• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM NILAI HEMATOKRIT PADA IKAN MAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM NILAI HEMATOKRIT PADA IKAN MAS"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGHI HEWAN AIR

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGHI HEWAN AIR

PERHITUNGAN NILAI HEMATOKRIT PADA IKAN MAS

PERHITUNGAN NILAI HEMATOKRIT PADA IKAN MAS

Cyprinus carpio

Cyprinus carpio

 )

 )

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir praktikum Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir praktikum

Fisiologi Hewan Air Fisiologi Hewan Air

Disusun Oleh: Disusun Oleh: Maghfirah

Maghfirah Zahra Zahra D. D. 230110160077230110160077

Haifa

Haifa Chairunnisa Chairunnisa 230110160098230110160098

Dela Nur’aini K  Dela Nur’aini K    230110160144230110160144 Kelas: Kelas: Kelompok 5/Perikanan B Kelompok 5/Perikanan B UNIVERSITAS PADJADJARAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI PERIKANAN PROGRAM STUDI PERIKANAN

JATINANGOR JATINANGOR

2017 2017

(2)

ii  praktikum

 praktikum dan dan menyelesaikannya menyelesaikannya dengan dengan baik baik hingga hingga menjadi menjadi sebuah sebuah laporanlaporan  praktikum.

 praktikum.

Laporan praktikum ini adalah sebuah laporan yang kami buat setelah kami Laporan praktikum ini adalah sebuah laporan yang kami buat setelah kami melakukan praktikum pada hari Selasa,

melakukan praktikum pada hari Selasa, 10 Oktober 2017 mengenai “Laporan Akhir10 Oktober 2017 mengenai “Laporan Akhir Praktikum Fisiologi Hewan Air Perhitungan Nilai Hematokrit Pada Ikan Mas”. Praktikum Fisiologi Hewan Air Perhitungan Nilai Hematokrit Pada Ikan Mas”. Laporan tersebut kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin berdasarkan Laporan tersebut kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin berdasarkan  pada hasil praktikum yang sebenarny

 pada hasil praktikum yang sebenarnya.a.

Kami juga nengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang Kami juga nengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat berperan penting dalam proses kegiatan praktikum ini. Kami menyadari sangat berperan penting dalam proses kegiatan praktikum ini. Kami menyadari sebagai manusia tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu , kami akan menerima sebagai manusia tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu , kami akan menerima  jika ada saran maupun

 jika ada saran maupun kritik terhadap laporan praktikum ykritik terhadap laporan praktikum yang telah kami susun iniang telah kami susun ini ..

Jatinangor, Oktober 2017 Jatinangor, Oktober 2017

Penyusun Penyusun

(3)

ii ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB Halaman BAB Halaman DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ... iiii DAFTAR GAMBAR 

DAFTAR GAMBAR ... ... iiiiii DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL ... . iviv DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN ... ... vv I PENDAHULUAN I PENDAHULUAN 1.1

1.1 Latar Latar Belakang Belakang ... ... 11 1.2

1.2 Tujuan Tujuan ... ... 22 1.3

1.3 Manfaat Manfaat ... .... 22 II

II LANDASAN LANDASAN TEORITEORI 2.1

2.1 Biologi Biologi Ikan Ikan Mas Mas ... ... 33 2.1.1

2.1.1 Klasifikasi Klasifikasi Ikan Ikan Mas Mas ... ... 33 2.1.2

2.1.2 Morfologi Morfologi Ikan Ikan Mas Mas ... ... 33 2.1.3

2.1.3 Habitat Habitat ... ... 44 2.2

2.2 Sistem Sistem Peredaran Peredaran Darah Darah Ikan Ikan ... ... 44 2.2.1

2.2.1 Komponen Komponen Penyusun Penyusun Darah Darah ... ... 66 2.2.2 Jantung

2.2.2 Jantung ... ... 77 2.2.3

2.2.3 Saluran Saluran Darah Darah pada pada Ikan Ikan ... . 88 2.3

2.3 Hematokrit Hematokrit ... . 99 2.3.1

2.3.1 Faktor Faktor yang yang Mempebgaruhi Mempebgaruhi Hematokrit Hematokrit ... . 1010 2.3.2

2.3.2 Metode Metode Perhitungan Perhitungan Hematokrit Hematokrit ... ... 1111 III METODOLOGI

III METODOLOGI 3.1

3.1 Tempat Tempat dan dan Waktu Waktu ... ... 1212 3.2

3.2 Alat Alat dan dan Bahan Bahan ... ... 1212 3.3

3.3 Prosedur Prosedur ... .... 1313 IV

IV HASIL HASIL PENGAMATAN PENGAMATAN DAN DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN 4.1

4.1 Hasil Hasil Data Data Kelompok Kelompok ... .... 1414 4.2

4.2 Hasil Hasil Data Data Kelas Kelas ... ... 1515 V

V KESIMPULAN KESIMPULAN DAN DAN SARANSARAN 5.1 5.1 Kesimpulan Kesimpulan ... . 1717 5.2 5.2 Saran Saran ... ... 1717 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA ... ... 1818 LAMPIRAN LAMPIRAN ... ... 1919

(4)

iii iii 2

(5)

iv iv

DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR

 Nomor

 Nomor  Judul Judul HalamanHalaman

1.

1. Ikan Ikan mas mas ... ... 33 2.

2. Sistem Sistem Peredaran Peredaran Darah Darah pada pada Ikan Ikan Teleostei Teleostei ... ... 66 3.

3. Jantung Jantung pada pada Ikan Ikan ... . 88 4.

4. Bagan Bagan Alir Alir Prosedur Prosedur Praktikum Praktikum ... ... 1414 5.

5. Grafik Grafik Nilai Nilai Hematokrit Hematokrit Kelompok Kelompok 5 5 ... ... 1515 6.

6. Grafik Rata-Rata Nilai Hematokrit dan Bobot IkanGrafik Rata-Rata Nilai Hematokrit dan Bobot Ikan Kelas

(6)

v v 1 1 Alat Alat ... ... 1919 2 2 Bahan Bahan ... .... 2020 3 3 Kegiatan Kegiatan ... ... 2020 4

4 Data Data Kelompok Kelompok ... ... 2121 5

(7)

1 1 BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.2

1.2 Latar Latar BelakangBelakang

Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia se

zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, danperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan  pengangkut

 pengangkut oksigen oksigen dan dan karbondioksida. karbondioksida. Selain Selain itu, itu, komponen komponen darah darah sepertiseperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh, Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh, membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke organ yang memerlukan. Pertukaran oksigen terjadi

organ yang memerlukan. Pertukaran oksigen terjadi dari air dengan karbondioksidadari air dengan karbondioksida terjadi pada bagian semipermeable yaitu pembuluh darah yang terdapat di daerah terjadi pada bagian semipermeable yaitu pembuluh darah yang terdapat di daerah insang. Selain itu, di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen. insang. Selain itu, di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen.

Melalui sel darah, suatu organisme dapat pula diketahui sampai mana Melalui sel darah, suatu organisme dapat pula diketahui sampai mana organisme tersebut mengalami pencemaran, baik itu dari media hidupnya dimana organisme tersebut mengalami pencemaran, baik itu dari media hidupnya dimana kualitas air tidak memenuhi syarat. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat kita lihat kualitas air tidak memenuhi syarat. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat kita lihat dari presentase hematokrit yang terkandung dalam darah.

dari presentase hematokrit yang terkandung dalam darah.

Hematokrit adalah volume sel darah yang di mampatkan atau picked cell Hematokrit adalah volume sel darah yang di mampatkan atau picked cell volume ( PCV ). Apabila darah disentrifuge maka akan terba

volume ( PCV ). Apabila darah disentrifuge maka akan terba gi ke dalam dua bagiangi ke dalam dua bagian  besar

 besar yaitu yaitu sl sl darah darah dan dan plasma plasma darah darah . . sel sel darah darah terdiri terdiri dari dari sel sel darah darah merah merah (( eritrosit ),sel darah putih ( leukosit) dan keping darah (trombosit) sedangkan plasma eritrosit ),sel darah putih ( leukosit) dan keping darah (trombosit) sedangkan plasma darah merupakan bagian cairan darah terdiri dari air protein,garam anorganik dan darah merupakan bagian cairan darah terdiri dari air protein,garam anorganik dan substansi organic bukan protein.

substansi organic bukan protein.

