014.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menguraikan pengukuran kinerja 2014, analisis pencapaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, hambatan dan antisipasinya dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2014.

Bab IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2014 ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

(35)

Laporan Kinerja Tahun 2014 19

A. RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA TAHUN 2014 1. RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014

Agenda pembangunan bidang pendidikan sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 adalah “Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama bagi masyarakat miskin”. Adapun sub agenda yang terkait langsung dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur adalah:

“Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan, dengan kebijakan yang diarahkan untuk: (a) mewujudkan pelayanan pendidikan yang murah dan bermutu untuk semua, tanpa diskriminasi, terutama masyarakat miskin; dan (b) menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta efisiensi, efektivitas, dan relevansi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, maupun global.”

2. Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014

Rencana strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 merupakan perencanaan jangka menengah Dinas Pendidikan yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas dan peran yang diamanahkan.

Penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah mengacu pada RPJMD Tahun 2009-2014 yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah Jawa Timur, khususnya terkait dengan sub agenda Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan. Secara singkat subtansi Renstra Dinas Pendidikan, dapat diuraikan sebagai berikut :

Bab II Perencanaan dan

Penetapan Kinerja

(36)

Laporan Kinerja Tahun 2014 20 2.1 VISI dan MISI

Sebagai instansi yang bernaung di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur maka Visi dan misi pendidikan Jawa Timur dikembangkan berpedoman pada visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Rumusan visi tersebut adalah: “Terwujudnya Jawa Timur yang makmur dan berakhlak dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Sementara rumusan misinya adalah: “Mewujudkan makmur bersama Wong Cilik melalui APBD untuk rakyat”. Sebagai aksentuasi, terkait dengan misi kependidikan yang diemban dalam rangka memberikan gambaran harapan masa depan yang ingin dicapai, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur agar dapat berperan aktif, antisipatif, inovatif, dan produktif sesuai dengan eksistensinya dalam kerangka pembangunan Jawa Timur, visi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dirumuskan sebagai: ”Terwujudnya insan yang cerdas, berakhlak, profesional, dan berbudaya”.

Visi yang dirumuskan dengan tujuan agar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dapat berperan aktif, antisipatif, inovatif, dan produktif sesuai dengan eksistensinya dalam kerangka pembangunan Jawa Timur, diterjemahkan menjadi sejumlah indikator visi sebagai berikut;

1. Insan yang cerdas adalah insan yang memiliki daya kapabilitas tinggi dalam merealisasikan kecerdasan komprehensif yaitu kecerdasan spiritual (beriman dan takwa), kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan kinestetis. Kecerdasan spiritual tercermin melalui kemampuan beraktualisasi diri dalam hal olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, budi pekerti luhur, dan kepribadian unggul. Kecerdasan emosional tercermin melalui kemampuan beraktualisasi diri dalam hal olah rasa untuk meningkatkan kualitas (a) sensitivitas dan apresiasi terhadap kehalusan dan keindahan seni dan budaya dan (b) kompetensi dalam mengekspresikannya. Kecerdasan sosial tercermin melalui kemampuan beraktualisasi diri dalam realitas interaksi sosial. Kecerdasan intelektual tercermin melalui kemampuan beraktualisasi diri dalam hal olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan sikap kritis, kreatif, dan imajinatif. Kecerdasan kinestetis

(37)

Laporan Kinerja Tahun 2014 21 tecermin melalui kemampuan beraktualisasi diri dalam bidang olah raga untuk mewujudkan insan adiraga yang sehat, bugar, berdaya tahan, sigap, terampil, dan trengginas.

2. Insan yang berakhlak adalah insan yang memiliki kapabilitas tinggi dalam (a) merealisasikan pikiran dan tindakan positif dan (b) menghindari pikiran dan tindakan negatif sesuai dengan norma agama, sosial, dan perundang-undangan/peraturan yang berlaku;

3. Insan yang profesional adalah insan yang memiliki kapabilitas tinggi dalam mengekspresikan kinerja dan produk kerja. Memahami dan melaksanakan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan, mampu berkomunikasi secara efektif yang relevan dengan pengembangan bidang kerjanya.

