• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Kualitas Terpadu (MKT) Total Quality Management (TQM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manajemen Kualitas Terpadu (MKT) Total Quality Management (TQM)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Kualitas Terpadu (MKT)

Total Quality Management (TQM)

Definisi 1 : Suatu cara meningkatkan kinerja

secara terus-menerus (continuous

performance improvement) pada setiap level

operasi atau proses, dalam setiap areaa

fungsional dari suatu organisasi, dengan

menggunakan semua sumber daya manusia

dan modal yang tersedia

(2)

Manajemen Kualitas Terpadu (MKT)

Total Quality Management (TQM)

Definisi 2 : Perpaduan semua fungsi dari

perusahaan kedalam falsafah holistik yang

dibangun berdasarkan konsep kualitas, tim

kerja, produktifitas dan pengertian serta

kepuasan pelanggan

(3)

Manajemen Kualitas Terpadu (MKT)

Total Quality Management (TQM)

Definisi 3 : Sistem manajemen yang

mengangkat kualitas sebagai strategi usaha

dan berorientasi pada kepuasan pelanggan,

dengan melibatkan semua anggota

organisasi.

(4)

TQM

Suatu pendekatan manajemen yang

merupakan sistem berstruktur untuk

menciptakan partisipasi total / menyeluruh

pada jajaran organisasi [organizationwide]

dalam merencanakan dan menerapkan

proses peningkatan yang berkesinambungan

untuk memenuhi harapan / kepuasan

pelanggan

(5)

TQM MODEL

QUALITY

QUALITY

EXCELLENT SERVICE

EXCELLENT SERVICE

CONTINUOUS

IMPROVEMENT

CONTINUOUS

IMPROVEMENT

PROCESS

IMPROVEMENT

PROCESS

IMPROVEMENT

TOTAL

INVOLVEMENT

TOTAL

INVOLVEMENT

CUSTOMER

FOCUS

CUSTOMER

FOCUS

• Leadership

• Communication

• Education & Training

• Supportive structure

• Measurement

• Reward & Recognition

Arthur R. Tenner &

Irving J. DeToro

(6)

DEFINISI MKT ISO 8402 (QUALITY

VOCABULARY)

SEMUA AKTIVITAS DAN FUNGSI MANAJEMEN SECARA

KESELURUHAN YANG MENENTUKAN KEBIJAKSANAAN KUALITAS,

TUJUAN-TUJUAN DAN TANGGUNG JAWAB, SERTA

MENGIMPLEMENTASIKANNYA MELALUI

QUALITY

PLANNING

QUALITY

PLANNING

QUALITY

IMPROVEMENT

QUALITY

IMPROVEMENT

QUALITY

CONTROL

QUALITY

CONTROL

QUALITY

ASSURANCE

(7)

ELEMEN DASAR MKT

PENYEDIA PRODUK

PEMASOK (SUPPLIER)

PROSES

PRODUK : BARANG DAN/ATAU JASA

PENYERAHAN

PELANGGAN PUBLIK

(8)

TUJUH PRINSIP PENGEMBANGAN

MKT

1.

ORIENTASI PELAYANAN PADA KEPUASAN PUBLIK ATAU

PELANGGAN (CUSTOMER SATISFACTION ORIENTED SERVICE)

2.

PERBAIKAN YANG BERKESINAMBUNGAN (CONTINUOUS

IMPROVEMENT)

3.

MANAJEMEN BERDASARKAN FAKTA (FACT BASED

MANAGEMENT)

4.

MEMBERDAYAKAN SELURUH SISTEM DAN UNSUR

ORGANISASI (TOTAL INVOLVEMENT AND EMPOWERMENT)

5.

MENGEMBANGKAN POTENSI INTELEKTUAL

6.

KEPEMIMPINAN YANG DIDORONG OLEH OBSESI MUTU

(QUALITY DRIVEN LEADERSHIP)

7.

BUDAYA ORGANISASI YANG MENJUNJUNG TINGGI MORAL

(HIGH MORAL ORGANIZATION CULTURE)

(9)

1.

Memiliki fokus pada pelanggan, baik internal maupun eksternal

2.

Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas

3.

Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan

keputusan dan pemecahan masalah

4.

Memiliki komitmen jangka panjang

5.

Mengembangkan kerjasama tim

6.

Memperbaiki proses secara berkesinambungan

7.

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

8.

Memberikan kebebasan yang terkendali

9.

Memiliki kesatuan arah dan tujuan

10.

Membina keterlibatan dan pemberdayaan karyawan scara

menyeluruh

(10)

PROSES MANAJEMEN MUTU TERPADU

[ FOCUS – PDCA]

1.

FIND A PROCESS TO IMPROVE – Cari proses yang dapat

digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan

2.

