18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian deskriptif. Penelitian deskripstif pada penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan keterlaksanaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan pemecahan masalah (problem solving), tingkat kemampuan pemecahan masalah , dan hasil belajar siswa kelas XI IPA-3 di SMA N 7 Malang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu yang timbul dari data bukan dari hipotesis-hipotesis (Sudjana dan Ibrahim, 2004). Data kualitatif yang digunakan berupa hasil observasi terhadap langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan pemecahan masalah (problem solving), tingkat kemampuan pemecahan masalah, dan hasil belajar siswa saat pembelajaran berlangsung.
Pada penelitian ini dilakukan dalam 5 kali pertemuan, pertemuan pertama membahas materi tentang konsep matriks dan operasi hitung matriks yang meliputi penjumlahan, pengurangan, transpose dan kesamaan matriks . Pada pertemuan kedua materi selanjutnya yaitu tentang operasi hitung matriks yang meliputi perkalian skalar dengan matriks dan perkalian dua matriks. Pada pertemuan ketiga dilanjutkan dengan materi menentukan determinan matriks ordo 2x2 dan matriks ordo 3x3, dan invers matriks ordo 2x2. Selanjutnya pada pertemuan keempat materi selanjutnya yaitu konsep persamaan matriks, dan menentukan penyelesaian persamaan linier menggunakan metode invers matriks dan metode determinan. Dan pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan kelima diambil evaluasi secara individu berupa ulangan harian.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMAN 7 Malang dengan alamat di Jl. Cengger Ayam I/14 Malang pada siswa kelas XI IPA-3 SMAN 7 Malang dipilih sebagai lokasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
19
pendekatan pemecahan masalah (problem solving), untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan pemecahan masalah, dan hasil belajar siswa saat pembelajaran berlangsung.
Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi 3 tahap yaitu : perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan tahap akhir. Urutan dari tahapan-tahapan adalah sebagai berikut :
(a) Perencanaan Penelitian
Tahap persiapan dilakukan sebelum penelitian dilakukan, tahapan-tahapan persiapan penelitian ini adalah sebagai berikut.
a) Menentukan tempat penelitian
b) Melakukan observasi di kelas XI IPA-3 SMAN 7 Malang
c) Menyusun perangkat pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat Lembar Aktifitas Peserta Didik (LAPD)
d) Menyiapkan materi pembelajaran yang akan disajikan
e) Menyusun instrumen penelitian untuk kegiatan penelitian yang berupa: a) Lembar observasi aktivitas guru dan siswa
b) Lembar observasi tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa
(b) Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru matematika yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan pemecahan masalah (problem solving) sesuai dengan RPP. Observasi dilakukan observer sesuai dengan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengamati langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan pemecahan masalah (problem solving) serta indikator-indikator tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa. Siswa mengerjakan tes yang telah disiapkan. Tes dilakukan ketika materi pelajaran yang diajarkan telah selesai.
(c) Tahap Akhir
Tahap akhir dalam penelitian ini adalah mengola data hasil penelitian, menganalisis data yang diperoleh selama proses pembelajaran, yaitu data yang diperoleh dari lembar observasi langkah-langkah penerapan model pembelajaran
20
kooperatif tipe STAD dengan pendekatan Problem Solving, tingkat kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar siswa. Kemudian menarik kesimpulan dari hasil penelitian dan menyusun laporan hasil penelitian.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA-3 SMAN 7 Malang semester I tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 35 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 17 siswi perempuan
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu sebagai berikut :
(a) Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
Lembar observasi aktivitas guru dan siswa digunakan sebagai panduan untuk melakukan observasi atau pengamatan terhadap langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan Problem Solving yang dilaksanakan guru. Langkah-langkah penerapan ini meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada lembar observasi menggunakan skala 1 sampai 5, dengan kategori sebagai berikut :
Skor 5: Aktivitas guru sangat baik Skor 4: Aktivitas guru baik Skor 3: Aktivitas guru cukup Skor 2: Aktivitas guru Kurang
Skor 1: Aktivitas guru sangat kurang
Adapun indikator yang diamati pada aktivitas guru yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1 Indikator yang Diamati pada Aktivitas Guru
Kegiatan Indikator yang diamati Skor
1 2 3 4 5
Kegiatan Pendahuluan
Guru mengucapkan salam pembuka Guru mengecek kehadiran siswa
Guru mengajukan fenomena atau cerita berkaitan dengan materi Guru memunculkan pertanyaan berkaitan dengan materi
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa
Guru membagi kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5 siswa secara heterogen
21
pembelajaran yang akan dilaksanakan Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi yang
sedang dipelajari kepada siswa
Guru membuka kesempatan secara luas kepada siswa untuk bertanya
Guru memberikan permasalahan-permasalahan kepada siswa yang berbentuk lembar Aktifitas Peserta Didik (LAPD)
Guru meminta siswa duduk secara berkelompok untuk mengutarakan hasil pemikiranya
Guru meminta siswa mendiskusikan hasil kerjanya dengan kelompoknya masing-masing
Guru meminta setiap kelompok untuk berbagi dan menyajikan hasil diskusi (presentasi) didepan kelas
Guru memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan pendapat atau saran kepada yang menyajikan hasil diskusi (presentasi) didepan kelas
Guru menilai hasil presentasi kelompok Guru meminta siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi bersama kelompok lain.
