21
BAGIAN-BAGIAN LAIN
BAGAN ARUS
ADVOKASI TERPADU
TUJUAN
PERKIRAAN WAKTU
PERLENGKAPAN
Meninjau ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara
keseluruhan.
Mempelajari keterkaitan antar masing-masing
komponen yang ada.
Mempelajari komponen-komponen Galang Sekutu.
Bagan Integrated Framework
Kertas Flipchart sebanyak peserta
Papan tulis
Spidol
MENGATASI
MEMAHAMI
KESELURUHAN
ARUS
ADvoKASI
TERPADU AMAT
PENTING?
”Kucing Chesiree, jalan mana yang harus kupilih dari persimpangan di depan ini?” keluh Alice. “Tergantung ke mana tujuanmu pergi, tapi jika kau tak punya tujuan semua jalan itu tak ada bedanya!” jawab Kucing Chesiree.
(Alice in the Wonderland)
Setelah semua yang dipelajari di sesi sebelumnya, kini kita kembali meninjau Kerangka Kerja Arus Advokasi Terpadu. Dengan memahami keseluruhan komponen dalam kerangka kerja ini, akan dapat melihat di mana posisi kita dalam kerangka kerja itu. Hal ini berguna bagi kita untuk:
Mengetahui apa saja yang sudah dikerjakan dan apa saja yang masih •
perlu dikerjakan, dengan kata lain menjadi bahan dalam merancang rencana aksi.
Mengetahui komponen mana yang langsung mempengaruhi advokasi •
saat ini. Saat merancang rencana aksi kita akan menguji alternatif-alternatif tindakan yang paling efektif terhadap komponen ini. Mengetahui komponen mana yang tidak secara langsung •
mempengaruhi advokasi saat ini. Saat merancang rencana aksi kita perlu mempertimbangkan dampak aksi terhadap komponen ini di masa depan.
Selain itu, dengan memeriksa kerangka kita juga akan dapat:
Mengetahui, apakah aksi yang sudah dilakukan arahnya sudah benar •
menuju terjadinya perubahan kebijakan?
Menilai kematangan situasi sebagai pertimbangan menentukan •
arah advokasi.
Kaitan dengan sesi sebelumnya
Dalam Modul 3, peserta sudah berkenalan dengan kerangka dan
memanfaatkannya untuk menyusun suatu rencana aksi. Hampir semua sesi dalam pelatihan advokasi ini merupakan pengembangan dari sesi tersebut. Pada hari ke-4 peserta sudah mempelajari, mempraktekkan dan mengalami sendiri satu aksi advokasi dari awal hingga akhir. Diharapkan dengan
pengalaman ini peserta dapat merumuskan sendiri apa yang harus dilakukan bila kelak di lapangan, mereka menangani suatu isu.
Selanjutnya, agar lebih lengkap, peserta perlu mendapat penjelasan mengenai komponen-komponen lain yang belum dibahas selama pelatihan. Dengan melihat kerangka terpadu, kita dapat melihat bahwa dari 12 komponen, belum semua komponen dipelajari dengan mendalam. Sebagai bekal di lapangan, sekurang-kurangnya peserta memerlukan satu sesi untuk merangkum keseluruhan pengalaman mereka dan mendudukkan sisa komponen yang belum dipelajari tadi ke dalam peta pengalaman mereka.
Salah satu komponen yang akan mendapatkan perhatian di sini adalah komponen Galang Sekutu. Komponen ini sangat menentukan efektivitas suatu gerakan advokasi.
Akhirnya, fasilitator dapat menggunakan sesi 21 ini sebagai dasar untuk membantu peserta mengkonstruksi Rencana Kerja Tindak Lanjut pada sesi berikutnya.
Cipta Suasana Melihat
Keseluruhan Inventarisasi Peluang Galang Sekutu Penutup Membangun • suasana (state of mind) Menjelaskan • tujuan sesi Meninjau • ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara keseluruhan. Mempelajari • keterkaitan antara masing-masing komponen yang ada. Identifikasi • Komponen Advokasi yang belum dipelajari Mempelajari • mengenai komponen Galang Sekutu Dialog • • Permainan Brainstorming • Kisah • Ceramah • 5” 25” 25” 5” Bagan Arus • Advokasi Terpadu Flipchart • Papan Tulis • Spidol • TOPIK
RINGKASAN ALUR SESI
TUJUAN
ALAT BANTU
METODE
Cipta Suasana
Berdiri di depan, ucapkan kalimat pembukaan •
yang positif, hangat, apresiatif, segar dan mantap.
Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk •
memancing partisipasi dan perhatian.
o Misalnya, “Sudah makan pagi semuanya?” Ceritakan dengan gaya berkisah cerita tentang •
“Keledai Buta”. Melihat Keseluruhan
Tampilkan bagan Arus terpadu di layar. •
Awali dengan pengantar sebagai berikut: •
“Selama beberapa hari ini anda sekalian sudah belajar melakukan aksi advokasi. Anda melihat isu, mengemasnya dan mewujudkan aksi sebagai pelaksana. Sekarang kita akan belajar melihat advokasi dari sudut pandang lebih luas. Pelaksana melihat isu dan aksi sebatas apa yang •
menjadi lingkup tanggung jawabnya. Pelaksana menganggap aksi hearing berhasil ketika dewan memberi komitmen.
Sementara jika kita tinjau dari kaitan keseluruhan, •
masih banyak aspek yang harus dikerjakan agar tujuan total advokasi dapat tercapai.
Jelaskan lebih jauh mengenai saling keterkaitan •
antar komponen. Info lebih detil baca buku “Merubah Kebijakan Publik” tulisan Mansour Faqih, dkk.
