1
Penilitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah penelitian yang hanya menggambarkan situasi dan peristiwa membahas masalahnya sendiri, ncari hubungan, hanya lebih berdasarkan data yang dapat dihitung untuk
menghasilkan penafsiran yang kokoh1. penelitian ini tidak metetepi juga
variabel-variabel lain yang berhubungan dengan masalah itu.2
Analisis kuantitatif adalah analisis yang mempergunakan alat analisis yang bersifat kuantitaif. Alat analisis ini adalah alat yang mempergunakan model – model matematika, seperti model statistik dan ekonometrik, hasil dari analisis tersebut akan disajikan dalam bentuk angka – angka dan kemudian akan dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian.3
Jadi jenis penelitian yang penulis lakukan bersifat kuantitatif, karena akan memaparkan pengaruh penggunaan Endoser Miss Universe pada iklan You C 1000 dalam membentuk brand image produk. Penelitian ini terbatas pada usaha memaparkan pengaruh dari penggunaan endoser dengan brand image produk. Terkait dengan visi dari produk You C 1000 yang ingin menjadi produk dunia, sesuai dengan tujuan penelitiannya yakni
1 Drs. Husein Umar, SE, MM, MBA, Metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis, PT. Raja
Grafindo persada, Jakarta, 2003, Hal 37
2 W.Gulo, metode penelitian,PT.Grasindo, Jakarta, 2005, hal 19.
pengaruh Endoser Miss Universe Olivia Culpo pada iklan You C 1000 ver Borobudur terhadap Brand Image produk.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode survey. Metode survey adalah metode yang pertama kali mempunyai sifat kuantitatif. Melalui penekanan deskriptif. Teori yang digunakannya adalah yang berhubungan dengan efek dari penggunaan seorang endroser terhadap citra merek (brand image) produk tersebut..
Umumnya pengertian survai dibatasi pada penelitian yang datanya di kumpulkan dari sampel sebuah populasi untuk mewakili populasi tersebut. Dengan demikian penelitian survai adalah “penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”4
4
Masri singarimbun sofian effendi,Metode penelitian survai, Jakarta:LP3es, 1989 hal 3
.
Penelitian ini mengambil sampel atau populasi dan menggunakan koesioner sebagai alat pengumpulan data, yang pokok.penelitian ini menggunakan survey karena penulis mengetahui efek dari penggunaan Endoser tersebut dengan Brand Image dari produk tersebut.
3.3 Populasi Dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya5
Sumber : BAA Mercu Buana, 10 Januari 2013
Pada penelitian ini yang akan didijadikan populasa pada Marcomm & Advertising angkatan 2009, 2010, 2011 dan 2012 saja, yang berjumlah 243 orang.
. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa mercu buana Jurusan Marcomm & Advertising angkatan 2009, 2010, 2011 dan 2012
Populasi yang akan dijadian reponden oleh peneliti adalah Mahasiswa aktif Mercu Buana Jurusan Marcomm & Advertising yang berjumlah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Mahasiswa/i Marketing Communication and Advertising
5 Sugiono., Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, bandung : alphabet, 2006, hal 89
NO FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI 2008 2009 2010 2011 2012 JUMLAH TOTAL 1 Advertising & Marketing Communication 36 75 77 55 36 279
3.3.2 Sampel danTeknik Penarikan Sampel
Setelah populasi dirumuskan dengan jelas, barulah ditetapkan sampel penelitian. Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan unit analisis.
Dalam penarikan sampling peneliti disini menggunakan teknik penarikan menggunakan simple random sampling, dimana diteknik ini menggunakan pemilihan secara acak. Alasan peneliti menggunakan teknik penarikan ini dikarenakan populasinya yaitu mahasiswa mercubuana ada pada daftar nama di POP, ini yang disebut kerangka sampling dalam simple random sampling.
Disini peneliti mengambil beberapa sampel yang akan dijadikan responden peneliti. Dalam penelitian ini jumlah populasi sebesar 243 Orang. Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka dalam penentuan jumlah sampel penulis menggunakan rumus Perhitungan Taro Yamane, Kemudian jumlah sampel akan ditentukan dengan jumlah populasi responden yaitu Mahasiswa Mercu Buana Jurusan Marcomm & Advertising angkatan 2009, 2010, 2011 dan 2012 yang berjumlah 243 orang dengan nilai presisi 10%.
