RINGKASAN EKSEKUTIF
Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pekalongan secara langsung didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Secara khusus penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengacu RPJMD Kabupaten Pekalongan yang implementasinya dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2011.
Semua pelaksanaan pembangunan harus mampu dipertanggungjawabkan kepada publik baik di jajaran Pemerintah Kabupaten Pekalongan maupun masyarakat umum. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan Instruksi Presiden melalui Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang kemudian dipertegas kembali melalui Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang kemudian disempurnakan lagi dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Pada tahun 2011 ini, Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah melaksanakan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2011, sesuai Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 31 Tahun 2010 yang kegiatannya dilaksanakan oleh 47 SKPD. Seluruh kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari rencana kinerja tahun 2011 untuk mencapai 110 (seratus sepuluh) Sasaran atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan rencana kinerja tahun 2011, menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja 110 sasaran adalah 98,71%, keberhasilan ini diberikan oleh 110 sasaran, 7 sasaran berhasil mencapai tingkat capaian kinerja diatas 100%, 74 sasaran berhasil mencapai tingkat capaian kinerja sebesar 100% , dan 27 sasaran berhasil mencapai tingkat capaian kinerja 80% - 100% serta 2 sasaran cukup mencapai tingkat capaian kinerja 50% - 79%. Secara rinci tingkat capaian seluruh sasaran adalah sebagai berikut :
No. Sasaran Nilai Capaian Kinerja 1. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan
sebagaipedoman pelaksanaan pembangunan
100%
2. Meningkatnya rasio pelaksanaan pembangunan dengan dokumentasi perencanaan
100%
3. Meningkatnya SDM Aparatur Perencanaan 100% 4. Meningkatnya peran serta dan partisipasimasyarakat
dalam pembangunan
100%
5. Terwujudnya penataan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah Kab. Pekalongan
100%
6. Meningkatkan efektivitas, efesiensi dan tertib administrasi Pemerintah Daerah
100%
7. Terwujudnya perumusan kebijakan Pemerintahan Daerah dan penyebarluasan informasi dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan yang baik
100%
8. Sertifikasi 50 bidang tanah milik Pemerintah Daerah 100% 9. Terwujudnya tertib administrasi keuangan dan aset 100% 10. Terwujudnya peningkatan PAD rata-rata pertahun sebesar
15%
107,69%
11. Meningkatnya kerja sama dengan 10 kabupaten/ Kota 100% 12. Terwujudnya pelayanan publik yang prima kepada
masyarakat sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal
100%
13. Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan publik melalui derikulasi dan debirokratisasi pelayanan
100%
14. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan publik 100% 15. Terwujudnya kebijakan daerah dalam bentuk produk
hukum
99,32%
16. Terwujudnya dokumentasi, kehumasan yang tetib dan teratur
17. Meningkatnya efektivitas tertib administrasi penyelenggaraan Pemerintah
100%
18. Tersedianya akses data / informasi secara cepat, mudah dan akurat
97,50%
19. Meningkatnya sistem pengawasan internal pengendalian pelaksanaan kebijakan Bupati
100%
20. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai serta meningkatkan SDM yang handal dan profesional
103,67%
21. Terpenuhinya tingkat kesejahteraan pegawai baik PNS, PTT dan pensiunan dengan memberikan penghargaan atas prestasi kerja
