• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI PENDUKUNG PROMOSI PADA PT.KIPINDO YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI PENDUKUNG PROMOSI PADA PT.KIPINDO YOGYAKARTA TUGAS AKHIR"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI PENDUKUNG PROMOSI PADA PT.KIPINDO YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun oleh:

Tri Nurhadi 07.02.6806

Ibnun Sani 07.02.6811

Ichwanudin 07.02.6821

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

YOGYAKARTA 2010

(2)
(3)

ISMS IMPLEMENTATION BASED-ON ISO/IEC 27001 : 2005 IN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PENERAPAN ISMS BERDASAR ISO/IEC 2700 : 2005 PADA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Tri Nurhadi 07.02.6806 Ibnun Sani 07.02.6811 Ichwanudin 07.02.6821 Jurusan Manajemen Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT

PT Kipindo is a company engaged in wide-format printer sales. Where during this sales effort is to use print media as the media in disseminating information on products or services provided by the company.Presentation using existing media for this has limitations, namely in attracting consumers and potential consumers to get information.

Print media is limited to text and images that look less attractive attention in exploring the information available, then the compiler will try to implement multimedia applications as additional information the media in disseminating information which will be packaged as a CD.

Multimedia applications have a value of interactive communication, with the understanding of information not only seen as a result of mold, but can be heard, forming simulations and animations that can generate interest in visitors, and have more value in presented. Besides the application to be developed whereby the dynamic nature of the information contained therein can be updated.

(4)

A. Pendahuluan

Persaingan yang terjadi saat ini antar perusahaan manufaktur semakin berkembang pesat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada dalam dunia usaha. Persaingan tersebut terjadi dengan maksud untuk mencapai suatu target, agar menjadi suatu perusahaan yang tetap eksis. Untuk menjadikan suatu perusahaan agar terus maju diperlukan suatu informasi yang akurat, cepat, tepat dan up to date tentang segala hal yang dibutuhkan perusahaan tersebut. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas suatu perusahaan. Informasi yang terpenting dalam suatu usaha adalah informasi mengenai bagaimana pengolahan data yang ada dalam perusahaan serta laporan datanya.

Salah satu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah komputer. Teknologi komputer merupakan salah satu teknologi yang sebagian besar sudah umum dalam kehidupan manusia saat ini. Dalam sebuah perusahaan, komputer dimaksudkan untuk menunjang sistem informasi yang sangat diperlukan sebagai pengambilan keputusan dalam perkembangan perusahaan tersebut.

Penerapan sistem informasi berbasis komputerisasi merupakan salah satu aternatif yang tepat jika manajemen menginginkan suatu sumber yang didapat sesuai yang diinginkan. Sistem informasi yang tepat akan membantu dalam merencanakan program dan menjalankan kegiatan operasiaonal perusahaan, sehingga dapat nmencapai sasaran yang tepat sesuai dengan tujuan yang direncanakan.

(5)

B. Landasan Teori

1. Sejarah Multimedia

Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987, dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adhapter card bagi PS/2. Sejak permulaan tersebut, hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak melompat ke multimedia. Pada 1994, diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem multimedia di pasaran. Pada 1990, harga sistem multimedia yang lengkap berkisar $10.000, tapi harganya sejak itu menurun, membuat teknologi itu dalam jangkauan perusahaan kecil yang benar-benar membutuhkan. Multimedia memungkinkan pemakai komputer untuk mendapatkan output dalam bentuk yang lebih kaya dari pada media table dan grafik konvensional. Pemakai dapat melihat gambar tiga dimensi, foto, video bergerak, atau animasi, dan mendengar suara stereo, perekaman suara, atau musik. Para pendukung multimedia menyatakan bawa jika media berbagai indera ini dikombinasikan, efek yang dihasilkan melebihi penjumlahan bagian-bagiannya

(6)

2. Pengertian Multimedia

Dalam industri elektronika, Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen , yaitu suara, gambar, dan teks (McCormick, 1996) atau Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik, dan gambar (Turban dkk, 2002) atau Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin dan Linda, 2001).

3. Objek-objek Multimedia

Definisi multimedia menekankan pentingnya peran yang dimainkan link dalam menyediakan jalan bagi pengguna untuk berinteraksi dan melakukan navigasi terhadap enam jenis objek yaitu: teks, grafik, suara, video animasi dan software.

