• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENGIKUTI PROGRAM TAMAN PENITIPAN ANAK (DAY CARE) BAGI ANAK USIA DINI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENGIKUTI PROGRAM TAMAN PENITIPAN ANAK (DAY CARE) BAGI ANAK USIA DINI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIvASI ORANG TUA DALAM MENGIKUTI PROGRAM

TAMAN PENITIPAN ANAK (DAY CARE) BAGI ANAK USIA DINI

Dede Yudi

Dosen PG-PAUD FKIP Unv. Muhammadyah Magelang

Abstract

TPA (Day Care) is a vehicle for educational services and fostering the welfare of children who serve as surrogate families for a period of time for parents unable or do not have enough time in educating and raising children because of work or other

reasons. In the current era, a woman does not only deal with private or domestic sphere, but also the public sphere also he should be doing. It is a trend in urban areas. Due to the demanding needs of both to seek knowledge, seek income, or as a form of self-actualization, then they were expected to be more intelligent memenej various things that can be run both roles

proportionally and professionally.

Activities outside the parent is not a barrier to provide a complete service for children, therefore the presence of TPA (Day Care) felt very useful for parents, so that this phenomenon is becoming a trend. Besides the concerns of parents with children

left at home by a baby sitter, given the recent flare once the parents of children abused by caregivers themselves. So even an accomplice, for parents who are well educated, they are worried to leave him with them, for the care and nurturing of children

must necessarily who understand child development.

The presence of TPA is legal there. In the education system in Indonesia, the presence of TPA has a clear legal basis in the 1945 Child Protection Act No. 23 of 2002, as well as the National Education Law No. 20 of 2003. TPA is one form

of early childhood education in non-formal channels.

Keywords: Early Childhood Education, Islamic Education.

A. PENDAHULUAN

Secara de facto dan de yure, sudah 66 tahun,

negara yang berjuluk Zamrud Khatulstwa n merdeka. Selama tu pula bu pertw n mengs kemerdekaannya dengan pembangunan d berbaga bdang. Jka dtnjau dar seg usa, maka sudah masuk pada kategor dewasa akhr. Namun, kualtas sumber daya manusanya hngga kn tdak mencermnkan kematangan usanya. Berdasarkan data dar UNDP yang drls pada tanggal 27 November 2008, poss kualtas sumber daya manusa (Human Development Index) Indonesa mash menempat rangkng ke 108 dar 177 negara. D Asa Tenggara kta mash kalah dengan negara tetangga sepert ; Sngapura (25), Malaysa (61), Thaland (73), Flpna (84). Kta boleh saja berbangga sebaga predkat Negara dengan penduduk terbanyak ke 4 d duna, sektar 240 juta jwa, sesudah Republk Rakyat Chna (RRC), Inda dan Amerka Serkat (CIA World Factbook : 2004). Namun kualtas sumber daya manusanya mash jauh tertnggal. Irons memang.

Terdapat tga komponen utama yang menentukan kualtas sumber daya manusa, dantaranya adalah sektor penddkan. Salah satu landasan yurds yang mengatur persoalan penddkan d Indonesa adalah

Undang-undang Sstem Penddkan Nasonal No 20 Tahun 2003 (UU Ssdknas). Sebagamana termaktub dalam UU Ssdknas No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 1, pendidikan didefinisikan sebagai berikut :

Penddkan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta ddk secara aktf mengembangkan potens drnya untuk memlk kekuatan sprtual keagamaan, pengendalan dr, keprbadan, kecerdasan, akhlak mula, serta keteramplan yang dperlukan drnya, masayarakat, bangsa dan negara.

Oleh karenanya, sapa pun meyakn dan menyadar sepenuhnya bahwa melalu penddkan nlah kualtas sumber daya manusa Indonesa bsa dtngkatkan. D sampng tu, terdapat 3 jalur penddkan d Indonesa. Hal n sebagamana datur dalam UU Ssdknas BAB VI Pasal 13 Ayat 1, yang berbuny :“Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”.

In artnya tdak ada jalur yang superor terhadap jalur yang lan. Dengan kata lan, penddkan melalu

(2)

ketga jalur n mest berjalan selaras, sembang, berrngan dan seluruh stakeholders berkewajban

mengoptmalkan peranannya masng-masng. Salah satu cakupan penddkan non formal adalah penddkan anak usa dn. Hal n sebagamana termaktub dalam UU Ssdknas No 20 Tahun 2003 Pasal 26 Ayat 3, dengan redaks sebaga berkut :

Penddkan nonformal melput penddkan kecakapan hdup, penddkan anak usa dn, penddkan kepemudaan, penddkan pemberdayaan perempuan, penddkan keaksaraan, penddkan keteramplan dan pelathan kerja, penddkan kesetaraan, serta penddkan lan yang dtujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta ddk.

Penddkan bag anak usa dn sangat pentng dlakukan, sebab penddkan merupakan dasar bag pembentukan keprbadan manusa secara utuh, yatu dtanda dengan karakter, bud pekert luhur, panda, dan terampl. Hal n sepert banyak dnyatakan oleh para ahl penddkan anak, bahwa pnedkan yang dberkan pada anak usa d bawah 6 tahun, bahkan sejak mash dalam kandungan adalah pentng sekal. Seberapa pentngnya penddkan bag anak usa dn djelaskan pada hasl peneltan yang drls oleh Drektorat PAUD (2004:19) berkut n :

Pada tahun pertama kehdupannya, anak mengalam pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan pada tahun-tahun pertama sangat pentng dan menentukan kualtas anak d masa depan. Selama tahun-tahun pertama, otak bay berkembang pesat. Kepesatan perkembangan tu karena otak bay menghaslkan bertrlyun-trlyun sambungan antara sel otak yang banyaknya melebh kebutuhan. Sambungan n akan semakn kuat apabla serng dgunakan. Sebalknya, akan semakn melemah dan akhrnya musnah apabla jarang atau tdak pernah dgunakan. (Drektorat PAUD, 2004:19)

Hasl peneltan lan menyebutkan bahwa : …apabla anak jarang dsentuh, perkembangan otaknya 20%-30% lebh kecl dar ukuran normal anak seusanya. Selan tu, perkembangan ntelektual anak usa 4 tahun telah mencapa 50%, pada usa 8 tahun 80% dan pada saat mencapa usa sektar 18 tahun perkembangannya telah mencapa 100%. In berart perkembangan yang terjad pada rentang usa 4 tahun pertama sama besar dengan yang terjad pada

rentang usa 5 tahun hngga 18 tahun atau yang terjad selama 14 tahun”. (Drektorat PAUD, 2004:20).

Penddkan anak usa dn drancang agar anak dapat belajar dalam keadaan suasana hat yang menyenangkan dengan menyedakan kesempatan-kesempatan pada anak untuk menemukan pengetahuan dan benar-benar dgunakan melalu berman. Berman dengan bahan-bahan, orang dewasa dan anak lannya secara terus menerus atau dengan kata lan anak selalu bernteraks langsung dengan dunanya. Bukan berman yang asal berman, tdak ada control atau tdak ada pengawasan.

Demkan pesat dan pentngnya perkembangan yang terjad pada masa awal kehdupan anak sehngga masa awal n merupakan masa emas atau yang lebh dkenal dengan sebutan golden age. Masa n

hanya terjad satu kal dalam kehdupan manusa dan tdak dapat dtangguhkan pada perode berkutnya. Inlah yang menyebabkan masa anak sangat pentng dalam kehdupan manusa. Karena tu anak harus dpersapkan dengan cara dbna dan dkembangkan agar berkembang secara optmal.

Berdasarkan hasl pendataan ( Indonesia-Educational Statistics In Brief 2001/2002;Balitbang Depdiknas), jumlah anak 0-6 tahun d Indonesa

yang telah mendapatkan pelayanan penddkan baru sektar 27,35% atau sektar 7.159.200 anak. Mash terdapat sektar 19.013.563 atau sektar 72,65% yang belum mendapatkan layanan penddkan.

Dar keseluruhan jumlah anak usa 0-6 tahun yang mendapatkan layanan, jumlah terbesar berada d sekolah dasar,

…..yatu sebesar 2.641.262 anak (10%), berkutnya melalu program Bna Keluarga Balta (BKB) sebesar 2.526.205 anak (9,6%). Taman Kanak-kanak (TK) sebesar 1.749.722 anak (6,7%), Raudhatul Atfal (RA) sebesar 378.049 anak (1,4%), Kelompok Berman sebesar 36.649 anak (0,1%) dan melalu Taman Pentpan Anak (TPA) sebesar 15.308 anak (0,06%). Untuk dketahu, program BKB berbeda dengan program lannya, dmana program n tdak memberkan pelayanan langsung kepada anak melankan kepada orang tua atau pengasuhnya. (BKB (BKKBN 2000/2001), TK dan RA (Depdknas 2001/2002, Dt. PAUD 2001/2002).

Mash banyaknya jumlah anak usa dn yang belum mendapatkan layanan penddkan n dsebabkan mash terbatasnya jumlah lembaga yang memberkan layanan penddkan anak usa dn,

(3)

belum lag sebaran lokas lemabga yang terkonsentras d perkotaan. Sementara tu berdasarkan data Bro Pusat Statstk, 60% anak usa 0-6 tahun tnggal d pedesaan.

