• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN KUALITAS PRODUK DAN MINAT MENABUNG PADA LPD DESA ADAT TAJUN DENGAN DESA ADAT TEGAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN KUALITAS PRODUK DAN MINAT MENABUNG PADA LPD DESA ADAT TAJUN DENGAN DESA ADAT TEGAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

AGRISOCIONOMICS

Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

ISSN 2580-0566 EISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics 4(1): 59-67, Mei 2020

PERBANDINGAN KUALITAS PRODUK DAN MINAT MENABUNG PADA LPD DESA ADAT TAJUN DENGAN DESA ADAT TEGAL

The Comparison of Product Quality and Interest in Saving between LPD Desa Adat Tajun and Desa Adat Tegal

Luh Eka Swarnadi, Ketut Budi Susrusa, Ida Ayu Listia Dewi Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana

Jl. P.B. Sudirman Denpasar, 80232, Bali, Indonesia Email: ekaswarnadii@gmail.com

Diterima 8 Juli 2019, disetujui 5 Mei 2020 ABSTRAK

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah lembaga keuangan non bank yang diatur dan disahkan oleh Peraturan Daerah Provinsi Bali. Pengelolaan LPD sepenuhnya diserahkan kepada desa pakraman yang bersangkutan. Sejalan dengan pesatnya perkembangan LPD, ternyata disisi lain menunjukkan kinerja yang beragam, sehingga LPD perlu memperhatikan tingkat kualitas produk dan minat nasabah terhadap produk yang ditawarkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan kualitas produk dan minat menabung pada LPD Desa Adat Tajun dengan Desa Adat Tegal. Sampel LPD Desa Adat Tajun sebanyak 98 orang dan LPD Desa Adat Tegal sebanyak 84 orang yang diambil dengan metode acak sederhana. Data penelitian dianalisis dengan Uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan (nyata) antara kualitas produk LPD Desa Adat Tajun dengan Desa Adat Tegal. Perbedaan tersebut ditunjukkan oleh indikator bukti fisik, kehandalan, daya tanggap dan empati. Kualitas produk LPD Desa Adat Tajun lebih baik dari pada Desa Adat Tegal. Terdapat perbedaan yang signifikan (nyata) antara minat menabung LPD Desa Adat Tajun dengan Desa Adat Tegal. Perbedaan tersebut dicerminkan oleh indikator keyakinan. Minat Menabung LPD Desa Adat Tajun lebih tinggi dari pada Desa Adat Tegal.

Kata kunci: Kualitas Produk, Minat Menabung, LPD ABSTRACT

Local credit institutions (LPD) are non-bank financial institutions that are regulated and legalized by the Regional Regulations of the Province of Bali. The management of LPD is fully handed over to the Pakraman village. With the rapid development of LPDs, it turns out showing diverse performance, so the LPDs need to be noticed about the level of product quality and customer interest for the products offered. The purpose of this research is to determine the comparison of product quality and interest in saving between LPD Desa Adat Tajun and Desa Adat Tegal. The samples of LPD Desa Adat Tajun were 98 people and LPD Desa Adat Tegal were 84 people, it was taken by simple random method. The research data was analyzed with Mann-Whitney Test. The results showed a significant difference between the quality of the product of the LPD Desa Adat Tajun and the Desa Adat Tegal. The difference was indicated by the indicators of tangibles, reliability, responsiveness, and empathy. The product quality of LPD Desa Adat Tajun was better than Desa Adat Tegal. There was a significant difference between the interest in saving of LPD Desa Adat Tajun and Desa Adat Tegal. This difference was reflected by the indicator of conviction. The interest in Saving of LPD Desa Adat Tajun was higher than Desa Adat Tegal.

(2)

PENDAHULUAN

Lembaga perantara keuangan adalah lembaga yang menyediakan jasa bagi masyarakat untuk menunjang kelancaran perekonomian. Produk jasa di lembaga keuangan saat ini menjadi kebutuhan, sehingga lembaga keuangan yang berkembang tidak hanya berpusat di wilayah perkotaan namun juga sudah memasuki wilayah pedesaan untuk melancarkan perekonomian.

