• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODIFIKASI DAN OTOMASI HANDHELD JAMMER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODIFIKASI DAN OTOMASI HANDHELD JAMMER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MODIFIKASI DAN OTOMASI “HANDHELD” JAMMER BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

Budi Suhendro1, Djiwo Harsono2, Purnomo3

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasioanal Jl. Babarsari PO BOX 6101/YKBB Yogyakarta 55281

Telp : (0274)48085; Fax : (0274)489715 INTISARI

MODIFIKASI DAN OTOMASI “HANDHELD” JAMMER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535. Telah dilakukan modifikasi pada perangkat handheld jammer dengan menampilkan informasi jarak jangkauan serta otomasi jammer. Jammer perlu dilengkapi dengan tampilan informasi jarak jangkauan dan pembatas waktu untuk mengaktifkannya. Alat ini dapat menampilkan informasi jarak jangkauan operator GSM dan CDMA dan dapat menghitung waktu mundur aktif jammer dengan memasukkan waktu yang diinginkan. Sistem ini menggunakan mikrokontroler ATMega 8535, LCD 16x2, power supply, dan keypad. Pengujian dilakukan pada ponsel tipe Nokia, Samsung, Sony Ericsson, Cross, ZTE dan Smartfren dengan jenis operator

Telkomsel, Indosat, XL, 3, Axis, Flexi dan Smartfren. Data hasil pengujian jarak jangkauan dari berbagai jenis

operator ditampilkan pada LCD 16x2. Otomasi jammer dilakukan dengan memasukkan waktu dalam menit dan detik menggunakan keypad. Dari hasil pengujian diperoleh jarak jangkauan maksimum jammer tipe handheld berdasarkan adalah sejauh 5 meter meter .Tipe ponsel yang paling cepat terkena jamming adalah tipe nokia dan

samsung sedangkan yang paling lama terkena jamming adalah tipe Sony ericsson.

Kata kunci : jammer, ATMega 8535, GSM, CDMA, LCD 16x2 ABSTRACT

MODIFICATIONS AND AUTOMATION "HANDHELD" jammer based MICROCONTROLLER ATMEGA 8535. Has done a modification on a device handheld jammer with displays the information distance range and jammer automation. Jammer should be complemented with information display range , and limiting the time to activate it. This tool can display the distance range information of CDMA and GSM operators and can calculate the countdown timer to activate jammer by entering the desired time. The system uses ATMega 8535 microcontroller, display LCD 16x2, power supply, and the keypad. The data of test results for the distance range of different types of operators displayed on LCD 16x2. Automation jammer is done by entering the time in minutes and seconds using the keypad. Tests performed on the phone Nokia, Samsung, Sony Ericsson, Cross, ZTE and Smartfren with the type of operator Telkomsel, Indosat, XL, 3, Axis, Flexi and Smartfren From the test is result a maximum range of handheld jammer types is as far as 5 meters. The most rapid type of cell phone affected by jamming is the type of nokia and samsung. while the most prolonged jamming are the type of Sony Ericsson.

(2)

Budi Suhendro, dkk 389 STTN-BATAN & PTAPB-BATAN PENDAHULUAN

Pada situasi dan kondisi tertentu penggunaan ponsel sebagai alat komunikasi perlu dibatasi, seperti di ruang rapat, tempat ibadah dan lain-lain. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan jammer, yaitu perangkat yang berfungsi melumpuhkan sinyal ponsel. Akan tetapi, penggunaan jammer sendiri harus dibatasi agar tidak mengganggu area diluar area jamming dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.

Modifikasi pada jammer tipe handheld dengan mikrokontroler ATMega 8535 dapat mengembangkan fungsi kerja jammer. Hasil yang diharapkan adalah modifikasi handheld jammer dengan tampilan informasi jarak jangkauan dan dilengkapi dengan otomasi jammer.

