• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN FLUKS GENERATOR NEUTRON SAMES J-25 PTAPB-BATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN FLUKS GENERATOR NEUTRON SAMES J-25 PTAPB-BATAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PRO SIDING SEMINAR

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLffi Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan

Yogyakarta, 26 Agustus Z008

PENINGKATAN

FLUKS GENERATOR

NEUTRON SAMES J-25

PTAPB-BATAN

Agus

Tri

Purwanto, Suraji

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Badan Tenaga Nuklir Nasional

ABSTRAK

PENINGKATAN FLUKS GENERATOR NEUTRON SAMES J-25 PTAPB-BATAN. Telah dilakukan peningkatan fluks generator neutron SAMES J-25 125 keV/ 2 mA, dengan cara mengganti target tritium dan penambahan gas deuterium. Sistem target generator neutron dibuka, dibersihkan dalam glow box untuk menghindari kontaminasi, kemudian dipasang tritium target yang baru pada sistem target generator neutron. Pengisian gas deuterium dilakukan dengan cara reservoir gas pada generator neutron divakumkan terlebih dahulu untuk menjaga kemumian gas hingga kevakuman 10-3 mbar kemudian gas deuterium diisikan dengan tekanan

2

bar. Setelah pemasangan tritium dan pengisian gas deuterium selesai, sistem generator neutron divakumkan hingga mencapai 1(J5 mbar. Dari pengukuran fluks neutron yang telah dilakukan, diperoleh peningkatan fluks neutron dari ± 1ct n/cm2.detik menjadi ±

1(/

n/cm2.detik.

Kata kunc; : tritium, deuterium, fluks neutron, generetor neutron

ABSTRACT

THE INCREMENT OF NEUTRON FLUX FOR PTAPB-BATAN J-25 SAMES NEUTRON GENERATOR. The increment of neutron flux for 125 keV /2 mA J-25 SAMES neutron generator has been done. It was done with changed tritium target and added deuterium gas. The system of neutron generator target was opened, cleaned in glow box to avoided contamination. The new tritium target was set in neutron generator vacuum system. The impregnation of deuterium gas was done with vacuumed gas reservoir of neutron generator to kept its purity until 10-3mbar and deuterium gas was filled

2

bar. After this process finished, neutron generator system was vacuumed until 10-5mbar. From the measurement of neutron flux was obtained increment of neutron flux from ± 1ct n/cm2.second to ± 1cf n/cm2.second.

Key words: tritium, deutrium, neutron flux, neutron generator

PENDAHULUAN

Dengan

neutron berkembangnyatidak saja diperolehilmudari reaktor nuklirdan teknologi, namun dapat juga diperoleh dari peralatan akselerator partikel bermuatan, yaitu akselerator generator neutron. Akselator generator neutron merupakan suatu alat yang dapat memproduksi neutron cepat melalui reaksi fusi deU/ron (D)

dengan tritium (T) atau reaksi JH(d,nl He. Energi neutron yang dibangkitkan dari akselerator generator neutron berenergi tunggal dengan

En=14,5 MeV (I).

Generator neutron berfungsi sebagai peralatan analisis yang handal dengan metode

AANC (Analisis Aktivasi Neutron Cepat) dimana selama ini digunakan untuk pengukuran data nuklir, analisis unsur dan analisis pencemaran lingkungan baik dalam bent uk padat, cair, maupun gas.

Untuk menjaga kinerja peralatan supaya dapat beroperasi secara optimum maka diperlukan perawatan secara rutin. Bagian-bagian yang perlu mendapatkan perawatan adalah : sumber ion, sistem pemercepat, sistem vakum, sistem optik, sistem target, dan sistem penunjang. Semua perangkat tersebut harus mendapat perhatian perawatan yang memadai agar masing-masing dapat memberikan kinerja yang optimal.

(2)

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan Yogyakarta, 28 Agustus 2008 8. Landasan 9. Pegangan terisolasi 13. Lensa kuadrupol 14. Target TEORI

Secara garis besar bagian-bagian pokok generator neutron adalah(2).