1. Teks : Bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah teks. Teks dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa kita. Kebutuhan teks bergantung pada kegunaan aplikasi multimedia. Misalnya, game membutuhkan teks lebih sedikit dari pada ensiklopedi yang membutuhkan teks lebih banyak.

2. Gambar : Gambar dapat meringkas dan menyajikan data kompleks dengan cara baru dan lebih berguna. Sering dikatakan bahwa sebuah gambar

(7)

mampu menyampaikan seribu kata. Tapi, itu hanya berlaku ketika kita bias menampilkan gambar yang diinginkan saat kita memerlukannya.

3. Bunyi : Bunyi dalam PC multimedia, khususnya pada aplikasi bidang bisnis dan game sangat bremanfaat. PC multimedia tanpa bunyi hanya disebut unimedia, bukan multimedia. Kemampuan dasar bunyi yang harus dimiliki PC multimedia antara lain.

- Membuat dan mensintesis bunyi.

- Menangkap bunyi dari luar, dari yang anda dengar dan dari CD (Compact Disk).

- Mengedalikan bunyi yang dibuat dari instrument elektronik, misalnya MIDI.

- Memainkan kembali bunyi tersebut lewat speaker atau sejenisnya.

4. Video : Video menyediakan sumberdaya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia. Ada empat macam video yang dapat digunakan sebagai objek link dalam aplikasi multimedia: live video feeds, videotape, videodisk, dan digital video.

5. Animasi : Dalam multimedia, animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layer. Ada sembilan macam, yaitu animasi sel. Animasi frame, animasi sprite, animasi lintasan, animasi spline, animasi vector, animasi karakter, animasi computational,dan morphing.

6. Software : Salah satu konsep paling ampuh dalam multimedia adalah keterpaduan serempak yang dicapai dengan menciptakan link ke berbagai

(8)

dokumen dan dataset. Saat pemakai memicu satu link ke suatu dokumen word-procesor, seperti file .doc di Microsoft word misalnya, maka computer secara otomatis meluncurkan aplikasi perangkat lunak (pada contoh ini MS Word) dan menggunakannya untuk menampilkan dokumen yang dimaksud. 4. Struktur Sistem Informasi Multimedia

1. Struktur Linear 2. Struktur Hierarki

3. Struktur Piramida 4. Struktur Polar

5. Software Yang digunakan 1. Adobe Photoshop

Adobe Photoshop adalah suatu program perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat, penyuntingan, manipulasi tampilan termasuk koreksi warna, pemberian efek tampilan dan sebagainya. Photoshop dapat bekerja dengan tampilan yang diperoleh dari scanner atau tampilan yang kita desain sendiri baik dengan photoshop itu sendiri atau dengan bantuan Adobe Illustrator.

2. Macromedia Director MX 2004

Macromedia Director MX 2004 merupakan sebuah program untuk membantu dalam membuat animasi atau multimedia yang interaktif. Macromedia Director MX 2004 memiliki fasilitas pengaturan untuk membuat suatu animasi per frame dan animasi tiga dimensi. Dengan

(9)

menggunakan Macromedia Director MX 2004 dapat dibuat suatu penawaran atau informasi untuk disampaikan kepada pihak lain secara interaktif

C. Analisis Proses

1. Analisis Kelemahan Sistem

Tujuan utama dari analisis sistem ini adalah untuk mengevaluasi dan menguraikan masalah atau kelemahan yang terdapat di system lama. Untuk mengetahui permasalahan tersebut diperlukan Analisis PIECES

2. Analisis Kebutuhan Sistem • Kebutuhan Hardware - MotherBoard : Gigabyte - Pentium 4Processor : IP IV 2.26 GHz - Ram : DDR1 – 256 - KingstoneHarddisk : Seagate 40 GB 7200 RPM - VGA : G – Force MX2 64 MB - CD-ROOM : LG black 25x - Monitor : LG Flatron Black - Speaker : ALTEC LANSING - Stabiliser : KASUGAWA - Keyboard + Mouse : Lexus • Kebutuhan Software

(10)

- Windows Xp Professional - Macromedia Director MX 2004 - Adobe Photoshop CS

- Adobe Audition 3.0 - SWISHmax

- Total Video Converter • Kebutuhan Brainware - Sistem Analis - Desainer Grafis - User / Client

