PRAKTIKUM
METODE GEOLOGI LAPANGAN
ACARA : PETA LINTASAN
Oleh :
Firza Syarifa Zahra
21100112140097
Muhammad Idham Fauzan
21100112140079
Yudi Syahputra21100113120022
Apa itu Peta Lintasan?
Merupakan rangkaian pengamatan yang
didapatkan dengan cara melintasi suatu
wilayah, yang hasilnya akan disajikan dalam
penampang geologi atau peta lintasan.
Lintasan geologi ditempuh apabila peta dasar
yang diperlukan tidak tersedia atau adanya
singkapan detail yang penting yang tidak
dapat dipetakan pada skala peta yang ada.
Lintasan dapat dilakukan secara tertutup atau
Peralatan yang
digunakan:
Kompas geologi
Palu geologi
Papan clipboard
Pensil dan penghapus
Ballpoint
Kantong sampel
Lup
Lintasan Yang Baik ?
Memotong jurus umum dari perlapisan batuan
Melalui semua jenis, macam dan variasi batuan
Melewati banyak singkapan, seperti tebing sungai,
perpotongan jalan dengan bukit
Lintasan diusahakan tidak melalui
daerah yang
Pemerian Rinci Objek Yang
Diamati?
- Dalam keadaan seperti apa? (segar, lapuk ?)
- Tersusun oleh apa? Mineralogi……
- Seberapa banyak? Komposisi mineralogi….
- Kapan? Hubungan antar batuan
Yang Harus Dicantumkan
Pada Peta Lintasan?
Nomor titik pengamatan (stasiun pengamatan)
Simbol struktur geologi beserta jurus dan
kemiringan unsur struktur (terutama perlapisan
batuan)
Hal Yang Penting
Diperhatikan
Pengamatan Lintasan dilakukan pada beberapa titik yang
berurutan yang terletak pada satu jalur urutan lintasan
pengamatan
Terkadang diperlukan lintasan samping, disekitar lintasan
utama, jika dirasa pada lintasan utama tidak dijumpai,
elemen geologi yang lengkap
Dalam keadaan lokasi pengamatan jauh dari basecamp,
Kapan Metode Lintasan Kompas dan Pita
Ukur dapat digunakan?
o
Pemetaan pada daerah tanpa peta dasar
o
Pemetaan pendahuluan (
reconnaissance maping
)
o
Pemetaan untuk mengetahui suatu singkapan penting
secara detil yang tidak dapat disajikan dengan skala peta
yang ada (pemetaan lanjut/rinci)
Prinsip Dasar
Pemetaan metode lintasan kompas & pita ukur
dilakukan untuk
membuat peta suatu daerah yang
belum terpetakan (tidak ada peta dasar)
atau
membuat peta suatu daerah yang telah terpetakan
kedalam skala yang lebih besar (1 : 25.000
menjadi 1 : 1000)
Langkah Kerja
I. Rencanakan lintasan yang akan dipetakan (apabila terdapat peta dasar maupun data awal/data sekunder)
Lintasan tertutup Lintasan terbuka
II. Pelaksanaan pemetaan lintasan kompas & pita ukur
1. Lakukan ploting area pada titik awal (start point) segmen I (sebut saja titik A)
2. Tentukan titik akhir segmen I (sebut saja titik B), kemudian bentangkan pita ukur untuk mengukur jarak dan lakukan pengukuran azimuth dari titik awal segmen I (titik A) ke titik akhir segmen I (titik B)
3. Proyeksikan garis lintasan dari titik A menuju titik B sesuai arah azimuth dan jarak sebenarnya pada kertas kalkir/HVS (peta lintasan lapangan)
4. Deskripsikan kondisi geologi yang ada pada segmen I pada buku catatan lapangan dan buat sketsa singkapan/morfologi
5. Ulangi langkah no. 2-4 untuk memulai segmen selanjutnya
6. Apabila jenis pengukuran menggunakan jenis lintasan tertutup, maka titik akhir (finish point) dari segmen yang paling akhir harus kembali ke titik awal segmen pertama (start point). Apabila jenis pengukuran menggunakan jenis lintasan terbuka, maka pada titik akhir (finish point) dari segmen yang paling akhir harus melakukan ploting area
Langkah Kerja
III. Pembuatan peta lintasan
1. Merubah proyeksi lintasan lapangan menjadi proyeksi pada bidang datar (peta)
2. Koreksi Jarak/koreksi sudut
a. Untuk lintasan tertutup, koreksi dilakukan apabila titik mulai (start point) dan titik akhir (finish point) dari hasil proyeksi jarak sebenarnya ke jarak datar tidak bersinggungan/bertemu
b. Untuk lintasan terbuka, koreksi dilakukan apabila titik akhir (finish point) dari hasil proyeksi jarak sebenarnya ke jarak datar tidak bersinggungan/bertemu dengan titik hasil ploting area titik akhir tersebut IV. Mengeplotkan data-data deskripsi lapangan (STA, LP, Strike/dip, dll) ke dalam
Proyeksi Jarak Sebenarnya
dengan Jarak Bidang Datar (PETA)
STA 2
B ASTA 1
SLOPE PANJAN G LINT ASAN DI LA PANGA N B’ PROYEKSI JARAK LINTASAN PADA PETAJarak Peta = Jarak terukur x cosinus
sudut lereng
Mengapa Harus dilakukan
Koreksi Jarak/Sudut?
