• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS EFISIENSIPASAR MODAL INDONESIA Oleh Fudji Sri Mar ati,se,m.si Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS EFISIENSIPASAR MODAL INDONESIA Oleh Fudji Sri Mar ati,se,m.si Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EFISIENSIPASAR MODAL INDONESIA Oleh

Fudji Sri Mar’ati,SE,M.Si

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga Abstrak

Pasar yang efisien adalah pasar dimana semua harga sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Informasi tersebut dapat berupa laporan laba perusahaan, pembagian deviden, stock split, laporan dari para analis pasar modal. Konsep pasar modal yang efisien tersebut menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas menuju ke harga keseimbangan yang baru sebagai respon atas informasi baru yang sempurna. Pasar yang dikatakan efisien jika waktu menyesuaikan harga keseimbangan yang baru dilakukan dengan sangat cepat. Seberapa cepat waktu untuk dapat menyerap semua informasi tergantung dari jenis informasinya, jenis informasi ini misalnya adalah pengumuman laba oleh perusahaan emiten.

Kata kunci : Market Efficiency, weak form efficiency, semi strong form efficiency, strong form efficiency.

A. PENDAHULUAN

Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar finansial yang menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dalam menjalankan fungsi ekonomi yaitu dengan mengalokasikan dana secara efisien dari pihak yang memiliki dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Sedangkan fungsi keuangannya dapat ditujukan oleh kemungkinan adanya perolehan imbalan bagi pihak yang memberi dana sesuai dengan karakteristik investasi yang mereka pilih. Pasar modal menjadi salah satu pilihan bagi investor dalam menyalurkan dana yang mereka miliki. Pasar modal menjadi tempat pertemuan antara pihak yang memerlukan dana (sisi demand) dan pihak yang menyediakan dana (sisi supply) dengan resiko untung rugi.

Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau obligasi. Perusahaan (emiten) akan menerbitkan surat-surat berharga, baik saham atau obligasi dan kemudian dijual ke pihak yang menyediakan dana (investor).

Ada dua tahap dalam penjualan surat-surat berharga tersebut. Tahap pertama adalah pada saat surat berharga tersebut untuk pertama kalinya ditawarkan ke publik (Initial Public Offering / IPO), yang penjualannya dilakukan pada pasar perdana (primary market). Tahap kedua pada saat surat-surat berharga telah berpindah tangan dan diperdagangkan di pasar sekunder (secondery market) memegang peranan sangat penting, sebab perkembangan pasar modal bercermin dari kegiatan perdagangan di pasar sekunder.

Informasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting, karena seorang investor sebelum menginvestasikan dananya di pasar modal dengan cara membeli saham yang diperdagangkan, dia harus memahami dan mempercayai bahwa semua informasi yang tersedia dan mekanisme perdagangan di pasar modal dapat dipercaya, tidak ada pihak tertentu yang memanipulasi informasi dan perdagangan tersebut. Tanpa keyakinan tersebut, investor tentunya tidak akan bersedia membeli sekuritas yang ditawarkan perusahaan. Indikator kepercayaan investor akan pasar modal dan instrumen-instrumen keuangannya,

(2)

dicerminkan antara lain oleh dana masyarakat yang dihimpun di pasar modal.

Salah satu faktor yang mendukung kepercayaan investor adalah persepsi mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Dalam keadaan seperti itu pasar modal dikatakan efisiensi secara informasional. Pasar modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin tepat dan cepat informasi sampai ke calon investor dan dicerminkan pada harga saham, maka pasar modal yang bersangkutan semakin efisiensi. Informasi yang sepenuhnya tercermin pada harga saham akan sangat berharga bagi para pelaku pasar modal dan institusi yang berkaitan, seperti Bursa Efek Jakarta, Badan Pengawas Pasar Modal, Ikatan Akuntan Indonesia dan pelaku pasar modal.

Salah satu karakteristik kualitatif informasi keuangan adalah tepat waktu. Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai salah satu dasar membuat keputusan ekonomi dan untuk menghindari keterlambatan keputusan.

Dalam perkembangan perdagangan saham di Pasar Modal baik perkembangan yang positif maupun perkembangan yang negatif akan memunculkan pendapat tentang harga-harga saham yang berada di pasar modal bahwa saham A overvalue atau saham B undervalue dan sebagainya yang kesemuanya itu pada intinya mempertanyakan apakah harga suatu surat berharga tersebut wajar.