3. Perancangan Konsep

Tahap ini merupakan tahap dasar dalam perancangan pembuatan aplikasi multimedia, sehingga diperlukan pemikiran-pemikiran yang sudah terarah. Adanya pengamatan langsung terhadap permasalahan yang muncul pada PT Kipindo dapat membantu ditemukannya sebuah konsep untuk pemecahan masalah. Dalam Aplikasi yang akan dibuat, menggambarkan sebuah aplikasi yang dapat memberikan informasi utama tentang PT Kipindo secara jelas, dengan maksud agar calon pembeli akan tertarik untuk membeli produk dari PT Kipindo. Dari latar belakang, tujuan dan batasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka didapatkan sebuah konsep dasar. Konsep dasar dari penyelesaian masalah akan ditampilkan dalam bentuk

(11)

sebuah aplikasi multimedia interaktif yang didalamnya berisikan informasi utama tentang PT Kipindo.

4. Perancangan Isi

Merancang isi di sini untuk mempermudah dalam penyimpanan informasi melalui komputer, memuat level dan urutan bagian informasi dari aplikasi sehingga diperoleh hasil yang maksimal antara lain menata gerak gambar, perubahan warna dan animasi serta pemakaian suara dengan efek-efeknya. Secara garis besar isi dari aplikasi multimedia ini dibagi kedalam beberapa bagian yang terdiri dari halaman intro sebagai menu pendahuluan dan menu utama sebagai pusat dari aplikasi sebagian submenu yang berada pada bagian menu utama, masing-masing jendela submenu terbagi kedalam beberapa kategori sesuai dengan jenis informasi yang tersedia. Untuk dapat me-link antara jendela menu utama dengan submenu disediakan fasilitas tombol atau icon sehingga memudahkan dalam penggunaannya.

D Implementasi dan Pembahasan 1. Memproduksi Sistem

Tahapan ini adalah tahapan membangun dan mengembangkan aplikasi, sesuai dengan naskah yang sudah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan yang meliputi tentang pembuatan desain grafik yang mendukung semua dialog, membuat animasi yang sesuai dengan tema, membuat teks sebagai panyampaian pesan, membuat klip video yang semuanya akan digabungkan ke dalam director sebagai software final. Akan tetapi

(12)

sebelum penggabungan akan disiapkan komponen-komponen penyusunan seperti gambar, suara, teks, video maupun animasi dengan menggunakan software-software yang memang duperuntukkan untuk membuat masing-masing komponen.

2. Proses Pengintegrasian Pada Macromedia Director MX

Proses pengintegrasian adalah proses yang akan dihasilkan sebuah aplikasi yang telah direncanakan. Kegiatanya adalah menyatukan dari seluruh komponen yang sudah dipersiapkan, yaitu proses penyatuan grafik, suara, animasi dan film/video sehingga menghasilkan file yang executable atau file yang dapat di eksekusi.

a. Memasukkan obyek ke dalam Macromedia Director MX

Tahapan penyusunan aplikasi multimedia ini terdapat beberapa jenis file yaitu :gambar (jpg), suara (wav, mp3), animasi (swf), dan video (mpg) berikut ini merupakan cara-cara memasukkan file tersebut ke dalam Macromedia Director.

b. Memulai Pembuatan Movie

Pertama yang harus dibuat untuk membuat movie pada Macromedia Director MX adalah membuat file baru. Caranya adalah pilih Menu file – new – movie. Maka akan tampil sebuah stage yang masih kosong, tentukan luas movie dan warna latar belakang melalui modify - movie - properties. Untuk movie ini digunakan ukuran 800 x 600 dengan background hitam. Langkah selanjutnya adalah membuat obyek. Caranya

(13)

adalah dengan memanfaatkan fasilitas Tool Palete dan fasilitas lainya yang ada pada Macromedia Director MX. Selain itu dengan memanfaatkan file yang sengaja dibuat khusus, missal file gambar seperti *psd, *jpg, dan *bmp. File tersebut dapat diimport dengan dua cara sebagai berikut : 1. Cara pertama.

• Pilih menu File > Import maka akan muncul kotak dialog. • Pilih file yang akan dimasukkan.

• Pilih tombol Add, maka file sudah dimasukkan.

• Klik Import, makan file tersebut akan masuk kedalam Cast • Selanjutnya akan tampil kotak image option.

• Aktifkan Chek list pada Same Settings For Remaining Image agar tidak ada pengulangan muncul pada kotak dialog information.

