• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

CARA MUDAH MENANAM TANAMAN SAYURAN

SECARA HIDROPONIK DI LAHAN TERBATAS

Oleh

Dr. ZARMIYENI, SP., MP

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN AMUNTAI

KALIMANTAN SELATAN

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Cara Mudah Menanam Tanaman Sayur Secara Hidroponik di Lahan Terbatas

2. Ketua Pelaksana

a. Nama Lengkap : Dr. Zarmiyeni., SP., MP b. NIDN : 1125037203

c. Pangkat/Golongan : Penata/IIIb d. Strata/Jab. Fungsional : S3/Lektor e. Program Studi : Agroteknologi 3. Personalia : -

4. Jangka Waktu Kegiatan : 1 (Satu) Hari

5 Bentuk Kegiatan : Demonstrasi dan Penyuluhan Kepada Masyarakat 6. Biaya : Rp. 5.000.000,-

(Lima Juta Rupiah)

7. Sumber Dana : Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Barito Timur

Amuntai, 20 Mei 2017 Mengetahui,

Ketua STIPER Amuntai Pelaksana,

Dr.Ir. H. Ahmad Suhaimi, DEA Dr. Zarmiyeni, SP., MP

NIP. 19660912 199203 1 005 NIDN. 1125037203

Menyetujui,

Ketua Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat STIPER Amuntai

M u r j a n i, SP., MS NIDN. 1103047501

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayahNya sehingga Laporan Pengabdian pada masyarakat tentang “Cara

Mudah Menanam Tanaman Sayuran Secara Hidroponik di Lahan Terbatas”

dapat diselesaikan dengan baik. Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan di Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah atas dasar permintaan dari ibu Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Barito Timur guna peningkatan SDM anggotanya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Amuntai atas izin yang diberikan sehingga pengabdian ini bisa dilaksanakan. Ucapan yang senada juga penulis haturkan kepada Ibu Hj. Siti Akbari Suriansyah selaku Ketua GOW Kabupaten Barito Timur yang telah memberikan kesempatan, fasilitas dan pendanaan kepada penulis untuk melaksanakan pengabdian ini. Disamping itu penulis juga mengucapkan terima kasih pada berbagai pihak lainnya khususnya ibu ibu yang tergabung dalam anggota GOW Kabupaten Barito Timur, atas segala kerjasama dan bantuan yang diberikan.

Akhirnya penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya, dengan harapan kegiatan ini dapat memberikan manfaat terhadap upaya pembangunan pertanian.

Amuntai, 20 Mei 2017

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB 1 LATAR BELAKANG... 1

BAB 2 TUJUAN... 3

BAB 3 METODE PENGABDIAN... 4

BAB 4 MATERI YANG DISAMPAIKAN... 5

BAB 5 TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN... 5

BAB 6 KHALAYAK SASARAN... 5

BAB 7 HASIL PENGABDIAN... 6

BAB 8 ANALISA... 9

BAB 9 KESIMPULAN DAN SARAN... 11

DAFTAR PUSTAKA ... 12

DOKUMENTASI KEGIATAN ... 13

(6)

BAB 1. LATAR BELAKANG

Sayur merupakan produk hortikultura yang diperlukan untuk pangan karena rasanya lezat, gizinya tinggi, dan harganya relatif murah. Budidaya tanaman sayur merupakan peluang bisnis yang cukup menjanjikan, karena tingginya permintaan pasar. Selain itu dalam budidaya tanaman sayuran sangat mudah dilakukan tanpa memerlukan lahan yang luas. Setiap rumah tangga memiliki lahan atau pekarangan yang dapat dimanfaatkan untuk penanaman sayuran, sehingga dapat diproduksi sendiri. Dalam kegiatan ini, dilakukan usaha pemanfaatan pekarangan atau lahan terbatas untuk budidaya sayur melalui teknik hidroponik. Pelatihan dengan memanfaatan lahan yang terbatas untuk penanaman sayur menggunakan sistem hidroponik diberikan kepada ibu-ibu anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.

Ada 26 organisasi wanita di Kabupaten Barito Timur yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Barito Timur. GOW Kabupaten Barito Timur merupakan wadah perhimpunan dan penyaluran aspirasi dan potensi perempuan di Kabupaten Barito Timur. Disamping mampu menjadi motor penggerak, pendorong bagi organisasi anggotanya dalam kiprah perjuangan kaum perempuan baik sebagai individu, masyarakat dan sebagai warga Negara yang mampu menjadi pelaku pembangunan, GOW juga memfasilitasi organisasi anggotanya dalam membentuk pelaku-pelaku pembangunan khususnya pembangunan peningkatan pemberdayaan perempuan.

