• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI 1 PENDAHULUAN (PENGERTIAN TEORI) 10/8/2010. Bandi,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATERI 1 PENDAHULUAN (PENGERTIAN TEORI) 10/8/2010. Bandi,"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI 1

PENDAHULUAN

(2)

Pengertian Teori

Suwardjono (2006)



Sesuatu yang abstrak



Sesuatu yang ideal (peraturan/standar/norma)



Lawan/pasangan sesuatu yang nyata/praktis



Penjelasan ilmiah

(3)

Definition of Theory



Bentuk paling sederhana dr teori adlh

pernyataan tentang keyakinan (

belief

) yg

dinyatakan dlm suatu bahasa (=

hypothesis

,

proposition

)



Braithwaite,R. (1968)

Scientific Explanation



A scientific theory is a deductive system in which

observable consequences logically follow from the

conjunction of observed facts with the set of the

fundamental hypotheses of the system

(4)



Popper, K (1968) ,

The Logic of Scientific

Discovery

–lebih menekankan pd sifat

alami dari teori ketimbang

logikanya-“

Theories are nets cast to catch what we call

‘the world’, to rationalize, to explain and to

master it

(5)

Wikipedia

 Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil

yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.

 Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang

satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta



teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau

kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau

fenomena sosial tertentu

(6)



Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi

menurut metode ilmiah.



Teori merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti

kebenarannya.



Teori dibangun untuk menjelaskan, meramalkan, dan

menguasai fenomena tertentu (misalnya, benda-benda

mati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah laku

hewan).



Teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan

(misalnya: apabila kucing mengeong berarti minta

makan).



Sebuah teori membentuk generalisasi atas banyak

observasi dan terdiri atas kumpulan ide yang koheren

(7)



Istilah

teoritis

dapat digunakan untuk

menjelaskan sesuatu yang diramalkan

oleh suatu teori namun belum pernah

terobservasi.



Contoh, sampai dengan akhir-akhir ini, lubang

hitam dikategorikan sebagai teoritis karena

diramalkan menurut teori relativitas umum

tetapi belum pernah teramati di alam.

(8)



Terdapat miskonsepsi yang menyatakan

apabila sebuah teori ilmiah telah

mendapatkan cukup bukti dan telah teruji

oleh para peneliti lain, tingkatannya akan

menjadi hukum ilmiah.



Hal ini tidaklah benar karena definisi hukum

ilmiah dan teori ilmiah itu berbeda.



Teori akan tetap menjadi teori, dan

hukum akan tetap menjadi hukum

(9)



Di dalam sebuah teori terdapat beberapa

elemen yang mengikutinya, untuk

mempersatukan variabel-variabel yang

terdapat di dalam teori tersebut.

1.

konsep

.

2.

Scope

.

3.

relationship

.

(10)

konsep.

 adalah sebuah ide yang diekspresikan dengan symbol atau kata.  Konsep dibagi dua

1. simbol dan 2. definisi.

 Dalam ilmu alam, simbol seperti:

 ”∞” = tak terhingga,  ”m”= Massa, dan lainya.

 Dalam ilmu sosial konsep lebih diekspresikan dengan kata-kata

tidak melalui simbol-simbol.

 Neuman (2003) kata-kata = simbol, karena bahasa itu sendiri

adalah simbol.

 Mempelajari konsep dan teori seperti mempelajari bahasa.  Konsep selalu ada di mana pun dan selalu kita gunakan.

(11)

Scope



Teori memiliki konsep.



Konsep ada yang bersifat abstrak dan ada yang bersifat

kongkret.



Teori dengan konsep-konsep yang abstrak dapat

diaplikasikan terhadap fenomena sosial yang lebih luas,

dibanding dengan teori yang memiliki konsep-konsep

yang kongkret.

 Contohnya, teori Lord Acton

 ”kekuasaan cenderung dikorupsikan”.

 “kekuasaan” dan “korupsi” ada pada lingkup yang abstrak.

 “kekuasaan” dalam lingkup kongkret sepeti presiden, raja, jabatan ketua RT,dll.

 “korupsi” dalam lingkup kongkret seperti korupsi uang.

(12)

relationship.

 Teori merupakan relasi dari konsep-konsep atau teori merupakan

bagaimana konsep-konsep berhubungan.

