MATERI 1
PENDAHULUAN
Pengertian Teori
Suwardjono (2006)
Sesuatu yang abstrak
Sesuatu yang ideal (peraturan/standar/norma)
Lawan/pasangan sesuatu yang nyata/praktis
Penjelasan ilmiah
Definition of Theory
Bentuk paling sederhana dr teori adlh
pernyataan tentang keyakinan (
belief
) yg
dinyatakan dlm suatu bahasa (=
hypothesis
,
proposition
)
Braithwaite,R. (1968)
Scientific Explanation
–
“
A scientific theory is a deductive system in which
observable consequences logically follow from the
conjunction of observed facts with the set of the
fundamental hypotheses of the system
”
Popper, K (1968) ,
The Logic of Scientific
Discovery
–lebih menekankan pd sifat
alami dari teori ketimbang
logikanya-“
Theories are nets cast to catch what we call
‘the world’, to rationalize, to explain and to
master it
”
Wikipedia
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil
yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang
satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta
teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau
kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau
fenomena sosial tertentu
Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi
menurut metode ilmiah.
Teori merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti
kebenarannya.
Teori dibangun untuk menjelaskan, meramalkan, dan
menguasai fenomena tertentu (misalnya, benda-benda
mati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah laku
hewan).
Teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan
(misalnya: apabila kucing mengeong berarti minta
makan).
Sebuah teori membentuk generalisasi atas banyak
observasi dan terdiri atas kumpulan ide yang koheren
Istilah
teoritis
dapat digunakan untuk
menjelaskan sesuatu yang diramalkan
oleh suatu teori namun belum pernah
terobservasi.
Contoh, sampai dengan akhir-akhir ini, lubang
hitam dikategorikan sebagai teoritis karena
diramalkan menurut teori relativitas umum
tetapi belum pernah teramati di alam.
Terdapat miskonsepsi yang menyatakan
apabila sebuah teori ilmiah telah
mendapatkan cukup bukti dan telah teruji
oleh para peneliti lain, tingkatannya akan
menjadi hukum ilmiah.
Hal ini tidaklah benar karena definisi hukum
ilmiah dan teori ilmiah itu berbeda.
Teori akan tetap menjadi teori, dan
hukum akan tetap menjadi hukum
Di dalam sebuah teori terdapat beberapa
elemen yang mengikutinya, untuk
mempersatukan variabel-variabel yang
terdapat di dalam teori tersebut.
1.
konsep
.
2.
Scope
.
3.
relationship
.
konsep.
adalah sebuah ide yang diekspresikan dengan symbol atau kata. Konsep dibagi dua
1. simbol dan 2. definisi.
Dalam ilmu alam, simbol seperti:
”∞” = tak terhingga, ”m”= Massa, dan lainya.
Dalam ilmu sosial konsep lebih diekspresikan dengan kata-kata
tidak melalui simbol-simbol.
Neuman (2003) kata-kata = simbol, karena bahasa itu sendiri
adalah simbol.
Mempelajari konsep dan teori seperti mempelajari bahasa. Konsep selalu ada di mana pun dan selalu kita gunakan.
Scope
Teori memiliki konsep.
Konsep ada yang bersifat abstrak dan ada yang bersifat
kongkret.
Teori dengan konsep-konsep yang abstrak dapat
diaplikasikan terhadap fenomena sosial yang lebih luas,
dibanding dengan teori yang memiliki konsep-konsep
yang kongkret.
Contohnya, teori Lord Acton
”kekuasaan cenderung dikorupsikan”.
“kekuasaan” dan “korupsi” ada pada lingkup yang abstrak.
“kekuasaan” dalam lingkup kongkret sepeti presiden, raja, jabatan ketua RT,dll.
“korupsi” dalam lingkup kongkret seperti korupsi uang.
relationship.
Teori merupakan relasi dari konsep-konsep atau teori merupakan
bagaimana konsep-konsep berhubungan.
Hubungan ini seperti pernyataan sebab-akibat (causal statement) atau proposisi.
Proposisi adalah sebuah pernyataan teoritis yang memperincikan
hubungan antara dua atau lebih variabel, memberitahu kita
bagaimana variasi dalam satu konsep dipertangggung jawabkan oleh variasi dalam konsep yang lain.
Peneliti yg melakukan tes empiris atau mengevaluasi sebuah
hubungan itu, disebut sebuah hipotesis.
