• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penjelasan dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penjelasan dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dalam"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

A. Dasar Pembentukan Organisasi

Berdasarkan penjelasan dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, Kepala Daerah dibantu oleh perangkat daerah. Secara umum perangkat daerah terdiri dari unsur staf yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Daerah dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam lembaga sekretariat. Unsur pendukung tugas Kepala Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik diwadahi dalam bentuk lembaga teknis daerah, sedangkan unsur pelaksana daerah diwadahi dalam bentuk dinas daerah.

Dasar utama penyusunan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu ditangani, namun tidak berarti setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk dalam suatu organisasi sendiri. Besaran organisasi perangkat daerah harus mempertimbangkan dan memperhatikan beberapa faktor, yaitu :

a. Kemampuan keuangan daerah;

b. Kebutuhan daerah dan ketersediaan SDAP; c. Jenis dan banyaknya tugas;

d. Luas wilayah kerja dan kondisi geografis; e. Jumlah kepadatan penduduk, dan;

f. Potensi daerah yang berkaitan dengan urusan yang akan ditangani serta ketersedian sarana dan prasarana penunjang tugas.

Dasar organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau adalah Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Berau Nomor 13 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau.

BAB I

(2)

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau merupakan unsur pelaksana bidang perhubungan, komunikasi dan informatika Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati sebagai Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

B. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau

Berdasarkan Perda Kabupaten Berau Nomor 13 Tahun 2009 tanggal 17 Juli 2009, tugas pokok Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau adalah menyelenggarakan sebagian kewenangan Daerah dalam bidang perhubungan, komunikasi dan informatika berdasarkan azas otonomi dan tugas-tugas perbantuan.

Untuk penyelenggaraan tugas pokoknya, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau mempunyai fungsi :

1. Merumuskan kebijakan teknis dibidang perhubungan, komunikasi dan informatika;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan serta pelayanan umum dibidang perhubungan, komunikasi dan informatika;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perhubungan, komunikasi dan informatika;

4. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan; 5. Pembinaan kelompok jabatan fungsional;

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

C. Struktur Organisasi

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau ditunjang dengan rincian Struktur Organisasi berdasarkan Perda Kabupaten Berau Nomor 13 Tahun 2009, sebagai berikut :

1. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 2. Sekretariat, membawahi :

a. Sub Bagian Penyusunan Program b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(3)

c. Sub Bagian Keuangan

3. Bidang Perhubungan Darat, membawahi : a. Seksi Lalu Lintas

b. Seksi Angkutan Jalan

c. Seksi Teknik dan Sarana Prasarana Jalan 4. Bidang Perhubungan Laut, membawahi :

a. Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut b. Seksi Kepelabuhanan

c. Seksi Penunjang Keselamatan, Sarana dan Prasarana

5. Bidang Perhubungan Udara, Komunikasi dan Informatika, membawahi : a. Seksi Kebandarudaraan

b. Seksi Pos, Komunikasi dan Informatika

c. Seksi Sarana Komunikasi dan Desiminasi Informasi 6. UPTD

7. Kelompok Jabatan Fungsional

D. Sumber Daya Manusia

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, secara umum menyampaikan bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi diperlukan Pegawai Negeri yang merupakan unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata. Untuk melaksanakan tugas tersebut diperlukan Pegawai Negeri yang profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan, serta bersih KKN. Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri.

Sumber daya manusia adalah merupakan unsur yang paling menentukan dalam proses pembangunan khususnya sumber daya aparatur yang merupakan mesin penggerak berjalannya roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.

(4)

Untuk menghadapi perkembangan teknologi modern saat ini diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia yang memadai dan mampu menjawab segala tantangan. Berikut ini data mengenai Pegawai Negeri Sipil yang berada di lingkungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau berdasarkan pendidikan, pangkat, golongan dan esselonering :

1. Pendidikan

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau sampai dengan bulan Januari pada tahun 2014 memiliki sumber daya manusia (aparatur) sebanyak 120 (Seratus Dua Puluh) orang yang terdiri dari 19 (Sembilan Belas) orang pejabat struktural, 91 (Sembilan Puluh Satu) orang staf pelaksana yang berstatus PNS dan 10 (Sepuluh) orang staf pelaksana yang berstatus PTT non data base/tenaga kontrak dengan berbagai macam Latar Belakang Pendidikan. Berdasarkan rekapitulasi yang disusun oleh Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dirangking menurut tingkat pendidikan/latar belakang pendidikan maka pendidikan SMA menduduki urutan kesatu dengan jumlah 76 orang dan urutan kedua adalah S1 yaitu sebanyak 27 orang dan urutan ketiga adalah D3 sebanyak 10 orang, kemudian urutan keempat adalah SLTP sebanyak 6 orang dan terakhir SD sebanyak 1 orang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel Rekapitulasi Pendidikan Aparatur di lingkungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau Tahun 2013 sebagai berikut :

TABEL 1

SUMBER DAYA APARATUR DINAS PERHUBUNGAN, KOMINFO KABUPATEN BERAU MENURUT PENDIDIKAN TH.2013

NO

JABATAN

TAHUN 2013

JUMLAH

S2

S1

D3

SLTA

SLTP

SD

1

Kepala

Dinas

-

1

-

-

-

-

1

2

Sekretaris

-

1

-

-

-

-

1

3

Kabidang

-

3

-

-

-

-

3

4

Kasubbag

-

4

-

-

-

-

4

5

Kasi

-

10

-

1

-

-

11

6

Fungsional

-

-

-

-

-

-

0

7

Staf

-

8

10

67

4

1

90

8

Honor

-

-

-

8

2

-

10

JUMLAH

0

27

10

76

6

1

120

(5)

Berdasarkan analisis beban kerja dibandingkan banyaknya SDM yang ada, jumlah tersebut belum mencukupi kebutuhan, sedangkan dari segi pendidikan kurang merata komposisi perbandingan antara sarjana dengan non sarjana, termasuk kualifikasi pendidikan yang relevan dengan kebutuhan bidang Perhubungan dan Komunikasi Informasi.

2. Golongan dan Esselon

Dalam rangka memenuhi akan aparatur yang handal dan profesional dibidangnya maka Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau secara terus menerus berusaha meningkatkan kemampuan aparaturnya baik dari pendidikan maupun kepangkatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan terpenuhinya syarat Administrasi Pemerintahan.

Pangkat dan golongan seorang PNS ditentukan oleh pendidikan dan eselon. Sampai 02 Januari 2014 PNS di lingkungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau yang memiliki golongan IV sebanyak 5 orang, golongan III sebanyak 32 orang, golongan II sebanyak 68 orang dan golongan I sebanyak 5 orang

Berikut ini disampaikan tentang tabel rekapitulasi PNS di lingkungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika berdasarkan golongan :

TABEL 2

SUMBER DAYA APARATUR DINAS PERHUBUNGAN, KOMINFO KABUPATEN BERAU MENURUT GOLONGAN TAHUN 2013

NO

JABATAN

JUMLAH GOLONGAN PNS TAHUN 2013

JUMLAH

IV

III

II

I

1

Kepala Dinas

1

-

-

-

1

2

Sekretaris

1

-

-

-

1

3

Kepala Bidang

2

1

-

-

3

4

Kasi/Kasubbag

1

13

-

-

14

5

Staf

-

18

68

5

91

JUMLAH

5

32

68

5

110

Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan, Kominfo

Hal yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang terselenggaranya Pemerintahan adalah Formasi Jabatan Struktural yang tersedia sehingga pelaksanaan Manajemen Pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan

(6)

terpenuhinya syarat administrasi jabatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

TABEL 3

SUMBER DAYA APARATUR DINAS PERHUBUNGAN, KOMINFO KABUPATEN BERAU BERDASARKAN TINGKAT GOLONGAN YANG TERSUSUN DENGAN

KRITERIA GENDER TAHUN 2013

NO

JABATAN

JENIS KELAMIN

JUMLAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN

1

Kepala

Dinas

1

-

1

2

Sekretaris

-

1

1

3

Kabidang

3

-

3

4

Kasubbag

1

2

3

5

Kasi

8

3

11

7

Staf

78

13

91

8

Honor

10

-

10

JUMLAH

101

19

120

Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan, Kominfo

E. Sarana dan Prasarana

Kemajuan teknologi membuka konsekuensi dengan tuntutan perubahan untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut, bilamana sarana dan prasarana tidak dipersiapkan untuk menghadapi perkembangan dan kemajuan teknologi tersebut berakibat mengalami ketertinggalan atau keterbelakangan di segala bidang.

