LIST PERTANYAAN PUBLIC EXPOSE 2021
1. Michael Alexander Santoso - Victoria Sekuritas Indonesia
Seiring perkiraan ekonomi tahun ini dari Bank Dunia dan IMF yang akan reboundapa saja peluang yang dilihat oleh Bank Mega dan apa saja yang akan dilakukan Bank Mega dalam memanfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan performa perusahaan?
Jawab:
Kostaman Thayib - Direktur Utama Bank Mega
Seiring dengan perkiraan Bank Dunia dan IMF yang memperkirakan perekonomian dunia akan tumbuh di kisaran 5% pada tahun ini, demikian juga dengan APBN kita yang memperkirakan perekonomian akan tumbuh sebesar 5%. Bank Mega juga optimis bahwa tahun ini akan terjadi rebound terutama pada semester kedua, setelah vaksinasi sukse dilakukan.
Bank Mega akan memberikan kredit terutama untuk perusahaan-perusahaan yang selama ini bisa bertahan menghadapi pandemi Covid-19. Tentu kami tetap akan menjaga likuiditas, melalui penghimpunan dana pihak ketiga dengan cost of fund yang lebih murah. Selain itu banyak opportunity yang dapat kita bidik selamareboundini, dalam hal mendapatkan fee basedterutama di bidang treasury. Intinya kami akan meningkatkan upaya pada setiap potensi yang ada untuk semakin meningkatkanperformanceBank Mega.
2. Kleo Devira - Investor Individu
Bagaimana Bapak memandang aksi korporasi yang akhir-akhir ini dilakukan Mega Corpora dan bagaimana dampaknya terhadap Bank Mega?
Jawab:
Direktur Utama - Kostaman Thayib:
Aksi korporasi yang dilakukan oleh Mega Corpora bertujuan untuk melengkapi ekosistem perbankan yang dimiliki oleh Mega Corpora, sehingga dapat melayani seluruh segmen kostumer yang berbeda. Seperti kita ketahui saat ini Mega Corporae telah memiliki beragam jenis bank, seperti Bank Mega mewakili bank konvensional, Bank Mega Syariah mewakili bank syariah dan beberapa Bank Pembangunan Daerah dan nanti akan bertambah dengan Bank Digital.
Bank ini kan memiliki segmen yang berbeda-beda, sehingga dengan beragam jenis bank yang dimiliki oleh Mega Corpora dapat melayani segala kebutuhan masyarakat yang berasal dari beragam segmen.
Tentu bank-bank yang berada di bawah Mega Corpora akan saling bekerja sama dalam meningkatkan bisnis dan saling share resources untuk menghemat biaya operasional dan memperkuat manajamen risiko diantara bank-bank ini.
Selain itu, bank-bank yang tergabung di dalam Mega Corpora ini, juga menjadi bagian dari ekosistem yang lebih besar lagi yaitu ekosistem CT Corpora untuk memanfaatkan potensi yang lebih banyak, sehingga bank-bank ini memperoleh keuntungan yang kompetitif.
3. Paulus Yoga - Info Bank
Bagaimana strategi pengembangan bank digital, apakah akan berada dalam satu payung Bank Mega atau menjadi entitas terpisah?
Jawab:
Direktur Utama - Kostaman Thayib:
Terdapat 2 pengembangan dalam mengembangkan bank digital, pertama mengembangkan unit digital dalam bank yang eksisting, sementara lainnya adalah membangun entitas terpisah. Bank Mega melakukan transformasi digital di dalam Bank Mega, namun di dalam induk perusahaan Bank Mega, yakni Mega Corpora nanti akan ada bank digital sendiri sebagai entitas yang terpisah dari Bank Mega.
4. Dina - Investor
Bagaimana strategi untuk menjaga likuiditas dan permodalan Bank Mega? Jawab:
Direktur Utama - Kostaman Thayib:
Likuiditas adalah seumpama darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, sehingga tidak boleh kurang dan terhambat, karena pasti akan sangat membahayakan seseorang tersebut. Demikian juga dengan perbankan, dimana likuiditas juga memegang peranan yang sangat vital dalam memastikan keberlangsungan bank dan menjaga kepercayaan para nasabah. Oleh karena itu sudah lama menjadipolicydi Bank Mega untuk menjaga rasio LDR Bank Mega dalam kisaran 70%. Bahkan dalam kondisi resesi atau krisis rasio tersebut dapat diturunkan lebih rendah lagi. Jika Kita perhatikan rasio LDR Bank Mega pada Desember 2020 berada pada kisaran 60%, hal ini menunjukkan betapa besarnya cadangan likuiditas yang dimiliki oleh Bank Mega.