Komponen Advokasi Yang Belum Dipelajari Ajak peserta mengidentifikasi komponen yang •
sudah dipelajari dan yang belum dipelajari. Selanjutnya lakukan
• brainstorming untuk
menelaah langkah apa yang perlu dipelajari kemudian.
1.
2.
4.
Kemudian jelaskan bahwa: •
o Komponen “Galang Sekutu (alliance)” belum dipelajari.
o Komponen “Pengaruhi Pendapat Umum” baru dipelajari sebagian di sesi Advokasi Media. Aspek lain dalam mempengaruhi pendapat umum seperti kampanye, jajak pendapat, polling, pembuatan selebaran, poster, bukan termasuk scope pelatihan ini. o Komponen “Ajukan Konsep Tanding”,
“Lakukan Pembelaan”, “Bangun Basis Gerakan”, “Lancarkan Tekanan” juga belum dipelajari dan di luar scope pelatihan yang hanya lima hari ini.
Katakan bahwa kita kemudian akan mempelajari •
bagian Galang Sekutu ini. Permainan Galang Sekutu
Bagikan setiap peserta 1 kertas
• flipchart dan
1 HVS.
Minta setiap peserta menuliskan di kertas HVS •
tersebut beberapa hal berikut: 1. Makanan yang disukai 2. Kota/Desa tempat dilahirkan
3. Organisasi di mana ia terlibat (pernah terlibat) 4. Pekerjaan saat ini
5. Binatang kesayangan 6. Hobby
7. Koleksi kesayangan
8. Gelar yang dimiliki (sekolah terakhir) 9. Tokoh politik yang dikagumi
10. Cita-cita yang berhubungan dengan situasi masyarakat (Misalnya: keadilan sosial yang merata, sekolah gratis bagi semua orang, dll).
Minta mereka memindahkan 10 hal itu ke kertas •
Flipchart dan tempelkan di depan dada.
Minta mereka mencari kawan yang memiliki •
persamaan dengannya, dengan cara berkeliling membaca satu sama lain.
Kemudian jelaskan bahwa mereka sekarang •
harus “berkumpul berkelompok di satu tempat” bersama orang yang memiliki kesamaan
dengannya sesuai dengan yang diminta fasilitator. o “Kumpul bagi yang makanan kesukaan
sama!”
o “Kumpul bagi yang kota kelahirannya sama” o “Kumpul bagi yang pernah atau masih
memiliki keanggotaan organisasi yang sama” o Dan seterusnya.
Lanjutkan dengan pertanyaan “Apa yang bisa •
disimpulkan dari permainan ini?”
Jelaskan bahwa banyak sekali cara kita menjalin •
hubungan dengan orang lain. Cara ini akan membuat kita lebih banyak potensi untuk mendapatkan sekutu.
Inventarisasi Peluang Galang Sekutu
Buat dua garis vertikal di papan tulis, sehingga •
membelah papan tulis menjadi tiga bagian. Tulis sebelah kiri atas Legislatif, tengah atas •
Eksekutif, dan kanan atas Masyarakat. Lakukan
• brainstorming bersama seluruh kelas
dengan pertanyaan:
o “Sesuai dengan isu yang kita perjuangkan, (1) siapa saja dari tiap kelompok ini yang harus dijadikan sekutu, (2) dengan cara apa kita menjadikannya sekutu?”
Tuliskan hasil
• brainstorming dalam kolom yang
sesuai. (lampiran) Kesimpulan
5.
Pelatihan advokasi ini tidak mungkin mencakup seluruh topik karena keterbatasan waktu yang dimiliki.
LAMPIRAN
Kisah menyeberangi papan di antara dua gedung
Seorang petani memiliki keledai kesayangan bernama Willie, yang sekalipun buta namun sangat diandalkannya selama bertahun-tahun. Pada suatu hari saat hendak pergi ke lain kota dan melintasi hutan kecil, ia bertemu dengan seorang yang mobilnya terperosok ke got.
Susah payah orang itu mendorong mobil itu namun tetap saja tidak bergerak. Akhirnya petani itu menghampiri dan berusaha menolongnya dengan
cara mengikat mobil itu untuk ditarik dengan keledainya. Ia katakan pada keledainya itu “Willie, ayo kita selamatkan mobil itu, tariiiikkkk…!”
Setelah dicoba berkali-kali, ternyata keledai itu tak kuat juga menarik mobil itu keluar got. Akhirnya petani itu memutar akal beberapa saat lamanya. Akhirnya ia menepuk-nepuk punggung keledai itu, kemudian ia bertepuk tangan sambil berteriak:
“Ayo Henry…, tarik yang kuat… ayoooo!!!”
“Ayo James…, sekarang kamu tarik … tarik… tarik yang kuat!!” “Ayo Mary …., giliranmu cepat tarik yang kuat!!”
Kemudian dengan teriakan yang menggelegar ia berseru:
“Ayo Willie…, sekarang giliranmu yang harus tarik dengan kuat…!!!!” Ajaib, pelan tapi pasti, mobil itu tertarik ke atas got dan akhirnya bisa diselamatkan dengan baik.
Pemilik mobil itu sambil berterima kasih bertanya, “Kenapa Anda memanggil berbagai nama seolah ada lebih dari satu keledai?”. Petani itu menjawab, jika si Willie berpikir bekerja sendiri, maka ia akan pesimis. Namun jika ia berpikir ada banyak keledai lain yang bersamanya menarik beban itu, maka ia akan merasa lebih enteng dan optimis. Keledai saya itu buta”.
Moral kisah:
Bekerja sama akan membuat kita mengerjakan sesuatu dengan lebih baik. •
Legislatif
Masyarakat
Sek Wan Melalui • hobby-nya main tennis Bagian hukum
Melalui Organisasi alumni/ • profesi