1
1.. DDeeffiinniissii
Kolik renal berasal dari dua kata yaitu “kolik” dan “renal”. Kolik adalah merupakan nyeri Kolik renal berasal dari dua kata yaitu “kolik” dan “renal”. Kolik adalah merupakan nyeri viseral akibat spasme otot polos organ berongga yang umumnya disebabkan karena hambatan viseral akibat spasme otot polos organ berongga yang umumnya disebabkan karena hambatan pasase dalam rongga tersebut. Nyeri ini timbul oleh karena hipoksia, dirasakan
pasase dalam rongga tersebut. Nyeri ini timbul oleh karena hipoksia, dirasakan hilang timbul,hilang timbul, dapat disertai mual dan muntah. Sedangkan renal adalah ginjal. Kolik renal adalah suatu dapat disertai mual dan muntah. Sedangkan renal adalah ginjal. Kolik renal adalah suatu nyeri hebat pada pinggang yang disebabka
nyeri hebat pada pinggang yang disebabkan oleh n oleh karena batu di ureter atau dikarena batu di ureter atau di Pelvic Ureter Pelvic Ureter Junction (PUJ)
Junction (PUJ) urolithiasis!.urolithiasis!.
Kolik renal adalah nyeri yang disebabkan oleh obstruksi akut di ginjal, pelvis renal atau Kolik renal adalah nyeri yang disebabkan oleh obstruksi akut di ginjal, pelvis renal atau ureter oleh
ureter oleh batu. Nyeri ini batu. Nyeri ini timbtimbul ul akibat peregangakibat peregangan, an, hiperphiperperiteritalsialsis, s, dan dan spasmspasme e otot polosotot polos pada
pada sistem psistem pelviokalises elviokalises ginjal ginjal dan dan ureter ureter sebagai sebagai usaha usaha untuk untuk mengatasi mengatasi obstruksi. obstruksi. "stilah"stilah kol
kolik ik sesebebetutulnlnya ya memengnga#u a#u kekepadpada a sisifafat t nyenyeri ri yayang ng hihilalang ng titimbmbul ul intermittent intermittent ! ! ddaann bergelombang
bergelombang seperti seperti pada pada kolik kolik bilier bilier dan dan kolik kolik intestinal intestinal namun namun pada pada kolik kolik renal renal nyerinyeri biasanya
biasanya konstan. konstan. Nyeri Nyeri dirasakan dirasakan didi flank flank areaarea yaitu daerah sudut kostovertebra kemudian yaitu daerah sudut kostovertebra kemudian dapat menjalar ke dinding depan abdomen, ke regio inguinal, hingga ke daerah kemaluan. dapat menjalar ke dinding depan abdomen, ke regio inguinal, hingga ke daerah kemaluan. Nyeri
Nyeri mun#ul mun#ul tiba$tiba tiba$tiba dan dan bisa bisa sangat sangat berat berat sehingga sehingga digambarkan digambarkan sebagai sebagai nyeri nyeri terberatterberat yang
yang dirdirasaasakan kan manmanusiusia a seuseumur mur hidhidup. up. KolKolik ik renrenal al sersering ing disdisertertai ai muamual l dan dan munmuntahtah,, hematuria, dan demam, bila disertai infeksi.
hematuria, dan demam, bila disertai infeksi. %atu ginjal merupakan batu
%atu ginjal merupakan batu salursaluran an kemih urolikemih urolithiasthiasis!, sudah is!, sudah dikenadikenal l sejak &amansejak &aman %abil
%abilonia dan onia dan 'esir kuno dengan diketemuka'esir kuno dengan diketemukannya batu nnya batu pada kandung kemih mummi. %atupada kandung kemih mummi. %atu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, saluran kemih dapat diketemukan sepanjang saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum,
pielum, ureter, buli$buli ureter, buli$buli dan dan uretra. uretra. %atu %atu ini ini mungkin mungkin terbentuk terbentuk di di di di ginjal ginjal kemudian kemudian turunturun ke saluran kemih bagian ba(ah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian ba(ah ke saluran kemih bagian ba(ah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian ba(ah karena adanya stasis urine seperti pada batu buli$buli karena hiperplasia prostat atau batu karena adanya stasis urine seperti pada batu buli$buli karena hiperplasia prostat atau batu uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra.
uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra. %at
%atu u ginginjal jal adaadalah lah batbatu u yanyang g terterbentbentuk uk di di tubtubuli ginjal kemuduli ginjal kemudian ian berberada ada di di kalkaliksiks,, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu slauran kemih yang paling sering terjadi )urnomo, *+++, hal. -$!.