Guru memberi penguatan terhadap kesimpulan yang diberikan kepada siswa
Kegiatan Penutup
Guru memberikan evaluasi berupa kuis kepada siswa secara individu
Guru memberikan penghargaan terhadap prestasi kelompok, dan memberikan hadiah kepada kelompok yang mempunyai skor tertinggi
Guru mengucapkan salam penutup
Selain observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran, aktivitas siswa juga diamati berhubungan dengan aktivitas guru selama proses pembelajaran matematika. Pada lembar observasi menggunakan skala 1 sampai 5, dengan kategori sebagai berikut :
Skor 5: Aktivitas siswa sangat baik Skor 4: Aktivitas siswa baik Skor 3: Aktivitas siswa cukup Skor 2: Aktivitas siswa Kurang
22
Tabeln 3.2 Lembar observasi aktivitas peserta didik
Nama
Aktivitas Belajar Peserta Didik Jumlah Mengamati Menanya Menalar Mencoba Komunikasi
a b a b a b a b a b
Tabel 3.3 Indikator dan Petunjuk Penskoran Aktivitas Siswa
Aspek Indikator Aktivitas Siswa
Mengamati a. Mengamati dan mencermati objek atau benda yang telah diberikan oleh guru
b. Menuliskan informasi yang penting yang berkaitan dengan materi yang dipelajari
Menanya a. Membuat pertanyaan dari objek yang diamati
b. Melakukan tanya jawab dengan guru tentang hal yang belum dimengerti
Menalar a. Menggali informasi yang berkaitan dengan materi yang dipelajari b. Mendiskusikan dan mengumpulkan informasi yang diperoleh untuk menganalisi permasalahan
Mencoba a. mencoba mengerjakan soal untuk membuktikan kebenaran dari hasil diskusi yang telah dilakukan
b. Mengerjakan latihan soal yang telah diberikan oleh guru untuk memantapkan konsep
Komunikasi a. Menyimpulkan hasil diskusi
b. Menyajikan hasil diskusi dalam bentuk tertulis c. Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas
(b) Lembar Observasi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Lembar observasi digunakan sebagai panduan untuk melakukan observasi atau pengamatan terhadap tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa dalam sebuah kelompok melalui penerapan model pembelajaran kooperatif STAD dengan pendekatan Problem Solving. Lembar observasi kemampuan pemecahan masalah siswa digunakan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas, yaitu terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Aspek-aspek kemampuan pemecahan masalah siswa yang diobservasi yaitu memahami masalah (understanding problem), merencanakan penyelesaian (devising a plan), menjalankan rencana (carriying out the plan), dan menguji jawaban (looking back). Pada lembar observasi ini menggunakan skala 1 sampai 4. Adapun aspek dan indikator pada tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa adalah sebagai berikut :
23
Tabel 3.4 Indikator kemampuan pemecahan masalah
Aspek Indikator Nilai
Memahami Siswa dapat mengidentifikasi data yang diperlukan dan dapat,menyatakan masalah dengan bahasanya sendiri dengan jelas.
Siswa dapat mengidentifikasi data yang diperlukan dan dapat menyatakan masalah dengan bahasanya sendiri dengan cukup jelas
Siswa dapat mengidentifikasi data yang diperlukan dan dapat menyatakan masalah dengan bahasanya sendiri dengan kurang jelas
Siswa tidak dapat mengidentifikasi data yang diperlukan dan menyatakan masalah dengan bahasanya sendiri
4
3
2
1
Merencanakan Siswa dapat menerjemahkan masalah menjadi bahasa matematika dan dapat memilih suatu konsep untuk meyelesaikan permasalahan dengan jelas
Siswa dapat menerjemahkan masalah menjadi bahasa matematika dan dapat memilih suatu konsep untuk meyelesaikan permasalahan dengan cukup jelas
Siswa dapat menerjemahkan masalah menjadi bahasa matematika dan dapat memilih suatu konsep untuk meyelesaikan permasalahan dengan kurang jelas
Siswa tidak dapat menerjemahkan masalah menjadi bahasa matematika dan tidak dapat memilih suatu konsep untuk meyelesaikan permasalahan
4
3
2
1
Menjalankan Siswa konsisten dalam penggunaan simbol matematika dan dapat menyesuaikan hasil dengan masalah yang ditanyakan dengan jelas
Siswa konsisten dalam penggunaan simbol matematika dan dapat menyesuaikan hasil dengan masalah yang ditanyakan dengan jelas
Siswa konsisten dalam penggunaan simbol matematika dan dapat menyesuaikan hasil dengan masalah yang ditanyakan dengan kurang jelas
Siswa tidak konsisten dalam penggunaan simbol matematika dan tidak dapat menyesuaikan hasil dengan masalah yang ditanyakan
4 3 2 1 Memeriksa kembali
Siswa dapat menyesuaikan hasil dengan masalah yang ditanyakan dan dapat menguji ketepatan perhitungan dengan jelas
Siswa dapat menyesuaikan hasil dengan masalah yang ditanyakan dan dapat menguji ketepatan perhitungan dengan cukup jelas
Siswa dapat menyesuaikan hasil dengan masalah yang ditanyakan dan dapat menguji ketepatan perhitungan dengan kurang jelas
Siswa tidak dapat menyesuaikan hasil dengan masalah yang ditanyakan dan dapat menguji ketepatan perhitungan dengan jelas
4
3
2
24
(c) Lembar Soal Tes Terlulis
Lembar soal tes tertulis ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif STAD dengan pendekatan Problem Solving. Tes ini diberikan dengan melakukan kuis setelah proses pembelajaran berlangsung dalam satu kali pertemuan dan ulangan harian setelah seluruh materi selesai. Adapun soal tes terdiri dari soal uraian yangdikerjakan siswa secara individu.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini meliputi:
a. Observasi
Kegiatan pengamatan atau observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan problem solving berlangsung.
