• Tidak ada hasil yang ditemukan

b. Ban Firestone Pada akhir tahun 1999 dan awal tahun 2000, Ford Motor Company mulai menerima laporan dari cabang-cabangnya di luar negeri tentang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "b. Ban Firestone Pada akhir tahun 1999 dan awal tahun 2000, Ford Motor Company mulai menerima laporan dari cabang-cabangnya di luar negeri tentang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

b. Ban Firestone

Pada akhir tahun 1999 dan awal tahun 2000, Ford Motor Company mulai menerima laporan dari cabang-cabangnya di luar negeri tentang kegagalan ban Ford Explorer. Explor¬er adalah kendaraan SUV terkenal yang dilengkapi dengan ban standar yang dipasok oleh berbagai pabrik. Laporan kegagalan ban ini sebagian besar datang dari negara-negara seperti Brazil dan Arab Saudi, di mana ban-ban itu

menerima temperatur yang relatif tinggi. Selama awal tahun 2000, Ford memulai suatu program untuk mengganti ban¬ban Explorer di luar negeri.

Mula-mula, kelihatannya masalah ban ini tidak ada hubungannya dengan etika enjiniring. Tetapi pada suatu saat kebenaran pasti akan terkuak. Ban mobil modern memakai desain yang sangat rumit. Ban mobil dirancang oleh insinyur menggunakan peralatan teknik modern seperti perangkat lunak komputer untuk desain (computer-aided design-CAD). Selanjutnya, insinyur yang bekerja di perusahaan pembuat otomotif seperti fort harus sangat memperhatikan ban apa yang ditentukan untuk kendaraan mereka rancang, bagaimana ban itu dibuat dan bagaimana ban itu akan beinteraksi dengan kendaraan.

Ban yang terlibat dalam masalah ini dibuat oleh Firestone, pemasok ban besar di seluruh dunia. Masalah yang ada tampaknya terletak pada alur yang terpisah dari badan ban. Firestone sebenarnya adalah perusahaan yang berkantor pusat di Amerika Serikat, tetapi sudah dibeli oleh pabrik ban Jepang, Bridgestone. Meskipun jumlah kecelakaan kecil, hancurnya ban dan menyebabkan kendaraan terbalik, dan mengakibatkan penumpang kendaraan ter¬luka parah atau tewas. Meskipun hancurnya ban dan terbaliknya kendaraan menjadi masalah dalam beberapa model SW, masalah kendaraan terbalik yang paling parah terjadi pada ban Firestone yang terpasang pada Ford Explorer.

Sebagai hasil penyelidikan NHTSA, Firestone hendak menarik kembali 6,5 juta ban. Ini hanyalah sebagian dari seluruh jumlah ban yang sudah terpasang. Ford Motor Company sangat memperhatikan masalah ini, karena begitu banyak Explorer yang dilengkapi dengan ban Firestone. Setelah melalui banyak perdebatan antar dua peru¬sahaan itu, balk di belakang layar maupun di surat kabar, Ford memutuskan untuk mem¬bubarkan hubungannya dengan Firestone, mengumumkan bahwa perusahaan tidak lagi melengkapi kendaraan Ford baru dengan ban Firestone.

Memutuskan hubungan dengan Fire¬stone tidak menyelesaikan masalah bagi Ford, yang masih mempunyai sejumlah besar kendaraan di jalan yang sangat potensial di¬lengkapi ban gagal yang tidak ditarik Fire¬stone. Setelah melalui banyak perdebatan umum, pada bulan Met 2001 Ford memutus¬kan menarik sendiri ban Firestone dari ken¬daraan Ford. Berjuta-juta ban Firestone di-ganti atas biaya yang dikeluarkan Ford sendiri.

Salah satu aspek menarik dari kasus ini adalah bahwa data yang diungkap NHTSA mengindikasikan adanya tingkat kegagalan yang jauh di atas normal untuk ban-ban ini pada semua kendaraan, terapi masalah yang paling besar terjadi pada Ford Explorer. Dengan kata lain, kombinasi ban-ban tertentu itu dengan Ford Explorer tampaknya membuat masalah pada ban itu semakin buruk. Sebenarnya, Firestone berusaha meng¬klaim bahwa masalah sebenarnya lebih ter-letak pada Explorer dan bukan pada bannya: Mereka mengklaim bahwa Explorer dirancang dengan buruk dan memang mempunyai karakter mudah terbalik. Ini adalah ilustrasi fenomena sinergi yang sering terjadi dalam bidang enjiniring. Kadang-kadang, dua entitas desain yang dapat bekerja dengan baik jika berdiri senduri, menimbulkan masalah besar ketika keduanya digabungkan. Penting bagi para insinyur untuk memikirkan efek sinergis ini dalam mengerjakan desain baru, bahkan dalam memodifikasi desain yang sudah ada'' dan dalam mendesain prosedur pengujian untuk desain mereka.