4. Insan yang berbudaya adalah insan yang memiliki kapabilitas tinggi dalam interaksi dan adaptasi sosial, serta menjunjung tinggi nilai-nilai luhur hasil olah hati, olah pikir, olah rasa, olah batin, dan olah rohani yang terkandung dalam budaya bangsa.

Pada hakikatnya indikator visi ini sejalan dan merupakan keinginan untuk mewujudkan falsafah pembangunan Jawa Timur, yakni : Noto Roso, Among Roso, Mijil Tresno, Agawe Karyo. Falsafah tersebut memberikan legitimasi terbentuknya insan yang berbudaya harus mampu mengatur perasaan diri sendiri sebelum berbagi rasa, bersemangat dan menyamakan persepsi dengan orang lain, sehingga timbul saling menghormati dan timbul rasa kasih manusiawi (silih asih dan silih asah) sebagai sendi terciptanya saling pengertian dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan untuk selanjutnya bersama-sama membangun bangsa ini (silih asuh).

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menetapkan misi pendidikan Jawa Timur yang dirumuskan sebagai berikut: “Mewujudkan pemerataan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan pada semua jenjang”.

(38)

Laporan Kinerja Tahun 2014 22 2.2 TUJUAN DAN SASARAN

Untuk merealisasikan visi dan misi pendidikan Jawa Timur, Dinas Pendidikan merumuskan 2 (dua) tujuan dan 4 (empat) sasaran tahun 2009-2014 yang lebih operasional dan jelas menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi, yaitu:

1. Tujuan :

a. Meningkatkan aksesbilitas dan kualitas pendidikan dan mutu pendidik; b. Mewujudkan fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi.

2. Sasaran

Sasaran strategis merupakan penjabaran tujuan organisasi Dinas Pendidikan yang lebih spesifik dan terukur. Sasaran yang ingin dicapai pada masing-masing tujuan sebagaimana telah dipaparkan diatas dan acuan bagi seluruh pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut :

TUJUAN 1 :

Meningkatkan aksesbilitas dan kualitas pendidikan dan mutu pendidik, sasaran yang ingin dicapai yaitu :

1. Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Luar Biasa;

2. Menurunnya buta aksara penduduk diatas usia 15 tahun ke atas; 3. Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

TUJUAN 2 :

Mewujudkan fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi, dengan sasaran sebagai berikut :

(39)

Laporan Kinerja Tahun 2014 23 Tabel 2

Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran

Pembangunan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014

MISI Mewujudkan pemerataan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan pada semua jenjang TUJUAN 1. Meningkatkan aksesbilitas dan kualitas pendidikan dan

mutu pendidik

2. Mewujudkan fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi

SASARAN 1. Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan

Menengah dan Pendidikan Luar Biasa;

2. Menurunnya buta aksara penduduk diatas usia 15 tahun ke atas;

3. Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Terwujudnya fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi

(40)

Laporan Kinerja Tahun 2014 24 2.3 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Dinas Pendidikan telah menetapkan Indikator Kinerja (IKU) untuk mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan Indikator Kinerja Utama telah mengacu pada RPJMD dan Renstra Tahun 2009-2014. Adapun Indikator kinerja utama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang menjadi acuan untuk periode waktu tahun 2009-2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 3

Indikator Kinerja Utama

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

TUJUAN SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

-1 -2 -3

1. Meningkatkan aksesbilitas dan kualitas pendidikan dan mutu pendidik

Meningkatnya

aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),

Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Luar Biasa

1. APK PAUD (3-6 tahun)

2. Rasio jumlah pendidik dengan Peserta Didik PAUD

3. Angka Partisipasi Kasar (APK) - SD/MI/SDLB/Paket A

- SMP/MTs/SMPLB/Paket B 4. Angka Partisipasi Murni (APM)

