• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pert ke 12. Oleh: Mohklas, SE., M.Si STIE PENA SEMARANG Semarang, Maret 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pert ke 12. Oleh: Mohklas, SE., M.Si STIE PENA SEMARANG Semarang, Maret 2014"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Pert ke 12

Oleh: Mohklas, SE., M.Si

STIE PENA SEMARANG

(2)

Tujuan Instruksional Umum

Mahasiswa dapat menjelaskan cara menyikapi penerapan etika dan moral dalam berbisnis, berprofesi dan

berperikehidupan.

Tujuan Instruksional Khusus

 Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian

etika dan moral dalam kehidupan

 Mahasiswa dapat menjelaskan alasan

penerapan etika dan moral dalam kehidupan

 Peserta dapat menerapkan etika dan moral

(3)

APA ?

MENGAPA?

(4)

Nilai, Norma, Etika, dan Moral

Nilai, Norma, Etika, dan Norma

saling berkaitan, sebab semuanya

berusaha mengarahkan manusia

agar memiliki pola pikir, sikap, dan

perilaku yang baik

dalam hidup

bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara

(5)

Etika dan Moral

mempunyai pengertian

yang hampir bersamaan/berkaitan, karena

keduanya mengandung nilai dan norma

untuk mengatur tingkah laku manusia,

yang mengacu pada kebiasaan yang

berlaku dalam masyarakat

(6)

Karena :

1. Manusia (dosen, mahasiswa, pebisnis dan

profesi lainnya) merupakan panutan orang lain dalam segala pemikiran dan tingkah lakunya 2. Manusia sebagai Pengajar dan Pendidik

3. Bisnis sebagai Profesi (perlu Etika Profesi Bisnis/Dosen, dll)

(7)

BAGAIMANA CARA MANUSIA

MENERAPKAN ETIKA DAN MORAL?

1. Manusia harus memiliki dan mampu menerapkan nilai-nilai dan norma dalam pembelajaran

2. Manusia harus dapat menerima perbedaan nilai dan norma yang dianut oleh mahasiswa / orang lain

3. Manusia harus menyadari bahwa masalah bisnis merupakan kegiatan yang berkaitan dengan aspek etika dan moral

(8)

4. Manusia harus dapat menjawab secara jujur pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan

dengan aspek etika dan moral secara umum.

5. Manusia harus dapat menerapkan 4 (empat) kompetensi dasar: (kepribadian/personal,

profesional/keahlian, pedagogik, dan sosial/kemasyarakatan).

(9)

 NILAI ialah sesuatu yang memberi makna

hidup yang dijunjung tinggi, yang

mewarnai dan menjiwai tindakan atau perilaku seseorang (Steeman, dalam Eka Darma Putra, 1999)

NILAI adalah penghargaan, penghormatan atau kualitas terhadap sesuatu, yang dapat bermanfaat, menyenangkan, memuaskan, menarik, atau sebagai sistem keyakinan (Lamijan, 1995)

(10)

SIFAT DAN JENIS NILAI

1. bersifat relatif, artinya nilai bergantung

oleh tempat dan waktu

2. Lebih bersifat subjektif, nilai

berbeda-beda bagi setiap orang

PROF. DR. NOTONAGORO membagi nilai: 1. Nilai Material 2. Nilai Vitalitas/Kehidupan 3. Nilai Kerohanian : a. Nilai Kebenaran b. Nilai Keindahan c. Nilai Moralitas/Kesusilaan d. Nilai Religius

(11)

PENGERTIAN

NORMA

NORMA adalah pedoman, ukuran,

kriteria, atau ketentuan yang mengatur

tingkah laku manusia dalam masyarakat

berdasarkan

nilai-nilai

tertentu.

NORMA adalah ukuran, pedoman, aturan

atau kaidah

yang menjadi dasar

pertimbang-an dpertimbang-an penilaipertimbang-an ypertimbang-ang mengpertimbang-andung

sanksi

dan penguatan

terhadap tingkah laku

(12)

EMPAT MACAM NORMA

1. Norma Kesopanan

2. Norma Kesusilaan

3. Norma Agama

4. Norma Hukum

Norma Hukum,

punya karakteristik

tersendiri, yakni

berupa sanksi yang

tegas dan imperatif, jika dibanding

dengan norma-norma yang lain

(13)