Salah satu pelayanan penddkan anak usa dn adalah Taman Pentpan Anak. Sebagamana termaktub dalam pasal 28, djelaskan bahwa Taman Pentpan Anak merupakan salah satu bentuk penddkan anak usa dn pada jalur non formal. Adapun redaks pasal 18 UU Ssdknas adalah sebaga berkut : “Penddkan anak usa dn pada jalur penddkan non formal berbentuk Kelompok Berman (KB), Taman Pentpan Anak( TPA), atau bentuk lan yang sederajat”.

Data sementara Lembaga Pentpan Anak tercatat 778 lembaga (Depsos RI tahun 2000) dan sekarang dperkrakan 1.100 lembaga yang tersebar d bu kota provns, kabupaten maupun kecamatan. Lembaga n berada d lngkungan perumahan, perkantoran, pabrk areal pasar dan perkebunan. (Seklas Taman Pentpan Anak, Drektorat PAUD , 2004). Menjamurnya Taman Pentpan Anak juga terjad d Kota Bandung. Dan anmo masyarakat untuk memanfaatkan keberadaan Taman Pentpan Anak makn tngg. Hal n dsnyalr salah satu dantaranya karena, banyaknya para orang tua, utamanya bu yang berperan ganda dan memlk keterbatasan waktu dalam mengasuh dan membmbng anaknya secara full. D tengah persangan duna kerja yang semakn ketat, orang tua dtuntut untuk dapat professonal d dua tempat sekalgus. Rumah dan kantor. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, banyak dar mereka yang memanfaatkan jasa pentpan anak.

Dengan melhat gejala sosal datas, maka semakn dmnatnya Taman Pentpan Anak, merupakan kenscayaan. Hal n tentunya, tak terlepas dar motvas atau dorongan orang tua untuk memberkan layanan penddkan bag anaknya tetap terlaksana, mesk waktu yang mereka mlk terbatas, sementara tuntutan peran harus tetap djalankan.

Konds serupa ternyata dtemukan d salah satu Taman Pentpan Anak yang ada d Kota Bandung yatu Day Care Muslmah Center Darut Tauhd Bandung. Banyak sekal santr karya (sebutan bag karyawan Daarut Tauhd), bu muda, bu kantoran, atau mahassw yang sudah menkah, khususnya yang tnggal d sektar Pesantren Daarut Tauhd, dan mereka mempunya anak usa dn. Mereka mentpkan anak mereka yang berusa dn d Day care n.

Pada awal ddrkannya Day Care Muslmah Center n, hanya dtujukan bag karyawan MQ Corporaton, santr Daarut Tauhd, atau pun jamaah

Daarut Tauhd yang sudah berkeluarga, namun memlk keterbatasan dalam melayan kebutuhan anak-anak mereka yang mash berusa dn, sementara peran mereka yang lan harus tetap djalan. Oleh karenanya, begtu Daycare n ada, langsung dgandrung oleh orang tua yang memlk anak usa dn. Namun serng berjalannya waktu, berdasarkan nformas dar mulut ke mulut, maka banyak pula orang tua – selan kelompok yang dsebutkan datas - yang mentpkan anaknya d Day Care n.

Berttk tolak dar konds datas, maka penuls tertark untuk menelt lebh jauh tentang Layanan Taman Pentpan Anak (TPA) Bag Anak Usa Dn d Day Care Muslmah Center Daarut Tauhd Bandung.

B. KONSEP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

1. Pengertian Anak Usia Dini

Anak usa dn adalah kelompok manusa yang berusa 0-6 tahun ( d Indonesa berdasarkan UU SPN No 20 Tahun 2003). Adapun berdasarkan pakar penddkan anak usa dn, yatu kelompok manusa yang berusa 0-8 tahun (Essa, 1996 dalam Ded Supryad, 2003). Kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersfat unk. Artnya memlk pola pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pkr, daya cpta, kecerdasan emos, kecerdasan sprtual), sosoemosonal (skap dan perlaku serta agama), bahasa dan komunkas yang khusus sesua dengan tngkat pertumbuhan dan perkembangan yang sedang dlalu oleh anak tersebut.

Selan memlk pola pertumbuhan dan perkembangan yang unk, anak usa dn adalah ndvdu yang sedang mengalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dkatakan sebaga lompatan perkembangan. Karena tulah maka anak usa dn dkatakan sebaga golden age (usa emas),

yatu usa yang sangat berharga dbandng usa-usa selanjutnya. Usa tersebut merupakan fase kehdupan yang unk. Mara Motessor (dalam Ernawulan, 1999) berpendapat bahwa anak usa 0-6 tahun sebaga perode senstf atau masa peka, yatu suatu perode dmana suatu fungs tertentu perlu drangsang, darahkan sehngga tdak terhambat perkembangannya. Msalnya masa peka untuk berbcara, apabla pada perode

(4)

n terlewatkan maka anak akan mengalam kesukaran dalam kemampuan berbahasa untuk perode selanjutnya.

2. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

Penddkan Anak Usa Dn (PAUD) sesungguhnya adalah pembasaan hdup dan belajar, penngkatan tumbuh kembang secara fisik dan emosional yang merupakan dasar bagi penddkan sepanjang hayat.

PAUD adalah penddkan yang dtujukan bag anak-anak usa prasekolah dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan potens-potensnya sejak dn sehngga mereka dapat berkembang secara wajar sebaga anak. Sedang secara akademk, PAUD adalah suatu bagan kajan yang mempelajar cara-cara efektf dalam membantu anak usa dn agar tumbuh dan berkembang sesua dengan tngkat perkembangannya. (Dunn & Kontos, 1997 dalam Kantz, 1987).

Hal-hal yang terkat dengan penyelenggaraan PAUD datur dalam UU SPN No. 20 Tahun 2003 Pasal 28 yang snya antara lan :

1. Penddkan Anak Usa Dn dselenggarakan sebelum jenjang penddkan dasar.

2. Penddkan Anak Usa Dn dapat dselenggarakan melalu jalur penddkan formal, nonformal, dan /atau nformal. 3. Penddkan Anak Usa Dn pada jalur

penddkan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lan yang sederajat.

4. Penddkan Anak Usa Dn pada jalur penddkan nonformal berbentuk kelompok berman (KB), taman pentpan anak (TPA), atau bentuk lan yang sederajat.

5. Penddkan Anak Usa Dn pada jalur penddkan nformal berbentuk penddkan keluarga atau penddkan yang dselenggaraan oleh lngkungan.

3. Perkembangan Anak Usia Dini

Papala (1995), seorang ahl perkembangan manusa dalam bukunya Human Development,

mengatakan bahwa anak berkembang dengan cara berman. Duna anak adalah duna berman. Dengan berman anak-anak menggunakan otot-otot tubuhnya, menstmulas ndera-ndera tubuhnya, mengeskploras duna sektarnya, menemukan sepert apa lngkungan yang a tnggal dan menemukan sepert apa dr mereka sendr. Dengan berman anak-anak menemukan dan mempelajar hal-hal atau keahlan baru

dan belajar kapan harus menggunakan keahlan tersebut, serta memutuskan apa yang menjadi kebutuhannya. Lewat bermain, fisik anak akan terlath, kemampuan kogntf dan kemampuan bernteraks dengan orang lan akan berkembang.

Dengan memaham perkembangan anak, orang tua, penddk, guru, dan para pengasuh akan dapat melhat perkembangan psks dan kebutuhan anak. Sebalknya, kesalahpahaman antara orang tua, penddk, guru, atau pengasuh dengan anak terjad, apabla tahap dan tugas perkembangan anak tdak dpaham.

Menurut Snggh Gunarsa (1982:49) beberapa cr perkembangan pada masa anak-anak adalah dtanda dengan adanya perkembangan motork. Beberapa keteramplan motork yang perlu dlath dalam hal n adalah keteramplan koordnas anggota gerak sepert tubuh (untuk berjalan, berlar, melompat), keteramplan tangan (untuk makan, mand, berpakaan, dll). Perkembangan bahasa dan berpkr, dtanda dengan anak banyak bertanya. Perkembangan sosal dtanda dengan duna pergaulan anak menjad bertambah luas.

Hurlock (dalam Istwdayant dan Soedjarwo, 1980 : 109) para ahl pskolog menggunakan beberapa sebutan yang berbeda untuk mengurakan cr-cr awal masa kanak-kanak sepert (1) usa kelompok, dsebut demkan karena anak pada masa n mula mempelajar dasar-dasar perlaku sosal sebaga persapan bag kehdupan sosal ketka anak mula masuk kelompok berman, (2) usa bertanya, sebuah label yang menunjukkan bahwa anak ngn mengetahu segala hal mengena lngkungannya dan salah satu cara yang umum untuk mengetahu lebh banyak hal adalah bertanya, (3) usa menru, cr yang palng menonjol pada masa n adalah menru pembcaraan dan tndakan orang lan, (4) usa kreatf, dbandngkan dengan masa-masa lan dalam kehdupannya, anak pada masa-masa usia ini lebih mudah menunjukkan kreatifitas dalam berman, karena tu ahl pskolog juga menamakan perode n sebaga usa kreatf.