Provinsi Bali terkenal dengan adat istiadat yang diatur dalam desa adat mempunyai hak otonom untuk mengatur ekonomi dan mengelola kekayaan desa. Badan usaha keuangan milik desa di provinsi Bali adalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD). LPD adalah lembaga keuangan non bank yang diatur dan disahkan oleh Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2002 (Arta dan Kesuma, 2014). Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2017 Pasal 12 menyebutkan LPD mempunyai kewajiban menjalankan operasional sesuai awig-awig, Pararem Desa, dan peraturan daerah. Jasa yang ditawarkan LPD yaitu jasa tabungan dan deposito yang kemudian disalurkan dalam bentuk pemberian kredit yang efektif.

Desa Tajun dan Desa Mengening merupakan dua desa yang berdekatan di wilayah Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Untuk melancarkan perekonomian, dua desa tersebut telah memiliki badan usaha keuangan milik desa, yakni LPD Desa Adat Tajun dan LPD Desa Adat Tegal. Terdapat perbedaan produk tabungan LPD Desa Adat Tajun dengan Desa

Adat Tegal dalam menawarkan jasa tabungan kepada nasabah seperti perbedaan pada pena waran tingkat suku bunga dan pemberian hadi ah kepada nasabah. Menurut Palilati (2007) p enilaian masyarakat kini tidak hanya terpaku pada masalah kuantitas seperti tingkat suku bunga tetapi sudah berkembang pada persoalan kualitas dari produk yang ditawarkan.

Sejalan dengan pesatnya perkembangan LPD, ternyata disisi lain menunjukkan kinerja yang beragam, sehingga LPD perlu memperhatikan kualitas produk dan minat nasabah terhadap produk yang ditawarkan. L PD menawarkan produk jasa kepada nasabah. Jasa adalah setiap tindakan atau aktivitas dan bukan benda yang pada dasarnya bersifat tidak berbentuk fisik (intangible). Kualitas produk yang berupa jasa adalah ukuran dari suatu produk dalam melaksanakan fungsinya yang ditawarkan atau diwujudkan dalam bentuk tindakan dan aktivitas.

Penggunaan produk jasa LPD juga disertai dengan adanya minat. Minat adalah dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan yang diinginkan. Minat lebih difokuskan pada minat menabung pada LPD Desa Adat Tajun dan Desa Adat Tegal. Berikut adalah data jumlah penabung LPD Desa Adat Tajun dan Desa Adat Tegal.

Jumlah penabung LPD Desa Adat Tajun dari tahun 2016 ke tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 4,84%; kemudian dari tahun 2017 ke tahun 2018 terjadi peningkatan sebesar 7,03%, maka rata-rata pertumbuhan jumlah penabung di LPD Desa Adat Tajun tahun 2016 s.d 2018 sebesar 5,94%. Tabel 1. Jumlah Penabung

No Tahun

Jumlah Penabung (orang)

LPD Desa Adat Tajun LPD Desa Adat Tegal

1 2016 3800 525

2 2017 3984 640

3 2018 4264 540

(3)