Sebuah teori sosial juga terdiri dari sebuah mekanisme sebab
akibat, atau alasan dari sebuah hubungan, sedangkan mekanisme sebab akibat adalah sebuah pernyataan bagaimana sesuatu bekerja.
Teori keputusan
Teori Keputusan berasal dari teori
kemungkinan
merupakan konsekuensi dari beberapa
keputusan yang telah dievaluasi.
Teori Keputusan digunakan untuk berbagai
macam ilmu bidang studi, terutama bidang
ekonomi.
Classifying Theories
Teori Descriptive or Prescriptive (positif vs. normatif) Reasoning Language 1. Deduction 1. Syntactic(is it logically sound?) (what are the rules?)
2. Induction 2. Semantics
(what evidence is there) (what does it mean?) 3. Pragmatics
(what effect will it have) (Hendriksen, 2001)
Theory as Language
Sebagai bahasa bisnis
Tiga pertanyaan yg harus dijawab
berkenaan dengan bahasa, kata, prasa
Efek apa yg dimiliki ‘kata’ terhadap pendengar?
Apa maknanya, jika ada, yg dimiliki ‘kata’ tsb?
Apakah ‘kata’ mengandung arti yg logis (
logical
Pragmatik –studi tentang efek dari bahasa
Semantik –studi tentang makna (
meaning
)
dr bahasa
Sintaktik –studi tentang logika atau
susunan (
logic or grammar
) dari bahasa
Pragmatics
Relasi berkenaan dg efek dari ‘kata’ atau ‘simbol’
terhadap manusia
Bagaimana konsep akuntansi, dan dunia nyata
berhubungan dg peristiwa atau obyek,
mempengaruhi perilaku manusia.
Bagaimana orang bereaksi atas pesan yg sama dlm
cara yang berbeda-standar akuntansi-mendukung
dan melobi
Semantics
Berkenaan dengan keterkaitan dari ‘kata’,
sinyal atau simbol dengan obyek atau
peristiwa dunia nyata
Hal ini dicapai dlm kaitannya dengan
premis dan konklusi individual, tetapi tidak
untuk jalur logika (argumen) yang hanya
dpat dinilai untuk validitas
Contoh,
P1: semua akun aset dan kontra-aset memiliki saldo
debit
P2: Retur penjualan adlh bukan akun aset.
C: Retur penjualan memiliki saldo debit
P1 salah, P2 benar, tetapi mengacu pd C adlh
benar dengan melihat pada dunia nyata
Dalam akuntansi, i.e. kita memiliki satu konsep
depresiasi tetapi ada beberapa cara berbeda
tentang pengukurannya
Syntactics
Aturan (
Rules
) tentang bahasa yang
digunakan
Mengacu pd aturan tentang gramatika dan
matematika
Metodologi analitikal scr mendasar
mengandalkan pada silogisme
Jika gabungan dari premis adalah valid,
Syntactics
Contoh,
P1: semua aset yg terkait dg aset memiliki
saldo debit
P2: akunt akumulasi depresiasi terkait dengan
aset
C: akun akumulasi depresiasi memiliki saldo
debit
Silogisme adlh secara jelas tidak benar.
Jika logika adlh valid, jika kedua P adlh
Theory as Reasoning
Debat tentang apakah teori mrp arus
argumen:
Dari umum ke khusus (deduktif). Akuntansi
biasanya melakukan deduksi (
deduce
) prinsip
akuntansi atau postulat unt memberikan
aplikasi kongkrit atau aturan
Dari khusus ke umum (induktif).
Prinsip akuntansi diinduksi (
induced
) dari
praktek kini yang terbaik.
Deductive Reasoning
contoh,
P1: Semua akun aset memiliki saldo debit.
P2: akun kas adalah satu akun aset
C : akun kas memiliki saldo debit
Tujuan adalah bagian penting dari proses
deduktif. P1 & P2 adalah lebih bersifat
umum. C adalah lebih khusus pada akun
kas.
Keunggulan dari metode ini;
Jika postulat atau premis salah, konklusi bisa juga
salah
Memberikan basis bagi aturan praktikal.
Kritik;
Salah memahami makna dari teori
Suatu teori tidak mesti menjadi seluruhnya praktikal
Tujuan utama dari teori memberikan suatu
kerangka bagi pengembangan ide baru atau
prosedur baru dan untuk membantu pembuatan
pilihan di antara prosedur alternatif.
