44
No.0010/Pdt.P/2013/PA.Pml
A. Prosedur dalam Pengajuan Permohonan Perkara Dispensasi Nikah di Pengadilan Agama Pemalang
Prosedur pelaksanaan dispensasi nikah dalam hal ini sudah diatur dalam dalam Undang-undang Perkawinan harus mendapat izin dari pengadilan dan harus beragama Islam yaitu seseorang yang hendak menikah namun usianya belum mencukupi, pengajuan permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama oleh orang tua sebagai pemohon.
Dalam hal permohonan dispensasi nikah ini harus dari orang tua atau wali calon pengantin, jadi bukan calon pengantin itu seperti pada permohonan izin nikah bagi yang belum cukup umur.1
Adapun cara mengajukan permohonan, antara lain sebagai berikut:
1. Prameja
Sebelum pemohon mengajukan permohonannya, pemohon ke prameja terlebih dahulu untuk memperoleh penjelasan tentang bagaimana cara berperkara, cara membuat surat permohonan, dan di prameja pemohon dapat minta tolong untuk dibuatkan surat permohonan.
1
Anwar Sitompul, Kewenangan dan Tata Cara Berperkara di Pengadilan Agama,(Bandung: Armico,) hlm 65
2. Meja I
Surat permohonan yang telah dibuat dan ditandatangani diajukan pada sub Kepaniteraan Permohonan, pemohon menghadap pada meja pertama yang akan menaksir besarnya panjar biaya perkara dan menuliskannya pada Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM). Besarnya panjar biaya perkara diperkirakan harus telah mencukupi untuk menyelesaikan perkara tersebut, yang berdasarkan pasal 193 R.Bg/ pasal 182 ayat (1) HIR/pasal 90 ayat (1) UUPA, meliputi:
a. biaya kepaniteraan dan biaya materai.
b. biaya pemeriksaan, saksi ahli, juru bahasa dan biaya sumpah. c. biaya pemeriksaan setempat dan perbuatan hakim yang lain.
d. biaya pemanggilan, pemberitahuan dan lain-lain atas perintah pengadilan yang berkenaan dengan perkara itu.
Bagi yang tidak mampu dapat diijinkan berperkara secara prodeo (cuma-cuma). Ketidakmampuan tersebut dibuktikan dengan melampirkan surat keterangan dari Lurah/Kepala Desa setempat yang dilegalisir oleh Camat. Bagi yang tidak mampu maka panjar biaya perkara ditaksir Rp. 0,00 dan ditulis dalam SKUM.
3. Kasir
Permohonan kemudian menghadap kepada kasir dengan menyerahkan surat permohonan dan SKUM. Kasir kemudian:
a. menerima uang tersebut dan mencatat dalam jurnal biaya perkara. b. menandatangani dan member nomor perkara serta tanda lunas pada
SKUM.
c. mengembalikan surat permohonan dan SKUM kepada pemohon. 4. Meja II
Pemohon kemudian menhadap pada Meja II dengan menyerahkan surat permohonan dan SKUM yang telah dibayar. Kemudian Meja II: a. memberi nomor pada surat permohonan sesuai dengan nomor yang
diberikan oleh kasir. Sebagai tanda telah terdaftar maka petugas Meja II membubuhkan paraf.
b. menyerahkan satu lembar surat permohonan yang telah terdaftar bersama satu helai SKUM kepada pemohon.2
B. Mekanisme Persidangan dalam Perkara Dispensasi di Pengadilan Agama Pemalang
Proses penyelesaian perkara permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Pemalang, ketua Majelis Hakim setelah menerima berkas perkara, bersama-sama hakim anggotanya mempelajari perkas perkara. Kemudian mnetapkan hari dan tanggal serta jam kapan perkara itu disidangan serta memerintahkan agar para pihak dipanggil untuk datang menghadap pada hari, tanggal, dan jam yang telah ditentukan.
2
Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hlm 61
Kepada para pihak diberitahukan pula bahwa mereka dapat mempersiapkan bukti yang diajukan dalam persidangan. Namun, bukti-bukti sudah dititipkan kepada panitera sebelum persidangan.
Setelah persidangan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum, oleh Ketua Majelis maka para pihak dipanggil keruang persidangan. Kemudian Ketua Majelis berusaha menasehati pemohon, anak pemohon dan anak calon pemohon dengan memberi penjelasan tentang sebab dan akibat apabila pernikahan dilakukan belum cukup umur dan agar menunda pernikahanya. Bila tidak berhasil dengan nasehat-nasehatnya, kemudian Ketua Majelis membacakan surat permohonan pemohon yang telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Agama Pemalang.
