• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP (5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOP (5)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LINGKUNGAN Revisi :

SOP-1

1. Deskripsi

Standard Operating Procedure (SOP) Self Assessment merupakan panduan bagi perusahaan (industri-industri manufaktur) untuk melakukan penilaian mandiri tentang level kematangan pengelolaan lingkungan perusahaan secara sistematis. Dengan melaksanakan prosedur proses Self Assessment yang standar diharapkan perusahaan dapat melakukan penilaian dengan benar sehingga dapat dijadikan dasar dalam melakukan continuous improvement.

2. Tujuan

Tujuan dari SOP ini adalah sebagai berikut :

a. Pelaksana proses Self Assessment dapat melakukan penilaian secara konsisten berdasarkan prosedur yang sama.

b. Dihasilkan data yang valid dari tahap assessment atau penilaian level kematangan perusahaan c. Sebagai panduan bagi tim lingkungan hidup di lingkungan industri untuk melaksanakan kegiatan

pemantauan dan pengelolaan lingkungan secara sistematis 3. Referensi

Referensi yang digunakan pada SOP Self Assessment ini adalah sebagai berikut : a. Model Kematangan Pengelolaan Lingkungan industri manufaktur

b. Kuesioner Self Assessment

c. Job description dari stakeholder di industri manufaktur yang terlibat di dalam Self Assessment d. Sistem penilaian Model Kematangan Pengelolaan Lingkungan (SOP, Metode Penilaian, dan

Interpretasi Hasil Penilaian) 4. Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam Self Assessment adalah sebagai berikut : a. Kuesioner Self Assessment

b. Form Hasil Assessment c. Form Evaluasi Perbaikan

d. Form Rekapitulasi Nilai Masing-Masing Indikator 5. Pelaksana

Pelaksana Self Assessment ini terdiri atas beberapa stakeholder yang ada di industri manufaktur. Penentuan terhadap pelaksana dan tugas dari pelaksana tersebut didasarkan atas keterkaitan job description masing-masing stakeholder yang ada di industri manufaktur dengan kriteria penilaian yang ada di dalam kuesioner Self Assessment. Tabel 1.1 merupakan penjelasan job description dari stakeholder di perusahaan yang berkaitan dengan kriteria-kriteria di dalam kuesioner Self Assessment.

(2)

SOP-2

Tabel 1.1 Job Description Stakeholder di Industri Manufaktur

Departemen Pengadaan (##) Penunjang beroperasinya perusahaan khususnya dalam pengolahan

materi (pengelolaan material)

Departemen Distribusi dan Transportasi (###)

Pelaksana kegiatan distribusi dan transportasi baik dalam hal penyimpanan produk, pengiriman produk ke distributor atau konsumen, maupun pengiriman raw material ke area produksi. Note : (*) Departemen Health, Safety, and Environment (HSE) tidak selalu ada di dalam industri manufaktur

sehingga stakeholder yang terlibat dalam penilaian dapat digantikan oleh Kepala Pabrik. Hal tersebut dikarenakan Kepala Pabrik merupakan stakeholder yang selalu ada di dalam industri manufaktur dan memiliki tanggung jawab terhadap seluruh aktivitas di pabrik sehingga peran dari departemen HSE dalam penilaian ini dapat digantikan oleh Kepala Pabrik.

(#) Jika terdapat perbedaan penamaan departemen atau perbedaan job description dari departemen HSE, maka dapat digantikan oleh departemen lain yang terkait dengan kegiatan pengelolaan atau penaatan atau pemantauan lingkungan atau sistem manajemen lingkungan.

(##) Jika terdapat perbedaan penamaan departemen atau perbedaan job description dari departemen Pengadaan, maka dapat digantikan oleh departemen lain yang terkait dengan pengelolaan bahan baku dan energi yang digunakan.

(###) Jika terdapat perbedaan penamaan departemen atau perbedaan job description dari departemen Distribusi dan Transportasi, maka dapat digantikan oleh departemen lain yang terkait dengan pengiriman produk jadi maupun raw material.

Berdasarkan penjelasan dari Tabel 1.1, pihak-pihak yang menjadi pelaksana Self Assessment terdiri atas departemen Health, Safety, and Environment atau Kepala Pabrik, departemen Produksi, departemen Pengadaan, serta departemen Distribusi dan Transportasi. Adapun job description dan requirement dari masing-masing pelaksana dalam melakukan Self Assessment ini dijelaskan pada Tabel 1.2 :

Stakeholder Job Description

Kepala Pabrik (*)

Pengawas kegiatan proses produksi serta penanggung jawab pada pelaksanaan seluruh kegiatan produksi, dimulai dari pengadaan bahan baku hingga dihasilkan produk jadi.