o
Kurang teliti membaca kompas
(arah & slope)
o
Kesalahan menghitung jarak
Teknik Pengukuran Segmen
Lintasan
Pita Ukur
Langkah
Syarat Penentuan
Titik Lintasan
1.
Mewakili perubahan bentuk morfologi/bentuk lahan
2.
Mewakili perubahan sudut kemiringan lereng (slope)
3.
Memotong arah umum penyebaran batuan
4.
Tempat yang biasanya ditemukan singkapan (sungai,
lereng tebing,
road cut
)
Koreksi
1. Lintasan Tertutup ◦ Koreksi jarak ◦ Koreksi sudut 2. Lintasan Terbuka ◦ Koreksi jarak ◦ Koreksi sudutLintasan Tertutup
Misalnya kita mempunyai 4 titik amat dari suau Iintasan tertutup A, B,
C, D. Lintasan yang akan ditempuh adalah mulai dari A, B, C, D, dan
kembali ke titik A, tetapi dalam pelaksanaanya hal tersebut sulit dicapai
dan biasanya terjadi penyimpangan-penyimpangan. Penyimpangan dapat
terjadi karena kurang teliti membaca kompas, menghitung langkah dan
menentukan besarnya lereng. Kesalahan-kesalahan seperti ini memang
tidak mungkin dihindari, tetapi dapat dikurangi seminimal mungkin
dengan cara seteliti mungkin.
Dalam contoh ini dimisalkan titik terakhir tidak berakhir di titik A,
melainkan di titik E (seharusnya E berimpit dengan A).
Koreksi yang dipakai
Koreksi Jarak :
Koreksi Sudut:
Koreksi(k) = Jarak yang diperlukan – Jarak Awal
x100%
Jarak Awal
Peta Lintasan Tertutup
Diketahui
Azimuth A-B : N 335
oE sepanjang 4,7 cm
Azimuth B-C : N 60
oE sepanjang 4,6 cm
Azimuth C-D : N 120
oE sepanjang 4 cm
Koreksi Jarak Lintasan
Tertutup
22
A
C
B
D
E
¼ E-A ½ E-A ¾ E-AM
N
O
E-A Hitung panjang E-A
Buat garis
searah E-A dan sejajar E-A pada B
Buat garis
searah E-A dan sejajar E-A pada
C Buat garis
searah E-A dan sejajar E-A pada D
Koreksi Sudut Lintasan
Tertutup
A
C
B
D
E
a
a
D-A D-Ea
a
B’
C’
Y
Z
X
AX= AB+K
XY= BC+K
YZ= CD+K
Peta Lintasan Terbuka
Diketahui
Azimuth A-B : N 48
oE sepanjang 2,1 cm
Azimuth B-C : N 78
oE sepanjang 3,5 cm
Azimuth C-D : N 40
oE sepanjang 2,7 cm
Azimuth D-E : N 115
oE sepanjang 4,1 cm
Azimuth E-F : N 195
oE sepanjang 1,6 cm (hsl ploting di E)
Koreksi Jarak :
Koreksi Jarak Lintasan
Terbuka
Plotting Hasil Pengukuran
A
C
B
D
E
¼ E-F ½ E-F ¾ E-FM
N
O
E-FF
Koreksi Sudut Lintasan
Terbuka
C
B
D
E
X
Y
Z
F
a
a
a
a
a
D’
C’
B’
E-A F-A AX=AB + kA
Terimakasih
PEMBUATAN
KONTUR
Ingat rumus pitagoras?