2. Cara kedua

Dengan langsung mengklik kanan pada internal cast yang kosong kemudian pilh import. Pilih file yang akan dimasukkan dan klik

tombol import, maka file tersebut akan dimasukan pada cast yang

kita pilih. Selanjutnya file-file tersebut disebut dengan cast member. Setelah langkah tersebut dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah memasukan obyek-obyek lainya yang diperlukan untuk aplikasi multimedia ini.

(14)

Setelah halaman-halaman sudah tertata maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan antar halaman tersebut sesuai dengan naskah yang telah disusun. Adapun langkah-langkahnya adalah :

a. Membuat marker

Untuk membuatnya mudah saja, tinggal klik nomor frame yang dikehendaki pada lokasi marker dan berikan nama marker tersebut. Untuk menghapusnya juga tinggal men-drag marker tersebut keluar dari lokasi marker maka marker akan terhapus.

b. Membuat Tombol Navigasi

Pada tampilan menu utama aplikasi multimedia ini pengguna dapat melihat tombol-tombol yang berubah pada saat cursor menyentuh tomboltombol tersebut. Seperti pada menu utama ada enam tombol navigasi. Pada saat cursor menyentuh tombol PROFIL misalnya, maka cursor dan tombol tersebut akan berubah tampilanya dan jika diklik maka akan link ke halaman menu PROFIL.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat perubahan kursor pada saat menyentuh tombol menu-menu tersebut : 1. Pertama tentukan tombol mana yang akan berubah/diubah.

2. Langkah selanjutnya memberi even pada menu tersebut, dapat

dilakukan dengan menggunakan Behavior Inspector. Berikut cara memberikan even dengan menggunakan bantuan Behavior Inspector. Langkah awal yang harus dilakukan setelah menu inspector muncul adalah

(15)

dengan membuat behavior dari tombol Profil,caranya dengan mengklik tombol + (tanda plus) pada jendela inspector, pilih New Behavior dan beri nama behavior tersebut. Untuk menampilkan behavior inspector yaitu dengan mengklik kanan pada tombol objek yang diberi event, setelah itu pilih behafior pada menu Profil, maka langkah selanjutnya member event dan action pada behafior tersebut dengan cara sebagai berikut :

1) Kejadian

• Mouse Enter : Sebuah kejadian pada saat cursor menyentuh objek. • Mouse Leave : Sebuah kejadian pada saat cursor meninggalkan objek. • Mouse Up : Kejadian setelah cursor menekan objek.

• Mouse Down : Kejadian dimana cursor melakukan penekanan pada objek.

2) Action

Menu action ini terdiri dari Navigasi, Wait, Sound, Sprite, Cursor, dan New Action. Setelah melihat gambar dan penjelasan diatas, selanjutnya adalah memberikan behaviaor yang akan menyebabkan tombol menu Profil terhubung ke halaman Profil, adapun caranya sebagai berikut : • Pilih salah satu objek, kali ini tombol Profil.

• Klik kanan pada tombol tersebut, kemudian pilih behavior. • Pada even, pilih Mouse Up.

• Pada action pilih navigasi kemudian pilih navigasi - go to marker - profil. 4. Mengetes Sistem

(16)

Pengetesan sistem merupakan langkah setelah aplikasi multimedia diproduksi. Fungsi dari pengetesan adalah memastikan bahwa hasil produksi aplikasi multimedia sesuai dengan yang direncanakan. Pengetesan sistem membutuhkan waktu. Test data harus disiapkan secara hati-hati. Kajian hasil test dan koreksi yang dibuat

Cara pengetesan sistem adalah sebagai berikut :

1. Tombol Navigasi Semua tombol navigasi berjalan lancar. Terjadi perubahan tampilan pada saat cursor menyentuh tombol.

2. Link Semua link berjalan dengan lancar. Tidak ada kesalahan pada saat link dijalankan. Contoh: jika menu Profil pada halaman menu utama diklik maka akan menuju pada halaman Profil.

3. Animasi Semua animasi yang ada pada aplikasi multimedia ini, dapat berjalan seperti yang telah di rencanakan.

4. Sound Semua sound yang berada dalam aplikasi ini baik yang berekstensi *wav atau *mp3 dapat berjalan pada saat movie dijalankan. 5. Video Semua video dapat berjalan lancar saat movie berjalan. 5. Menggunakan Sistem

CD interaktif ini dapat dijalankan secara otomatis ketika CD tersebut dimasukkan kedalam CD Room. Langkah-langkah untuk menjalankan CD interaktif ini adalah sebagai berikut:

a. Masukan CD Aplikasi Multimedia ini ke dalam CD Room pada komputer yang telah menyala.

