• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA AVES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA AVES"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA AVES

Untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Zoologi Vertebrata

Disusun oleh: 

NAMA : Rengga Prastya Ari BowoNPM : 09321144PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGIKELAS : BKELOMPOK :FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO2011

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Columbia livia adalah salah satu anggota dari vertebrata yang mempuyai kemampuan untuk terbang. Habitat dari hewan ini adalah diudara dan di daratan. Tujuan dari praktikum yang dilakukan adalah untuk mengetahui, mempelajari dan memahami bentuk, struktur, fungsi serta susunan alat tubuh pada Aves (Columbia livia).

Columbia livia merupakan spesies hewan bertulang belakang (vertebrata) yang mempunyai bulu dan dapat terbang. Columbia livia memiliki tubuh yang terdiri ata kepala, leher, badan, ekor dan alat gerak. Columbia livia ini memiliki paruh yang tidak bergigi. Paruh dibentuk oleh maxilla dan mandibula. Columbia livia ini termasuk hewan yang berdarah panas. Tujuan dari praktikum Pengamatan Anatomi Eksternal dan Internal pada Columbia livia adalah untuk mengetahui bentuk, struktur, fungsi serta susunan alat tubuh pada Columbia livia. Praktikum ini menggunakan Columbia livia sebagai objek yang diamati, dan menggunakan alat  pinset, gunting bedah, jarum, alat tulis, kertas pengamatan, serta papan bedah. Praktikum ini menggunakan metode insectio atau pengamatan eksternal secara langsung dan sectio atau pembedahan untuk pengamatan internal. Anatomi eksternal Columbia livia terdiri caput, trunkus dan cauda. Anatomi internal Columbia livia terdiri dari organ-organ penting seperti hepar, vesica fellea, ventriculus, intestinum, lien dan coecum.

1.2. Acara

Acara dalam praktikum kali ini ada dua, yaitu :

1. Studi tentang bentuk luar tubuh burung merpati Columba livia (Inspectio)

2. Studi tentang topografi alat-alat Visceral burung merpati Columba livia (Sectio) 1.3. Tujuan

Praktikum ini dilaksanakan dengan tujuan, yaitu :

1. Agar praktikan dapat mengidentifikasi bentuk luar tubuh Columba livia

2. Agar praktikan dapat mengidentifikasi topografi alat-alat visceral Columba

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Brotowidjoyo ( 1989 : 218 ) menyatakan bahwa aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal epidermal), sedangkan hewan lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal. Kaki pada aves digunakan untuk berjalan,   bertengger, atau berenang (dengan selaput interdigital. Karakteristik tengkorak 

meliputi tulang-tulang tengkorak yang berfungsi kuat, paruh berzat tanduk. Aves tidak bergigi, mata besar, kondil oksipettal tunggal.

Campbell ( 2003 : 266 ) menyatakan bahwa burung adalah hewan endotermik, mereka menggunakan panas metabolisnya sendiri untuk mempertahankan suhu tubuh yang hangat dan konstan. Bulu dan lapisan lemak pada beberapa spesies memberikan penyekatan yang memungkinkan unggas untuk mempertahankan  panas yang di hasilkan dari metabolismenya tersebut. Sebuah system pernapasan

yang efisien dan sebuah system peredaran darah dengan sebuah jantung empat ruang menjaga agar jaringan tetap mendapat suplay oksigen dan zat-zat makanan yang mencukupi, sehingga mendukung laju metabolism yang kuat.

Djuhanda ( 1994 : 38 ) menyatakan bahwa bagian-bagian dari kepala terdiri dari  paruh, dibangunkan oleh struktur yang terdiri dari zat tanduk. Lubang hidung ada

sepasang terletak pada pangkal paruh. Di sebelah belakang lubang ini terdapat suatu penebalan kulit, dinamakan oleh seroma yang dengan pertolongan otot-otot kulit dapat menutup dan membuka lubang. Mata mempunyai kelopak mata atas dan   bawah yang dapat menutup dan membuka. Di sudut muka dari mata terdapat

selaput yang tembus cahaya yang dapat bergerak dari muka ke belakang, disebut membran niktitans. Lubang telinga terletak di sebelah belakang mata agak ventral, ditutupi oleh bulu-bulu kecil.