Selanjutnya Ketua Majelis memulai pemeriksaan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada pemohon, anak pemohon dan anak calon pemohon secara bergantian. Kemudian Ketua Majelis melanjutkan pemeriksaan bukti surat, dan pemohon menyerahkan bukti surat:
1. bukti surat
a. Foto copy surat kelahiran atas nama anak pemohon yang dikeluarkan oleh kepala desa atau kelurahan, oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1. b. Surat pemberitahuan penolakan pernikahan model N.9 yang
dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama setempat. Selanjutnya Ketua Majelis menyatakan sidang diskors untuk musyawarah.
2. bukti saksi
Pembuktian dengan saki-saksi diperkenan dalam segala hal yang tidak dikecualikan oleh undang-undang. Dalam pembuktian dengan saksi-saksi harus disertai ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. keteangan seorang saksi tanpa alat pembuktian lain, dalam Pengadilan tidak boleh dipercaya.
b. tiap kesaksian harus disertai keterangan tentang bagaimana saksi mengetahui kesaksiannya.
c. dalam mempertimbangkan suatu kesaksian, hakim harus memberikan perhatian khusus.
Selanjutkan Ketua Majelis menyatakan sidang diskors untuk musyawarah. pemohon, anak pemohon dan calaon anak pemohon diperkenankan keluar ruang persidngan. Setelah selesai skors dicabut dan pemohon dipanggil kembali untuk masuk keruang persidangan, kemudian dibacakan penetapan yang amarnya sebagai berikut:
Amar penetapan yang diterima
1. Mengabulkan permohonan pemohon.
2. Menetapkan dan memberi dispensasi kepada pemohon untuk menikahkan anaknya yang bernama xx dengan xxx.
3. Membebankan biaya perkara sebesar Rp....(....) kepada pemohon.
Amar penetapan yang ditolak/tidak diterima
2. Membebankan kepada pemohon unutk membayar perkara ini yang hingga kini dihitung sebesar Rp ...(...)
Setelah membacakan penetapannya, ketua Majelis menyatakan sidang di tutup. Jika pemohon tidak puas dengan penetapan hakim, pemohon bisa mengajukan kasasi bukan banding.3
C. Penetapan Majelis Hakim tentang Dispensasi Nikah di Pengadilan Agama Pemalang No.0010/Pdt.P/2013/PA.Pml
Pengadilan Agama Pemalang yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis, telah menjatuhkan penetapan atas permohonan dispensasi kawin yang diajukan oleh :
Suhari bin Tasir,4 umur 54 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, bertempat
tinggal di Dusun Gedungan RT. 002 RW 004 Desa Jebed Selatan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, selanjutnya disebut pemohon
Pengadilan Agama tersebut
Telah membaca dan mempelajari berkas permohonannya
Telah mendengar keterangan pemohon dan saksi-saksi di persidangan;
3
Wawancara dengan bapak Muqorrobin selaku Majelis Hakim Pengadilan Agama Pemalang tanggal 27 Juni 2014.
4
a. Duduk Perkara
Bahwa Pemohon telah mengajukan surat permohonannya tertanggal 05 Maret 2013 yang telah terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Pemalang dalam register perkara Nomor : 0010 / Pdt. P /2013 /PA.Pml. tanggal 05 Maret 2013.
Dalam positanya pemohon mengajukan hal-hal sebagai berikut:
1. bahwa pemohon hendak menikahkan anak kandung pemohon yang bernama Budi Iksani bin Suhari, umur 18 (delapan belas) tahun, agama islam, pekerjaan dagang, dengan seorang perempuan bernama Naomi Sarifah Na’diah binti Ahmad Jubaedi, umur 16 (enam belas) tahun, agama islam, pekerjaan -, bertempat tinggal di RT.05 RW 04 Desa Banjaran Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Yang akan dilaksanakan dan dicatatkan di hadapan Pegawai Pencatat Nikah KUA Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.
2. bahwa syarat–syarat untuk melaksanakan pernikahan tersebut baik menurut ketentuan hukum islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku telah terpenuhi kecuali syarat usia bagi anak pemohon yakni belum mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun, karena itu maksud tersebut telah ditolak oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang dengan surat Nomor : Kk.11.27 / PW.01 / 233 / 2013 tanggal 28 Februari 2013.