Karena rumus ini
penting untuk untuk
pembuatan Kontur
Koreksi Elevasi
a
b
c
a
s
bc?
Garis kontur
adalah garis yang menghubungkan
titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari suatu
datum/ bidang acuan tertentu.
Sifat-sifat garis kontur:
Berbentuk kurva tertutup. Tidak bercabang.
Tidak berpotongan.
Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai.
Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.
Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang
terjal.
Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai
Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan,
jika datar maka interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai skala peta , jika berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan dengan nilai skala peta dan jika bergunung maka interval garis kontur adalah 1/200 dikalikan dengan nilai skala peta. (kondisional)
Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar
adalah setiap selisih 3 garis kontur, pada daerah
berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada
daerah bergunung setiap selisih 5 garis kontur. Satu
garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis
kontur yang lebih tinggi.
Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U"
menandakan punggungan gunung.
Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V"
Kegunaan Garis
Kontur
Menentukan profil tanah (profil memanjang,
longitudinal sections) antara dua tempat.
Menghitung luas daerah genangan dan
volume suatu bendungan
Menentukan route/trace suatu jalan atau
saluran yang mempunyai kemiringan
tertentu
Menentukan kemungkinan dua titik di lahan
Penentuan titik detail untuk
pembuatan garis kontur
Salah satu caranya menggunakan metode
kompas
Pada prinsipnya metode kompas dilakukan untuk
mengetahui letak titik selanjutnya terhadap titik
sekarang. Sedangkan jarak antar titik
menggunakan pita ukur. Metode ini dilakukan
dengan syarat elevasi titik awal sudah diketahui.
N 145°
E
A
B
16 m
C
N 53° E
7 m
LATIHAN
Hitung koreksi slope
B
A
AB’ = AB cos α
α
B’
Gambarkan
lintasan
berdasarkan koreksi slope
dan skala yang sudah
dihitung pada langkah
sebelumnya.
Lakukan koreksi sudut
Untuk menghemat waktu, keluarkan lembar
“LATIHAN MEMBUAT KONTUR
”
Ini adalah gambar lintasan sesuai dengan koreksi slope, skala
dan sudah koreksi sudut
Selanjutnya hitung ΔH
B
A
ΔH = √AB
2
-AB’
2
α
B’
ΔH
AB’ = Koreksi slope
Catatan : tanda “-” untuk slope turun
Hitung ΔH definitif
1.
Plotkan titik pada lembar “LATIHAN
MEMBUAT KONTUR” ke kalkir
2.
Plotkan elevasi tiap titik dikalkir
3.
Buat kontur dengan interval kontur 1
mdpl
Terimakasih
Biar Gak Pusing keluarkan
kertas selembar dulu
POST TEST
5 menit
1.
Sebutkan dan jelaskan jenis peta lintasan!
2.
Dalam pembuatan peta lintasan, ada berapa macam
koreksi yang harus dilakukan? Kenapa?
3.
Tuliskan rumus koreksi sudut dan koreksi jarak!
4.
Jelaskan Kegunaan Garis Kontur!
Lapangan Acara Peta Lintasan
Praktikum lapangan dilaksanakan pada hari Minggu 03 April 2016. Lokasi lapangan berada disekitar kampus UNDIP
Praktikan wajib mengenakan JAHIM, bercelana panjang, dan safety shoes. Praktikan kumpul lengkap di stadion UNDIP pukul 06.00 WIB
Setiap praktikan wajib membawa alat-alat sebagai berikut: busur, HVS 15 lembar, alat tulis, penggaris,
lem/double tip, ponco, bekal. Peralatan kelompok: kompas 21 buah. meteran (hanya disediakan 10, kurang 10)
PERATURAN SELAMA PRAKTIKUM LAPANGAN
1. Keterlambatan akan mendapat konsekuensi
2. Praktikan wajib menjaga ketertiban selama praktikum berlangsung
3. Praktikan wajib menjaga keamanan diri sendiri serta menjaga alat
praktikum (kompas dan meteran) 4. Praktikan wajib menjaga kesopanan
selama praktikum berlangsung
5. Praktikan wajib menjaga kebersihan 6. Praktikan DILARANG MEROKOK
selama praktikum lapangan berlangsung (waktu ISTIRAHAT masih termasuk kedalam waktu praktikum lapangan)
7. Praktikan yang melanggar peraturan akan dikenakan sanksi.