Pelatihan penanaman sayur di lahan terbatas dengan sistem hidroponik diberikan dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya manusia anggota

(7)

2 GOW Kabupaten Barito Timur. Umumnya ibu ibu yang tergabung dalam organisasi ini memiliki rumah dengan pekarangan sehingga dapat dimanfaatkan untuk pennaman sayuran.

Hidroponik merupakan cara budidaya tanaman menggunakan media selain tanah sebagai media tumbuhnya yang diperkaya oleh berbagai nutrisi. Hidroponik merupakan sistem penanaman yang ramah lingkungan, karena tidak memerlukan pestisida atau herbisida yang beracun. Selain tidak memerlukan banyak air seperti bercocok tanam dengan cara konvensial, sistem ini juga sama sekali tidak perlu melakukan penyiraman pada tanaman. Hal tersebut membuat sayuran yang dihasilkan lebih aman serta sehat. Pada dasarnya tanaman terlebih sayuran dan buah-buahan yang dihasilkan dengan cara hidroponik memiliki kualitas yang baik, dan itu tentu akan lebih menyehatkan karena terbebas dari bahan kimia yang bisa berbahaya bagi tubuh. Hidroponik merupakan salah satu alternatif untuk mendapatkan sayuran dan buah - buahan dilahan terbatas (Aliansyah, 2015).

Budidaya dengan sistem hidroponik memerlukan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Nutrisi adalah sumber pasokan air dan mineral yang merupakan faktor penting untuk tumbuh kembang dan kualitas hasil tanaman hidroponik, untuk itu harus punya takaran yang tepat dari segi jumlah komposisi ion nutrisi dan suhu (Riyadi, 2016). Nutrisi hidroponik saat ini sudah banyak dijual di pasaran, sehingga tidak menjadi faktor pembatas dalam kegiatan budidaya.

Bagi ibu-ibu anggota GOW Kabupaten Barito Timur, keterampilan penanaman sayuran dengan sistem hidroponik ini dapat mereka manfaatkan untuk mengisi waktu luang dan mendapat pemasukan baru penunjang kebutuhan rumah

(8)

3 tangga. Sayur yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sendiri atau dipasarkan, sehingga bisa menambah pendapatan keluarga.

Berdasarkan hal diatas, dengan dasar untuk meningkatkan wawasan sumber daya manusia dari ibu-ibu anggota GOW Kabupaten Barito Timur, menjadikan alasan utama penulis untuk melakukan penyuluhan tentang “Cara

Mudah Menanam Tanaman Sayur Secara Hidroponik di Lahan Terbatas”.

BAB 2. TUJUAN

Kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan tentang “Cara

Mudah Menanam Tanaman Sayur Secara Hidroponik di Lahan Terbatas“ ini

secara umum bertujuan untuk :

a. Memberikan pengetahuan kepada Ibu-Ibu Anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Barito Timur tentang Teknik Hidroponik. b. Memberikan pengetahuan kepada Ibu-Ibu Anggota Gabungan Organisasi

Wanita (GOW) Kabupaten Barito Timur tentang pemanfaatan lahan terbatas untuk penanaman tanaman sayur.

c. Ibu-Ibu Anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Barito Timur bisa menerapkan teknik hidroponik untuk menanam tanaman sayuran pada pekarangan rumahnya.

Tujuan khususnya adalah :

1. Menambah wawasan Ibu-Ibu Anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Barito Timur dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada disekitarnya dengan menggunakan lahan yang terbatas untuk menanam tanaman sayur melalui teknik hidroponik.

(9)

4 2. Menghasilkan sayuran yang berkualitas (bebas pestisida) sehingga dapat

memenuhi kebutuhan keluarga.

BAB 3. METODE PENGABDIAN

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi dan tanya jawab (diskusi). Metode dalam bentuk ini dimaksudkan agar khalayak sasaran bisa menerima penjelasan secara tatap muka dan praktik langsung teori tentang cara penanaman sayuran secara hidroponik. Penjelasan tatap muka ini dibantu dengan alat, bahan dan modul yang dibuat secara ringkas sehingga mudah dipahami. Pada bagian akhir dari tatap muka dilakukan tanya jawab dengan khalayak sasaran maupun antar khalayak sasaran. Dalam pelaksanaan metode ini dilakukan berdasarkan prinsip pendidikan orang dewasa.