 Hubungan ini seperti pernyataan sebab-akibat (causal statement) atau proposisi.

 Proposisi adalah sebuah pernyataan teoritis yang memperincikan

hubungan antara dua atau lebih variabel, memberitahu kita

bagaimana variasi dalam satu konsep dipertangggung jawabkan oleh variasi dalam konsep yang lain.

 Peneliti yg melakukan tes empiris atau mengevaluasi sebuah

hubungan itu, disebut sebuah hipotesis.

 Sebuah teori sosial juga terdiri dari sebuah mekanisme sebab

akibat, atau alasan dari sebuah hubungan, sedangkan mekanisme sebab akibat adalah sebuah pernyataan bagaimana sesuatu bekerja.

(13)



Teori keputusan



Teori Keputusan berasal dari teori

kemungkinan



merupakan konsekuensi dari beberapa

keputusan yang telah dievaluasi.



Teori Keputusan digunakan untuk berbagai

macam ilmu bidang studi, terutama bidang

ekonomi.

(14)

Classifying Theories

Teori Descriptive or Prescriptive (positif vs. normatif) Reasoning Language 1. Deduction 1. Syntactic

(is it logically sound?) (what are the rules?)

2. Induction 2. Semantics

(what evidence is there) (what does it mean?) 3. Pragmatics

(what effect will it have) (Hendriksen, 2001)

(15)

Theory as Language



Sebagai bahasa bisnis



Tiga pertanyaan yg harus dijawab

berkenaan dengan bahasa, kata, prasa



Efek apa yg dimiliki ‘kata’ terhadap pendengar?



Apa maknanya, jika ada, yg dimiliki ‘kata’ tsb?



Apakah ‘kata’ mengandung arti yg logis (

logical

(16)



Pragmatik –studi tentang efek dari bahasa



Semantik –studi tentang makna (

meaning

)

dr bahasa



Sintaktik –studi tentang logika atau

susunan (

logic or grammar

) dari bahasa

(17)

Pragmatics



Relasi berkenaan dg efek dari ‘kata’ atau ‘simbol’

terhadap manusia



Bagaimana konsep akuntansi, dan dunia nyata

berhubungan dg peristiwa atau obyek,

mempengaruhi perilaku manusia.



Bagaimana orang bereaksi atas pesan yg sama dlm

cara yang berbeda-standar akuntansi-mendukung

dan melobi

(18)

Semantics



Berkenaan dengan keterkaitan dari ‘kata’,

sinyal atau simbol dengan obyek atau

peristiwa dunia nyata



Hal ini dicapai dlm kaitannya dengan

premis dan konklusi individual, tetapi tidak

untuk jalur logika (argumen) yang hanya

dpat dinilai untuk validitas

(19)



Contoh,

P1: semua akun aset dan kontra-aset memiliki saldo

debit

P2: Retur penjualan adlh bukan akun aset.

C: Retur penjualan memiliki saldo debit



P1 salah, P2 benar, tetapi mengacu pd C adlh

benar dengan melihat pada dunia nyata



Dalam akuntansi, i.e. kita memiliki satu konsep

depresiasi tetapi ada beberapa cara berbeda

tentang pengukurannya

(20)

Syntactics



Aturan (

Rules

) tentang bahasa yang

digunakan



Mengacu pd aturan tentang gramatika dan

matematika



Metodologi analitikal scr mendasar

mengandalkan pada silogisme



Jika gabungan dari premis adalah valid,

(21)

Syntactics



Contoh,

P1: semua aset yg terkait dg aset memiliki

saldo debit

P2: akunt akumulasi depresiasi terkait dengan

aset

C: akun akumulasi depresiasi memiliki saldo

debit



Silogisme adlh secara jelas tidak benar.



Jika logika adlh valid, jika kedua P adlh

(22)

Theory as Reasoning



Debat tentang apakah teori mrp arus

argumen:



Dari umum ke khusus (deduktif). Akuntansi

biasanya melakukan deduksi (

deduce

) prinsip

akuntansi atau postulat unt memberikan

aplikasi kongkrit atau aturan



Dari khusus ke umum (induktif).

Prinsip akuntansi diinduksi (

induced

) dari

praktek kini yang terbaik.

(23)

Deductive Reasoning



contoh,

P1: Semua akun aset memiliki saldo debit.