%atu saluran kemih adalah adanya batu di traktus urinarius. ginjal, ureter, atau kandung kemih, uretra! yang membentuk kristal/ kalsium, oksalat, fosfat, kalsium urat,asam urat dan magnesium %runner 0 Suddath,*++*!.
*. tiologi
2aktor intrinsik, meliputi3
1. 4erediter/ diduga dapat diturunkan dari generasi ke generasi. *. 5mur/ paling sering didapatkan pada usia 6+$7+ tahun
6. 8enis kelamin/ jumlah pasien pria 6 kali lebih banyak dibanding pasien (anita.
2aktor ekstrinsik, meliputi3
1. 9eografi/ pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt sabuk batu!
*. "klim dan temperatur
6. :supan air/ kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih.
;. Diet/ diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran kemih.
7. )ekerjaan/ penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas fisik sedentary life!.
:da beberapa teori tentang terbentuknya %atu saluran kemih adalah3
a. Teori Nukleasi3 %atu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu atau sabuk batu nukleus!. )artikel$partikel yang berada dalam larutan kele(at jenuh akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. "nti bantu dapat berupa kristal atau benda asing saluran kemih.
b. Teori matriks3 'atriks organik terdiri atas serum<protein urine albumin, globulin dan mukoprotein! sebagai kerangka tempat mengendapnya kristal$kristal batu.
#. Penghambat kristalisasi3 5rine orang normal mengandung &at penghambat pembentuk kristal yakni magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. 8ika kadar salah satu atau beberapa &at ini berkurang akan memudahkan
Penyebab lainnya: $ )enyakit ginjal $ %atu ginjal
$ )eradangan pada ginjal $ )enggunaan narkoba 6. )atofisiologi
%atu$batu bisa menyebabkab sakit perut yang akut, ginjal dan punggung. )asien merasa resah karena sakit. =erdapat kebimbangan dan pembakaran sensasi selama hajat dan kadang$ kadang pasien ada darah dalam air seni. Sakit ini juga dikenal sebagai renal #oli#.
Sakit perut dari organ ginjal renal #oli#! biasanya hadir karena sakit perut tiba$tiba mulai akut, berselang perut mulas, sakit lambung di samping tubuh, antara tulang rusuk dan hip terakhir! yang dapat menyebar ke arah ba(ah perut atau selangkangan paha. 4al ini sering dikaitkan dengan mual dan muntah$muntah. "ni insiden yang menahun sekitar 1 per 1+.+++ orang dan masa insiden *$7>. ?enal #oli#, bersama dengan haematuria, merupakan gejala klasik dari urolithiasis, yang harus dipertimbangkan sebagai diagnosa diferensial. Namun ada ketentuan lainnya yang memiliki gejala yang bisa meniru ginjal karena sakit perut urolithiasis.
Salah satu #ontohnya adalah perdarahan di dalam ginjal yang dapat menghasilkan gumpalan, sementara yang tersangkut di saluran ken#ing. @ainnya adalah kehamilan e#topi#, tetapi ini biasanya akan dapat dijelaskan oleh ultrasound imaging. )asien dengan abdominal aorti# gondok nadi dapat juga memiliki gejala yang mirip renal #oli# karena urolithiasis. )asien dengan gangguan usus akut juga hadir dengan menyerupai renal #oli#, tetapi tidak seperti dengan urolithiasis itu tidak berkaitan dengan haematuria. Selain itu, seseorang yang memakai narkoba berpretensi untuk mengidap renal #oli#. Se#ara keseluruhan, bagaimanapun, misdiagnosis sebenarnya sangat jarang.