Sukiya ( 1996 : 64 ) menyatakan bahwa ciri burung yang apling utama adalah  bulu dan paruh, walaupun banyak ciri lain yang membedakan burung dari bentuk- bentuk kehidupan binatang umumnya. Burung adalah endotermis (berdarah panas), yang menghasilkan panas tubuhnya sendiri. Burung disebut juga hewan homoiotermis, karena burung mampu mencapai dan hidup pada ketinggian tertentu sementara suhu tubuh konstan. Ini bukan berarti suhu tubuh burung tidak pernah mengalami fluktuasi, contoh burung Phalaenoptilusmuttalii yang sedang hibernasi suhu tubuhnya dapat turun hingga -4oC. Burung kolibri (hummingbird) di waktu malam mempunyai suhu tubuh jauh berkurang sebagai cara untuk mengurangi  pengeluaran energy.

Widiowati ( 2005 : 38 ) menyatakan bahwa kepala pada aves terdapat alat-alat sebagai berikut: Rostrum (paruh) di bentuk oleh maxilla dan mandibula. Nares (lubang hidung) terletak pada bagian lateral dari rostum bagian atas. Organon visus tersusun atas iris berwarna kuning atau jingga kemerahan, pada sudut medial mata terdapat membran nictitans dan pupil. Porus acusticus exsternus (lubang telinga luar) terdapat pada dorsocaudalmata, dan pada bagian dalamnya terdapat membran tympani yang berguna untuk menangkap getaran suara.

Jasin ( 1992 ) menyatakan bahwa Aves merupakan hewan yang paling dikenal orang, karena dapat dilihat dimana-mana, aktif pada siang hari dan unik dalam hal memiliki bulu sebagai penutup tubuh. Dengan bulu itu tubuh dapat mengatur suhu dan terbang. Dengan kemampuan terbang itu, aves mendiami semua habitat. Warna dan suara beberapa aves merupakan daya tarik mata dan telinga manusia. Banyak di antaranya mempunyai arti penting dalam ekonomi, sebagian merupakan bahan makanan sumber protein. Beberapa diantaranya diternakkan. Kata aves berasal kata Latin dipakai sebagai nama Klas, sedangkan Ornis dari kata Yunani dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari burung-burung.

 

BAB 3 METODE PRAKTIKUM 

3.1 Alat Dan Bahan

a. Alat b.Bahan

1. Baki bedah 1. Burung Merpati (Columba livia) 2. Alat bedah 2.Pisau

3.2. Cara Kerja

a. Kegiatan Inspectio

1. Menggambar bentuk luar tubuh preparat, sehingga menjadi jelas informasi

mengenai bentuk tubuh, pembagian wilayah tubuh dan alat-alah tubuh  bagian luar.

2. Memberi keterangan lengkap, bagian-bagian dari:

a. Caput : rostrum, nares anteriores, organon visus, porus acusticus

externus, cera/pial,dan sebagainya;

b. Cervix

c. Truncus : dorsum, pectoral, abdomen, extremitas superior dan inferior,

uropygium, papilla glandula uropygialis, cloaca, sejumlah bulu (plumae,  plumuale, filoplumae);

d. Cauda : dengan sejumlah bulu ekor 

e. Melengkapi pengamatan inspectio terhadap masing-masing bagian

organ secara detil seperti struktur bulu, mata, telinga, ekstremitas, jari kaki, paruh, cera, dan lain-lain

b. Kegiatan Sectio

1. Mematikan dahulu preparat dengan uap choroform / eter sebagai pembius

atau menyembelih dengan menggunakan pisau tajam dengan mengusahakan  jangan sampai banyak alat tubuh yang rusak. Utamanya di daerah cervix.