92,52%
22. Terwujudnya tertib administrasi dan pelayanan kepegawaian yang prima
100%
23. Tersedianya sistem manajemen kepagawian (SIMPEG) yang didukung program aplikasi yang mampu memberikan/ menyajikan data kepegawaian yang akurat yang mendukung tertib administrasi kepegawaian serta penegakan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian
95,40%
24. Terpeliharanya surat - surat berharga dan dokumen arsip daerah 100%
100%
25. Tersedianya sarana prasarana pengelolaan dan perawatan arsip secara memadai
100%
26. Meningkatnya transparansi informasi penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten
100%
27. Meningkatnya pelayanan kehumasan dan jalinan kemitraan dgn media
99%
28. Meningkatnya penyebaran informasi penyaluran aspirasi, dialog interaktif dan jaringan komunikasi
29. Pemanfaatan teknologi dalam penyebaran informasi tepat guna secara optimal
99,50%
30. Meningkatnya kualitas jalan menjadi 80.82 Km 100% 31. Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan pedesaan dari
jalan batu menjadi jalan aspal
100%
32. Meningkatnya cakupan pelayanan sistem jaringan dan kapasitas air bersih di Kabupaten Pekalongan sebesar 40% untuk pelayanan air bersih non PDAM
100%
33. Meningkatnya pengelolaan sumber daya air 100% 34. Meningkatnya pengelolaan jaringan irigasi 100% 35. Menurunnya jumlah pemukiman kumuh dan meningkatnya
kualitas lingkungan pemukiman
100%
36. Terpeliharanya penerangan jalan 100%
37. Terwujudnya penyeragaman model pembelajaran pendidikan pra sekolah sebagai persiapan siswa memasuki pendidikan dasar
100%
38. Mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan pelaksa naan Wajar Diknas serta meningkatkan kemandirian institusi pendidikan, meningkatkan sarana prasarana sekolah serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan
100%
39. Memperluas jangkauan dan kesempatan bagi anak usia sekolah ke jenjang pendidikan menengah terutama bagi keluarga miskin mengutamakan manajemen pengelolaan pendidikan menengah dan meningkatkan kualitas yang sesuai dengan Standar Pendidikan Nasional, mewujudkan sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan tingkat kebutuhan pendidikan menengah serta meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
40. Mewujudkan penyediaan pelayanan pendidikan alternativ bagi yang tidak atau belum memperoleh kesempatan mengikuti pendidikan formal, menyediakan pengetahuan dasar ketrampilan berusaha secara profesional, serta meningkatkan kualitas pendidikan luar sekolah sesuai dengan kebutuhan pengguna
100%
41. Meningkatnya wawasan dan pengetahuan masyarakat 87,50% 42. Mencukupi sumber daya kesehatan dgn tercukupinya
kualitas kuantitas tenaga dan sarana prasarana kesehatan secara merata
91,40%
43. Meningkatkan peran serta masy. Melalui revitalisasi posyandu dgn mengaktifkan dan meningkatkan strata posyandu purnama dan mandiri dari 19% menjadi 45%
98,74%
44. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat 83,94% 45. Menurunnya angka kesakitan karena penyakit menular 81,78%
46. Meningkatnya cakupan imunisasi 102,28%
47. Meningkatnya status RS kajen menjadi RSU Type C dengan mencukupi sarana prasarana dan tenaga kesehatan yang memenuhi syarat
100%
48. Meningkatnya sikap dan perilaku pemuda yang beriman, bertaqwa, mandiri, inovatif dan kreatif
105,56%
49. Meningkatkan budaya olahraga di lingkungan masyarakat dgn harapan terwujudnya hidup sehat jasmani dan rohani
110,52%
50. Pelayanan kesehatan masyarakat miskin yang belum terakses dana dari pusat dengan pengobatan gratis di puskesmas dan disediakan dana pendampingan ASKESKIN dari APBD Kabupaten