TEORI

Jamming adalah cara melumpuhkan komunikasi elektronik dengan cara menimpa atau menutupi sinyal dari suatu pemancar dengan sinyal lain (disebut sinyal jamming) yang mempunyai frekuensi sama dengan pemancar tetapi mempunyai daya atau energi yang lebih besar, sehingga penerima hanya akan mendeteksi sinyal

jamming.(Djaelani, 2009).

Jammer

Jammer adalah suatu perangkat elektronik

yang berfungsi untuk melumpuhkan komunikasi elektronik yang menggunakan frekuensi radio sebagai media pengiriman informasinya. Jammer terdiri dari dua bagian utama (Jiswari, 2006) : 1. IF section

Bagian ini terdiri dari generator gelombang segitiga untuk mengatur Voltage

controlled oscilator (VCO) ke bagian RF, generator noise (menghasilkan noise) dan mixer (mencampur

gelombang segitiga dan gelombang noise). 2. RF section

Bagian yang paling penting dari jammer karena output dari bagian ini berinteraksi langsung dengan ponsel, terdiri dari VCO, power amplifier dan antena.

Teknik Jamming

Ada tiga teknik jamming yang sering digunakan (Sudqi dan Nasr , 2008), yaitu :

1. Spoofing

Pada teknik ini perangkat jammer

mematikan paksa ponsel pada radius efektifnya. Saat mendeteksi sinyal di area sekitar maka jammer mengirimkan sinyal untuk menonaktifkan ponsel. Beberapa jenis teknik ini dapat mendeteksi sinyal terdekat dan mengirimkan pesan untuk

memberitahu pengguna agar mengganti ponsel ke modus diam.

2. Shielding attacks

Jenis ini menutup suatu daerah dalam sangkar faraday yang dibentuk dari gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik ini membuat blok antara daerah luar dan daerah dalam sehingga setiap perangkat di dalamnya tidak dapat mengirim ataupun menerima sinyal RF dari luar area, seperti pada gedung-gedung besar misalnya.

3. Denial of service

Perangkat jammer mengirimkan sinyal

noise pada frekuensi operasi yang sama dari ponsel

sehingga ponsel tidak dapat menerima sinyal frekuensi dari operator karena sudah dimasuki sinyal noise pada frekuensi yang sama.

Mikrokontroler ATMega 8535

Mikrokontroler berarti pengendali berukuran mikro. Sekilas mikrokontroler hampir sama dengan mikroprosesor. Namun mikrokontroler memiliki banyak komponen terintegrasi di dalamnya, misalnya timer/counter. Sedangkan pada mikroprosesor komponen tersebut tidak terintegrasi. Melalui pemrograman yang tertanam di dalamnya ketidaklinieran keluaran sensor dapat dilinierkan. Penggunaan mikrokontroler dalam bidang kontrol sangat luas dan populer.(Bejo, 2008).

METODE PENELITIAN Perancangan Simulasi Sistem

Sebelum dilakukan pembuatan sistem sebelumnya dilakukan simulasi sistem dengan ISIS Proteus 7.5 dengan tujuan sistem yang akan dibuat sesuai dengan rencana perancangan. Data diinputkan melalui Keypad 3x4 yang terpasang pada port.C dan di eksekusi dengan menu tombol OK yang terpasang pada port.A. Hasil eksekusi ditampilkan pada LCD 16x2 yang terpasang pada

port.B dan keluaran mikrokontroler pada port.C

untuk mengaktifkan jammer dengan perantara

relay. Untuk kembali ke menu awal dapat menekan

tombol reset yang terpasang pada port.A. simulasi program dapat dilihat pada gambar 1.

(3)

Perangkat Keras

Prinsip kerja rangkaian seperti diagram blok yang terlihat pada Gambar 2. Catu daya 5volt memberi tegangan untuk rangkaian mikrokontroler dan LCD. Data yang telah dimasukkan berupa data jarak jangkauan hasil pengujian jammer diolah dengan mikrokontroler dan ditampilkan oleh LCD 16x2. Keypad berfungsi memberikan input waktu ke mikrokontroler ATMega 8535. Waktu yang telah di set digunakan sebagai countdown timer untuk mengaktifkan jammer.

