• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola-Pola Perancangan/ Design Patterns

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pola-Pola Perancangan/ Design Patterns"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Pola-Pola Perancangan/

Design Patterns

Observer Design Pattern

Imam Cholissodin, S.Si., M.Kom

(2)

Outline

 Introduction to Observer

 General Example

 Motivation for Using

 Example of the Problem

 Aspects of Observer Design

 Generalized Structure

 Two Ways to Implement Updates

 General Implementation

 Benefits of the Observer Pattern

(3)

Introduction to Observer

A Gang of Four (GoF) design pattern, salah satu pola yang dibahas dalam Desain Pattern : Elements of Reusable

Object-Oriented Software by Erich Gamma, Richard Helm, Ralph

Johnson, and John Vlissides.

• Observer mendefinisikan kebergantungan antar objek dalam bentuk one-to-many atau many-to-many.

• Ketika kondisi suatu objek mengalami perubahan, maka semua objek lain yang bergantung pada objek tersebut akan diperbarui secara otomatis.

• Digunakan untuk penanganan event (event handling) di mana diperlukan konsistensi antara objek, misalnya Swing Framework untuk pengembangan GUI.

(4)

General Example

 Misalkan Anda memiliki beberapa data yang dapat ditampilkan dalam tabel, grafik batang atau pie chart.

 Perubahan data yang mendasari harus

tercermin/tergambar dalam semua tiga tampilan

tersebut.

 Di sinilah Observer Desain Pattern digunakan (sangat berguna).

(5)

Motivation for Using

• Diperlukan untuk memelihara konsistensi antara obyek terkait ketika suatu sistem berisi kumpulan kelas yang saling bekerja sama.

• Konsistensi ini tidak boleh dilakukan melalui kelas yang berhubungan sangat erat karena ini mengurangi usabilitas/penggunaan kembali dari kelas-kelas erat yang telah digabungkan.

• Kebutuhan yang terukur. Di sini harus ada batasan yang jelas terkait dengan jumlah objek yang bergantung pada satu atau lebih dengan obyek lainnya.

(6)

Example of the Problem:

• Misalkan anda meng-coding sebuah aplikasi di mana stasiun cuaca (weather station) meng-update tiga obyek, yang satu menampilan kondisi saat ini (current conditions,), yang satunya lagi menghitung data secara statistik dari waktu ke waktu (up to date), dan satu lainnya yang membuat prakiraan (forecast).

• Berikut ini adalah contoh pendekatan yang cukup jelas/ The Obvious Approach : public class WeatherData {

[declarations and getters/setters diabaikan/dihilangkan] public void measurements changed(){

float temp = getTemperature(); float humidity = getHumidity(); float pressure = getPressure();

currentConditionsDisplay.update(temp, humidity, pressure); statisticsDisplay.update(temp, humidity, pressure);

forecastDisplay.update(temp, humidity, pressure); }

}

(7)

Problems With The Obvious Approach

public void measurementsChanged(){ float temp = getTemperature(); float humidity = getHumidity(); float pressure = getPressure();

currentConditionsDisplay.update(temp, humidity, pressure);

statisticsDisplay.update(temp, humidity, pressure);

forecastDisplay.update(temp, humidity, pressure); }

Problems base/ Permasalahan :

• Bagian program yang cenderung berubah dijadikan satu dengan bagian program yang tidak mungkin berubah.

• update() panggilan yang dikodekan untuk objek nyata, bukan type.

• Perlu mengubah koding program jika pelanggannya (subscribers) berubah.

(8)

Three Major Aspects of Observer

1. The Subject, yang merupakan objek yang diamati.

2. The Observer, yang mengamati Subyek.

3. Hubungan antara 1 dan 2 :

 Melampirkan (attach) / melepaskan (detach) atau Berlangganan

(subscribe) / tidak berlangganan (unsubscribe) .

(9)
(10)

Generalized Structure (cont.)

• Subject

Interface untuk ConcreteSubjects

▫ Membutuhkan implementasi untuk menyediakan setidaknya metode

berikut :

 subscribe / attach.  unsubscribe / detach.

notify untuk semua observer dariperubahan kondisi yang ada.

ConcreteSubject

Mengimplementasikan antarmuka Subyek (Subject interface).

▫ Mengelola referensi (references) baik langsung atau tidak langsung

dengan satu atau lebih ConcreteObservers.

▫ Terus melacak keadaannya (state) sendiri.

▫ Ketika terjadi perubahan keadaan (state), maka state tersebut akan

mengirimkan pemberitahuan (notification) kepada semua Observers dengan memanggil (call) metode update() mereka.