Sedangkan jumlah penabung LPD Desa Adat Tegal dari tahun 2016 ke tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 21,90%; kemudian dari tahun 2017 ke tahun 2018 terjadi penurunan sebesar -15,63%, maka rata-rata pertumbuhan jumlah penabung di LPD Desa Adat Tegal tahun 2016 s.d 2018 hanya sebesar 3,14%. Selain itu, berdasarkan data tahun 2018 menunjukkan jumlah penabung di LPD Desa Adat Tajun sebesar 69,2% dari total jumlah penduduk, sedangkan jumlah penabung di LPD Desa Adat Tegal hanya sebesar 23% dari total jumlah penduduk. Angka tersebut menunjukkan adanya kecenderungan menabung di LPD Desa Adat Tajun dari pada di LPD Desa Adat Tegal. Berdasarkan fenomena yang ada di lapangan menjadikan pembahasan ini menjadi menarik untuk diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini akan membandingan kualitas produk dan minat menabung pada LPD Desa Adat Tajun dengan Desa Adat Tegal.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di LPD Desa Adat Tajun dan Desa Adat Tegal, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah LPD Desa Adat Tajun dan LPD Desa Adat Tegal yang mempunyai rekening tabungan. Jumlah nasabah LPD Desa Adat Tajun sebanyak 4264 orang dan LPD Desa Adat Tegal sebanyak 540 orang. Penelitian ini menggunakan teknik sampling secara Probability Sampling. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan error margin 10% sehingga jumlah responden yang ditetapkan di LPD Desa Adat Tajun sebanyak 98 orang dan LPD Desa Adat Tegal sebanyak 84 orang yang diambil dengan metode acak sederhana. Pengacakan atau penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan tabel angka random. Kerangka sampling penelitian ini mengacu pada daftar anggota atau nasabah

LPD Desa Adat Tajun dan LPD Desa Adat Tegal dengan nomor urut anggota dianggap sebagai nomor urut kerangka sampel. Nomor urut sampel yang muncul dari pengacakan melalui tabel angka random kemudian ditabelkan menjadi tabel sampel yang jumlahnya sesuai besarnya sampel yang sudah dihitung sebelumnya.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang digunakan adalah jumlah penabung LPD Desa Adat Tajun dan Desa Adat Tegal bulan Desember tahun 2018, usia responden, dan pendapatan responden. Data kualitatif yang digunakan adalah informasi hasil wawancara dengan kepala LPD Desa Adat Tajun dan Desa Adat Tegal dan pegawai mengenai hal yang berkaitan dengan sejarah LPD, struktur organisasi, serta informasi yang berkaitan dengan gambaran umum lokasi penelitian. Sumber data yang digunakan dalam peneliian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner yang secara langsung diberikan kepada responden di LPD Desa Adat Tajun dan Desa Adat Tegal, yaitu berupa karakteristik responden dan penilaian responden mengenai kualitas produk dan minat menabung. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data sejarah LPD Desa Adat Tajun dan Desa Adat Tegal, data profil dan potensi desa lokasi penelitian, dan informasi lainnya yang diperoleh dari jurnal, skripsi, dan internet. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi, kuesioner, dokumentasi dan studi pustaka.

Variabel dalam penelitian ini yaitu kualitas produk dan minat. Variabel kualitas produk dengan lima indikator yaitu bukti fisik (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan empati (empathy). Variabel minat dengan tiga indikator yaitu ketertarikan (interest), keinginan (desire), dan keyakinan (conviction). Indikator bukti fisik (tangibles) dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kondisi fisik langsung yang diamati dan dirasakan oleh nasabah pada saat

(4)

memanfaatkan produk LPD Desa Adat Tajun dan LPD Desa Adat Tegal seperti fasilitas (parkir, tempat duduk yang memadai), ruang tunggu yang nyaman dan penampilan pegawai; indikator kehandalan (reliability) digunakan untuk mengukur kemampuan pegawai LPD Desa Adat Tajun dan LPD Desa Adat Tegal dalam memberikan layanan yang akurat bagi nasabah seperti kemampuan untuk memenuhi janji yang sudah disampaikan kepada nasabah; indikator daya tanggap (responsiveness) digunakan untuk mengukur kemampuan pegawai LPD Desa Adat Tajun dan LPD Desa Adat Tegal untuk membantu dan merespon permintaan nasabah; indikator jaminan (assurance) digunakan untuk mengetahui LPD Desa Adat Tajun dan LPD Desa Adat Tegal mampu menumbuhkan kepercayaan dan menciptakan rasa aman bagi nasabah; indikator empati (empathy) digunakan untuk mengukur kemampuan LPD Desa Adat Tajun dan LPD Desa Adat Tegal memberikan perhatian kepada nasabah; indikator ketertarikan (interest) digunakan untuk mengukur ketertarikan nasabah mencari informasi tentang keistimewaan dari produk LPD Desa Adat Tajun dan LPD Desa Adat Tegal seperti keistimewaan suku bunga yang ditawarkan; indikator keinginan (desire) digunakan untuk mengetahui tingkat keinginan dan hasrat nasabah untuk membeli produk LPD Desa Adat Tajun dan LPD Desa Adat Tegal seperti keinginan untuk menambah jumlah tabungan serta keinginan untuk merekomendasikan produk kepada kerabat dan indikator keyakinan (conviction) digunakan untuk mengetahui tingkat keyakinan, kepercayaan nasabah secara