Gambar 2. Diagram Blok Rangkaian

Perangkat Lunak

Kerja dari perangkat lunak ini secara garis besar adalah setelah eksekusi program maka mikrokontroler akan menginisialisasi terlebih dahulu sistem dengan tampilan awal dilanjutkan dengan menampilkan menu utama. Menu utama menampilkan pilihan masukan keypad. Setelah waktu di set akan dihitung mundur oleh mikrokontroler. Saat waktu habis jammer akan mati secara otomatis bersamaan dengan peringatan bahwa waktu selesai pada layar LCD dan Selanjutnya kembali lagi ke menu utama . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat flow chart program utama pada Gambar 3.

Perakitan Sistem

Rangkaian minimum system ATMega 8535 mendapatkan sumber clock dari kristal 16 MHz dan kapasitor 22pF yang dihubungkan dengan pin XTAL 1 dan XTAL 2 dari mikrokontroler.

Masukan berasal dari keypad 3x4 dan limit

switch. Sedangkan keluarannya adalah rangkaian LCD, led, dan relay. Rangkaian minimum system

dapat di lihat pada gambar 4.

Gambar 3. Flow Chart program utama

(4)

Budi Suhendro, dkk 391 STTN-BATAN & PTAPB-BATAN Penggunaan Port ATMega 8535 diterangkan dalam

Tabel 1 berikut.

Tabel 1 Penggunaan Port ATMega 8535

PORT PIN KETERANGAN

Port A7 33 limit switch

Port B0 1 LCD Port B2 3 LCD Port B3 4 LCD Port B4 5 LCD Port B5 6 LCD Port B6 7 LCD Port B7 8 LCD Port C0 22 Keypad 3x4 Port C1 23 Keypad 3x4 Port C2 24 Keypad 3x4 Port C3 25 Keypad 3x4 Port C4 26 Keypad 3x4 Port C5 25 Keypad 3x4 Port C6 14 Keypad 3x4 Port D2 16 Relay Port D3 17 Led

Program yang dibuat dengan software C AVR dimasukkan ke dalam minimum system

menggunakan downloader.

Dari perakitan hardware dan software dihasilkan satu alat Tugu jammer sebagai hasil modifikasi dari handheld jammer ditunjukkan pada gambar 5.

Gambar 5. Foto Rangkaian keseluruhan Alat

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Sistem

Pengujian awal dilakukan dengan mengaktifkan tombol start untuk mengaktifkan

minimum system. Saat aktif terlihat tampilan menu

awal pada layar LCD. Ini membuktikan bahwa catu daya, input program dan display LCD berfungsi dengan baik. Selanjutnya pengujian countdown

timer dengan memasukkan waktu menggunakan

tombol keypad. Hasil pengujian timer ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Pengujian Timer Pengaturan waktu Lama nyala

jammer dan led

00 : 10 00 : 10

01 : 40 01 : 40

10 : 00 10 : 00

20 : 50 20 : 50

Pengujian Jammer

Pengujian pada perangkat jammer

bertujuan untuk mendapatkan hasil jarak jangkauan

jamming pada variasi tipe ponsel dan jenis operator.

Tipe ponsel yang digunakan dalam pengujian adalah nokia, sony Ericson, Samsung, dan cross. Sedangkan operator yang digunakan yaitu

telkomsel, indosat, XL, 3, dan axis untuk GSM dan

untuk CDMA menggunakan flexi dan smartfren. Pengujian jarak jangkauan jammer

Pengujian pertama mengukur jarak maksimum area jamming pada tiap operator. Pengujian dilakukan pada tiga titik yang berbeda seperti ditunjukkan Gambar 6 berikut.