b. Tes
Dalam penelitian ini terdapat tes kemampuan pemecahan masalah siswa, tes kemampuan pemecahan masalah siswa dalam penelitian ini dilakukan oleh seluruh siswa dalam satu kelas yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah setiap siswa sesuai kriteria kemampuan pemecahan masalah siswa. Tes tersebut dilakukan dengan cara memberikan soal tes uraian kepada seluruh siswa. Soal uraian yang diberikan kepada siswa akan menuntut siswa memberikan jawaban dengan menguraikan cara untuk mendapatkan hasil akhir yang diperoleh sehingga siswa tidak bisa menuliskan hasil akhir secara langsung.
3.5 Analisis Data
3.5.1. Analisis Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
Aktivitas guru dan siswa diperoleh melalui hasil observasi yang dilakukan observer selama pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi yang telah telah disusun. Pengisian lembar observasi dilakukan berdasarkan skala penilaian bagi aktivitas guru dan siswa yang telah dijelaskan pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Langkah-langkah analisis aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
25
Achievement Divisions (STAD) dengan pendekatan pemecahan masalah (Problem Solving) yaitu sebagai berikut (Depdiknas, 2002):
P = %
Keterangan:
P = persentase aktivitas guru dan siswa
a = jumlah skor yang diperoleh tiap aspek yang diamati n = skor maksimal
Pengambilan kesimpulan diambil berdasarkan pada kriteria tertentu, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.5 Rentang Persentase dan Kriteria Aktivitas Guru dan Siswa
Penilaian Kriteria 85% - 100% Sangat Baik 70% - 84% Baik 55% - 69% Cukup 40% - 54% Kurang 0% - 39% Sangat Kurang Sumber: Depdiknas (2002)
3.5.2. Analisis Lembar Observasi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Kemampuan pemecahan masalah siswa diperoleh melalui hasil observasi yang dilakukan observer selama pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi yang telah telah disusun. Pengisian lembar observasi dilakukan berdasarkan rubrik penilaian kemampuan pemecahan masalah siswa. Lembar observasi menggunakan rubrik dengan skala nilai 1 sampai 4, dengan kategori sebagai berikut :
Langkah-langkah analisis kemampuan pemecahan masalah siswa yaitu sebagai berikut :
1. Hitung jumlah skor yang diperoleh dengan cara sebagai berikut.
P = 𝑚𝑛
Keterangan:
P = nilai setiap indikator timgkat kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki siswa n = jumlah skor yang diperoleh siswa
26
2. Pengambilan kesimpulan diambil berdasarkan pada kriteria tertentu, yaitu sebagai berikut.
Tabel 3.6 Rentang Persentase kriteria tingkat kemampuan pemecahan masalah
Penilaian Kriteria 81 ≤ P ≤ 100 Sangat Baik 66 ≤ P ≤ 80 Baik 56 ≤ P ≤ 65 Cukup 41 ≤ P ≤ 55 Kurang 0 ≤ P ≤ 40 Sangat Kurang Sumber: Arikunto (2013)
3.5.3. Analisis Hasil Belajar Siswa
Data diperoleh melalui hasil belajar yang dikerjakan siswa secara individu ketika materi yang sedang dipelajari telah selesai. Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa terdapat dua kriteria untuk tingkat nasional yaitu ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal.
1. Rumus Ketuntasan individu sebagai berikut :
Rumus Ketuntasan belajar secara klasikal sebagai berikut : 2. Ketuntsan belajar secara klasikal sebagai berikut :
3. Langkah-langkah analisis hasil belajar yaitu sebagai berikut : a) Hitung nilai akhir tes dengan rumus sebagai berikut :
Ketuntasan Belajar Individu = Jumlah Skor yang Diperoleh Siswa
Jumlah Skor Total
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa secara klasikal = Jumlah Siswa yang tuntas
Jumlah seluruh Siswa %
Nilai Akhir = Jumlah Skor yang Diperoleh