1. Etika adalah nilai, norma, dan ajaran yg dijadikan pegangan orang atau sekelompok orang

2. Etika adalah kumpulan azas-azas/nilai-nilai dan kode etik dalam aktivitas/profesi tertentu

3. Etika adalah cabang ilmu tentang perbedaan ting-kah laku yang baik dan buruk dalam kehidupan manusia

BERTEN (1993)

ALGERMON D BLACK (1993)

Etika adalah cara manusia memperlakukan sesama dan menjalani hidup dan kehidupan dengan baik,

(14)

ETIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT

ETIKA adalah Cabang Filsafat, yakni

Filsafat Moral atau Filsafat Kesusilaan

Tiga Macam Filsafat Moral (Etika):

1. Etika Deskriptif

2. Etika Normatif

(15)

MORAL DLM BERBAGAI BAHASA

• Bhs Yunani: Moral disebut

Ethos, Ethikos

(adat istiadat, kebiasaan, tingkah-laku,

tabiat, watak)

• Bhs Latin: Moral disebut

Mos, Mores,

Moris

(adat istiadat, kebiasaan,

tingkah-laku, tabiat, watak)

• Bhs Arab: Moral disebut

Akhlaq

(perilaku

yang baik, adab yang sopan)

• Bhs Indonesia: Moral/moralitas disebut

(16)

1. Moral adalah hal-hal yang dapat mendorong manusia untuk melakukan tindakan yang

baik sebagai kewajiban atau keharusan

2. Moral adalah sarana untuk mengukur benar atau tidaknya sikap dan tindakan manusia

3. Moral adalah kepekaan dalam pikiran,

perasaan dan tindakan terhadap

prinsip-prinsip dan aturan-aturan (Helden,1997 & Richard, 1971)

(17)

Lanjutan

4. Moral adalah pandangan tentang baik

dan buruk, benar dan salah, apa yang

dapat dan tidak dapat dilakukan oleh

manusia (Atkinson, 1969)

5. MORAL adalah ajaran yang berisi nilai

dan norma untuk mengatur sikap dan

tingkah laku manusia agar dapat

melaksanakan perbuatan baik

(Lamijan, 1995)

(18)

PEMBAGIAN MORAL:

1. MORAL UMUM

2. MORAL KHUSUS

MORAL KHUSUS =

ETIKA PROFESI

Contoh:

• ETIKA PROFESI PERAWAT

• ETIKA PROFESI DOKTER

• ETIKA PROFESI WARTAWAN

• ETIKA PROFESI ADVOKAT

(19)

HUBUNGAN NILAI, NORMA, MORAL,

ETIKA, SIKAP DAN TINGKAH LAKU

Ragaan

NILAI NORMA MORAL ETIKA

(20)

• Kita dapat menjunjung dan menghargai

nilai-nilai kemanusiaan

• Kita lebih toleran, etis/santun, dan adil

dalam bersikap dan bertindak

• Kita lebih dapat menghargai kemampuan

dan karya orang lain

• Kita lebih bertanggung jawab terhadap

bidang ilmu yang diampunya

• Kita dapat meningkatkan profesionalitas

MANFAAT Kita Mempelajari

Nilai, Norma, Etika, dan Moral

(21)

Lima Unjuk Kerja Kualitas Dosen, Pebisnis, Profesi yang Profesional (C.E. Vandzandt (1990):

1. Selalu menampilkan sikap dan perilaku yang mendekati standar ideal

2. Selalu mencari kesempatan untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan

keterampilan atau keahlian profesinya

3. Memelihara dan meningkatkan citra profesi

4. Meningkatkan kualitas layanan profesi dosen

5. Memiliki kebanggaan terhadap profesi dosen

CARA MANUSIA MELAKSANAKAN ETIKA DAN MORAL DALAM PEMBELAJARAN

(22)

RANAH YANG MENDASARI ETIKA DAN MORAL MANUSIA DLM PROFESINYA

• Ranah Kognitif

adalah kawasan atau bidang

kemampuan manusia/dosen dalam

berpikir

• Ranah Afektif

adalah kawasan atau bidang

kamampuan manusia/dosen dalam

bersikap

• Ranah Psikomatorik

adalah kawasan atau

bidang kemampuan manusia/dosen dalam

melakukan

gerakan fisik (keterampilan)

(23)