Pada pasar modal yang harga saham akan cenderung wajar. Dengan kata lain, penjualan ataupun penelitian setiap sekuritas pada harga pasar yang berlaku merupakan transaksi dengan NPV (Net Present Value) sama dengan nol. Bila kondisi demikian tidak akan ada harga saham yang overvalue atau

saham yang undervalue. Bila benar harga-harga saham di pasar modal Indonesia overvalue atau undervalue berarti pasar modal Indonesia belum efisien. Selain itu pasar modal yang efisien dimana seluruh informasi yang relevan diterima oleh investor dan informasi telah diprediksikan ke dalam saham.

Penelitian sekitar tahun 1990 menyatakan bahwa pasar modal Indonesia belum efisien dalam bentuk semi kuat. Apakah kondisi pasar modal Indonesia sekitar tahun 2000 sampai tahun 2002 akan efisien dalam bentuk semi kuat?. Efisien tidaknya suatu pasar juga akan memberikan implikasi kepada investor dalam melakukan strategi investasinya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut tidak cukup dengan acuan secara kualitatif, namun perlu dilakukan dengan pembuktikan secara kuantitatif.

B. TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Pasar Modal

Pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli yang saling mengadakan pertukaran barang dan jasa. Pengertian pasar modal atau bursa efek adalah salah satu jenis pasar dimana para investor bertemu untuk menjual atau membeli surat-surat berharga atau efek.

Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, mendefinisikan suatu kegiatan yang berkenaan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Menurut Husnan (2001:3) Pasar modal juga

(3)

dapat didefinisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks) maupun utang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan keuangan (financial market).

Secara umum pasar modal global dapat dibagi ada dua segmen utama yaitu pasar uang dan pasar modal. Pasar uang adalah bidang perekonomian dimana jangka pendek diperdagangkan. Pasar ini adalah dimana bank umum dan bank unit usaha yang lain menyesuaikan posisi likuiditas mereka. Dan bank sentral melaksanakan kebijakan moneternya dan pemerintah menjual utang untuk mendanai kegiatannya sehari-hari. Pasar uang bertujuan untuk menyediakan dana pinjaman untuk memenuhi kebutuhan modal kerja jangka pendek melalui pasar uang tabungan masyarakat dapat dimanfaatkan lembaga keuangan. 2. Manfaat Pasar Modal

Menurut Sartono (1996:43) ada berbagai pihak yang mendapatkan manfaat dengan adanya pasar modal, baik langsung mupun tidak langsung, antara lain : a. Bagi dunia usaha.

Dalam usaha meningkatkan modal dengan menarik dana dari luar perusahaan akan memperhatikan masalah dana jangka panjang dan jangka pendek waktu memperolehnya. Disamping itu jenis dana yang ditarik tidak kalah penting pula untuk dipertimbangkan. Apabila dana yang ditarik itu pinjaman atau modal sendiri akan sangat tergantung pada posisi keuangan perusahaan yang telah ada.

Untuk mendorong dunia usaha, pemerintah berusaha menyediakan beberapa alternatif sumber dana yang dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana pinjaman maupun dana untuk menambah jumlah modal. Dana pinjaman dapat diperoleh dengan menjual obligasi atau sekuritas kredit, sedangkan untuk menambah jumlah modal dapat ditempuh dengan menjual saham.

Pembelanjaan dengan sahan melalui pasar modal mempunyai keuntungan dibanding dengan pembelanjaan pinjaman, yaitu : 1) Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar.

2) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga dapat memperbaiki citra perusahaan.

3) Tidak dikaitkan dengan kekayaan sebagai jaminan tertentu.

4) Tidak ada beban finansial yang tetap.

b. Bagi Pemodal

Menabung di bank merupakan bentuk investasi yang sederhana dan bahkan tidak asing lagi bagi masyarakat. Masyarakat pemodal kecil sudah demikian akrab dengan tabanas, deposito bahkan masyarakat golongan menengah dan atas pun demikian.

Dalam perkembangannya di pasar modal saat ini, masyarakat dapat memanfaatkan sebagai sarana investasi di pasar adalah dapat dilakukan melalui pembelian

(4)

instrumen pasar modal seperti saham, obligasi ataupun sekuritas kredit.