P2: akun kas adalah satu akun aset

C : akun kas memiliki saldo debit



Tujuan adalah bagian penting dari proses

deduktif. P1 & P2 adalah lebih bersifat

umum. C adalah lebih khusus pada akun

kas.

(24)



Keunggulan dari metode ini;



Jika postulat atau premis salah, konklusi bisa juga

salah



Memberikan basis bagi aturan praktikal.



Kritik;



Salah memahami makna dari teori



Suatu teori tidak mesti menjadi seluruhnya praktikal



Tujuan utama dari teori memberikan suatu

kerangka bagi pengembangan ide baru atau

prosedur baru dan untuk membantu pembuatan

pilihan di antara prosedur alternatif.

(25)

Inductive Reasoning



Contoh,

P1: akun kas adalah satu akun aset dan memiliki saldo

debit.

P2: akun mesin adalah satu akun aset, dan memiliki

saldo debit.

P3: akun tanah adalah satu akun aset, dan memiliki

saldo debit.

C : semua akun aset memiliki saldo debit



P1, P2, & P3 adalah spesifik unt tiap akun, C

(26)



Argumen berawal dari seperangkat contoh

tertentu, klaim bahwa ia akan representatif dari

beberapa yang lebih luas, maka akan

menyimpulkan beberapa generalisasi tentang

keseluruhan tersebut.



keuanggulan;



Tidak mesti terkonstrain oleh suatu struktur



Bebas untuk membuat observasi relevan



Keterbatasannya



Dipengaruhi oleh ide tentang keterkaitan/observasian

relevan



Data mentah dalam akuntansi mungkin bisa berbeda.

(27)

Theory as Script



Suatu teori mungkin bisa



Memprediksi (

to set forth

) dan menjelaskan

apa dan bagaimana informasi keuangan

disajikan dan dikomunikasikan kepada

pemakai data akuntansi (deskriptif atau

positif)



Mengatur (

to prescribe

) data apa yang

mungkin bisa dikomunikasikan dan

bagaimana bisa disajikan. (preskriptif atau

normatif)

(28)

Positive (descriptive)



Lebih pada sifat teori induktif



Berusaha unt menemukan bagaimana

manajemen atau pihak lain menentukan

cara mana terbaik bagi mereka.



Lebih pada penjelasan tentang APA dan

(29)

Normative (prescriptive)



Menjelaskan lebih pada ‘apa yang

seharusnya’ ketimbang ‘apa adanya’



Berusaha unt menemukan cara terbaik

(30)



Teori permainan



bagian dari ilmu matematika



mempelajari interaksi antar agen, di mana tiap

strategi yang dipilih akan memiliki

payoff

yang

berbeda bagi tiap agen.



Pertama kali dikembangkan sebagai cabang tersendiri

dari ilmu matematika oleh Oskar Morgenstern dan

John von Neumann,



Pendukung/kontributor:

 John Nash (AS), Reinhard Selten (Jerman), dan John

Harsanyi (AS) pada tahun 1999 dan

 Thomas Schelling (AS, Robert Aumann (Israel) tahun 2005,

dan

(31)

 Teori Struktur Modal

1. Miller-Modligianinilai perusahaan adalah tak terpengaruh oleh

gabungan pendanaan, maka struktur modal irelevan: nilai dg

leverage=nilai tanpa leverage

2. The Trade-Off Theory  struktur modal optimal adl representasi suatu

trade-off antara kemanfaatan pajak atas utang & biaya kebangkrutan

3. The managerial incentives theory  struktur modal optimal

menggambarkan mekanisme kontrol optimal bagi saling dorong

(adverse incentives) yg timbul krn terlalu kecil utang dan terlalu besar utang

4. The Pecking Order Theory  struktur modal optimal kadang

tergantung pd salah penilaian minimum (minimum mispricing) yang disebabkan oleh pihak luar yg memiliki lebih sedikit informasi daripada pihak dalam.

5. The neutral mutation hypothesis  pershn jatuh ke dalam kebiasaan

pendanaan yg tidak berdampak pd nilai perusahaan

6. Market timing hypothesis  struktur modal adl hasil dari penentuan

waktu kumulatif historis pasar (historical cumulative timing of the

market) oleh manajer.