(2)

Penarikan ban Ford membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum akhirnya tuntas, tetapi tampaknya berhasil, karena insiden kegagalan ban dan terbaliknya Ford Explorer kian lama kian berkurang. Ford juga merancang ulang Explorer untuk membantu menghilangkan masalah terbaliknya kendaraan. Ford menghabiskan berjuta-juta dolar untuk program penarikan bannya, hal ini sangat mempengaruhi keuntungan perusahaan. Firestone menderita kerugian karena publisitas negatif dari kasus ini dan nyaris bangkrut karenanya.

Etika Bisnis dan Profesi Jawaban Kasus "Penarikan Kembali Ban

Ford/Firestone" Bab 5 (Salemba Empat, Leonard J. Brooks & Paul Dunn)

1.

Mengapa Ford dan Firestone tidak belajar dari masalah penarikan produk di masa lalu mereka?

Dari sisi Ford mungkin merasa masalah ada pada ban dan Firestone lebih bertanggung jawab

terhadap masalah tersebut. Sedangkan Firestone menuduh bahwa suspensi Ford adalah bagian

dari masalah. Disini kedua perusahaan tidak mencapai kesepakatan ketika dipertemukan di

depan U.S Congress dan Senate Subcommittees. Dapat dilihat bahwa kedua perusahaan

tersebut melakukan kelalaian dalam mengenali masalah lebih awal dan penanganan masalah

secara efektif. Kesalahan Ford adalah lalai dalam memeriksa kelayakan ban dari supplier yang

mereka gunakan. Sedangkan Firestone gagal dalam mengontrol kualitas ban-nya.

2.

Mengapa Ford, Firestone, dan NHTSA tidak melihat sifat dan keseriusan pemisahan-tapak

sebagai masalah kewajiban produk lebih dini

Baik Ford maupun Firestone menerima informasi tentang pemisahan tapak ban awal tahun

1992 yang sangat terbatas dalam beberapa hal, mungkin terfokus pada pertimbangan

tanggung jawab hukum yang menyebabkan kedua perusahaan pasif dalam menindaklanjuti

masalah tersebut. Yang lebih penting lagi yaitu Ford dan Firestone tidak memiliki program

keamanan, pengujian, dan analisis database ban yang terus berlangsung, bahkan NHTSA

mengakui mereka tidak memiliki database proyek yang sedang berlangsung. Ford harus

menunggu Firestone untuk mengirim data, dan Firestone hanya memiliki sepintas data jaminan

dan butuh untuk membangun dataset yang lebih komprehensif dan bermanfaat. NHTSA harus

mengumpulkan data dari berbagai sumber. Ketiganya hanya berfokus pada masalah jangka

pendek dan menggunakan sumber daya darurat. Sehingga masalah kewajiban produk tidak

mereka sadari.

3.

Mengapa Ford atau Firestone tidak melaporkan masalah ini ke pihak berwenang AS

sebelumnya ?

Menurut memo internal Ford tanggal 12 Maret 1999, Firestone telah meminta Ford untuk

menanganinya berdasarkan kasus per kasus sehingga Departemen Transportasi Amerika

Serikat tidak harus diberitahu, dan agar pemerintah Saudi tidak akan bereaksi berlebihan. Ford

rupanya telah memberitahu Firestone bahwa penarikan kembali harus dilaporkan karena ban

juga dijual di Amerika Serikat, tetapi akhirnya tidak melakukannya. Kemudian Ford menyatakan

bahwa ia tidak wajib untuk melaporkan penarikan produk asing kepada pihak berwenang di AS.

4.