Penghitungan nilai hematokrit yaitu setelah darah diproses seper

Penghitungan nilai hematokrit yaitu setelah darah diproses seper ti yang akanti yang akan dijelaskan di dalam pe

dijelaskan di dalam percobaan ini,dibaca rcobaan ini,dibaca dalam “Reading dalam “Reading Chart Hematocrit” dalamChart Hematocrit” dalam satuan %.

(8)

1.2 Tujuan 1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk bisa menghitung nilai hematokrit dar Tujuan dari praktikum ini adalah untuk bisa menghitung nilai hematokrit dar ii ikan mas.

ikan mas.

1.3 Manfaat 1.3 Manfaat

Praktikum kali ini mempunyai manfaat yaitu praktikan dapat menghitung Praktikum kali ini mempunyai manfaat yaitu praktikan dapat menghitung nilai hematokrit dari ikan mas,dapat mengetahui perbedaan sel darah merah dan nilai hematokrit dari ikan mas,dapat mengetahui perbedaan sel darah merah dan  plasma darah setelah sel darah di sentrifuge.

(9)

3 3 BAB II BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI 2.1

2.1 Biologi Biologi Ikan Ikan MasMas

Ikan mas termasuk famili C

Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyyprinidae yang mempunyai ciri-ciri ai ciri-ciri umum, badanumum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulkan, di bagian mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulkan, di bagian mulut di hiasi dua

mulut di hiasi dua pasang sungut. (Susanto 2007).pasang sungut. (Susanto 2007). 2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas

2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas

Ikan mas dapat di klasifikasikan secara taksonomi (Susanto 2007) sebagai Ikan mas dapat di klasifikasikan secara taksonomi (Susanto 2007) sebagai  berikut:

 berikut: Filum

Filum : : ChordataChordata

Kelas

Kelas : : PiscesPisces

Ordo

Ordo : : OstariophysiOstariophysi Famili

Famili : : CyprinidaeCyprinidae Genus

Genus : : CyprinusCyprinus

Species :

Species : Cyprinus carpioCyprinus carpio

Gambar 1.

Gambar 1. Ikan masIkan mas 2.1.2 Morfologi Ikan Mas

2.1.2 Morfologi Ikan Mas

Tubuh ikan mas digolongkan (3) tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Tubuh ikan mas digolongkan (3) tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat s

Pada kepala terdapat alat-alat seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung yangeperti sepasang mata, sepasang cekung hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang, sepasang tutup insang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang, sepasang tutup insang alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar (Cahyono 2000). Ikan Mas alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar (Cahyono 2000). Ikan Mas

(10)

memakan segala pakan yang terdapat di dasar air, pertengahan air dan permukaan memakan segala pakan yang terdapat di dasar air, pertengahan air dan permukaan air. Pakan alaminya meliputi tumbuhan air, lumut, cacing, keong, udang, kerang. air. Pakan alaminya meliputi tumbuhan air, lumut, cacing, keong, udang, kerang. Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan

Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenisyang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi makanan utamanya adalah tumbuan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi  perairan.

 perairan. 2.1.3 Habitat 2.1.3 Habitat

Huet (1971) menyatakan bahwa habitat ikan mas hidup pada kolam-kolam air Huet (1971) menyatakan bahwa habitat ikan mas hidup pada kolam-kolam air tawar

tawar dan dan danau-danau sdanau-danau serta erta perairan perairan umum laiumum lainnya. Dalnnya. Dalam peam perkembangannyarkembangannya ikan ini

ikan ini sangat peka sangat peka terhadap perubahan terhadap perubahan kualitas kualitas lingkungan. Ikan lingkungan. Ikan masmas merupakan salah

merupakan salah satu ikan satu ikan yang hidup di perairan yang hidup di perairan tawar yang titawar yang tidak tdak terlaluerlalu dalam dan aliran

dalam dan aliran air air tidak terlalu tidak terlalu deras. Ikan mas deras. Ikan mas dapat hidup baik di dapat hidup baik di daerahdaerah dengan

dengan ketinggian ketinggian 150-600 150-600 meter di meter di atas permukaan atas permukaan air laut air laut dan pada dan pada suhu 25-suhu 25-30°C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di 30°C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di  perairan

 perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas 25-30 ppt.payau atau muara sungai yang bersalinitas 25-30 ppt. 2.2

2.2 Sistem Sistem Peredaran Peredaran Darah Darah IkanIkan

Darah terdiri dari cairan plasma dan sel-sel darah yaitu sel darah merah Darah terdiri dari cairan plasma dan sel-sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Plasma darah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Plasma darah adalah suatu cairan jernih yang mengandung mineral-mineral terlarut, hasil adalah suatu cairan jernih yang mengandung mineral-mineral terlarut, hasil absorbsi dari pencernaan makanan, buangan hasil metabolisme oleh jaringan, absorbsi dari pencernaan makanan, buangan hasil metabolisme oleh jaringan, enzim, antibodi serta gas terlarut. Di dalam plasma darah terkandung garam-garam enzim, antibodi serta gas terlarut. Di dalam plasma darah terkandung garam-garam anorganik (natrium klorida, natrium bikarbonat dan natrium fosfat), protein (dalam anorganik (natrium klorida, natrium bikarbonat dan natrium fosfat), protein (dalam  bentuk

 bentuk albumin, albumin, globulin globulin dan dan fibrinogen), fibrinogen), lemak lemak (dalam (dalam bentuk bentuk lesitin lesitin dandan kolesterol), hormon, vitamin, enzim dan nutrient.

kolesterol), hormon, vitamin, enzim dan nutrient.

Sel darah ikan diproduksi di dalam jaringan hematopoietik yang terletak di Sel darah ikan diproduksi di dalam jaringan hematopoietik yang terletak di ujung anterior ginjal dan limpa. Berbeda dengan mamalia, pada ikan tidak ada ujung anterior ginjal dan limpa. Berbeda dengan mamalia, pada ikan tidak ada sumsum tulang. Namun demikian, ikan memiliki limfonodus. Pada ikan, darah sumsum tulang. Namun demikian, ikan memiliki limfonodus. Pada ikan, darah dibentuk di dalam organ ginjal, limpa dan timus. Berdasarkan warna dan fungsi, dibentuk di dalam organ ginjal, limpa dan timus. Berdasarkan warna dan fungsi, darah dikelompokkan menjadi sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih darah dikelompokkan menjadi sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit). Sel darah putih

(11)

5 5

dalam sitoplasma, yaitu granulosit dan agranulosit. Kelompok granulosit meliputi dalam sitoplasma, yaitu granulosit dan agranulosit. Kelompok granulosit meliputi neutrofil, eosinofil dan basofil. Jenis ini memiliki sifat reaksi terhadap zat tertentu neutrofil, eosinofil dan basofil. Jenis ini memiliki sifat reaksi terhadap zat tertentu yaitu leukosit eosinofil yang bersifat asidofil (berwarna merah oleh eosin), leukosit yaitu leukosit eosinofil yang bersifat asidofil (berwarna merah oleh eosin), leukosit  basofil berwarna basofil

 basofil berwarna basofil (ungu) dan leukosit netrofil (ungu) dan leukosit netrofil bersifat tidak basofil bersifat tidak basofil maupunmaupun asidofil. Temasuk ke dalam kelompok agranulosit, yaitu monosit dan limfosit. asidofil. Temasuk ke dalam kelompok agranulosit, yaitu monosit dan limfosit.

Eritrosit pada ikan merupakan sel dengan jumlah paling banyak, mencapai Eritrosit pada ikan merupakan sel dengan jumlah paling banyak, mencapai 4x106 sel/mm

4x106 sel/mm33. Jumlah eritrosit bervariasi pada tiap spesies dan biasanya. Jumlah eritrosit bervariasi pada tiap spesies dan biasanya dipengaruhi oleh stres dan suhu lingkungan. Jumlah eritrosit pada teleost berkisar dipengaruhi oleh stres dan suhu lingkungan. Jumlah eritrosit pada teleost berkisar antara 1.05 x 106 sel/mm

antara 1.05 x 106 sel/mm33 dan 3.0 x 106 sel/mm dan 3.0 x 106 sel/mm33. Jumlah eritrosit pada ikan koi. Jumlah eritrosit pada ikan koi ((Cyprinu carpioCyprinu carpio) adalah 1.43 x 106 sel/mm) adalah 1.43 x 106 sel/mm33. Menurut Alifuddin (1993) jumlah. Menurut Alifuddin (1993) jumlah eritrosit pada ikan koi adalah 2 x 106 sel/mm

eritrosit pada ikan koi adalah 2 x 106 sel/mm33..