Departemen Health, Safety, and

Environment (#)

Penyelenggara Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta pengendalian pencemaran lingkungan.

Departemen Produksi

Pelaksana kegiatan proses produksi yang meliputi penentuan mesin yang sesuai dengan kebutuhan produksi, memproduksi jumlah produk yang sesuai dengan perencanaan produksi, dan lain-lain.

(3)

SOP-3

Tabel 1.2 Pelaksana Self Assessment

6. Lingkup Kegiatan

Prosedur yang perlu diterapkan dalam melakukan Self Assessment penilaian level kematangan pengelolaan lingkungan ini berlaku dalam semua tahapan yang mencakup kegiatan sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan

a. Penentuan Jadwal Kegiatan Self Assessment 2. Tahap Persiapan

a. Persiapan terhadap Kelengkapan Self Assessment b. Penyebaran Kuesioner Self Assessment

Pelaksana Self Assessment Job Description pada Self Assessment Requirement

(Pada Pengisian Kuesioner)

Departemen Health, Safety,

and Environment (#)

Atau

Kepala Pabrik

Merencanakan jadwal Self Assessment

Melakukan penyebaran instrumen penilaian (kuesioner Self Assessment) kepada unit terkait

Mengisi kuesioner Self Assessment Pengolah data hasil penilaian Melakukan evaluasi terhadap hasil

penilaian dengan unit terkait lainnya Melakukan pelaporan kepada dewan

direksi / owner

Mengerti tentang sustainability atau isu-isu lingkungan Mengetahui sistem manajemen dan kebijakan eksternal perusahaan yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan Departemen Produksi

Mengisi kuesioner Self Assessment Melakukan evaluasi terhadap hasil penilaian dengan unit terkait lainnya

Mengetahui tentang sustainaibility atau isu-isu lingkungan

Mengetahui seluruh aspek yang berkaitan dengan proses produksi

Departemen Pengadaan (##)

Mengisi kuesioner Self Assessment Melakukan evaluasi terhadap hasil penilaian dengan unit terkait lainnya

Mengetahui tentang sustainaibility atau isu-isu lingkungan

Mengetahui seluruh aspek yang berkaitan dengan pengelolaan raw material (input) dari proses produksi

Departemen Distribusi dan Transportasi (###)

Mengisi kuesioner Self Assessment Melakukan evaluasi terhadap hasil penilaian dengan unit terkait lainnya

Mengetahui tentang sustainaibility atau isu-isu lingkungan

Mengetahui seluruh aspek yang berkaitan dengan sistem transportasi

(4)

SOP-4

3. Tahap Penilaian (Assessment)

a. Pengisian Kuesioner Self Assessment 4. Tahap Analisis

a. Pengolahan Data

b. Interpretasi Hasil Penilaian

b. Penyusunan Laporan Hasil Penilaian 5. Tahap Evaluasi Perbaikan

a. Evaluasi Hasil Self Assessment b. Penyusunan Form Evaluasi Perbaikan c. Pelaporan Hasil Penilaian

Secara garis besar, alur dari proses Self Assessment ini ditunjukkan pada Gambar 1.1.

Pengisian Kuesioner Tahap Penilaian (Assessment) Penentuan Jadwal Self Assessment Tahap Perencanaan Persiapan Kelengkapan Self Assessment Penyebaran Kuesioner Self Assessment Sudah Lengkap? Tidak Ya Tahap Persiapan Pengolahan Data Penyusunan Laporan Hasil Penilaian Interpretasi Hasil Penilaian Tahap Analisis Evaluasi Hasil Penilaian Pelaporan Hasil Penilaian Penyusunan Form Evaluasi Perbaikan Tahap Evaluasi Perbaikan

(5)

SOP-5

7. Detail Lingkup Kegiatan

Detail lingkup kegiatan dari proses Self Assessment akan dijelaskan sebagai berikut. 7.1 Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan penentuan jadwal kegiatan Self Assessment oleh Departemen HSE atau Kepala Pabrik. Adapun flowchart kegiatan perencanaan ini digambarkan pada Gambar 1.2.