ORGANIZE A TEAM THAT KNOWS THE PROCESS –

Bentuk tim yang memahami proses tersebut

3.

CLARIFY CURRENT KNOWLEDGE OF THE PROCESS –

Jabarkan pemahaman tentang proses

4.

UNDERSTAND THE PROCESS OF IMPROVE – Pahami

(11)

PROSES MANAJEMEN MUTU TERPADU

[ FOCUS – PDCA]

5.

SELECT THE PROCESS OF IMPROVEMENT – Pilihlah

proses peningkatan atau perbaikan

6.

PLAN A CHANGE – Rencanakan perubahan

7.

DO CARRY OUT THE CHANGE – Laksanakan perbahan atau

perbaikan

8.

CHECK AND OBSERVE THE EFFECT OF THE CHANGE –

Amati dan teliti ulang serta bahas hasil maupun dampak dari

perubahan

9.

ACT, ADOPT OR MODIFY THE PLAN – Kerjakan lebih lanjut,

(12)

IMPLEMENTASI TQM DI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI :

PENDEKATAN MANAJEMEN STRATEJIK

(Implementing TQM in Higher Education Institution :

A Strategic Management Approach)

Ramesh G. Soni, Manmohan D. Chaubey, John C. Ryan

(13)

Alur Artikel

Pendahuluan

TQM

Keuntungan Potensial TQM terhadap Institusi Pendidikan Tinggi

Pengalaman menerapkan TQM di PT

Pendekatan Strategi Implementasi

Beberapa karakteristik Institusi PT

Implementasi TQM di Institusi PT

(14)

TQM

Hendricks &

Triplett (1989)

(15)

Keuntungan

Potensial

Penerapan TQM

di PT

(Edwards, 1993)

Mempertahankan

daya saing

institusi

Menghilangkan

inefisiensi

dalam organisasi

Membantu

memfokuskan

organisasi

terhadap

kebutuhan pasar

Mencapai

performa

yang tinggi

dalam semua

area

Memuaskan

kebutuhan

semua

stakeholder

(16)

Pengalaman menerapkan TQM di PT

Oregon State University : mengadopsi konsep TQM untuk kantor, dengan pengalaman 25% reduksi dalam

penyelesaian waktu untuk proyek remodelling

Oregon State University : mengadopsi konsep TQM untuk kantor, dengan pengalaman 25% reduksi dalam

penyelesaian waktu untuk proyek remodelling

Universitas Lamar di Beaumont, Texas, menggunakan pendekatan tim untuk implementasi dan menunjukkan peningkatan dalam mendapatkan siswa potensial, dan menunjukkan peningkatan dalam pengembangan staf Universitas Lamar di Beaumont, Texas, menggunakan

pendekatan tim untuk implementasi dan menunjukkan peningkatan dalam mendapatkan siswa potensial, dan menunjukkan peningkatan dalam pengembangan staf

Sekolah bisnis di Universitas Edinboro Pensylvania telah mengadopsi TQM dan memperbaiki penjadwalan kelas, perekrutan pegawai dan moral

Sekolah bisnis di Universitas Edinboro Pensylvania telah mengadopsi TQM dan memperbaiki penjadwalan kelas, perekrutan pegawai dan moral

Universitas Ohio State menggunakan program 9 fase untuk implementasi TQM

Universitas Ohio State menggunakan program 9 fase untuk implementasi TQM

Babcon college : TQM diintegrasikan dalam kurikulum dan digunakan sebagai cara untuk menjalankan organisasi

Babcon college : TQM diintegrasikan dalam kurikulum dan digunakan sebagai cara untuk menjalankan organisasi

Auburn University telah menggunakan TQM dalam merestrukturisasi program dan jasa dalam divisi kesiswaannya

Auburn University telah menggunakan TQM dalam merestrukturisasi program dan jasa dalam divisi kesiswaannya

Cara mendidik pendidik (Quest for a new breed of

educators)

Cara mendidik pendidik (Quest for a new breed of

educators)

Penerapan dalam kelas Penerapan dalam kelas

Penyampaian program akademik (Academic

Program Delivery)

Penyampaian program akademik (Academic

Program Delivery)

Evaluasi Fakultas Evaluasi Fakultas

(17)

PENDEKATAN STRATEGI IMPLEMENTASI

Strickland dan Thompson (1999) :