BAB 4. MATERI YANG DISAMPAIKAN

Materi yang disampaikan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah teknik penerapan yang meliputi :

1. Hidroponik

2. Penanaman sayur secara hidroponik

BAB 5. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN

Tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah di Ruang Pertemuan PKK Kabupaten Barito Timur di Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Waktu pelaksanaan 1 (satu) hari yakni pada hari

(10)

5 Kamis tanggal 9 Maret 2017 dari pukul 14.00-18.00 WIB dengan kegiatan penyuluhan dan demostrasi.

BAB 6. KHALAYAK SASARAN

Khalayak sasaran kegiatan pengabdian berupa penyuluhan tentang Cara Mudah Menanam Tanaman Sayur Secara Hidroponik di Lahan Terbatas adalah ibu-ibu Anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Barito Timur di Tamiang Layang Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah yang diikuti oleh 32 orang.

BAB 7. HASIL PENGABDIAN

Penyuluhan tentang “Cara Mudah Menanam Tanaman Sayur Secara Hidroponik di Lahan Terbatas“ di Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Barito Timur ini dilaksanakan dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut : kegiatan pertama berupa pertemuan dan ceramah serta tanya jawab yang pada awalnya diisi dengan acara perkenalan dengan ibu-ibu yang hadir. Setelah acara pembukaan dan perkenalan selesai, dilanjutkan dengan Pembacaan Doa dan Sambutan dari ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Barito Timur, kemudian acara inti yaitu penyuluhan dan demostrasi serta penutup. Kegiatan ini dihadiri oleh 32 orang peserta.

Materi penyuluhan yaitu (a) Pengenalan teknik hidroponik, (b) Pemanfaatan Lahan Pekarangan, dan (c) Penanaman sayur secara hidroponik. Khalayak sasaran dikenalkan dengan bertani secara hidroponik dan manfaat penanaman secaara hidroponik serta prinsif dasar kebutuhan hidup dari tanaman

(11)

6 yaitu nutrisi, air, sinar matahari, O2 dan CO2. Disamping itu juga dijelaskan

secara sekilas mengenai tipe dari hidroponik dan produksi sayuran dengan hidroponik. Materi penyuluhan ini terlampir.

Kelebihan Hidroponik

1. Menghemat lahan yang ada dan dapat dipaktekkan dimana saja, tidak harus mempunyai lahan luas.

2. Pemanfaatan air untuk tanaman lebih efisien. 3. Lebih hemat dalam menggunakan pupuk.

4. Pertumbuhan tanaman lebih cepat daripada tanaman biasa.

5. Kualitas tanaman lebih baik daripada tanaman yang ditanam di tanah biasa.

6. Tidak lagi menggantungkan pada cuaca dan kondisi alam.

7. Tidak menggunakan pestisida atau pupuk kimia lainnya, sehingga tanaman yang dihasilkan lebih sehat.

8. Masalah hama, penyakit dan gangguan tanaman lainnya dapat diminimalisir.

9. Tidak membutuhkan banyak pekerja (Haryanto, 2014).

Tahapan cara menanam sayur secara hidroponik

1. Penyemaian Benih

Benih disemai pada tray atau wadah semai, benih yang digunakan dengan tingkat germinasinya diatas 80%. Media semai yang baik dan umum digunakan adalah rockwool. Rockwool sangat praktis karena memiliki daya serap air yang tinggi dan steril. Jika benih telah cukup umur pindahan ke media tanam.

(12)

7 Media tanam yang digunakan mempunyai kriteria poros bisa campuran dengan sekam bakar dan pasir kerikil, atau campuran rockwool dan pasir kerikil. Tempatkan media tanam pada wadah yang diinginkan seperti pot atau kaleng bekas. Jika menggunakan media air maka penempatan nettpot sangat penting untuk diperhatikan.