Sebagian besar batu saluran ken#ing adalah idiopatik dan dapat bersifat simtomatik ataupun asimtomatik. =eori terbentuknya batu antara lain3
a. Teori inti matriks
=erbentuknya batu saluran ken#ing memerlukan adanya substansi organi# sebagai inti. Substansia organi# ini terutama terdiri dari mukopolisakarida dan mukoprotein : yang akan mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentuk batu.
b. Teori supersaturasi
=erjadinya kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urin seperti sistin, santin, asam urat, kalsium oksalat akan mempermudah terbentuknya batu.
c. Teori presipitasi-kristalisasi
)erubahan )4 urin akan mempengaruhi solubilitas substansi dalam urin. )ada urin yang bersifat asam akan mengendap sistin, santin, asam dan garam urat, sedangkan pada urin yang bersifat alkali akan mengendap garam$garam fosfat.
. Teori berkurangnya factor penghambat
%erkurangnya fa#tor penghambat seperti peptid fosfat, pirofosfat, polifosfat, sitrat, magnesium, asam mukopolisakarid akan mempermudah terbentuknya batu saluran ken#ing.
;. 'anifestasi Klinis
9ejala utama batu ginjal yang akut adalah kolik ginjal atau nyeri kolik. @okasi nyeri bergantung pada lokasi batu. :pabila batu ada di dalam pelvis ginjal, penyebab nyerinya adalah hidronefrosis dan nyeri ini tidak tajam, tetap, dan dirasakan di area sudut kostovertebra. :pabila batu turun ke ureter, pasien akan mengalami nyeri yang hebat, kolik, dan rasa seperti ditikam. Nyeri ini bersifat interminten dan disebabkan oleh spasme kejang! urter dan anoksia dinding ureter yang ditekan batu. Nyeri ini menyebar ke area suprapubik, genitelia eksterna, dan paha. Nyeri dapat disertai dengan mual dan muntah, serta akan mengarah kepada kelamahan. 'ary, *++-. 4al +!.
7. ABC
. )emeriksaan )enunjang a. @aboratorium
4ematuria biasanya terlihat se#ara mikroskopis, dan derajat hematuria bukan merupakan ukuran untuk memperkirakan besar batu atau kemungkinan le(atnya suatu batu. =idak adanya hematuria dapat menyokong adanya suatu obstruksi komplit, dan ketiadaan ini juga biasanya berhubungan dengan penyakit batu yang tidak aktif. )ada pemeriksaan sedimen urin, jenis kristal yang ditemukan dapat memberi petunjuk jenis batu. )emeriksaan p4 urin 7 menyokong suatu batu asam urat, sedangkan bila terjadi
peningkatan p4 EF! menyokong adanya organisme peme#ah urea seperti )roteus sp, Klebsiella sp, )seudomonas sp dan batu struvit.
b. ?adiologis
:da beberapa jenis pemeriksaan radiologis yaitu 3
1! 2oto polos abdomen
2oto polos abdomen dapat menentukan besar, ma#am dan lokasi batu radiopaGue. %atu$ batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat radiopaGue dan paling sering
dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu asam urat bersifat radiolusen. 9ambaran radioopak paling sering ditemukan pada area pelvis renal sepanjang ureter ataupun ureterovesi#al jun#tion. 9ambaran radioopak ini disebabkan karena adanya batu kalsium oksalat dan batu struvit 'gN46)B;!.
*! "ntravenous )yelogram "H)!
)ielografi intravena untuk menilai obstruksi urinaria dan men#ari etiologi kolik pielografi adalah radiografi pelvis renalis dan ureter setelah penyuntikan bahan kontras!. Seringkali batu atau benda obstruktif lainnya sudah dikeluarkan ketika pielografi, sehingga hanya ditemukan dilatasi unilateral ureter, pelvis renalis, ataupun #alyI. "H) dapat menentukan dengan tepat letak batu, terutama batu$batu yang radiolusen dan untuk melihat fungsi ginjal. Selain itu "H) dapat mendeteksi adanya batu semi opaGue ataupun batu non opaGue yang tidak dapat terlihat oleh foto polos abdomen. )ielografi retrograde melalui ureter! dilakukan pada kasus$kasus di mana "H) tidak jelas, alergi &at kontras, dan "H) tidak mungkin dilakukan., (alaupun prosedur ini tidak menyenangkan dan berkemungkinan ke#il menyebabkan infeksi atau kerusakan ureteral.
6! C= S#an
C= S#an Computeri&ed =omography! adalah tipe diagnosis sinar J yang dapat membedakan batu dari tulang atau bahan radiopaGue lain.
