• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI INTI BANDUNG PROGRAM STUDI TEOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEKOLAH TINGGI TEOLOGI INTI BANDUNG PROGRAM STUDI TEOLOGI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI INTI BANDUNG

PROGRAM STUDI TEOLOGI

VISI PERGURUAN TINGGI:

Menjadi perguruan tinggi teologi yang berdaya saing nasional dan menghasilkan pelayan Tuhan yang kompeten dalam ilmu kepemimpinan, perintisan jemaat, dan pengembalaan.

VISI PROGRAM STUDI:

Menjadi program studi teologi yang berkualitas dalam pembentukan jemaat baru dan pengembalaan yang berwawasan Injili dalam konteks Indonesia

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

NAMA MATAKULIAH: KODE

MK RUMPUN MATAKULIAH BOBOT (SKS) SEMESTE R TGL. PENYUSUNAN

Kontekstual MP802 Kontekstual 2 GENAP Feb 2021

OTORISASI

Nama

Koordinator

Pengembang RPS

(Waket I )

Dosen

Pengampu

Matakuliah

Ketua Program Studi

Dr. Amos

Sukamto

Bambang

Harjono M.Si

2318046301

Panca Parulian, S.Th. M.Th

Capaian Pembelajaran (CP) Sikap S2 –

S9

P1 P2

KU 1 – KU 5

KK 1, KK 2

CPL-PRODI (Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi)

S1

Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan

sikap rohani.

S2

Menjunjung tinggi dan menghargai nilai kemanusiaan dalam bekerja

berdasarkan nilai Alkitab, moral dan etika;

S3

Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila;

S4

Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,

memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan

bangsa;

S5

Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan

kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain

S6

Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap

masyarakat dan lingkungan

S7

Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

S9

Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik

P2

Menguasai konsep teoritis Sosiologi dan kaitannya dengan misiologi dan

pastoral secara mendalam.

KU-1

Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif

dalam pengembangan konteks dan penjabaran lebih lanjut

kontekstualitas..

KU-2

Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur didalam

menganalisa masyarakat.

(2)

2

KU-3

Mampu mengkaji pengembangan implementasi sosiologi dan

teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora

berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka

menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni.

KU 4

Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas

dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya

dalam laman perguruan tinggi.

KU 5

Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks

penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis

informasi dan data.

KK1

Mampu mengaplikasikan ilmu kontekstual yang dipelajari serta

memanfaatkan IPTEKS pada bidang tersebut sesuai dengan konteks

yang dilayani.

KK2

Mampu mengkaji, mengaplikasikan, membuat desain, memanfaatkan

IPTEKS dalam menyelesaikan masalah prosedural praktik misiologi

dan pastoral

CPMK (Capaian Pembelajaran Lulusan Yang Dibebankan Pada Mata Kuliah Kontekstual )

CPMK 1

Mahasiswa memiliki wawasan dan pemahaman hubungan antara Teks (firman Tuhan) dan Konteks (Budaya), beserta dengan pergumulan sejarah dan kemungkinan pengembangan ke depan.

CPMK 2 Mahasiswa memiliki wawasan dan pemahaman tentang bagaimana mengkomunikasikan Injil kepada orang yang berbeda budaya.

CPMK 3 Mahasiswa mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur dalam mengerjakan tugas-tugas perkuliahan;

CPMK 4 CPMK 5

Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Adalah matakuliah di mana mahasiswa mempelajari keterkaitan budaya sebagai

konteks dengan Teks atau kebenaran Firman Tuhan. Kerangka besar matakuliah ini

adalah dibangun dari dua komunikasi yaitu pertama adalah komunikasi antara Allah

dan manusia dimana Allah berfirman kepada manusia dan kedua adalah Komunikasi

Injil dimana Penginjil memberitakan Injil kepada orang lain.

Bahan Kajian/ Pokok Bahasan

1.

Teologi Kontekstual

2.

Kontekstual didalam Perjanjian Lama

3.

Kontekstual didalam Perjanjian Baru

4.

Injil dan worldview

5.

Proses Kontekstualisasi

6.

Pendekatan Kontekstual selama ini.

7.

Kerangka-kerangka analisis

8.

Kontekstualisasi yang relevan.

Daftar Referensi.

BUKU ACUAN WAJIB

1. Hesselgrave, David, J. 1978. Communicating Christ Cross Culturally, Academic

Books, Zondervan Publ. House. Michigan.

