TANTANGAN DAN UPAYA MASA DEPAN GURU DI PROVINSI MALUKU
(KAJIAN PENGUNAAN ICT DALAM PEMBALAJARAN BIOLOGI)
Hasan Tuaputty*
Jurusan Biologi FKIP – Unversitas Pattimura
ABSTRACT
Guru adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan Guru biologi adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai tenaga pengajar bidang studi biologi sesuai dengan kekhususannya, Di privinsi Maluku mutu pembelajaran biologi belum berkembang dengan baik sekalipun telah dilakukan perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru. Salah satu penyebabnya adalah guru biologi yang belum mampu memanfaatkan ICT di dalam pembelajaran Biologi. Survey terhadap guru biologi sebanyak 50 orang yang diambil secara acak di berbagai kabupaten kota di Maluku menunjukkan 52 % guru tidak dapat menggunakan fasilitas ICT, sebanyak 63% guru tidak pernah mengakses internet untuk mendukung pendukung proses pembelajaran serta 70% guru di sekolah mereka tidak tersedia fasilitas ICT.
Keywords: Guru Biologi, ICT, pembelajaran.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selain itu sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Guru adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan dan siswa merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Guru biologi adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai tenaga pengajar bidang studi biologi sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan
Kualitas guru biologi yang dibutuhkan di masa yang akan datang adalah guru yang mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat baik secara nasional maupun dengan bangsa lain di dunia. Kualitas guru biologi yang dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, maka guru biologi harus mempu melakukan fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam mengambangakan dirinya serta mengembangkan potensi siswa untuk menghadapai tentangan zaman serta mampu mengembangkan potensi sumber daya
alam. Kedudukan guru biologi yang
melaksanakan tugas di daerah ini sebagai tenaga profesional harus mempunyai visi mewujudkan pembelajaran sesuai dengan
prinsip-prinsip profesionalitas agar
menghasilkan pendidikan biologi yang bermutu.
Mutu pembelajaran Biologi belum
berkembang dengan baik di daerah ini di lain pihak perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan melalui pembelajaran telah banyak
dilakukan melalui kegiatan pelatihan,
penguasaan materi pembelajaran. Sekalipun telah dilakukan perbaikan dan peningkatan
profesionalisme guru tetapi belum memperlihatkan peningkatan hasil belajar siswa, bahkan kualitas lulusan belum memiliki standar konpetensi sesuai yang diinginkan,
bahkan.menurun. Dijelaskan oleh Duran
Corebima (2009) rendahnya mutu pendidikan biologi diakibatkan Human Development indeks (HDI) masing sangat rendah dibandingkan dengan beberapa negara asia,bahkan di beberapa wilayah di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di beberapa Kabupaten di Propinsi Maluku.
Sebagai guru biologi dihadapkan pada tantangan bagaimana menyiapkan diri agar melaksanakan tugas secara profesional dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Adaptif dalam airti dapat menyesuaikan diri
dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pengetahuan dan teknologi terus-menerus berkembang dengan pesat, sehingga guru biologi harus dituntut
mengembangkan diri memahami serta
memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi. Kondisi ini belum sepenuhnya difahami oleh guru biologi di daerah ini. Satria Darma (2009) menjelaskan bahwa pendidikan yang dilakanakan harus membentuk siswa agar di di masa mendatang dapat pemikir kritis,
mampu penyelesai masalah, dapat
berkomunikasi secara efektif, dapat
berkolaborasi secara efektif, paham akan informasi dan media, sadar akan masalah global, memikirkan kepentingan umum