Sedangkan Mara Montessor (dalam Soegeng Santoso, 2003 : 16) seorang tokoh novas penddkan d Eropa pada abad 20 memlk pemkran dan metode penddkan yang popular d duna. Ia memperhatkan penddkan karena pendidikan adalah pemberian aktifitas kepada anak yang mengarah pada pembentukan dspln dr, kemandran, dan pengarahan dr.

(5)

Montessor menganggap bahwa penddkan adalah suatu upaya membantu perkembangan anak secara menyeluruh dan bukan sekedar mengajar. Manusa berkembang melalu nteraks dengan lngkungannya. Menurut Montessor, secara bawaan anak sudah memlk suatu pola perkembangan psks. Pola psks n tdak merupakan embro sprtual yang akan mengarahkan perkembangan psks anak. Pola perkembangan psks anak n tdak teramat pada saat lahr, namun akan terungkap melalu proses perkembangan yang djalan anak. Selan dar tu, anak juga memlk motf yang kuat ke arah pembentukkan sendr jwanya (self-construction), dengan dorongan n anak

secara spontan berupaya mengembangkan dan mebentuk drnya melalu pemahaman terhadap lngkungan.

4. Karakteristik Anak Usia Dini

Setap anak memlk karakterstk yang berbeda, hal n tergantung pada tngkat pertumbuhan dan perkembangannya. Secara lebh rnc karakterstk anak usa dn dapat durakan sebaga berkut :

a. Usa 0-1 tahun

Pada masa bayi perkembangan fisik mengalam kecepatan yang luar basa, palng cepat dbandng usa selanjutnya. Berbaga kemampuan dan keteramplan dasar dpelajar anak usa dn. Beberapa karakterstknya antara lan :

1. Mempelajar keteramplan motork mula dar bergulng, merangkak, duduk, berdr dan berjalan.

2. Mempelajar keteramplan menggu-nakan panca ndera sepert melhat atau mengamat, meraba, mendengar, mencum, dan mengecap dengan memasukan setap benda ke mulut. 3. Mempelajar komunkas secara sosal. b. Usa 2-3 tahun

Anak pada usa n memlk beberapa kesamaan karakterstk dengan masa sebelumnya. Secara fisik anak masih mengalam pertumbuhan yang pesat. Beberapa karakterstk khusus yang dlalu anak usa 2-3 tahun antara lan :

1. Anak sangat aktf mengeksploras benda-benda yang ada d sektarnya. Ia memlk kekuatan observas yang tajam dan kengnan belajar yang luar basa. 2. Anak mula mengembangkan

kemampuan berbahasa. Dawal dengan

berceloteh, kemudan satu-dua kata dan kalmat yang belum jelas maknanya. 3. Anak mula mengembangkan emos.

Perkembangan emos anak ddasarkan pada bagamana lngkungan mem-perlakukan da. Sebab emos bukan dtentukan oleh bawaan, namun lebh banyak pada lngkungan.

c. Usa 4-6 tahun

Anak usa 4-6 tahun memlk karakterstk antara lan :

1. Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktf melakukan berbaga kegatan. Hal tu bermanfaat untuk pengembangan otot-otot halus maupun kasar.

2. Perkembangan bahasa juga semakn bak. Anak sudah mampu memaham pembcaraan orang lan dan mampu mengungkapkan pkrannya dalam batas-batas tertentu.

3. Perkembangan kogntf (daya pkr) sangat pesat, dtunjukkan dengan rasa ngn tahu yang luar basa terhadap lngkungan sektar. Hal tu terlhat dar serngnya anak menanyakan segala sesuatu yang dlhat.

5. Karakteristik Program Pendidikan Anak Usia Dini

Karakterstk program PAUD terdr dar ; a. Vs Program PAUD, b. Ms Program PAUD, c. Prnsp Pelaksanaan Program PAUD, d. Pendekatan Program PAUD, dan 5. Mater Dasar Program PAUD.

a. Vs Program PAUD

Program-program PAUD yang dselenggarakan pada dasarnya memlk vs terwujudnya anak usa dn yang sehat, cerdas, cera berbud pekert luhur, serta memiliki kesiapan baik fisik maupun mental dalam memasuk penddkan dan kehdupan selanjutnya.

b. Ms Program PAUD

Ms dar penyelenggaraan program PAUD adalah mengupayakan layanan penddkan bag seluruh anak Indonesa, tanpa terkecual dalam rangka membentuk manusa Indonesa seutuhnya yatu nsan yang berma, bertaqwa, dspln, mandr, kreatf, novatf, memlk kesetakawanan sosal yang tngg, berorentas masa depan, serta mempunya kesadaran ber-masyarakat, berbangsa, dan bernegara.

(6)

c. Prnsp Penyelenggaraan PAUD

Dalam program-program PAUD haruslah terjad pemenuhan berbaga macam kebutuhan anak, mula dar kesehatan, nutrs, dan stmulas penddkan, juga harus dapat memberdayakan lngkungan masyarakat dmana anak tu tnggal. Prnsp pelaksanaan program PAUD harus mengacu pada prnsp umum yang terkandung dalam Konves Hak Anak, yatu :

1. Nondskrmnas, yatu semua anak dapat mengenyam penddkan pada usa dn tanpa membedakan suku bangsa, jens kelamn, bahasa, agama, tngkat sosal, serta kebutuhan khusus setap anak.

2. Dlakukan dem kebakan yang terbak untuk anak (the best interest of the child),

bentuk pengajaran, kurkulum yang dberkan harus dsesuakan dengan tngkat perkembangan kogntf, emosonal, konteks sosal budaya dmana anak-anak hdup.

3. Mengaku adanya hak hdup, kelangsungan hdup dan perkembangan yang sudah melekat pada anak.

4. Penghargaan terhadap pendapat anak (respect for the view of the child), pendapat

anak terutama yang menyangkut kehdupannya perlu mendapatkan perhatan dan tanggapan.

Prnsp pelaksanaan program PAUD harus sejalan dengan prnsp pelaksanaan keseluruhan proses penddkan, sepert yang dkemukakan oleh oleh Bredekamp dan Coople (1997) dalam 11 prnsp berkut : 1. Aspek perkembangan anak (fisik, sosial,

emosonal, kogntf) berkat satu sama dengan yang lan. Perkembangan dalam aspek yang satu akan mempengaruh sekalgus dpengaruh oleh aspek lannya.

2. Perkembangan terjad dalam urutan waktu yang runtun, artnya kemampuan, keteramplan, dan pengetahuan yang dcapa kemudan akan berdasarkan pada kemampuan, keteramplan dan pengetahuan yang dmlk sebelumnya. 3. Perkembangan berlangsung dengan

kecepatan yang bervaras pada masng-masng anak serta masng-masng-masng-masng fungs dan aspek. Oleh karenanya sapapun

yang beusaha untuk menempatkan anak dalam kategor serta memperlakukan mereka dengan cara yang sama past akan gagal dan anak akan menderta. 4. Pengalaman-pengalaman yang dmlk

anak sebelumnya berdampak pada masng-masng perkembangan anak. Perode optmal muncul untuk jens-jens perkembangan dan pembelajaran tertentu.

5. Perkembangan akan berproses ke arah yang dapat dtentukan sbelumnya yakn menuju komplekstas, organsas dan nternalsas yang lebh besar.

6. Perkembangan dan pembelajaran terjad ddalam dan dpengaruh oleh konteks sosal budaya yang beraneka ragam. Anak-anak yang palng bak dpaham dalam konteks keluarga, budaya dan masyarakatnya. Konteks sosal ekonom juga memankan peran pentng dalam perkembangan anak terutama katannya dengan nutrs dan kesehatan.

7. Perkembangan dan pembelajaran dhaslkan oleh nteraks kematangan bologs serta lngkungan yang mencakup stmulas penddkan, nutrs dan kesehatan.

8. Perkembangan akan mencapa kemajuan manakala anak memlk kesempatan untuk mempraktekkan keteramplan-keteramplan yang baru dperoleh serta ketka mereka mendapatkan pembelajaran yang menantang yang berada d atas tngkat kemampuan yang mereka mlk sebelumnya.

9. Berman merupakan alat yang sangat pentng bag perkembangan sosal, emosonal, kogntf anak-anak, serta sebaga cermnan dar perkembangan mereka.

10. Anak-anak berkembang dan belajar dengan bak ddalam konteks suatu masyarakat dmana mereka merasa aman, dihargai, dimana kebutuhan fisik mereka terpenuh, dan dmana secara pskologs mereka merasa aman.

11. Anak-anak menunjukkan cara memaham dan cara belajar yang berbeda. Demkan pula halnya dengan cara untuk mempertunjukkan apa-apa yang telah mereka ketahu.

(7)

d. Pendekatan Program PAUD

PAUD sebaga wadah untuk menyapkan generas sejak dn memlk pendekatan program yang khas. Pendekatan program PAUD sebaga berkut :

1. Belajar sambl berman.

Pembelajaran pada anak usa dn perlu dkembangkan sesua dengan duna anak, yatu yang memberkan kesempatan kepada mereka untuk aktf fan kreatf dengan menerapkan konsep belajar melalu berman.