3. bahwa pernikahan tersebut sangat mendesak untuk dilangsungkan karena keduanya telah bertunangan/berpacaran sejak kurang lebih 1 tahun bulan yang lalu dan hubungan mereka telah sedemikian akrabnya, sehingga pemohon sangat khawatir akan melanggar perbuatan yang dilarang oleh ketentuan hukum islam apabila tidak segera dinikahkan.
4. bahwa antara anak pemohon dengan Naomi Sarifah Na’diah binti Ahmad Jubaedi tersebut tidak ada halangan untuk menikah, baik karena nasab, karena perkawinan maupun karena susuan.
5. bahwa anak pemohon berstatus jejaka, dan telah akil baliq serta sudah siap untuk menjadi suami atau kepala keluarga.
6. bahwa pekerjaan anak pemohon sekarang adalah jualan pangsit dengan pengahasilan rata-rata setiap bulan sebesar Rp 700.000,- ( tujuh ratus ribu rupiah ).
7. bahwa keluarga pemohon dan orang tua Naomi Sarifah Na’diah binti Ahmad Jubaedi telah merestui rencana pernikahan tersebut dan tidak ada pihak ketiga yang keberatan atas berlangsungnya pernikahan tersebut. 8. bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, pemohon mohon kepada ketua
Pengadilan Agama Pemalang agar menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut.
1. Mengabulkan permohonan pemohon.
2. Menetapkan, memberikan dispensasi kepada pemohon untuk menikahkan anak laki-lakinya bernama Budi Iksani bin Suhari dengan
seorang perempuan bernama Naomi Sarifah Na’diah binti Ahmad Jubaedi.
3. Membebankan biaya perkara menurut hukum
Atau apabila Majelis Hakim berpendapatlain mohon penetapan lain yang seadil-adilnya.
b. Pembuktian
Pembuktian adalah upaya yang dilakukan para pihak dalam berperkara untuk menguatkan dan membuktikan dalil-dali yang diajukan agar dapat meyakinkan hakim yang memeriksa perkara.5
Dalam tahap pembuktian, pemohon telah mengajukan buki-bukti untuk menguatkan dalil permohonannya yaitu alat bukti surat berupa :
1. Surat Penolakan Nikah dari KUA Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Nomor : kk.11.27/2/PW/01/233/2013 tanggal 28 Pebruari 2013 (P.1).
2. Kartu Keluarga An. Sumuklar No. 3327091906080032 yang dikeluarkan oleh DISDUKCAPIL Kabupaten Pemalang tanggal 24 April 2011 (P.2).
Selain bukti surat tersebut, pemohon juga telah mengajukan saksi-saksi yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut:
I. saksi pertama : Slamet bin Casmadi, umur 58 tahun:
5
Abdullah Tri Wahyudi, Peradilan Agama di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2014)hlm. 157
- bahwa, saksi kenal dengan pemohon dan keponakannya yang bernama Budi Iksani karena tetangga dekat.
- bahwa Budi Iksani adalah anak Sumuklar bin Kasmari dengan Dueni bin Tasir adik pemohon.
- bahwa Budi Iksani anak keponakan Suhari bin Tasir.
- bahwa Sumuklar bin Kasmari sekarang sedang bekerja jualan pangsit di Jakarta.
- bahwa setiap hari Budi Iksani tinggal bersama ibunya di RT. 02 RW.04 Desa Jebed Selatan, Taman.
- bahwa yang saksi ketahui, pemohon memohon dispensasi untuk menikahkan anak keponakannya yang bernama Budi Iksani, karena dia belum berusia 19 (sembilan belas) tahun.
- bahwa Budi Iksani sehat jasmani dan rohani, secara phisik dan mentalnya sudah cukup dewasa, bahkan sudah mampu untuk berumah tangga.
- bahwa calon istri Budi Iksani bernama Naomi Sarifah Na’diah binti Ahmad Jubaedi.
- bahwa sekarang Budi Iksani berstatus jejaka dalam usia 18 (delapan belas) tahun dan Naomi Sarifah Na’diah binti Ahmad Jubaedi berstatus gadis dalam usia 16 (enam belas) tahun.
- bahwa, sepengetahuan saksi Naomi Sarifah Na’diah binti Ahmad Jubaedi beragama islam.
- bahwa setahu saksi, antara Budi Iksani bin Suhari dengan Naomi Sarifah Na’diah binti Ahmad Jubaedi tidak ada hubungan keluarga. II. saksi kedua : Casmadi bin Durmo, umur 46 tahun:
- bahwa saksi kenal dengan pemohon karena tetangga dekat.