Guru biologi yang melaksanakan tugas di daerah ini masih jauh dari harapan, belum mampu bersaing dengan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi. Guru yang
profesional memiliki kemampuan menyajikan pembelajaran biologi yang efektif, inovatif,
krektif, efektif dan menyenagkan
(Paikem),sehingga belajar lebih bermakna, mengasyikkan dan lebih dinikmati siswa apa yang diajarkan guru. Baedhowi, (2010) menjelaskan guru berkualitas banyak tersebar di sekolah-sekolah favorit (effective schools) di perkotaan. Hal ini wajar karena mereka melihat jaminan –baik dari sisi ekonomi maupun karier– yang lebih menjanjikan di sekolah-sekolah itu. Bandingkan dengan guru-guru yang ada di daerah tertinggal/terpencil, termasuk di daerah Maluku.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan terknologi informasi ICT, seperti media
Computer, Laptop, Proyrktor, Internet
merupakan salah satu penyebab kurangnya
penguasaan guru dalam meningkatkan
kemampuan, sehingga rendahnya mutu
pendidikan. Permasalah ini merupakan kajian untuk menemukan solusi bagi guru biologi dalam menghadapi tantangan dan memperbaiki kualitas mengajar. Survey dilakukan dengan
fokus permasalahan ”bagaimana guru
meningkatkan mutu pendidikan melalui
penggunaan ICT dalam pembelajaran biologi METODE PENELITIAN
Dalam menjawab permasalahan
penelitian ini dilakukan survey terhadap guru biologi sebagai sampel sebanyak 50 orang guru biologi yang diambil secara acak di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Buru, Kabupaten Seram bagian Barat. Dalam
memperoleh data untuk menjawab
1. Trampil 12% . 2. Belum Trampil 36% 3. Tidak Dapat Menggunakan 52%
1 2 3 12 % 52% 36%
Penggunaan Komputer/Lebtop dalam Mengerjakan Tugas dan Kegiatan Belajar Mengajar
1 2 3 4 38% Menyuruh Petugas 40% Tidak Pernah Menggunakan 16% Kadang-Kadang 6% ya 0 10 20 30 40 50 60 70 1 2 3
1. Guru Yang Mengakses Internet 2. Guru Yang Kadang-Kadang. 3. Guru Yang Tidak Pernah
P e rs e n ta s e ( % ) G u ru y a n g M e n g e m b a n g k a n K o n s e p P e m b e la ja ra n d a n K o n s e p B io lo g i m e la lu i In te rn e t 1 2 3
Sekolah Yang Memiliki Komputer, Lebtop, Proyektor, Internet Bagi Pengembangan dan Peningkatan Mutu Pendidikan
1 2 3 4 70% tidak ada 22% Tidak Lengkap 6% cukup 2%
divalidasi terhadap pertanyaan maupun isi materi yang berkaitan dengan peningkatan
pengetahuan melalui teknologi informasi
komunikasi dalam pembelajaran biologi.
Data yang diperoleh di analisis secara statistik deskriptif dan jelaskan dalam bentuk persentase dari setiap jawaban yang diberikan guru biologi, dan dikelompok dalam lima katagori. Hasil analisis diuraikan dalam bentuk Garafik Batang sebagai berikut.
1. Kemampuan dan ketrampilan guru
menggunakan komputer atau laptop, diperoleh hasil seperti tertera dalam grafik 1.
Grafik 1. Kemampuan dan Ketrampilan Guru Menggunakan Komputer/Labtop
2. Menggunakan komputer atau laptop dalam dalam melaksanakan tugas maupun proses pembelajaran biologi dalam kurun waktu satu sementar, seperti tertera pada Grafik 2.
Grafik 2. Kinerja Guru Melalui Penggunaan Komputer/Laptop
3. Mengembangkan pemahaman konsep pembelajaran dan konsep biologi yang
diakses melalui internet dalam
melaksanakan tugas profesional guru, dijelaskan dalam Grafik 3 .
4. Keberadaan fasilitas komputer, laptop, proyektor, internet sebagai pengembangan mutu pendidikan di sekolah, dijelaskan dalam Grafik 4.
5. Perlu pengembangan pengetahuan dan ketrampilan guru dalam mengajar konsep biologi melalui pemanfaatan media
laptop-proyektor dan media internet untuk
Perlu Pengembangan diri Guru Melalui Penggunaan Media Lebtop-Proyektor dan media
Internet Dalam Pembelajaran Biologi
1 2 3 82% sangat diperlukan 12% Sekerader Mengetahui 6% kurang diperlukan
pengetahuan dan ICT, dijelaskan pada Grafik 5.