2. Kebermaknaan

Proses pembelajaran seharusnya memperhatkan kebermaknaannya. Artnya, apa yang bermakna bag anak menunjuk pada pengalaman-pengalaman belajar yang sesua dengan mnat-mnatnya. Pelaksanaan PAUD yang selama n lebh menekankan pada kegatan akademk (membaca, menuls, berhtung) serta hapalan yang kurang bermakna bag dr anak, seyoganya darahkan pada pembelajaran yang berpusat pada mnat-mnat anak sengan menerapkan pembelajaran yang sesua dengan tngkat perkembangannya. 3. Berpusat pada anak.

Anak adalah ndvdu yang unk, memlk bakat dan kemampuan yang berbeda satu sama lannya. Oleh karena tu, pembelajaran anak usa dn harus berpusat pada anak atau anak menjad subjek belajar sambl berman, bukan objek belajar sambl berman.

4. Tdak sekedar mempersapkan anak untuk mengkut penddkan selanjutnya.

Menurut PP No. 27/1990 tujuan penddkan prasekolah adalah :

…untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah perkembangan skap, pengetahuan, keteramplan, dan daya cpta yang dperlukan oleh anak ddk dalam menyesuakan dr dengan lngkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Artnya, tujuan PAUD lebh luas dar sekedar mempersapkan anak memasuk sekolah dasar (SD), melankan belajar sosal, emosonal, moral, dan lan-lan. Pada lngkungan socal. Untuk tu dharapkan praktek-praktek kelru

sepert yang terjad d TK atau RA selama n yang terlalu berbobot akademk (anak dajar membaca, menuls, berhtung) semoga tdak terjad d PAUD.

e. Mater dasar Program PAUD

Mater yang dberkan dalam PAUD bersfat pengenalan benda konkrt, gambar, truan atau benda abstrak dengan dongeng yang bertujuan melath panca ndera, cpta, rasa, karsa dan keteramplan. Secara lebh rnc mater PAUD adalah sebaga berkut :

1. Penddkan bud pekert.

Bentuk dar penddkan bud pekert bukanlah suatu mata pelajaran akan tetap menanamkan nla, harkat, dan martabat kemanusaan, nla moral, watak dan pada akhrnya pembentukkan keprbadan. 2. Membaca, menuls, berhtung.

Pelajaran membaca, menuls, dan berhtung sangat menentukan keberhaslan anak untuk belajar pada penddkan ke jenjang selanjutnya. Pada penddkan prasekolah atau PAUD pelajaran tersebut sfatnya pengenalan, bukan pelajaran pokok.

3. Kesehatan dan gz.

Pentngnya kesehatan dan gz bag pertumbuhan anak untuk menjadkan anak manusa yang berkualtas. Dsampng tu, perlu keteraturan dalam pemberan makanan dan pemlhan makanan yang tepat sesua dengan usa dan kebutuhan anak.

4. Skap dan keteramplan.

Pada umumnya, anak mem-punya sfat selalu ngn tahu, selalu bergerak, berlar, mempunya novas dan keratf, maka sfat tersebut jka dserta dengan pembentukkan skap dan keteramplan maka akan terbentuk keprbadan yang bak. Program kegatan yang dlaksanakan PAUD pada prnspnya yatu berman sambl belajar oleh sebab tu dharapkan para penddk akan berhasl dalam pelaksanaannya jka dlakukan dengan cara berman.

(8)

6. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini

PAUD secara umum bertujuan untuk memfasltas pertumbuhan dan perkembangan anak secara optmal dan menyeluruh sesua dengan norma-norma dar nla-nla kehdupan yang danut. Sedangkan jka mengacu pada hasl belajar (Kurkulum Berbass Kompetens) Baltbang, Depdknas, dsebutkan bahwa PAUD bertujuan untuk membantu mengembangkan potensi dan kemampuan fisik, intelektual, emosonal, dan moral secara optmal dalam lngkungan penddkan yang kondusf, demokrats dan kompettf.

Menurut Drektorat PAUD Depdknas, tujuan dselenggarakannya PAUD ada dua, yatu : tujuan utama, membentuk anak Indonesa yang berkualtas, yatu anak yang tumbuh dan berkembang sesua dengan tngkat perkembangan sehngga memlk kesapan yang optmal ddalam memasuk penddkan dasar serta mengarung kehdupan d masa dewasa.

Sedang tujuan penyerta, yatu membantu menyapkan anak mencapa kesapan belajar (akademk) d sekolah.

C. KONSEP MOTIvASI 1. Pengertian Motivasi

Dalam melaksanakan suatu tndakan, seorang ndvdu past memlk motf tertentu yang menjad latar belakang (kebutuhan) yang dpadukan oleh kemampuan pkran, waktu dan tenaga yang kemudan menjad pendorong untuk mencapa tujuan tertentu.

Tngkah laku atau kegatan ndvdu bukanlah suatu kegatan yang terjad begtu saja, melankan ada faktor yang mendorongnya dan selalu ada yang dtujunya. Faktor pendorong tu adalah motf, yang tujuannya adalah untuk memenuh kebutuhan hdup dan mempertahankan eksstensnya. Msalnya motf apa yang mendorong seseorang untuk makan, bekerja, belajar, dan sebaganya. Dengan kata lan motf dapat dartkan sebaga dorongan atau kehendak yang menyebabkan tmbulnya semacam kekuatan agar seseorang tu berbuat, bertndak atau bertngkah laku. Pengertan n dperjelas oleh pendapat Sardman A.M. (2001:71) yang mengemukakan sebaga berkut :

Kata “motf ” dartkan sebaga daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motf dapat

dkatakan sebaga daya penggerak dar dalam dan d dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu dem mencapa suatu tujuan. Bahkan motf dapat dartkan sebaga suatu konds ntern (kesapsagaan). Berawal dar kata “motf ” tu, maka motvas dapat dartkan sebaga daya penggerak yang telah menjad aktf. Motf menjad aktf pada saat-saat tertentu, terutama bla kebutuhan untuk mencapa tujuan sangat drasakan mendesak.

Sementara tu Supardjan dan Uman Suherman (1988 : 18) mengatakan bahwa : “Motif adalah tiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang, ddorong oleh kekuatan dalam dr orang yang bersangkutan. Sedangkan motvas adalah usaha mencptakan konds sedemkan rupa hngga motf tu terwujud dalam perbuatan”.

Sedangkan S. Nasuton (1982 : 28) mengatakan bahwa : “Motvas adalah

usaha-usaha untuk menyedakan konds sehngga ndvdu mau dan ngn melakukan suatu tndakan sesua dengan yang dngnkan”.

Lebh lanjut, Mc. Donald dalam Sardman A.M. (2001:71) menyatakan bahwa :

Motvas adalah perubahan energ dalam dr seseorang yang dtanda dengan munculnya “feelng” dan ddahulu dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pengertan n mengandung tga elemen pentng yatu : 1) Bahwa motvas tu mengawal terjadnya perubahan energ pada dr setap ndvdu manusa, 2) Motvas dtanda dengan munculnya rasa / feelng, afeks seseorang, 3) Motvas akan drangsang karena adanya tujuan.

Menurut Vroom dalam Ngalm Purwanto (1990:60) :

Motvas mengacu kepada suatu proses mempengaruh plhan-plhan ndvdu terhadap bermacam-macam bentuk kegatan yang dkehendak. Kemudan John P. Campbell dan kawan-kawan menambahkan rincian dalam definisi tersebut dengan mengemukakan bahwa motvas mencakup d dalamnya arah atau tujuan tngkah laku, kekuatan respons, dan kegghan tngkah laku.

Menurut kebanyak definisi, motivasi mengandung tga komponen pokok, yatu

(9)

menggerakan, mengarahkan dan menopang tngkah laku manusa.

o Menggerakkan, berart menmbulkan keukatan pada ndvdu; memmpn seseorang untuk bertndak dengan cara tertentu.

o Motvas juga mengarahkan atau menyalurkan tngkah laku. Dengan demkan a menyedakan suatu orentas tujuan. Tngkah laku ndvdu darahkan terhadap sesuatu.

o Untuk menjaga dan menopang tngkah laku, lngkungan sektar harus menguatkan (reinforce) ntenstas dan arah

dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan ndvdu. Sejalan dengan apa yang telah durakan datas, Hoy dan Mskel dalam buku Educatonal Admnstraton (1982:137) mengemukakan bahwa:

Motivasi dapat didefinisikan sebagai kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan pernyataan-pernyataan ketegangan (tenson states), atau mekansme-mekansme lannya yang memula dan menjaga kegatan-kegatan yang dngnkan ke arah pencapaan tujuan-tujuan persona.

Dmyat dan Mudjono (2002:78) me-ngatakan :

Motvas dpandang sebaga dorongan men-tal yang menggerakkan dan mengarahkan perlaku manusa, termasuk perlaku belajar. Dalam motvas terkandung adanya kengnan yang mengaktfkan, menggerakkan, menya-lurkan, dan mengarahkan skap dan perlaku ndvdu belajar. (Koeswara, 1989; Sagan 1989; Schen, 1991; Bggs & Tefler, 1987).