Inductive Reasoning
Contoh,
P1: akun kas adalah satu akun aset dan memiliki saldo
debit.
P2: akun mesin adalah satu akun aset, dan memiliki
saldo debit.
P3: akun tanah adalah satu akun aset, dan memiliki
saldo debit.
C : semua akun aset memiliki saldo debit
P1, P2, & P3 adalah spesifik unt tiap akun, C
Argumen berawal dari seperangkat contoh
tertentu, klaim bahwa ia akan representatif dari
beberapa yang lebih luas, maka akan
menyimpulkan beberapa generalisasi tentang
keseluruhan tersebut.
keuanggulan;
Tidak mesti terkonstrain oleh suatu struktur
Bebas untuk membuat observasi relevan
Keterbatasannya
Dipengaruhi oleh ide tentang keterkaitan/observasian
relevan
Data mentah dalam akuntansi mungkin bisa berbeda.
Theory as Script
Suatu teori mungkin bisa
Memprediksi (
to set forth
) dan menjelaskan
apa dan bagaimana informasi keuangan
disajikan dan dikomunikasikan kepada
pemakai data akuntansi (deskriptif atau
positif)
Mengatur (
to prescribe
) data apa yang
mungkin bisa dikomunikasikan dan
bagaimana bisa disajikan. (preskriptif atau
normatif)
Positive (descriptive)
Lebih pada sifat teori induktif
Berusaha unt menemukan bagaimana
manajemen atau pihak lain menentukan
cara mana terbaik bagi mereka.
Lebih pada penjelasan tentang APA dan
Normative (prescriptive)
Menjelaskan lebih pada ‘apa yang
seharusnya’ ketimbang ‘apa adanya’
Berusaha unt menemukan cara terbaik
Teori permainan
bagian dari ilmu matematika
mempelajari interaksi antar agen, di mana tiap
strategi yang dipilih akan memiliki
payoff
yang
berbeda bagi tiap agen.
Pertama kali dikembangkan sebagai cabang tersendiri
dari ilmu matematika oleh Oskar Morgenstern dan
John von Neumann,
Pendukung/kontributor:
John Nash (AS), Reinhard Selten (Jerman), dan John
Harsanyi (AS) pada tahun 1999 dan
Thomas Schelling (AS, Robert Aumann (Israel) tahun 2005,
dan
Teori Struktur Modal
1. Miller-Modligianinilai perusahaan adalah tak terpengaruh oleh
gabungan pendanaan, maka struktur modal irelevan: nilai dg
leverage=nilai tanpa leverage
2. The Trade-Off Theory struktur modal optimal adl representasi suatu
trade-off antara kemanfaatan pajak atas utang & biaya kebangkrutan
3. The managerial incentives theory struktur modal optimal
menggambarkan mekanisme kontrol optimal bagi saling dorong
(adverse incentives) yg timbul krn terlalu kecil utang dan terlalu besar utang
4. The Pecking Order Theory struktur modal optimal kadang
tergantung pd salah penilaian minimum (minimum mispricing) yang disebabkan oleh pihak luar yg memiliki lebih sedikit informasi daripada pihak dalam.
5. The neutral mutation hypothesis pershn jatuh ke dalam kebiasaan
pendanaan yg tidak berdampak pd nilai perusahaan
6. Market timing hypothesis struktur modal adl hasil dari penentuan
waktu kumulatif historis pasar (historical cumulative timing of the
market) oleh manajer.
Contoh Teori
Modigliani and Miller (MM)
Keduanya mempublikasikan paper teoretis
yang tlh mengubah cara orang berfikir
tentang
financial leverage
.
Keduanya memenangi
Nobel prizes in
economics
dari teori yang dibangunnya.
Paper MM dipublikasi pd tahun 1958 dan
1963. Miller memiliki paper lain pd tahun
1977, yang berbeda dlm asumsinya tentang
pajak dibanding paper MM.
MM: assumptions
Persh adl homogen berdasarkan risiko bisnis.
Ekspektasi Investor identik tentang laba mendatang perusahaan. Tidak ada biaya transaksi.
Semua utang bebas risiko (riskless), dan individual/perusahaan dpt
meminjam jumlah dana tak terbatas pd tingkat bebas risiko.