Menggunakan Rumus Taro Yamane6
Keterangan :
sebagai berikut:
𝑛𝑛 = 𝑁𝑁𝑑𝑑2𝑁𝑁+ 1
6 Kriyantono, S.sos., M.Si., Rachmat, 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta, Kencana
n = Jumlah Sampel yang di cari
N = Jumlah Populasi
d = Jumlah Presisi 10% (0,10)
Sampel diambil dari total populasi sebagai wakil dari populasi yang akan di jadikan responden. Dengan menggunakan rumus Taro Yamane, maka jumlah sampel yang dibutuhkan adalah sebanyak :
𝑛𝑛 = 243(10%)2432 + 1
𝑛𝑛 =243 (0.01) + 1243 𝑛𝑛 =2.43 + 1243
𝑛𝑛 =3.43243 𝑛𝑛 = 70.8
Dari perhitungan tersebut, didapat hasil 70,8 orang, maka dibulatkan menjadi 71 orang. Jadi, jumlah sampel yang diteliti sebanyak 71 responden.Dipilihnya sample pada mahasiswa/i Universitas Mercu Buana jurusan Marketing Communication and Advertising itu dikarenakan beberapa faktor, diantaranya :
1. Iklan You C 1000 sering menjadi contoh dalam pokok bahasan pada saat perkuliahan dan iklannya menjadi Familiar diikalangan mahasiswa/i
2. Mahasiswa/i Marketing Comm. and Advertising terutama di Universitas Mercu Buana sering dimintai untuk mengamati iklan – iklan yang ada di TV
3. Iklan You C 1000 sering muncul di TV yang berada
dikantin Universitas Mercu Buana, setiap ada Break Commercial sehingga banyak yang melihatnya.
3.4 Definisi Konsep dan Operasional Konsep 3.4.1 Definisi Konsep
1. Celebrity Endorser
Suatu pendukung iklan, dimana mereka sebagai penyampaian pesan mengenai produk terutama merek untuk lebih mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen dengan atribut tertentu sebagai pendukungnya. Kriteria celebrity endorser itu sendiri, meliputi :
A. Familiarity
Merupakan komponen pertama yang penting dalam celebrity endorser, artinya khalayak sasaran harus mengenal pada sosok sang artis dan melihatnya sebagai pribadi yang tulus, menyenangkan dan bisa dipercaya.
B. Relevance
suatu kecocokan antara image merek yang diiklankan dengan target market. Pengiklan sering kali mencocokan image produk, karateristik target market, dan personalitas dari celebrity endorser tersebut.
C. Esteem
respek dan kepercayaan yang tinggi dari konsumen terhadap selebriti D. Differentiation
Konsumen melihat endorser sebagai pribadi yang unik, berbeda, dan eksklusif atas produk yang diiklankannya. Ini menjadi sebuah kontribusi yang besar bagi efektifitas seorang endorser
2. Brand Image
sejumlah keyakinan tentang merekatau bisa juga diartikan sebagai Gebyar dari seluruh asosiasi yang terkait pada suatu merek yang sudah ada dibenak konsumen. Komponen – komponen Brand Image
Stimulus yang muncul pada citra merek tidak terbatas pada yang bersifat fisik tetapi juga dapat yang bersifat psikologis. Ada tiga sifat stimulus yang membentuk citra merek, yaitu
1. stimulus yang bersifat fisik ( atribut dari produk itu sendiri ). Seperti harga, kualitas produk
2. Srimulus yang bersifat psikologis, seperti nama merek. Dimana disi atribut tersebut bersifat emosional
3. Stimulus yang bersifat keduanya seperti kemasan produk, iklan produk, maksudnya adalah stimulus yang bersifak fisik dan emosional
1.4.2 Operasional Konsep
Tabel 3.2 Operasional Konsep VARI ABEL DIMEN SI INDIKATOR PENGUK URAN Celebri ty Endors er Famiiarit y
1.Endoser sebagai bintang iklan karena sosok artis yang terkenal dapat mudah diingat
LIKERT
2. Endoser sebagai bintang iklan karena sosok artis yang terkenal dapat menarik perhatian
LIKERT
3. Endoser sebagai bintang iklan karena endoser dinilai sebagai pribadi yang dapat dipercaya dalam menyampaikkan pesan iklan
Relevanc e
1. Gaya hidup endorser yang memiliki kecocokan dengan image produk yang ingin dimunculkan pada iklan tersebut
LIKERT
2. Endoser memiliki kecocokan dengan karateristik target market You C 1000 yang energik
LIKERT
3. . Endoser memiliki kecocokan dengan karateristik target market You C 1000 yang aktif
LIKERT
Esteem 1. Endoser merupakan
selebriti yang memiliki karier unggul dibandingkan selebitilainnya sehingga tepat dalam menyampaikkan pesan LIKERT