Lebh lanjut mereka menjelaskan,

Ada 3 komponen utama dalam motvas yatu : 1) kebutuhan, 2) dorongan, dan 3) tujuan.

Kebutuhan terjad bla ndvdu merasa ada

ketdaksembangan antara apa yang a mlk dan yang a harapkan. Dorongan merupakan kekuatan

mental yang berorentas pada pemenuhan harapan atau pencapaan tujuan. Dorongan yang berorentas pada tujuan tersebut merupakan nt motvas. Tujuan adalah hal yang ngn dcapa

oleh seorang ndvdu. (Koeswara, 1989; Sagan 1989; Schein, 1991; Biggs & Tefler, 1987).

Sementara tu Rochman Natawdjaja dan Moen Moesa (1992:54) mengatakan bahwa :

Motf adalah setap konds atau keadaan pada dr seseorang atau suatu organsme yang menmbulkan kesapannya untuk memula atau melanjutkan suatu atau seperangkat tndakan atau perlaku. Motvas adalah suatu proses untuk menggatkan motf atau motf-motf menjad tndakan atau perlaku untuk memuaskan atau memenuh kebutuhan atau untuk mencapa tujuan. Oleh karenanya motf merupakan suatu tenaga potensal terjadnya perlaku atau tndakan, sedangkan motvas merupakan proses pengerahan dan penguatan motf tu untuk daktualsaskan dalam perbuatan nyata. Dalam katannya dengan perlaku maka motf dan motvas tu tdak dapat terpsah, sehngga pada glrannya konsep motvas tu telah mencakup motf dan penguatannya.

Berdasarkan pengertan-pengertan datas, jelas kranya bahwa motvas alah sebaga sesuatu yang kompleks dam akan menyebakan terjadnya suatu perubahan energ yang ada pada dr manusa yang berhubungan dengan masalah kejwaan, perasaan dan emos untuk bertndak dan melakukan sesuatu yang ddorong oleh adanya tujuan, kebutuhan atau kengnan.

2. Fungsi Motivasi

Setap manusa dalam hdupnya selalu berusaha dengan sebak-baknya untuk memenuh kebutuhan hdupnya agar dapat bertahan terus menkmat hdup dengan selayaknya pada ukuran umumnya. Dmana motvas berfungs sebaga pendorong bag seseorang untuk bertindak atau beraktifitas untuk mencapa suatu tujuan. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Ngalm Purwanto (1990:60) dan Sardman A.M (2001:83), mengemukakan bahwa ada tga fungs motvas yatu :

1. Mendorong manusa untuk berbuat / bertndak. Motvas n berfungs sebaga penggerak atau sebaga motor yang memberkan energ (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan sesuatu tugas. 2. Menentukan arah perbuatan. Yakn ke arah

perwujudan suatu tujuan atau cta-cta. Motvas mencegah penyelewengan dar jalan yang harus dtempuh untuk mencapa

(10)

tujuan tu. Makn jelas tujuan tu, makn jelas pula terbentang jalan yang harus dtempuh. 3. Menyeleks perbuatan kta. Artnya

menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dlakukan, yang seras, guna mencapa tujuan tu dengan mengenyampngkan perbuatan yang tak bermanfaat bag tujuan tu.

Disamping itu, ada juga fungsi motivasi yang lainnya, yaitu dapat berfungsi se-bagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Dimana seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Dar kutpan datas dapat dsmpulkan bahwa motvas merupakan suatu dorongan kengnan yang dapat menggerakkan seseorang untuk berbuat sesuatu atau bekerja untuk mencapa suatu tujuan yang dngnkan. Dan motvas n ada karena adanya motf dar dalam dr tetap ada kalanya motvas dalam dr tmbul karena ada pengaruh dar luar dr, namun motvas tu sendr tumbuh pada drnya. Begtupun halnya motvas orang tua terhadap layanan Taman Pentpan Anak bag anak usa dn akan tumbuh dar dalam drnya apabla a mempunya kengnan yang kuat untuk memberkan yang terbak bag anaknya karena tu merupakan hak anak dengan cara mentpkan buah hatnya d Taman Pentpan Anak, meskpun da beraktifitas di luar.

3. Jenis Motivasi

Menurut Sardman A.M (2001:87), motvas dapat dgolongkan ke dalam dua jens, yatu : a. Motvas ntrnsk, yatu motvas yang tmbul

dar dalam dr seseorang. Maksudnya bahwa motvas atau dorongan tu datang dar dalam dr orang tersebut, tana paksaan dar luar, karena dalam dr setap ndvdu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motvas n tumbuh dar dalam dr orang tua terhadap layanan Taman Pentpan Anak (TPA).

b. Motvas ekstrnsk, yatu motvas yang tmbul dsebabkan oleh faktor-faktor yang datng dar luar dr seseorang. Motvas ekstrnsk n, apabla seseorang melakukan aktifitas tidak atas dasar nilai-nilai yang berkembang dalam objek yang menjad sasaran atau tendens tertentu. Oleh karena tu motvas ekstrnsk dapat juga dkatakan sebaga bentuk motvas yang ddalamnya

aktifitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dar luar yang tdak secara mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar.

4. Pengukuran Motivasi

Motvas merupakan suatu gejala pskolog yang tdak bsa secara langsung damat, akan tetap dapat melalu pengukuran motvas. Menurut Abn Syamsudn Makmun (1981 : 3) mengemukakan ada beberapa cara untuk mengukur motvas, sebaga berkut :

a. Duras kegatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegatan).

b. Frekwens kegatan (berapa serng fre-kwens dalam perode waktu tertentu). c. Persstens (ketetapan dan kelekatan pada

tujuan kegatan).

d. Ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadap rntangan dan kesultan untuk mencapa tujuan.

e. Depos (pengabdan) dan pengorbanan (uang, tenaga, fikiran, bahkan jiwanya atau nyawanya) untuk mencapa tujuan.

f. Tngkat asprasnya (maksud, rencana, cta-cta, sasaran, target, dan dolanya) yang hendak dcapa dengan kegatan yang dlaksanakan.

g. Tingkat kualifikasinya prestasi atau produk atau out put yang dcapa dar kegatannya (berapa banyak, memada atau tdak, memuaskan atau tdak).

h. Arah dan skapnya terhadap sasaran kegatan (lke or dslke, postf atau negatf).

Dengan memperhatkan ndkator-ndkator datas, maka berbaga teknk pengukuran atau pendekatan tertentu dapat dgunakan untuk bsa mengetahu motvas seseorang. Selan tu dapat djadkan sebaga ttk tolak bag orang tua dalam mengkut layanan Taman Pentpan Anak.

5. Unsur-unsur Penggerak Motivasi

Unsur-unsur motvas adalah bagan-bagan motvas yang mempengaruh motvas ndvdu sehngga dapat menmbulkan pengaruh terhadap perlaku ndvdu warga belajar dalam mencapa tujuan pembelajaran. Soeharsono Sagr dan Bedjo Sswanto (1987 : 245-247) mengemukakan unsur-unsur motvas sebaga berkut :

(11)

a. Prestas / Achevment

Seseorang yang memlk kengnan berpretas sebaga suatu kebutuhan dapat mendorong mencapa tujuannya.

b. Penghargaan / Recognton

Penghargaan, pengakuan atau suatu pretas yang telah dcapa oleh seseorang merupakan motvator yang kuat. Pengakuan atas suatu prestas, akan memberkan kepuasan batn yang lebh tngg darpada penghargaan dalam bentuk mater / hadah.

c. Tantangan / Challenge

Adanya tantangan yang dhadap, merupakan motvator yang kuat bag manusa untuk mengatasnya. Suatu sasaran yang tdak menantang akan dapat dengan mudah dcapa, dan basanya tdak mampu untuk menjad motvator bahkan cenderung menjad kegatan rutn. Tantangan dem tantangan basanya menumbuhkan kegarahan untuk mengatasnya.

d. Tanggung jawab / Responsblty

Adanya rasa kut memlk akan menmbulkan motvas untuk turut merasa bertanggung jawab.

e. Pengembangan / Development

Pengembangan kemampuan seseorang bak dar pengalaman atau kesempatan maju, dapat menjad motvas kuat dalam belajar. f. Keterlbatan / Involvment

Rasa terlbat akan menumbuhkan rasa kut bertanggung jawab, rasa dharga, dan perasaan n dapat menjad penggerak atau motvas dalam belajar.

g. Kesempatan / Opportunty

Kesempatan untuk maju dan berprestas untuk memperbak keadaan akan menjad motvator yang kuat bag dr setap ndvdu.

Dengan adanya unsur penggerak motvas tersebut, maka akan menmbulkan motvas pada dr seseorang terutama pada dr orang tua untuk melakukan sesuatu hal terhadap layanan Taman Pentpan Anak.