Semua aruskas permanen (perpetuities). Hal ini mengimplikasikan
utang jk panjang (perpetual debt) diterbitkan, pertumbuhan perusahaan nol, dan EBIT harapan konstan dalam jk panjang.
Tak ada pajak (dalam paper pertama MM (1958), tetapi paper
berikutnya menambahkan asumsi ada pajak).
Tidak ada biaya agensi atau biaya tekanan keuangan.
•
MM membuktikan, dg beberapa asumsi, bhw nilai
perusahaan adalah tak terpengaruh oleh gabungan
pendanaan, maka struktur modal irelevan: nilai dg
leverage
=nilai tanpa leverage
Proposisi I: VL = VU.
•
Adanya peningkatan dlm ROE yg diakibatkan oleh
financial leverage
pd akhirnya diimbangi oleh
peningkatan risiko (i.e., r
s), maka WACC konstan.
Proposisi II:
Dengan data berikut hitung V, S, r
s, dan WACC unt
perusahaan U dan L.
Tingkat risiko persh U dan L sama.
EBIT
U,L= $500,000.
Persh U tidak memiliki utang; r
sU= 14%.
Utang Persh L $1,000,000 dg r
d= 8%.
Asumsi MM tetap digunakan.
V
U= = = $3,571,429.
V
L= V
U= $3,571,429.
EBIT
r
sU$500,000
0.14
Menghitung nilai pasar utang dan
ekuitas persh L.
V
L= D + S = $3,571,429
$3,571,429 = $1,000,000 + S
S = $2,571,429.
Menghitung rsL.
r
sL= r
sU+ (r
sU- r
d)(D/S)
= 14.0% + (14.0% - 8.0%)
(
)
= 14.0% + 2.33% = 16.33%.
$1,000,000
$2,571,429
4. Proposisi I mengimplikasikan WACC = rsU. Memverifikasi persh L dg menggunakan rumus WACC.
WACC= w
dr
d+ w
cer
s= (D/V)r
d+ (S/V)r
s= (
)
(8.0%) + (
)
(16.33%)
= 2.24% + 11.76% = 14.00%.
$1,000,000 $3,571,429 $2,571,429 $3,571,429Implications of the MM Theory
for manager
What does capital structure theory prescribe for corporate
managers?
1. MM, No Taxes: Capital structure is irrelevant--no
impact on value or WACC.
2. MM, Corporate Taxes: Value increases, so firms
should use (almost) 100% debt financing.
3. Miller, Personal Taxes: Value increases, but less
than under MM, so again firms should use (almost)
Implications of the MM Theory
Dg pajak
korporasi nilai persh maksimum jika didanai
seluruhnya dg utangimposible
Dlm praktik ada restriksi yg perlu dipertimbangkan
1. Restriksi institusional dan legal (ada institusi yg tidak akan
membeli saham persh yg melebihi batas rasio utang-modal)
2. Ada biaya kebangkrutan yg mungkin mendorong manajemen
unt tidak meningkatkan rasio utang-modal terlalu tinggi
3. Tameng pajak bunga mungkin melemahkan pendapatan yg dpt
dipajaki (hal ini menyarankan batas atas jumlah utang)
4. Adanya konflik kepentingan antara stockholders dan
bondholders.
Kisaran luas rasio utang-modal dlm pasar
mengindikasikan bhw proposisi MM yg awal (tanpa
Contoh Teori:
Tradeoff theory
Persh hrs mensulih-berganti (
trade off
) atau
menyeimbangkan keuntungan pajak atas utang
melawan kerugian atas tekanan keuangan
Berangkat dr tanpa utang ke beberapa utang yg
menurunkan WACC disebabkan oleh keuntungan
pajak
Mungkin ada kisaran besar yg melingkupi
kombinasi D/E tidak terlalu menjadi masalah
Pd akhirnya, terlalu banyak utang meningkatkan
risiko yg akan menaikkan Re dan Rd (& thus
meningkatkan WACC) lebih besar daripada
manfaatan pajak.
Contoh Teori:
Pecking order theory
Dg melonggarkan asumsi pasar ‘sempurna’ dg
mengasumsikan bahwa informasi tidak
simetrik Manejemen persh dianggap memiliki
informasi lebih banyak tentang prospek
mendatang perusahaan daripada investor luar.