Gambar 6. Titik pengujian jarak jangkauan jammer

Langkah kerjanya ponsel diletakkan pada posisi awal titik A, missal pada jarak 1 meter. Saat

jammer dihidupkan dilakukan pemantauan sinyal

ponsel. Jika sinyal hilang posisi ponsel djauhkan dari jammer searah garis titik A hingga sinyal muncul. Posisi tersebut adalah jangkauan maksimumnya dan diukur panjangnya dari posisi

jammer. Untuk tiap tipe ponsel dilakukan tiga kali

pengujian yaitu di titik A, B dan C dengan memvariasi operator GSM yang digunakan. Hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 3.

(5)

Tabel 3. Data hasil pengujian jarak jangkauan jammer pada Operator GSM

tipe ponsel

jarak jangkauan maksimum (meter) titik

uji

TSEL SAT XL 3 AXIS

Nokia A 4 4 4 3 4 B 4 3 3 2 5 C 4 4 4 2 4 Samsung A 4 3 3 2 4 B 4 3 3 2 3 C 4 3 3 3 4 SE A 2 3 3 2 4 B 3 3 3 2 4 C 2 3 3 2 4 Cross A 4 3 3 2 4 B 4 3 4 2 5 C 4 3 3 2 4

Untuk operator CDMA menggunakan

smartfren dan flexi. Langkah pengujian sama

dengan operator GSM dengan hasil jarak jangkauan maksimum ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Data hasil pengujian jarak jangkauan jammer pada Operator CDMA

operator jarak jangkauan (meter)

A B C

flexi 5 5 4

smartfren 3 3 3

Tujuan dari pengukuran jarak jangkauan adalah untuk mengukur jangkauan maksimum dari

jammer. Hal ini untuk menjaga agar saat jammer

diaktifkan tidak mengganggu area sekitar diuar area

jamming. Oleh karena itu dalam pengolahan data

jarak jangkauan diambil jangkauan maksimum

jammer. Dari hasil pengujian seperti pada Tabel 3

dan Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa jarak jangkauan maksimum jammer berdasarkan hasil pengujian adalah 5 meter.

Pengujian delay time pada proses jamming Pengujian ini mengukur delay time tiap ponsel mulai terkena jamming dihitung dari waktu awal jammer diaktifkan. Dalam pengujian ini dilakukan pada jarak yang sama dari posisi jammer seperti ditunjukkan dalam Gambar 7.

Gambar 7. Titik pengujian delay time pada jammer

Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali untuk tiap ponsel dengan operator yang sama. Hasil pengujian seperti ditunjukkan pada Tabel 5 dan Tabel 6 berikut.

Tabel 5. Data hasil pengujian delay time pada operator GSM

tipe ponsel

delay time untuk operator GSM (detik)

TSEL SAT XL 3 AXIS

nokia 16 33 14 42 33 19 33 19 34 40 20 30 14 35 35 Sony ericsson 103 91 82 72 49 92 110 76 73 40 90 89 90 85 55 samsung 66 57 85 99 33 66 47 82 73 40 74 53 78 88 35 Cross 71 30 40 22 55 57 27 36 29 61 59 31 45 33 57

Tabel 6. Data hasil pengujian delay time pada operator GSM

operator delay time untuk operator CDMA

flexi 7 14 9

smartfren 20 15 19

Pembahasan

Dari segi elektronik, penelitian diawali dengan membuat rangkaian minimum system dengan mikrokontroler ATmega 8535 dan tampilan

LCD 16x2. Output disambungkan dengan relay

5volt dan dihubungkan dengan saklar jammer. Tahap selanjutnya adalah membuat

software dengan CV AVR yang terdiri dari dua

bagian. Bagian pertama untuk menampilkan enam data hasil pengujian jammer dengan sistem looping untuk tiap tampilan dua data. Tampilan ini diletakkan di sebelah kiri pada tampilan LCD. Sub program kedua membuat program countdown timer untuk mengaktifkan jammer. Saat countdown aktif

jammer on dan saat waktu countdown habis jammer off dan program kembali ke menu awal secara

otomatis.