sungguh-sungguh terhadap dana yang disimpan.

Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert 1-5 untuk mengukur variabel-variabel yang akan diteliti. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan Uji Mann – Whitney (U-Test) atau U-test. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penyajian data analisis deskriptif pada penelitian ini melalui tabel rata-rata dan frekuensi penilaian responden pada kualitas produk dan minat di LPD Desa Adat Tajun dan Desa Adat Tegal. U-test dalam penelitian ini digunakan untuk memperkuat analisis guna membandingkan kualitas produk dan minat menabung pada LPD Desa Adat Tajun dengan LPD Desa Adat Tegal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbandinan Kualitas Produk LPD Desa Adat Tajun dengan Desa Adat Tegal

Berikut adalah penilaian responden terhadap kualitas produk di LPD Desa Adat Tajun dan Desa Adat Tegal.

Rata-rata penilaian menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian yang baik terhadap kualitas produk LPD Desa Adat Tajun dan Desa Adat Tegal, yang ditunjukkan pada rata-rata skor masing-masing indikator kualitas produk. Distribusi penilaian responden untuk kualitas produk dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2. Rata-Rata Penilaian Kualitas Produk Kualitas

Produk

LPD Desa Adat Tajun LPD Desa Adat Tegal

Rata-rata Kategori Rata-rata Kategori

Bukti fisik 4,04 Baik 3,68 Baik

Kehandalan 4,06 Baik 3,72 Baik

Daya tanggap 3,98 Baik 3,73 Baik

Jaminan 4,07 Baik 3,92 Baik

Empati 4,02 Baik 3,76 Baik

(5)

Pada indikator bukti fisik frekuensi penilaian sangat setuju sebesar 39,12% di LPD Desa Adat Tajun, sedangkan di LPD Desa Adat Tegal sebesar 10,71%; frekuensi penilaian tidak setuju sebesar 7,82% di LPD Desa Adat Tajun, sedangkan pada LPD Desa Adat Tegal sebesar 11,51%. Ini menunjukkan bukti fisik pada LPD Desa Adat Tajun lebih baik dirasakan oleh responden, seperti fasilitas (parkir, tempat duduk yang memadai), penampilan pegawai serta ruang tunggu yang nyaman.

Pada indikator kehandalan penilaian sangat setuju sebesar 33,93% penilaian responden LPD Desa Adat Tajun, sedangkan di LPD Desa Adat Tegal sebesar 24,11%; frekuensi penilaian tidak setuju sebesar 6,89% di LPD Desa Adat Tajun, sedangkan pada LPD Desa Adat Tegal sebesar 16,96%. Hal ini sesuai dengan pendalaman tentang pendapat responden, bahwa tertangkap jam layanan kas di LPD Desa Adat Tegal sering terjadi keterlambatan atau tidak sesuai dengan jam layanan kas yang ditetapkan.

Indikator daya tanggap penilaian sangat setuju sebesar 31,89% penilaian responden LPD Desa Adat Tajun, sedangkan di LPD Desa Adat Tegal sebesar 21,13%; frekuensi penilaian tidak setuju sebesar 8,42% di LPD Desa Adat Tajun, sedangkan pada LPD Desa Adat Tegal sebesar 10,12%. Hal ini menunjukkan bahwa respon dari pegawai

dalam memenuhi permintaan dan menangani keluhan nasabah masih kurang dirasakan di LPD Desa Adat Tegal.

