MERANCANG PROGRAM
PROMOSI KESEHATAN
BERBASIS TEORI
S
A
P
5
PRECEDE/PROCEED MODEL
Apa itu PRECEDE Model
PRECEDE/PROCEED adalah Model
partisipasi masyarakat yang berorientasi
menciptakan masyarakat yang berhasil
mengubah perilaku akibat intervensi
Perencnaan Program
Model “PRECEDE/PROCEED” berfungsi
sebagai “frame”
Tujuannya untuk membangun program,
menyediakan struktur organisasi &
proses perencanaan, pelaksanaan sErta
evaluasi
Latar Belakang
Tidak ada model yang sempurna
Model “PRECEDE/PROCEED” dapat
digabung dengan beberapa model untuk
untuk melengkapi satu “desain” program
Latar Belakang
Tiga tahap dalam perencanaan program
menggunakan PRECEDE/PROCEED.
1.
Fluiditas : menggunakan langkah
secara berurutan dan konsisten
2.
Fleksibilitas - beradaptasi dengan
Latar Belakang
Tiga tahap dalam perencanaan program
menggunakan PRECEDE/PROCEED
3.
Fungsi - berguna untuk menaksir
PRECEDE memiliki 5 tahap:
Tahap 1: diagnosis Sosial
Tahap 2: diagnosis epidemiologi
Tahap 3: Perilaku dan diagnosis
PRECEDE memiliki 5 tahap:
Tahap 4: Pendidikan dan diagnosis
organisasi
Tahap 5: Administrasi dan Kebijakan
PROCEED Memiliki 4 tahap:
Tahap 6: Implementasi
Tahap 7: Evaluasi proses
Tahap 8: Evaluasi Dampak
Tahap 9: Evaluasi Hasil
Fase 1: Diagnosis Sosial (Social
Need Assessment)
Diagnosis sosial adalah proses penentuan
persepsi masyarakat terhadap kebutuhan kualitas hidupnya dan aspirasi masyarakat
untuk meningkatkan kualitas hidupnya, melalui partisipasi dan penerapan berbagai informasi yang didesain sebelumnya
Mengukur masalah sosial digunakan indikator sosial yaitu
Fase 1: Diagnosis Sosial (Social
Need Assessment)
• Absenteeism, • Achievement, • Aesthetics, • Alienation, • Comfort • Crime, • Employment, • Discrimination, • Happiness • Hostility, • legitimacy, • Performance, • Riots • Self esteem, • Unemployment, • Votes, • Welfare• Data dapat dikumpulkan dari sensus
ataupun vital statistik yang tersedia,
ataupun dengan melakukan pengumpulan
data langsung dari masyaraka
menggunakan teknik wawancara dan
Focus Group Discussion (FGD)
Fase 1: Diagnosis Sosial
Fase 2: Diagnosis Epidemiologi
• Pada fase ini dicari faktor kesehatan yang mempengaruhi kualitas. Faktor ini harus
digambarkan secara rinci berdasarkan data yang ada, baik yang berasal dari data lokal, regional, maupun nasional.
• Pada fase ini harus diidentifikasi siapa atau
kelompok mana yang terkena masalah kesehatan (umur, jenis kelamin, lokasi, suku dll), bagaimana pengaruh atau akibat dari masalah kesehatan
Fase 2: Diagnosis Epidemiologi
• Bagaimana cara untuk menanggulangi masalah kesehatan tersebut (imunisasi, perawatan/
pengobatan, perubahan lingkungan maupun perubahan perilaku). Informasi ini sangat
diperlukan untuk menetapkan prioritas masalah • Prioritas masalah kesehatan harus tergambar
pada tujuan program dengan ciri who will benefit
Vital Indicators: 1. Disability 2. Discomfort 3. Fertility 4. Fitness 5. Morbidity 6. Mortality
7. Physiological risk factors
Dimensions: 1. Distribution 2. Duration 3. Functional level 4. Incidence 5. Intensity 6. Longevity 7. Prevalence
Fase 2: Indikator Pengukuran
Diagnosis Epidemiologi
Fase 3: Diagnosis Perilaku dan
Lingkungan
• Pada fase ini selain diidentifikasi masalah
perilaku yang mempengaruhi masalah
kesehatan juga sekaligus diidentifikasi
masalah lingkungan (fisik dan sosial)
yang mempengaruhi perilaku dan status
kesehatan ataupun kualitas hidup
Fase 3: Diagnosis Perilaku dan
Lingkungan
• Perencana harus dapat membedakan antara masalah perilaku yang dapat dikontrol secara individual maupun yang harus dikontrol melalui institusi.