(11)

Generalized Structure (cont.)

 Observer

Interface untuk ConcreteObserver objects

 Membutuhkan suatu update method

 ConcreteObserver

Ini adalah objek yang sebenarnya (actual object) yang mengamati

keadaan (state) ConcreteSubject tersebut.

State yang dikelola harus selalu konsisten dengan keadaan

Subject-nya.

(12)
(13)

Two Ways to Implement Updates

The Push Model

▫ Subject mengirimkan semua informasi yang diperlukan terkait apapun perubahan yang terjadi kepada semua Observers.

▫ memberi (pushes) informasi kepada Observer sebagai parameter dengan metode update().

▫ Membutuhkan asumsi tentang apa yang Observers perlu tahu.

▫ Mungkin perlu untuk memberikan ijin berlangganan (subscription) untuk perubahan yang relevan saja, tetapi ini akan menambah kompleksitas dari progam.

The Pull Model

▫ Subject mengirimkan indikasi kepada Observer bahwa perubahan telah terjadi.

Observers menggunakan public methods dari Subject untuk melakukan query

information yang mereka inginkan.

▫ Hal ini terserah dari Observer untuk menarik semua informasi yang diperlukan dari Subject dalam rangka untuk memberikan efek perubahan yang relevan.

▫ Subject membutuhkan beberapa asumsi tentang apa saja yang ingin diketahui oleh Observers.

(14)

General Implementation

 Subjects dapat melacak Observers melalui ArrayLists atau struktur data lainnya.

 Observers dapat melacak beberapa Subjects dan mendapatkan data yang berbeda dari masing-masing.

 Pull model menggunakan metode pembaruan yang mengambil referensi ke Subjects sebagai parameter.

 Subjects harus memicu (men-trigger) metode update ketika state-nya berubah.

(15)

General Implementation

Metode yang mengubah keadaan (state) dengan memanggil (call) metode stateChanged() : public void notifyObservers(){

for(Observer o: observers) o.update();

}

public void stateChanged(){

// do other things / melakukan hal-hal yang lainnya notifyObservers();

// do whatever else still needs doing / melakukan apa saja yang masih perlu dilakukan. }

public void setMeasurements(arguments….) {

// set instance variables first / mengatur variabel tingkat pertama stateChanged();

(16)

Simple Example: Swing Button With Listeners

 Swing JButtons adalah Subjects; Listeners adalah Observers

 JButton extends AbstractButton, suatu abstract class yang memerlukan methods to add and remove listeners, serta beberapa types of notify() methods.

 ActionListener mengharuskan pelaksana program (implementers) memiliki metode actionPerformed() (update()).

 Dapat menambahkan sebanyak listeners yang anda ingin terhadap JButton, selama mereka mengimplementasikan ActionListener.

(17)

Familiar Example: Swing Button With Listeners

public class SwingObserverExample{

Jframe frame; [stuff omitted]

public void go() {

frame = new JFrame();

JButton button = new JButton("Should I do it?"); button.addActionListener(new AngelListener()); button.addActionListener(new DevilListener());

frame.getContentPane().add(BorderLayout.CENTER, button); [frame property code omitted]

}

// using inner classes in this very simple example

class AngelListener implements ActionListener {

public void actionPerformed(ActionEvent event) { System.out.println("Don't do it");

} }

class DevilListener implements ActionListener {

public void actionPerformed(ActionEvent event) { System.out.println("Come on, do it!");

} }

}

When we click the button, both listeners are notified and take action.

(18)

Implementation in Java

 Java telah built-in untuk mendukung konsep Observer.

java.util.Observable class dapat di-extended oleh Subject.

java.util.Observer interface dapat diimplementasikan oleh

(19)
(20)

Methods in java.util.Observable

 Observable()

 Membuat Observable object(Subject) tanpa melakukan inisialisasi

Observers.

setChanged()

Mengindikasikan bahwa suatu Subject telah berubah dalam beberapa

cara.

hasChanged()

Returns True jika metode setChanged() sudah dipanggil kembali

(recently) daripada metode clearChanged(). Returns False jika sebaliknya.

 clearChanged()

 Menunjukkan bahwa objek ini telah melakukan pemberitahuan kepada

semua observers terhadap perubahan-perubahan terbaru. Hal ini akan dilakukan call secara otomatis oleh metode notifyObservers().

countObservers()

(21)

Methods in java.util.Observable (cont.)

 addObserver(Observer o)

Menambahkan Observer object dikirimkan ke daftar Observers

untuk disimpan oleh Subject.

 deleteObserver(Observer o) / deleteObservers()

Menghapus Observer object yang dilalui atau semua Observer

object dari masing-masing daftar Observers yang disimpan oleh Subject.