Departemen Health, Safety, and Environment atau

Kepala Pabrik

Mulai

Penyusunan Jadwal Self Assessment

Selesai Pemberitahuan Jadwal

kepada Unit Terkait Jadwal Self Assessment

Gambar 1.2 Flowchart Tahap Perencanaan

Output dari tahap ini adalah jadwal yang telah disepakati oleh stakeholder yang terlibat dalam kegiatan Self Assessment. Jadwal Self Assessment tersebut meliputi :

- Jadwal Persiapan Self Assessment - Jadwal Pelaksanaan Self Assessment - Jadwal Analisis Hasil Self Assessment - Jadwal Evaluasi Perbaikan

- Periode Pelaksanaan Kegiatan Self Assessment (kegiatan ini diharapkan dilakukan minimal setiap satu tahun sekali agar dapat dilakukan perbaikan pengelolaan lingkungan secara kontinyu (continuous improvement).

7.2 Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan pengecekan oleh departemen HSE atau Kepala Pabrik terhadap kelengkapan dokumen-dokumen Self Assessment yang meliputi kuesioner Self Assessment, form hasil assessment, dan form evaluasi perbaikan. Apabila kelengkapan telah terpenuhi, dilakukan penyebaran kuesioner Self Assessment oleh departemen HSE atau Kepala Pabrik kepada departemen Produksi, Pengadaan, serta departemen Distribusi dan Transportasi. Adapun flowchart tahap persiapan ini ditunjukkan pada Gambar 1.3.

(6)

SOP-6

Departemen Health, Safety, and Environment atau Kepala Pabrik

Mulai

Penyebaran Kuesioner Self

Assessment kepada unit terkait

Departemen Produksi, Departemen Pengadaan, Departemen Distribusi dan Transportasi

Selesai

Kuesioner Self Assessment Kuesioner Self Assessment Persiapan terhadap kelengkapan

Self Assessment

Sudah Lengkap?

Tidak

Ya

Gambar 1.3 Flowchart Tahap Persiapan 7.3 Tahap Penilaian (Assessment)

Tahap penilaian ini dilakukan melalui pengisian kuesioner Self Assessment. Kuesioner Self Assessment terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama berisi tentang identitas perusahaan (nama perusahaan, kode perusahaan, jumlah tenaga kerja, dan produk yang dihasilkan) dan bagian kedua berisi pertanyaan terkait indikator pengelolaan lingkungan yang terbagi berdasarkan enam kriteria di dalam sistem industri (sistem manajemen, input, proses, output, eksternalitas, dan transportasi), dimana digunakan untuk menilai tingkat atau level kematangan pengelolaan lingkungan perusahaan. Kuesioner bagian pertama dapat diisi oleh perwakilan dari salah satu pelaksana dari Self Assessment. Kuesioner bagian kedua diisi oleh masing-masing pelaksana Self Assessment, dimana pengisiannya didasarkan atas kesesuaian job description pelaksana Self Assessment yang ada di industri manufaktur (lihat Tabel 1.1) dengan keenam kriteria yang menyusun idikator-indikator pertanyaan di dalam kuesioner. Pembagian pelaksana Self Assessment di dalam pengisian kuesioner dapat dilihat pada Tabel 1.3.

(7)

SOP-7

Tabel 1.3 Pembagian Pengisi Kuesioner Self Assessment

Contoh pengisian kuesioner bagian kedua ditunjukkan pada Gambar 1.4 :

Cara pengisian kuesioner adalah melingkari salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan kondisi di perusahaan. Contoh pengisian kuesioner pada “Pertanyaan No.1” :

Pertanyaan No.1 :

Sampai sejauh manakah tingkat pengetahuan tentang peraturan lingkungan terkait proses bisnis perusahaan oleh karyawan?

a. Tidak tahu

b. Mengetahui tentang peraturan yang bersifat lokal tetapi tidak melakukan apa-apa c. Mengetahui tentang peraturan yang bersifat lokal dan mematuhinya

d. Mematuhi peraturan yang bersifat lokal dan mengetahui peraturan yang bersifat nasional e. Mematuhi peraturan yang bersifat lokal dan nasional, serta mengetahui peraturan global f. Mematuhi peraturan yang bersifat lokal, nasional dan global