2. Hesselgrave, David J. 2010. Kontekstualisasi : Makna, Metode dan Model

Terjemahan. BPK Gunung Mulia, Jakarta.

BUKU ACUAN TAMBAHAN

1.

Kraft, Charles H. 1987. fifth printing. Christianity in Culture. Orbis Book. NewYork.

2.

Tomatala Y., 2007. Teologi Kontekstualisasi (suatu Pengantar). Penerbit Gandum mas,

(3)

3

3.

Kobong. 2009. Iman dan Kebudayaan. BPK Gunung Mulia, Jakarta.

4.

Desidera, dkk. 2007. Cet.kedua. Materi Pokok Komunikasi Lintas Budaya. Penerbit Universitas Terbuka. Jakarta.

5.

Adams, D.J., 2010. Teologi Lintas Budaya. Refleksi Barat di Asia. BPK Gunung mulia Jakarta.

Media Pembelajaran

Perangkat Lunak: Perangkat

Keras: Perangkat Keras :

Diktat dan PPT Notebook & LCD Projector

Dosen

Pengampu

Bambang Harjono. M.Si NIDN 2317126501 Matakuliah

(4)

4

JADWAL dan ACARA PERKULIAHAN

Mi ngg u Kemampuan Akhir Pembelajaran Bahan Kajian Materi Pembelajaran

Buku Sumber Bentuk dan Metode Estimasi Waktu Pengalaman Belajar Mahasiswa Kriteria Penilaian Indikator Penilaian Bobot Nilai % 1-2 Memahami Kontekstual didalam Teologi, Alkitab dan Budaya. Teologi Kontekstual 1. Teologi Kontekstual 2. Teologi Lokal 3. Teologi Kontekstual dan kebudayaan 4. Kontekstualisasi dan Indigenisasi 1. Tomatala, Bab1. 2. Adams. Bab 5. Teologi umum. 3. Hesselgrafe bab3. Istilaah yang tepat. 4. Craft Tiga Budaya Ceramah dan diskusi, mencatat 30 – 45 menit ceramah, 30 menit diskusi, resume Terapan teologi kontekstual. Penalaran teori kaitannya dengan teori dan ilmu lain. Kejelasan komunikasi dalam diskusi Skill penerapan Temuan Kejelasan komnikasi. 3 Mahasiswa memahami Keterkaitan kontekstualisasi dengan Perjanjian Lama Kontekstual Perjanjian Lama 1. Pernyataan Diri Allah dalam Penciptaan 2. Mandat Budaya 3. Perjanjian Berkat Allah 4. Prinsip Kontekstualisasi Perjanjian Lama. Tomatala Bab.2 Haselgrafe. Bab1 Ceramah dan diskusi, mencatat 30 – 45 menit ceramah, 30 menit diskusi, resume memberi tugas kepada mahasiswa untuk dikerjakan.diangkat dari kajian topik diskusi.

Penalaran teori kaitannya dengan teori dan ilmu lain. Kejelasan komunikasi dalam diskusi Skill penerapan Temuan Kejelasan komnikasi. 4-5 Mahasiswa memahami Keterkaitan kontekstualisasi dengan Perjanjian Baru Kontekstual Perjanjian Baru. 1. Inkarnasi dalam diri Yesus 2. Kontekstualisasi oleh Paulus 3. Prinsip Perjanjian 4. PrinsipKontekstu laisasi di Perjanjian Baru Tomatala Bab3. Dan 4. Perjanjian. Hesselgrafe, bab1. Ceramah dan diskusi, mencatat 30 – 45 menit ceramah, 30 menit diskusi, resume memberi tugas kepada mahasiswa untuk dikerjakan.diangkat dari kajian topik diskusi.

Penalaran teori kaitannya dengan teori dan ilmu lain. Kejelasan komunikasi dalam diskusi Skill penerapan Temuan Kejelasan komnikasi.