Eritrosit mengandung haemoglobin yang berfungsi membawa oksigen dari Eritrosit mengandung haemoglobin yang berfungsi membawa oksigen dari insang ke jaringan tubuh. Kadar haemoglobin dalam darah berhubungan erat insang ke jaringan tubuh. Kadar haemoglobin dalam darah berhubungan erat dengan jumlah sel darah merah (eritrosit). Konsentrasi haemoglobin diukur dengan jumlah sel darah merah (eritrosit). Konsentrasi haemoglobin diukur  berdasarkan

 berdasarkan pada pada intensitas intensitas warna warna dan dan dinyatakan dinyatakan dalam dalam satuan satuan gramgram haemoglobin/100 ml darah (gr/100 ml)Konsentrasi haemoglobin ikan koi haemoglobin/100 ml darah (gr/100 ml)Konsentrasi haemoglobin ikan koi ((Cyprinus carpioCyprinus carpio) adalah 6.40 % gr/dl dengan volume kapasitas oksigen sebesar) adalah 6.40 % gr/dl dengan volume kapasitas oksigen sebesar 12.50 ml/dl.

12.50 ml/dl.

Alat-alat peredaran darah ikan mas terdiri dari : Alat-alat peredaran darah ikan mas terdiri dari : a.

a. CorCor (jantung), disebelah posterior dari insang, dibatasi dari ruang perut(jantung), disebelah posterior dari insang, dibatasi dari ruang perut (cavum(cavum abdominalis

abdominalis) oleh septum) oleh septum transversumtransversum (sekat rongga badan).(sekat rongga badan). CorCor terbungkusterbungkus oleh selaput

oleh selaput pericardium pericardium.. CorCor terdiri dari :terdiri dari : 1.

1.  sinus venosus sinus venosus, berdinding tipis, berdinding tipis 2.

2. atriumatrium, merah coklat, merah coklat 3.

3. ventrikel ventrikel , merah coklat., merah coklat. b.

b.  Bulbus arteriosus Bulbus arteriosus, warna putih., warna putih. c.

c.  Arteria Arteria (pembuluh nadi )(pembuluh nadi ) d.

d. VenaVena (pembuluh balik)(pembuluh balik) e.

e.  Lien Lien, warna merah coklat, memanjang di daerah intestinum., warna merah coklat, memanjang di daerah intestinum.  f.

(12)

Darah kotor dari seluruh tubuh berkumpul melalui

Darah kotor dari seluruh tubuh berkumpul melalui ductus cuvieriductus cuvieri, kemudian, kemudian menuju

menuju sinus venosus sinus venosus –  – atriumatrium

 – 

 – 

 ventrikel ventrikel

 – 

 – 

 bulbus arteriosus dan aorta bulbus arteriosus dan aorta ventralisventralis..  Aorta

 Aorta ventralisventralis  bercabang-cabang  bercabang-cabang sesuai sesuai dengan dengan banyaknya banyaknya insang, insang, dan dan menujumenuju insang, yaitu

insang, yaitu arteria branchialis afferent arteria branchialis afferent . Arteria ini bercabang-cabang lagi. Arteria ini bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh-pembuluh yang lebih kecil

menjadi pembuluh-pembuluh yang lebih kecil (kapiler (kapiler ) pada) pada hemibranchiihemibranchii (daun(daun insang) untuk pengambilan oksigen. Kemudian berkumpul lagi menjadi arteria insang) untuk pengambilan oksigen. Kemudian berkumpul lagi menjadi arteria  branchialis efferent. Yang menu

 branchialis efferent. Yang menuju kepala bersatu membentukju kepala bersatu membentuk aorta carotisaorta carotis, dan ke, dan ke tubuh bagian belakang aorta dorsalis.

tubuh bagian belakang aorta dorsalis.  Aorta  Aorta dorsalisdorsalis  bercabang-cabang  bercabang-cabang menujumenuju organ-organ tubuh

organ-organ tubuh. . Darah yang kembali kDarah yang kembali ke jantung mengalir kembe jantung mengalir kembali melalui :ali melalui : a.

a. Vena cardialis posterior Vena cardialis posterior , dari tubuh bagian belakang., dari tubuh bagian belakang.  b.

 b. Vena cardialis anterior Vena cardialis anterior , dari tubuh bagian depan., dari tubuh bagian depan. c.

c. Vena hepaticaVena hepatica dari hepar (hati).dari hepar (hati).

Gambar 2.

Gambar 2. Sistem Peredaran Vena pada Ikan Teleostei Sistem Peredaran Vena pada Ikan Teleostei (Sumber: Anonim 2011)

(Sumber: Anonim 2011) 2.2.1 Komponen Penyusun Darah

2.2.1 Komponen Penyusun Darah

Darah terdiri dari sel darah dan plasma darah. Sel darah merah merupakan Darah terdiri dari sel darah dan plasma darah. Sel darah merah merupakan  bagian darah yang mempuny

 bagian darah yang mempunyai bentuk. Ada 3 macam sel darah :ai bentuk. Ada 3 macam sel darah : a.

a. Sel darah merah (eritrosit)Sel darah merah (eritrosit)

Ikan sebagaimana vertebrata lain, memiliki sel darah merah (eritrosit) berinti Ikan sebagaimana vertebrata lain, memiliki sel darah merah (eritrosit) berinti dan berwarna merah kekuningan dengan bentuk dan ukuran bervariasi antara dan berwarna merah kekuningan dengan bentuk dan ukuran bervariasi antara satu species dengan lainnya. Sel darah merah berfungsi sebagai pengangkut satu species dengan lainnya. Sel darah merah berfungsi sebagai pengangkut oksigen. Pengangkutan oksigen dipengaruhi oleh jumlah hemoglobin.

oksigen. Pengangkutan oksigen dipengaruhi oleh jumlah hemoglobin. b.

b. Sel darah putih (leukosit)Sel darah putih (leukosit)

Sel darah putih (leukosit) memiliki jumlah antara 20000 s.d. 150000 tiap Sel darah putih (leukosit) memiliki jumlah antara 20000 s.d. 150000 tiap mm

mm33 darah. Leukosit dapat dibedakan menjadi dua yaitu granulosit (leukosit  darah. Leukosit dapat dibedakan menjadi dua yaitu granulosit (leukosit yangyang  bergranula) dan agranulosit (leukosit yang tidak berg

(13)

7 7

c.

c.  Keping darah (trombo Keping darah (trombosit)sit)

Trombosit berperan penting dalam pembekuan darah. Berfungsi mencegah Trombosit berperan penting dalam pembekuan darah. Berfungsi mencegah kehilangan cairan tubuh pada kerusakan-kerusakan di permukaan tubuh.

kehilangan cairan tubuh pada kerusakan-kerusakan di permukaan tubuh. 2.2.2 Jantung

2.2.2 Jantung

Jantung adalah suatu organ yang berupa benda berongga dan terletak dalam Jantung adalah suatu organ yang berupa benda berongga dan terletak dalam ronga ruang mediastinal atau bagian posterior lengkung insang. Organ ini ronga ruang mediastinal atau bagian posterior lengkung insang. Organ ini merupakan suatu pompa yang terdiri atas otot licin yang secara ritmis

merupakan suatu pompa yang terdiri atas otot licin yang secara ritmis berkontraksiberkontraksi

untuk memompa darah dari vena ke arteri. Untuk melaksanakan fungsi ini jantung untuk memompa darah dari vena ke arteri. Untuk melaksanakan fungsi ini jantung mempunyai suatu sistem klep yang menyebabkan darah mengalir ke satu arah. mempunyai suatu sistem klep yang menyebabkan darah mengalir ke satu arah.