Pada akhirnya, apa yang merupakan biaya terbesar bagi Ford dan Firestone : denda,

penyelesaian gugatan, atau hilangnya reputasi yang menyebabkan hilangnya pendapatan dan

keuntungan di masa depan

(3)

Biaya penyelesaian gugatan dan hilangnya reputasi, biaya hukum, biaya mengingat ban

sejumlah US$1.272.121.500

Dari jumlah tersebut yang merupakan biaya terbesar adalah hilangnya reputasi dan

kepercayaan pelanggan yang menyebabkan hilangnya pendapatan di masa mendatang

5.

Kesalahan apa yang harus diperbaiki dalam analisis biaya-manfaat yang disajikan ?

Dalam analisis biaya-manfaat disajikan total manfaat yang dapat diperoleh karena mengambil

suatu keputusan, dan total biaya yang dikeluarkan sebagai pengorbanan dari pengambilan

sebuah keputusan. Dalam hal ini keputusan untuk menggunakan pelindung keselamatan nilon

dengan biaya sebesar $1 per ban. Tetapi Firestone tidak menggunakan pelindung tersebut yang

mengakibatkan penghematan atas biaya-biaya kematian dan luka-luka, kerusakan reputasi,

serta biaya hukum tidak dapat diperoleh. Dengan kata lain Firestone tidak mendapat manfaat

karena tidak mau berkorban/mengeluarkan biaya ekstra.

Dari sisi Ford

Melihat keputusan Ford untuk tetap merilis SUV meskipun mengetahui tingginya kemungkinan

mobil terguling, benefitnya adalah profit perusahaan yang tinggi di mana Ford menghasilkan

banyak keuntungan tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk redesign. Sementara cost -nya

adalah tingkat kemungkinan kecelakaan yang tinggi dan nyawa korban kecelakaan. Terlihat

jelas bahwa dalam mengambil keputusannya Ford mengikuti prinsip profit maximization

karena Ford tidak memperhitungkan cost yang muncul ketika kecelakaan terjadi dan merusak

reputasi yang mereka miliki.

6.

Resiko etis apa, jika ada, yang muncul dari situasi penarikan kembali ban ini ?

Etika yang dilanggar berdasarkan kitab fundamental pada

Accreditation Board of Engineering

and

Technology”

pasal

pertama

yaitu

seorang

insinyur

harus memprioritaskan

keselamatan konsumen dalam hasil rancangan produknya. Walaupun demi penghematan,

tetap harus mengutamakan keselamatan dan kesehatan pengguna. Sebuah sumber

menyebutkan bahwa sebelum Ford Explorer dirilis, ahli-ahli dalam perusahaan seperti design

engineers telah melakukan uji coba model dan menemukan bahwa Ford Explorer mudah

terguling dalam kecepatan tinggi karena desain suspensi yang buruk. Para engineer

merekomendasikan

beberapa perubahan, namun pada akhirnya

meskipun

dilakukan

pergantian beberapa elemen pada SUV, suspensi dan tekanan ban tidak diubah. Kemudian Ford

Explorer tetap dirilis meskipun passenger safety-nya belum terlalu baik dan ada

warning mengenai tingginya kemungkinan mobil terguling. Hal ini merupakan pelanggaran

kode etik

yang

sangat fatal, di mana Ford mengabaikan

keselamatan penumpang dan masyarakat.

7.

Jika anda penasihat Ford dan Bridgestone, hal apa yang harus di masukan dalam program

manajemen resiko mereka masing-masing ?

Ford

:

Membangun kembali reputasi perusahaan di masyarakat luas.

Menghindari krisis atau hilangnya dukungan dari pemangku kepentingan.

Mengembangkan proses, diantaranya riset produk sebelum dijual ke konsumen, pengembang

tehnologi desain produk, sehingga produk yang di terbitkan benar-benar sesuai setandar dan

tidak merugikan kedua belah pihak.

Melakukan tata kelola yang mutakhir dan pengendalian intern yang efektif.

Firestone

:

(4)

Yang dapat dilakukan oleh insinyur Firestone adalah dengan meningkatkan kontrol kualitas dan

menyingkirkan ban defect sebelum di-supply pada Ford dan perusahaan lain.



Membangun reputasi perusahaan, akuntabilitas, pengembangan proses, dan pengendalian

intern.

Perlu adanya pemetaan wilayah dampak risiko: reputasi, aset, pendapatan, biaya, kinerja,

pemangku kepentingan.

