• Tidak ada hasil yang ditemukan

BABI_Sejarah Milling

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BABI_Sejarah Milling"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I. SEJARAH

Sebelum kita membahas tentang apa itu frais (milling), ada baiknya kita coba untuk melihat asal muasalnya sehingga mesin frais atau milling itu ada.

Sebagai contoh adalah kendaraan yang kita gunakan sehari-hari misalnya motor. Sebelum ada motor, manusia melakukan perjalanan dari 1 tempat ke tempat yang lain dengan berjalan kaki, kemudian ditemukan beberapa alat bantu seperti gerobak, pedati, dan beberapa kendaraan sederhana lainnya. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia berusaha mencari suatu alat yang dapat membantu untuk melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cepat. Terciptalah beberapa alat untuk mempermudah manusia melakukan perjalanan ke beberapa tempat. Dan salah satunya adalah motor.

Tahun 1810-1830

Mesin milling dikembangkan dari suatu proses alat pemotong berupa kikir yang berputar, yaitu cutter dengan bentuk seperti saat ini dengan bentuk gigi kikir dan berputar. Ada juga

(2)

yang memiliki gigi seperti pada headstock di mesin bubut (turning). Kesemuanya itu disebut rotary filling. Kemudian dikembangkan menjadi arti milling yang sesungguhnya, dengan tujuan untuk mengurangi waktu dan proses kerja bangku.

Perkembangan dari mesin milling banyak yang tidak diketahui karena dilakukan secara sendiri-sendiri di suatu bengkel dan tidak seorangpun yang menularkannya secara turun-menurun.

Walaupun demikiannya secara garis besarnya sejarah mesin milling telah diketahui. Rotary filling yang bentuknya panjang diketahui sebagai alat potong milling. Yang terkenal adalah yang dibuat oleh Jacques de Vaucanson, circa 1760. Hal itu juga diperjelas, bahwa mesin milling memiliki kelas tersendiri pada kelompok machine tool (terpisah dari mesin turning) dan diterbitkan antara 1814 dan 1818.

Joseph W. Roe, yang dikenal sebagai bapak penemu sejarah machine tools, dihormati oleh Eli Whitney dengan membuat sebuah mesin milling yang sesungguhnya.

Walau bagaimanapun juga, penghargaan yang berikutnya, termasuk Robert S. Woodbury dan teman, menganjurkan bahwa banyak penghargaan yang harus diberikan termasuk berbagai macam penemu termasuk Robert Johnson, Simeon North, Captain John H. Hall, dan

(3)

Thomas Blanchard (Beberapa penemu yang disebutkan di atas kadang-kadang tertulis di internet sebagai “Penemu Pertama Mesin Milling” atau “The inventor of interchangeable parts” . Beberapa orang mengklaim bahwa hal itu berlebih-lebihan, bahwa teknologi ini telah ditemukan beberapa waktu yang lalu oleh banyak orang.

Dua perusahaan senjata milik pemerintah Amerika (Springfield dan Harpens Ferry) dan beberapa perusahaan persenjataan swasta serta beberapa perancang senjata telah dibagikan suatu ilmu dari beberapa pada pekerja yang memiliki kemampuan sehingga menjadi pusat paling dulu yang mengembangkan mesin milling (Ini tercatat jelas dari alat potong turning ke alat potong rotary filling)

James Nasmyth membangun mesin milling yang sangat canggih pada zaman itu yaitu antara tahun 1829 – 1831. Itu dapat digunakan untuk membuat segi enam dari hexagonal nut yang dicekam dengan menggunakan six-way indexing fixture. Milling mesin yang dibangun dan digunakan di bengkel Gay and Silver (aka Gay, Silver, & Co) pada tahun 1830 sangat terkenal karena itu dirancang dengan metode yang lebih baik yaitu memiliki posisi vertikal dari pada mesin-mesin yang terdahulu. Sebagai contoh, Whitney’s Machine (Salah satu yang diperkirakan Roe adalah yang pertama) dan beberapa yang lain itu tidak

(4)

dibuat dan dirancang untuk posisi vertikal dari penyangga mejanya (knee).