Pengujian yang selanjutnya dari sisi

jammer dilakukan pengukuran jarak jangkauan jammer dan pengukuran delay time. Pengukuran

jarak jangkauan diperoleh hasil seperti pada Tabel 3 dan Tabel 4. Dari hasil tersebut jika diambil nilai maksimum pada tiap pengujian dapat dilakukan perbandingan jarak jangkauan dari masing-masing variasi tipe ponsel dan operator. Grafik perbandingan dapat dilihat pada Gambar 8.

(6)

Budi Suhendro, dkk 393 STTN-BATAN & PTAPB-BATAN

Gambar 8. Grafik perbandingan jarak jangkauan jammer

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa jarak jangkauan maksimum jammer berdasarkan pengujian adalah sejauh 5 meter dan terdapat perbedaan untuk masing-masing tipe ponsel dan operator.

Selanjutnya pengujian dilakukan dengan mengukur delay time pada proses jamming. Ini dimaksudkan untuk membandingkan kecepatan tiap tipe ponsel dalam menerima sinyal jammer. Pengukuran dimulai dari jammer diaktifkan sampai dengan sinyal pada ponsel hilang. Hasil perbandingan dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Grafik perbandingan delay time proses jamming

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa delay

time paling cepat untuk menerima jamming adalah

ponsel tipe nokia dan cross, sedangkan delay time paling lama berdasarkan pengujian adalah ponsel tipe sony ericsson.

Spesifikasi alat

Dari hasil modifikasi alat diperoleh spesifikasi alat Tugu Jammer sebagai berikut : Supply jammer : 5volt DC 3.5 mA Supply sistem : 5volt DC 1.75mA Jarak jangkauan : 0 – 5 meter Frekuensi jamming : GSM, CDMA, 3G

dan DCS

Display : LCD

Model : Tugu

Chasing : acrylic transparan

Manfaat Otomasi Tugu Jammer

Perbandingan Tugu Jammer sebagai hasil modifikasi terhadap handheld jammer sebelum dilakukan modifikasi ditunjukkan Tabel 7.

Tabel 7. Perbandingan Tugu Jammer dengan Handheld Jammer

No Bidang Tugu Jammer

Handheld Jammer 1 indikator Led tipe

superbright dengan tiga warna Led kecil warna hijau 2 Cara mengaktifkan Aktif otomatis setelah waktu di set dengan keypad Manual dengan saklar on off 3 Tampilan chassing terbuat dari acrylic model bangunan tugu Dari bahan aluminium warna hitam polos model box 4 Tampilan informasi ditampilkan dalam LCD Tidak ada informasi 5 dimensi Lebih besar Lebih kecil KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil pengujian pada modifikasi

handheld jammer dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Mikrokontroler ATMega 8535 dapat digunakan untuk melakukan otomasi terhadap perangkat

handheld jammer.

2. Jarak jangkauan maksimum jammer tipe

handheld berdasarkan hasil pengujian adalah

sejauh 5 meter.

3. Delay time paling cepat pada proses jamming berdasarkan hasil pengujian adalah ponsel tipe

nokia dan cross sedangkan yang paling lama

adalah ponsel tipe sony ericsson. Saran

1. Otomasi dapat ditambah dengan mengaktifkan

countdown timer menggunakan remote control. Selanjutnya juga diharapkan ada

pengembangan pada optimasi jarak jangkauan yang bisa di set sesuai jarak yang di inginkan. 2. Perlu dilakukan pengembangan terhadap

sistem jammer untuk penentuan frekuensi

jamming agar lebih efisien dalam penggunaannya.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Dian. 2010. Aplikasi Mikrokontroler

ATMega16 Sebagai Pengontrol Sistem Emergency dan Lampu Jalan yang dilengkapi dengan sensor Cahaya (LDR) pada Miniatur Kompleks Perumahan Modern.