(32)

Contoh Teori

Modigliani and Miller (MM)



Keduanya mempublikasikan paper teoretis

yang tlh mengubah cara orang berfikir

tentang

financial leverage

.



Keduanya memenangi

Nobel prizes in

economics

dari teori yang dibangunnya.



Paper MM dipublikasi pd tahun 1958 dan

1963. Miller memiliki paper lain pd tahun

1977, yang berbeda dlm asumsinya tentang

pajak dibanding paper MM.

(33)

MM: assumptions

 Persh adl homogen berdasarkan risiko bisnis.

 Ekspektasi Investor identik tentang laba mendatang perusahaan.  Tidak ada biaya transaksi.

 Semua utang bebas risiko (riskless), dan individual/perusahaan dpt

meminjam jumlah dana tak terbatas pd tingkat bebas risiko.

 Semua aruskas permanen (perpetuities). Hal ini mengimplikasikan

utang jk panjang (perpetual debt) diterbitkan, pertumbuhan perusahaan nol, dan EBIT harapan konstan dalam jk panjang.

 Tak ada pajak (dalam paper pertama MM (1958), tetapi paper

berikutnya menambahkan asumsi ada pajak).

 Tidak ada biaya agensi atau biaya tekanan keuangan.

(34)

MM membuktikan, dg beberapa asumsi, bhw nilai

perusahaan adalah tak terpengaruh oleh gabungan

pendanaan, maka struktur modal irelevan: nilai dg

leverage

=nilai tanpa leverage

Proposisi I: VL = VU.

Adanya peningkatan dlm ROE yg diakibatkan oleh

financial leverage

pd akhirnya diimbangi oleh

peningkatan risiko (i.e., r

s

), maka WACC konstan.

Proposisi II:

(35)

Dengan data berikut hitung V, S, r

s

, dan WACC unt

perusahaan U dan L.



Tingkat risiko persh U dan L sama.



EBIT

U,L

= $500,000.



Persh U tidak memiliki utang; r

sU

= 14%.



Utang Persh L $1,000,000 dg r

d

= 8%.



Asumsi MM tetap digunakan.

(36)

V

U

= = = $3,571,429.

V

L

= V

U

= $3,571,429.

EBIT

r

sU

$500,000

0.14

(37)

Menghitung nilai pasar utang dan

ekuitas persh L.

V

L

= D + S = $3,571,429

$3,571,429 = $1,000,000 + S

S = $2,571,429.

(38)

Menghitung rsL.

r

sL

= r

sU

+ (r

sU

- r

d

)(D/S)

= 14.0% + (14.0% - 8.0%)

(

)

= 14.0% + 2.33% = 16.33%.

$1,000,000

$2,571,429

(39)

4. Proposisi I mengimplikasikan WACC = rsU. Memverifikasi persh L dg menggunakan rumus WACC.

WACC= w

d

r

d

+ w

ce

r

s

= (D/V)r

d

+ (S/V)r

s

= (

)

(8.0%) + (

)

(16.33%)

= 2.24% + 11.76% = 14.00%.

$1,000,000 $3,571,429 $2,571,429 $3,571,429

(40)

Implications of the MM Theory

for manager

What does capital structure theory prescribe for corporate

managers?

1. MM, No Taxes: Capital structure is irrelevant--no

impact on value or WACC.

2. MM, Corporate Taxes: Value increases, so firms

should use (almost) 100% debt financing.

3. Miller, Personal Taxes: Value increases, but less

than under MM, so again firms should use (almost)

(41)

Implications of the MM Theory



Dg pajak

korporasi nilai persh maksimum jika didanai

seluruhnya dg utangimposible



Dlm praktik ada restriksi yg perlu dipertimbangkan

1. Restriksi institusional dan legal (ada institusi yg tidak akan

membeli saham persh yg melebihi batas rasio utang-modal)

2. Ada biaya kebangkrutan yg mungkin mendorong manajemen

unt tidak meningkatkan rasio utang-modal terlalu tinggi

3. Tameng pajak bunga mungkin melemahkan pendapatan yg dpt

dipajaki (hal ini menyarankan batas atas jumlah utang)

4. Adanya konflik kepentingan antara stockholders dan

bondholders.