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa tanah. Prasarana Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau berupa tanah, bangunan kantor, dan ruangan kerja. Sedangkan sarana berupa kendaraan dinas, meja, kursi, lemari, komputer, alat komunikasi, televisi, mesin tik, kalkulator, mesin foto copy dan fasilitas lainnya. Sarana dan prasarana tersebut sebagian dalam kondisi baik dan sebagian dalam kondisi rusak. Namun diharapkan tetap dapat dimanfaatkan secara optimal.

Untuk menunjang kegiatan dalam pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan, pelayanan masyarakat dan pengawasan, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau memiliki perlengkapan berupa gedung kantor, kantor UPT terminal dan dermaga, gedung pengujian dan alat uji kendaraan bermotor, kendaraan dinas dan wasdal.

(7)

F. Lingkungan Strategis yang Berpengaruh 1. Keadaan Umum Wilayah

Kabupaten Berau merupakan salah satu kabupaten strategis dibagian Utara Provinsi Kalimantan Timur. Ibu kota kabupaten berada di Tanjung Redeb yang berjarak 562 km dari Samarinda. Wilayah Kabupaten Berau berada di daerah tropis dengan posisi geografis 1 o – 2,33o LU dan 116 o – 119 o BT.

Kondisi alam Kabupaten Berau didominasi oleh wilayah daratan yang luasnya mencapai sekitar 70 % dari luas wilayah 24.201,4 km. Luasan tersebut setara dengan 11,45 % dari luas total Provinsi Kalimantan Timur. Yurisdiksi Kabupaten Berau yang berwujud perairan hanya terdapat di sebelah Timur. Secara administratif Kabupaten Berau memiliki batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Bulungan

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur Sebelah Timur : berbatasan dengan Laut Sulawesi

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Malinau, Kutai Barat dan Kutai Kartanegara.

2. Topografi dan Fisiografi

Bentang daratan Kabupaten Berau didominasi oleh topografi selang ketinggian:

- 100 - 500 mdpl (42,39%) - 25 - 100 mdpl (26.45%) - 8 - 25 mdpl ( 8.23%) - 0 - 7 mdpl ( 3.75%)

Konfigurasi ketinggian bentang daratan Kabupaten Berau didominasi oleh tingkat kemiringan >40 o yang mencapai 51.39 % luas daratan. Selang kemiringan berikutnya yang cukup dominan adalah 15o–40o (29.52%) dan 2 o – 5 o (14.25%). Dengan demikian daerah yang datar (0o–2o ) terutama di kawasan pesisir hanya 4.8 % dari luas Kabupaten Berau. Kondisi topografi secara umum datar (di daerah pesisir), landai sampai bergelombang (wilayah daratan rendah < 100 mdpl) dan perbukitan (pegunungan). Daerah dengan ketinggian di atas 1.000 m hanya sedikit di wilayah perbukitan dan gunung. Puncak tertinggi adalah Gunung Marittam (2.487 mdpl).

(8)

3. Kependudukan

Penduduk Kabupaten Berau dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup berarti. Hal ini dapat dilihat dari hasil sensus penduduk Kabupaten Berau Tahun 2000 dan tahun 2010 yang semakin meningkat. Kenaikan dan perkembangan jumlah penduduk di Kabupaten Berau terjadi dan tak ubahnya dengan daerah- daerah lain yaitu dikarenakan semakin banyaknya penduduk yang datang (migrasi) dan diikuti oleh banyaknya kelahiran. Meningkatnya migrasi penduduk yang datang di Kabupaten Berau dikarenakan semakin banyaknya lapangan pekerjaan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pencari kerja khususnya di sektor pertambangan. Hingga tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten Berau meningkat menjadi 191.807 jiwa. Dibandingkan dengan tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Berau sebesar 179.079 jiwa. Berarti dalam satu tahun tersebut penduduk Kabupaten Berau telah bertambah sekitar 1.060 jiwa setiap bulannya.

4. Administrasi Pemerintahan

Secara administratif, Kabupaten Berau terbagi menjadi 13 kecamatan. Adapun ketigabelas kecamatan tersebut adalah Tanjung Redeb, Gunung Tabur, Sambaliung, Talisayan, Pulau Derawan, Kelay, Segah, Biduk-biduk, Teluk Bayur, Maratua, Tabalar, Batu Putih dan Biatan. Kumpulan kecamatan tersebut di atas terbentuk dari 10 kelurahan dan 100 Kampung dengan jumlah rukun tetangga sebanyak 524 RT.

5. Sumber Dana

Guna pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat, pada tahun 2013 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau mendapat dukungan dana sebesar Rp 107.757.723.282 (seratus tujuh milyar tujuh ratus lima puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh tiga ribu dua ratus delapan puluh dua rupiah). Dana tersebut bersumber dari APBD Kabupaten (murni & luncuran) dan Bantuan Provinsi.

Jumlah tersebut secara umum dipergunakan untuk Anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau.

(9)

5.1. Anggaran Belanja Tidak Langsung

Anggaran Belanja Tidak Langsung Tahun 2013 pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau yang bersumber dari APBD Kabupaten adalah sebesar Rp 8.971.621.947,- yang dipergunakan untuk membayar biaya Belanja Pegawai yang terdiri dari pembayaran Gaji dan Tunjangan serta Tambahan Penghasilan Pegawai. 5.2. Anggaran Belanja Langsung

Anggaran Belanja Langsung Tahun 2013 pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau yang bersumber dari APBD Kabupaten dan Bantuan/Subsidi Provinsi baik yang murni maupun luncuran sebesar Rp 98.786.101.335,- dengan rincian sebagai berikut :

TABEL 4

ANGGARAN BELANJA LANGSUNG TA.2013

Sumber : Bagian Keuangan Dinas Perhubungan, Kominfo Kab.Berau 6. Penerimaan Retribusi

Untuk Tahun 2013, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau menargetkan PAD dari retribusi dibidang perhubungan sebesar Rp 806.340.100,00 dengan mengambil acuan dari perkembangan potensi-potensi sumber retribusi potensial seperti yang terlihat dalam Tabel Daftar Penerimaan Retribusi Tahun 2013 sebagaiberikut:

TABEL 5

REKAPITULASI PENERIMAAN RETRIBUSI TA.2013

NO JENIS PELAYANAN TARGET TOTAL %

1 RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

Rp 367,644,000 Rp 319,175,000 87% 2 RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN

BERMOTOR

Rp 99,540,000 Rp 124,220,000 125% 3 RETRIBUSI JASA USAHA TERMINAL Rp 7,800,000 Rp 15,400,000 197% 4 RETRIBUSI PELAYANAN

KEPELABUHANAN

Rp 78,159,900 Rp 181,213,100 232% 5 RETRIBUSI IZIN TRAYEK Rp 24,000,000 Rp 27,632,000 115% 6 SUMBANGAN PT. PELINDO Rp - Rp 138,700,000 -

JUMLAH TOTAL Rp577,143,900 Rp806,340,100 151% Sumber : Bendahara Penerimaan Dinas Perhubungan, Kominfo

NO J E N I S ANGGARAN (Rp)

1 Belanja Pegawai 2.791.240.000,-

2 Belanja Barang dan Jasa 9.886.119.000,-

3 Belanja Modal (termasuk ABT) 86.108.742.335,-

(10)

Keterangan: Posentase tidak termasuk Retribusi Pelayanan Kepelabuhan & Sumbangan PT.PELINDO

7. Sarana dan Prasarana Bidang Perhubungan a. Perhubungan Darat dan ASDP

Untuk mendukung misi pembangunan daerah Kabupaten Berau dalam upaya untuk membuka dan memberdayakan daerah-daerah pengembangan, hal yang tidak dapat lepas adalah menyangkut transportasi. Dalam hal ini perlu didukung oleh sarana dan prasarana lalu lintas darat baik untuk angkutan orang maupun barang. Salah satunya adalah membuka jalan dan jalur trayek yang menghubungkan daerah-daerah tersebut dengan sentra-sentra perekonomian dan pemerintahan Kabupaten Berau.