2. Merpati yang sudah mati, bulu- bulu di daerah cervix, sternum, dan

  beterbangan sewaktu dicabuti; menyiapkan kantong kresek untuk  menyingkirkan bulu-bulunya.

3. Melakukan pembedahan diatas papan bedah / bak parafin, kulit yang

membalut leher, dada, dan perut dilepaskan. Pada pangkal leher atau sebelah depan dada tembolok (ingluvies). Kulit disini lengket dengan dinding tembolok tersebut, karena itu pengelupasan kulit dilakukan hati-hati agar supaya tembolok tidak robek. Pembedahan mula- mula dilakukan  pada otot- otot dada sebelah luar sepanjang sisi kiri- kanan crista sterni  bagian depan kebelakang. Melakukan dengan pisau dan tidak terlalu dalam

agar tidak mengenai otot dada sebelah dalam (musculus pectoralis minor). Pembedahan berikutnya dilakukan kearah samping dari dada bagian depan menyusuri clavicula/furcula/tulang selangka. Sekarang musculus pectoralis mayor dapat dikuakkan kesamping. Untuk melihat rongga dada dan perut,   pembedahan dilanjutkan dengan pengguntingan yang dimulai dari depan cloaca kesisi kiri- kanan tubuh kearah depan dan memotong tulang- tulang rusuk sampai daerah ketiak. Kemudian daerah dada dikuakkan kedepan, selanjutnya bagian- bagian yang masih melekat dipotong hingga bagian dada ini terlepas.

4. Mengamati situs viscerum (alat dalam) Columba livia, selanjutnya

menggambar dan memberi keterangan secara lengkap istilah latin diikuti istilah Indonesia-nya. menentukan jenis kelaminnya. Mengamati topografi alat- alat dalam dari facies fentralis. Mengamati pula cavum orisnya, mengamati bagian maxilla (nares anteriores, christa marginalis, nares  posteriors, plica palatine, fissure choane secundaria, ostium tubae auditiva) dan mandibula (pharynx, aditus larynges, lingua). Untuk organ- organ yang tertutup organ lain tetap digambar, dengan garis putus- putus.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Data Hasil Pengamatan

Terlampir 

4.2. Pembahasan

Klasifikasi dari Burung merpati (Columba livia) yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

Klasifikasi dari Columbia livia Kingdom : Animalia Divisi : Carinatae Kelas : Neomithes Ordo : Columbiformes Famili : Columbidae Genus : Columbia Spesies: Columbia livia Varietas : Domestica

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terdapat bagian-bagian ini pada aves

1.Caput (kepala) pada caput terdapat alat-alat berikut :

- Rostrum (paruh) terbentuk dari maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedangkan sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk.

- Nares (lubang hidung), terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas nares interna pada sebelah dalam dan nares eksterna terletak disebelah luar.

- Organon visus (alat penglihatan), pada unggas ayam mata relatif besar dan terletak dibagian lateral pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Iris   berwarna kuning sedangkan pupil dibandingakan dengan mata relatif besar. Pada sudut medila mata terdapat membran nictitans yang dapat ditarik  menutupi mata.

- Porus acusticus externus (lubang telinga luar) terletak disebelah dorso_caudal mata sedangkan membrana timpani yang terletak disebelah dalamnya untuk  menanangkap getaran suara.

- Cera, merupakan tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas.

- Rima oris (rongga mulut) ada dua yaitu : maxilla (rahang atas). Disini tidak  terdapat gigi, nares posterior, fissura choane secundaria, ostium pharyngeum, tuba auditiva, austachii, tunggal dan terletak pada medial. Pada palatum

terdapat lipatan-lipatan crista marginalis dan plica palatini. Mandibula (rahang  bawah). Terdapat aditus larungis, lingua yang sempit, panjang dan dilapisi oleh

zat tanduk.

2. Cervix

Cervix pada columba livia biasanya berbentuk panjang.