Grafik 5. Penggunaan Internet dalam
Peningkatan Kemampuan Guru
Dalam Pembelajaran Biologi HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi begitu cepat,
diperluka kesadaran seluruh komponen
pendidikan untuk merespon tantang sekaligus peluang dalam mengembangkan diri (guru biologi) sebagai guru masa depan yang diwujudkan penerapan pembelajaran secara profesional, akan tetapi kondisi ini masih jauh dari harapan kita. Hal ini terbukti bahwa 52%.guru melum dapat menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi, dan 36% guru belum trampil menggunakan komputer atau laptop, hanya sebesar 12 % guru trampil mengunakan komputer, laptop. Presentase guru yang tidak trampil memanfaatkan ICT merupakan tantangan dalam meningkatkan kualitas pelayan pembelajaran dibidang biologi. Implementasi ICT sebagai media Education (Learning) tidak semudah seperti yang terlihat, harus ada upaya dari diri setiap guru.
Sucahyo, (2010) mengungkapkan bahwa tantangan dan memastikan peran guru adalah
meruba budaya belajar, merubah
pradigma”saya tidak bisa komuter, mengakses internet” menjadi saya pasti bisa (Cultural change is the top priority).
Menggunakan komputer atau laptop dalam dalam melaksanakan tugas maupun proses pembelajaran biologi dalam kurun waktu satu sementar menunjukkan bahwa 40% guru
dalam melaksanakan tugas-tugas tidak
menggunakan komputer atau laptop, akibat kurang memahami dan trampil, 36% guru memberikan pekerjaannya untuk dikerjakan dengan komputer/laptop oleh tenaga lain, 16% guru kadang-kadang mengerjakan tugas
dengan komputer/laptop dan 6% guru
melaksanakan tugasnya dengan menggunakan komputer/ laptop. Tantangan dan peran guru dalam menghadapi berbagai beban tugas dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat bila guru memahami dan memanfaatkan komputer atau laptop. Kondisi ini sangat terbalik dengan keadaan guru biologi di daerah ini, masih jauh dari harapan kita untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui media ICT (information comunication teknology). Seharusnya sebagai tenaga profesional dalam bidang pendidikan,
khususnya bidang biologi, penggunaan
komputer atau laptop merupakan kebutuhan
utama dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan kesiapan melaksanakan tugas mengajar di kelas.
Mengembangkan pemahaman konsep pembelajaran dan konsep biologi yang diakses melalui internet dalam melaksanakan tugas profesional guru, menunjukkan guru biologi belum bekerja secara maksimal dan kurang memahami betapa pentingnya ICT dalam
meningkatkan kinerja serta mendalami konsep-konsep biologi, hal ini terbukti hanya 12% guru mengembangkan pembelajaran biologi dengan mengakses internet, 22% guru masih tak acu dalam mengembangkan konsep-konsep biologi melalui internet, bahkan sebagian besar guru 66% belum pernah mengakses konsep biologi memalui internet. Hal ini merupakan tantangan bagi para pengambil kebijakan, bagaimana membina guru biologi dalam menghadapi tantangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mutu pendidikan yang menjadi pilar bagi pengembangan pembangunan dan produk sumber daya manusia yang handal dalam mengelola sumber daya alam di masah datang dapat menjcapai harapan di daerah Maluku. Dijelaskan oleh Kunandar, (2007) bahwa sudah sepatutnya pelayanan pendidikan diperbaharui seiring dengan realitas perubahan dan tantangan teknologi informasi, guru harus membekali diri dan siap berkompetensi serta respon terhadap dinamika sosial, relevan, keberadaan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keberadaan fasilitas komputer, laptop, proyektor, internet sebagai pengembangan
mutu pendidikan di sekolah, belum
memberikan hasil positif, hal dibuktikan dengan kurangnya fasilitas komputer, laptop, proyektor
dan internet yang dapat menunjang