• Misalnya pada kasus malnutrisi yang disebabkan karena kemampuan untuk membeli bahan
makanan maka intervensi pendidikan tidak bermanfaat,
Fase 3: Diagnosis Perilaku dan
Lingkungan
• Jadi health promoterr perlu
melakukan pendekatan perubahan 5
(behavioral change) untuk mengatasi
Fase 3: Lima Indikator Perilaku
1. Pemanfaatan yankes (utilization),
2. Upaya pencegahan (Preventive action),
3. Pola konsumsi (consumption pattern),
4. Kepatuhan (compliance),
5. Upaya pemeliharaan kesehatan sendiri
Fase 3: Lima Indikator Perilaku
Dimensi perilaku yang digunakan adalah :
1. earliness,
2. quality,
3. persistence,
4. frequency dan
5. range
Fase 3: Lima Langkah Dalam
Diagnosis Perilaku & Lingkungan
1. Memisahkan faktor perilaku dan non perilaku penyebab timbulnya masalah kesehatan
2. Mengidentifikasi perilaku yang dapat mencegah timbulnya masalah kesehatan dan perilaku yang berhubungan dengan tindakan perawatan/
pengobatan. Faktor lingkungan yang harus dilakukan adalah mengeliminasi faktor non
perilaku yang tidak dapat diubah, seperti: faktor genetik dan demografik;
Fase 3: 5 Langkah Dalam
Diagnosis Perilaku & Lingkungan
3. Mengurutkan faktor perilaku dan lingkungan
berdasarkan besarnya pengaruh terhadap masalah kesehatan
4. Mengurutkan faktor perilaku dan lingkungan berdasarkan kemungkinan untuk diubah;
5. Tetapkan perilaku dan lingkungan yang menjadi sasaran program. Setelah itu tetapkan tujuan perubahan perilaku dan lingkungan yang ingin dicapai program.
Behavioral Indicator 1. Compliance 2. Consumption pattern 3. Loping 4. Preventive actions 5. Self care 6. Utilization Dimensions: 1. Frequency 2. Persistence 3. Promptness 4. Quality 5. Range 6.
Fase 3: Indikator Pengukuran
Perilaku
Environmental Indicators 1. Economic 2. Physical 3. Services 4. Social Dimensions: 1. Access 2. Affordability 3. Equity
Fase 3: Indikator Pengukuran
Lingkungan
Determinan perilaku yang mempengaruhi status
kesehatan seseorang atau masyarakat dapat dilihat dari :
1. faktor predisposisi (predisposing factor) seperti: pengetahuan, sikap, persepsi, kepercayaan dan nilai atau norma yang diyakini seseorang,
2. faktor pemungkin (enabling factor), yaitu faktor lingkungan yang memfasilitasi perilaku seseorang
Fase 4: Diagnosis Pendidikan
dan Organisasi
Determinan perilaku yang mempengaruhi status
kesehatan seseorang atau masyarakat dapat dilihat dari
3. faktor penguat (reinforcing factor) seperti perilaku orang lain yang berpengaruh (tokoh masyarakat, guru, petugas kesehatan, orang tua, pemegang keputusan) yang dapat mendorong orang untuk berperilaku
Fase 4: Diagnosis Pendidikan
dan Organisasi
• Pada fase ini setelah diidentifikasi faktor
pendidikan dan organisasional, maka
ditetapkan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
• Selain itu, berdasarkan faktor pemungkin
dan penguat yang teridentifikasi
ditetapkan tujuan organisasional yang
akan dicapai melalui upaya
pengembangan org. dan sumber daya.
Fase 4: Diagnosis Pendidikan
dan Organisasi
Fase 5; Diagnosis Administrates & Kebijakan
Pada fase ini dilakukan analisis kebijakan, sumber daya dan peraturan yang berlaku yang dapat memfasilitasi atau
menghambat pengembangan program promosi kesehatan.
"Kebijakan" yang dimaksud disini adalah seperangkat peraturan yang digunakan sebagai petunjuk untuk melaksanakan suatu kegiatan. Sedangkan "peraturan" adalah penerapan kebijakan dan
penguatan hukum serta perundang-undangan dan "organisasional" adalah kegiatan memimpin atau mengkoordinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk
Sedangkan pada diagnosis kebijakan dilakukan identifikasi dukungan dan hambatan politis, peraturan dan
organisasional yang memfasilitasi program dan pengembangan lingkungan yang
dapat mendukung kegiatan masyarakat yang kondusif bagi kesehatan.
Pada fase ini kita melangkah dari perencanaan dengan PRECEDE ke implementasi dan evaluasi dengan PROCEED
FASE PROCEED
• PROCEED dilakukan untuk meyakinkan bahwa program akan tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima dan dapat dipertanggung jawabkan. Oleh sebab itu, penilaian sumber daya yang dibutuhkan dapat meyakinkan keberadaan
program, perubahan organisasional dibutuhkan untuk meyakinkan program dapat dijangkau
FASE PROCEED
• Perubahan politis dan peraturan dibutuhkan
untuk meyakinkan program dapat diterima oleh masyarakat dan evaluasi dibutuhkan untuk
meyakinkan program dapat dipertanggung
jawabkan pada penentu kebijakan, administrator, konsumen/klien, dan stake holder terkait, yaitu untuk menilai apakah program sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
Design a Comprehensive
Intervention
Reducing Drunk and
Drugged Driving by New
Drivers in Montana
What did you include in
your intervention design?
Which Predisposing, Enabling and
Reinforcing Factors did you choose to change? Why?
PROCEED Model
Phase 6: Implementasi
Tindakan mengubah tujuan program ke
dalam tindakan melalui perubahan
kebijakan, regulasi dan organisasi
(Green & Kreuter, 1991, p.432)