Jantung pada ikan terdiri dari dua ruangan yang terletak di bagian posterior Jantung pada ikan terdiri dari dua ruangan yang terletak di bagian posterior lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan di atas Ithmus. Kedua ruang lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan di atas Ithmus. Kedua ruang tersebut ialah atrium (auricle) yang berdinding tipis dan ventricle yang berdinding tersebut ialah atrium (auricle) yang berdinding tipis dan ventricle yang berdinding tebal. Ruangan ini berurutan dari belakang ke depan, yaitu:

tebal. Ruangan ini berurutan dari belakang ke depan, yaitu:

Sinus venosus adalah ruang tambahan atau kantung yang berdinding tipis, Sinus venosus adalah ruang tambahan atau kantung yang berdinding tipis, hampir tidak mengandung jaringan otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan

hampir tidak mengandung jaringan otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan bagianbagian

depan dari septum transversum, yang memisahkan rongga pericardial dari rongga depan dari septum transversum, yang memisahkan rongga pericardial dari rongga  pleuroperitoneal.

 pleuroperitoneal. Darah Darah dari dari seluruh seluruh tubuh tubuh masuk masuk di di sinus sinus venosus venosus melaluimelalui sepasang ductus. Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinus sepasang ductus. Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinus hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus venosus. Vena coronaria hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus venosus. Vena coronaria yang datang dari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus venosus . Dari sini yang datang dari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus venosus . Dari sini darah melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium. Atau dengan kata lain darah melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium. Atau dengan kata lain  bahwa

 bahwa kantung kantung berdinding berdinding tipis tipis ini ini berfungsi berfungsi untuk untuk menampung darah menampung darah dari dari venavena hepatika yang membawa darah dari vena kardial anterior dan posterior.

hepatika yang membawa darah dari vena kardial anterior dan posterior.

Atrium adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior Atrium adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari sinus venosus. Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke dari sinus venosus. Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke dalam rongga ventrikel. Lubang ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular, dalam rongga ventrikel. Lubang ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular, supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.

supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.

Ventrikel adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari Ventrikel adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan

(14)

otot dalam disebut spongi. Bagian ini menerima darah dari atrium melalui otot dalam disebut spongi. Bagian ini menerima darah dari atrium melalui atrioventricular. Ujung anterior dari ventrikel tumbuh memanjang dan berdinding atrioventricular. Ujung anterior dari ventrikel tumbuh memanjang dan berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.

tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.

Conus Arteriosus pada sebagian ikan Teleostei sudah tereduksi menjadi Conus Arteriosus pada sebagian ikan Teleostei sudah tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus arteriosus (perluasan sebagian suatu struktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus arteriosus (perluasan sebagian dari aorta ventralis) berkembang dengan baik. Antara sinus venosus dan atrium dari aorta ventralis) berkembang dengan baik. Antara sinus venosus dan atrium terdapat katup sinuatrial, yang berasal dari jarin

terdapat katup sinuatrial, yang berasal dari jaringan endikardial dan miokardial/ ototgan endikardial dan miokardial/ otot  jantung,

 jantung, berfungsi berfungsi menahan menahan darah darah agar agar tidak tidak kembali kembali ke ke sinus sinus venosus; venosus; antaraantara atrium dan ventrikel terdapat katup atri

atrium dan ventrikel terdapat katup atriventrikular, yang menahan darah agar tidakventrikular, yang menahan darah agar tidak kembali ke atrium. Perjalanan dari bulbus keluar arteri ventralius menuju ke depan, kembali ke atrium. Perjalanan dari bulbus keluar arteri ventralius menuju ke depan,  bercabang halus menjadi arteri branchialis afferent yang menuju ke tiap insang. Di  bercabang halus menjadi arteri branchialis afferent yang menuju ke tiap insang. Di dalam insang arteri ini bercabang menjadi kapiler-kapiler halus yang berfungsi dalam insang arteri ini bercabang menjadi kapiler-kapiler halus yang berfungsi dalam pertukaran gas (mengambil O

dalam pertukaran gas (mengambil O22  dan melepaskan CO  dan melepaskan CO22) keluar dari insang,) keluar dari insang,

kapilerkapiler tersebut kembali menyatu menjadi arteri branchialis afferent. kapilerkapiler tersebut kembali menyatu menjadi arteri branchialis afferent. Arteri-arteri ini kemudian bersatu menjadi aorta dorsalis yang berjalan mengikuti tulang arteri ini kemudian bersatu menjadi aorta dorsalis yang berjalan mengikuti tulang  punggung dan

 punggung dan bercabangcabang bercabangcabang ke ke seluruh seluruh tubuh tubuh dan dan untuk untuk selanjutnya selanjutnya kembalikembali lagi menuju jantung melalui pembuluh vena. Vena yang masuk ke jantung terdiri lagi menuju jantung melalui pembuluh vena. Vena yang masuk ke jantung terdiri dari sepasang ductus cuvier.

dari sepasang ductus cuvier.

Gambar 3.

Gambar 3. Jantung Pada IkanJantung Pada Ikan (Sumber: Sonny 2015) (Sumber: Sonny 2015) 2.2.3 Saluran Darah Pada Ikan

2.2.3 Saluran Darah Pada Ikan

Ada tiga bentuk saluran darah yaitu arteri, vena dan kapiler. Arteri adalah Ada tiga bentuk saluran darah yaitu arteri, vena dan kapiler. Arteri adalah  pembuluh darah

 pembuluh darah yang aliran yang aliran darahnya menjauhi darahnya menjauhi jantung jantung atau atau saluran saluran yang dilaluiyang dilalui darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian bagian tubuh. Biasanya

(15)

9 9

membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian tubuh.Saluran darah membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian tubuh.Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan endothelium dan sub endothelium. Vena adalah pembuluh darah balik yang aliran endothelium dan sub endothelium. Vena adalah pembuluh darah balik yang aliran darahnya menuju ke jantung. Struktur vena sama halnya dengan arteri, namun darahnya menuju ke jantung. Struktur vena sama halnya dengan arteri, namun mempunyai dinding yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri mempunyai dinding yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri  pada uku

 pada ukuran diameter yang ran diameter yang sama. Bagian sama. Bagian dalam dari vendalam dari vena yang a yang mengalami tekananmengalami tekanan hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding vena umumnya berkontraksi secara aktif, tidak hanya, mempertahankan tekanan vena umumnya berkontraksi secara aktif, tidak hanya, mempertahankan tekanan darah dalam sistem vena, tetapi juga untuk memompakan darah dari dinding ke darah dalam sistem vena, tetapi juga untuk memompakan darah dari dinding ke  jantung. Kapiler adalah bagian percabangan saluran darah yang merupakan tempat  jantung. Kapiler adalah bagian percabangan saluran darah yang merupakan tempat terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler diskontinyu (sinusoid).

diskontinyu (sinusoid). 2.3 Hematokrit 2.3 Hematokrit

Hematokrit menunjukkan persen sel darah merah dari sejumlah darah. Bila Hematokrit menunjukkan persen sel darah merah dari sejumlah darah. Bila dikatakan hematokrit 40 (40%) berarti darah terdiri dari 40% sel darah merah dan dikatakan hematokrit 40 (40%) berarti darah terdiri dari 40% sel darah merah dan 60% plasma dan sel darah putih.

60% plasma dan sel darah putih.

Haemoglobin merupakan protein yang terdiri dari protoporfirin, globin dan Haemoglobin merupakan protein yang terdiri dari protoporfirin, globin dan  besi yang bervalensi

 besi yang bervalensi 2 (ferro). Satu 2 (ferro). Satu gram hemoglobin dapat gram hemoglobin dapat mengikat sekitar 1,34mengikat sekitar 1,34 ml oksigen. Kadar hemoglobin yang rendah dapat dijadikan sebagai petunjuk ml oksigen. Kadar hemoglobin yang rendah dapat dijadikan sebagai petunjuk mengenai rendahnya kandungan protein pakan, defisiensi vitamin atau ikan mengenai rendahnya kandungan protein pakan, defisiensi vitamin atau ikan mendapat infeksi. Sedangkan kadar tinggi menunjukkan bahwa ikan sedan

mendapat infeksi. Sedangkan kadar tinggi menunjukkan bahwa ikan sedan g beradag berada

dalam kondisi stress (Wells 2005

dalam kondisi stress (Wells 2005 dalamdalam Kuswardani 2006). Kuswardani 2006).