pembelajaran. Berdasarkan hasil survey dan analisis terhadap beberapa guru biologi sesuai tempat tugas diperoleh hasil 70% sekolah tidak memiliki fasilitas yang dimaksud, dan 22% sekolah fasilitas kurang lengkap, 8% sekolah cukup tersedia dan 2% fasilitas yang dimaksud sangat lengkap. Sudah seharusnya sekolah
merubah pradigma pendidikan dalam menuju pembaharuan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah tidak
terjebak pada rutinitas belaka, tetapi
mengembangkan dan memanfaatkan berbagai perangkat ICT dan membina serta melatih guru menggunakan ICT sehingga meningkatkan kualitas dan kompetensinya. Penggunaan ICT dalam pembelajar biologi dengan strategi dan model pembelajaran yang tepat adalah guru yang kreaktif , inovatif, menyenangkan siswa dan siswa belajar lebih aktif. Hasil lulusan lulusan yang berkualitas, mampu bersaing dan
membuka lapangan pekerjaan melalui
pemanfaatan sumberdaya alam
Gambar 1. Perubahan Pradigma Belajar (Diakses Sucahyu, 2010)
Pengembangan pengetahuan dan
ketrampilan guru dalam mengajar konsep biologi melalui pemanfaatan media laptop-proyektor dan media internet untuk menghadapi tantangan kemajuan ilmu pengetahuan dan ICT. Sudah seharusnya guru memahami dan mengembangkan diri terhadap empat pilar pendidikan yang dicetuskan UNESCO yakni Learning To Know, Learning To Do, Learning To Live Together, Learning To Be. Guru biologi
harus merubah perilaku, pengembangan pembelajaran melalui buku teks tidak perlu melembaga, tetapi mengakses informasi terkait konsep-konsep biologi melaui ICT jauh lebih baik. Pradigma mengajar yang konvensional dalam persiapan mengajar sangat tertinggal dibandingkan kebutuhan untuk mengajar dengan cara dan pola padat teknologi – padat informasi dan padat komunikasi
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
a. Pembelajaran biologi di masah mendatang
penuh berbagai tantangan, dan belum memberikan hasil yang positif terhadap lulusan dengan tingkat kompetansi yang diharapkan, disebabkan masih rendahnya penggunaan media komputer, laptop dalam pembelajaran
b. Belum terlihat kinerja guru biologi dalam
melaksanakan tugas secara
profesional,karena masih banyak guru yang tidak trampil dan tidak mampu
menggunakan komputer dalam
memanfaatkan ICT sebagai sumber belajar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Keperdulian sekolah terhadap
pengembangan kualitas belajar belum maksimal, terutama kurangnya fasilitas sekolah dalam mengembangkan mutu pendidikan melalui ICT sebagai sumber belajar
d. Materi pelajaran biologi kurang
memberikan harapan bagi siswa dimasa mendatang, karena masih bersumber pada buku teks, belum memberikan gambaran
tentang kompetensi kelulusan yang dapat bersaing dengan lulusan pendidikan di era transpormasi dan komunikan sebagai
kebutuhan utama siswa dimasa
mendatang.
e. Media ICT dan internet merupakan
harapan peningkatan mutu pendidikan dimasa mendatang, belum dimanfaatkan sekolah dan guru sebagai tantangan yang perlu dihadapi dan tidak dapat dihindari dalam era globalisasi dunia pendidikan. Saran
a. Perlu kepedulian pemerintah daerah dalam membina guru, dan melatih guru dalam meningkatkan media ICT dan penguasaan ilmu pengetahuan melalui penyediaan dana bagi pemanfaatan media ICT dalam pembelajaran di berbagai bidang studi termasuk pendidikan biologi
b. Setiap guru harus dapat mengembangkan
dirinya sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan ICT sebagaii tantangan dan upaya menjadi guru yang profesional di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Ari Trijatmiko. 2005 Peningkatan Mutu
Pembelajaran Berorentasi pada
Pendekatan ContektualTeaching and Learning.Deperteman Pendidikan nasional Derektorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan Tenaga Kependidikan
[2]. Duran Corebima Aloysius, 2009.
Profesional . Depertemen Pendidikan Nasional. Universitas Negeri Malang
[3]. Herawati Susilo, 2009 Upaya
Pembelajaran Guru IPA/Biologi Masa
Depan Yang Cerdas. Universitas Negeri Malang. Jurusan Biologi
[4]. Roestiyah, 2001, Strategi Belajar