Indikator jaminan penilaian sangat setuju sebesar 36,73% penilaian responden LPD Desa Adat Tajun, sedangkan di LPD Desa Adat Tajun sebesar 28,27%; frekuensi penilaian tidak setuju sebesar 7,14% di LPD Desa Adat Tajun, sedangkan pada LPD Desa Adat Tegal sebesar 10,71%.

Pada indikator empati penilaian sangat setuju sebesar 31,12% penilaian responden LPD Desa Adat Tajun, sedangkan di LPD Desa Adat Tegal sebesar 18,75%; frekuensi penilaian tidak setuju sebesar 7,65% di LPD Desa Adat Tajun, sedangkan pada LPD Desa Adat Tegal sebesar 12,20%. Hal ini sesuai dengan pendalaman tentang pendapat responden bahwa LPD Desa Adat Tajun lebih mengutamakan kepentingan nasabah, hal ini tercermin dari jam layanan kas yang tepat waktu.

Setelah menggambarkan data yang diperoleh kemudian diperkuat dengan menggunakan alat analisis uji beda yaitu Uji Mann – Whitney (U-Test) atau U-test, yang digunakan untuk membandingkan kualitas produk pada LPD Desa Adat Tajun dengan LPD Desa Adat Tegal. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.

Rata-rata peringkat (Mean Rank) pada masing-masing indikator kualitas produk Tabel 3. Frekuensi Penilaian Kualitas Produk

Indikator Frekuensi (%) STS TS N S SS Ta Te Ta Te Ta Te Ta Te Ta Te Bukti fisik 0 0 7,82 11,51 19,39 19,44 33,67 58,33 39,12 10,71 Kehandalan 0 0 6,89 16,96 13,78 17,86 45,41 41,07 33,93 24,11 Daya tanggap 0 0 8,42 10,12 16,84 26,79 42,86 41,96 31,89 21,13 Jaminan 0 0 7,14 10,71 15,31 14,58 40,82 46,43 36,73 28,27 Empati 0 0 7,65 12,20 13,52 18,15 47,7 50,89 31,12 18,75

Sumber: Data Primer (diolah) 2019 Keterangan:

Ta: LPD Desa Adat Tajun Te: LPD Desa Adat Tegal

(6)

LPD Desa Adat Tajun lebih tinggi dari pada LPD Desa Adat Tegal. Maka hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk LPD Desa Adat Tajun lebih baik dari pada kualitas produk LPD Desa Adat Tegal. Perbedaan dapat dikatakan signifikan jika nilai Asymp.sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05. Berikut adalah hasil test statistics kualitas produk (Tabel 5).

Berdasarkan hasil pengujian ditemukan empat dari lima indikator kualitas produk terdapat perbedaan yang signifikan (nyata). Perbedaan tersebut ada pada indikator bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, dan empati. Penelitian Othman dan Owen (2001), menunjukkan bahwa bank atau lembaga ekonomi harus memberikan perhatian yang lebih untuk perubahan dan memulai untuk menetapkan strategi agar dapat memberikan suatu produk yang berkualitas untuk nasabah. Penelitian Syairozi (2016) variabel kualitas

jasa berpengaruh positif tidak signifikan, hal ini karena kurangnya fasilitas-fasilitas yang memadai, serta layanan yang kurang maksimal dan masih belum sepenuhnya bisa dirasakan oleh para nasabah. Kondisi ini ditemukan di LPD Desa Adat Tegal, sedangkan kualitas produk LPD Desa Adat Tajun lebih baik dirasakan oleh responden. Artinya bukti fisik, kehandalan, respon atau daya tanggap dan perhatian yang di berikan LPD Desa Adat Tegal masih kurang dirasakan oleh para responden. Oleh karena itu, pengembangan dan perbaikan bisa menjadi perhatian bagi LPD Desa Adat Tegal dalam meningkatkan kualitas produk kepada nasabah.