Sejalan dengan itu, pada Tahun Anggaran 2013 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau telah mendata jumlah penumpang dan armada angkutaan darat yang beroperasi dalam daerah Kabupaten Berau untuk melayani trayek dalam kota, trayek Pedesaan dan trayek Angkutan Khusus/Taxi Bandara .

Berikut ini adalah beberapa data dalam tabel yang dapat menjadi gambaran dari penjelasan di atas :

TABEL 6

Data Jumlah Angkutan Darat/Angkutan Penumpang Umum yang Terdaftar di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Berau Tahun 2013

No. Jenis Mobil Penumpang Umum (MPU) Jumlah

1 Angkutan Kota "A" 57 Unit

2 Angkutan Kota "B" 38 Unit

3 Angkutan Pedesaan 19 Unit

4 Angkutan Khusus/Taxi Bandara 21 Unit

J U M L A H 135 Unit

(11)

TABEL 7

Jumlah Penumpang Angkutan Darat Tahun 2013

No.

Penumpang Angkutan Darat

Jumlah

1

Bulan Januari

30.256 Orang

2

Bulan Februari

24.360 Orang

3

Bulan Maret

21.700 Orang

4

Bulan April

22.920 Orang

5

Bulan Mei

23.684 Orang

6

Bulan Juni

28.650 Orang

7

Bulan Juli

26.319 Orang

8

Bulan Agustus

33.542 Orang

9

Bulan September

26.730 Orang

10

Bulan Oktober

26.970 Orang

11

Bulan Nopember

23.550 Orang

12

Bulan Desember

32.891 Orang

J U M L A H

321. 572 Orang

Sumber : Kasi Angkutan Jalan Dinas Perhubungan, Kominfo

Daftar Tarif Angkutan Penumpang Sungai

Sesuai dengan Surat Pengumuman Sekretaris Daerah Nomor

551.11/462/HUBKI-II.2/2013, tanggal 18 Juli 2013, tentang Penyesuaian Tarif Angkutan Penumpang Umum di Jalan dan Sungai dalam Wilayah Kabupaten Berau maka ditetapkan besar tarif angkutan penumpang sungai dalam wilayah Kabupaten Berau sebagai berikut :

TARIF ANGKUTAN PENUMPANG AIR/SUNGAI

1. Dengan Menggunakan Ketinting

a. Tanjung Redeb – Gunung Tabur Rp. 3.000 / Orang

b. Tanjung Redeb – Gunung Tabur RT. VI Rp. 4.000 / Orang

c. Tanjung Redeb – Gunung Tabur RT. I Rp. 3.000 / Orang

d. Tg. Redeb (Pasar Gayam) – Gunung Tabur Rp. 5.000 / Orang

e. Tg. Redeb (Pasar Gayam) – Gunung Tabur RT. VI Rp. 7.000 / Orang f. Tg. Redeb (Pasar Gayam) – Gunung Tabur RT. I Rp. 3.500 / Orang

g. Tanjung Redeb – Sambaliung Rp. 2.500 / Orang

h. Tanjung Redeb – Tanjung Baru (Sambaliung) Rp. 3.000 / Orang

(12)

i. Tg. Redeb (Pasar Gayam) – Sambaliung Rp. 2.500 / Orang j. Tg. Redeb (Pasar Gayam) – Tanjung Baru

(Sambaliung) Rp. 4.000 / Orang

k. Teluk Bayur – Tasuk Rp. 3.000 / Orang

l. Teluk Bayur – SMJ Rp. 5.000 / Orang

m. Teluk Bayur – Sambarata Rp. 6.000 / Orang

2. Untuk Pelajar dan Mahasiswa dikenakan 50% dari Tarif yang berlaku.

Daftar Tarif Angkutan Penumpang Umum

Sesuai dengan Surat Pengumuman Sekretaris Daerah Nomor

551.11/462/HUBKI-II.2/2013 tanggal 18 Juli 2013 , tentang Penyesuaian Tarif Angkutan Penumpang Umum di Jalan dan Sungai dalam Wilayah Kabupaten Berau maka ditetapkan besar tarif angkutan penumpang sungai dalam wilayah Kabupaten Berau sebagai berikut :

TARIF ANGKUTAN JALAN ( DALAM KOTA ) :

Dalam kota jauh dekat , Bujangga s.d

Sambaliung ( batas Angkutan Kota ) Rp. 3.500 / Orang

– Tanjung Redeb – Bedungun Rp. 4.000 / Orang

– Tanjung Redeb – Rinding Rp. 5.000 / Orang

– Tanjung Redeb – Kalimarau Rp. 5.500 / Orang

– Tanjung Redeb – Teluk Bayur Rp. 6.000 / Orang

– Bujangga – Sei Bedungun (Simp.4 Km 5) Rp. 2.500 / Orang

– Bujangga – Rinding Rp. 3.000 / Orang

– Bujangga – Kalimarau Rp. 3.500 / Orang

– Bujangga – Teluk Bayur Rp. 5.000 / Orang

– Sei Bedungun – Rinding Rp. 3.000 / Orang

– Sei Bedungun – Kalimarau Rp. 3.500 / Orang

– Sei Bedungun – Teluk Bayur Rp. 4.000 / Orang

– Rinding – Kalimarau Rp. 2.500 / Orang

– Rinding – Teluk Bayur Rp. 3.500 / Orang

Kali Marau – Teluk Bayur Rp. 3.000 / Orang

Air Port Kalimarau - Tanjung Redeb Sekitarnya Rp. 80.000/Orang

Air Port Kalimarau - Ibu Kota Kec. Gn. Tabur Rp. 80.000/Orang

Air Port Kalimarau - Ibu Kota Kec. Sambaliung Rp. 80.000/Orang

Carter Dalam Kota Tanjung Redeb/Jam Rp. 50.000/Orang

TARIF ANGKUTAN JALAN ( PERDESAAN ) :

– Tanjung Redeb – Trans Sambaliung Rp. 3.500 /Orang

– Tanjung Redeb – Trans Bangun Rp. 5.000 /Orang

– Tanjung Redeb – Bebanir Bangun Rp. 6.500 /Orang

– Trans Sambaliung – Trans Bangun Rp. 3.500 /Orang

– Trans Sambaliung – Trans Bangun Rp. 4.000 /Orang

(13)