69,43%
51. Peningkatan pelayanan perlindungan HAK Reproduksi individu.
100%
53. Pembinaan KB bagi keluarga 283 desa/ kel 100% 54. Peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi remaja (KRR)
100%
55. Bina lingkungan keluarga 100%
56. Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan yang mudah, murah, cepat dan terpadu
94,56%
57. Meningkatkan partisipasi masyarakat akan tertib administrasi kependudukan dengan sosialisasi akan arti pentingnya dokumen kependudukan
100%
58. Pengembangan penerapan SIAK (sistem administrasi kependudukan) di 7 kecamatan
100%
59. Meningkatkan potensi organisasi dan lembaga masyarakat yang berperan dalam pemberdayaan perempuan dan anak
99,76%
60. meningkatkan upaya perlindungan terhadap tindak kekerasan melalui penyelesaian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
100%
61. Peningkatan cakupan penanganan PMKS dengan memperhatikan jenis PMKS yang membutuhkan penanganan segera dengan ketersediaan dana dan kemampuan SDM yang ada
100%
62. Mengembangkan hubungan kerjasama antar lembaga sosial masyarakat dan pemerintah
73,33%
63. Meningkatkan pemberdayaan potensi sosial masy. yang meliputi PSM, Orsos dan lembaga sosial kemasyarakatan serta dunia usaha dalam rangka mencegah dan menanggulangi masalah sosial
93,49%
64. Meningkatnya pemahaman, pengahayatan dan pengamalan ajaran agama di masyarakat
93,20%
65. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM dalam penegakan ketentraman dan ketertiban
66. Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan
95,76%
67. Meningkatkan pemahaman dan wawasan politik masyarakat
98,06%
68. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai dalam penanganan bencana
97,85%
69. Tersedianya prasarana dan fasilitas pelayanan transportasi 100% 70. Terwujudnya budaya tertib berlalu lintas 100% 71. Meningkatnya kesempatan kerja, sehingga dapat menekan
jumlah pencari kerja tiap tahunnya dibawah 15%.
100%
72. Meningkatnya penanganan kasus hubungan industrial sampai dengan 90%
100%
73. Meningkatkan promosi dan soaialisasi potensi daerah 100% 74. Meningkatnya usaha kecil mikro menengah sebesar 1.000
orang pertahun
100%
75. Meningkatnya kualitas SDM pengelola koperasi sebanyak 1000 orang pertahun dan pengembangan UMKM sebanyak 200 unit / tahun
100%
76. Meningkatkan nilai investasi fasilitas non fasilitas sebesar 3%
100%
77. Terwujudnya koordinasi yang lebih baik untuk meningkatkan pangsa pasar, investasi dan daya beli masyarakat
100%
78. Meningkatkan fungsi kelembagaan masyarakat dan aparatur Pemerintah desa melalui perencanaan kegiatan
93,60%
79. Meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah desa
100%
80. Meningkatkan usaha mikro produktif masyarakat desa 100% 81. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan masy. dalam
pembangunan dengan pendekatan pemberdayaan masy
82. Meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak 100% 83. Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan dan
peternakan
107,86%
84. Menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengadopsi teknologi tepat guna dlm upaya peningkatan pendapatan
97,59%
85. Mewujudkan masyarakat tani yang maju, efisien dan tangguh dimana produk yang dihasilkan baik kualitas maupun kuantitasnya mampu bersaing di tengah arus globalisasi
99,61%
86. Meningkatnya populasi ternak 100%
87 Meningkatkan jumlah kelompok agribisnis 97,93% 88. Meningkatkan luas pengembangan tanaman 100% 89. Meningkatnya keragaman produksi dan konsumsi pangan
masyarakat
100%
90. Meningkatkan daya dukung lahan 100%
91. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan dgn melibatkan LMDH yang ada
100%
92. Menumbuhkan sikap gemar menanam dari masyarakat 98,53% 93. Meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan, nelayan dan
pengolah ikan
100%
94. Meningkatkan produksi perikanan tangkap sebesar 2.290,60 ton/ thn dan perikanan budidaya sebesar 1.669,30 ton/ thn
86,88%
95. Meningkatkan standar mutu produk barang beredar di pasar 10%/ tahun
100%
96. Meningkatkan omzet penjualan produk daerah sebesar 10%/ tahun
100%
97. Terbentuknya organisasi pedagang kaki lima dan asongan 2 buah/ thn
98. Meningkatkan produktivitas IKM dari kapasitas terpasang dengan peningkatkan sebesar 2% pertahun