Kisaran luas rasio utang-modal dlm pasar

mengindikasikan bhw proposisi MM yg awal (tanpa

(42)

Contoh Teori:

Tradeoff theory



Persh hrs mensulih-berganti (

trade off

) atau

menyeimbangkan keuntungan pajak atas utang

melawan kerugian atas tekanan keuangan



Berangkat dr tanpa utang ke beberapa utang yg

menurunkan WACC disebabkan oleh keuntungan

pajak



Mungkin ada kisaran besar yg melingkupi

kombinasi D/E tidak terlalu menjadi masalah



Pd akhirnya, terlalu banyak utang meningkatkan

risiko yg akan menaikkan Re dan Rd (& thus

meningkatkan WACC) lebih besar daripada

manfaatan pajak.

(43)

Contoh Teori:

Pecking order theory



Dg melonggarkan asumsi pasar ‘sempurna’ dg

mengasumsikan bahwa informasi tidak

simetrik Manejemen persh dianggap memiliki

informasi lebih banyak tentang prospek

mendatang perusahaan daripada investor luar.



Persh menggunakan dana internal (yg lbh

murah disebabkan oleh biaya penerbitan utang

atau saham) lbh dulu sebelum dana eksternal



Jika persh harus menggunakan pendanaau dari

luar, maka:

(44)

Pecking order theory

 Alasan penggunaan utang dahulu, baru ekuitas:

 sinyal kepada pasar, dg asimetri informasi: jika persh beroperasi dg baik, maka

1) Manajemen enggan share kesuksesan dg pemegang ekuitas baru

2) Manajemen berharap persh akan memiliki cukup arus kas unt memenuhi pembayaran utang tetap

 Jika persh dianggap beroperasi dg buruk, maka:

1) Manajemen dg senangnya share kinerja tsb dg pemegang ekuitas baru 2) Manajemen berharap perush memilik masalah dg pembayaran utang

tetap mendatang.

 Lbh sederhana, manajemen tidak akan pernah menjual saham baru jika

mereka berfikir bhw sahamnya murah, manajemen menerbitkan ekuitas baru berarti bhw manajemen berfikir sahamnya sekarang mahal, atau bhw prospek persh mendatang tidak baik

 Manajemen tidak akan pernah menerbitkan ekuitas baru jika mereka berfikir  Teori ini menjelaskan keputusan marjinal unt menerbitkan utang atau ekuitas,

rasio D/E jangka panjang menjadi hasil kumulatif dari serangkaian keputusan jangka pendek.

(45)

Contoh Teori:

asymmetrical information theory



Informasi asimetri ada jika satu pihak di pasar memiliki

informasi yg tidak dimiliki pihak lain.



Awalnya teori: Pengusaha dlm pasar tenaga kerja sering

memiliki informasi lbh banyak tentang status sekarang

mendatang perusahaanya daripada asosiasi usaha atau

pekerja, dan dpt menggunakan kelebihannya ini sbg

basis negosiasi. Namun hal ini dpt dilihat sbg suatu

ketidak sempurnaan dlm bekerjanya mekasinisme pasar

dan bisa menyebabkan inefisiensi ekonomik.



George Arthur Akerlof (1940- ) = ahli ekonomi Amerika,

yg pertama menyatakan problema pemilihan serba salah

(

problema lemon

), yg muncul dari informasi asimetri

 Sumber: George Arthur Akerlof, 'The Market for "lemons": Quality

(46)

asymmetrical information theory

 Informasi asimeteri bisa menyebabkan:

1. Pemilihan serba salah (adverse selection ), dan 2. Penyimpangan moral manajemen (moral hazard)

 problema pemilihan serba salah (problema lemon), yg muncul dari

ketidakmampuan pedagang/pembeli unt membedakan kualitas produk tertentu.

 Contoh:

 pasar mobil bekas, seorang pedagang memiliki sangat banyak informasi produk yg pembeli/penjual lain di pasar tidak memiliki, sehingga dia berada pd keuntungan komparatif dibanding pihak lain yg tak dpt mengatakan

bahwa dia menjual 'lemon' (mobil kualitas buruk).

 Akibatnya, ada risiko yg meliputi pembelian brg bagus, sementara pembeli dg harga lbh rendah mau mengambil risiko ini, dan pedagang yg menjual mobil berkualitas tidak ingin menjual pd harga rendah tersebut.