– Tanjung Redeb – Kamp. Suaran Rp. 25.000/Orang

– Tanjung Redeb – Kamp. Mangkalanguran Rp. 30.000/Orang

– Tanjung Redeb – Simpang 3 Mangkajang Rp. 35.000/Orang

– Tanjung Redeb – Kamp. Mantaritip Rp. 40.000/Orang

– Tanjung Redeb – Kmp. Semurut/Buyung2 Rp. 55.000/Orang

– Tanjung Redeb – Tabalar Rp. 60.000/Orang

– Tanjung Redeb – Tabalar Camp Rp. 60.000/Orang

– Tanjung Redeb – Kamp. Berantai – Rabalar Ulu Rp. 70.000/Orang

Tanjung Redeb – Kamp. Biatan/Bapinang Rp. 70.000/Orang

Tanjung Redeb – Kamp. Tabalar Muara Rp. 75.000/Orang

Tanjung Redeb – Kamp. Tubaan Rp. 60.000/Orang

Tanjung Redeb – Kamp. Biatan Lempake Rp. 80.000/Orang

Tanjung Redeb – Kamp. Karangan/Biatan Ilir Rp. 80.000/Orang

Tanjung Redeb – Talisayan Rp. 100.000/Orang

Tanjung Redeb – Tembudan / Lenggo Rp. 120.000/Orang

Tanjung Redeb – Batu Putih Rp. 125.000/Orang

Tanjung Redeb – Biduk-Biduk Rp. 150.000/Orang

– Teluk Bayur – Labanan Jaya Rp. 20.000/Orang

Teluk Bayur – Labanan Makmur Rp. 20.000/Orang

Teluk Bayur – Labanan Makarti Rp. 23.000/Orang

Teluk Bayur – Tumbit Rp. 22.000/Orang

Teluk Bayur – Meraang Rp. 22.000/Orang

– Labanan Jaya – Tumbit Rp. 7.000 / Orang

Labanan Makmur – Meraang/Tumbit Rp. 7.000 / Orang

Labanan Makarti – Meraang/Tumbit Rp. 12.000/Orang

Labanan Jaya – Labanan Makarti Rp. 8.000 / Orang

Labanan Makmur – Labanan Makarti Rp. 8.000 / Orang

– Tanjung Redeb – Komplek TRH (POS) Rp. 5.000 / Orang

Tanjung Redeb – Gunung Tabur Rp. 8.000 / Orang

Tanjung Redeb – Simanuuk Rp. 8.000 / Orang

Tanjung Redeb – Makassang Rp. 12.000/Orang

Tanjung Redeb – Paribau Rp. 9.000 / Orang

Tanjung Redeb – Maluang Rp. 11.000/Orang

Tanjung Redeb – Samburakat Rp. 13.000/Orang

Tanjung Redeb – Sambakungan Rp. 25.000/Orang

– Tanjung Redeb – Pegat Bukur Rp. 27.000/Orang

Tanjung Redeb – Tepian Buah / Segah Rp. 62.000/Orang

Tanjung Redeb – Siduung Rp. 34.000/Orang

Tanjung Redeb – Sidobangen/Kelay Rp. 75.000/Orang

Tanjung Redeb – Meraang Rp. 31.000/Orang

Tanjung Redeb – Merasa Rp. 53.000/Orang

– Tanjung Redeb – Lati Rp. 27.000/Orang

Tanjung Redeb – Merancang Rp. 31.000/Orang

Tanjung Redeb – Batu-Batu Rp. 38.000/Orang

Tanjung Redeb – Kasai Rp. 56.000/Orang

Tanjung Redeb – Tanjung Batu Rp. 65.000/Orang

– Tanjung Redeb – Gurimbang Rp. 11.000/Orang

– Tanjung Redeb – Tanjung Perangat Rp. 16.000/Orang

Tanjung Redeb – Sukan Rp. 23.000/Orang

(14)

Jumlah Kapal, Penumpang dan Barang Tiba / Berangkat di Dermaga ASDP pada Tahun 2013

TABEL 8

Jumlah Kapal, Penumpang dan Barang Tiba / Berangkat di Dermaga Lokal Tg.Redeb Tahun 2013

NO BULAN

KAPAL PENUMPANG BARANG

Tiba (buah) Berangkat (buah) Tiba (orang) Berangkat (orang) Bongka r (ton) Muat (ton) 1 Januari 23 23 - - 1.185 - 2 Februari 25 25 - - 1.659 - 3 Maret 28 28 - - 993 - 4 April 31 31 - - 1.580 - 5 Mei 28 28 - - 1.876 - 6 Juni 37 37 - - 1.893 18 7 Juli 32 32 - - 2.532 120 8 Agustus 25 25 - - 1.514 300 9 September 21 21 - - 3.077 - 10 Oktober 25 25 - - 1.866 - 11 Nopember 21 21 - - 1.335 - 12 Desember 16 16 - - 3.017 - JUMLAH 312 312 - - 22.527 438

Sumber : UPTD Dermaga Lokal Dinas Perhubungan, Kominfo

b. Perhubungan Udara

Dibidang Perhubungan Udara, Kabupaten Berau memiliki Bandar Udara Kalimarau yang merupakan sarana untuk lalu lintas udara yang menghubungkan Kabupaten Berau dengan daerah-daerah lain dalam wilayah Kalimantan Timur. Letak Kabupaten Berau menjadi daerah transit yang menghubungkan antara ibukota Provinsi Kalimantan Timur dengan daerah Kalimantan Timur Wilayah Utara cukup signifikan bagi promosi atas potensi sumber daya alam (SDA) Kabupaten Berau baik dari sektor pertambangan, agro bisnis, agro industri maupun pariwisata. Hal ini akan dapat memberikan dampak terhadap tingkat perekonomian Kabupaten Berau secara makro.

Pembangunan sarana, prasarana dan fasilitas Bandara Kalimarau juga sedang berlangsung terutama pada sisi darat bandara dengan dibangunnya gedung terminal penumpang domestik dan beberapa fasilitas pendukung lainnya. Hal ini bertujuan untuk lebih memaksimalkan pelayanan Bandara Kalimarau sebagai salah satu pintu gerbang utama daerah dalam rangka mencapai sasaran utama pembangunan ekonomi Daerah Kabupaten Berau.

(15)

Sebagai gambaran, berikut diperlihatkan tabel data pelayanan Bandara Kalimarau sebagai sub sektor perhubungan udara:

TABEL 9

Rekapitulasi Arus Lalu Lintas Angkutan Udara Bandara KalimarauTahun 2013

PESAWAT PENUMPANG CARGO & BAGASI NO BULAN Datang (buah) Berang kat (buah) Datang Berangkat (orang) Transit (orang) Bongkar (Kg) Muat (Kg) Transit (Kg) (orang) 1 Januari 220 219 12.104 15.154 660 181.864 156.287 8.425 2 Februari 189 189 13.657 13.771 701 210.891 141.241 6.227 3 Maret 232 237 16.607 16.590 818 248.753 157.183 6.991 4 April 209 205 16.103 15.464 911 272.059 140.685 5.085 5 Mei 229 230 15.346 15.277 885 256.107 190.455 9.764 6 Juni 264 262 17.856 18.738 892 295.566 180.201 9.986 7 Juli 252 250 14.740 17.376 783 273.134 174.662 10.465 8 Agustus 294 297 19.458 19.619 660 281.849 187.546 7.231 9 Septembe r 297 298 19.652 17.801 670 302.635 159.307 7.396 10 Oktober 306 306 20.061 18.652 951 273.677 194.339 6.050 11 Nopember 264 262 18.904 18.473 633 301.167 173.327 8.629 12 Desember 304 302 19.484 19.839 670 264.094 172.327 8.395 JUMLAH 3.060 3.057 203.972 206.754 9.234 3.161.796 2.027.560 94.644 Sumber : Kabid Phb. Udara Postel & Informatika Dinas Perhubungan, Kominfo

c. Perhubungan Laut

Lalu lintas pelayaran untuk tujuan perdagangan dan angkutan penumpang serta barang yang menghubungkan Kabupaten Berau dengan daerah-daerah lain dalam wilayah Kalimantan Timur dan daerah-daerah pada provinsi lain serta hubungan perdagangan antar negara (trans nasional) telah terbuka, walaupun pengelolaannya masih ditangani oleh Dirjen Perhubungan Laut. Tapi ini tidak mengurangi semangat Pemerintah Daerah Kabupaten Berau untuk terus mengembangkan potensi yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat luas baik dalam skala nasional maupun internasional. Potensi-potensi yang dimaksud adalah hasil bumi dari sektor pertambangan, pertanian, kehutanan, perikanan serta pariwisata (agrowisata dan wisata bahari).

Untuk itu Pemerintah Kabupaten Berau dalam hal ini Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Kantor Pelabuhan Tanjung Redeb berusaha untuk selalu mengembangkan dan sarana dan prasarana dibidang perhubungan laut guna mendukung misi pembangunan Kabupaten Berau.

(16)

A. Rencana Strategis

Penetapan Visi, sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu selanjutnya. Didalam kontek kehidupan bernegara, Visi memainkan peran yang menentukan dalam dinamika perubahan lingkungan, sehingga pemerintah pada umumnya dan instansi pemerintah pada khususnya dapat bergerak maju menuju masa depan yang lebih baik. Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah tersebut.

Dalam rangka mewujudkan good governance yang ditandai dengan adanya keseimbangan peran pemerintah, swasta dan masyarakat, perlu dilakukan pemilihan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing komponen tersebut. Upaya ini perlu dibangun dengan komitmen yang kuat terutama dari kalangan pemerintah menuju reformasi administrasi publik untuk menciptakan organisasi yang lebih mengedepankan fungsi pengendalian/pembuat kebijakan (steering) dari pada fungsi pelaksanaan (rowing).

Perlu juga disadari bahwa upaya reformasi kelembagaan, merupakan bagian dari reformasi birokrasi secara keseluruhan. Artinya, keberhasilan dalam menata kelembagaan perangkat daerah sangat tergantung pada keberhasilan aspek lain seperti penataan system kepegawaian dan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja.

1. Pernyataan Visi

Lahirnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang merupakan penyempurnaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 telah mempengaruhi arah kebijakan yang telah disusun oleh Pemerintah Daerah khususnya dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

BAB II

(17)

Memasuki era otonomi daerah semangat reformasi masih terasa dan menyentuh seluruh sendi kehidupan yang bermuara kepada semangat untuk meninggalkan sistem lama yang tidak transparan menuju Pemerintahan yang lebih demokratis, akuntabel, transparan sehingga mampu mewujudkan pemerintahan yang baik (Good Governance).

Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang mampu memotivasi tumbuh dan berkembangnya keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat didalam penyelenggaraan berbagai aktivitasnya. Ketiga unsur tersebut diharapkan dapat berperan optimal dan terarah dalam mendorong Pemerintahan yang lebih mampu mengatasi permasalahan internal dan eksternal yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat dan daerah. Meningkatnya persaingan di era perdagangan bebas.

Dalam rangka mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau perlu secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi.

Meningkatnya persaingan, tantangan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan prima mendorong Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau untuk mempersiapkan diri agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan perubahan ke arah yang lebih baik.

Perubahan tersebut memang tidak dapat secara frontal, tetapi harus dilakukan dengan bertahap, terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat.

Visi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau akan diarahkan dan apa yang akan menjadi sasaran yang akan dicapai serta hasil yang akan diperoleh.

(18)

Sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Berau yaitu “ Menjadikan Kabupaten Berau Sebagai Daerah Pengembangan Agro Industri dan Tujuan Wisata yang Masyarakatnya Maju, Mandiri, Damai Sejahtera Lahir dan Batin, Bertanggung Jawab dan Batiwakkal serta Tetap Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia “, maka visi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau adalah :

Penjelasan mengenai visi tersebut dapat diterangkan sebagai berikut : a) Pelayanan Prima : maksudnya memberikan pelayanan yang cepat,

tepat, mudah dan tanpa biaya tinggi

b) Perhubungan : maksudnya kegiatan menghubungkan dari satu tempat ke tempat lain baik melalui darat, laut udara.

Pernyataan Misi

Kemampuan organisasi untuk membuat uraian kegiatan secara akurat menggambarkan lingkup pekerjaan yang dimasuki, memberikan kesempatan bagi organisasi untuk menyediakan produk pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan semua stakeholders, sehingga kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi terjamin. Misi adalah jalan pilihan (the chosen track) suatu organisasi untuk menyediakan produk/jasa bagi masyarakat, dunia usaha dan pemerintah.

Misi atau pilihan cara yang dikembangkan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau untuk mendukung terwujudnya pelayanan prima dan profesionalisme menuju pemerintahan yang baik adalah melalui penumbuhan komitmen yang tinggi terhadap tugas dan fungsi aparatur, yang didukung oleh kemampuan profesionalisme dalam menjalankan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi kegiatan kegiatan bidang tugas masing-masing dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya daya saing dan kemandirian daerah Kabupaten Berau.

TERWUJUDNYA PELAYANAN PRIMA DALAM

BIDANG PERHUBUNGAN DALAM MENDUKUNG VISI

(19)

Untuk mewujudkan visi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau sebagaimana yang telah digariskan di atas, maka dipandang perlu pula untuk menggarisbawahi beberapa misi yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau, yaitu :

1. Meningkatkan kualitas SDM pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau.

2. Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat di bidang perhubungan. 3. Menyediakan dan mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana

perhubungan.

4. Meningkatkan PAD di bidang perhubungan.

5. Mewujudkan pemenuhan infrastruktur dasar untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang layak dan sejahtera.

Dengan pernyataan visi di atas diperlukan langkah dan strategi antisipatif dan inovatif untuk mewujudkannya. Visi tersebut juga menunjukkan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau. Penetapan visi tersebut juga merupakan motivasi utama bagi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau bersama-sama pihak berkepentingan lainnya untuk menentukan kearah mana Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau akan dibawa dan sekaligus merupakan konsensus bersama dalam upaya merefleksikan tujuan yang akan dicapai dalam jangka panjang.

B. Penetapan Tujuan Dan Sasaran 1. Tujuan

Pada dasarnya tujuan adalah suatu kondisi ideal, lebih berhasil, lebih maju, lebih bahagia, yang ingin diwujudkan atau dihasilkan, atau dengan kata lain ingin menjadikan suatu realita antara keinginan (das solen) dan kenyataan (das

sein), pada kurun waktu tertentu.

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan

(20)

kegiatan dalam melaksanakan misi. Tujuan dicanangkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

Karakteristik tujuan pada Rencana Strategis ini dapat diartikan sebagai : a. Idealistik, artinya suatu pemahaman dan keyakinan yang kuat akan suatu

keinginan untuk mewujudkan keadaan menjadi lebih baik dan berhasil;

b. Jangkauan ke depan dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun atau lebih sebagaimana yang ditetapkan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau;

c. Abstrak, bahwa tujuan belum tergambar secara kuantitatif, tetapi menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa yang akan datang; d. Konsisten, yaitu tujuan harus konsisten sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

organisasi.

Terdapat 6 (enam) tujuan yang dilaksanakan pada Tahun 2013 seperti yang tergambar dalam matriks berikut :

TABEL 10

Misi dan Tujuan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau

NO MISI NO TUJUAN

1 Meningkatkan kualitas SDM

pada Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau

1 Terpenuhinya jumlah tenaga teknis bidang perhubungan, komunikasi dan informatika yang didukung sarana , prasarana dan fasilitas memadai.

2 Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat pada bidang perhubungan

2 Pelayanan dilaksanakan sesuai Standar Pelayanan Minimal. 3 Menyediakan dan

mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana

perhubungan

3

4

Meningkatkan kemudahan / ketertiban bagi masyarakat pengguna jasa perhubungan Meningkatkan pemenuhan infrastruktur dasar untuk membuka akses bagi setiap kegiatan, sebagai stimulant bagi masyarakat agar mampu mandiri dalam meningkatkan taraf hidup. 4 Meningkatkan PAD di bidang

perhubungan.

5 Adanya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pertahun.

5 Mewujudkan pemenuhan

infrastruktur dasar untuk masyarakat yang layak dan sejahtera.meningkatkan kualitas kehidupan

6 Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam teknologi komunikasi dan informasi.

(21)

2. Sasaran

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau dalam jangka waktu tahunan. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis yang berfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas

Sasaran merupakan tujuan antara dari perwujudan kondisi atau keadaan ideal yang diharapkan. Sasaran merupakan bagian integral dalam sistem perencanaan strategis yang terfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas. Sasaran bersifat spesifik, terukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga dapat diukur secara nyata dalam jangka waktu tertentu baik tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan.

Karakteristik dari sasaran yang baik paling tidak terdiri atas : S-M-A-R-T

(Spesifik, Measurable, Acceptable, Result Timeliness).

S – Specific

Jelas dan secara Spesifik menunjukkan sasaran apa yang ingin dicapai. M – Measurable

Sasaran yang ada harus bisa diukur sehingga memudahkan dalam penyusunan LAKIP dan evaluasinya.

A – Acceptable

Sasaran yang ada walaupun menantang namun masih bisa dicapai oleh instansi yang bersangkutan.

R – Result

Sasaran yang ada lebih berorientasi pada hasil yang ingin dicapai bukan hanya sekedar output.

T – Timelines

Dapat dicapai dalam hitungan waktu misalnya semesteran, triwulan maupun tahunan.

Berdasarkan fokus sasaran tersebut diatas maka secara operasional, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau menetapkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai yaitu :

(22)

TABEL 11

Tujuan dan Sasaran Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau

NO TUJUAN NO SASARAN

1 Terpenuhinya jumlah tenaga teknis bidang perhubungan, komunikasi dan informatika yang didukung sarana , prasarana dan fasilitas memadai.

1

2

Terpenuhinya standar kualitas pendidikan teknis bidang

perhubungan kepada para aparatur. Meningkatnya Prasarana & Sarana dan fasilitas pelayanan administrasi bidang Perhubungan, Kominfo 2 Pelayanan dilaksanakan

sesuai Standar Pelayanan Minimal.

3 Mewujudkan pelayanan jasa bidang perhubungan yang optimal.

3 Meningkatkan kemudahan / ketertiban bagi masyarakat pengguna jasa perhubungan

4 Mewujudkan sarana, prasarana dan fasilitas perhubungan yang memadai dan standar perhubungan.sesuai 4 Meningkatkan pemenuhan

infrastruktur dasar untuk membuka akses bagi setiap kegiatan, sebagai stimulant bagi masyarakat agar mampu mandiri dalam meningkatkan taraf hidup.