3. Truncus (badan)

- Truncus pada columba livia dibungkus oleh kulit yang seakan-akan tidak  melekat pada otot. Dari kulit akan muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel, dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang sangat resisten. Pada uropygium berpangkal bulu-bulu ekor, sedangkan pada facies dorsalis uropygium terdapat papila yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak yang nantinya akan berguna untuk  melumasi bulu burung.

- Extremitas terdapat dua buah extremitas yaitu superior dan anterior :

 Extremitas superior berupa ala (sayap) yang skeletonnya berupa humerus ( lengan atas), radius (tulang pengupil), ulna ( tulang hasta), dan ossa carpila ( tulang pergelangan tangan).

 Extremitas interior berupa kaki terdiri atas femur, patella, crus yang   berupa fibula pendek dan tibiotarsus yang merupakan persatuan dari

tulang tibia dan tarsilia. Pes (tulang cakar) terdiri atas meta-tarsus dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada ujung jari terdapat faculta yaitu kuku untuk mencakar, empat jari itu ada tiga yang mengarah kemuka dan satu yang kebelakang.

4.Cauda (ekor) merpati memiliki bulu-bulu ekor yang berpangkal pada

uropygium

Pada pengamatan yang telah dilakukan bulu merpati memiliki beberapa tipe yaitu : 1. Bulu kontur (plumae), yaitu bulu yang dipergunakan untuk terbang dan

2. Bulu kapas ( plumulae), pada bulu ini tidak terdapat vane, mengandung serabut-serabut yang tidak terikat satu dengan yang lainnya, dan tersebar diseluruh tubuh.

3. Filoplumae, bulu kecil-kecil dengan batang bentuk benang berakhir dengan

  beberapa serabut, tumbuh disekitar pangkal bulu kontur. Bulu-bulu diganti tiap tahun, sehabis musin kawin

Sistem Pencernaan

Pada sistem digestivum, tractus digestivirus terdiri dari cavum oris. Didalamnya terdapat lingua kecil runcing yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk sebagai lanjutannya adalah faring yang pendek. Kemudia esophagus yang panjang dan pada   beberapa burung terjadi perluasan yang disebut ”crop”, sebagai tempat penimbunan  bahan makanan sementara dan pelunakan dari crop masuk dalam yang dapat dibedakan atas proventriculus dan ventriculus yang disebut ”gizard”, proventriculus menghasilkan cairan lambung, sedang ventriculus berdinding tebal berlapis jaringan epitel keras sebelah dalam yang menghasilkan sekresi. Di dalam gizard sering terdapat kerikil yang  berfungsi membantu penggilingan bahan makanan. Pada beberapa Aves, memiliki

vesica fellea sebagai penampung billus.

Sistem Syaraf 

Pada sistem nervosum, encephalon (otak) secara relatif lebih besar bila dibandingkan dengan reptilia. Dibagian atas terdapat tiga bagian yang pokok.

1. Prosencephalon (bagian muka), terbagi atas : - Telencephalon (bagian muka)

- Diencephalon (bagian belakangnya) - Mesencephalon (bagian tengah) - Rhombencephalon, terdiri atas :

 Metencephalon (bagian atas)

 Myencephalon ( bagian tengah)

Bila ditinjau dari facies dorsalis akan tampak bagian yaitu : 1. lobi olfactory

2. hemispaerium 3. mesencephalon

4. cerebellum (otak kecil) 5. medulla oblongata

Bila ditinjau dari facies ventralis akan tampak bagian yaitu 1. lobus olfactorius

2. haemespherium cerebri 3. chiasma nervi optici 4. tuber cinerium 5. infundibulum 6. hypophysa 7. crura cerebri

8. medulla oblongata

9. medulla spinalis (sumsum tulang belakang)

Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi pada Aves berupa ren yang relative besar, berwarna merah coklat, tertutup oleh peritoneum. Tiap-tiap ren terbagi atas empat lobi. Dari dataran ren sebelah ventral keluar ureter yang sempit menuju ke caudal dan berakhir pada kloaka. Darah yang berasal dari arteri renalis akan disaring secara filtrates. Zat zat yang tidak   berguna dalam darah terutama berupa ureum akan dibuang dalam proses filtrasi ini.

Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi pada Columbia livia yang menjadi sentral adalah cor , yang terletak  di linea mediana, berbentuk kerucut, dilapisi oleh lapisan pericardium. Terbagi atas 4 ruang: atrium sinistrum dan atrium dextrum, yang dipisahkan oleh   septum atrium, ventriculum sinistrum, dan ventriculum dextrum yang terpisah oleh  septum ventriculum. Pada Aves tidak terdapat lagi sinus venosus.

Alat respirasi terdiri dari nostril yang terletak pada paruh, cavum nasalis, cavum oris, larynk yang tersusun atas tulang rawan, terhubung dengan cavum oris dan rima glottis. Pada bagian caudal, terdapat suatu tulang rawan yang melintang dari dorsal ke caudal yang disebut pessulus. Bagian ini menyokong suatu lipatan yang berasal dari selaput lender dan lipatan ini disebut membrane semilunaris.

Sistem Reproduksi

Pada sistem reproduksinya, hewan jantan memiliki sepasang testis yang bulat,   berwarna putih, melekat disebelah anterior dari ren dengan suatu alat penggantung.

Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur  saluran vasa deferensia sejajar dengan ureter yang berasal dari ren. Pada sebagian besar  aves memiliki vesicular seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar  sebagai tempat menampung sementara sperma sebelum dituangkan melalui papila yang terletak pada kloaka. Di dalam kloaka pada beberapa species memiliki pennis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka hewan betina. Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya yang dextrum mengalami otrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cranial dengan suatu bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium opdominalis. Dinding oviduct selanjutnya tersusun atas muskulus dan epithelium yang bersifat glandulair, yang memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yakni albumen sebagai putih telur, membran tipis disebelah luar albumen dan cangkok yang berbahan zat kapur yang dibuat oleh kelenjar di sebelah caudal. Uterus yang sebenarnya belum ada.

4.3. Tugas Diskusi

1. Berikan alasan apa sebab burung merpati berada dalam susunan

sistematika (klasifikasi ) pada buku panduan. Jelaskan masing-masing alasannya !

2. Buatlah klarifikasi sistem-sistem organ tubuh merpati sesuai dengan organ temuan ketika pengamatan struktur tubuhnya !

3. Adakah perbedaan burung merpati terhadap jenis burung lainnya? Jelaskan !

4. Adakah persamaan burung merpati terhadap jenis burung lain ? jelaskan !

B. Jawaban

1. Alasan mengapa burung merpati dimasukan kedalam susunan klasifikasi yang

ada pada buku panduan adalah :

- Chordata : karena memiliki chorda dorsalis dari awal embrio sampai dewasa/ kerangka sumbu primer di punggung.

- Vertebrata : karena memiliki endoskeletos bagian punggung berupa vertebrae/ruas-ruas tulang belakang.

- Aves : karena merpati berbulu, extremitas superiornya mempunyai sayap. - Neornithes : karena burung merpati tidak memiliki gigi pada paruhnya, bulu

ekornya seperti kipas, sumbu tulangnya pendek, dan metatarsusnya menyatu.

- Carinatae : karena merpati memiliki tonjolan didadanya.

- Columbiformes : karena burung merpati masuk kedalah bangsa merpati dan memiliki paruh pendek dan langsing dan tarsus biasanya lebih pendek dari  jari-jarinya kulit tebal halus pemakan biji-bijian serta tembolok yang besar 

- Columbidae : karena merpati masuk kedalam keluarga merpati. - Columba : karena merpati merupakan keturunan merpati.

- Columba livia : karena burung merpati adalah merpati jinak dan memiliki warna abu-abu serta memiliki sayap hitam bergaris yang menandakan spesies keturunan domestik atau sudah terdometifikasi

2. Klarifikasi dari sistem-sistem organ tubuh merpati sesuai dengan temuan organ ketika pengamatan struktur tubuhnya yaitu :

- Burung merpati secara inspectio terdiri atas kepala (caput), leher (servix),   badan (trunctus), dan ekor (cauda). Organ yang terdapat pada

masing-masing bagian tersebut adalah :

 Kepala (caput) : rostrum, nares anterior, organon visus, porus acusticus externus, cera/ pial, dan sebagainya.