I. Sumbel' Ion

Sumber ion adalah bagian yang berfungsi untuk menghasilkan ion-ion deutron dari gas deuterium yang berada di dalam sumber ion. Sumbel' ion yang dipakai adalah tipe RF (radio frequency) yang mempunyai prinsip kerja sederhana. lonisasi gas deuterium oleh gelombang elektromagnet dari osilator frekuensi tinggi melalui kawat yang dililitkan pada tabung gelas berisi gas deuterium, menghasilkan ion-ion deutron.

2. Sumbel' Tegangan Tinggi

Sumbel' tegangan tinggi berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi searah (DC). Sumbel' tegangan tinggi yang digunakan pada generator neutron adalah sumber tegangan tinggi jenis FeUci.

3. Sistem Lensa Pemfokus

Lensa pemfokus berfungsi untuk memfokuskan berkas ion deutron yang keluar dari sumber ion. Berkas ion yang keluar dari sumber ion cenderung menyebar akibat gaya tolak-menolak antara ion-ion itu sendiri. Oleh sebab itu perlu difokuskan terlebih dahulu sebelum mencapai tabung pemercepat.

4. Tabung Pemercepat

Tabung pemercepat berfungsi untuk mempercepat ion-ion deutron yang keluar dari sumber ion hingga mencapai energi di atas 100 keY. Tabung pemercepat ini terdiri dari beberapa elektroda yang diberi tegangan tinggi dari sumber tegangan tinggi melalui pembagi tegangan (voltage divider), sehingga antar elektroda-elektroda tersebut terjadi gradien potensial yang memberikan percepatan pada ion-ion deutron.

5. Lensa Kuadrupol

Lensa kuadrupol terletak di belakang tabung pemercepat. Lensa kuadrupol ini berfungsi untuk memfokuskan ion-ion yang keluar dari tabung pemercepat menuju target tritium. Lensa ini terdiri dari 2 elemen yang masing-masing berupa susunan 4 bucl1 elektroda secara kuadrupol.

6. Inti Target

Inti target adalah bahan yang diharapkan dapat menghasilkan neutron dengan tluks yang tinggi pada saat berinteraksi dengan deutron. Inti target juga harus mempunyai umur paro yang panjang, kelimpahan neutron yang tinggi dan tidak menyerap neutron. Pada generator neutron Sames J-25 yang digunakan sebagai target adalah tritium yang dideposisikan pada tembaga sebagai target perantara. Target tritium yang 10. Sumber tegangan

terisolasi 11. Pompa difusi 12. Pompa rotary GambaI' I. Skema generator neutron Sames Type

J-25-150keY /2mA Keterangan gambar : 1. Sumbel' tegangan tinggi 2. Sumber tegangan pemfokus 3. Sumber tegangan ekstraktor 4. Sumbc~rtegangan RF 5. Sumb(~rtegangan magnet

6. Sumber ion tipe RF 7. Tabung akselerator

I

Sistem Generator Neutron

Generator neutron adalah salah satu jenis akseleratol' partikel produksi neutron, yang digunakan untuk menghasilkan neutron cepat. Neutron cepat ini dihasilkan oleh reaksi inti yang terjadi antara deutron (D) dengan tritium (T). GambaI' skema generator neutron SAMES J-25 150 keY / 2 mA disajikan pada GambaI' I.

Peralatan generator neutron pada akhir-akhir ini produksi neutronnya menurun ditandai dengan sensitivitasnya menurun sehingga tidak mampu mengaktivasi unsur-unsur mikro yang terdapat dalam cuplikan. Fluks neutron yang dihasilkan hanya

±

104 n/cm2.detik, dan untuk meningkatkannya kembali diperlukan langkah-langkah perawatan untuk mencari penyebab terjadinya penurunan tluks neutron. Setelah dilakukan pengamatan dari komponen utama yang ada, maka untuk meningkatkan tluks neutron difokuskan pada penggantian tritium target karena sudah terlampaui jumlah jam pakainya dan penambahan gas deuterium, dua kompenen ini sangat berpengaruh langsung dengan produksi neutron yang dihasilkan.