- SD/MI/SDLB/Paket A - SMP/MTs/SMPLB/Paket B 5. Angka Putus Sekolah

- SD/MI - SMP/MTs 6. Angka Mengulang - SD/MI - SMP/MTs 7. Angka Kelulusan - SD/MI - SMP/MTs

8. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 9. Rasio siswa/kelas - SD/MI - SMP/MTs 10. Rasio siswa/guru - SD/MI - SMP/MTs

(41)

Laporan Kinerja Tahun 2014 25 11. Jumlah Rintisan Sekolah

Berstandar Internasional (RSBI) - SD/MI

- SMP/MTs

12. Sekolah yang menerapkan pendidikan dan pengembangan seni tradisi

- SD/MI - SMP/MTs

13. Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang

SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C 14. Angka Partisipasi Murni (APM)

jenjang SMA/MA/SMK/ SMALB/Paket C

15. Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA

16. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK

17. Angka Mengulang jenjang SMA/MA/SMK

18. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA

19. Rasio jumlah siswa SMA:SMK 20. Rasio siswa/kelas (SMA/SMK) 21. Rasio siswa/guru SMA/SMK 22. Jumlah Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional

(RSBI/SBI) jenjang SMA/SMK 23. Sekolah jenjang SMA/MA/SMK

yang menerapkan pendidikan dan pengembangan seni tradisi 24. Persentase sekolah

berakreditasi

25. Persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah

26. Jumlah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi

Menurunnya secara berarti buta aksara penduduk di atas usia 15 tahun

Angka Melek Huruf usia di atas 15 tahun

(42)

Laporan Kinerja Tahun 2014 26 Meningkatnya mutu

pendidik dan tenaga kependidikan

1. Persentase Pendidik & tenaga kependidikan berkualifikasi akademik minimal S1/D4 2. Persentase Pendidik & tenaga

kependidikan bersertifikat profesi

2. Mewujudkan

fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi

Terwujudnya fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi

Jumlah hasil karya cipta mahasiswa yang dihasilkan

2.4 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN

Kesatu: Memperluas kesempatan untuk memperoleh pendidikan pada semua jenjang pendidikan, antara lain dengan melakukan percepatan penuntasan buta aksara kepada semua penduduk, menambah lembaga PAUD, membangun sarana dan prasarana yang memadai dan secara selektif memperhatikan potensi serta kebutuhan daerah guna mendorong penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun dan Wajar Dikmen 12 Tahun, pemberian bantuan imbal swadaya, menekan angka putus sekolah melalui penyediaan beasiswa dengan mengupayakan penerima beasiswa perempuan secara lebih proporsional untuk meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender dalam mendapatkan kesempatan pendidikan;

Kedua: Meningkatkan sosialisasi dan implementasi serta mengupayakan bantuan pendidikan serta subsidi lainnya dalam rangka menjamin perluasan kesempatan belajar serta peningkatan mutu pendidikan serta peningkatan akuntabilitasnya kepada masyarakat;

Ketiga: Meningkatkan kualitas dan kapasitas pengelolaan pendidikan serta melanjutkan restrukturisasi sistem penyelenggaraan sekolah luar biasa serta mengembangkan organisasi pendidikan yang terintegrasi di kabupaten/kota untuk memperkuat kerjasama dan koordinasi antara sekolah umum, kejuruan, dan sekolah agama;

(43)

Laporan Kinerja Tahun 2014 27 Keempat: Meningkatkan monitoring dan evaluasi pemanfaatan dana bantuan termasuk imbal swadaya serta pengawasan dan akuntabilitas kinerja kabupaten/kota, sekolah dan lembaga pendidikan;

Kelima: Mengupayakan tambahan ruang kelas baru dan unit sekolah baru termasuk penyediaan guru secara selektif, rehabilitasi dan revitalisasi bangunan sekolah, serta penambahan ruang fungsional (perpustakaan, ruang olahraga, ruang laboratorium) yang dilengkapi dengan sarana /peralatan pendukungnya;

