• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab III Metode Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab III Metode Penelitian"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

31

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian mengenai evaluasi manajemen sarana prasarana di SMP Negeri 1 Limbangan ini merupakan penelitian evaluatif dengan menggunakan metode kualitatif. Hal ini karena penelitian lapangan ini menggunakan data kualitatif yang mana peneliti memaparkan data temuan penelitian dalam bentuk kalimat-kalimat berupa keterangan dan pernyataan-pernyataan dari responden sesuai dengan kenyataan yang ada tentang manajemen sarana prasarana di SMP negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal. Model evaluasi yang digunakan adalah CIPP evaluation model (contex, input, process, product) yang melakukan evaluasi pada konteks, masukan, proses dan hasil dari manajemen sarana prasarana di SMP negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2014/2015.

3.2 Instrumen Penelitian

Variabel yang akan dievaluasi dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur, akhirnya indikator yang terukur ini dijadikan titik tolak untuk membuat instrument yang berupa pertanyaan yang perlu dijawab oleh sumber data. Untuk menjawab permasalahan penelitian ini, maka data dari masing-masing komponen yang telah diolah kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Untuk

(2)

menemukan permasalah dalam manajemen sarana prasarana sekolah dilakukan analisis terhadap komponen evaluasi konteks, evaluasi masukan, evaluasi proses dan evaluasi hasil. Instrument penelitian tentang evaluasi manajemen sarana prasarana ditinjau dari evaluasi konteks, evaluasi masukan, evaluasi proses dan evaluasi hasil dapat dilihat dalam table 3.1.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Evaluasi Manajemen Sarana Prasarana

di SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal Tahun 2014/2015

No. Dimensi Indikator Item/Sumber data Intrumen

(1) (2) (3) (4) (5)

Komponen Konteks (Context) 1. Perencanaan a. Identifikasi

kebutuhan Daftar isian pengajuan kebutuhan Buku usulan sarpras Kebutuhan sarana dan

prasarana PBM untuk masing2 Guru Mapel Kebutuhan sarana dan

prasarana penunjang pendidikan untuk karyawan Kebutuhan sarana penunjan pendidikan peserta didik o Studi Dokumen o wawancara

Komponen Masukan (Input) b. Scala

Prioritas RKJM/RKT Notula rapat

Kebijakan Kepala sekolah tentang prioritas

pemenuhan kebutuhan sarpras tahun 2014/2015 Pendapat WaKa S II Bag.

Sarpras & Humas tentang prioritas pemenuhan kebutuhan sarpras tahun 2014/2015

Pendapat Kaur Sarpras tentang prioritas pemenuhan kebutuhan sarpras tahun 2014/2015 Pendapat Komite Sekolah

tentang prioritas pemenuhan kebutuhan sarpras tahun 2014/2015 o Studi Dokumen o Wawancara

(3)

c. Pendanaan RKAS

Pendapat Bendahara tentang pendanaan pengadaan sarpras tahun 2014/2015

Kebijakan Kepala Sekolah tentang pendanaan pengadaan sarpras tahun 2014/2015

Pendapat WaKa S II Bag. Sarpras & Humas tentang pendanaan pengadaan sarpras tahun 2014/2015 Pendapat Kaur Sarpras

tentang pendanaan pengadaan sarpras tahun 2014/2015

Pendapat Komite Sekolah tentang pendanaan pengadaan sarpras tahun 2014/2015

Pendapat Guru tentang pendanaan pengadaan sarpras tahun 2014/2015

o Studi Dokumen o Wawancara

Komponen Proses (Process) 2. Pengadaan a. DAK Laporan DAK

Menurut P2S mengenai pengadaan/rehab melalui DAK Pendapat KS mengenai pengadaan/rehab melalui DAK

Pendapat WaKa S II Bag. Sarpras & Humas mengenai

pengadaan/rehab melalui DAK

Pendapat Kaur Sarpras mengenai pengadaan/rehab melalui DAK Pendapat Guru/Karyawan mengenai pengadaan/rehab melalui DAK o Studi Dokumen o Wawancara o Observasi

b. Pengadaan Laporan Pengadaan Pendapat KS mengenai

pengadaan/rehab melalui pengadaan sendiri Pendapat WaKa S II Bag.