Investasi di pasar modal juga mempunyai kelebihan dibanding dengan investasi di sektor perbankan maupun sektor lainnya.

Kelebihannya tersebut antara lain :

1) Nilai investor berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.

2) Sebagai pemegang saham, investor memperoleh deviden dan sebagai pemegang obligasi, investor memperoleh bunganya. 3) Dapat dengan mudah

mengganti intrumen investasi.

4) Mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham bagi pemegang saham dan mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi bila diadakan dari pemegang obligasi

c. Bagi Lembaga Penunjang Pasar Modal

Lembaga-lembaga yang berfungsi untuk menunjang berjalannya kegiatan pasar modal antara lain : penjamin emisi, akuntan publik, konsultan hukum, notaris perusahaan, penilai, biro administrasi efek, wali amanat, perantara perdagangan efek dan pedagang efek. Berkembangnya pasar modal memberikan manfaat yang besar bagi lembaga penunjang tersebut menuju ke arah profesionalisme di dalam memberikan pelayanannya sesuai bidang tugas masing-masing.

d. Bagi Pemerintah

Pertumbuhan ekonomi yang diharapkan serta pertumbuhan angkatan kerja yang siap memasuki lapangan kerja pertahun yang cukup tinggi diberbagai sektor usaha tentunya memerlukan adanya investasi yang cukup besar pula diberbagai sektor usaha. Investasi yang cukup besar membutuhkan sumber-sumber dana yang besar pula, dan ini tidak dapat dipenuhi oleh sektor potensial dalam memobilisasi dana masyarakat yang guna membiayai pembangunan tersebut. Sebab itu pemerintah selalu mendorong perkembangan pasar modal melalui paket deregulasi.

3. Pasar Modal Indonesia

Pasar modal di Indonesia adalah pasar modal seperti halnya pasar modal di berbagai negara, yakni suatu pasar yang mempertemukan dunia usaha yang memerlukan dana jangka panjang dengan investor yang memperjual-belikan efek untuk membelanjai investasi jangka panjang, namun memiliki misi dan jangkauan sesuai dengan idealisme bangsa Indonesia.

Berbeda dengan tujuan pasar modal diberbagai negara yang hanya memperhatikan aspek memperoleh keuntungan yang optimal. Pasar modal Indonesia mempunyai misi dan jangkauan yang lebih luas. Jangkauan ini diusahakan sejalan dengan idealisme bangsa Indonesia, terutama yang tertuang dalam pasal 33 ayat 1 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa “Perekoniman disusun sebagai usaha bersama berasaskan kekeluargaan”.

(5)

Ada tiga aspek mendasar yang ingin dicapai Pasar Modal Indonesia, yaitu :

a. Mempercepat proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham-saham perusahaan.

b. Pemerataan pendapatan masyarakat melalui pemilikan saham.

c. Menggairahkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dan penghimpunan dana yang produktif.

Hal diatas tercermin, misalnya dalam pembagian perjatahan pembelian saham yang diprioritaskan untuk pemodal dengan permintaan terkecil sebanyak 100 lembar saham. Dengan lebih banyak masyarakat yang memiliki saham, diharapkan tujuan pemerataan pendapatan masyarakat melalui pemilikan saham perusahaan akan tercapai. 4. Pengertian Pasar Modal Efisien

Pasar yang efisen merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang mungkin terjadi dengan cepat dan akurat. Konsep dari pasar yang efisien ini menyatakan bahwa pemodal selalu memasukkan faktor informasi yang tersedia dalam keputusan mereka, sehingga terefleksi pada harga yang mereka transaksikan. Jadi harga yang berlaku di pasar sudah mengandung faktor informasi tersebut.

Menurut Husnan (2001:264) pengertian pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang harga-harga sekuritasnya telah mencerminkan informasi yang relevan. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas semakin efisien pasar modal tersebut. Sedangkan menurut Jogiyanto (1998:283),

pasar modal yang efisien adalah pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia.