Satu dari lima indikator kualitas produk tidak terdapat perbedaan yang siginifikan (nyata) yaitu pada indikator jaminan (assurance). Penelitian Cahyani (2016) menemukan bahwa persepsi nasabah terhadap Tabel 4. Peringkat (Ranks) Kualitas Produk

Indikator LPD Mean Rank Sum of Rank

Bukti Fisik Tajun 104,94 10284,50

Tegal 75,82 6368,50

Kehandalan Tajun 103,36 10129,00

Tegal 77,67 6524,00

Daya Tanggap Tajun 99,86 9786,50

Tegal 81,74 6866,50

Jaminan Tajun 97,10 9516,00

Tegal 84,96 7137,00

Empati Tajun 100,75 9873,50

Tegal 80,71 6779,50

Sumber: Data Primer (diolah) 2019

Tabel 5. Uji Statistik Kualitas Produk

Bukti Fisik Kehandalan Daya Tanggap Jaminan Empati

Mann-Whitney 2798,500 2954,000 3296,500 3567,000 3209,500 Wilcoxon W 6368,500 6524,000 6866,500 7137,000 6779,500 Z -3,788 -3,301 -2,326 -1,568 -2,582 Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,020 ,117 ,010

(7)

kualitas jasa pada empat bank dianggap tidak signifikan artinya kualitas dari tiap bank dianggap tidak ada perbedaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Choliq dan Misbach (2016), menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada indikator jaminan (assurance). Kondisi ini ditemukan pada LPD Desa Adat Tajun dan Desa Adat Tegal. Hal ini dikarenakan LPD menawarkan jaminan yang sama kepada nasabah. Melalui kerjasama atau bermitra dengan Bank BPD, jaminan yang diberikan LPD seperti jaminan suku bunga dan keamaan tabungan nasabah tidak ada perbedaan.

Perbandingan Minat Menabung Pada LPD Desa Adat Tajun dengan Desa Adat Tegal

Rata-rata penilaian menunjukkan responden mempunyai minat menabung yang tinggi pada LPD Desa Adat Tajun dan Desa Adat Tegal, yang ditunjukkan pada rata-rata skor masing-masing indikator minat. Distribusi frekuensi penilaian minat menabung responden dapat dilihat pada tabel

berikut.

Beragam frekuensi penilaian minat menabung responden di LPD Desa Adat Tajun dan Desa Adat Tegal. Jika dilihat frekuensi penilaian sangat setuju (SS) pada indikator ketertarikan sebesar 25,51% penilaian responden LPD Desa Adat Tajun, sedangkan di LPD Desa Adat Tegal sebesar 22,62%; indikator keinginan sebesar 29,59% penilaian responden LPD Desa Adat Tajun, sedangkan di LPD Desa Adat Tegal sebesar 20,83%; dan indikator keyakinan sebesar 45,92% penilaian responden LPD Desa Adat Tajun, sedangkan di LPD Desa Adat Tegal sebesar 30,95%. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian minat menabung responden sesuai dengan data pertumbuhan jumlah penabung di LPD Desa Adat Tajun dengan Desa Adat Tegal tahun 2016 s.d 2018.

Setelah menggambarkan data yang diperoleh kemudian diperkuat dengan menggunakan alat analisis uji beda yaitu Uji Mann – Whitney (U-Test) atau U-test, yang digunakan untuk membandingkan minat menabung responden pada LPD Desa Adat Tabel 6. Rata-Rata Penilaian Minat

Minat

LPD Desa Adat Tajun LPD Desa Adat Tegal

Rata-rata Kategori Rata-rata Kategori

Ketertarikan 3,83 Tinggi 3,70 Tinggi

Keinginan 3,86 Tinggi 3,83 Tinggi

Keyakinan 4,15 Tinggi 3,97 Tinggi

Sumber: Data Primer (diolah) 2019 Tabel 7. Frekuensi Penilaian Minat

Indikator Frekuensi (%) STS TS N S SS Ta Te Ta Te Ta Te Ta Te Ta Te Ketertarikan 0 0 7,14 17,86 28,57 16,67 38,78 42,86 25,51 22,62 Keinginan 0 0 8,67 4,76 26,53 28,57 35,20 45,83 29,59 20,83 Keyakinan 0 0 9,69 8,33 11,22 17,26 33,16 43,45 45,92 30,95

Sumber: Data Primer (diolah) 2019 Keterangan:

Ta: LPD Desa Adat Tajun Te: LPD Desa Adat Tegal

(8)

Tajun dengan Desa Adat Tegal. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut (Tabel 8).