Haemoglobin yang mengikat oksigen disebut oksihaemoglobin (Guyton, Haemoglobin yang mengikat oksigen disebut oksihaemoglobin (Guyton, 1976). Haemoglobin bertanggungjawab terhadap transport oksigen dan 1976). Haemoglobin bertanggungjawab terhadap transport oksigen dan karbondioksida dalam

karbondioksida dalam darah. darah. Peningkatan kadar haemogloPeningkatan kadar haemoglobin akan diikuti obin akan diikuti olehleh  peningkatan kadar hematokrit (Soetrisno 1987

 peningkatan kadar hematokrit (Soetrisno 1987).).

Menurut Sadikin (2001) bahwa hematokrit adalah persentase

Menurut Sadikin (2001) bahwa hematokrit adalah persentase volume seluruhvolume seluruh

SDM yang ada di dalam darah yang diambil dalam volume tertentu. Untuk tujuan SDM yang ada di dalam darah yang diambil dalam volume tertentu. Untuk tujuan ini, darah diambil dengan semperit dalam suatu volume yang telah ditetapkan dan ini, darah diambil dengan semperit dalam suatu volume yang telah ditetapkan dan dipindahkan ke dalam suatu tabung khusus berskala hematokrit.

(16)

Untuk pengukuran hematokrit ini, darah tidak boleh dibiarkan menggumpal Untuk pengukuran hematokrit ini, darah tidak boleh dibiarkan menggumpal sehingga harus diberi antikoagulan.setelah tabung tersebut dipusingi dengan sehingga harus diberi antikoagulan.setelah tabung tersebut dipusingi dengan kecepatan dan waktu tertentu, maka SDM akan mengendap.

kecepatan dan waktu tertentu, maka SDM akan mengendap. 2.3.1

2.3.1 Faktor Yang MempengarFaktor Yang Mempengaruhi Hematokrituhi Hematokrit

Kadar hematokrit ini bervariasi tergantung pada faktor nutrisi, umur ikan, Kadar hematokrit ini bervariasi tergantung pada faktor nutrisi, umur ikan,  jenis kelamin, ukuran tubuh dan masa pemijahan . Pada hematokrit, kadar eri

 jenis kelamin, ukuran tubuh dan masa pemijahan . Pada hematokrit, kadar eri trosittrosit

yang rendah menunjukkan terjadinya anemia. Sedangkan kadar tinggi menandakan yang rendah menunjukkan terjadinya anemia. Sedangkan kadar tinggi menandakan  bahwa

 bahwa ikan ikan dalam dalam keadaan keadaan stress. stress. Peningkatan Peningkatan hemotokrit hemotokrit dapat dapat disebabkan disebabkan selsel membengkak pada keadaan ikan yang mengalami hipoksia. Faktor yang membengkak pada keadaan ikan yang mengalami hipoksia. Faktor yang mempengaruhi hematokrit antara lain :

mempengaruhi hematokrit antara lain : a.

a. Jumlah eritrositJumlah eritrosit Apabila jumlah

Apabila jumlah eritrosit eritrosit dalam keadaan dalam keadaan banyak (polisitemea) banyak (polisitemea) maka maka nilainilai hematokrit akan meningkat dan jika eritrosit sedikit (dalam keadaan anemi) hematokrit akan meningkat dan jika eritrosit sedikit (dalam keadaan anemi) maka nilai hematokrit ak

maka nilai hematokrit akan turun. (Pusdik, 1989).an turun. (Pusdik, 1989).  b.

 b. Ukuran eritrositUkuran eritrosit

Faktor terpenting dalam pengukuran hematokrit adalah ukuran sel darah merah Faktor terpenting dalam pengukuran hematokrit adalah ukuran sel darah merah dimana dapat mempengaruhi viskositas darah. Viskositas yang tinggi dimana dapat mempengaruhi viskositas darah. Viskositas yang tinggi maka nilai hematokrit juga tinggi

maka nilai hematokrit juga tinggi c.

c. Bentuk eritrositBentuk eritrosit

Apabila terjadi kelainan bentuk (poikilositosis) maka akan terjadi trapped Apabila terjadi kelainan bentuk (poikilositosis) maka akan terjadi trapped  plasma (plasma yang terperangkap) sehingga nilai hematokrit meningkat.  plasma (plasma yang terperangkap) sehingga nilai hematokrit meningkat. d.

d. Perbandingan antikoagulan dengan darahPerbandingan antikoagulan dengan darah

Jika antikoagulan berlebihan akan mengakibatkan eritrosit mengerut, Jika antikoagulan berlebihan akan mengakibatkan eritrosit mengerut, sehingga nilai hematokritmenurun.( Ganda Soebrata, 1989)

sehingga nilai hematokritmenurun.( Ganda Soebrata, 1989) e.

e. Tempat penyimpananTempat penyimpanan

Tempat penyimpanan sebaiknya dilakukan pada suhu 4

Tempat penyimpanan sebaiknya dilakukan pada suhu 4ooC selama tidak lebihC selama tidak lebih dari 6 jam.

dari 6 jam. f.

(17)

11 11

2.3.2 Metode Perhitungan Hematokrit 2.3.2 Metode Perhitungan Hematokrit

 Nilai normal

 Nilai normal hematokrit terghematokrit tergantung antung pada jenis pada jenis kelamin. Adkelamin. Ada 3 a 3 metode metode untukuntuk menentukan nilai hematokrit, yaitu :

menentukan nilai hematokrit, yaitu : a.

a. Darah dimasukkan ke dalam tabung Winsrobe yang mempunyai skala,Darah dimasukkan ke dalam tabung Winsrobe yang mempunyai skala, kemudian diputar dengan kecepatan 3000 putaran per menit selama setengah kemudian diputar dengan kecepatan 3000 putaran per menit selama setengah  jam (sebelum

 jam (sebelum dimasukkan ke dimasukkan ke dalam tabung dalam tabung darah diberi darah diberi antikoagulan terlebihantikoagulan terlebih dahulu.

dahulu.  b.

 b. Mikrohematokrit, pada metode ini digunakan tabung kapiler khusus, alatMikrohematokrit, pada metode ini digunakan tabung kapiler khusus, alat  pemutar

 pemutar dan dan papan papan skala skala untuk untuk menentukan menentukan % % volume volume sel sel darah darah merah.merah. Kecepatan pemutaran adalah 11000rpm selama 4 menit.

Kecepatan pemutaran adalah 11000rpm selama 4 menit.

Hematokrit dapat dilakukan secara elektronik. Pada metode ini menggunakan alat Hematokrit dapat dilakukan secara elektronik. Pada metode ini menggunakan alat darah yang mampu meneruskan aliran, sedangkan sel darah merah bersifat darah yang mampu meneruskan aliran, sedangkan sel darah merah bersifat menghambat aliran listrik darah yang telah dicampurdengan antikoagulan dihisap menghambat aliran listrik darah yang telah dicampurdengan antikoagulan dihisap  pada tabung

 pada tabung khusus dan khusus dan diselipkan pada diselipkan pada alat baca. Dengan alat baca. Dengan hanya menekan hanya menekan tombol,tombol, nilai hematokrit dapat dibaca pada galvanometer.

(18)

12 12

Praktikum mata kuliah Fisiologi Hewan Air tentang

Praktikum mata kuliah Fisiologi Hewan Air tentang Perhitungan HematokritPerhitungan Hematokrit  pada Ikan Mas

 pada Ikan Mas ini berlangsung pada hini berlangsung pada hari rabu tanggal 9 ari rabu tanggal 9 November 2016 November 2016 bertempatbertempat di laboraotium Akuakultur, Gedung 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di laboraotium Akuakultur, Gedung 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.

Universitas Padjadjaran. 3.2

3.2 Alat Alat dan dan BahanBahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Fisiologi Hewan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Fisiologi Hewan Air tentang Perhitungan Nilai Hematokrit Ikan Mas adalah seba

Air tentang Perhitungan Nilai Hematokrit Ikan Mas adalah seba gai berikut:gai berikut:

3.2.1 Alat 3.2.1 Alat

Berikut ini adalah alat-alat yang digunakan dalam praktikum Perhitungan Berikut ini adalah alat-alat yang digunakan dalam praktikum Perhitungan Hematokrit pada Ikan Mas:

Hematokrit pada Ikan Mas: Tabel 1.

Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum Alat yang digunakan dalam praktikum No

No Nama Nama Alat Alat FungsiFungsi

1.

1. Timbangan Timbangan Untuk Untuk menimbang menimbang bobot bobot tubuh tubuh ikan ikan ujiuji 2.

2. Diseccting KitDiseccting Kit Untuk membedah ikan ujiUntuk membedah ikan uji 3.

3. Penjepit Penjepit arteri arteri Untuk Untuk menjepit menjepit bagian bagian saluran saluran darah darah aortaaorta ventralis

ventralis 4.

4. Pipa Pipa kapiler kapiler heparinized heparinized Untuk Untuk menampung menampung sampel sampel darah darah segarsegar 5.

5. Wax/malam Wax/malam lilin lilin Untuk Untuk menyambat menyambat salah salah satu satu ujung ujung pipa pipa kapilerkapiler yang telah berisi darah segar

yang telah berisi darah segar 6.

6. 'Hematocrit reading chart' 'Hematocrit reading chart'  Papan pembaca nilai hematocritPapan pembaca nilai hematocrit 7.

7. Sentrifuge hematocritSentrifuge hematocrit Untuk mengukur kadar Hematokrit (Ht)Untuk mengukur kadar Hematokrit (Ht)  pengukuran

 pengukuran jumlah jumlah eritrosit eritrosit yang yang telahtelah dipisahkan dari plasma darah.

(19)

13 13

3.2.2 Bahan 3.2.2 Bahan

Berikut ini adalah bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum Berikut ini adalah bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum Perhitungan Hematokrit pada Ikan Mas

Perhitungan Hematokrit pada Ikan Mas Tabel 2.

Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum Bahan yang digunakan dalam praktikum No

No Nama Nama Bahan Bahan FungsiFungsi

1.

1. Ikan Ikan Mas Mas Sebagai Sebagai sampe sampe yang yang diambil diambil sampel sampel darahnyadarahnya

3.3

3.3 Prosedur Prosedur PraktikumPraktikum

Disesuaikan ketinggian plasma sebagai batas atas

Disesuaikan ketinggian plasma sebagai batas atas dan dasar sel darah sebagaidan dasar sel darah sebagai  batas bawah, lalu tentukan dan baca nilai hematokrit pada batas atas dari sel  batas bawah, lalu tentukan dan baca nilai hematokrit pada batas atas dari sel

darah (dalam %) darah (dalam %)

Disentrifuge selama 4 menit pada kecepatan

Disentrifuge selama 4 menit pada kecepatan 12.000 rpm12.000 rpm

Disiapkan sentrifuge hematokrit, lalu letakkan secara

Disiapkan sentrifuge hematokrit, lalu letakkan secara seimbang antara masing-seimbang antara masing-masing pipa kapiler (j

masing pipa kapiler (jangan terbalik meletakkan ujung pipa kapiler angan terbalik meletakkan ujung pipa kapiler yangyang  bertutup)

 bertutup)

Ditutup salah satu ujungnya dengan menacapkan secara tegak lurus pada Ditutup salah satu ujungnya dengan menacapkan secara tegak lurus pada

lapisan malam lilin/wax yang telah disediakan lapisan malam lilin/wax yang telah disediakan

Diputuskan dengan menggunakan gunting, lalu disiapkan dan dekatkan salah Diputuskan dengan menggunakan gunting, lalu disiapkan dan dekatkan salah satu ujung

satu ujung pipa kapiler sambil dibupipa kapiler sambil dibuka penjepit arteri secara perlahanka penjepit arteri secara perlahan-lahan dan-lahan dan hati-hati tampung darah dalam pipa kapiler tersebut sampai

hati-hati tampung darah dalam pipa kapiler tersebut sampai ±± ¾ volumenya.¾ volumenya.

Dijepit aorta ventralis lalu biarkan beberapa

Dijepit aorta ventralis lalu biarkan beberapa saat hingga sinus venosus terisisaat hingga sinus venosus terisi  penuh oleh darah

 penuh oleh darah Dibedah ikan pada bagian dekat i

Dibedah ikan pada bagian dekat insang dan sebagian perut bagian anterior,nsang dan sebagian perut bagian anterior, hingga terlihat organ jantung yang berdenyut secara

hingga terlihat organ jantung yang berdenyut secara teratur (exposed organteratur (exposed organ  jantung dengan sinus veno

 jantung dengan sinus venosus yang terlihat pucat)sus yang terlihat pucat)

Pegang ikan uji dengan tangan kiri (kepala menghadap ke arah muka kita), Pegang ikan uji dengan tangan kiri (kepala menghadap ke arah muka kita), ditusuk bagian anterior kepala ikan dengan sonde tepat di bagian otak depan, ditusuk bagian anterior kepala ikan dengan sonde tepat di bagian otak depan, hingga terasa ada rongga, putar sonde perlahan-lahan sehingga otaknya rusak hingga terasa ada rongga, putar sonde perlahan-lahan sehingga otaknya rusak

dan ikan akan pingsan dan ikan akan pingsan

Diambil salah satu ikan uji dari akuarium stok, ikan ditimbang lalu dicatat Diambil salah satu ikan uji dari akuarium stok, ikan ditimbang lalu dicatat

 bobotny  bobotnyaa

(20)

14 14

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil dalam bentukdalam bentuk

tabel yang terlampir pada lampiran dan grafik pada pembahasan. tabel yang terlampir pada lampiran dan grafik pada pembahasan.

Gambar 5.

Gambar 5. Grafik nilai hermatokrit kelompok 5Grafik nilai hermatokrit kelompok 5

Grafik diatas menunjukan data hasil praktikum Hermatokrit pada Ikan Mas Grafik diatas menunjukan data hasil praktikum Hermatokrit pada Ikan Mas yang dilakukan oleh kelompok 5 kelas B , bobot sampel

yang dilakukan oleh kelompok 5 kelas B , bobot sampel (ikan Mas) kelompok kami(ikan Mas) kelompok kami  pada praktikum

 pada praktikum kali kali ini ini adalah adalah sebesar sebesar 121 gram121 gram. Dengan . Dengan melakukan totamelakukan total l 3 3 kalikali  percobaan, kelompok kami

 percobaan, kelompok kami mendapatkan hasil mendapatkan hasil jumlah plasma jumlah plasma darah dan sel darah dan sel darahdarah yang terdapat pada ikan mas. Kelompok kami berhasil memasukan darah segar ke yang terdapat pada ikan mas. Kelompok kami berhasil memasukan darah segar ke  pipa

 pipa kapiler kapiler walaupun walaupun mendapat mendapat kesulitan kesulitan saat saat mencoba mencoba untuk untuk menjepit menjepit aortaaorta ventralis agar darah mengisi penuh di sinus venosus. Kelompok kami juga

ventralis agar darah mengisi penuh di sinus venosus. Kelompok kami juga berhasilberhasil

mendapatkan sampel darah segar pada ketiga pipa kapiler yang telah disediakan. mendapatkan sampel darah segar pada ketiga pipa kapiler yang telah disediakan. Ketiga pipa kapiler saat dimasukan ke sentrifuge hermatokrit untuk dipisahkan Ketiga pipa kapiler saat dimasukan ke sentrifuge hermatokrit untuk dipisahkan antara sel darah dengan plasma darahnya dan didapatkan nilai hematokrit sebesar antara sel darah dengan plasma darahnya dan didapatkan nilai hematokrit sebesar 10%, 44%, dan 53%. Nilai hematokrit pada percobaan pertama sangat kecil 10%, 44%, dan 53%. Nilai hematokrit pada percobaan pertama sangat kecil dikarenakan kurang terpenuhinya pipa kapiler sebanyak ¾ bagian sehingga nilai dikarenakan kurang terpenuhinya pipa kapiler sebanyak ¾ bagian sehingga nilai hematokrit yang didapat menjadi kecil.

hematokrit yang didapat menjadi kecil. Berbeda halnya dengan percobaan keduaBerbeda halnya dengan percobaan kedua

10 10 44 44 53 53 P PEERRCCOOBBAAAAN N 11 PPEERRCCOOBBAAAAN N 22 PPEERRCCOOBBAAAAN N 33    J    J    u    u    m    m     l     l   a   a     h     h   H   H    e    e    m    m    a    a    t    t    o    o     k     k   r   r   i   i   t   t     (     (   %   %     )     ) Nilai Hematokrit Nilai Hematokrit

Perhitungan Nilai Hematokrit Kelompok 5

Perhitungan Nilai Hematokrit Kelompok 5

(21)

15 15

dan ketiga dimana

dan ketiga dimana pengisian pipa kapiler sebanypengisian pipa kapiler sebanyak ¾ bagian sehingga ak ¾ bagian sehingga hasil yanghasil yang didapat antara percobaan kedua dan ketiga tidak terlalu jauh nilainya.

didapat antara percobaan kedua dan ketiga tidak terlalu jauh nilainya.