Diharapkan peralatan generator neutron dapat menghasilkan tluks neutron yang cukup tinggi

±

108n/cm2.detik. Dengan tluks neutron yang tinggi sensitivitas peralatan akan meningkat dan mampu mengaktivasi unsur-unsur mikro yang terdapat dalam cuplikan yang akan diamati.

(3)

PROSIDING SEMINAR

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 28 Agustus 2008

(2)

ditembak oleh ion-ion deutron berbentuk padatan.

7. Sistem vakum

Sistem vakum pad a generator neutron mutlak diperlukan, yaitu untuk mencegah atau paling tidak memperkecil terjadinya tumbukan antara ion-ion positif yang dihasilkan sumber ion dengan atom-atom gas sisa pada generator neutron. Jika terjadi tumbukan antara ion-ion deutron dengan atom-atom gas sisa, dapat terjadi ionisasi gas. Ion-ion negatifhasil ionisasi gas tersebut akan bergerak berlawanan arah dengan deutron. Pompa vakum terdiri dari sebuah pompa rotary dan pompa difusi atau pompa turbo molekul. Tingkat kehampaan yan§ dapat dicapai oleh pompa rotary mencapai 10' torr, dan pompa difusi atau pompa turbo molekul mencapai 10.6 torr. Kehampaan yang diperlukan pada generator neutron minimal 10.5

mbar.

8. Sistem Kendali

Generator neutron diletakkan pada ruang khusus dengan ketebalan dinding sekitar 1 meter. Sistem kendali di luar ruang diperlukan untuk mengoperasikan generator neutron secara aman. Sistem kendali berupa panel yang berfungsi untuk memantau dan mengendalikan keIja generator neutron sesuai dengan kondisi operasi yang diinginkan. Sistem kendali dilengkapi juga dengan monitor, sehingga operator dapat memonitor generator neutron dari ruang kendali selama operasi berlangsung.

Cara Kerja Sistem Generator Neutron

Gas deutrium dialirkan ke sumber ion untuk diionisasi dengan medan RF, ion-ion yang dibangkitkan didorong keluar dengan tenaga pendorong dari tengangan ekstraktor keluar menuju tabung akselerator untuk dipercepat dengan tegangan tinggi pemercepat 110 keY. Dalam perjalanannya berkas ion cenderung menyebar yang akibatnya akan terjadi kehilangan berkas (beam loss), ini tidak diinginkan maka berkas ion tersebut difokuskan dengan lensa kuadrupol listrik. Kemudian berkas ion deuteron ditumbukkan pada target tritium, sehingga terjadi interaksi antara D dan T yang menghasilkan neutron cepat melalui reaksi T(d,nfHe atau3H+2H-+4He+n. Neutron yang dihasilkan dari reaksi tersebut dimanfaatkan untuk iradiasi bahan atau cuplikan.

Pengukuran Fluks Neutron

Teknik pengukuran fluks neutron dilakukan dengan metode aktivasi, yaitu dengan mengaktivasi sampel standar. Inti atom unsur yang diaktivasi akan menangkap neutron dan berubah menjadi radioaktif dengan memancarkan sinar y. Sinar y

yang dipancarkan kemudian dicacah dengan spektrometer gamma untuk diketahui cacahnya.