 Leher (cervix)

 Badan (trunctus) : dorsum, pectoral, adbomen, extremitas superior  dan inferior, uropygium, papila glandula uropygialis, cloaca, dan sejumlah bulu (plumae, plumulae, filoplumae)

 Ekor (cauda) : dengan sejumlah bulu ekor 

- Burung merpati secara sectio terdiri atas sistem pencernaan, sistem  pernafasan, sistem urogenital, sistem rangka, sistem syaraf. Yaitu :

 Sistem pencernaan : terdiri dari paruh (rostrum), covum oris,  pharynx pendek, esophagus, tembolok, lambung, empedal, usus, dan  berakhir di kloaka

 Sistem pernafasan : terdiri dari nares anterior, nares posterior, rima glottis, laring, trakea, bronkus, syring, pulmo, pundi-pundi udara (saccus pneumatis).

 Sistem urogenital : jantan terdapat sepasang testis yang bulat  berwana putih, terletak disebelah ginjal, testis sebelah kanan lebih kecil di bandingkan yang kiri. Betina terdapat sepasang ovarium, yang kanan mengalami reduksi. Pada sistem uropeticanya terdiri dari ginjal, ureter,

 Sistem syaraf : terdiri atas prosencephalon, telecephalon, mesencephalon

3. Perbedaan antara burung merpati dengan burung lainnya adalah terletak pada anatomi tubuh, jenis makanan, bentuk paruh, bentuk kaki, klasifikasinya.

4. Persamaan antara burung merpati dengan burung yang lain adalah sama- sama tubuhnya tertutupi oleh bulu, hewan berdarah panas, memiliki paruh, memiliki sayap, bertelur dan telurnya dilindungi ileh cangkang yang keras, fertilisasi dilakukan secara internal dan sebagainya.

BAB V KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat ditarik  kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara inspectio burung merpati terdiri atas :

- Kepala (caput) : rostrum, nares anterior, organon visus, porus acusticus externus, cera/ pial, dan sebagainya.

- Leher (cervix)

- Badan (trunctus) : dorsum, pectoral, adbomen, extremitas superior dan inferior, uropygium, papila glandula uropygialis, cloaca, dan sejumlah bulu (plumae, plumulae, filoplumae)

- Ekor (cauda) : dengan sejumlah bulu ekor  2. Secara sectio burung merpati terdiri atas :

- Sistem pencernaan : terdiri dari paruh (rostrum), covum oris, pharynx  pendek, esophagus, tembolok, lambung, empedal, usus, dan berakhir di

kloaka

- Sistem pernafasan : terdiri dari nares anterior, nares posterior, rima glottis, laring, trakea, bronkus, syring, pulmo, pundi-pundi udara (saccus  pneumatis).

- Sistem urogenital : jantan terdapat sepasang testis yang bulat berwana putih, terletak disebelah ginjal, testis sebelah kanan lebih kecil di bandingkan yang kiri. Betina terdapat sepasang ovarium, yang kanan mengalami reduksi. Pada sistem uropeticanya terdiri dari ginjal, ureter,

DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito.1989. Zoologi Dasar . Jakarta : Erlangga.

Campbell, Neil A. 2003. Biologi Edisi 5 Jilid 3. Jakarta : Erlangga.

Djuhanda, Tatang. 1994. Anatomi dari 4 Spesies Hewan Vertebr ata. Bandung: Amirco. Jasin, M. 1992. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Surabaya : Sinar Jaya.

Sukiya, Dkk. 1996.  Biologi Vertebrata. Yogyakarta: Pendidikan Biologi, FPMIPA IKIP.

Widiowati, hening. 2005.   Petunjuk Praktikum Zoologi Vertebrata. Metro: UMM PRESS.

 

Referensi

Dokumen terkait