Persh menggunakan dana internal (yg lbh
murah disebabkan oleh biaya penerbitan utang
atau saham) lbh dulu sebelum dana eksternal
Jika persh harus menggunakan pendanaau dari
luar, maka:
Pecking order theory
Alasan penggunaan utang dahulu, baru ekuitas:
sinyal kepada pasar, dg asimetri informasi: jika persh beroperasi dg baik, maka
1) Manajemen enggan share kesuksesan dg pemegang ekuitas baru
2) Manajemen berharap persh akan memiliki cukup arus kas unt memenuhi pembayaran utang tetap
Jika persh dianggap beroperasi dg buruk, maka:
1) Manajemen dg senangnya share kinerja tsb dg pemegang ekuitas baru 2) Manajemen berharap perush memilik masalah dg pembayaran utang
tetap mendatang.
Lbh sederhana, manajemen tidak akan pernah menjual saham baru jika
mereka berfikir bhw sahamnya murah, manajemen menerbitkan ekuitas baru berarti bhw manajemen berfikir sahamnya sekarang mahal, atau bhw prospek persh mendatang tidak baik
Manajemen tidak akan pernah menerbitkan ekuitas baru jika mereka berfikir Teori ini menjelaskan keputusan marjinal unt menerbitkan utang atau ekuitas,
rasio D/E jangka panjang menjadi hasil kumulatif dari serangkaian keputusan jangka pendek.
Contoh Teori:
asymmetrical information theory
Informasi asimetri ada jika satu pihak di pasar memiliki
informasi yg tidak dimiliki pihak lain.
Awalnya teori: Pengusaha dlm pasar tenaga kerja sering
memiliki informasi lbh banyak tentang status sekarang
mendatang perusahaanya daripada asosiasi usaha atau
pekerja, dan dpt menggunakan kelebihannya ini sbg
basis negosiasi. Namun hal ini dpt dilihat sbg suatu
ketidak sempurnaan dlm bekerjanya mekasinisme pasar
dan bisa menyebabkan inefisiensi ekonomik.
George Arthur Akerlof (1940- ) = ahli ekonomi Amerika,
yg pertama menyatakan problema pemilihan serba salah
(
problema lemon
), yg muncul dari informasi asimetri
Sumber: George Arthur Akerlof, 'The Market for "lemons": Quality
asymmetrical information theory
Informasi asimeteri bisa menyebabkan:
1. Pemilihan serba salah (adverse selection ), dan 2. Penyimpangan moral manajemen (moral hazard)
problema pemilihan serba salah (problema lemon), yg muncul dari
ketidakmampuan pedagang/pembeli unt membedakan kualitas produk tertentu.
Contoh:
pasar mobil bekas, seorang pedagang memiliki sangat banyak informasi produk yg pembeli/penjual lain di pasar tidak memiliki, sehingga dia berada pd keuntungan komparatif dibanding pihak lain yg tak dpt mengatakan
bahwa dia menjual 'lemon' (mobil kualitas buruk).
Akibatnya, ada risiko yg meliputi pembelian brg bagus, sementara pembeli dg harga lbh rendah mau mengambil risiko ini, dan pedagang yg menjual mobil berkualitas tidak ingin menjual pd harga rendah tersebut.
Ada tiga komponen dlm teori pemilihan serba salah (‘lemon’):
(1) Ada perbedaan acak dlm kualitas produk di pasar; (2) Ada asimetri atas informasi tentang kualitas produk;
Pentingnya Asimetri Informasi
asimetri informasi meliputi dua tipe yakni
(1)pemilihan sulit/tidak menguntungkan (adverse selection)
jika satu pihak (manajer atau orang dalam) memiliki kemanfaatan informasi melebihi pihak lain, banyak cara bagi manajer dan orang dalam lainnya dapat mengeksploitasi kemanfaatan informasi
mereka pada biaya pihak luar, sedangkan
(2)penyimpangan perilaku (moral hazard).
jika satu pihak dapat mengamati tindakan pihak lain dalam transaksi.