5S9 dilakukan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan "H), yaitu pada keadaan$keadaan 3 alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun dan pada (anita yang sedang hamil. 5S9 ginjal merupakan pen#itraan yang lebih peka untuk mendeteksi batu ginjal dan batu radiolusen daripada foto polos abdomen. Cara terbaik untuk mendeteksi %SK %atu Saluran Kemih! ialah dengan kombinasi 5S9 dan foto polos abdomen. 5S9 dapat melihat bayangan batu baik di ginjal maupun di dalam
kandung kemih dan adanya tanda$tanda obstruksi urin.
7! ?adioisotop
5ntuk mengetahui fungsi ginjal se#ara satu persatu, sekaligus adanya sumbatan pada gagal ginjal.
$ )emeriksaan diagnosti#
4asil pemeriksaan fisik antara lain 3
a. Kadang$kadang teraba ginjal yang mengalami hidronefrosis<obstruktif. b. Nyeri tekan<ketok pada pinggang.
#. %atu uretra anterior bisa di raba.
d. )ada keadaan akut paling sering ditemukan adalah kelembutan di daerah pinggul flank tenderness!, ini disebabkan oleh hidronefrosis akibat obstruksi sementara yaitu saat batu mele(ati ureter menuju kandung kemih.
)asien dengan kolik renal harus menjalani filtrasi urin untuk menemukan batu, bekuan darah, atau jaringan lainnya, sebagai penentu diagnosis. %ila perlu, ini dilakukan berminggu$minggu karena batu atau jaringan bisa menetap di kandung kemih tanpa menimbulkan gejala. )ada urin biasanya dijumpai hematuria dan kadang$kadang kristaluria.
F. Komplikasi
Dengan adanya berbagai masalah ini keluhan kolik renal tidak ditangani dengan optimal sehingga penyebabnya tidak teratasi dan hanya sembuh se#ara simptomatik, padahal penyakit batu ginjal sering berulang angka kekambuhan rata$rata F> per tahun atau kurang lebih 7>
a. :bses ginjal b. 4idronefrosis
#. 5rosepsis
d. %ahkan gagal ginjal permanen. -. )enatalaksanaan
=ips Diet ?enal Coli# 'akan makanan kaya vitamin :. 4indari makanan kaya oIalate seperti ka#ang$ka#angan, lobak, arbei, seledri, #okelat, anggur, #abe hijau, bayam, stra(berries, summer sGuash, dan teh. 'akan apel dan semangka. Kurangi jumlah makanan kaya kalsium$susu, keju, m entega, susu dan makanan lainnya.
=ujuan dasar penatalaksanaan adalah untuk menghilangkan batu, menentukan jenis batu, men#egah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi dan mengurangi obstruksi
yang terjadi.
"ndikasi pengeluaran batu saluran kemih3 1! Bbstruksi jalan kemih
*! "nfeksi
6! Nyeri menetap atau nyeri berulang$ulang
;! %atu yang agaknya menyebabkan infeksi atau obstruksi 7! %atu metaboli# yang tumbuh #epat.
a. Pengurangan nyeri
=ujuan segera dari penanganan kolik renal atau ureteral adalah untuk mengurangi nyeri sampai penyebabnya dapat dihilangkan/ morfin atau meperidin diberikan untuk men#egah syok dan sinkop akibat nyeri yang luar biasa. 'andi air hangat diarea panggul dapat bermanfaat. Cairan diberikan, ke#uali pasien mengalami muntah atau menderita gagal jantung kongestif atau kondisi lain yang memerlukan pembatasan #airan. "ni meningkatkan tekanan hidrostatik pada ruang di belakang batu sehingga mendorong pasase batu tersebut ke ba(ah. 'asukan #airan sepanjang hari mengurangi konsentrasi
kristaloid urin, mengen#erkan urin dan menjamin haluaran urin yang besar. b. Pengangkatan batu
)emeriksaan sitoskopik dan pasase kateter ureteral ke#il untuk menghilangkan batu yang menyebabkan obstruksi jika mungkin!, akan segera mengurangi tekanan$ belakang pada ginjal dan mengurangi nyeri.