- bahwa yang saksi ketahui, pemohon memohon dispensasi untuk menikahkan Budi Iksani, karena dia belum berusia 19 (sembilan belas) tahun.
- bahwa saya kenal Budi Iksani, tapi sebenarnya Budi Iksani itu anak Sumuklar bukan anak Suhari.
- bahwa ibu Budi Iksani bernama Dueni bin Tasir adik pemohon. - bahwa Budi Iksani anak keponakan Suhari bin Tasir
- bahwa Sumuklar sekarang sedang bekerja jualan mei ayam di Jakarta. - bahwa setiap hari Budi Iksani tinggal bersama ibunya di RT.02
RW.04 Desa Jebed Selatan, Taman.
Berdasarkan alat bukti dan keterangan dari saksi-saksi yang dihadirkan terdapat fakta dalam persidangan bahwa Budi Iksani adalah bukan anak kandung Suhari (pemohon) melainkan anak kandung dari Sumuklar.
c. Pertimbangan Hakim terhadap Perkara No.0010/Pdt.P/2013/PA.Pml
Dalam suatu putusan hakim harus memberikan pertimbangan hukum terhadap perkara yang disidangkan. Dalam pertimbangan hukum, hakim memepertimbangkan dalil-dalil permohonan, bantahan, atau eksepsi serta dihubungkan dengan bukti-bukti yang ada.
Adapaun dasar hukum pertimbangan hakim dalam perkara dispensasi di Pengadilan Agama Pemalang adalah sebagai berikut:6
1. menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan pemohon adalah seperti telah diuraikan di atas.
2. menimbang, bahwa pemohon hendak menikahkan anak kandunganya yang bernama Budi Iksani bin Suhari dengan seorang perempuan bernama Naomi Sarifah Na’diah binti Ahmad Jubaedi , namun ditolak oleh pejabat Kantor Urusan Agama Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang disebabkan Budi Iksani bin Suharibelum berusia 19 (sembilan belas) tahun, karena itu pemohon mohon dispensasi.
3. menimbang, bahwa untuk menguatkan kebenaran dalil-dalil permohonannya, pemohon telah mengajukan bukti surat tertanda P.1 dan P.2 dan dua orang saksi.
4. menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat tertanda P.1 telah terbukti adanya penolakan pernikahan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.
5. menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat tertanda P.2 telah terbukti bahwa Budi Iksani bin Suhari dilahirkan pada tanggal 07 Desember 1994, sehingga sampai sekarang berusia 17 (tujuh belas) tahun 4 (empat) bulan. 6. menimbang, bahwa saksi-saksi Slamet bin Casmadi dan Casmadi bin
Durmo telah memenuhi syarat formal dan material sehingga keterangannya dapat menjadi alat bukti .
6
7. menimbang, bahwa berdasarkan pernyataan pemohon dihubungkan dengan keterangan saksi-saksi, maka Majelis Hakim telah menemukan fakta dipersidangan yang pada pokoknya bahwa Budi Iksani adalah bukan anak kandung Suhari melainkan anak kandung dari Sumuklar dan saat ini belum berusia 19 (sembilan belas) tahun, namun secara fisik dan kejiwaan ternyata sudah dewasa, sehingga mampu untuk membina rumah tangga. 8. menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas maka pengakuan
pemohon bahwa Budi Iksani adalah anak kandungnya adalah tidak benar sehingga posita permohonan pemohon mengandung kebohongan, oleh karena itu majelis menyatakan permohonan pemohon tidak dapat diterima. 9. menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 87 ayat (1) Undang–
undang No. 1 tahun 1989, maka biaya perkara dibebankan kepada pemohon.
10. mengingat, segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dalil syar’i yang berkaitan dengan perkara ini.
1. Menyatakan permohonan pemohon tidak dapat diterima.
2. Membebankan kepada pemohon untuk membayar seluruh biaya perkara ini yang hingga kini dihitung sebesar Rp 136.000,- ( seratus tiga puluh enam ribu rupiah ).
Demikian penetapan ini dijatuhkan pada hari selasa tanggal 26 Maret 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 14 Jumadil awal 1434 Hijriyah, oleh kami Drs. Muqorrobin, MH. Sebagai Ketua Majelis, Drs. Muhyidin dan Drs. H. Asnawi sabagai hakim-hakim anggota, penetapan mana yang pada hari itu
juga diucapkan oleh Ketua Majlis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh hakim-hakim anggota tersebut dan dibantu Drs. Risani sebagai Panitera pengganti serta dihadiri oleh pemohon.7
7