Gambar 1.4 Contoh Pengisian Kuesioner Self Assessment

Masing-masing departemen tersebut harus menjawab semua pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner dengan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi di perusahaan, kecuali ketika terdapat pertanyaan yang tidak dapat dijawab karena tidak sesuai dengan kondisi yang ada diperusahaan sehingga semua pertanyaan tidak dapat terjawab. Setelah dilakukan pengisian, perwakilan dari departemen HSE atau Kepala Pabrik melakukan penarikan kuesioner yang telah terisi. Penarikan tersebut dilakukan paling lama dua hari setelah kuesioner disebar. Untuk mengantisipasi adanya pertanyaan yang tidak terjawab karena kelalaian, maka setelah penarikan kuesioner dilakukan pengecekan terhadap kuesioner tersebut dan dilakukan konfirmasi kepada departemen yang bersangkutan. Apabila terdapat pertanyaan yang tidak terjawab karena kesengajaan, maka perlu dilakukan pengisian dari pertanyaan yang tidak terjawab tersebut. Adapun flowchart tahap penilaian ini ditunjukkan pada Gambar 1.5.

Kriteria Pengisi Kuesioner

Sistem Manajemen/Internalitas Departemen HSE atau Kepala Pabrik

Input Departemen Pengadaan

Proses Departemen Produksi

Output Departemen HSE atau Kepala Pabrik

Eksternalitas Departemen HSE atau Kepala Pabrik Transportasi Departemen Distribusi dan Transportasi

(8)

SOP-8

Departemen Health, Safety, and Environment atau Kepala Pabrik

Departemen Produksi, Departemen Pengadaan, Departemen Distribusi dan Transportasi

Mulai

Kuesioner Self-Assessment

Pengisian kuesioner Pengisian kuesioner

Kuesioner Self-Assessment yang terisi

Penarikan kuesioner Self-Assessment yang terisi

Kuesioner Self-Assessment yang terisi Kuesioner Self-Assessment Kuesioner Self Assessment yang terisi Selesai Pengecekan Kuesioner Pengisian Belum Lengkap? Konfirmasi kepada Departemen yang Bersangkutan Pertanyaan Tidak Dapat Diisi? Ya Ya Tidak Tidak Tidak

(9)

SOP-9

7.4 Tahap Analisis

Pada tahap ini dilakukan pengolahan hasil dari pengisian kuesioner Self Assessment hingga didapatkan level kematangan pengelolaan lingkungan. Adapun beberapa tahapan yang dilakukan pada tahap analisis ini adalah sebagai berikut.

7.4.1 Pengolahan Data

Pada tahap pengolahan data ini terdapat dua tahapan yang harus dilakukan oleh departemen HSE atau Kepala Pabrik, yaitu merekap penilaian masing-masing indikator dari pertanyaan pada kuesioner Self Assessment dan mengolah hasil penilaian tersebut untuk mengetahui level kematangan pengelolaan lingkungan perusahaan.

7.4.1.1 Rekapitulasi Penilaian Indikator

Rekapitulasi penilaian ini dilakukan setelah semua kuesioner telah terisi dan ditarik oleh departemen HSE atau Kepala Pabrik. Pihak yang melakukan rekapitulasi ini adalah departemen HSE (tergantung kebijakan departemen HSE untuk menentukan siapa dan berapa banyak anggotanya yang terlibat dalam perekapan ini) atau Kepala Pabrik. Output dari perekapan ini adalah nilai dari masing-masing indikator (“0” s.d. “5”) yang merupakan hasil interpretasi jawaban (pilihan jawaban “A” s.d. “E”) dari pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner Self Assessment.

7.4.1.2 Pengolahan Nilai Tiap Indikator

Setelah dilakukan perekapan, nilai dari masing-masing indikator yang telah didapatkan dari tahap penilaian diolah berdasarkan “Metode Penilaian” di dalam sistem penilaian Model Kematangan Pengelolaan Lingkungan. Pihak yang melakukan pengolahan nilai ini adalah departemen HSE atau Kepala Pabrik.

7.4.2 Interpretasi Hasil Penilaian

Hasil yang diperoleh dari tahap pengolahan hasil penilaian diinterpretasikan berdasarkan “Interpretasi Hasil Penilaian” yang terdapat di dalam sistem penilaian Model Kematangan Pengelolaan Lingkungan. Dengan menginterpretasikan hasil yang didapatkan tersebut, diharapkan dapat mempermudah perusahaan dalam melakukan evaluasi perbaikan. Intepretasi ini dilakukan oleh Departemen HSE atau Kepala Pabrik.