Pengertian pasar modal efisien yang diterima secara luas adalah pasar modal yang apabila terdapat informasi baru, maka informasi tersebut tersebar luas, cepat dan mudah didapat secara murah oleh investor. Informasi ini meliputi hal yang diketahui dan relevan untuk mempertimbangkan harga saham dan tercermin secara cepat dalam harga saham. Sementara Fama (1976) menyatakan “a securities market is efficient if security prices fully reflect the information available”.

5. Tingkat atau Bentuk Efisiensi Pasar Modal

Efisiensi pasar modal tergantung pada kondisi tertentu, terutama volume perdagangan. Pasar dengan volume perdagangan yang relatif kecil menyulitkan investor untuk bereaksi terhadap informasi baru dan memudahkan bagi pedagang besar untuk memanipulasi karena adanya channel informasi (Banner, 1985).

Sesuai dengan konsep dasar efisiensi dan kondisi ideal pasar efisien, maka pasar modal yang efisien secara informasional dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk atau tingkatan yaitu : a. Efisiensi pasar bentuk lemah

(weak form)

Dalam efisiensi bentuk lemah ini menyatakan bahwa data-data historis atas harga di masa yang akan datang. Perubahan harga pada hari ini tidak ada hubungannya dengan perubahan harga yang akan terjadi kemarin. Jika informasi datangnnya secara acak banyak

(6)

orang menyukai karena bisa mendapatkan keuntungan dari perubahan harga yang terjadi secara acak. Mereka yakin jika harga suatu saham mulai bergerak naik, maka harga saham tersebut akan bergerak naik untuk suatu jangka waktu tertentu dan mengembangkan suatu momentum.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan, momentum suatu harga saham itu memang ada dan jika para pemodal dapat dengan cepat melakukan transaksi pada awal pergerakan naik harga saham-saham tersebut, maka keuntungan besar dapat dicapai. Berarti technical analist tidak kebal terhadap efisien pasar bentuk lemah.

b. Efisiensi pasar bentuk semi kuat (semi-strong form)

Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman dan dapat juga, digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.

Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman, jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar

ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal retun, Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mengandung kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar. Sebaliknya yang tidak mengandung informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar.

c. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)

Efisiensi bentuk lemah menyatakan bahwa tidak ada satupun informasi yang tersedia baik publik maupun privat yang mengijinkan para pemodal untuk meraih keuntungan yang tidak normal secara konsisten. Bentuk ini menyatakan bahwa harga saham akan melakukan penyesuaian secara cepat terhadap informasi apapun, bahkan informasi yang tidak tersedia bagi semua pemodal (informasi privat). Salah satu jenis informasi privat adalah jenis informasi yang berasal dari orang dalam. Mereka mempunyai akses atas informasi berharga mengenai keputusan penting yang bersifat taktis dan strategis yang telah direncanakan oleh perusahaan. Sehingga dengan modal informasi tersebut mereka melakukan analisis dan mengambil posisi transaksi yang sesuai. Data empiris menyatakan bahwa informasi privat yang demikian mampu memberikan keuntungan abnormal yang konsisten bagi

(7)

Pasar efisiensi bentuk kuat Pasar efisiensi bentuk semi kuat para pemodal yang memiliki

informasi tersebut. walaupun

informasi privat ini tergolong tidak legal.

Gambar 1.Tingkatan Kumulatif dari Ketiga Bentuk Pasar Efisien

Gambar diatas menunjukkan jenis informasi dalam hubungannya dengan ketiga tingkatan efisiensi pasar. Hubungan ketiga pasar efisien ini berupa tingkatan yang kumulatif yaitu bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa bila ada sangkalan dari efisiensi pasar bentuk lemah maka sangkalan tersebut berlaku juga baik pada efisiensi pasar bentuk semi kuat maupun pasar efisien bentuk kuat. Jika pasar tidak efisien dalam bentuk lemah, dengan sendirinya pasar tidak efisien dalam bentuk semi kuat ataupun bentuk kuat maupun dalam bentuk lemah.

Penggolongan diatas benar-benar bermanfaat, karena dengan demikian dimungkinkan adanya uji empiris atas model permainan wajar pada efisiensi pasar yang dikaitkan dengan berbagai jenis informasi.

6. Manfaat Pasar Efisien

Pasar modal yang efisien bila harga-harga surat berharga mencerminkan sepenuhnya informasi yang ada. Penyesuaian harga yang cepat terhadap informasi baru mempengaruhi tingkat hasil yang diharapkan, yang berakibat investor dapat merubah strategi investasinya dan dengan terjadi pengalokasian dana secara efisien.