5

6 7

8

Meningkatnya dan dikembangkannya pelabuhan dan dermaga

penyeberangan di Kecamatan terpenuhi fasilitas keselamatan pelayaran disetiap pelabuhan. Meningkatnya kapasitas bandara. Meningkatnya ketertiban dan keselamatan lalu lintas.

Terpenuhinya fasilitas keselamatan pelayaran disetiap pelabuhan dan alur pelayaran

5 Adanya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pertahun.

9 Terpenuhinya target Pendapatan Asli Daerah yang ditetapkan.

6 Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam teknologi komunikasi dan informasi

10

11

12

Terlaksanannya Kegiatan Pembinaan & Jaringan Kominfo

Pembahasan permasalahan & Solusi bidang Kominfo

Optimalnya pengembangan e-Government melalui pelaksanaan sistem informasi manajemen pemerintah

(23)

2. Indikator Kinerja

Untuk melakukan penilaian terhadap keberhasilan sasaran yang telah ditetapkan diatas, maka ditetapkan indikator kinerja sasaran yang sangat berguna untuk memudahkan perhitungan kinerja pada penyusunan LAKIP setiap tahunnya.

Adapun indikator kinerja sasaran tersebut secara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

TABEL 12

Penentuan Indikator Kinerja Sasaran

No

Sasaran

No

Indikator Kinerja

1. Terpenuhinya standar kualitas pendidikan teknis bidang perhubungan kepada para aparatur.

1. Jumlah pegawai/aparatur yang mengikuti pendidikan dan latihan atau bimbingan teknis.

2. Meningkatnya Prasarana & Sarana dan fasilitas pelayanan administrasi bidang

Perhubungan, Kominfo

2.

3.

Jumlah Sarana & Prasarana aparatur yang tersedia.

Persentase Realisasi Kegiatan Administrasi Perkantoran 2. Mewujudkan pelayanan jasa

bidang perhubungan yang optimal.

4. Jumlah kendaraan bermotor wajib uji yang dilaksanakan pengujian kendaraan bermotor (uji KIR)

5. Kegiatan pengendalian disiplin di jalan raya

6. Kapal yang tambat dan melaksanakan aktifitas bongkar muat barang di dermaga local.

3. Mewujudkan sarana, prasarana dan fasilitas perhubungan yang memadai dan standar

perhubungan.sesuai

7. Jumlah Pembangunan sarana dan fasilitas angkutan sungai, danau dan

penyeberangan

8. Jumlah Rehabilitasi Saranan dan fasilitas angkutan sungai, danau dan

penyeberangan

9. Jenis Rehabilitasi & Pemeliharaan prasarana & fasilitas LALIN

(24)

Pembangunan Sarana & Prasarana Fasilitas Perhubungan

11.

12.

Persentase Pembangunan Sarana & Prasarana Bandara

Jumlah Halte yang dibangun 4. Meningkatnya kapasitas

bandara.

13. Jumlah pesawat yang dilayani

5. Meningkatnya dan

dikembangkannya pelabuhan dan dermaga penyeberangan di Kecamatan terpenuhi

fasilitas keselamatan pelayaran disetiap pelabuhan.

14.

Pelabuhan dan dermaga yang ditingkatkan.

6. Meningkatnya ketertiban dan keselamatan lalu lintas.

15. Pemasangan rambu-rambu lalu lintas di jalan raya

16. Pemasangan marka jalan, paku marka jalan & zebra cross

17. Pemasangan traffic light back up battery & Count down

7. Terpenuhinya fasilitas keselamatan pelayaran disetiap pelabuhan dan alur pelayaran

18. Jumlah Fasilitas Keselamatan Pelayaran

8. Terpenuhinya target

Pendapatan Asli Daerah yang ditetapkan.

19. Jumlah Penerimaan PAD >= 100% dari target

9. Terlaksanannya Kegiatan Pembinaan & Jaringan Kominfo

20. Jumlah Kunjungan Pembinaan & Pengembangan Jarkominfo.

10. Pembahasan permasalahan & Solusi bidang Kominfo

21. Jumlah Rakor

11. Optimalnya pengembangan e-Government melalui

pelaksanaan sistem informasi manajemen pemerintah

22. Prosentase informasi yang diterima masyarakat

(25)

C. Penetapan kinerja Tahun 2013

Pada dasarnya Rencana Kinerja (Performance Plan) Tahun 2013 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau selama tahun 2013. Target kinerja mempresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai dalam tahun 2013 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat sasaran maupun tingkat kegiatan.

Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan benchmark dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian misi dan visinya. Sedangkan target kinerja untuk tingkat kegiatan didefinisikan dalam Rencana Kerja Tahun 2013 untuk tujuan pengukuran efisiensi dan efektifitas kegiatan.

Untuk dapat mengukur keberhasilan dan implementasi Rencana Stratejik di atas, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau menetapkan target untuk masing-masing sasaran yang harus dicapai. Sedangkan target ditetapkan untuk setiap indikator kinerja, baik untuk indikator tingkat sasaran maupun indikator kinerja (input, output, outcome) tingkat kegiatan.

Untuk tahun 2013 ditetapkan sebanyak 11 Sasaran dengan 22 indikator kinerja pada tingkat sasaran beserta targetnya.

Untuk lebih jelasnya Penetapan Kinerja Tahun 2013 dapat dilihat pada Form Penetapan Kinerja di bawah ini:

(26)
(27)
(28)
(29)

A. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Untuk pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kinerja utama dari instansi adalah hal utama yang akan diwujudkan oleh instansi pemerintah yang bersangkutan, atau untuk mewujudkan apa instansi pemerintah dibentuk, yang menjadi core area/business dan tertuang dalam tugas dan fungsi kewenangan utama instansi pemerintah.

Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategsi instansi pemerintah, sehingga IKU (Key Performance Indicator) adalah merupakan ukuran keberhasilan dan suatu tujuan dan strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan.

Adapun Indikator Kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau dapat dilihat pada tabel berikut:

BAB III

(30)
(31)
(32)
(33)

B. Evaluasi dan Analisis Pencapaian Kinerja

Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja yang mencakup penetapan indikator kinerja pada setiap kegiatan. Penetapan capaian indikator kinerja dituangkan dalam formulir Rencana Kinerja Tahunan, dan dilanjutkan dengan Penetapan Kinerja lalu diukur dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja.

Dan dalam rangka Akuntabilitas Instansi Pemerintah terhadap penyelenggaraan Pemerintahan maka Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah melalui evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan salah satu bentuk instrument pertanggungjawaban dan juga merupakan bentuk mekanisme memberikan umpan balik guna perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas instansi pemerintah. Evaluasi kinerja menjadi sangat penting bagi Instansi Pemerintah untuk memperbaiki kinerja organisasinya. Sebagai langkah awal dalam proses penyusunan LAKIP adalah pengukuran kinerja yang merupakan proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintahan. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam Renstra.

Evaluasi dapat dilakukan secara efesien dan efektif sebagai ukuran keberhasilan masing-masing tingkatan organisasi dalam perencanaan tahunan, penganggaran, pengukuran, evaluasi dan menilai kinerja. Berdasarkan evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja, evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan dimasa yang akan datang

Dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efesiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input untuk rencana maupun realisasi.

(34)

Analisis ini menggambarkan tingkat efesiensi yang dilakukan oleh unit organisasi dengan memberikan data nilai output perunit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Dalam melakukan evaluasi kinerja perlu juga digunakan perbandingan-perbandingan antara lainnya :

- Target kinerja tahun ini dibandingkan dengan realisasi tahun lalu ; - Realisasi tahun ini dan tahun lalu ;

- Capaian tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu - Permasalah dan solusi

Perolehan capaian indikator kinerja terhadap sasaran selama tahun 2013 cukup variatif yaitu menggambarkan adanya capaian cukup tinggi dan sedang kemudian ada pula tingkat capaian rendah.

Berikut ini perolehan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2013 beserta evaluasi dan analisis capaiannya :

1. Terpenuhinya standar kualitas pendidikan teknis bidang perhubungan kepada para aparatur.

Tabel 13 Capaian Sasaran 1

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persen

(1) (2) (3) (3) (5) Terpenuhinya standar kualitas pendidikan teknis bidang perhubungan kepada para aparatur. Jumlah pegawai/aparatur yang mengikuti pendidikan dan latihan atau bimbingan teknis 18 orang 18 orang 100% Pencapaian Sasaran 1

Secara umum realisasi pencapaian sasaran terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau, Tahun Anggaran 2013 dapat terlaksana dengan sangat baik. Pada Tahun Anggaran 2013 Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan formal tingkat capaiannya sebesar 100%. Kondisi ini menggambarkan bahwa pelaksanaan kegiatan telah tercapai sesuai dengan harapan yaitu terlaksananya diklat dan bimbingan teknis administrasi, perencanaan, keuangan, pelaporan dan evaluasi.