pengetahuan yang cukup atas produk sehingga tepat untuk mendukung pesan iklan yang disampaikkan
3.Endoser mampu
mengkomunikasikan pesan iklan dengan penuh
percaya diri sehingga membuat saya menjadi percaya diri apabila menggunakan produk tersebut LIKERT Different iation 1. Endoser merupakan selebriti yang unik dalam mengiklankan produk yang disampaikan sehingga dapat sesuai dengan pesan yang diharapkan
LIKERT
2. Endoser merupakan selebriti yang berbeda dalam mengiklankan
produk yang disampaikan sehingga dapat sesuai dengan pesan yang diharapkan
3. Endoser merupakan selebriti yang eksklusif dalam mengiklankan produk yang disampaikan sehingga dapat sesuai dengan pesan yang diharapkan LIKERT Brand Image Citra Merek
Harga produk tersebut LIKERT
Kualitas produk tersebut LIKERT
Nama merek yang berhubungan dengan emosional konsumen
LIKERT
Iklan produk tersebut LIKERT
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survey. Menggunakan Kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok, dimana kuesioner itu sendiri merupakan cara pengumpulan yang dilakukan dengan cara memberi seperengkat pertanyaan atau pernyaataan tertulis kepada repon dan untuk dijawab (Sugiyono, 2004). Tujuan pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian dengan kesahihan yang cukup tinggi.
Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari pertanyaan - pertanyaan yang bersumber dari tiap – tiap indicator variable penelitian. Pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan terbuka yang diberikan kepada respon dan secara langsung sehingga didapatkan keobyektifan data yang tepat. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang tidak menggiring kejawaban yang telah ditentukan.
3.5.1 Data primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui daftar pertanyaan berupa questioner terbuka. Dimana didalamnya terdapat susunan pernyataan yang nantinya dapat memberikan data-data yang sesuai dengan yang dibutuhkan penelitian ini.
3.5.2 Data skunder
Merupakan data yang berisikan informasi dan teori – teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti mendapat data skunder dari buku-buku, majalah, dan internet.[7
Editing data meneliti data kembali yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang dikumpulkan tersebut cukup baik dan relevan untuk di proses atau diolah lebih lanjut.
]
3.6 Analisis Data dan Teknik pengolahan data
Tahapan analisis data dibagi menjadi proses editing, coding,
analisa dan interpretasi data. 3.6.1 Proses editing
8
Coding berusaha mengklasifikasikan ( mengelompokkan jawaban
dari responden ) menurut kategori dengan cara memberikan angka – angka tertentu yang menyangkut keterangan tertentu.
3.6.2 Proses Pengolahan data ( coding )
9
Analisis data dimulai dari pengumpulan data yang masuk lalu
dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, sehingga penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian kuantitatif dalam penelitian ini, data yang masuk disusun kedalam angka, kemudian data tersebut di organisasikan
7http://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/
8 Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis, Cetakan Pertama. PT. Bumi Aksara, Jakarta 2006, hal. 7 9 Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis, Cetaka Pertama. PT. Bumi Aksara. Jakarta, 2006. Hal 76
dalam bentuk tabulasi. Selanjutnya dikelompokkan dalam bentuk table yang disesuaikan hasil jawaban responden.
Pengukuran hasil jawaban dibuat dengan menggunakan skala likert 1-5. Untuk mengetahui analisis variable celebrity endorser dan variable brand image. Maka setiap hasil pernyataan dibuat dengan tingkat kategori penilaian sebagai berikut :
a. Sangat Suka diberi skor = 5
b. Suka diberi skor = 4
c. Netral diberi skor = 3
d. Tidak Suka diberi skor = 2
e. Sangat Tidak Suka diberi skor = 1
3.6.3 Uji Validitas
Pengertian validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Jika periset menggunakan kuesioner didalam pengumpulan datanya, maka kuesioner yang disusun harus mengukur apa yang diukurnya.
Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara
data pada masing – masing pertanyaan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment, yang rumusnya sebagai berikut :
r = n∑xy-∑x∑y
Keterangan : n = Jumlah sampel
x = nilai pertanyaan nomor ke – i y = skor total
r = koefisien korelasi
jika koefisien korelasi (r) yang diperoleh ≥ koefisien table r product moment maka butir pertanyaan dinyatakan valid.
3.6.4 Uji Realibilitas ( kepercayaan )
Setelah diuji validitas dilakukan, maka diteruskan dengan uji
realibilitas. Realibiliras menurut sugiyono (2009,354) diuji dengan menganalisa konsistensi butir – butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu.10
Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui kuatnya kolerasi butir
– butir dalam kuesioner. Korelasi antara butir – butir pertanyaan tersebut dapat diukur dengan menggunakan perkiraan cronbach’s Alpha. Untuk itu semua pertanyaan akan diberikan pada saat yang sama, tanpa jangka waktu. Nilai r11 kemudian dikonsultasikan dengan nilai table r product moment, jika r11>r table berarti reliable dan jika r11<r table berarti tidakreliable.
Suatu instrument dapat dilakukan andal ( reliable ) bila memiliki
koefisien kenadala reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih dan tidak untuk menentukan kriteria indeks reliabilitas.
3.6.5 Uji Korelasi
Korelasi yang diuji dalam penelitian ini adalah terpaan iklan You
C 1000 Versi Borobudur terhadap brand image khalayak dengan menggunakan perhitungan statistik person product moment. Korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan seberapa kuat hubungan suatu variable lain dengan tidak mempersoalkan apakah suatu variable tertentu tergantung pada variable yang lain.11
Interval Koefisien
Untuk variable yang diukur pada skala interval akan digunakan
perhitungan Pearson Correlation yaitu untuk menunjukkan adanya kekuatan hubungan antara variable bebas (variable x) terpaan iklan – iklan You C 1000 versi Borobudur terhadap variable terikat (variable Y) Brand Image.
Untuk mendapatkan penafsiran koefisien korelasi yang ditemukan
besar atau kecil, maka peneliti berpedoman pada ketentuan label “pedoman interpretasi koefisien korelasi”, yaitu :
Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Tingkat Hubungan / Korelasi
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Cukup
11 Husein Umar, Metode Riset Komunikasi Organisasi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002.
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 0,1000 Sangat Kuat
Sumber Sugiyono, Statistika untuk penelitian, alfabeta, Bandung, 2009. Hal 211
3.6.6 Uji Hipotesis
Berdasarkan perumussan masalah yang telah dikemukakan, maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut “celebrity endorser miss universe berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand image You C 1000”
Ho : Tidak ada pengaruh endorser miss universe terhadap brand image produk”
Hi : “ Ada pengaruh endorser miss universe terhadap brand image produk”
Untuk menguji signifikansi koefesiensi variabel content ( X1) dan content ( X2) pada model linear tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan probabilitas (sign). Dengan taraf nyatanya (α = 0,05 atau 0,01 ). Nilai statistik tabel diambil dari nilai df atau Degree Of Freedom terhadap 71 orang data responden, dengan tingkat signifikansi alpha 5%. Nilai t-tabel yang diambil untuk penelitian ini adalah 1,667.
3.6.6.1 Analisis Regresi Linear Sederhana
Penelitian ini meibatkan dua variabel dalam hal pengaruh
(hubungan kausal) maka analisis yang tepat adalah analisis linear sederhana. Menurut Duwi Priyatno, “regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y)“12
Rumus umum regresi linear sederhana adalah sebagai berikut : 13
12
Duwi Priyanto. Mandiri Belajar SPSS, Yogyakarta : Mediakom, 2008, hal 75-76
13 Ibid. Duwi Priyanto, hal 78
Y = a + bX Keterangan :
Y : Variabel dependen X : Variabel independen
a : Konstanta (nilai Y apabila X = 0)
b : Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b(+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.