D. KONSEP TAMAN PENITIPAN ANAK 1. Pengertian Taman Penitipan Anak

Taman Pentpan Anak adalah wahana pelayanan penddkan dan pembnaan kesejahteraan anak

berfungs sebaga penggant keluarga untuk jangka waktu tertentu selama orang tuanya berhalangan atau tdak memlk waktu yang cukup dalam memberkan penddkan dan mengasuh anaknya karena bekerja atau sebab lan.

2. Tujuan Taman Penitipan Anak

Tujuan dselenggarakannnya Taman Pentpan Anak adalah memberkan pelayanan penddkan dan pembnaan kesejahteraan bag anak usa dn untuk mencapa pertumbuhan dan perkembangan yang optmal melalu Taman Pentpan Anak.

3. Dasar Penyelenggaraan

Adapun yang menjad landasan yurds penyelenggaraan Taman Pentpan Anak adalah sebaga berkut :

a. Undang-Undang Dasa 1845 dan Amandemen Undang-Undang Dasar 1945. b. Undang-Undang Perlndungan Anak

Nomor 23 Tahun 2002.

c. Undang-Undang Sstem Penddkan Nasonal Nomor 20 Tahun 2003.

4. Model-Model Penyelenggaraan Taman Penitipan Anak

Secara umum terdapat dua model penyelenggaraan Taman Pentpan Anak, yatu : a. Model TPA Umum yatu TPA lngkungan

perkantoran dan TPA lngkungan perumahan.

b. Model TPA Khusus yatu TPA lngkungan pasar, TPA lngkungan perkebunan, TPA lngkungan pabrk, TPA lngkungan rumah sakt, dan TPA lngkungan daerah nelayan, dan sebaganya.

5. Lembaga Penyelenggaraan Taman Pe-nitipan Anak

Organsas penyelenggaran Taman Pentpan Anak adalah perorangan, keluarga, kelompok dan atau organsas dan organsas kemasyarakatan dalam menyelenggarakan penddkan yang memenuh persyaratan sebaga berkut :

a. Adanya anak ddk yang berusa sekurang-kurangnya 3 bulan sampa 6 tahun (kecual pada kasus khusus) dan berjumlah 10 (sepuluh) orang atau lebh.

b. Tersedanya sarana dan prasarana pengasuhan dan penddkan.

(12)

c. Adanya kurkulum program penddkan (Acuan Program Pembelajaran).

d. Adanya tenaga kependdkan yang melaksanakan program penddkan.

e. Tersedanya sumber dana untuk melaksanakan penddkan.

f. Mendapatkan jn dar nstans yang berwenang.

6. Proses Pendidikan Taman Penitipan Anak

Adapun proses penddkan d Taman Pentpan Anak sebaga berkut :

1. Pelayanan penddkan sekurang-kurangnya selama 2 jam @ 45 ment untuk setap jens kegatan dan pembnaan kesejahteraan berlangsung sesua dengan kebutuhan dan model TPA tersebut antara lan :

a. TPA Umum, melaksanakan kegatan pada umumnya yatu antara pukul 08.00 sampa 16.00.

b. TPA Khusus, pada umumnya kegatan dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan masng-masng lngkungan.

2. Melaksanakan program penddkan pada TPA yang dterbtkan oleh Departemen Penddkan Nasonal atau Program Penddkan yang dbuat sendr sesua dengan kebutuhan.

3. Mengkombnaskan program penddkan pada TPA yang dterbtkan oleh Departemen Penddkan Nasonal.

7. Prinsip-prinsip Pendidikan Taman Pe-nitipan Anak

a. Program penddkan dbangun berdasar-kan prnsp-prnsp penddberdasar-kan anak secara tepat, bertahap, berulang dan terpadu. b. Program penddkan dsesuakan dengan

usa dan tngkat perkembangan anak secara ndvdual

c. Program penddkan menekankan proses nterkas dengan orang dewasa, teman sebaya dan benda-benda sektarnya.

d. Program penddkan dkembangkan untuk memberkan partspas aktf melalu kegatan berman (menyentuh, mengenal, mencoba) sehngga memperoleh pengalaman nyata. e. Program penddkan dengan

mempertmbangkan kemanan dan kenyamanan bag anak melalu belajar dalam berman atau berman dalam belajar.

8. Kegiatan Pendidikan Taman Penitipan Anak

Penddkan dlaksanakan melalu jens kegatan :

1. Penanaman akhlaq

2. Berman sensormotor atau fungsonal 3. Berman pembangunan (sfat bahan car

atau bahan alam dan terstruktur).

4. Berman peran atau man smbolk (makro dan mkro).

9. Kualifikasi Tenaga Kependidikan

Ada 2 unsur utama tenaga kependdkan d Taman Pentpan Anak yatu tenaga penddk dan tenaga pengasuh atau perawat. Adapun kualifikasi yang harus dipenuhi sebagai tenaga penddk dantaranya :

• Berpenddkan D. II Penddkan Anak Usa Dn

• Berpenddkan mnmal SMU atau sederajat dan memlk keteramplan khusus tentang PAUD

• Sehat jasman dan rohan

Kualifikasi yang harus dipenuhi sebagai Tenaga Pengasuh / Perawat dantaranya : • Berpenddkan D. II Keperawatan

• Berpenddkan mnmal SMU atau sederajat dan memlk keteramplan khusus tentang keperawatan dan penga-suhan anak usa dn (Pramuba-lta).

• Sehat jasman dan rohan.

10. Sarana Pendidikan

Sarana penddkan yang harus dperha-tkan dalam Taman Pentpan Anak adalah :

• Alat permanan edukatf (APE) d dalam ruangan msalnya : balok-balok, play dough, puzzle dan sebaganya

• Alat permanan edukatf d luar ruangan msalnya : ayunan, bola duna (panjat), jungktan dan sebaganya.

11. Penilaian Pendidikan

Penddkan sebaga suatu proses, mestnya ada penlaan penddkan. Adapun penlaan penddkan d Taman Pentpan Anak adalah sebaga berkut :

a. Penlaan dlaksanakan secara berkala dalam waktu tertentu.

b. Penlaan proses penddkan ddasarkan pada pencapaan perkembangan anak. c. Penlaan berupa laporan perkembangan

anak yang sesua dengan perkembangan-nya.

(13)

d. Penlaan ddasarkan pada hasl karya dan kegatan selama proses penddkan.

E. PEMBAHASAN

Selanjutnya pembahasan akan mengacu pada pertanyaan-pertanyaan peneltan.

1. Bagaimana motivasi orang tua dalam mengikuti layanan Taman Penitipan Anak bagi anak usia dini di Day Care Muslimah Center Daarut Tauhid Bandung ?

Dalam penltan n penuls membahasan mengena motvas bu terhadap layanan Taman Pentpan Anak (TPA) bag anak usa dn d Day care Muslmah Center Daarut Tauhd Bandung.

Dar data yang dungkap tentang motvas bu dalam mengkut layananTaman Pentan Anak bag anak usa dn d Day Care Muslmah Center, bla dlhat dar usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden beserta suam, menyedakan waktu lebh dar 1 jam untuk mentpkan anaknya (Tabel 8). Artnya, dsebabkan lamanya bu beraktifitas diluar, maka ibu menitipkan anaknya d Day care Muslmah Center cukup lama. Duras responden jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan pendapatan reponden beserta suam, menyedakan waktu ½ jam untuk menjemput anaknya yang dttpkan d Day care Muslmah Center. Dkarenakan lokas TPA dekat dengan rumah atau kantor tempat bu bekerja sehngga, bu tdak perlu lama-lama menjemput anaknya, dan bu sendr yang langsung menjemputnya (Tabel 9).

Frekwens responden mentpkan anaknya d Day Care Muslmah Center bla dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jns pekerjaa suam, jumlah pendapatan responden beserta suam, bahwa responden mentpkan anaknya 5 kal dalam semnggu (Tabel 10). Hal n mengartkan bahwa motvas bu mentpkan anaknya d Day Care Muslmah Center sangat tngg. Hal n relevan dengan apa yang dungkap oleh Drs. Supardjan dan Drs. Uman Suherman (1988:20)

Kemauan tu terbentuk melalu empat momen, yatu :

a) Momen tmbulnya alasan. Msalnya seorang mahasswa sedang gat belajar d kamar karena (alasannya) sebentar lag akan menempuh ujan. Sekonyong-konyong da

dpanggl bunya dan dsuruh mengantar dan meneman tamu melhat pertunjukan wayang orang. Dsn tmbul alasan baru : mungkn kengnan tu untuk tdak mengecewakan bunya, mungkn kengnan untuk menghormat tamunya, mungkn pula kengnan untuk menyakskan pertunjukan wayang orang tersebut.

b) Momen plh yatu keadaan pada waktu ada alternatf-alternatf, yang mengakbatkan “persangan” antar alasan-alasan tu. Dsn mahasswa tersebut menmbang-nmbang dar berbaga seg untuk menentukan plhan, alternatve mana yang akan dlakukan. c) Momen putusan. Momen perjuangan

atau persangan alasan-alasan berakhr dengan dplhnya salah satu alternatf dan n menjad putusan, ketetapan yang menetapkan aktifitas yang akan dilakukan. d) Momen terbentuknya kemauan. Dengan

damblnya suatu keputusan, maka tmbul d dalam batn manusa dorongan untuk bertndak, melakukan putusan tersebut. Persstens responden mentpkan anaknya d Day care Muslmah Center dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden beserta suam, karena ibu harus beraktifitas diluar (Tabel 11). Hal n selaras dengan apa yang dgarskan oleh Departemen Penddkan Nasonal Drektorat Jenderal Penddkan Luar Sekolah dan Pemuda Drektorat Penddkan Anak Usa Dn (2004) bahwa:

Fungs Taman Pentpan Anak sebaga penggant keluarga untuk jangka waktu tertentu selama orang tuanya berhalangan atau tdak memlk waktu yang cukup dalam memberkan penddkan dan mengasuh anaknya karena bekerja atau sebab lan.