Hematokrit adalah proporsi volume darah yang terdiri dari sel darah merah. Hematokrit adalah proporsi volume darah yang terdiri dari sel darah merah. Tingkat hematokrit (HCT) dinyatakan dalam persentase. Misalnya, hematokrit

Tingkat hematokrit (HCT) dinyatakan dalam persentase. Misalnya, hematokrit 25%25%

 berarti ada

 berarti ada 25 m25 mililiter sel darah ililiter sel darah merah dalam merah dalam 100 mililiter 100 mililiter darah. Indarah. Ini adalah i adalah metodemetode utama untuk mengetahui persentase hemoglobin yang tersedia dalam tubuh. utama untuk mengetahui persentase hemoglobin yang tersedia dalam tubuh. Tingkat hematokrit normal bervariasi pada jantan dan betina, ikan kecil dan ikan Tingkat hematokrit normal bervariasi pada jantan dan betina, ikan kecil dan ikan dewasa.

dewasa. 4.2

4.2 Data Data Hasil Hasil KelasKelas

Berikut ini adalah grafik nilai hematokrit hasil praktikum kelas B perikanan Berikut ini adalah grafik nilai hematokrit hasil praktikum kelas B perikanan 2016:

2016:

Gambar 6.

Gambar 6. Grafik rata-rata nilai hermatokrit dan bobot ikan kelas BGrafik rata-rata nilai hermatokrit dan bobot ikan kelas B

Rata-rata nilai hematokrit yang didapatkan oleh kelas B adalah sebesar Rata-rata nilai hematokrit yang didapatkan oleh kelas B adalah sebesar sebesar 30% atau jika sesuai

sebesar 30% atau jika sesuai dengan teori yaitu sebesar 30 mL sel darah dadengan teori yaitu sebesar 30 mL sel darah dalam 100lam 100 mL darah. Persentase hematokrit yang didapat oleh kelompok 5 lebih tinggi dari mL darah. Persentase hematokrit yang didapat oleh kelompok 5 lebih tinggi dari  pada rata-rata yang didapatkan oleh rata-rata nilai hematokrit kelas.

 pada rata-rata yang didapatkan oleh rata-rata nilai hematokrit kelas.

Volume atau nilai hematokrit terbesar didapatkan oleh kelompok 22 dengan Volume atau nilai hematokrit terbesar didapatkan oleh kelompok 22 dengan  bobot ikan 1

 bobot ikan 119,2 gram dan nilai hermatokrit sebesar 5919,2 gram dan nilai hermatokrit sebesar 59%. Nilai hermatokrit paling%. Nilai hermatokrit paling kecil dari data yang didapat adalah sebesar 16% dengan bobot ikan 110 gram yang kecil dari data yang didapat adalah sebesar 16% dengan bobot ikan 110 gram yang diperoleh oleh kelompok 9.

diperoleh oleh kelompok 9.

25% 25% 48% 48%52%52% 34% 34% 53% 53% 33% 33% 48% 48%52%52% 16% 16% 30% 30% 48% 48% 39% 39%44%44% 25% 25%30%30% 33% 33%32%32% 25% 25%24%24%27%27% 39% 39% 59% 59% 0% 0% 10% 10% 20% 20% 30% 30% 40% 40% 50% 50% 60% 60% 70% 70%    8    8    4    4    g    g    r    r    7    7    9    9    g    g    r    r    1    1    7    7    3    3    g    g    r    r    9    9    3    3    g    g    r    r    1    1    2    2    1    1    g    g    r    r    8    8    7    7    g    g    r    r    1    1    0    0    9    9    g    g    r    r    9    9    9    9    g    g    r    r    1    1    1    1    0    0    g    g    r    r    1    1    2    2    9    9    g    g    r    r    1    1    3    3    5    5    g    g    r    r    9    9    5    5    g    g    r    r    6    6    8    8    g    g    r    r    1    1    3    3    5    5    g    g    r    r    1    1    3    3    5    5    g    g    r    r    9    9    8    8 , ,    8    8    3    3    g    g    r    r    1    1    3    3    0    0 , ,    1    1    0    0    g    g    r    r    9    9    8    8 , ,    1    1    2    2    g    g    r    r    1    1    1    1    4    4 , ,    3    3    5    5    g    g    r    r    1    1    1    1    9    9 , ,    2    2    g    g    r    r    9    9    8    8    g    g    r    r    1    1    1    1    9    9 , ,    2    2    g    g    r    r 1 1 22 33 44 55 66 77 88 99 110 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 29 20 20 21 21 222      P      P      R      R      E      E      S      S      E      E      N      N      T      T      A      A      S      S      E      E KELOMPOK  KELOMPOK  HEMATOKRIT HEMATOKRIT

(22)

Praktikum pada kali ini tidak bisa membuktikan teori yang sudah ada, yaitu Praktikum pada kali ini tidak bisa membuktikan teori yang sudah ada, yaitu mengenai berpengaruhnya nilai hematokrit terhadap ukuran ikan dan umur ikan. mengenai berpengaruhnya nilai hematokrit terhadap ukuran ikan dan umur ikan. Praktikum kali ini menunjukan bahwa ukuran tidak berpengaruh besar pada nilai Praktikum kali ini menunjukan bahwa ukuran tidak berpengaruh besar pada nilai hermatokrit ikan, karena pada data yang didapat, ada ikan yang berbobot tinggi hermatokrit ikan, karena pada data yang didapat, ada ikan yang berbobot tinggi tetapi memiliki nilai hematokritnya lebih rendah dar

tetapi memiliki nilai hematokritnya lebih rendah dar ipada ikan yang bobotnya jauhipada ikan yang bobotnya jauh lebih kecil darinya.

lebih kecil darinya.

Kegagalan pengambilan data dan ketidaksesuaian dengan literatur tentunya Kegagalan pengambilan data dan ketidaksesuaian dengan literatur tentunya  bukan

 bukan hanya hanya adanya adanya kesalahan pada kesalahan pada saat praktikum saat praktikum berlangsung, berlangsung, pada saat pada saat sebelumsebelum  praktikum

 praktikum berlangsung berlangsung juga juga praktikan praktikan harus harus paham paham materi materi dan dan prosedur prosedur padapada  praktikum tersebut,

 praktikum tersebut, karena kurangnya karena kurangnya hal tersebut menyebabkhal tersebut menyebabkan praktikum kan praktikum kali iniali ini dapat dikatakan kurang berhasil.

(23)

17 17

BAB V BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 5.1 Kesimpulan

Praktikum kali ini adalah mengamati dan menghitung nilai hermatokrit pada Praktikum kali ini adalah mengamati dan menghitung nilai hermatokrit pada ikan Mas dengan bobot yang berbeda-beda dengan metode memasukan darah segar ikan Mas dengan bobot yang berbeda-beda dengan metode memasukan darah segar ke pipa kapiler dan di masukan ke sentrifuge hermatokrit untuk dilihat nilai ke pipa kapiler dan di masukan ke sentrifuge hermatokrit untuk dilihat nilai hermatokritnya. Kesimpulan pada praktikum kali ini bahwa kita dapat mengetahui hermatokritnya. Kesimpulan pada praktikum kali ini bahwa kita dapat mengetahui nilai hermatokrit ikan dengan metode tersebut, walaupun kebanyakan dari hasil nilai hermatokrit ikan dengan metode tersebut, walaupun kebanyakan dari hasil yang didapat tidak sesuai dengan teori karena kesalahan praktikan, pada praktikum yang didapat tidak sesuai dengan teori karena kesalahan praktikan, pada praktikum ini, mahasiswa menjadi memahami cara untuk menghitung nilai hermatokrit ikan. ini, mahasiswa menjadi memahami cara untuk menghitung nilai hermatokrit ikan.