Pagu dana untuk kegiatan ini sebesar Rp. 244.000.000,- (dua ratus empat puluh empat juta rupiah) dengan realisasi keuangan Rp. 239.522.600,- (dua ratus

(35)

tiga puluh sembilan juta lima ratus dua puluh dua ribu enam ratus rupiah) atau mencapai 98,17%.

Perbandingan Realisasi dan Capaian

Sedangkan perbandingan anggaran, realisasi dan capaian dari Sasaran 1 tahun 2011 s/d 2013 kami tampilkan pada tabel di bawah ini :

TABEL 13

Perbandingan Anggaran, Realisasi & Capaian Tahun 2011 s/d 2013

No Tahun Anggaran Realisasi Capaian Keterangan

1 2 3 4 5 6 1 2011 Rp 100.000.000 Rp 96.595.905 100% Capaian 13 orang dari target 13 orang 2 2012 Rp 675.000.000 Rp616.833.700 91% Capaian 58 orang dari target 64 3 2013 Rp 244.000.000 Rp239.522.600 100% capaian 18 orang dari target 18

Permasalahan dan Solusi

- Bimbingan Teknis khususnya untuk keahlian dibidang perhubungan sering kali tidak dapat diikuti karena adanya beberapa persyaratan bahwa peserta diklat harus memiliki kopentensi dan latar belakang pendidikan tertentu.

- Pegawai yang telah mengikuti diklat teknis bidang perhubungan dimutasi ke SKPD lain.

(36)

2. Meningkatnya Prasarana & Sarana dan fasilitas pelayanan administrasi bidang Perhubungan, Kominfo

Pada Sasaran ini terdapat 2 (dua) indikator kinerja dengan 18 kegiatan. Capaian kinerja pada sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 14 Pencapaian Sasaran 2

Sasaran Strategis

Indikator

Kinerja Program / Kegiatan Target Realisasi Persen

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Meningkatnya Prasarana & Sarana dan fasilitas pelayanan administrasi bidang Perhubungan, Kominfo Jumlah Sarana & Prasarana aparatur yang tersedia

Peningkatan sarana dan prasarana aparatur/ P Peemmeelliihhaarraaaannrruuttiinn//bbeerrkkaallaa g geedduunnggkkaannttoorr 1 Jenis 11 jenis 100% P Peemmeelliihhaarraaaannrruuttiinn//bbeerrkkaallaa M Meebbeelleerr 1 Paket 11 paket 100% P Peennggaaddaaaannppeerrlleennggkkaappaannddaann p peerraallaattaannkkaannttoorr 8 Jenis 88 jenis 100% Persentase Realisasi Kegiatan Administrasi Perkantoran, Pelaporan, & Sosialisasi SKPD Pelayanan Administrasi Perkantoran 99%

Penyediaan jasa surat menyurat 1 tahun 1 tahun 100%

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

12 bulan 12 bulan 100%

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas & operasional

16 Unit 16 unit 100%

Penyediaan jasa administrasi keuangan

123 orang 120 orang 98%

Penyediaan jasa kebersihan kantor

1 tahun 1 tahun 100%

Penyediaan jasa perbaikan

peralatan kerja

1 tahun 1 tahun 100%

Penyediaan Alat Tulis Kantor

(ATK)

1 tahun 1 tahun 100%

Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan kantor

1 tahun 1 tahun 100%

Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor

1 tahun 1 tahun 100%

Penyediaan bahan bacaan dan

peraturan perundang-undangan

1 tahun 1 tahun 100%

Penyediaan makanan dan

minuman

1 tahun 1 tahun 100%

Rapat koordinasi dan konsultasi

ke dalam daerah

1 tahun 1 tahun 100%

Rapat koordinasi dan konsultasi

ke luar daerah

1 tahun 1 tahun 100%

Penyediaan jasa Tenaga

Administrasi / Teknis Perkantoran

12 orang 10 orang 83%

Penyediaan jasa kebersihan

kantor (Luncuran)

(37)

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Penyusunan Laporan Capaian

Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

7 buku 7 buku 100%

Sosialisasi Kinerja SKPD 100 persen 100 persen 100%

Pencapaian Sasaran 2

Untuk indikator kinerja ”Jumlah Sarana & Prasarana aparatur yang tersedia” tingkat capaian sebesar 100%. Kondisi ini menggambarkan bahwa pelaksanaan kegiatan telah tercapai sesuai dengan harapan yaitu terlaksananya kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, Pemeliharaan rutin/berkala Mebeler dan Pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor.

Pagu dana untuk Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan 3 (tiga) kegiatan tersebut sebesar Rp. 289.000.000,- (dua ratus delapan puluh sembilan juta rupiah) dengan realisasi keuangan Rp. 274.599.000,- (dua ratus tujuh puluh empat juta lima ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) atau mencapai 95,01%.

Permasalahan dan Solusi

- Untuk program pelayanan administrasi perkantoran secara keseluruhan berjalan lancar sesuai dengan target, degan syarat administrasi keuangan dilaksanakan secara tertib.

- Agar program dan kegiatan dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan rencana kerja dan sesuai dengan alokasi anggaran per semester.

(38)

3. Mewujudkan pelayanan jasa bidang perhubungan yang optimal. Capaian kegiatan tersaji dalam tabel dan uraian sebagai berikut :

Tabel 15 Pencapaian Sasaran 3

Sasaran Strategis

Indikator

Kinerja Program / Kegiatan Target Realisasi Persen

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Mewujudkan pelayanan jasa bidang perhubungan yang optimal. Jumlah kendaraan bermotor wajib uji yang dilaksanakan pengujian

kendaraan bermotor (uji KIR)

Peningkatan Pelayanan Angkutan

Pengendalian Disiplin Pengoperasian Angkutan Umum di jalan raya

5 Keg 3 Keg 60% Kegiatan pengendalian disiplin di jalan raya Sosialisasi / penyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan

8 Keg 8 Keg 100%

Monitoring, Evaluasi & Pelaporan

1 Keg 1 Keg 100%

Capaian Sasaran 3

Secara umum realisasi pencapaian sasaran terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau, Tahun Anggaran 2013 dapat terlaksana. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan dengan Kegiatan Pengendalian Disiplin Pengoperasian Angkutan Umum di Jalan Raya tingkat capaiannya sebesar 60%. Kondisi ini menggambarkan bahwa pelaksanaan belum tercapai sesuai dengan harapan. Tujuan dari Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian Disiplin Pengoperasian Angkutan Umum di Jalan Raya salah satunya adalah menertibkan kendaraan bermotor untuk uji KIR.

Target yang telah ditetapkan sebesar 100% pada tahun anggaran 2013 belum tercapai secara maksimal, penyerapan anggaran hanya mencapai 48%. Dengan pagu dana sebesar Rp. 496.627.000,- (Empat Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Enam Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Rupiah), dan tingkat realisasi kegiatan mencapai Rp. 238.365.000,- (Dua Ratus Tiga Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah) sehingga menginggalkan sisa anggaran sebesar Rp. 258.262.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Delapan Juta Dua Ratus Enam Puluh Dua Ribu Rupiah).

Untuk indikator kinerja sasaran kedua meliputi 2 (dua) kegiatan, pertama sosialisasi/penyuluhan ketertiban lalu lintas, pelaksanaan kegiatan ini meliputi Sosialisasi ketertiban lalu lintas untuk anak usia dini dan pelajar tingkat

(39)

menengah. Kedua kegiatan monitoring, evaluasi & pelaporan dengan capaian masing – masing 100%.

Pagu dana untuk 2 (dua) kegiatan tersebut sebesar Rp. 203.640.000,- (Dua Ratus Tiga Juta Enam Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah), tingkat realisasi kegiatan mencapai Rp. 135.642.700,- (Seratus Tiga Puluh Lima Juta Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu Tujuh Ratus Rupiah).