Secara jelas, asusmsi dari alur pekerjaan dari mesin tersebut adalah mesin tersebut di setel dengan peralatan yang sesuai di rancang dengan part dan beberapa part lain tanpa permintaan untuk posisi vertikal ( atau kebanyakan kebutuhan untuk posisi horisontal). Ini menunjukkan bahwa pada awalnya pemikiran untuk mesin milling adalah mesin produksi bukan mesin pembuat alat.

Tahun 1840 -1860

Beberapa penemu terkemuka dari pengembangan mesin milling ada pada era ini termasuk Frederik W. Howe, Francis A. Pratt, Elisha K. Root dan beberapa lainnya. Perkembangan mesin milling yang paling sukses adalah mesin yang di design oleh Lincoln Miller, yang mana membuat mesin yang lebih spesifik dan bentuk dari mesin tersebut benar-benar keluarga dari mesin pembuat alat yang dibangun oleh beberapa perusahaan selama beberapa dekade ini. Nama dari mesin itu dari diambil dari perusahaan pertama yang menjualnya yaitu George S. Lincoln And Company. Selama era ini perkembangan dari mesin milling ini juga tidak terlihat, beberapa design dari mesin ini gagal dalam mengembangkan mesin yang benar-benar sederhana dan efektif dalam arti tersedianya travel slide dari ketiga sumbu mesin

(5)

milling (sumbu x, y, dan z). Ide untuk posisi vertikal itu tidak ada.

Tahun 1860

Pada tahun 1861, Frederick W. Howe, ketika bekerja di perusahaan alat potong, bertanya kepada Joseph R. Brown of Brown And

Sharpe untuk

pemecahan suatu

masalah dari spiral milling, seperti flute pada twist drill. Mereka mengerjakannya dengan tangan pada saat itu.

Brown merancang

“Universal Milling

Machine” yang

kemudian pertama kali dijual pada bulan Maret 1862 dan sangat sukses. Mesin ini memecahkan persoalan mengenai proses dengan 3 sumbu (x,y, dan z) yang telah ada pada masa lalu, dan ini dapat digunakan untuk membuat spiral milling dengan menggunakan indexing head fed yang di koordinasikan dengan feeding dari meja mesin.

Gambar 1. Brown & Sharpe's groundbreaking universal

(6)

Perkataan “universal” disebutkan karena mesin ini sudah siap untuk berbagai macam pekerjaan dan tidak dibatasi seperti pada rancangan mesin-mesin sebelumnya.

Brown juga merangcang dan mematenkan rancangannya (1864) mengenai bentuk dari alat potongnya (cutter milling) yang dapat dapat diasah dengan baik gigi-giginya tanpa merubah bentuk geometry alat potong tersebut.

Penemuan pada tahun 1860 membuka pintu gerbang menuju proses milling yang modern.

Tahun 1870 – 1930

Dua perusahaan yang mendominasi bidang pembuatan mesin milling para era ini adalah Brown & Sharpe dan Cincinnati Milling Machine. Walaupun demikian, banyak perusahaan yang membuat mesin milling dan banyak kesamaannya antara yang satu dengan yang lain. Milling machine yang dibuat pada abad 19 dan awal abad 20 memiliki knee yang berat dan dirancang dalam bentuk horisontal column spindle dengan power table feeds, indexing head, and overarm yang kuat untuk menahan arbornya.

A.L. De Leeuw dari perusahaan Cincinnati Milling Machine dipercaya untuk mempelajari rancangan dari milling cutters, pelopor menuju proses yang modern dengan bentuk yang besar, ruang untuk gigi cutter yang lebih lebar.

(7)

Sekitar akhir perang dunia 1, control dari mesin pembuat alat dikembang dimana meletakkan dasar-dasar kontrol yang kemudian menuju ke CNC teknologi. Mesin jig bor dipopulerkan oleh ide dari koordinat dimensi (Dimensi dari semua lokasi pada suata benda kerja berasal dari satu titik referensi); pekerjaan rutinitas dalam “tenths” (1/1000 per inchi) seperti kemampuan mesin sehari-hari; dan menggunakan control langsung dari gambarnya, mencegah pembuatan jig.