Selanjutnya mengenai permodalan, saat ini permodalan Bank Mega merupakan salah satu yang terkuat di Indonesia, bayangkan dengan CAR yang sangat tinggi sebesar 31,04%, jauh lebih tinggi dari rasio CAR perbankan yang 23,75%. Hal ini tentu menunjukkan besarnya kecukupan modal Bank Mega. Hingga saat ini permodalan Bank Mega masih mengandalkan pertumbuhan secara organik yang diperoleh dari perolehan laba perusahaan yang membaik dan tumbuh secara konsisten dari tahun ke tahun. Dengan posisi modal yang sangat tinggi ini, manajemen pada RUPS Tahunan nanti akan mengusulkan pembagian dividen yang sangat signifikan.
5. Aris Cahyadi - Investor Daily dan Nina - Kontan
Segmen apa yang menjadi target pertumbuhan kredit Bank Mega di Tahun 2021?
Jawab:
Madi Darmadi Lazuardi - Direktur Kredit
Masih banyak tantangan yang akan kita hadapi, baik yang berakibat langsung kepada Bank maupun makro ekonomi. Kita masih berharap pada sektor korporasi, seperti dikatakan oleh Pak Kostaman bahwa kita akan fokus pada projek-projek infrastuktur baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Kami juga akan berfokus pada pembiayaan kepada korporasi yang cukup tahan pada situasi krisis dan memliki diversifikasi bisnis.
Segmen selanjutnya juga kita akan berfokus pada pembiayaan di sektor multifinance yang dimiliki oleh Bank atau korporasi. Kita melihat ketahanan mereka pada masa yang penuh tantangan ini telah teruji dan terbukti.
Sementara untuk retail dan konsumer tetap akan kita berikan, namun dengan proses yang sangat selektif karena kita melihat masih terdapat potensi risiko yang besar dan permintaan yang datang dari sektor ini juga masih terbatas. 6. Shintia - Investor
Bagaimana strategi penghimpunan dana murah Bank Mega di Tahun 2021? Jawab:
Diza Larentie - Direktur Konsumer Banking
Untuk strategi menghimpun dana murah, kami mengandalkan beragam produk saving yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Jadi nasabah dapat memilih apakah sekedar ingin menabung secara umum atau juga untuk para wirausaha, dimana program-program yang kami berikan juga memberikan berbagai benefit melalui sinergi dengan CT Corp sehingga terdapatreward point yang dapat digunakan di seluruh jaringan retail CT Corp yang ada.
Kami juga menyasar segmen milenial, karena milenial adalah kalangan yang terus berkembang dan juga mereka adalah digital saving. Terkait dengan pandemi yang masih terjadi, tentu terjadi pembatasan mobilitas yang cukup dibatasi, sehingga perlu melakukan transaksi melalui kanal digital. Hal ini sangat tepat sekali tidak hanya untuk milenial namun juga kalangan umum. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut kami memiliki mobile banking M Smile, dimana terdapat banyak kemudahan yang ditawarkan, diantaranya adalah proses membuka rekening baru secaraon linetanpa harus berkunjung ke cabang. Berbagai fitur unggulan yang terdapat pada M Smile tidak hanya memenuhi kebutuhan akan transaksi perbankan secara umum, namun juga menawarkan layanan beyond banking melalui sinergi dengan CT Corp sehingga dapat memberikan keuntungan lebih banyak lagi kepada nasabah Bank Mega.
Kami berharap melalui berbagai ragam produk dan program menarik yang terdapat di Bank Mega dan juga kemudahan layanan perbankan melalui M Smile, dapat meningkatkan porsi dana murah di Bank Mega pada Tahun 2021.
7. Pertanyaan Tambahan Paulus Yoga - Infobank
Dengan penurunan penyaluran kredit, sebenarnya apa motor pembentuk laba Bank Mega yang signifikan?
Jawab:
Kostaman Thayib - Direktur Utama
Dalam era krisis ini tidak dapat dipungkiri penyaluran kredit Bank Mega turun dikisaran 6% sementara industri 2%. Otomatis income dari bunga kredit menurun, namun Bank Mega berusaha memaksimalkan interestincomedari surat berharga yang dimiliki, terutama Surat Berharga Negara. Seperti disinggung di Awal, Bank Mega berada dalam kondisi over liquidity sehingga Bank Mega berusaha untuk menurunkan cost of fund, sehingga kombinasi tersebut masih mampu menumbuhkannet interest incomeBank Mega bertumbuh sebesar Rp330 miliar atau 9,2%. Sementara pendapatan lain yang diupayakan oleh Bank Mega adalah pendapatan pada fee based income yang tumbuh sebesar Rp600 miliar atau 26%.
Tentu saja untuk mendapatkan profit, pertumbuhan ini kami imbangi dengan menurunkan biaya operasional, dimana Bank Mega mampu menurunkannya sebesar Rp327 miliar atau sebanyak 9,5%. Nah, kombinasi ini bagaimana kita mampu meningkatkan pendapatan dan bagaimana kita menghemat biaya operasional sehingga menyebabkan keuntungan Bank Mega dapat meningkat pada akhir tahun 2020.