Rata-rata peringkat (Mean Rank) atau skor pada masing-masing indikator minat LPD Desa Adat Tajun lebih tinggi dari pada LPD Desa Adat Tegal. Maka hal ini menunjukkan bahwa minat nasabah menabung di LPD Desa Adat Tajun lebih tinggi dari pada LPD Desa Adat Tegal. Perbedaan dapat dikatakan signifikan jika nilai Asymp.sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05. Berikut adalah hasil test statistics minat (Tabel 9).

Hasil pengujian menemukan dua dari tiga indikator minat tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada indikator ketertarikan dan keinginan. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2017 Pasal 12 menyebutkan LPD mempunyai kewajiban menjalankan operasional sesuai awig-awig, Pararem Desa, dan peraturan daerah. Artinya, penentuan tingkat suku bunga LPD merupakan kesepakatan yang telah dibuat dan disetujui bersama dimasing-masing desa adat LPD yang bersangkutan, sehingga ini menunjukkan ketertarikan masing-masing responden terhadap suku bunga yang

ditawarkan tidak terdapat perbedaan. Keinginan menabung di LPD Desa Adat Tajun dan Desa Adat Tegal dilakukan karena memberikan keuntungan dan keberadaan LPD memang dibutuhkan masyarakat pedesaan, sehingga ini menunjukkan keinginan menabung responden tidak terdapat perbedaan. Satu dari tiga indikator minat ditemukan perbedaan yakni pada indikator keyakinan. Hasil penelitian Yohana (2014) menyatakan ketika kepercayaan semakin meningkat maka minat juga semakin kuat. Penilaian keyakinan responden LPD Desa Adat Tajun lebih tinggi dibandingkan keyakinan responden pada LPD Desa Adat Tegal, sehingga adanya keyakinan yang kurang dapat melemahkan minat menabung.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perbandingan kualitas produk dan minat menabung pada LPD Desa Adat Tajun dengan Desa Adat Tegal, dapat ditarik kesimpulan yaitu antara lain; (1) Terdapat perbedaan yang signifikan (nyata) antara kualitas produk LPD Desa Adat Tajun dengan Desa Adat Tegal. Perbedaan tersebut Tabel 8. Peringkat (Ranks) Minat

Indikator LPD Mean Rank Sum of Rank

Ketertarikan Tajun 93,55 9168,00 Tegal 89,11 7485,00 Keinginan Tajun 93,15 9129,00 Tegal 89,57 7524,00 Keyakinan Tajun 99,67 9767,50 Tegal 81,97 6885,50

Sumber: Data Primer (diolah) 2019

Tabel 9. Uji Statistik Minat

Ketertarikan Keinginan Keyakinan

Mann-Whitney 3915,000 3954,000 3315,500

Wilcoxon W 7485,000 7524,000 6885,500

Z -,596 -,466 -2,318

Asymp. Sig. (2-tailed) ,551 ,642 ,020

(9)