5.2 Saran 5.2 Saran

Sebaiknya praktikan pada saat sebelum praktikum berlangsung juga Sebaiknya praktikan pada saat sebelum praktikum berlangsung juga  praktikan harus

 praktikan harus paham paham materi dan materi dan prosedur pada prosedur pada praktikum tersebut, praktikum tersebut, untuk dapatuntuk dapat menjalani praktikum dengan baik dan meminimalisir kesalahan pada saat menjalani praktikum dengan baik dan meminimalisir kesalahan pada saat  praktikum.

(24)

18 18

Bogor. Bogor.

Arrignon and Jacques. 1999. Management of Freshwater Fisheries Science. Arrignon and Jacques. 1999. Management of Freshwater Fisheries Science.

Publishers, INC: USA. Publishers, INC: USA. Bachtiar. 2002

Bachtiar. 2002. Biologi Umum. Biologi Umum. Intan Pariwara: Jakarta.. Intan Pariwara: Jakarta. Budiwiyono. 1995.

Budiwiyono. 1995. Patofisiologi Patofisiologi. EGC: Jakarta. EGC: Jakarta Cahyono. 2002.

Cahyono. 2002. Biologi jilid 2 Biologi jilid 2. Erlangga: Jakarta.. Erlangga: Jakarta. Djarijah.

Djarijah. 2001. Fisiologi 2001. Fisiologi Ikan Dasar Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Pengembangan Teknik Perikanan. RinekaRineka Cipta: Bogor.

Cipta: Bogor.

Effendie, M. I. 1997. Biologi perkanan. Yayasan Pustaka nusantara: Yogyakarta. Effendie, M. I. 1997. Biologi perkanan. Yayasan Pustaka nusantara: Yogyakarta. Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Rineka Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Rineka

Cipta: Jakarta. Cipta: Jakarta. Gandasoebrata. 2008.

Gandasoebrata. 2008. Hematologi Sederhana Hematologi Sederhana. FKUI: Jakarta. FKUI: Jakarta Herlina. 2002. Fisiologi Hewan Air. Unri Press: Pekanbaru. Herlina. 2002. Fisiologi Hewan Air. Unri Press: Pekanbaru.

Huet, M. 1971. Textbook of Fish Culture.Breeding and Cultivation of Fish.Ryre & Huet, M. 1971. Textbook of Fish Culture.Breeding and Cultivation of Fish.Ryre &

Spottiswoode

Spottiswoode Ltd, Ltd, at the at the Press Margate. Press Margate. England.England. Kiswari dan Agung.2005.

Kiswari dan Agung.2005. Hematologi Hematologi. Depkes: Jakarta.. Depkes: Jakarta.

Kuswardani, Y. 2006. Pengaruh pemberian Resin Lebah Terhadap Gambarab Kuswardani, Y. 2006. Pengaruh pemberian Resin Lebah Terhadap Gambarab

Darah Maskoki

Darah Maskoki Carassius auratusCarassius auratus Yang Yang TerinfeksiTerinfeksi Bakteri  Bakteri AeromonasAeromonas hydrophila

hydrophila.. SkripsiSkripsi. . Program Program Studi Studi Budidaya Budidaya Perairan, Perairan, FakultasFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Sadikin, Mohamad. 2001.

Sadikin, Mohamad. 2001. Biokimia Darah Biokimia Darah. Jakarta: Widya Medika. Jakarta: Widya Medika

Soetrisno. 1987. Diktat Fisiologi Ternak. Fakultas Peternakan Unsoed, Purwokerto. Soetrisno. 1987. Diktat Fisiologi Ternak. Fakultas Peternakan Unsoed, Purwokerto. Susanto. 2007. Pembenihan Ikan Mas. Kanisius. Yogyakarta.

Susanto. 2007. Pembenihan Ikan Mas. Kanisius. Yogyakarta. Tim Dosen. 2012. Bahan Kuliah Fisiologi Hewan. Medan:

(25)

LAMPIRAN

LAMPIRAN

(26)

Lampiran 1.

Lampiran 1. Alat yang digunakanAlat yang digunakan

Alat-alat

Alat-alat praktikum praktikum Penjepit arteriPenjepit arteri

Pulpen Pinset

Pulpen Pinset

Pisau

(27)

20 20

Jarum

Jarum sonde sonde Timbangan Timbangan dan dan toples toples plastikplastik Lampiran 2.

Lampiran 2. Bahan yang digunakanBahan yang digunakan

Ikan mas Ikan mas Lampiran 3.

Lampiran 3. Kegiatan PraktikumKegiatan Praktikum

Otak

(28)

Darah

Darah ikan ikan di di sentrifugasi sentrifugasi Hasil Hasil sentrifugasisentrifugasi Lampiran 4.

Lampiran 4. Data KelompokData Kelompok Tabel 1.

Tabel 1. Data Hasil Kelompok Hermatokrit pada Ikan Mas (Data Hasil Kelompok Hermatokrit pada Ikan Mas (Cyprinus carpio)Cyprinus carpio) Tabung no.

Tabung no. Nilai Plasma DarahNilai Plasma Darah (%)

(%)

Nilai Sel Darah Nilai Sel Darah

(%) (%) 1 1 90 90 1010 2 2 56 56 4444 3 3 47 47 5353 Tabel 2.

Tabel 2. Data Hasil Kelas B Hematokrit pada Ikan Mas (Data Hasil Kelas B Hematokrit pada Ikan Mas (Cyprinus carpioCyprinus carpio))

KELOMPOK BOBOT HEMATOKRIT KELOMPOK BOBOT HEMATOKRIT

1 1 84 84 gr gr 25%25% 2 2 79 79 gr gr 48%48% 3 3 173 173 gr gr 52%52% 4 4 93 93 gr gr 34%34% 5 5 121 121 gr gr 53%53% 6 6 87 87 gr gr 33%33% 7 7 109 109 gr gr 48%48% 8 8 99 99 gr gr 52%52% 9 9 110 110 gr gr 16%16% 10 10 129 129 gr gr 30%30% 11 11 135 135 gr gr 48%48% 12 12 95 95 gr gr 39%39% 13 13 68 68 gr gr 44%44% 14 14 135 135 gr gr 25%25% 15 15 135 135 gr gr 30%30% 16 16 98,83 98,83 gr gr 33%33% 17 17 130,10 130,10 gr gr 32%32% 18 18 98,12 98,12 gr gr 25%25% 19 19 114,35 114,35 gr gr 24%24% 20 20 119,2 119,2 gr gr 27%27% 21 21 98 98 gr gr 39%39% 22 22 119,2 119,2 gr gr 59%59%

Gambar

Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum  Bahan yang digunakan dalam praktikum No
tabel yang terlampir pada lampiran dan grafik pada pembahasan.
Tabel 1. Data Hasil Kelompok Hermatokrit pada Ikan Mas ( Data Hasil Kelompok Hermatokrit pada Ikan Mas (Cyprinus carpio) Cyprinus carpio) Tabung no.

Referensi

Dokumen terkait

Semua pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%.Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep yang

Mengetahui kesenjangan antara kinerja penerapan dan harapan pengguna jasa konstruksi terhadap setiap faktor dalam hal penerapan SMM ISO 9001:2008 di perusahaan

Sebagian besar pustaka acuan yang digunakan bersumber dari data primer yang berasal dari hasil-hasil penelitian yang diterbitkan pada jurnal/majalah ilmiah paling lama 10

Foto Hasil Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat pada Pinset Anantomi yang telah Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi (cocospropylene

Penentuan konsentrasi masing-masing komponen dilakukan dengan membandingkan persen (%) luas area masing-masing senyawa terhadap persen (%) luas area keseluruhan

Concept attainment model yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang menuntun mahasiswa untuk meremukan konsep dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Workshop Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Guru Pendidikan Agama Islam Tahun 2015 Pada kantor Kementerian Agama Tuban.. No Nama Peserta Asal Sekolah

Seorang laki-laki umur 23 tahun datang dengan keluhan lemas yang dialami sejak 2 hari yang lalu sebelumnya 2 minggu yang lalu pasien demam selama 5 hari, dan dengan