:dalah prosedur noninvasive yang digunakan untuk menghan#urkan batu di kaliks ginjal. Setelah batu tersebut pe#ah menjadi bagian yang ke#il seperti pasir, sisa batu$batu tersebut dikeluarkan se#ara spontan.
d. etoe %nourologi Pengangkatan atu
'engangkat batu renal tanpa pembedahan mayor. Nefrostomi perkutan atau nefrolitotomi perkutan! dilakukan dan nefroskop dimasukkan ke traktus perkutan yang sudah dilebarkan ke dalam parenkim ginjal.
e. Ureteroskopi
'en#akup visualisasi dan aksis ureter dengan memasukkan suatu alat ureteroskop melalui sistoskop. %atu dapat dihan#urkan dengan menggunakan laser, lithotripsy elektrohidraulik atau ultrasound kemudian diangkat.
f. Pelarutan batu
"nfus #airan kemolitik misal3 agen pembuat asam dan basa! untuk melarutkan batu dapat dilakukan sebagai alternative penanganan untuk pasien kurang beresiko
terhadap terapi lain dan menolak metode lain, atau mereka yang memiliki batu yang mudah larut struvit!.
g. Pengangkatan batu
8ika batu terletak didalam ginjal, pembedahan dilakukan dengan nefrolitotomi insisi pada ginjal untuk mengangkat batu! atau nefrektomi* jika ginjal tidak berfungsi akibat infeksi atau hidronefrosis. %atu dalam piala ginjal diangkat dengan pielolitotomi * sedangkan batu pada ureter diangkat dengan ureterolitotomi dan sistotomi jika batu berada dikandung kemih. 8ika batu berada dikandung kemih/ suatu alat dapat
dimasukkan ke uretra ke dalam kandung kemih/ batu kemudian dihan#urkan oleh penjepit pada alat ini. prosedur ini disebutsistolitolapaksi.
. :suhan Kepera(atan =eoritis
)engkajian kepera(atan merupakan pengumpulan data yang berhubungan dengan pasien se#ara sistematis pada pengkajian klien dengan tergantung pada ukuran, lokasi, dan etiologi kalkulus yaitu 3
9ejala3 )ekerjaan monoton, pekerjaan dimana klien terpajan pada lingkungan bersuhu tinggi, keterbatasan aktivitas< mobilisasi sehubungan dengan kondisi
sebelumnya #ontoh penyakit tak sembuh, #edera medulla spinalis! b. Sirkulasi
=anda3 peningkatan =D< nadi nyeri, ansietas, gagal ginjal!, kulit hangat dan kemerahan.
#. liminasi
9ejala3 ri(ayat adanya< "SK kronis3 obstruksi sebelumnya kalkulus!, penurunaan haluan urine, kandung kemih penuh, rasa terbakar, dorongan berkemih, diare.
=anda3 Bliguria, hemeturia, piuria, perubahan pola berkemih. d. 'akanan< #airan
9ejala3 'ual< muntah, nyeri tekan abdomen, diet tinggi purine, kalsium oksalat, dan < fosfat, ketidak #ukupan pemasukan #airan3 tidak minum air yang #ukup.
=anda3 Diestensi abdominal3 penurunan< tak ada bising usus, muntah. e. Nyeri< kenyamanan
9ejala3
a! pisode akut nyeri berat, nyeri kolik. @okasi tergantung pada lokasi batu, #ontoh pada panggul di region sudut kostovetebrel3 dapat menyebar kapanggul, abdomen,
dan turun ke lipatan paha< genetalia.
b! Nyeri dangkal konstan menunjukan kalkulus ada dipelvis atau kalkulus ginjal. #! Nyeri dapat digambarkan sebagai akut, hebat dengan posisi atau tindakan lain. =anda3 'elindungi3 perilaku distraksi, nyeri tekan pada daerah ginjal pada palpasi. f. Keamanan
9ejala3 )enggunaan alkohol3 demam menggigil. g. )enyuluhan< pembelajaran
9ejala3 ?i(ayat kalkulus dalam keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, gout, "SK kronis. ?i(ayat penyakit usus halus, bedah abdomen sebelumnya, hiperparatiroidisme.
h. )emeriksaan )enunjang
a! 5rinalisa3 (arna mungkin kuning, #oklat gelap, berdarah/ se#ara umum menunjukkan SD', SD), Kristal sistin, asam urat, kalsium oksalat!, serpihan, mineral, bakteri, pus/ p4 mungkin asam meningkatkan sistin dan batu asam urat! atau alkalin meningkatkan magnesium, fosfat ammonium, atau batu kalium fosfat!. b! 5rine *; jam!3 kreatinin, asa urat, kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin
meningkat.