(22)

Methods in java.util.Observable (cont.)

 notifyObservers(Object arg) / notifyObservers()

Jika suatu Subject telah berubah, metode ini memberitahu semua

Observers dan kemudian memanggil metode clearChanged(). Ketika diberikan suatu arg sebagai parameter dalam pemanggilan fungsi, Observer dapat mengetahui mana saja atribut Subject yang telah berubah, jika sebaliknya Observer bisa diberikan notifikasi tanpa menentukan arg-nya.

(23)

Methods in java.util.Observer

 update(Observable o, Object arg)

Dipanggil (called) ketika Subject telah berubah. o adalah Subject

yang dimaksud/ bersangkutan, dan arg adalah argumen yang dapat dikirimkan untuk memberitahu Observer mana saja yang atribut Subject-nya telah berubah.

(24)

Limitations of Built-In Implementation

 Observable is a class, not an interface

Tidak dapat menambahkan perilaku (behavior ) ke kelas nyata

yang subclass-nya memiliki suatu perilaku yang lain dan berbeda.

 Karena tidak ada Observable interface, Anda tidak dapat

membuat implementasi yang bekerja dengan Observer tetapi tidak termasuk subclass yang Observable.

 Tidak dapat menulis/membentuk kelas lain yang memiliki suatu Observable (kelas yang dapat diamati) karena setChanged() yang ada bersifat protected.

(25)
(26)

Benefits of the Observer Pattern

• Penghubung antara Subject dan Observer Objects.

• Banyak Observers dapat ditambahkan ke Subject tanpa harus memodifikasi Subject.

• Menggunakan kembali Subject tanpa perlu menggunakan kembali siapapun Observers mereka sebelumnya. Hal sebaliknya juga berlaku.

• Subject mampu melacak daftar dari Observers.

• Subject tidak perlu mengetahui kelas konkret Observers-nya, tetapi cukup hanya dengan mengimplementasikan masing-masing antarmuka Observer (Observer interface).

(27)

Trouble Spots

• Harus memberikan banyak notifikasi jika Observers memperbarui

klien/ pelanggan mereka sendiri atau jika mereka juga membuat perubahan terhadap Subject-nya.

• Mengulangi pemberitahuan bila terjadi perubahan secara

berurutan/ beruntun.

"Menggantung di referensi“/ “Dangling references” untuk Subjects

atau Observers ketika salah satu jenis/tipenya dihapus secara manual dalam non-garbage collected environments. Maka diharuskan perlu memberitahu Observers ketika Subjects tersebut dihapus, dan sebaliknya.

• keadaan subjek (Subject state) harus konsisten (self-consistent)

sebelum memanggil (calling) notify(), terutama yang

menggunakan Pull Model.

Harus berhati-hati untuk tidak melakukan push irrelevant

information pada observers dengan Push Model.

• Jika update() gagal, Observer tidak bisa mengetahui apakah

(28)

Terima kasih

Imam Cholissodin, S.Si., M.Kom

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara dengan Komandan Banser Satkoryon Pucanglaban, Sahabat Miftahul Huda, Pukul 15.00 WIB, Hari Senin 15 Januari 2018 , di Rumah Sahabat Syaiful Kahfi selaku Ketua

Penelitian ini berlandaskan p pada permasalahan yang ada di sekolah o dasar, siswa masih kurang dalam pembelajaran permainan rounders. Berdasarkan h hasil penelitian

[r]

Jalan Dusun Cubang Menuju Pura Timbul Jalan Banjar Sakti Menuju Pantai Gamat Jalan Produksi Dusun Biaung Desa Ped (Lanjutan) Jalan Produksi Desa Pejukutan.. Jalan Lingkungan Pura

Contohnya adalah model persediaan; (b) model probabilistik, yaitu model yang menyangkut distribusi probabilistik dari input atau proses dan menghasilkan suatu

(6) Audit investigatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, merupakan audit dengan tujuan khusus yang untuk membuktikan dugaan penyimpangan dalam bentuk

Himpunan Peraturan Daerah Tahun 2014 128 Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Seluas ± 10.878 (sepuluh ribu delapan ratus tujuh puluh delapan) Hektar dan Penunjukan Bukan

Perubahan pengelola DTW Tanah Lot dari pihak swasta menjadi tiga pihak telah memberikan dampak secara langsung dan tidak langsung yang dapat dirasakan oleh masyarakat Desa