Dkarenakan responden harus bekerja, maka a mentpkan anaknya d Day Care. Hal n dpertegas oleh Dmyat dan Mudjono.(2002:78)

Ada 3 komponen utama dalam motvas yatu : 1) kebutuhan, 2) dorongan, dan 3) tujuan. Kebutuhan terjad bla ndvdu merasa ada ketdaksembangan antara apa yang a mlk dan yang a harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorentas pada pemenuhan harapan atau pencapaan tujuan. Dorongan yang berorentas pada tujuan tersebut merupakan nt motvas. Tujuan adalah

(14)

hal yang ngn dcapa oleh seorang ndvdu. (Koeswara, 1989; Sagan 1989; Schen, 1991; Biggs & Tefler, 1987).

Tujuan responden mentpkan anaknya d Day care Muslmah Center jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, adalah agar anak mendapatkan perawatan dan pengasuhan (Tabel 12). Hal n selaras dengan apa yang dgarskan oleh Departemen Penddkan Nasonal Drektorat Jenderal Penddkan Luar Sekolah dan Pemuda Drektorat Penddkan Anak Usa Dn (2004) bahwa :“Tujuan Taman Pentpan Anak (TPA) adalah memberkan pelayanan penddkan dan pembnaan kesejahteraan bag anak usa dn untuk mencapa pertumbuhan dan perkembangan yang optmal melalu Taman Pentpan Anak”.

Jka dtnjau dar sudut pandang anak, maka motvas tersebut merupakan hal yang sangat bagus. Artnya, bahwa perawatan dan pengasuhan adalah merupakan hak anak. Dalam arti kata meminjam istilah MH. Arifin Al, seorang prakts penddkan, penddkan yang berpusat pada anak atau penddkan anak merdeka. Sepert yang dutarakan oleh DR.Hj. Sylvana Murn, SH, M.S (2007:9),

……Hak anak dalam penddkan. Educaton for all, all for educaton, dantaranya rasa aman (Securty) dan keamanan (Safety), kesehatan (fisik, kejiwaan, sosial), stimulasi pembelajaran yang menddk, kontak sosal, makanan dan nutrs, pakaan, kebershan, strahat.

Jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, mesk pada pag har responden harus perg bekerja namun responden tetap berusaha memandkan anaknya terlebh dahulu sebelum a dttpkan d Day care Muslmah Center (Tabel 13). Hal n sebaga ndkas begtu tnggnya motvas bu terhadap layanan Taman Pentpan Anak.

Sejauh n proses pengasuhan/perawatan d Day care Muslmah Center sudah sesua dengan harapan responden, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam (Tabel 14). Selan tu, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, tujuan responden mentpkan anaknya d Day care Muslmah Center sudah tercapa (Tabel 15).

Ketka anak rewel (menangs) tatkala akan dttpkan d Day care Muslmah Center, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, maka responden menenangkannya (Tabel 16). Dan yang menyapkan anaknya untuk dttpkan d Day care Muslmah Center ketka anak rewel (menangs), jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, adalah ayahnya (Tabel 17). Hal n menegaskan mesk ada sedkt “gangguan” maka responden tetap mentpkan anaknya, n sebaga tanda bahwa motvas orang tua tngg sekal. Hal n sesua dengan apa yang dkemukakan oleh Mftah Toha (1988:201-202), mengena kekuatan motvas, yatu :

Motvas seseorang tu tergantung pada kekuatan dar motvas tu sendr. Dorongan n yang menyebabkan seseorang tu berusaha mencapa tujuan, bak sadar maupun tdak sadar. Dorongan tu pula yang menyebabkan seseorang berperlaku yang dapat mengendalkan dan memelhara kegatan dan dapat menetapkan arah yang harus dtempuh oleh seseorang tersebut.

Dengan motvas responden yang cukup tngg dalam mentpkan anaknya d Day care Muslmah Center berart responden telah menjalankan fungs proteks atau fungs lndungan, artnya orang tua tetap memberkan rasa aman, nyaman dan memberkan perlndungan yang optmal pada anak mesk mereka harus bekerja, dan anaknya tdak bersama mereka.

Baya yang dkeluarkan oleh responden dalam setap harnya, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, adalah dbawah Rp 25.000,- (Tabel 18). Sementara tu baya yang responden keluarkan dalam sebulan, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, adalah antara Rp 200.000,- s.d. Rp 299.000,- (Tabel 19).

Dan baya tersebut d atas, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, responden menggunakannya untuk baya perawatan/pengasuhan anak (Tabel 20). Ddasar oleh motvas yang tngg, maka baya tersebut dkeluarkan pula oleh responden. Jka dlhat dar fungs keluarga maka responden

(15)

telah menjalankan fungs keluarga sebaga fungs ekonom, artnya responden mengeluarkan budget untuk kebutuhan tersebut. Sebagamana dungkap oleh M.I. Soelaman (1994:81), yatu :

Fungs ekonom artnya keluarga merupakan suatu kesatuan ekonoms. Fungs keluarga melput pencaran nafkah, perencanaannya serta pembelanjannya dan pemanfaatannya. Suam sangat bertanggung jawab untuk menafkah str dan anaknya, walaupun demkan bukan berart bu atau str tdak dbenarkan turut berupaya menggal sumber penghaslan. Namun dalam konds yang demkan tetap saja pengadaan dan pengayaan nafkah keluarga ada d pundak sang suam. Peran bu rumah tangga untuk kut mencar nafkah merupakan kelanjutan logs dar adanya emanspas wanta, sehngga turut campurnya para bu rumah tangga untuk menghdup keluarga bukan semata-mata hanya membantu suam saja.

Ketka responden ada urusan mendesak, maka yang mentpkan anaknya d Day care Muslmah Center, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, adalah ayahnya (Tabel 21). Ternyata tdak hanya peranan responden saja yang dperlukan, peranan ayah pun cukup vtal, terutama dalam mentpkan anaknya d Day Care Muslmah Center. Hal tersebut sebagamana Menurut Ngalm Purwanto (1992:91) bahwa : Peranan ayah dalam penddkan anak-anaknya yang lebh domnan adalah sebaga berkut :

1) Sumber kekuasaan d dalam keluarga 2) Pember perasaan aman bag seluruh anggota

keluarga

3) Pelndung terhadap ancaman dar luar 4) Hakm atau yang mengadl jka terjad

perselshan

5) Penddk dalam seg-seg rasonal

Jad ayah seyogyanya memlk kesadaran bahwa a juga turut bertanggung jawab dalam menjaga, merawat dan memelhara serta menddk anaka-anaknya tu bersama dengan seorang bu.

Jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, ternyata responden tdak berencana mentpkan anaknya sampa anak mandr (Tabel 22). Sementara tu, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan

responden dengan suam, responden punya target (sampa usa tertentu) dalam mentpkan anaknya d Day Care Muslmah Center (Tabel 23).

Cta-cta responden terhadap hasl yang dcapa anak dengan dttpkan d Day care Muslmah Center, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, adalah agar anak tumbuh dan berkembang dengan bak (Tabel 24). Hal n tentunya ddasar oleh motvas orang tua yang tngg, yang berujung pada tnggnya kesadaran orang tua akan pentngnya penddkan anak usa dn.

Responden mengharapkan, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, anaknya terawat dan terasuh dengan bak (Tabel 25). Jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, dengan mentpkan anaknya d Day care Muslmah Center, responden merasakan adanya kepuasan dalam menddk anak (Tabel 26). Dan responden pun, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, merasa aman mentpkan anaknya d Day Care Muslmah Center (Tabel 27). Hal n makn memperkuat begtu tnggnya motvas yang dmlk oleh responden.

Bla dlhat dar peranan seorang perempuan, ternyata begtu berat peran yang harus demban oleh seorang str, a harus turut mengayom suam, sedangkan sebaga bu rumah tangga a harus bertanggung jawab penuh terhadap segala macam urusan rumah tangga, termasuk tentunya adalah menddk, merawat dan mengasuh anak. Berkatan dengan hal tersebut Ngalm Purwanto (1978:85) mengemukakan bahwa peranan wanta sebaga penddk antara lan :

1) Sumber daya pember kash sayng 2) Pengaruh dan pemelhara

3) Tempat mencurahkan s hat

4) Pengatur kehdupan dalam rumah tangga 5) Pembmbng hubungan prbad

6) Penddk dalam seg-seg emosonal

2. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh orang tua dalam mengikuti layanan Taman Penitipan Anak bagi anak usia dini di Day Care Muslimah Center Daarut Tauhid Bandung ?