#! Kultutur urine/ mungkin menunjukkan "SK stapilo#o#us aureus, proteus, klebsiela, pseudomonas!
d! Survei biokimia3 )eningkatan kadar magnesium, kalsium, asam urat, fosfat, protein, elektrolik.
e! %5N<kreatinin serum dan urine3 :bnormal tinggi pada serum<rendah pada urine! sekunder terhadap tingginya batu obstruktif pada ginjal menyebabkan iskemia<nekrosis.
f! Kadar klorida dan biokarbonat serum3 )eningkatan kadar klorida dan penurunan bikarbonat menunjukkan terjadinya asidosis tubulus ginjal.
g! 4itung darah lengkap3 SD) meningkat menunjukkan infeksi<septi#emia. h! SD'3 %iasanya normal.
i! 4b<4t3 :bnormal bila pasien dehidrasi nerat atau polisitemia terjadi mendorong presitipasi pemadatan atau anemia, perdarahan disfungsi<gagal ginjal!.
j! 4ormon paratiroid3 'ungkin meningkat bila ada gagal ginjal. )=4 merangsang reabsorpi kalsium dari tulang meningkatkan sirkulasi serum dan kalsium urine!
k! 2oto ronsen K5%3 'enunjukkan adanya kalkuli dan<atau perubahan anatomik pada area ginjal dan sepanjang ureter.
l! "H)3 'emberikan konfirmasi #epat urolitiasis seperti penyebab nyeri abdominal atau panggul. 'enunjukkan abnormalitas pada struktur anatomik distensi ureter! dan garis bentuk kalkuli.
m! &istoureterokopi3 Hisualisasi langsung kandung kemih dan ureter dapat menunjukkan batu dan<atau afek obstruksi.
n! S#an C=3 'engidentifikasi<menggambarkan kalkuli dan massa lain/ ginjal, ureter, dan distensi kandung kemih.
o! Ultrasoun ginjal3 5ntuk menentukan perubahan obstruksi, lokasi batu. 1+. Diagnosa yang mungkin mun#ul
a. Nyeri akut! b<d peningkatan frekuensi kontraksi ureteral, taruma jaringan, edema dan iskemia seluler.
b. 9angguan eliminasi urine b<d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal dan ureter, obstruksi mekanik dan peradangan.
#. Kekurangan volume #airan resiko tinggi! b<d mual<muntah iritasi saraf abdominal dan pelvis ginjal atau kolik ureter, diuresis pas#a obstruksi.
11. "ntervensi Kepera(atan
No Diagnosa
Kepera(atan
=ujuan dan Kriteria 4asil "ntervensi
peningkatan
frekuensi kontraksi ureteral, taruma jaringan, edema dan
iskemia seluler
)ain @evel,
)ain #ontrol,
Comfort level Kriteria Hasil :
'ampu mengontrol nyeri tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, men#ari bantuan!
'elaporkan bah(a nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
'ampu mengenali nyeri skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri!
'enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
=anda vital dalam rentang normal
Pain Management
@akukan pengkajian nyeri se#ara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Bbservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
9unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
valuasi pengalaman nyeri masa lampau
valuasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
%antu pasien dan keluarga untuk men#ari dan menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pen#ahayaan dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
)ilih dan lakukan penanganan nyeri farmakologi, non farmakologi dan inter personal!
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
:jarkan tentang teknik non farmakologi
%erikan analgetik untuk mengurangi nyeri
valuasi keefektifan kontrol nyeri
=ingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
'onitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri Analgesic Administration
karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi
Cek ri(ayat alergi
)ilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu
=entukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
=entukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal
)ilih rute pemberian se#ara "H, "' untuk pengobatan nyeri se#ara teratur
'onitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
%erikan analgesik tepat (aktu terutama saat nyeri hebat
valuasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala efek samping!