Sarpras & Humas mengenai

pengadaan/rehab melalui pengadaan sendiri Pendapat Kaur Sarpras

mengenai pengadaan/rehab melalui pengadaan sendiri o Studi Dokumen o Observasi

(4)

Pendapat Tim Belanja Barang mengenai pengadaan/rehab melalui pengadaan sendiri Pendapat Guru/Karyawan mengenai pengadaan/rehab melalui pengadaan sendiri Pendapat Komite Sekolah

mengenai pengadaan/rehab melalui pengadaan sendiri c. Bantuan Pihak ketiga Laporan Bantuan MOU

Pendapat Komite Sekolah mengenai

pengadaan/rehab melalui bantuan pihak ke 3 Pendapat Kepala Sekolah

mengenai pengadaan/rehab melalui bantuan pihak ke 3 Pendapat Waka II mengenai pengadaan/rehab melalui bantuan pihak ke 3 Pendapat Kaur Sarpras

mengenai

pengadaan/rehab melalui bantuan pihak ke 3 Pendapat Guru mengenai

pengadaan/rehab melalui bantuan pihak ke 3 Pendapat Karyawan mengenai pengadaan/rehab melalui bantuan pihak ke 3 o Studi Dokumen o Observasi o Wawancara

Komponen Hasil (product) 3. Inventarisasi a. Inventaris

Gedung Buku Inventaris Gedung Inventarisasi gedung menurut Guru/karyawan Inventarisasi gedung

menurut Bag. Inventaris Inventarisasi gedung

menurut Kaur Sarpras Inventarisasi gedung menurut KS Inventarisasi gedung menurut Waka II o Studi Dokumen o Wawancara o Observasi b. Inventaris

Barang Buku Inventaris barang Inventarisasi barang menurut Guru/karyawan Inventarisasi barang

menurut Bag. Inventaris Inventarisasi barang

menurut Kaur Sarpras Inventarisasi barang menurut KS o Studi Dokumen o Observasi o Wawancara

(5)

Inventarisasi barang menurut Waka II c. Inventaris barang pakai habis

Buku/catatan stok barang Buku penggunaan barang Inventarisasi barang pakai

habis menurut Guru/karyawan

Inventarisasi barang pakai habis menurut Bag. Inventaris barang

Inventarisasi barang pakai habis menurut KS Inventarisasi barang pakai

habis menurut Waka II Inventarisasi barang pakai

habis menurut Kaur Sarpras o Studi Dokumen o Observasi o Wawancara 4. Pendistribusia

n Pendistribusian Buku/catatan penyerahan barang Pendistribusian barang

menurut Guru/karyawan

o Studi Dokumen o Wawancara 5. Perawatan a. Berkala Buku catatan perawatan

Pendapat KS mengenai perawatan sarpras secara berkala

Pendapat Waka II mengenai perawatan sarpras secara berkala Pendapat Guru/karyawan

mengenai perawatan sarpras secara berkala Pendapat Kaur Sarpras

mengenai perawatan sarpras secara berkala

o Studi Dokumen o wawancara

b. Temporer Buku catatan perawatan Pendapat KS mengenai

perawatan sarpras secara temporer

Pendapat Waka II mengenai perawatan sarpras secara temporer Pendapat Guru/karyawan

mengenai perawatan sarpras secara temporer Pendapat Kaur Sarpras

mengenai perawatan sarpras secara temporer

o Studi Dokumen o wawancara 6. Pemanfatan Dimanfaatkan dalam pelaksanaan peningkatan PBM Pemanfaatan Sarpras menurut KS Pemanfaatan Sarpras menurut Waka II Pemanfaatan Sarpras menurut Guru Pemanfaatan Sarpras menurut Karyawan Pemanfaatan Sarpras menurut Siswa Pemanfaatan Sarpras o Wawancara o Observasi

(6)

menurut Komite Sekolah 7. Penghapusan Barang yang

sudah tidak layak pakai

Pengahapusan barang menurut Bag. Inventaris Pengahapusan barang

menurut Kaur Sarpras Pengahapusan barang

menurut Waka II Pengahapusan barang

menurut KS

Pengahapusan barang menurut Komite Sekolah

o Wawancara o Studi

Dokumen

3.3 Sumber Data dan Tempat Penelitian

3.3.1 Sumber Data Primer

Sumber data ini adalah data yang diperoleh dari sumber secara langsung. Sugiyono (2010), menyatakan bahwa “sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) II, Kepala Urusan Saran prasarana, bagian Inventaris, Tim penyusun RKAS/RKT, Kepala Tata Usaha, Panitia Pembangunan Sekolah (P2S), Tim Belanja, Komite Sekolah, Peserta didik dan bendahara sekolah. Kepala SMP Negeri 1 Limbangan sebagai key informant dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi penting tentang manajemen sarana prasarana sekolah, sejarah perkembangan sekolah, data sarana prasarana sekolah, dan anggaran sekolah. Sedangkan peneliti menggali informasi-informasi lain yang dibutuhkan dari informan yang lain.