(5)

5

6 . Mahasiswa memahami Hubungan Injil dan Konteks Budaya. Injil dan Worldview 1. Karakteristik Worldview 2. Fungsi dan Proses pembakuan Worldview 3. Perubahan Worldview 4. Prinsip hubungan Injil dan Worldview Tomatala Bab 5 Komunikasi Hesselgrave Craft Ceramah dan diskusi, mencatat 30 – 45 menit ceramah, 30 menit diskusi, resume memberi tugas kepada mahasiswa untuk dikerjakan.diangkat dari kajian topik diskusi

Penalaran teori kaitannya dengan teori dan ilmu lain. Kejelasan komunikasi dalam diskusi Skill penerapan Temuan Kejelasan komunikasi 7. Mahasiswa memahami proses Kontekstualisasi Proses Kontekstualisasi Tomatala bab 6. Craft Ceramah dan diskusi, mencatat 30 – 45 menit ceramah, 30 menit diskusi, resume Tugas kepada mahasiswa untuk dikerjakan, diangkat dari kajian topik diskusi

Penalaran teori kaitannya dengan teori dan ilmu lain. Kejelasan komunikasi dalam diskusi Skill penerapan Temuan Kejelasan komunikasi 8-9. Mahasiswa memahami pendekatan Konteksualisasi yag sudah ada selama ini. Pendekatan Kontekstual selama ini. Hesselgrafe, bab 11 Presentasi mahasiswa dan diskusi, kesimpulan kelas. 8 menit presentasi, dan 10-12 menit diskusi. Kesimpula n kelas.

Tugas presentasi Penalaran teori kaitannya dengan teori dan ilmu lain. Kejelasan komunikasi dalam diskusi Skill penerapan Temuan Kejelasan komunikasi 10-11 Mahasiswa memahami kerangka analisis Konteks yang bisa digunakan. Kerangka-kerangka analisis

Hesselgrave Ceramah dan diskusi, mencatat 30 – 45 menit ceramah, 30 menit Penalaran teori kaitannya dengan teori dan ilmu lain. Kejelasan komunikasi dalam diskusi Skill penerapan Temuan Kejelasan komunikasi

(6)

6

Catatan:

1. Setiap kali Mahasiswa absen tidak masuk satu kali perkuliahan, maka akan kehilangan nilai 5 %.

2. Mahasiswa wajib membaca buku sumber sebelum masuk kelas perkuliahan

diskusi, resume 12-13 Mahasiswa memahami proses Konteks yang sudah dilakukan dan relevan. Kontekstualisasi yang relevan. Hesselgrave 30 – 45 menit ceramah, 30 menit diskusi, resume Penalaran teori kaitannya dengan teori dan ilmu lain. Kejelasan komunikasi dalam diskusi Skill penerapan Temuan Kejelasan komunikasi 14-15

(7)

7

Skala Penilaian:

Huruf

Mutu

Ukuran Nilai Angka

Angka

Mutu

A

90 – 100

4.0

A-

85 – 89

3.7

B+

80 – 84

3.3

B

75 – 79

3.0

B-

70 – 74

2.7

C+

65 – 69

2.3

C

60 – 64

2.0

D

55 – 59 / Gagal

(Mengulang)

1.0

E / T

0 – 54 / Gagal (Mengulang) /

Tunda

0.0

Referensi

Dokumen terkait

melakukan physical distancing, setiap individu wajib menggunakan masker. mahasiswa harus merencanakan ke depan pekerjaan di laboratorium untuk memaksimalkan penggunaan waktu yang

Variabel-variabel yang termasuk kedalam indikator sektor sosial, ekonomi dan pertanian akan dikelompokkan melalui metode analisis faktor untuk mengetahui variabel yang

Keputusan beli orang tua akan semakin cepat terlaksana apabila persepsi orang tua tentang keinginan anaknya tersebut diperkuat dengan adanya stimulus dari anak

“Sebuah kebijakan akan berjalan baik dan dapat sesuai dengan keinginan atau harapan tentu tergantung dari struktur birokrasi yang baik didalamnya untuk hal ini

Kemitraan dalam pengelolaan PHBS di pura dapat dilaksanakan dengan berbagai lintas program dan lintas sektor yang terkait misalnya dengan bagian kesehatan lingkungan,

pengembalian yang diminta, atau tingkat diskonto, ke atas (ke bawah) biaya modal perusahaan keseluruhan untuk proyek atau kelompok yang menunjukkan lebih besar (kurang) dari

Perencanaan : (a) Bagaimana bentuk program tahuan untuk pengembangan kecerdasan logika matematika ?, (b) Bagaimana bentuk program semester untuk pengembangan

Rencana Aksi ini merupakan dokumen penting bagi pemangku kepentingan di Kabupaten Purwakarta karena dapat memberikan gambaran sejauh mana kondisi kerentanan desa saat