Oleh karena itu, informasi yang diberikan harus lengkap, akurat, dan up to date bagi semua investor. Dengan informasi seperti ini investor dapat mengetahui keadaan yang sesungguhnya dari perusahaan yang go public. Hal ini sangat penting sebagai bahan dalam pengambilan keputusan investasi bagi investor, karena salah satu kriteria yang tepat dapat digunakan untuk menyatakan bahwa suatu keputusan itu baik atau buruk adalah apakah seluruh informasi secara penuh? Suatu informasi yang tidak lengkap, tidak akurat dan tidak up to date akan memberikan bahan analisis yang menyesatkan sehingga menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan ini besar kemungkinan akan Pasar efisiensi bentuk lemah

(8)

menimbulkan kerugian bagi investor.

Bila kerugian para investor berlanjut dan menyebar luas, maka kiranya sulit untuk mengajak investor untuk datang ke pasar modal dan bahkan tidak tertutup kemungkinan para investor yang terjun di pasar modal menarik diri dan menginvestasikan dananya pada alternatif investasi yang lain. Bila hal ini terjadi tentunya akan menghambat penambahan emisi efek berikutnya dan ini berarti menghambat perkembangan pasar modal dan lembaga penunjang pasar modal. Sedangkan pasar modal itu merupakan lembaga potensial dalam penyediaan sumber dana jangka panjang bagi dunia usaha. Apabila dunia usaha mengalami kelesuan maka perekonomian secara keseluruhan juga akan mengalami kelesuan. C. PEMBAHASAN

Keberhasilan suatu perusahaan dilihat dari nilai penuh. Pada perusahaan yang go public, nilai perusahaan dilihat dari harga sahamnya. Harga saham mencerminkan nilai perusahaan bila pasar modal dalam keadaan efisien. Pasar yang efisien dapat menunjukkan harga saham yang mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia, informasi tersebut dapat berupa laporan tahunan perusahaan, pembagian deviden, pemecahan saham, laporan para analis pasar modal, dan sebagainya. Efisiensi terhadap pasar modal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efisiensi informasional. Efisiensi informasional adalah pasar modal yang informasinya tersedia secara luas dan murah untuk para investor dan semua informasi yang relevan dicerminkan dalam harga-harga surat berharga tersebut.

Analisis efisiensi terhadap pasar modal Indonesia ini hanya pada tingkatan efisiensi pasar bentuk semi kuat (semi strong form). Efisien bentuk semi kuat menganalisis seberapa cepat harga saham merefleksikan informasi yang dipublikasikan. Masalah yang dianalisis dalam hal ini mengenai masalah yang berkaitan dengan melihat kecepatan reaksi harga saham terhadap pengumuman laba. Dalam penelitian ini analisis menggunakan market model. Market model pertama kali digunakan oleh HM. Marcowitz untuk mengetahui kecepatan reaksi perubahan harga saham terhadap suatu hal, misalnya pengumuman kenaikan atau penurunan pendapatan.

Market model bertitik tolak pada pemikiran yang menyatakan bahwa tingkat keuntungan yang diperoleh dari suatu saham dipengaruhi oleh seluruh kesempatan investasi. Jika keuntungan yang sesungguhnya diperoleh kemudian dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang diharapkan ditafsirkan dengan market model. Apabila tingkat keuntungan yang sesungguhnya lebih besar dari pada tingkat keuntungan yang diharapkan, hal ini ditafsirkan sebagai indikator saham yang under value atau sebaliknya. Apabila harga saham itu under value atau over value maka pasar modal tidak efisien. Dengan market model paling tidak dapat menghilangkan judgment kalau diterapkan pada data historis sehingga model ini banyak dipergunakan pada berbagai penelitian mengenai seberapa cepat harga saham bereaksi terhadap informasi yang baru (semi strong form efisiensi).

Dalam menghitung return saham dibutuhkan data harga saham dan nilai deviden. Sedangkan untuk menghitung return pasar dibutuhkan data IHSG. Berdasarkan nilai Earning Per Share (EPS), masing-masing perusahaan akan dikelompokkan menjadi dua

(9)

kelompok. Kelompok pertama merupakan kumpulan perusahaan-perusahaan yang mengalami kenaikan EPS dari periode sebelumnya dan kelompok kedua merupakan kumpulan perusahaan yang mengalami penurunan EPS dari periode sebelumnya.