(16)

Dalam proses mentpkan anaknya d Day care Muslmah Center, tentunya orang tua menghadap beberapa kendala atau hambatan seperti aktifitas responden diluar, faktor waktu, faktor ekonom, dan keterbatasan keteramplan.

Berdasarkan hasl peneltan, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suami, aktifitas ibu di luar terkadang menjad hambatan responden dalam mentpkan anaknya d Day care Muslmah Center (Tabel 28). Selan tu, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, faktor waktu pun terkadang menjad hambatan bag responden dalam mentpkan anaknya d Day Care Muslmah Center (Table 29). Namun faktor ekonom (penghaslan), jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, terkadang menjad penghambat dan terkadang pula tdak menghambat responden dalam mentpkan anaknya d Day Care Muslmah Center (Tabel 30). Selan tu jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, keterbatasan keteramplan terkadang menjad hambatan bag responden dalam mentpkan anaknya d Day care Muslmah Center (Tabel 31).

3. Bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh orang tua dalam mengikuti layanan Taman Penitipan Anak bagi anak usia dini di Day Care Muslimah Center Daarut Tauhid Bandung ?

Dengan ddasar oleh motvas yang tngg, maka orangtua pun memlk kat dalam mengatas hambatan-hambatan datas. Berdasarkan peneltan, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, cara mengatas permasalahan ekonom (penghaslan) yang dlakukan responden adalah memanage pengeluaran rumah tangga (Tabel 32).

Selan tu, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, sasat yang dlakukan oleh responden agar pekerjaan tdak menjad masalah adalah dengan berbag tugas dengan suam (Tabel 33).

Upaya yang dlakukan responden dalam mengatas persoalan waktu dalam mentpkan anak, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam, adalah dengan memanage jadwal aktifitas harian (Tabel 34).

Mencar nformas lewat meda cetak/ elektronk adalah langkah yang dlakukan oleh responden dalam mengatas keterbatasan keteramplan, jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden dengan suam (Tabel 35). Hal n sangat dmungknkan sekal mengngat responden mayortas orang berpenddkan, ntelektual, dan melek nformas.

F. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Umum

Taman Pentpan Anak (TPA) adalah wahana pelayanan penddkan dan pembnaan kesejahteraan anak yang berfungs sebaga penggant keluarga untuk jangka waktu tertentu selama orangtuanya berhalangan atau tdak memlk waktu yang cukup dalam memberkan penddkan dan mengasuh anaknya karena bekerja atau sebab lan.

Pada zaman sekarang, seorang perempuan tdak hanya mengurus ranah prvat atau domestk saja, namun pula ranah publk pun harus a kerjakan. Hal tersebut merupakan suatu tren d wlayah perkotaan. Karena tuntutan kebutuhan bak tu untuk mencar lmu, mencar penghaslan, atau sebaga bentuk aktualsas dr, maka mereka pun dtuntut harus lebh cerdas memanage berbaga hal agar peran keduanya bsa djalankan secara proporsonal dan professonal.

Aktifitas orang tua di luar bukanlah halangan untuk memberkan pelayanan yang parpurna bag anak, namun sebaga tantangan. Oleh karenanya kehadran Taman Pentpan Anak ( Day Care) drasakan bermanfaat sekal bag orang tua, sehngga fenomena n menjad tren.

Selan tu adanya kekhawatran orang tua dengan mentpkan anak d rumah oleh baby stter, mengngat belakangan n marak sekal anak orang tua danaya oleh pengasuhnya sendr. Begtu pun pembantu, bag orang tua yang berpenddkan tngg, mereka khawatr mentpkannya pada mereka, sebab yang

(17)

merawat dan mengasuh anak mestlah yang memaham tumbuh kembang anak.

Keberadaan Taman Pentpan Anak n adalah legal adanya. D dalam sstem penddkan d Indonesa, keberadaan Taman Pentpan Anak memlk dasar hukum yang jelas dalam UUD 1945, UU Perlndungan Anak Nomor 23 Tahun 2002, maupun UU Ssdknas Nomor 20 Tahun 2003. Taman Pentpan Anak n merupakan salah satu bentuk penddkan anak usa dn pada jalur non formal.

B. Kesimpulan Khusus

1. Bagaimanakah motivasi orang tua terhadap dalam mengikuti Taman Penitipan Anak (TPA) bagi anak usia dini di Day Care Muslimah Center ?

a) Jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden, orang tua memlk motvas yang tngg dalam mentpkan anaknya d Day Care Muslmah Center dantaranya dtanda dengan waktu yang dsedakan lebh dar 1 jam, serta waktu yang dluangkan utnuk menjemput anak.

b) Jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden, orang tua memlk motvas yang tngg dalam mentpkan anaknya d Day Care Muslmah Center dantaranya dtanda dengan frekwens orang tua dalam mentpkan anak sebanyak 5 kal dalam semnggu.

c) Jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden, orang tua memlk motvas yang tngg dalam mentpkan anaknya d Day Care Muslmah Center dantaranya dtanda dengan alasan orang tua mentpkan anaknya karena bu harus beraktifitas diluar, ketepatan tujuan orang tua dalam mentpkan anaknya agar anak tetap mendapatkan perawatan/pengasuhan yang bak, skap orang tua pada anak dengan cara memandkannya sebelum dttpkan, proses perawatan/pengasuhan yang sudah sesua dengan harapan, serta dengan tercapanya tujuan bu mentpkan anaknya.

d) Jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden, orang tua memlk motvas yang tngg dalam mentpkan anaknya d

Day Care Muslmah Center dantaranya dtanda orang tua berskap menenangkan anaknya ketka rewel (menangs) tatkala akan dttpkan, dan bla anak rewel (menangs) maka ayahnya yang menyapkan anak untuk dttpkan.

e) Jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden, orang tua memlk motvas yang tngg dalam mentpkan anaknya d Day Care Muslmah Center dantaranya dtanda besarnya baya yang dkeluarkan oleh orang tua setap har dan setap bulannya serta baya tersebut seluruhnya dgunakan untuk baya perawatan/pengasuhan anak.

f) Jka dlhat dar seg usa, tngkat penddkan, jens pekerjaan suam, dan jumlah pendapatan responden, orang tua memlk motvas yang tngg dalam mentpkan anaknya d Day Care Muslmah Center dantaranya dtanda dengan kesgapan ayahnya yang mentpkan anaknya ketka bu ada urusan mendesak, bu memlk target dalam mentpkan anak, ct-cta bu mula dalam mentpkan anak agar anak tumbuh dan berkembang dengan bak, harapan bu agar anaknya terawat dn terasuh dengan bak, adanya kepuasan orang tua dalam menddk anak, serta rasa aman orang tua dengan mentpkan anaknya.

2. Hambatan apa saja yang dihadapi orang tua dalam mengikuti layanan Taman Penitipan Anak (TPA) bagi anak usia dini di Day Care Muslimah Center ?

a) Pekerjaan orang tua terkadang menjad hambatan orang tua dalam mentpkan anaknya.

b) Faktor waktu orang tua terkadang menjad hambatan orang tua dalm mentpkan anaknya.

c) Faktor ekonom (penghaslan) orang tua terkadang menjad hambatan orang tua dalam mentpkan anaknya.

d) Keterbatasan keteramplan orang tua terkadang menjad hambatan orang tua dalam mentpkan anaknya.

3. Bagamana cara mengatas hambatan yang dhadap orang tua dalam mengkut layanan Taman Pentpan Anak (TPA) bag anak usa dn d Day Care Muslmah Center ?

a) Upaya yang dlakukan orang tua dalam menghadap hambatan berupa pekerjaan dengan cara berbag tugas dengan suam.

Referensi

Dokumen terkait

dalam kumpulan huruf yang bersifat geseran berbeza dengan pandangan moden seperti yang telah dijelaskan. Walaupun terdapat huruf yang berkongsi makhraj dan sifat dan ada yang

Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia juga mengalami peningkatan, pada skor dasar memperoleh rata-rata nilai hasil belajar sebesar 48,38 dengan

Analisa perhitungan untuk frekuensi dan konsekuensi yang telah dijabarkan penjelasannya diatas, akan menjadi dasar sebagai penilaian risiko dari offshore pipeline akibat

Dijelaskan oleh Andarwulan dan Koswara (l992), bahwa stabilitas vitamin C biasanya meningkat dengan penurunan suhu penympanan, akan tetapi selama pembekuan terjadi kerusakan

Perbandingan antara bilangan Nusselt rata-rata untuk plain tube dan tube berbagai sisipan plat bergalur Gambar 7 menunjukkan grafik perbandingan friction factor antara plain tube

Mengingat pentingnya imunisasi dasar pada bayi dan faktor orang tua yang mudah lupa jadwal imunisasi maka penulis tertarik untuk membuat metode inovasi kalender

Tahap terakhir pada pengembangan instrumen dalam penelitian ini adalah pelaksanaan implementasi dengan mengukur sejauh mana kecenderungan kedisplinan belajar SMP Negeri 2

Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan hasil pengujian hipotesis pertama menggunakan uji F sebesar 41,150 dengan signifikansi 0,000 maka secara