Pada tahun 1920, rancangan baru tracer dari J.C. Shaw diaplikasikan pada mesin milling tracer dari Keller untuk penyusutan die lewat ketiga dimensinya yang dikopi dari suatu mal. Cara ini membuat proses penyusutan die lebit cepat dan mudah seperti pembuatan dies dengan tuntutan yang tinggi dari sebelumnya dan sangat membantu untuk dies besi yang lebar sperti yang digunakan untuk mengstempel plate pada manufacture mobil. Beberapa mesin menerjemahkan pergerakan tracer untuk masukan data pada servo yang dikerjakan oleh leadscrew atau hidrolik pada mesin. Mereka juga dipacu untuk mengembangkan mur dari leadscrew yang presisi (tidak ada kekocakan). Semua konsep di atas merupakan hal yang baru pada tahun 1920 dan menjadi hal yang biasa pada era NC/CNC.

Pada tahun 1930, mesin milling yang besar dan canggih luar biasa itu diciptakan, seperti

(8)

Cincinnati Hydro-Tel, yang mana ditandai dengan perhargaan pada CNC milling itu sendiri termasuk controlnya.

Tahun 1940 – 1970

Pada tahun 1940, otomatis dengan menggunakan cams, seperti halnya screw mesin dan percekaman chuck otomatis, telah dikembangkan dengan baik pada dekade ini. Dengan berakhirnya perang dunia ke dua, banyak ide tambahan pengembangan mesin servo yang dapat digunakan di udara. Beberapa ide dimana dalam wktu dekat menggabungkan antara teknologi yang timbul dari digital komputer merubah control mesin tool sangat drastik. Pengembangan secara rinci sangat maju pada setiap decade setelah perang dunia ke dua.

Pada tahun 1950, pembuatan numerical control (NC) telah muncul.

Pada tahun 1960 dan 1970, NC dikembangkan menjadi CNC, penyimpanan data dan pemasukan media dikembangkan, computer processing power dan kapasitas memori terus meningkat, dan mesin-mesin NC dan CNC berangsur-angsur dirubah dari level perusahaan yang besar ke level perusahaan yang medium (menengah).

Tahun 1980 – sekarang

Perkembangan mesin-mesin CNC dilakukan dengan cepat. Revolusi dari Processor Computer

(9)

(PC) terjadi dengan cepat dan besar. Pada tahun 1980 toko mesin yang kecil memiliki desktop komputer dan mesin

CNC.

Bermula dari hobby menghasilkan mesin milling dan bubut CNC. · Daftar Gambar Gambar 1. · Daftar Tabel · Daftar Lampiran Gambar 2. Five-axis machining center with rotating table and computer

(10)

· Isi

· Daftar Pustaka · Indeks

· Abstrak (sinopsis)

. Penjelasan perihal: pasar sasaran yang dituju, prospek pasar, manfaat buku ybs.

. Profil penulis, memberi keterangan singkat tentang penulis.

Gambar

Gambar 1. Brown & Sharpe's  groundbreaking universal

Referensi

Dokumen terkait

Sani Widjaja, Sp.KK senin, rabu, kamis September 2 Dr..

Description : SOCIAL MEDIA MARKETING: A STRATEGIC APPROACH, 2E builds on the strength of the first edition, adding to the book's real-world focus with practical examples and case

memiliki kan-dungan organisme untuk membantu mening-katkan nilai pertumbuhan harian spesifik ikan lele sangkuriang pada usia 7 hari pemeliha-raan dan kandungan

Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, investasi yang telah dikeluarkan PT Freeport Indonesia Untuk membangun fasilitas pengolahan mineral (smelter) Gresik

Muncul soal berikutnya, quiz berhenti ketika waktu habis atau sudah selesai mengerjakan soalnya. Halaman hasil User mengklik tombol mulai lagi User akan kembali ke menu

Angka Beban Tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan umur 65 tahun ke atas) dengan

Penelitian ini dilakukan penulis dengan maksud untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan dan ukuran KAP

Pemerintah akan lebih baik jika menggunakan kreativitas sebagai salah satu metode dalam penyuluhan kegiatan ini sehingga hasil kreatif dapat satu metode dalam