* 9angguan eliminasi urine b<d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal dan ureter, obstruksi mekanik dan peradangan 5rinary elimination 5rinary Contiunen#e Kriteria 4asil 3 Kandung kemih kosong se#ara penuh
=idak ada residu urine 1++$*++ ##
"ntake #airan dalam rentang normal
%ebas dari "SK
=idak ada spasme bladder
%alan#e #airan seimbang
5rinary ?etention Care
@akukan penilaian kemih yang komprehensif
berfokus pada
inkontinensia misalnya, output urin, pola
berkemih kemih, fungsi kognitif, dan masalah ken#ing praeksisten!
'emantau penggunaan obat dengan sifat
antikolinergik atau properti alpha agonis
'emonitor efek dari obat$ obatan yang diresepkan, seperti #al#ium #hannel blo#kers dan
antikolinergik
penghapusan privasi
9unakan kekuatan sugesti dengan menjalankan air atau disiram toilet
'erangsang refleks kandung kemih dengan menerapkan dingin untuk perut, membelai tinggi batin, atau air
Sediakan (aktu yang #ukup untuk pengosongan kandung kemih 1+
menit!
9unakan spirit
(intergreen di pispot atau urinal
'enyediakan manuver Crede, yang diperlukan
9unakan double$void teknik
'asukkan kateter kemih, sesuai
:njurkan pasien <
keluarga untuk merekam output urin, sesuai
"nstruksikan #ara$#ara untuk menghindari konstipasi atau impaksi tinja
'emantau asupan dan keluaran
'emantau tingkat distensi kandung kemih dengan palpasi dan perkusi
'embantu dengan toilet se#ara berkala
'emasukkan pipa ke dalam lubang tubuh untuk sisa
'enerapkan kateterisasi intermiten
'erujuk ke spesialis kontinensia kemih
volume #airan resiko tinggi! b<d mual<muntah
iritasi saraf abdominal dan pelvis ginjal atau kolik ureter, diuresis pas#a obstruksi. 2luid balan#e 4ydration Nutritional Status 3 2ood and 2luid "ntake Kriteria Hasil :
'empertahankan urine output sesuai dengan usia dan %%, %8 urine normal, 4= normal
=ekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
=idak ada tanda tanda dehidrasi, lastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
2luid management =imbang
popok<pembalut jika diperlukan
)ertahankan #atatan intake dan output yang akurat
'onitor status
hidrasi kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik !, jika diperlukan 'onitor hasil l:b yang sesuai dengan retensi #airan %5N , 4mt , osmolalitas urin !
'onitor vital sign
'onitor masukan
makanan < #airan dan hitung intake kalori harian
Kolaborasi pemberian #airan "H
'onitor status nutrisi %erikan #airan
%erikan diuretik sesuai interuksi
%erikan #airan "H pada suhu ruangan
Dorong masukan oral %erikan penggantian nesogatrik sesuai output
Dorong keluarga
untuk membantu pasien makan
=a(arkan sna#k jus buah, buah segar !
Kolaborasi dokter jika tanda #airan berlebih
mun#ul meburuk
:tur kemungkinan tranfusi
)ersiapan untuk tranfusi
D:2=:? )5S=:K:
Djoerban. *++. uku +$ar ,lmu Penyakit alam %., $ili ,, . 8akarta3 )usat )enerbitan Departemen "lmu )enyakit Dalam 2K5".
9ale, Daniele. 1. /encana +suhan #epera0atan 1nkologi* Jakarta: Penerbit uku #eokteran. 9C.
)ri#e 0 Ailson. *++7. Patofisiologi : #onsep #linis Proses-Proses Penyakit . 8akarta3 9C. Sjamsuhidajat ?, 8ong A. *++;. uku +$ar ,lmu eah. disi *. 8akarta3 9C.
Smelt&er, Su&anne C. *++1. uku +$ar #epera0atan eikal eah ari runner 2 &uarth. disi -. 8akarta3 9C.
Ailkinson, 8udith '. *++. uku &aku iagnosis #epera0atan. disi F. 8akarta3 9C.
Nurarif .:.4. dan Kusuma. 4. *+17!. :)@"K:S" :suhan Kepera(atan %erdasarkan Diagnosa 'edis 0 N:ND: N"C$NBC. 8ogjakarta3 'edi:#tion