(http://eprints.undip.ac.id/20728/1/MAKALA H_TA_DIAN.pdf, diakses pada 4 Januari 2012 jam 15:15:55).

Atmel 2011.ATMega8535 Datasheet.In: ATMEL (ed.). Amerika.

Bejo, Agus. 2008. C&AVR. Yogyakarta: GRAHA ILMU.

Data Sheet IC7805. (online)

(http://www.fairchildsemi.com/ds/LM/LM780 5.pdf, diakses pada 12 Mai 2012 jam11:18:18) Djaelani, Elan. 2009. Menentukan Panjang

Jangkauan Perangkat Jammer dengan Pendekatan Equivalent Isotropically Radiated Power (EIRP). INKOM, Vol. III, No. 2, Nop

2009.

Isparela, Yuda. 2011. Regulator Tegangan 5 volt. (

http://almarwah.sch.id/regulator-tegangan-5-volt/ diakses pada 16 Mai 2012 jam 13:44:29). Jisrawi, Ahmed. 2006. GSM 900 Mobile Jammer.

Undergrad project, JUST.

Setyawan, Suryo. Basket Ball Game Timer with

Microcontroller AT89S51. GUNADARMA

UNIVERSITY LIBRARY.

Sudqi, Ahmed Hussein Abdul-Rahman dan Ahmad Nasr Raja Mohammad.2008. “Dual Band

Mobile Jammer for GSM 900 & GSM 1800”

(Jordan University of Science and Technology).

www.wikipedia.org. (diakses pada 12 Mai 2012 jam11:18:18).

TANYA JAWAB Pertanyaan

1. Apa bedanya Jammer yang dijual dipasaran dengan alat yang saudara buat? (Mashadi) 2. Apakah Jammer tersebut bisa digunakan untuk

K3? (Zaenal Abidin) Jawaban

1. Jammer berbasis mikrokontroler merupakan pengembangan fungsi kerja dari jammer yang ada dipasaran, mikrokontroler tersebut digunakan untuk melakukan sistem otomasi jammer. Sedangkan jammer yang ada di pasaran masih manual.

2. Tentu saja bisa, sebagai Contoh bahayanya melakukan sms/menelepon saat mengemudi

maka jammer dapat di fungsinya untuk mencegah pengemudi melakukan komunikasi ataupun sms saat berkendara.

Gambar

Gambar 1. Simulasi dengan ISIS Proteus 7.5
Gambar 2. Diagram Blok Rangkaian
Tabel 1 Penggunaan Port ATMega 8535
Tabel 3. Data hasil pengujian jarak jangkauan jammer  pada Operator GSM
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga, peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan Judul “Hubungan Adversity Quotient dan Emotional Intelligence dengan Prokrastinasi Mengerjakan Tugas Akhir

Pada dasarnya manajemen persediaan merupakan aset penting bagi perusahaan, tujuannya ialah untuk menentukan keseimbangan antara investasi dan pelayanan pelanggan,

Hal yang sama dikemukakan oleh Levinton (1982) dan Barnabe dan Barnabe (2000), bahwa produktivitas adalah jumlah yang dihasilkan oleh organisme hidup per satuan waktu

Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media VW + air kelapa 15% + gula pasir 20 g/l + pisang 75 g/l + charcoal 2 g/l + BAP 1 ppm + NAA 1 ppm + 2.4-D 0,1 ppm memberikan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di Ranting Sayangan, Desa Wonorejo, Kec Polokarto, Kab Sukoharjo terhadap upaya Nasyiatul ‘Aisyiyah dalam meningkatkan pribadi

struktur budaya di daerah, perlu diaktualisasikan dalam membangun sistem demokrasi yang sehat memalui budaya politik yang tidak terjebak dengan konflik kepentingan golongan