(1) Mengkaji kepemimpinan stratejik (2) Membangun organisasi yang mampu

melaksanakan strategi dengan sukses

(3) Menetapkan anggaran pendukung strategis (4) Menginstal sistem pendukung administratif

yang sesuai

(5) Merancang dan menerapkan penghargaan

dan insentif yang terkait dengan performa sasaran TQM

(6) Membentuk budaya organisasi yang sesuai

dengan filosofi TQM

(7) Mengalokasikan sumberdaya yang cukup

untuk aktivitas kritis

(8) Melembagakan best practices dan mendorong

continual improvement

McKinsey’s 7 framework

: Strategi, struktur organisasi, nilai-nilai yang dianut,

keterampilan, sistem, staf, dan gaya manajemen

Strickland dan Thompson (1999) :

(1) Mengkaji kepemimpinan stratejik (2) Membangun organisasi yang mampu

melaksanakan strategi dengan sukses

(3) Menetapkan anggaran pendukung strategis (4) Menginstal sistem pendukung administratif

yang sesuai

(5) Merancang dan menerapkan penghargaan

dan insentif yang terkait dengan performa sasaran TQM

(6) Membentuk budaya organisasi yang sesuai

dengan filosofi TQM

(7) Mengalokasikan sumberdaya yang cukup

untuk aktivitas kritis

(8) Melembagakan best practices dan mendorong

continual improvement

McKinsey’s 7 framework

: Strategi, struktur organisasi, nilai-nilai yang dianut,

keterampilan, sistem, staf, dan gaya manajemen

Brodwin dan Bourgeois (1984), berbasis pada

peran dan metoda yang digunakan oleh

pimpinan / presiden :

The Commander approach

:

Pimpinan

berkonsentrasi secara ekslusif pada formulasi strategi dan memberikannya kepada orang lain untuk

mengimplementasikannya

The Organizational Change Approach :Pimpinan setelah mengembangkan strategi melaksanakannya dengan mereorganisasi struktur organisasi,

melembagakan insetif, atau dengan menyewa staf

The Collaborative Approach : Pimpinan melibatkan top manajer dalam proses perencanaan itu sendiri untuk memastikan penerimaan rencaan yang dihasilkan

The Cultural Approach : Pimpinan tidak hanya melibatkan pimpinan pucak, akan tetapi juga level midle dan lower manajer dalam proses perencanaan.

Implementasi difasilitasi dengan mengembangkan budaya organisasi yang mendukung perencanaan

The Crescive Approach :Pimpinan memberikan isu ganda menganai formulasi strategi dan implementasi secara bersamaan. Melalui pernyataan dan tindakan, memandu manajer kearah keberhasilan strategi

Brodwin dan Bourgeois (1984), berbasis pada

peran dan metoda yang digunakan oleh

pimpinan / presiden :

The Commander approach

:

Pimpinan

berkonsentrasi secara ekslusif pada formulasi strategi dan memberikannya kepada orang lain untuk

mengimplementasikannya

The Organizational Change Approach :Pimpinan setelah mengembangkan strategi melaksanakannya dengan mereorganisasi struktur organisasi,

melembagakan insetif, atau dengan menyewa staf

The Collaborative Approach : Pimpinan melibatkan top manajer dalam proses perencanaan itu sendiri untuk memastikan penerimaan rencaan yang dihasilkan

The Cultural Approach : Pimpinan tidak hanya melibatkan pimpinan pucak, akan tetapi juga level midle dan lower manajer dalam proses perencanaan.

Implementasi difasilitasi dengan mengembangkan budaya organisasi yang mendukung perencanaan

The Crescive Approach :Pimpinan memberikan isu ganda menganai formulasi strategi dan implementasi secara bersamaan. Melalui pernyataan dan tindakan, memandu manajer kearah keberhasilan strategi

(18)

Implementasi TQM di Institusi PT

Presiden/Pimpinan mengadopsi mutu sebagai inti sistem nilai institusi dan mengkomunikasikan

nilai-nilai ini, dan bekerja untuk mengembangkan komitmen terhadap nilai-nilai ini melalui institusi

Presiden/Pimpinan meningkatkan nilai-nilai melalui tindakan simbolik dan substantif yang sering

Mendidik administrator dan dekan akademik dalam TQM dan orientasi pelanggan, dalam

tim/managemen partisipatif

Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan dan menentukan sasaran-sasaran performa

Melatih dan merancang “internal resource person” yang memberikan bantuan teknis bagi seluruh

institusi

Melatih anggota fakultas, staf, dan pegawai dalam teknis statistik yang sesuai, analisis proses,

proses pengambilan keputusan, dan orientasi pelanggan

Membentuk tim mutu untuk mencari perbaikan berkelanjutan / continual improvement dalam

proses dan mengidentifikasi sasaran mutu individual

Mendefinisikan/mendelegasikan kewenangan melalui seluruh institusi

Mengembangkan sistem pengukuran performa untuk memonitor secara kontinyu kemajuan

lembaga; pengukuran ini harus berfokus pada pemenuhan kepuasan stakeholder

Melembagakan insentif dan sistem penghargaan dan meghubungkannya dengan sasaran TQM