TABEL 16

Perbandingan Anggaran, Realisasi & Capaian Tahun 2011 s/d 2013

No Tahun Anggaran Realisasi Capaian Keterangan

1 2 3 4 5 6 1 2011 Rp - Rp - -% - 2 2012 Rp 456.705.000 Rp246.353.500 100% Capaian 5 Kegiatan dari target 5 kegiatan 3 2013 Rp 496.627.000,- Rp 258.262.000 60% capaian 3 Keg.

(40)

4. Mewujudkan sarana, prasarana dan fasilitas perhubungan yang memadai dan sesuai standar perhubungan.

Tabel 17 Pencapaian Sasaran 4 Sasaran

Strategis

Indikator

Kinerja Program / Kegiatan Target Realisasi Persen

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Mewujudkan sarana, prasarana dan fasilitas perhubungan yang memadai dan sesuai standar perhubungan. Jumlah Dokumen Perencanaan Pembangunan Sarana & Prasarana Fasilitas Perhubungan Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Penyusunan Kebijakan, Norma, Standar & Prosedur Bidang Perhubungan 6 dok 6 dok 100% Perencanaan Pembangunan Bandara Maratua 100 persen 0 persen 0% Perencanaan Lanjutan Pengembangan Bandara Kalimarau 100 persen 0 persen 0% Jumlah Pembangunan sarana dan fasilitas angkutan sungai, danau dan penyeberangan

Pembangunan sarana dan fasilitas sungai, danau dan penyeberangan 2 unit 0 unit 0% Persentase Pembangunan Sarana & Prasarana Bandara

Pembangunan sarana dan prasarana bandara Maratua

100 persen 0 persen 0%

Pembangunan sarana dan prasarana bandara 2

100 persen 100 persen 100%

Pembangunan sarana dan prasarana bandara Kalimarau 100 persen 100 persen 100% Jumlah Rehabilitasi Saranan dan Fasilitas Sungai, Danau dan penyeberangan

Rehabilitasi sarana dan fasilitas sungai, danau dan penyeberangan

2 unit 1 unit 50%

Rehabilitasi &

Pemeliharaan Prasarana & Fasilitas LLAJ

Jenis Rehabilitasi & Pemeliharaan prasarana & fasilitas LALIN Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal/Pelabuhan 100 persen 100 persen 100% Rehabilitasi & Pemeliharaan Fasilitas LLAJ 100 persen 100 persen 100%

(41)

Capaian Sasaran 4

1. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

- Kegiatan Penyusunan Kebijakan, Norma, Standar & Prosedur Bidang Perhubungan dengan pekerjaan Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandara Kalimarau dengan capaian 100% sesuai dengan target untuk TA.2013.

Pagu anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 750.800.000,- (Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah) dengan realisasi sebesar Rp. 678.793.900,- (Enam Ratus Tujuh Puluh Delapan Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Rupiah) atau sebesar 90,41%.

- Kegiatan Perencanaan Pembangunan Bandara Maratua termasuk dalam APBD Perubahan yang baru disyahkan tanggal 13 November 2013, dikarenakan keterbatasan waktu pelaksanaan maka pekerjaan tidak dapat dilaksanakan dan sehingganya kegiatan ini di anggarkan ulang pada tahun 2014. Pagu anggaran sebesar Rp.300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah) tidak dapat terserap dan menjadi SILPA.

- Kegiatan Perencanaan Lanjutan Pengembangan Bandara Kalimarau tidak dapat dilaksanakan pada tahun anggaran 2013 dikarenakan keterbatasan waktu pelaksanaan. Pagu anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.850.000.000,- (Delapan Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).

- Kegiatan Pembangunan sarana dan fasilitas sungai, danau dan penyeberangan tidak dapat dilaksanakan/direalisasikanpada tahun anggaran 2013 dengan kata lain capaian 0% dari target 100%. Kegiatan ini terdiri atas 2 (dua) pekerjaan yaitu belanja modal pembangunan dermaga jalan Mangga IV RT.03 dengan anggaran sebesar Rp. 162.000.000(seratus enam puluh dua juta rupiah) dan belanja modal pembangunan dermaga museum gunung tabur dengan anggaran sebesar Rp.175.000.000,-(seratus jutuh puluh lima juta rupiah).

Sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat konstruksi dermaga menggunakan beton bukan dermaga konstruksi ulin, sehingga besaran anggaran tersebut diatas tidak mencukupi untuk pelaksanaan pembangunan masing-masing dermaga dimaksud. Disamping itu dari pengalaman-pengalaman tahun-tahun sebelumnya pihak elaksanna kesulitan mendapatkan

(42)

bahan baku kayu ulin yang legal apalagi dengan ukuran-ukuran tertentu, sehingga pelaksanaan pekerjaan sering terlambat/terkendala.

- Kegiatan Pembangunan sarana dan prasarana bandara Maratua tidak dapat terlaksana pada tahun anggaran 2013. Hal ini disebabkan karena Dinas Perhubungan Provinsi dalam merencanakan Pembangunan Bandara Maratua hanya pada sisi udara (tidak termasuk sisi darat). Hasil koordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi, diminta Dinas Perhubungan Kabupaten Berau merencanakan sendiri untuk sisi darat. Dinas Perhubungan, Kominfo Kabupaten Berau menindaklanjuti dengan memasukkan Perencanaan sisi darat Bandara Maratua pada APBDP TA.2013. karena keterbatasan waktu pelaksanaan kegiatan Perencanaan Pembangunan Bandara Maratua tidak dapat dilaksanakan dan dianggarkan ulang pada tahun 2014.

Pagu dana bantuan provinsi yang tidak dapat terserap untuk kegiatan ini sebesar Rp. 1.178.032.000,- (Satu Milyar Seratus Tujuh puluh Delapan Juta Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah).

- Kegiatan Pembangunan sarana dan prasarana bandara 2 capaian kegiatan 100% sesuai dengan target yang ada. Kegiatan ini secara fisik telah diselesaikan pada tahun anggaran 2012 – 2013 (multi years). Sehingga pada triwulan 4 (empat) hanya menyelesaikan proses administrasi/pembayaran. Pagu dana terealisasi 100% yaitu sebesar Rp. 20.763.942.335,- (dua puluh milyard tujuh ratus enam puluh tiga juta sembilan ratus empat puluh dua ribu tiga ratus tiga puluh lima rupiah).

- Kegiatan Pembangunan sarana dan prasarana bandara Kalimarau pekerjaan : Pematangan Lahan Area Full Service dan Pembangunan Jalan Beton/Sambungan Services Road Jalan capaian target 100%. Kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik. Pagu dana berasal dari APBD Perubahan sebesar Rp. 3.192.742.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.109.688.100,- atau mencapai 97,40%.

Kegiatan Rehabilitasi sarana dan fasilitas sungai, danau dan penyeberangan terdiri atas dua pekerjaan yaitu belanja modal Rehabilitasi Dermaga Apung Tanjung Redeb dengan pagu dana sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) dan Rehabilitasi Dermaga Teluk Semanting dengan pagu dana sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). Capaian kegiatan hanya 50% dari target yang ada.

Gambar

Tabel  13 Capaian Sasaran 1
Tabel 17 Pencapaian Sasaran 4
Tabel 18 Capaian Kinerja Sasaran 5  Sasaran
Tabel 21 Pencapaian Sasaran 8  Sasaran
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan arsitektur ekologis diterapkan dalam Fasilitas Rehabilitasi Pascastroke guna memberi stimulus interaksi dan motivasi bagi pasien pascastroke dalam wujud

Sugiarto, SpPD, KEMD, FINASIM selaku Ketua Program Studi PPDS I Interna, yang telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan tesis ini, serta memberikan

Cairan Bouin digunakan sebagai bahan fiksatif untuk needle biopsi renal dan testikular. Cairan Bouin mewarnai jaringan menjadi kuning. Cairan Bouin juga merupakan bahan fiksatif

Danny menarik nafas kelegaan dan senang dengan roti besar yang bisa ia beli dengan harga kurang dari 10 sen.. Sam pasti

Penelitian sebelumnya yang digunakan untuk mendukung hasil penelitian ini adalah penelitian ini yang dilakukan oleh Ambar (2012) dengan judul Analisis Pengaruh

[r]

32 tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah, pemilihan kepala daerah (bupati, walikota, gubernur) dipilih langsung oleh rakyat. Universitas

present tense usage in descriptive text as written by the tenth grade. students of MA Muslimat NU