1. Yakin bahwa manusia adalah makhluk sosial yang etika dan moralnya sedang berkembang

2. Memahami bahwa manusia dapat belajar etika dan moral dari berbagai sumber

3. Memahami bahwa pembelajaran/bisnis dari satu orang ke yang lain akan lebih bermanfaat bila didasarkan pada etika dan moral

4. Sikap dan pikiran yang jernih, cermat, teliti, dan tanggungjawab yang dilandasi etika dan moral mampu membelajarkan/bisnis mencapai

tujuannya

Unsur-Unsur

Kognisi

yang Mendasari

Etika dan Moral dalam Sebuah Profesi

(24)

1. Penghormatan dan penghargaan tinggi terhadap kehidupan manusia yang penuh muatan etika dan moral

2. Berkomitmen tinggi untuk menerapkan etika dan moral dalam pembelajaran

3. Berusaha mengembangkan etika dan moral dalam pembelajaran pada bidang ilmunya

4. Berusaha mengembangkan keahlian yang dimiliki untuk pembelajaran mahasiswa yang dilandasi etika dan moral yang tepat dan akurat

Unsur-Unsur

Afektif

yang Mendasari

Etika dan Moral dalam Sebuah Profesi

(25)

1. Membelajarkan mahasiswa/pembisnis dengan

penuh rasa tanggungjawab yang dilandasi etika dan moral

2. Berperilaku yang sesuai dengan pengembangan wawasan etika dan moral dalam

pembelajaran/berbisnis

3. Mengembangkan dan menerapkan strategi dan teknik pembelajaran/berbisnis yang tepat dan

dilandasi etika dan moral untuk mengatasi masalah mahasiswa/pelanggan.

Unsur-unsur

Psikomotorik

yg Mendasari

Etika dan Moral dalam Sebuah Profesi

(26)

Moral dan Etika

Dosen/Pembisnis

Adopsi dari Dasadharma Pramuka (ke-10):

Dosen/Pembisnis /Profesi

Suci dalam Pikiran

Suci dalam Perkataan

(27)

1. Apa yang dimaksud dengan Nilai? Jelaskan dan beri contoh!

2. Apa yang dimaksud dengan Norma? Jelaskan dan beri contoh!

3. Apa yang dimaksud dengan Etika? Jelaskan dan beri contoh!

4. Apa yang dimaksud dengan Moral? Jelaskan dan beri contoh!

5. Mengapa Nilai, Norma, Etika, dan Moral

(28)

DAFTAR RUJUKAN

Frans Magnis Suseno, 1987, Etika Dasar, Yogyakarta: Kanisius.

K Bertens, 1999, Etika, Jakarta: PT Gramedia.

Lamijan, 1995, Dasar dan Konsep Pendidikan Moral, Kudus: Penerbit Bima.

Lamijan, 2007, Kompetensi Guru dan Dosen, Ungaran: FKIP Undaris.

Mungin Edy Wibowo, 2005, Etika dan Moral dalam

Pembelajaran, Jakarta: Ditjen Dikti Depdiknas.

Puspoprodjo, 1992, Filsafat Moral: Kesusilaan dlm

(29)

SELAMAT BERKARYA,

SEMOGA SUKSES. AMIEN

(30)
(31)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan ketiga kriteria yaitu tampilan, kemudahan memahami pesan yang disampaikan, dan kemudahan mengingat pesan dalam media promosi kesehatan tidak terdapat responden

Cara untuk memperoleh kepercayaan diri terutama dalam tempat kerja (referensi) yaitu: a) Mengenali nilai pribadi : menyusun berkas keberhasilan yang sudah

Jurnal ilmiah adalah sebuah publikasi yang diterbitkan secara berkala oleh suatu organisasi profesi atau institusi akademik yang memuat artikel- artikel yang merupakan

Menyikapi permasalahan seperti yang disebutkan di atas, penulis mempunyai ide dan wacana yang dituangkan dalam Tugas Akhir ini yaitu untuk membuat suatu desain kapal LCU ( Landing

Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan untuk pemberian kredit dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) yang

Kata-kata Kunci: Hasil belajar IPS, Circuit Learning, Permainan Ular Naga Tujuan penelitian mendeskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran,

Ada beberapa penelitian terkait yang telah dilakukan oleh peneliti tentang peramalan jumlah permintaan minyak, salah satunya yaitu: Intan, N.P (2008) yang membahas

Wajib Pajak Orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan. Tarif Maksimum 5% dari nilai perolehan objek pajak