Jumlah cacah kejadian peluruhan selama waktu untuk pencacahan (~) adalah(3):

C=J1e1=0kAde-A1dt

C=k ~()N(1- e -AIa)e -Atd(1-e -Ate) (1)

Ie

Dengan :

k=EY denganE=efisiensi pencacahan Y = prosentasi peluruhan gamma (gamma yield)

Jumlah nuklida sasaran dapat dihitung dengan kesetaraan mol:

N

=--8

mNA

SA

Dengan :

m =massa cuplikan

NA = bilangan Avogadro SA= berat atom unsur cuplikan a =kelimpahan relatifisotop cuplikan Dengan demikian persamaan (1) menjadi :

C

=--8--

mN A ~()EY (1

-e

-Ala)

e

-Aid(1

-e

-Ate)

BA A

Dengan :

~ =fluks neutron, ()=tam pang lintang reaksi }. =ketetapan peluruhan, td=waktu tunda to=waktu yang diperlukan untuk iradiasi

te= waktu yang diperlukan untuk pencacahan Persamaan (2) tersebut sebagai dasar dan persamaan akhir analisis aktivasi.

TATA KERJA

Peralatan dan Bahan

Tritium target, gas deuterium, regulator gas, sistem vakum, glow box, tool set.

Langkah kerja :

I. Mengganti tritium target a. Mengisolasi sistem vakum

b. Melepas sanbungan sistem pendingin c. Melepas sambungan sistem pneumatik d. Melepas bagian-bagian pemegang tritium

target

e. Melepas tritium target

f. Membersihkan.bagian-bagian pemegang tritium target

g. Memasang tritium target baru

h. Mengintalasi kembali pemegang tritium target

i. Menguji vakum sistem generator neutron 2. Pengisian gas deuterium

a. Melepas sambungan gas b. Melepas sumber daya paladium c. Memasang manometer gas

(4)

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan

Yogyakarta, 28 Agustus 2008

d. Memvakumkan reservoir gas e. Pengisian gas ke dalam reservoir gas f. Mengintalasi kembali ke sistem sumber ion 3. Mengukur fluks neutron

a. Mengaktivasi sampel standart b. Meneaeah

e. Menghitung tluks neutron

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mengganti tritium target

Dalam pelaksanaan penggantian tritium target agar sistem vakum tidak terganggu seeara total dan pompa vakum tetap dapat beroperasi maka katup isolasi antara target dan sistem vakum ditutup. Sistem target dibuka dan dibersihkan bagian-bagian yang kotor dengan alkohol kemudian dikeringkan dengan pemanas tujuannya agar gas-gas yang terdapat dalam komponen sestem target dapat menguap, sehingga tidak terjadi out-gassing pada sistem vakum pada level vakum tinggi. Target tritium yang baru disiapkan untuk dipasang pada sistem target dan dikerjakan dalam glow-box untuk menghindari kontaminasi Iingkungan. Sistem target disajikan pada Gambar 2.

Gambar 3. Proses pengisian gas deuterium

Uji coba vakum

Setelah proses penggantian target tritium dan pengisian gas deuterium selesai, dieek apakah sambungan-sambungan atau baut-baut pengikat telah terpasang dengan baik. Kemudian sistem vakum dijalankan untuk memvakumkan sistem secara keseluruhan dengan menggunakan pompa rotari untuk tingkat kevakuman rendah dan pompa difusi untuk tingkat kevakuman tinggi. Dari percobaan yang dilakukan untuk pompa rotari disajikan pada Tabel I, dan pompa difusi pada Tabel 2.

Tabel I. Tingkat kevakuman vs pemompaan pompa rotari

waktu No. Waktu pemvakumanKevakuman (mbar)

I. 10 menit 5 xtO'l 2. 20 menit 8 x10'2 3. 30 men it 6 x10'2 4. 40 menit 5 xIO'J 5. 50 men it 4 xlO,j 6. 60 menit 2 xIO'J

Tabel 2. Tingkat kevakuman vs pemompaan pompa difusi

waktu

Gambar 2. Sistem target generator neutron Sames Type J-25-150 keY / 2 mA

Pengisisan gas deuterium

Gas deuterium merupakan masukan pada sumber ion untuk diionisasi" dimana keeukupan gas pada reservoir sangat menentukan hasil ionisasi yang sedang berlangsung. Kekurangan gas ditandai dengan nyala sinar yang tidak terang pada tabung ionisasi, dan berdampak pada arus ion deutron yang keeil, sehingga reaksi D - T tidak optimal. Dalam pelaksanaan pengisian gas terlebih dahulu melepas saluran gas masuk ke sumber ion kemudian dipasang ke saluran pompa vakum untuk memvakumkan gas reservoir, setelah tereapai kevakuman 10-3torr saluran ditutup. Regulator gas dibuka untuk memasukkan gas. Proses pengisian gas deuterium disajikan pada Gambar 3.