7.4.3 Penyusunan Laporan Hasil Penilaian

Pelaporan laporan hasil penilaian ini dilakukan oleh departemen HSE atau Kepala Pabrik yang disampaikan kepada seluruh anggota di departemen HSE (jika terdapat departemen HSE), departemen Produksi, dan departemen Pengadaan.

(10)

SOP-10

Departemen Health, Safety, and Environment atau

Kepala Pabrik

Mulai

Rekapitulasi penilaian indikator kuesioner

Nilai masing-masing indikator

Pengolahan nilai tiap indikator

Hasil Penilaian Kuesioner Self

Assessment

yang terisi

Interpretasi Hasil Penilaian

Penyusunan Laporan Hasil Penilaian

Laporan Hasil Penilaian

Selesai

Gambar 1.6 Flowchart Tahap Analisis

7.5 Tahap Evaluasi Perbaikan

Tahap ini merupakan tahapan akhir dalam melakukan Self Assessment, dimana seluruh anggota dari departemen-departemen yang terlibat dalam pelaksanaan Self Assessment bersama-sama mengevaluasi hasil penilaian yang diperoleh. Setelah dilakukan evaluasi secara bersama, departemen HSE atau Kepala Pabrik menyusun hasil evaluasi tersebut ke dalam Form Evaluasi Perbaikan (Form 2-Form Evaluasi Perbaikan). Akhir dari proses Self Assessment ini adalah pelaporan hasil penilaian dan evaluasi perbaikan kepada direksi atau owner. Adapun flowchart dari tahapan ini ditunjukkan pada Gambar 1.7.

(11)

SOP-11

Departemen Health, Safety, and Environment atau Kepala Pabrik

Departemen Produksi, Departemen Pengadaan, Departemen Distribusi dan Transportasi

Mulai

Evaluasi terhadap perolehan level kematangan dan nilai tiap

indikator

Evaluasi terhadap perolehan level kematangan dan nilai tiap

indikator

Penyusunan Form Evaluasi Perbaikan Laporan Hasil Penilaian

Form Evaluasi Perbaikan

Pelaporan Hasil Penilaian dan Evaluasi Perbaikan kepada

Direksi atau Owner

Selesai

(12)

SOP-12

Nilai Masing-Masing Indikator

Level Kematangan Pengelolaan Lingkungan Perusahaan Perolehan Nilai Total berdasarkan hasil Self Assessment :

Level Kematangan Perusahaan :

Level Keterangan 5 4 3 2 1 0

Keterangan : Arsir atau beri tanda centang (√) pada simbol "kotak" sesuai dengan level yang diperoleh perusahaan. Perolehan level disesuaikan dengan nilai total hasil Self Assessment (disesuaikan dengan Pedoman Penilaian Model Kematangan Pengelolaan Lingkungan)

Pengeplotan Nilai Indikator pada Grafik

……….. , …… - …… - ……

Nama Penilai 1 : Nama Penilai 2 : Nama Penilai 3

(ttd) (ttd) (ttd)

Laporan Hasil Penilaian

Terlampir (Form 2. Rekapitulasi Nilai Masing-Masing Indikator)

Perusahaan telah melakukan perbaikan kinerja secara kontinyu terhadap aktivitas-aktivitas yang menerapkan aspek-aspek pengelolaan lingkungan di dalam sistem industri dan telah mencapai hasil yang unggul dalam upaya pengelolaan lingkungan.

Perusahaan telah melakukan pengukuran kinerja atau upaya yang lebih baik terhadap aktivitas-aktivitas yang menerapkan aspek-aspek pengelolaan lingkungan di dalam sistem industri

Perusahaan telah melakukan aktivitas-aktivitas yang menerapkan aspek-aspek pengelolaan lingkungan di dalam sistem industri

Berdasarkan Self Assessment yang dilaksanakan pada tanggal…… , bulan ……, tahun …….. Diperoleh hasil penilaian terhadap tingkat kematangan pengelolaan lingkungan perusahaan sebagai berikut :

Perusahaan tidak mengetahui dan tidak peduli sama sekali terhadap aspek-aspek pengelolaan lingkungan yang seharusnya diterapkan di dalam sistem industri

Perusahaan mengetahui dan peduli terhadap aspek-aspek pengelolaan lingkungan yang harus diterapkan di dalam sistem industri, tetapi belum melakukan aktivitas apapun untuk menerapkannya

Nilai Total :