(19)

Kesesuaian antara model implementasi TQM untuk PT dengan model

implementasi TQM secara umum

TQM

Tahap 1 : Presiden/Pimpinan mengadopsi mutu sebagai inti sistem nilai institusi dan mengkomunikasikan nilai-nilai ini, dan bekerja untuk mengembangkan komitmen terhadap nilai-nilai ini melalui institusi

PRINSIP-PRINSIP MUTU

Fokus pada pelanggan

Tahap 4 : Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan menentukan

sasaran-sasaran performa (performance

objectivity)

Peningkatan Proses

Tahap 7: Membentuk tim mutu untuk mencari perbaikan berkelanjutan /

continual improvement dalam proses dan

mengidentifikasi sasaran mutu individual

Pelibatan Total

Tahap 8 : Mendefinisikan/mendelegasikan kewenangan melalui seluruh institusi

Kepempimpinan Tahap 2 : Presiden/Pimpinan meningkatkan nilai-nilai melalui tindakan simbolik dan substantif yang sering

Tahap 3 : Mendidik administrator dan dekan akademik dalam TQM dan orientasi pelanggan, dalam tim/managemen partisipatif

Pendidikan dan Pelatihan Tahap 3 : Mendidik administrator dan dekan akademik dalam TQM dan orientasi pelanggan, dalam tim/managemen partisipatif

Tahap 6 : Melatih anggota fakultas, staf, dan pegawai dalam teknis statistik yang sesuai, analisis proses, proses pengambilan keputusan, dan orientasi pelanggan

Struktur Pendukung Tahap 5 : Melatih dan merancang “internal resource person” yang memberikan bantuan teknis bagi seluruh institusi

Komunikasi Tahap 8 : Mendefinisikan/mendelegasikan kewenangan melalui seluruh institusi Tahap 11 : Bekerja secara kontinyu untuk mengurangi resistensi terhadap perubahan

Penghargaan dan Pengenalan Tahap 10 : Melembagakan insentif dan sistem penghargaan dan meghubungkannya dengan sasaran TQM

Pengukuran Tahap 9 : Mengembangkan sistem pengukuran performa untuk memonitor secara kontinyu kemajuan lembaga; pengukuran ini harus berfokus pada pemenuhan kepuasan stakeholder

(20)

Ringkasan dan Kesimpulan

Tulisan ini mengusulkan model 11 tahap untuk

mengimplementasikan TQM di PT

Karakteristik unik dari PT membutuhkan pendekatan

yang berbeda dengan yang digunakan dalam bisnis

dan industri

Model yang diajukan berbasis pada teori manajemen

strategis

Model ini dikembangkan berdasarkan pendekatan

Crescive dari implementasi strategi (Brodwin dan

Bourgeois, 1984). Pendekatan ini menempatkan

presiden institusi dalam perannya sebagai

penyokong dan pemenang dalam TQM di organisasi,

dan melibatkan seluruh organisasi dalam

menentukan dan mengimplementasikan filosifi TQM

Penulis yakin bahwa TQM dapat meningkatkan

keefektifan institusi PT dan model yang diajukan

dapat membantu keberhasilan impelementasi TQM

Referensi

Dokumen terkait

Sama seperti kategori-kategori sebelumnya, dalam kategori pengendalian ada satu item yang nilainya masih dibawah target score yakni untuk item pengukuran., yang berarti bahwa

dengan hal tesebut, maka judul dalam penelitian ini adalah “ Pengaruh Total Quality Manajemen (TQM) Dan Kualitas Pelayanan Terhadap kepuasan.

Berdasarkan uraian masalah dan kerangka teori yang telah dijelaskan tampak bahwa Total Quality Management sangat berkaitan dengan biaya karena dengan peningkatan

Dimana ada dua kategori yang score dari perusahaan masih dibawah target score yang ditetapkan, yakni kategori masukan karyawan dengan score 1,27 masih dibawah target score

secara simultan fokus pada pelanggan, keterlibatan karyawan, komunikasi, perbaikan berkesinambungan, dan pemusatan perhatian pada proses memiliki pengaruh signifikan terhadap

Leading (Memimpin). Memimpin adalah proses mengarah- kan dan mempengaruhi aktivitas atau memotivasikaryawan yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau

Namun, meski hanya mengadopsi beberapa elemen dalam TQM seperti: fokus pada pelanggan, keterlibatan pegawai, kerja sama dengan instansi terkait serta sistem informasi

XYZ belum dilakukan dengan baik, karena itu proses pembuatan gula masih diolah kembali sehingga memperlambat waktu pengolahan gula, membuat biaya yang besar dan kerusakan yang tidak