No. Waktu pemvakumanKevakuman (mbar)

I.

30 menit I xIO'J 2. 60 men it 2 x 10 3. 90 men it 4 x 10'~ 4. 120 menit 3 xIO'~ 5. 150 menit 2 x10'> 6. 180 menit I x 10'5

Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa sistem vakum generator neutron telah terpasang dengan baik dan tidak bocor. Waktu yang dibutuhkan untuk vakum rendah dikatakan baik jika dalam waktu kurang dan I jam pompa rotary mampu meneapai orde 10'3 mbar, sedangkan untuk vakum tinggi pompa difusi mampu meneapai tingkat kevakuman orde 10'5

mbar atau lebih dalam waktu 2 - 3 jam setelah keadaan vakum rendah tercapai (orde± 10-3mbar).

(5)

PROSIDING SEMINAR

PENELITIAN

DAN PENGELOLAAN

PERANGKAT NUKLffi

Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan

Yogyakarta, 28 Agustus 2008

Pengukuran fluks neutron

Setelah tercapai tingkat kevakuman yang dipersyaratkan maka generator neutron dapat dioperasikan yaitu pada orde JO-5 mbar, untuk

dilakukan pengukuran fluks neutronnya. Metode yang dilakukan adalah metode pengukuran tak langsung yaitu dengan cara mengaktivasi sampel standar alumuniun selama 30 men it, kemudian sampel dicacah selama 2 menit dengan peralatan spektrometer gamma. Dengan menggunakan persamaan 2, maka tluks neutron generator neutron dapat dihitung. Hasil pengukuran tluks neutron disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil pengukuran tluks neutron No. Cacah (detik)

Fluks neutron

(neutron/cm2

detik)

I.

9990 3,008 x 108 2. 9795 3,008 x J08 3. 9875 3,008 x J08

Dari hasil pengukuran fluks neutron yang diperoleh menunjukkan bahwa fluks generator neutron mengalami peningkatan dari semula orde

104 neutron/cm2 detik menjadi 108 Neutron/cm2 detik. Data ini menunjukkan bahwa sensitivitas peralatan meningkat, sehingga akan mampu mengaktivasi kandungan unsur dalam cuplikan yang relatif sedikit.

KESIMPULAN

Dari data pengukuran tluks neutron yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa generator

neutron dalam kondisi baik dan layak digunakan untuk keperluan analisis aktivasi neutron cepat. DAFT AR PUST AKA

I.

SUNARDI, ST, 2007. Petunjuk Praktikum Generator Neutron, Yogyakarta: PTAPB BATAN.

2. DJOKO S.P, 1994. Petunjuk Praktikum Aktivasi Neutron Cepat, Yogyakarta : Bidang Fisika Nuklir dan Atom Pusat Penelitian Nuklir Yogyakarta.

3. DARSONO, 1998.

Generator Neutron dan

Aplikasinya.

Diklat Pengenalan dan Aplikasi Akselerator, Pusdiklat-Batan, Yogyakarta.

TANYA JAWAB

Sukarsono

~ Bagaimana teknik pemasangan tritIUm, mengingat tritium merupakan pemancar 13?

Agus T.P

~ Pemasangan target tritium dilakukan selain

dengan pakaian kerja (masker, sarung tangan,

jas lab, dll) juga dilakukan dengan secepat

mungkin dilakukan bersama dengan petugas

proteksi radiasi.

Gambar

Tabel I. Tingkat kevakuman vs pemompaan pompa rotari

Referensi

Dokumen terkait