Perusahaan mulai melakukan perencanaan untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang menerapkan aspek-aspek pengelolaan lingkungan di dalam sistem industri, tetapi belum menerapkannya

(13)

SOP-13

Form 3 - Form Evaluasi Perbaikan No. Indikator yang

akan diperbaiki Level yang diperoleh Target level yang ingin dicapai

Upaya Perbaikan Departemen yang

bertanggung jawab Keterangan

Kepala Departemen HSE atau Kepala Pabrik

(ttd) Kepala Departemen Produksi (ttd) Kepala Departemen Pengadaan (ttd) Kepala Departemen Distribusi dan Transportasi

(ttd)

(14)

SOP-14

Rekapitulasi Nilai Masing-Masing Indikator

Kriteria : Sistem Manajemen

No.Indi

kator Sub Kriteria Indikator

Level (0-5)

1

Knowledge

Tingkat pengetahuan tentang peraturan lingkungan terkait proses bisnis

perusahaan (lokal, nasional, dan global)

2

Tingkat pengetahuan tentang perkembangan teknologi dalam pengelolaan

lingkungan

3

Perencanaan Strategi

Adanya pengelolaan lingkungan dalam visi dan misi perusahaan

4 Adanya pengelolaan lingkungan dalam RKAP

5

Adanya satu departemen atau divisi khusus di bidang pengelolaan

lingkungan

6 Merubah limbah menjadi profit / peluang

7

Pelaksanaan Sistem Manajemen

Identifikasi permasalahan lingkungan

8 Melaksanakan 5R atau 5S

9 Desain produk yang ramah lingkungan

10 Melaksanakan ISO 14000

11

Sistem Monitoring

Tingkat inspeksi dalam pengelolaan lingkungan

12 Tingkat kontrol sehubungan dengan pengelolaan lingkungan

13 Tingkat kinerja penaatan pengelolaan lingkungan

14 Tingkat evaluasi dalam pengelolaan lingkungan

Kriteria : Input

15

Bahan Baku Utama

Karakteristik bahan baku yang ramah lingkungan

16 Persentase material yang digunakan

17 Persentase material yang didaur ulang

18

Air

Persentase air yang diambil dari sumbernya

19 Penggunaan / Pemanfaatan air

20 Persentase air yang bisa direcycle dan direuse

21

Energi

Konsumsi energi listrik secara langsung dalam menghasilkan produk atau

jasa

22 Konsumsi energi listrik secara tidak langsung pada operasional perusahaan

23 Penggunaan renewable energy

24 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi listrik secara langsung

Kriteria : Proses

25 Teknologi Proses Penggunaan teknologi proses yang ramah lingkungan

(15)

SOP-15

Rekapitulasi Nilai Masing-Masing Indikator

Kriteria : Output

No.Indi

kator Sub Kriteria Indikator

Level (0-5)

26 Produk dan Jasa

Inisiatif untuk mengurangi dan menanggulangi dampak negatif dari produk

dan jasa yang dihasilkan

27

Limbah

Emisi dan dampak dari limbah yang dihasilkan perusahaan

28 Persentase penurunan ozon

29 Persentase limbah cair maupun gas

30

Adanya sampah yang dihasilkan, dibuang dan menyebabkan bahaya

lingkungan

31 Persentase penurunan kualitas air (PROKASIH)

32 Persentase penurunan kualitas udara (LANGIT BIRU)

33 EoL Produk Reduce, Recycle, dan Reuse

Kriteria : Eksternal

34 Keanekaragaman Hayati Kepedulian perusahaan dalam perlindungan habitat sekitar perusahaan

35 Compliance atau

Institusional

Aturan pendirian perusahaan terkait pengelolaan lingkungan

36 Pengelolaan limbah cair

37

Perlindungan Lingkungan oleh

Perusahaan

Pendidikan ramah lingkungan oleh perusahaan kepada masyarakat

Kriteria : Transportasi

38

Sistem Transfer

Upaya pemilihan model transfer yang ramah lingkungan

39

Upaya pemilihan rute minimum, speed rate dan safety untuk pengangkutan

dan penurunan barang

……….. , …… - …… - …… Perekap : (ttd)

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

Gambar

Tabel 1.1 Job Description Stakeholder di Industri Manufaktur
Tabel 1.2 Pelaksana Self Assessment
Gambar 1.1 Flowchart Proses Self Assessment
Gambar 1.2 Flowchart Tahap Perencanaan
+6

Referensi

Dokumen terkait