Manejemen menghindari penjualan saham baru dan
Teori Trade-off dan informasi asimetri
Dg menggabungkan
Teori Trade-off dan informasi
asimetri dpt menjelaskan perilaku perusahaan:
1. Pendanaan dg utang memberikan manfaat disebabkan oleh
biaya bunga dpt dikurangkan pd pajak
2. Tekanan keuangan dan biaya agensi membatasi penggunaan
utang (biaya>manfaat pajak)
3. Krn asimetri informasi dan flotation cost, persh bertumbuh
rendah harus mengikuti pecking order
4. Krn asimetri informasi, persh hrs mempertahankan cadangan
kapasitas meminjam unt dpt mengambil manfaat dari kesempatan investasi yg baik, tanpa harus menerbitkan saham dg harga rendah
Contoh Teori
Teori tentang Dividen
Apakah Investor Memilih Pembayaran Tinggi
atau Rendah? Ada 3 teori untuk
menjawabnya
1.
Irrelevant:
Investor tidak peduli bagaimanapun pembayaran
dividen dirancang.
2.
Bird-in-the-hand:
Investor lebih memilih pembayaran dividen tinggi.
3.
Tax preference:
Investor lebih memilih pembayaran dividen rendah
Contoh Teori:
Dividend Irrelevance Theory
Investor memandang tidak berbeda (indifferent) antara
dividen dan keuntungan modal karena laba ditahan
(retention-generated capital gains).
Jika investor menginginkan kas, mereka dapat menjual saham Jika investor tidak ingin kas, mereka dapat menggunakan
dividen untuk membeli saham.
Modigliani-Miller mendukung irrelevance, tetapi teori
mereka didasarkan pada asumsi tak realistis:
tidak ada pajak atau biaya transaksi, dan oleh kaerenanya bisa
jadi salah.
Dividend Irrelevance Theory --Pembuktian
Proposisi:
Walau dividen itu relevan, akan tetapi kebijakan dividen
adalah tidak relevan
(
While dividends are relevant, the
dividend policy is irrelevant
)
.
Contoh 1
Anggap perusahaan, dg 100 lembar saham, memiliki arus
kas sebesar $100 dalam periode selanjutnya. Asumsikan
bahwa tingkat diskonto= 10%.
Perhatikan kebijakan dividen perusahaan berikut:
1. Membayar dividen $1 tiap tahun. Harga saham akan sebesar
1
P
0= --- = $10
Dividend Irrelevance Theory --Pembuktian
Contoh 1
2. Membayar dividen $2 periode berikutnya dan membayar
sisa sebelumnya.
Untuk membayar dividen $2, perusahaan harus menerbitkan utang
sebesar $100 tahun berikutnya. Akibatnya, perusahaan harus membayar bunga sebesar
$10 = 10% x $100 (tingkat diskonto= 10%.) dalam periode berikutnya mulai dari tahun 3.
Hal ini mengimplikasikan bahwa perusahaan hanya memiliki $90
untuk membayar dividen, atau $.90 per lembar.
Dengan demikian, harga saham
2
1
.90
P
0= --- + --- x --- = $10
1 + .10 1 + .10
.10
Sama seperti sebelumnya.
Dividend Irrelevance Theory --Pembuktian
Contoh 1
3. Membayar tiap pemegang saham 1 lembar saham
Oleh karenanya perusahaan memiliki 200 lembar saham yang
beredar hari ini. Selama tiap pembayaran hak (entitles) dividen hanya $.50, maka perusahaan harus menjual saham pada:
.50
P0 = --- = $5
.10
Namun demikian, tiap pemilik awal sekarang memiliki dua lembar saham, kemakmurannya=
2 x P
0= $10
Dividend Irrelevance Theory
--Pembuktian
Contoh 2
Anggap semua ekuitas suatu perusahaan memiliki arus kas residual (arus kas dikurangi investasi neto) $2,000. Jika nilai perusahaan (termasuk residual $2,000) sebesar $42,000 dan memiliki 1,000 lembar saham yang beredar, perhatikan dua kebijakan dividen perusahaan berikut:
1. Membayar dividen $2.
Nilai Ex-dividend sebesar $40,000/1,000=$40
sehingga kemakmuran pemegang saham sebesar $42.
2. Membayar dividen $3 dan menaikkan $1,000 dalam ekuitas. Harga Ex-dividend adalah $39,000/1,000=$39;
jumlah saham baru adalah $1,000/39 = 25.64;
Harga Ex-dividend setelah pendanaan ekuitas baru adalah $40,000
--- = $39 1,025.64
sehingga kemakmuran pemegang saham awal (original shareholder's wealth) sebesar