Keenam: Mengembangkan pendidikan alternatif bagi anak – anak yang tidak dapat mengikuti pendidikan pada lembaga pendidikan reguler, khususnya bagi anak berbakat, masyarakat miskin, masyarakat berpindah – pindah, anak jalanan, masyarakat terpencil, masyarakat di daerah bermasalah dan pengungsi dengan menyelenggarakan pendidikan khusus seperti SD Kecil, SD Satu Guru, SD Multi-kelas, SLTP-MTs terbuka, SLTP Kelas Jauh/Guru Kunjung disesuaikan dengan kondisi dan situasi daerah, dan mengembangkan sekolah percontohan, serta memberikan pelayanan pendidikan tambahan bagi siswa yang memiliki daya serap rendah (slow learners) dan anak – anak yang memerlukan bantuan – bantuan khusus; Ketujuh: Meningkatkan advokasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang perlunya pendidikan bagi anak – anak, serta melanjutkan program beasiswa bagi anak – anak dari keluarga tidak mampu termasuk beasiswa untuk menarik anak yang masih berada di luar sistem sekolah akibat faktor kemiskinan dengan tetap memberikan perhatian pada keadilan dan kesetaraan gender;

Kedelapan: Mengembangkan sekolah berkawasan lokal untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan meningkatkan sekolah reguler menjadi sekolah berstandar nasional dan sekolah bertaraf internasional.

Orientasi pembangunan pendidikan ini direpresentasikan ke dalam berbagai variabel dan aspek program pembangunan yang terinci dalam pilar – pilar pembangunan pendidikan di Provinsi Jawa Timur, yaitu :

(44)

Laporan Kinerja Tahun 2014 28 1. Pemerataan dan Perluasan Akses

Diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan sesuai dengan prioritas pembangunan pendidikan di Jawa Timur. Kecuali itu juga memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik.

Kendala yang menjadi penghambat dalam upaya melaksanakan peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar adalah kondisi sosial ekonomi, budaya serta geografi dan demografi.

2. Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing

Diarahkan pada kecakapan hidup bersama dalam keragaman, peningkatan taraf hidup masyarakat, peningkatan daya saing bangsa, dan pembentukan karakter bangsa, khususnya bagi warga masyarakat Jawa Timur. Mutu pendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai humanisme yang meliputi keteguhan iman dan takwa serta berakhlak mulia, etika, wawasan kebangsaan, kepribadian tangguh, ekspresi estetika dan kualitas jasmani.

3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik

Diarahkan pada reformasi pendidikan secara efektif, efisien dan akuntabel, pembangunan pendidikan di Jawa Timur juga untuk mendukung realisasi pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN serta memberikan pelayanan yang bermutu, efektif, efisien sesuai kebutuhan masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Timur Tahun 2009-2014 telah menetapkan arah kebijakan yang terkait langsung dengan Perluasan dan Peningkatan Aksesibilitas Layanan Pendidikan yang merupakan sub agenda dalam RPJMD Jatim, adapun strategi pencapaian kebijakan yang ditempuh adalah:

(45)

Laporan Kinerja Tahun 2014 29 1. Perluasan dan Pemerataan Kesempatan Belajar

Upaya peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar seringkali terkendala oleh kondisi sosial ekonomi, budaya serta geografi dan demografi, sehubungan dengan itu maka strategi yang akan ditempuh adalah :

a. Terus mengupayakan keberlanjutan program pendanaan Biaya Operasional Sekolah (BOS) Wajar Pendidikan Dasar 9 Tahun baik dana dari pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten/kota, disertai dengan sosialisasi, pembinaan dan pengendalian yang tertib dan akurat dalam rangka menjaga kepercayaan semua pihak tentang manfaat program tersebut;

b. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan Wajar; c. Rekrutmen Pendidik dan Tenaga Kependidikan d. Perluasan Pendidikan Wajar pada jalur non-formal;

e. Perluasan Akses Pendidikan Keaksaraan bagi Penduduk Usia> 15 tahun;

f. Perluasan Akses SLB dan Sekolah Inklusif;

g. Pengembangan pendidikan layanan khusus bagi anak usia wajar dikdas di daerah terpencil/kepulauan, daerah yang berpenduduk jarang dan terpencar, serta daerah terisolasi dan anak jalanan;

h. Perluasan Akses PAUD i. Pendidikan Kecakapan Hidup

j. Perluasan Akses SMA/SMK dan SM Terpadu;

k. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sarana Pembelajaran jarak jauh;

l. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Perluasan Akses SMA/SMK/SM terpadu, SLB.

2. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan

Pada dasarnya indikator mutu pendidikan adalah kualitas lulusannya, sedangkan aspek yang sangat dominan dalam peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan adalah guru, manajemen, fasilitas, kurikulum, sistem yang digunakan serta dana yang tersedia, sehubungan dengan itu maka strategi yang akan ditempuh adalah :

(46)

Laporan Kinerja Tahun 2014 30 a. Implementasi dan penyempurnaan standar pendidikan yang telah ada dan penguatan peran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP);

b. Pengawasan dan penjaminan mutu secara terprogram dengan mengacu pada SNP;

c. Perluasan dan peningkatan mutu akreditasi oleh Badan Akreditasi; d. Pengembangan guru sebagai profesi;

e. Pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan ; f. Peningkatan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan ; g. Perbaikan dan pengembangan sarana prasarana;

h. Perluasan pendidikan kecakapan hidup;

i. Pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal di setiap Kabupaten/Kota;

j. Pembangunan sekolah bertaraf internasional;

k. Akselerasi jumlah program studi kejuruan, vokasi, dan profesi;

l. Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan; kegiatan ini berupa pengembangan system, metode, dan materi pembelajaran dengan menggunakan ICT.

3. Peningkatan Efisiensi Manajemen Pendidikan

Kebijakan strategis dalam rangka peningkatan good governance, akuntabilitas, dan pencitraan publik pendidikan secara keseluruhan dapat digambarkan sebagai berikut.

Sesuai dengan kondisi sosial ekonomi dan budaya sekolah, pada dasarnya efisiensi manajemen pendidikan sangat ditentukan oleh ketepatan sosialisasi program, koordinasi, disiplin, etos kerja serta kecermatan perencanaan, sehubungan dengan itu perlu ditempuh strategi :

a. Peningkatan monitoring dan evaluasi dengan fokus pada supervisi (pembinaan dan pembimbingan) yang intensif, tertib dan akuntabel; b. Review terhadap pelaksanaan program ;

Gambar

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia 7  -12 tahun dan lulusan  mengalami penurunan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian Wahid (1987) penyimpanan dengan cara dikeringanginkan akan mengurangi kelembaban pada bagian pangkal batang dan akar yang terputus dibandingkan

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbandingan Nilai Gizi Komposit Tepung Sukun dan

Diterimanya H3 memiliki arti bahwa sikap evaluatif penonton yang menganggap bahwa ada kesesuaian antara aktor dengan merek yang berasosiasi dengannya selama drama

Pembahasan konsep teoretis dan aplikatif tata bunyi bahasa Indonesia yang meliputi produksi bunyi bahasa (fon) dan penataan fonem sebagai dasar pengajaran bahasa

Berdasarkan hasil temuan diatas, dapat diketahui bahwa strategi penghidupan yang dilakukan oleh para pedagang kaki lima di Yogya, Hanoi, Surigao, Kigali dan Johannesburg adalah

No Per Akun Per Kegiatan Pagu S.D Bulan Lalu Bulan ini S.D Bulan ini Sisa Dana S/D Bulan

Soebandi Tahun 2020 dicantumkan sasaran-sasaran strategis dinas, indikator kinerja, target kinerja, dan program-program utama yang dilaksanakan untuk mewujudkan

tahunan meliputi sasaran strategis, sasaran program, sasaran kegiatan utama, indikator kinerja sasaran atau indikator kinerja utama dan target yang ingin dicapai dalam