100%
99. Meningkatkan kualitas produk berstandar sebesar 6% pertahun
100%
100. Meningkatkan kualitas dan kuantitas program transmigrasi 100% 101. Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 5%
pertahun
112,82%
102. Meningkatnya pemasaran dan promosi pariwisata secara terpadu dan terkoordinasi secara berkesinambungan
100%
103. Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap nilai- nilai budaya daerah dengan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pendataan, pengembangan dan pelestarian kebudayaan daerah
100%
104. Pembinaan terhadap 10 organisasi kebudayaan 100% 105. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas dokumen
perencanaan penataan ruang dan kawasan
100%
106. Terselenggaranya kegiatan pembangunan yang memperhatikan daya dukung lahan yang serasi keberlanjutan dengan menjaga kelestarian lingkungan hidup
99,84%
107. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup daerah 100% 108. Tersusunnya produk hukum ( Perda ) tentang pengelolaan
lingkungan hidup daerah
100%
109. Meningkatkan sarana dan prasarana system informasi lingkungan (SIL) dan sistem informasi geografis (SIG)
100%
110. Tercukupinya sarana dan prasarana pengelolaan sampah 100%
Dari 110 sasaran nilai pencapaian terendah pada sasaran: adalah “Pelayanan kesehatan masyarakat miskin yang belum terakses dana dari pusat dengan pengobatan gratis di puskesmas dan disediakan dana pendampingan ASKESKIN dari APBD Kabupaten, sedangkan tingkat pencapaian sasaran tertinggi atau yang mencapai nilai diatas 100% terdapat 7 sasaran yaitu :
1. Terwujudnya peningkatan PAD rata-rata pertahun sebesar 15%.
2. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai serta meningkatkan SDM yang handal dan profesional
3. Meningkatnya cakupan imunisasi.
4. Meningkatnya sikap dan perilaku pemuda yang beriman, bertaqwa, mandiri, inovatif dan kreatif.
5. Meningkatkan budaya olahraga di lingkungan masyarakat dgn harapan terwujudnya hidup sehat jasmani dan rohani.
6. Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan dan peternakan 7. Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 5% pertahun.
Nilai tingkat pencapaian kinerja sasaran rata-rata Pemerintah Kabupaten Pekalongan sebesar 98,71 % masuk dalam kategori berhasil.
Berdasarkan pencapaian indikator kinerja sasaran yang kurang dari 100% dapat dijumpai beberapa permasalahan yang menonjol diantaranya :
1. Kondisi geografis serta keadaan iklim dan cuaca menjadi kendala dalam pembangunan serta pemeliharaan infrastruktur.
2. Kurangnya kepedulian dan kemandirian pengusaha kecil tekstil dan masyarakat dalam pengelolaan dan pemantauan limbah rumah tangga dan industri.
3. Minimnya kesadaran masyarakat terhadap nilai – nilai luhur budaya bangsa dan rasa nasionalisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 4. Terdapat beberapa Perda Pendapatan yang perlu disempurnakan karena dalam
Untuk memperbaiki kinerja dimasa mendatang, perlu dirumuskan strategi pemecahan masalah, antara lain :
1. Melaksanakan perencanaan teknis yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik wilayah serta melaksanakan pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan ketentuan dan standar teknis.
2. Pemda didukung oleh Pemerintah Propinsi Jawa Tengah Dan Kementrian Negara Lingkungan Hidup RI serta Departemen Perindustrian RI membanguan sebuah IPAL Terpadu.
3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam memberikan peransertanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menjaga ketertiban dan keamanan. 4. Perlu dilakukannya pengkajian evaluasi dan perubahan perda – perda pendapatan
baik substansi, tarip maupun penerapan dilapangan.
Secara keseluruhan, Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah menganggarkan pembiayaan seluruh kegiatannya sebesar Rp. 951.001.102.747,00,- dengan realisasi penyerapan sebesar Rp. 895.761.268.996,00,- atau 94,19% dan tugas pembantuan yang sumber dananya berasal dari APBN dan APBD I sebesar Rp. 531.827.295.007,- yang dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan pendukung 110 sasaran strategis.
Alokasi ini pada dasarnya merupakan alokasi berbagai mata anggaran yang relevan untuk membiayai tiap kegiatan pendukung sasaran strategis.