 Ada tiga komponen dlm teori pemilihan serba salah (‘lemon’):

(1) Ada perbedaan acak dlm kualitas produk di pasar; (2) Ada asimetri atas informasi tentang kualitas produk;

(47)

Pentingnya Asimetri Informasi



asimetri informasi meliputi dua tipe yakni

(1)pemilihan sulit/tidak menguntungkan (adverse selection)

jika satu pihak (manajer atau orang dalam) memiliki kemanfaatan informasi melebihi pihak lain, banyak cara bagi manajer dan orang dalam lainnya dapat mengeksploitasi kemanfaatan informasi

mereka pada biaya pihak luar, sedangkan

(2)penyimpangan perilaku (moral hazard).

 jika satu pihak dapat mengamati tindakan pihak lain dalam transaksi.



Manejemen menghindari penjualan saham baru dan

(48)

Teori Trade-off dan informasi asimetri



Dg menggabungkan

Teori Trade-off dan informasi

asimetri dpt menjelaskan perilaku perusahaan:

1. Pendanaan dg utang memberikan manfaat disebabkan oleh

biaya bunga dpt dikurangkan pd pajak

2. Tekanan keuangan dan biaya agensi membatasi penggunaan

utang (biaya>manfaat pajak)

3. Krn asimetri informasi dan flotation cost, persh bertumbuh

rendah harus mengikuti pecking order

4. Krn asimetri informasi, persh hrs mempertahankan cadangan

kapasitas meminjam unt dpt mengambil manfaat dari kesempatan investasi yg baik, tanpa harus menerbitkan saham dg harga rendah

(49)

Contoh Teori

Teori tentang Dividen

Apakah Investor Memilih Pembayaran Tinggi

atau Rendah? Ada 3 teori untuk

menjawabnya

1.

Irrelevant:

 Investor tidak peduli bagaimanapun pembayaran

dividen dirancang.

2.

Bird-in-the-hand:

 Investor lebih memilih pembayaran dividen tinggi.

3.

Tax preference:

 Investor lebih memilih pembayaran dividen rendah

(50)

Contoh Teori:

Dividend Irrelevance Theory



Investor memandang tidak berbeda (indifferent) antara

dividen dan keuntungan modal karena laba ditahan

(retention-generated capital gains).

 Jika investor menginginkan kas, mereka dapat menjual saham  Jika investor tidak ingin kas, mereka dapat menggunakan

dividen untuk membeli saham.



Modigliani-Miller mendukung irrelevance, tetapi teori

mereka didasarkan pada asumsi tak realistis:

 tidak ada pajak atau biaya transaksi, dan oleh kaerenanya bisa

jadi salah.

(51)

Dividend Irrelevance Theory --Pembuktian

Proposisi:



Walau dividen itu relevan, akan tetapi kebijakan dividen

adalah tidak relevan

(

While dividends are relevant, the

dividend policy is irrelevant

)

.

Contoh 1



Anggap perusahaan, dg 100 lembar saham, memiliki arus

kas sebesar $100 dalam periode selanjutnya. Asumsikan

bahwa tingkat diskonto= 10%.



Perhatikan kebijakan dividen perusahaan berikut:

 1. Membayar dividen $1 tiap tahun. Harga saham akan sebesar

1

P

0

= --- = $10

(52)

Dividend Irrelevance Theory --Pembuktian

Contoh 1

2. Membayar dividen $2 periode berikutnya dan membayar

sisa sebelumnya.

 Untuk membayar dividen $2, perusahaan harus menerbitkan utang

sebesar $100 tahun berikutnya. Akibatnya, perusahaan harus membayar bunga sebesar

$10 = 10% x $100 (tingkat diskonto= 10%.) dalam periode berikutnya mulai dari tahun 3.

 Hal ini mengimplikasikan bahwa perusahaan hanya memiliki $90

untuk membayar dividen, atau $.90 per lembar.

 Dengan demikian, harga saham

2

1

.90

P

0

= --- + --- x --- = $10

1 + .10 1 + .10

.10

Sama seperti sebelumnya.