3. Pemberian Nutrisi

Nutrisi adalah sumber pasokan air dan mineral, nutrisi merupakan faktor penting untuk tumbuh kembang dan kualitas hasil tanaman hidroponik dengan takaran yang tepat dari segi jumlah komposisi ion nutrisi dan suhu. Larutan nutrisi itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu unsur makro (C, H, O, N, S, P, K, Ca, dan Mg) dan unsur mikro (B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo dan Zn). Biasanya kualitas larutan nutrisi dapat diketahui dengan cara mengukur electrical conductivity pada larutan itu sendiri. Nutrisi hidroponik dibuat dua jenis pekatan A dan B, kedua pekatan tersebut dicampur saat akan digunakan. Pekatan A dan B tidak dapat dicampur karena apabila kation Ca dalam pekatan A bertemu dengan anion sulfat dalam pekatan B maka akan terjadi endapan kalsium sulfat sehingga unsur Ca dan S tidak dapat diserap oleh akar. Tanaman pun akan menunjukkan gajala defisiensi Ca dan S. Begitu pula bila kation Ca dalam pekatan A bertemu dengan anion fosfat dalam pekatan B akan terjadi endapan ferri fosfat sehingga unsur Ca dan Fe terjadi endapan kalsium fosfat, sehingga unsur Ca dan P tidak dapat diserap oleh akar (Riyadi, 2016).

Nutrisi hidroponik bisa diracik sendiri atau dibeli di pasaran. Pemberian nutrisi bisa dengan cara siram manual pagi dan sore hari, atau jika lebih praktis bisa mencoba cara menanam hidroponik dengan sistem sumbu atau wick. Sumbu

(13)

8 (bisa dari kapas, sumbu kompor atau kain bekas) akan mengalirkan nutrisi ke seluruh bagian tanaman. Teknik wick ini adalah salah satu teknik hidroponik sederhana.

4. Perawatan

Perawatan pada sistem hidroponik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan, penambahan nutrisi dan lain-lain.

Kegiatan demonstrasi dilakukan guna memberikan praktek langsung, pada kesempatan ini didemonstrasikan cara menanam sayur kangkung yang sangat sederhana, mulai dari cara pembuatan pembibitan sampai panen. Teknik penanaman kangkung yang diberikan terlampir pada lampiran.

Dari hasil pengamatan terhadap apa yang telah dilaksanakan, yaitu berupa penyampaian materi, demonstrasi dan tanya jawab (diskusi) tentang Cara Mudah Menanam Tanaman Sayur Secara Hidroponik di Lahan Terbatas, maka dapat disimpulkan bahwa peserta atau Ibu-Ibu Anggota GOW Kabupaten Barito Timur ini memiliki rasa ingin tahu yang besar dan tertarik dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini. Hal ini terlihat dari banyaknya permasalahan atau pertanyaan yang diajukan oleh peserta dan antusiasnya peserta memperhatikan materi. Di samping hal tersebut peserta juga mengharapkan bisa mulai membiasakan mengurangi pemakaian pupuk kimia untuk tanaman dan mulai mempraktekkan dan menanam sayuran sendiri di rumah masing masing.

(14)

9

BAB 8. ANALISA

1. Faktor Pendukung dan Penghambat

Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilaksanakan untuk Ibu-Ibu yang mayoritas adalah aktif dalam organisasi wanita di seputaran Kabupaten Barito Timur. Ibu ibu yang tergabung dalam anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Barito Timur ini rata rata adalah wanita karir yang sibuk sebab bekerja di instansi pemerintah atau swasta dan dengan kegiatan organisasi ini mendekatkan mereka dengan sesama anggota dan menambah pengetahuan dan wawasan akan pentingnya menghasilkan sayuran yang sehat dan bebas pestisida yaitu melalui penanaman secara hidroponik.

Faktor pendukung yang lain adalah dalam kegiatan penyuluhan tentang cara penanaman sayuran di lahan terbatas menggunakan sistem hidroponik ini adalah banyaknya gulma eceng gondok yang ditemui di desa ini dan selama tidak dimanfaatkan. Selain itu, faktor lain yang mendukung adalah sebagian peserta sudah mengerti dan mengetahui tentang kompos, hanya belum melakukan praktek atau demontrasi cara pembuatannya. Sehingga pada kegiatan ini disampaikan secara teori dan demontrasi langsung dengan kelompok tani dan bersama-sama belajar membuat kompos.

Dalam pelaksanaan pengabdian ini, salah satu kendala yang ditemui adalah tidak semua sistem hidroponik yang dijelaskan kepada Ibu-Ibu anggota GOW Kabupaten Barito Timur, karena keterbatasan waktu. Sistem yang dijelaskan adalah sistem sumbu. Permasalahan lain adalah susahnya mendapatkan nutrisi hidroponik sebab di daerah ini belum ada penjual sarana pertanian yang menjual nutrisi untuk hidroponik.