dicerminkan oleh indikator bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, dan empati. Kualitas produk LPD Desa Adat Tajun lebih baik dari pada Desa Adat Tegal, (2) Terdapat perbedaan yang signifikan (nyata) antara minat menabung LPD Desa Adat Tajun dengan Desa Adat Tegal. Perbedaan tersebut ada pada indikator keyakinan. Minat Menabung LPD Desa Adat Tajun lebih tinggi dari pada Desa Adat Tegal.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disarankan; (1) LPD Desa Adat Tajun diharapkan agar mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk khususnya dari aspek bukti fisik dan daya tanggap dalam menawarkan produk kepada nasabah, (2) LPD Desa Adat Tegal perlu upaya perbaikan dan pengembangan kualitas produk yang seharusnya dilakukan secara terus menerus agar mampu untuk menarik dan mempertahankan nsabah, khususnya dari aspek kehandalan dan empati, (3) Bagi peneliti selanjutnya perlu dikembangkan penelitian yang dapat atau bisa mengukur minat nasabah dengan data kuantitatif perkembangan minat menabung yang diukur dari beberapa indikator seperti jumlah penabung dan jumlah tabungan sehingga hasil penelitian yang diperoleh akan lebih mendetail.

DAFTAR PUSTAKA

Arta, I W. J., dan Kesuma, I K. W. 2014. Pengaruh tingkat perputaran kas, tingkat suku bunga kredit dan pertumbuhan kredit terhadap profitabilitas lembaga perkreditan desa (LPD) di Kecamatan Tegallalang, Gianyar. E-Jurnal Manajemen 3(4): 956-974.

Cahyani, P. D. 2016. Tingkat kepuasan nasabah terhadap kualitas layanan perbankan syariah di Yogyakarta. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen 6(2): 151-162.

Choliq, H. A. dan Misbach, I. 2016. Perbandingan kualitas layanan bank syariah dan bank konvensional (Pendekatan model PBZ). Jurnal Keuangan dan Perbankan 20(1): 127-140.

Othman, A. dan L. Owen. 2001. Adopting and measuring customer service quality (SQ) in Islamic banks: A case study in Kuwait Finance House. International Journal of Islamic Financial Services 3(1).

Palilati, A. 2007. Pengaruh nilai pelanggan, kepuasan terhadap loyalitas nasabah tabungan perbankan di Sulawesi Selatan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 9(1): 73-81. DOI: https://doi.org/10.9744/jmk.9.1.pp. %2073-81

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2002 tentang Lembaga

Perkreditan Desa

https://jdih.baliprov.go.id. Diakses 15

April 2019.

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2017 Pasal 12 Tentang

Lembaga Perkreditan Desa.

https://jdih.baliprov.go.id. Diakses 10 April 2019.

Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2017 tentang Lembaga

Perkreditan Desa.

https://jdih.baliprov.go.id. Diakses 15

Mei 2019.

Syairozi, M. 2016. Pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas produk terhadap kepuasan nasabah dalam menabung di LKMS Hubbul Wathon Sumowono Semarang. Skripsi. Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id. Diakses 8 Mei 2019

Gambar

Tabel 2. Rata-Rata Penilaian Kualitas Produk Kualitas
Tabel 5. Uji Statistik  Kualitas Produk
Tabel 9. Uji Statistik Minat

Referensi

Dokumen terkait

Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara penelitian dilapangan, yaitu data diperoleh dari para pegawai Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi dengan

Dalam suatu sistem temu kembali informasi, kemampuan untuk menemukan informasi yang tersedia diukur dengan recall dan kemampuan untuk menemukan informasi yang

Terinsipirasi dari program televisi magazine “ OkFood” di NET TV yang memberikan informasi-informasi menarik dari berbagai tempat kuliner dalam satu episode, point of intersert

Di akord F minor pada birama 14 menggunakan pendekatan improvisasi dengan modus F Aeolian dan terdapat chromatic approach nada E di motif melodi terakhir yang dimana

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) kadar timbal yang terakumulasi pada daun Angsana di empat jalan di Purwokerto, (2) hubungan paparan timbal dengan

dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa larut dalam etanol, baik senyawa polar maupun non polar diperoleh hasil 6,69 % pada simplisia. Kandungan sari larut dalam

Tujuan pembelajaran khusus telah diperlakukan secara semestinya (benar) apabila tujuan-tujuan pembelajaran khusus yang dibawa guru ke dalam kelas belajar diinformasikan

dapat diatasi dengan adanya sistem pemasaran yang baik serta dengan adanya proses pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah dan tingkat keuntungan pada produk olahan