Di dalam ini menempatkan Rit dan

Rmt pada tiap perusahaan untuk periode

10 periode sebelum dan 10 periode sesudah pengumuman Laporan Keuangan tahunan perusahaan, kemudian meregresikan return saham (Rit) sebagai variabel tergantung

(variable dependent) dan return pasar (Rmt) sebagai variabel bebas (variable

independent) untuk memperoleh αi dan

βi.

Hasil regresi dari Rit dan Rmt

diperoleh nilai αi dan nilai βi.

Setelah didapatkan nilai αi dan βi

kemudian menghitung nilai abnormal returnnya dari masing-masing perusahaan. Abnormal return adalah tingkat keuntungan yang sesungguhnya dikurangi dengan tingkat keuntungan yang diharapkan atau dapat dirumuskan sebagai berikut:

ei,t = Ri – (αi + βi Rm,t)

Setelah dilakukan perhitungan abnormal return, nilai abnormal return masing-masing kelompok pada tiap-tiap periode penelitian dijumlahkan dan dihitung rata-ratanya, sehingga menghasilkan nilai Average Abnormal Return. Setelah itu dihitung nilai CAAR (Cumulative Average Abnormal Return) yaitu hasil dari penjumlahan nilai AAR selama periode peristiwa untuk masing-masing kelompok perusahaan dan tiap-tiap periode tahunnya.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas sebelumnya dapat disimpulkan bahwa teori efisiensi pasar modal Indonesia untuk bentuk semi kuat (semi strong form) sudah efisien, karena pengumuman kenaikan dan penurunan pendapatan mempengaruhi perubahan harga saham di pasar modal Indonesia.

Informasi mengenai perusahaan yang disampaikan kepada publik selama ini merupakan informasi yang relevan untuk para investor di pasar modal. Relevan disini berarti bahwa informasi tersebut akurat atau informasi tersebut menggambarkan kondisi perusahaan yang dapat dengan cepat diterima oleh publik sehingga informasi tersebut

dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan yang tepat oleh investor.

E. DAFTAR PUSTAKA

Brearly, Richard dan Steward Myeers. 1986. Prinsip Prinsip

Keuangan Perusahaan.

Terjemahan Jilid I. Erlangga. Jakarta.

D. Puteranto, Lastiyono dan Nursiam. 2004. Analisis Efisien Pasar Modal Indonesia Periode 1998 – 2000 (Studi pada PT Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 3. No. 1. April Fabozzi, Frank J. 1997. Manajemen

Investasi. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta.

Fakhruddin M dan Sophian Hadianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis di Pasar Modal. Buku Satu Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Harianto, F dan Siswanto Sudomo. 1998. Perangkat dan Teknik Analisis Investasi. Jakarta.

Husnan, Suad. 2001. Dasar – Dasar Teori Portopolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta. UPP AMP YKPN.

J. Awat Napa. 1999. Manajemen

(10)

Matematis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka.

Jogiyanto, H.M. 1998. Teori Portopolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE UGM. J. Fred Weston dan Thomas E Copelan.

1991. Manajemen Keuangan. Edisi ke delapan. Terjemahan Jilid I Penerbit Erlangga. Jakarta. Mutamimah. 2004. Pasar Modal Efisien vs Pasar Modal Over Faction. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Tinjauan Teoritis, Fakultas Uni Islam Sultan Agung Semarang. Vol. 5. April.

Sartono, Agus. 1996. Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE Yogyakarta.

Sunariyah. 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kedua. Yogyakarta. UPP AMP YKPN. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis

Investasi dan Manajemen Portopolio. Edisi I Yogyakarta. BPFE. Hal 121.

Utama, Sidharta dan Untung Affandi. 1998. Pengujian Efisiensi Bentuk Setengah Kuat pada Bursa Efek Jakarta. Jakarta : Usahawan.

Maret 1998

Gambar

Gambar 1.Tingkatan Kumulatif dari Ketiga Bentuk Pasar Efisien

Referensi

Dokumen terkait