(53)

Dividend Irrelevance Theory --Pembuktian

Contoh 1

3. Membayar tiap pemegang saham 1 lembar saham

 Oleh karenanya perusahaan memiliki 200 lembar saham yang

beredar hari ini. Selama tiap pembayaran hak (entitles) dividen hanya $.50, maka perusahaan harus menjual saham pada:

.50

P0 = --- = $5

.10

Namun demikian, tiap pemilik awal sekarang memiliki dua lembar saham, kemakmurannya=

2 x P

0

= $10

(54)

Dividend Irrelevance Theory

--Pembuktian

Contoh 2

Anggap semua ekuitas suatu perusahaan memiliki arus kas residual (arus kas dikurangi investasi neto) $2,000. Jika nilai perusahaan (termasuk residual $2,000) sebesar $42,000 dan memiliki 1,000 lembar saham yang beredar, perhatikan dua kebijakan dividen perusahaan berikut:

1. Membayar dividen $2.

 Nilai Ex-dividend sebesar $40,000/1,000=$40

 sehingga kemakmuran pemegang saham sebesar $42.

2. Membayar dividen $3 dan menaikkan $1,000 dalam ekuitas.  Harga Ex-dividend adalah $39,000/1,000=$39;

 jumlah saham baru adalah $1,000/39 = 25.64;

 Harga Ex-dividend setelah pendanaan ekuitas baru adalah $40,000

--- = $39 1,025.64

 sehingga kemakmuran pemegang saham awal (original shareholder's wealth) sebesar

(55)

Contoh Teori:

Bird-in-the-Hand Theory



Investor berpikir bahwa dividen

adalah kurang berisiko daripada

potensi keuntungan modal

mendatang (

potential future capital

gains

),



Oleh karenanya mereka suka dividen.



Jika benar demikian, pembayaran dividen

tinggi akan berakibat biaya modal (k

s

)

rendah, dan harga saham (P

0

) tinggi.

(56)

Contoh Teori:

Tax Preference Theory



Laba ditahan menyebabkan keuntungan

modal, yang dipajaki pada tarif lebih

rendah daripada dividen (di U.S):

maksimum 28% vs. lebih dari 39.6%.



Pajak keuntungan modal juga

ditangguhkan.



Hal ini dapat menyebabkan investor untuk lebih

memilih perusahaan dengan tingkat pembayaran

dividen (

payouts

), i.e. pembayaran rendah

(57)

Apa Implikasi Ketiga Teori bagi

Manajer?

Jika ada, mana yang benar?

Mengatur pembayaran

dividen rendah

Tax preference

Mengatur pembayaran

dividen tinggi

Bird-in-the-hand

Apapun pembayaran

dividen



 OK





Irrelevance

Implikasi

Teori

(58)

Efek Kebijakan Dividen pada Harga

Saham

(59)

Efek Kebijakan Dividen pada Biaya

Modal

(60)

Referensi

1.

Neuman, W. L. 2003.

Social Research

Methods: Qualitative & Quantitative

Approach.

London: Sage, hal. 42, dalam

wikpedia.org

2.

Brigham, Eugene F. dan Philip R. Daves.

2004.

Intermediate Financial

Management

8th. Ed., USA:

South-Western.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil VSM, diperoleh kurva loop histerisis untuk sampel A seperti pada Gambar 3, besar medan koersif sampel A sebesar 44,5 Oersted.. Kurva loop

Pengumpulan data penelitian terdiri 2 jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat langsung dari perusahaan melalui metode wawancara dengan

Untuk itu disarankan Puskesmas Kentara Kecamatan Laeparira agar meningkatan performa dalam penyelenggaraan Program BPJS-Kesehatan di Puskesmas Kentara dalam hal pemberkasan

1) Bagi Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tegal, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam meningkatkan pelaksanaan supervisi akademik pengawas untuk

Pertumbuhan merupakan penambahan ukuran panjang atau berat dalam waktu tertentu, pertumbuhan terjadi apabila ada kelebihan energi penelitian ini sejalan dengan

purulen. 12,13 Benda asing pada pasien ini sudah 3 hari, namun saat bronkoskopi tidak ditemukan adanya reaksi inflamasi maupun sumbatan yang berarti, ini mungkin karena

Dari karakter yang diamati ditemukan adanya keragaman.pengamatan pada panjang daun ditemukan 1 kulttivar mempunyai panjang daun dengan kriteria sangat pendek (skor

Karya cipta produk kreatif dan inovatif ditransformasikan oleh merek sebagai daya pembeda (membedakan produk satu dengan produk yang lain, jasa yang satu dengan jasa yang