(15)

10 2. Evaluasi

Pengetahuan Ibu Ibu anggota GOW Kabupaten Barito Timur atau peserta tentang materi penyuluhan cara penanaman sayur secara hidroponik sudah cukup, namun kesulitan dalam menerapkan setelah pkegiatan karena susahnya mendapatkan sarana dan prasarana untuk hidroponik terutama nutrisinya. Namun walaupun demikian dengan kegiatan ini diharapkan lebih memacu semangat dan menambah wawasan ibu-ibu anggota GOW Kabupaten Barito Timur pada peningkatan kapasitasnya untuk berperan aktif dalam pembangunan di Kabupaten Barito Timur terutama bidang pertanian.

BAB 9. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan materi penyuluhan tentang Cara Mudah Menanam Tanaman Sayur Secara

Hidroponik di Lahan Terbatas diperoleh kesimpulan :

▪ Keterlibatan dan peran serta khalayak sasaran cukup tinggi terutama dilihat dari respons dan tanggapan yang diberikan baik saat penyuluhan maupun pada saat tanya jawab (diskusi) serta peran aktif peserta saat praktek langsung pada waktu demostrasi.

▪ Materi yang disampaikan dinilai sesuai dengan kebutuhan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan ibu-ibu anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Barito Timur sehingga bisa menghasilkan sayuran sehat untuk keperluan sendiri atau pemenuhan terhadap permintaan pasar. sehingga

(16)

11 diharapkan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta meningkatnya produktivitas pertanian.

▪ Demonstrasi di lapangan ternyata sangat membantu peserta dalam pemahaman terhadap teori yang mereka peroleh melalui penyuluhan ini.

▪ Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini membawa prospek yang lebih baik dalam upaya mengoptimalkan peran serta ibu-ibu dalam pemberdayaan dan menciptakan lapangan kerja.

2. Saran

▪ Untuk mengoptimalkan kegiatan tentang penanaman sayur pada lahan yang terbatas dengan menggunakan sistem hidroponik, maka upaya bimbingan pelaksanaan program penyuluhan yang memerlukan adanya dukungan dari semua pihak, khususnya dinas terkait yang membidangi masalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aliansyah. 2015. Pengertian Tanaman Hidroponik. http://belajarberkebun.com. Diakses pada 25 November 2016.

Haryanto, R. 2014. Kelebihan Kekurangan System Hidroponik.

http://www.caraijo.com. Diakses pada 25 November 2016.

Riyadi, S. 2016. Kandungan Nutrisi Hidroponik AB Mix.

(17)

12

DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1. Suasana Pembukaan Kegiatan

(18)

13

Gambar 3. Peserta yang mengikuti kegiatan

(19)

14

Gambar 5. Kegiatan demonstrasi

Gambar 6. Photo Bersama dengan Ibu-Ibu Anggota GOW Kab Bartim setelah selesai kegiatan

Gambar

Gambar 1.  Suasana Pembukaan Kegiatan
Gambar 3. Peserta yang mengikuti kegiatan
Gambar 6. Photo Bersama dengan Ibu-Ibu Anggota GOW Kab Bartim setelah   selesai kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas keluarga dan peran perempuan untuk membangun keluarga sejahtera Capaian Indikator Ketahanan Keluarga 60,15% Kualitas Hidup Perempuan dan Keluarga Persentase

Mengorganisasikan materi pembelajaran 60 74 dosen menjelaskan empat jenis ketelitian jangka sorong  Mahasiswa menanyakan hal- hal yang dianggap kurang jelas

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberdayakan Ibu- Ibu PKK dalam menanam tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai upaya peningkatan imunitas tubuh dan

Dalam Ketentuan Annex 11 paragraf 2.1 Konvensi Chicago 1944 memberikan dasar hukum yang kuat terhadap Perjanjian Flight Information Region, Ketentuan Annex 11

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan melalui penyuluhan tentang imunisasi DPT kepada ibu-ibu balita di Posyandu Kasih Ibu mampu meningkatkan

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan tentang pola hidup sehat kepada ibu rumah tangga.. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Nusa Lembongan dengan melibatkan ibu- ibu anggota kelompok pengolahan rumput laut setempat. Kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahap

Kegiatan pengabdian ” Meningkatkan Pengetahuan Ibu tentang teknik menyusui dan menu gizi ibu menyusui melalui Penyuluhan Kesehatan di Desa Bukit Kratai”