Pemetaan sumber risiko: lingkungan, strategi, oprasional, informasional.dll

Mini Case 4 – Firestone dan Ford

Ban terkoyak ketika karetnya keluar dari peleknya. Pengemudinya berjuang untuk mengendalikan kendaraan yang berkecapatan 65 mil per jam di jalan raya. Itu adalah situasi mimpi buruk yang mengerikan yang tidak pernah diharapkan pengendara manapun. Walau begitu, mimpi buruk itu merupakan kenyataan bagi lusinan pengemudi yang tidak beruntung. Sebuah penyelidikan federal mencatat paling tidak 88 kematian dan lebih dari 300 kecelakan akibat ban pecah di jalan raya pada akhir musim semi tahun 2000, yang mengakibatkan penarikan 6,5 juta ban Bridgestone/Firestone. Ban itu ditemukan terutama di Ford Explorers (kendaraan kegunaan sport yang paling populer milik perusahaan itu) dan truk kecil Ford lainnya. Penarikan ban itu, yang terbesar kedua dalam sejarah, menimbulkan masalah tanggung jawab social dan etika bagi kedua perusahaan. Keputusan oleh manajer di kedua perusahaan di kecam.

Indikasi bahwa mungkin ada sesuatu yang salah pada ban Firestone mungkin telah mencul pada permulaan tahun 1990-an. Dibulan Agustus 2000,jurubicara wanita Firestone berkata perusahaannya sadar karena dituntut sebanyak 51 kali. Seorang jurubicara wanita untuk Ford berkata tidak ada penuntutan yang ditunjukkan kepada Ford. Yang benar, kasus satu-satunya yang diajukan di depan juri di Arizona di tahun 1997 berakhir dengan tuntutan atas Ford dan Firestone. Tetapi pola kasus itu nyaris sama-jaringan benang pada ban belakang lepas menyebabkan kendaraan tidak terkendali dan biasanya terbalik. Martin Inglis, wakil presiden Ford Amerika Utara, berkata bahwa Ford telah menguji ban Firestone di gurun pasir perusahaan itu di Arizona tetapi tidak pernah menyaksikan kegagalan semacam itu. Kemudian, pada awal tahun 1999, Ford mulai menerima laporan keluhan dari pasar luar negeri. Di beberapa Negara Teluk Persia dan Amerika Latin, Ford menerima keluhan dari ban Firestone yang dicurigai meledak tiba-tiba pada suhu tinggi dan bermuatan berat. Dalam menanggapi keluhan pelanggan itu, Ford mengganti ban Firestone di lebih 46.000 kendaraan kegunaan sport bermerek Explorer di Arab Saudi, Venezuela,Thailand, dan Malaysia. Tn. Inglis menyatakan bahwa, “Kecelakaan di luar negeri itu tampaknya tidak sengaja.” Dan Ford tidak memahami masalah apa yang terjadi di Amerika Serikat. Walau begitu, pejabat ford lainnya berkata mereka telah melihat laporan sering lepasnya jaringan benang ban di Ford Explorers. Pada waktu penarikan itu seorang pejabat berkata, “ini tidak terjadi hanya dalam waktu 10 hari terakhir.”

(5)

Setelah masalah ini muncul di Venezuela, Ford memeriksa 243 ban dengan penggunaan lebih dari 50.000 mil dari pelanggan di Amerika Serikat yang telah membawa kendaraannya untuk di perbiki. Para teknisi di fasilitas riset Ford di Arizona memeriksa ban itu dengan sinar X dan memotong ban itu. Meeka tidak menemukan bukti lepasnya jaringan benang. Ford juga membawanya kepada para ahli ban dari Firestone untuk melakukan pengujian mereka sendiri dan mereka juga tidak menemukan apa-apa. Seorang eksekutif Ford mengakui bahwa masalah utama mereka adalah tidak menyadari dari awal bahwa ada sesuatu yang salah. “Jika diambil jumlah agregat kendaran diluar sana, laporan kecelakaan hanya melibatkan jumlah yang sangat kecil,” katanya,

Walau begitu, ketika menyelesaikan pengujain bannya di awal bulan Mei 2000, the National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) memulai analisis teknik awal tentang ban tersebut yang sangat mengejutkan para pejabat Ford. Ford memutuskan untuk memulai penyelidikan yang intensif di dalam perusahaan, yang tetap berlanjut pada waktu penarikan ban tersebut. Di bulan juli 2000, NHTSA menyingkap bahwa mereka sedang menyelidi keluhan pelanggan dan kematian akibat kerusakan mendadak ban Firestone. Ketika penyelidikan NHTSA menarik publisitas yang lebih luas, para menejr senior Ford terlibat untuk berusaha menenangkan ketakutan pelanggan tentang keselamatan. Salah satu tindakan mereka meiputi menghubungi Goodyear dan mempelajari informasi garansinya. Ford mampu mengkonfirmasikan bahwa ban Goodyear tidak menghadapi jenis masalah yang sama.