(17)

b. Aplikasi akan secara otomatis dijalankan karna didalam aplikasi tersebut telah diberikan file autorun.

c. Atau masuk ke explore CD, kemudian klik file KIP.exe

d. Setelah masuk pada aplikasi maka tampilan awal yang dijumpai adalah halaman intro atau halaman pembuka tampilan halaman tersebut adalah sebagai berikut:

e Langkah selanjutnya adalah pilihan user untuk memilih menu apa yang diinginkan.

6. Memelihara Sistem

Dalam mengamankan sistem agar tidak dapat diubah maka diperlukan adanya langkah-langkah pengamanan yang ditujukan untuk menghindari perubahan source serta kebocoran yang menyebabkan berubahnya aplikasi. Pada aplikasi multimedia ini sebagai langkah pengamanan digunakan fasilitas update movies yang terdapat di menu xtras Director. Fasilitas ini berfungsi untuk mengunci file-file director yang menyusun file utama ( file *exe ) dan proses pengeditan oleh siapapun termasuk designer.

Tujuan dari pemeliharaan sistem adalah supaya aplikasi multimedia yang telah

dibuat tidak hanya dipergunakan satu kali saja, tetapi supaya dapat dipergunakan beberapa kali. Cara untuk pemeliharan sistem mencangkup beberapa hal sebagai berikut:

(18)

a. Back Up : Kita harus memiliki duplikat ( back up ) dari sistem aplikasi tersebut secara keseluruhan yang berkaitan dengan sistem aplikasi yang kita buat. Duplikat dapat dilakukan dengan cara mengcopy file-file tersebut ke dalam CD atau dengan mengcopy menjadi beberapa file. File tersebut adalah sebagai berikut.

b. Jika terdapat kesalahan pada software maka kita akan dapat melakukan penginstalan ulang software tersebut, missal jika file dalam software tersebut ada yang hilang sehingga software tidak dapat bekerja dengan baik, maka dapat dilakukan perbaikan ( repair ) atau dengan cara melakukan penginstalan pada software tersebut.

E. Kesimpulan

Setelah diperjelas dan diuraikan pada bab - bab sebelumnya dari Analisis dan Perancangan Profil Sekolah Berbasis Multimedia Untuk PT Kipindo Yogyakarta, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan.

1. Aplikasi Multimedia ini dapat membantu dalam menyebarkan informasi guna menarik minat masyarakat untuk membeli produk produk dari PT Kipindo.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Yogyakarta.

Suyanto, M. 2003. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran, Andi Yogyakarta.

Hendratman, Hendi. 2008. The Magic of Macromedia Director, INFORMATIKA, Bandung

Astuti, Dwi, 2006. Teknik Animasi Profesional Menggunakan Macromedia Flash 8, Andi, Yogyakarta

Kusworo, Heri, 2008. Profil Perusahaan Hanggar Biliard Lounge dan Café, Skripsi, Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus data yang dianalisis adalah hasil observasi dan wawancara dengan guru PAI, Kepala Sekolah serta

Berbeda dengan perlakuan kontrol, A dan B yang berbeda nyata merupakan pakan yang sama menggunakan campuran ekstrak bunga marigold dan udang rebon tetapi ikan

Inisiatif strategis yang diusulkan terdiri dari beberapa usulan diantaranya adalah meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan menyelesaikan komplain sebaik dan

Wade (2007) terdapat beberapa aspek dari pengelolaan marah, yaitu:.. 1) Mengenali emosi marah, emosi marah merupakan kemampuan untuk mengendalikan perasaan marah sewaktu

Dengan adanya kegiatan-kegiatan pengolahan limbah radioaktif di IPLR yang akan melibatkan manusia dan setiap personil memerlukan jaminan keselamatan terhadap bahaya

Hasil analisis homologi dibandingkan dengan beberapa isolat CMV subgrup IB menunjukkan bahwa keempat isolat CMV dari karuk, nilam, melati dan tapak dara memiliki

Jika usia Pak Budiman adalah 35 tahun dan dari Tabel Mortalita Indonesia tahun 1999, usia maksimum untuk pria adalah 100 tahun, serta pembayaran premi

a) Menyadari masalah, implementasi SPBM harus dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus dipecahkan. pada tahapan ini guru membimbing pada kesadaran adanya kesenjangan