Kemudian, pada bulan juli 2000, penyelidik Ford semalin prihatin atas kecepatan analisis Firestone tentang informasi garansinya. Firestone tidak mempunyai tingkat keahlian yang sama pada analisis itu seperti Goodyear. Dua perusahaan itu setuju mengadakan analisis bersama. Bekerja dari “ruangan perang” di kantor pusat Ford di Dearborn, Michigan, sebuah tim dari eksekutif puncak; orang-orang dari departemen hokum, pembelian, dan komunikasi; pakar keselamatan; dan orang-orang-orang-orang dari grup truk Ford berusaha mnemukan titik awal penyelidikan bersama dalam laporan kecelakaan ban itu. Lainnya mulai menghubungi para pembuat ban di seluruh dunia untuk melihat apakah cukup tersedia bangunan mengakomodasi penarikan. Kesan umum bahwa dua perusahhan itu bekerjasama dengan erat. Walau begitu, kenyataannya bahwa ada banyak ketegangan antara keduanya. Sebagai contoh, mereka tidak sependapat tentang tingkat inflasi ban yang dianjurkan. Pada awal agustus ketiak tim perang terus bekerja, data yang dipelajari “menyiratkan kecenderungan yang kami anggap membahayakan,” kata seorang pejabat Ford. Menjadi jelas bagi penyelidk Ford dan Firestone bahwa masalah ban tampaknya dating dari pabrik Firestone di Decatur, Illinois selam periode produksi tertentu. Juga, menjadi jelas bahwa sejumlah kecelakaan lepasnya jaringan benang telah terjadi di Negara bagian yang bercuaca hangat-Arizona, Kalifornia, Florida, dan Texas-penemuan yang konsisten dengan informasi dari pasar luar negeri. Pejabat Ford dan Firestone bertemu dengan pejabat NHTSA dan keputusan dibuat untuk disertakan dalam penarikan itu, walaupun Firestone mengatakan dalam pernyataannya bahwa kecelakaan meletusnya ban adalah kecil dibanding jutaan ban yang di produksi.

Jawaban Firestone terhadap penarikan itu dengan segera dicerca oleh para pelanggan yang frustasi dan khawatir. Karena tidak mempunyai pesediaan ban yang cukup untuk menggantikan yang telah ditarik, Firestone memutuskan untuk menggunakan proses penarikan bertahap yang memakan waktu lebih dari setahun yang berarti bahwa banyak pelanggan akan menunggu berbulan-bulan untuk

(6)

diganti bannya. Penarikan dimulai di Negara-negara bagian selatan karena panas diyakini merupakan factor yang menyumbang. Walau begitu, para pelanggan di fase 2 dan 3 penarikan (terutama bagian di tengah dan utara A.S) dating ke sejumlah dealer (Firestone dan Ford) menuntut ban mereka diganti dengan segera.

Dihadapkan dengan kritik yang meningkat, Ford Motor Company mengambil langkah dengan mengatakan kepada hamper 3.000 dealernya untuk tidak menunggu penarikan bertahap. Pembuat kendaraan itu mengijinkan dealernya untuk segera mengganti ban yang dicurigai dengan model Goodyear, General, Michelin, dan Uniroyal. Seorang jurubicara Ford berkata, “Hal utama mengganti ban yang ditarik secepat mungkin.” Selain itu, Ford menunjuk ke pabrik Firestone di Decatur, Illinois. Wakil presiden komunikasi Ford berkata, “data dan analisis data menyatakan bahwa ada masalah dengan Decatur dan bahwa pabrik lainnya adalah kelas dunia.” (sumber Buku Manajemen jilid 7 – Stephen P. Robbins, hal 139).

Referensi

Dokumen terkait