3.3.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data ini diperoleh dari data yang sudah ada dan mempunyai hubungan dengan masalah yang diteliti atau sumber data pelengkap yang berfungsi

(7)

melengkapi data-data yang diperlukan untuk melengkapi data primer. Menurut Sugiyono (2010), “sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”. Dokumen tersebut meliputi RKJM, RKT, RKAS, buku inventaris, laporan DAK, Daftar usulan kebutuhan sarana prasarana, program kerja kaur sarpras, laporan pengadaan sendiri, buku catatan pendistribusian barang dan buku catatan perawatan sarana dan prasarana.

3.4 Kerangka Penelitian

Keberhasilan proses pendidikan salah satunya disebabkan factor sarana prasarana pendidikan. Agar sarana prasarana pendidikan dapat bermanfaat secara efektif dan efisien perlu adanya manajemen yang baik.

SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal sebagai sekolah pinggiran yang sudah berdiri cukup lama perlu meningkatkan diri untuk lebih maju. Kondisi demikian menuntut adanya peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas sarana prasarana dibutuhkan manajemen sarana prasarana yang efektif dan efisien.

Dari pernyataan tersebut timbullah pertanyaan peneliti, bagaimana manajemen sarana prasarana di SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal Tahun 2014/2015? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut dilakukan evaluasi manajemen sarana

(8)

prasarana di SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal Tahun 2014/2015.

Dalam melakukan evaluasi penulis menggunakan model evaluasi CIPP yang akan mengungkap konteks, masukan, proses dan hasil dari manajemen sarana prasarana di SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal Tahun 2014/2015. Dari unsur konteks akan mengevaluasi tentang latar belakang program sarana prasarana, kebutuhan sarana prasarana tahun 2014/2015, kebijakan manajemen sekolah, dan visi misi sekolah. Unsur input mengevaluasi kesiapan SDM, komitmen pimpinan, skala prioritas, pendanaan dan strategi pengadaan/pendanaan. Unsur proses mengevaluasi sosialisasi rencana kebutuhan sarana prasarana, jadwal pengadaan, pengadaan, monitoring dan evaluasi, serta mengidentifikasi hambatan dan mencari solusi. Kemudian dari unsur produk mengevaluasi penginventarisasian, pemeliharaan, pemanfaatan dan penghapusan sarana prasarana sekolah. Semua data yang didapat dianilisis secara kualitatif kemudian ditarik kesimpulan dan hasil akhirnya berupa rekomendasi untuk pengembangan dan peningkatan efisiensi dan efektifitas manajemen sarana prasarana khususnya di SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal pada masa yang akan datang.

(9)

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

Latar Belakang

Manajemen sarana prasarana yang efektif dan efisien bertujuan meningkatkan proses pembelajaran sehingga hasil pembelajaran dapat meningkat pula, efektifitas dan efisiensi manajemen sarana prasarana dapat dilakukan jika ada evaluasi manajemen tersebut.

Permasalahan

SMP Negeri 1 Limbangan Kab. Kendal merupakan sekolah yang sudah berdiri cukup lama sehingga memerlukan peningkatan sarana prasarana sekolah memadai

Pertanyaan Peneliti

Bagaimanakah manajemen sarana prasarana di SMP Negeri 1 Limbangan Kab. Kendal tahun 2014/2015 dari unsur konteks, input, proses, dan produk?

Evaluasi manajemen sarana prasarana di SMP Negeri 1 Limbangan Kab. Kendal tahun 2014/2015 Kesimpulan Rekomendasi Konteks: Latar Belakang, perencanaan, kebutuhan, kebijakan manajemen sekolah, mencapai visi misi sekolah Input: Kesiapan SDM, komitmen pimpinan, skala prioritas, pendanaan, strategi, Proses: Sosialisasi, jadwal, pengadaan, evaluasi, hambatan dan solusi Produk: Inventarisasi, pemeliharaan, pemanfaatan, penghapusan

(10)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data dalam penelitian ini bersifat kualitatif terdiri dari data primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh secara langsung/lisan dari informan terkait dengan data manajemen sarana prasarana di SMP Negeri 1 Limbangan. Sumber data diperoleh dengan cara wawancara mendalam dengan informan yang paling tahu (purposive). Yang termasuk data primer adalah data yang terkait dengan manajemen sarana prasarana. Sedangakan data sekunder terdiri dari pelaksanaan manajemen sarana prasarana, daftar usulan kebutuhan sarana prasarana, buku laporan kerusakan sarana prasarana, Buku inventaris sekolah, gambaran umum sekolah/profil sekolah dan dokumen-dokumen lain yang relevan.

Untuk pengambilan data manajemen sarana prasarana teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam (in dept inteview), observasi, dan studi dokumentasi (study of document), sumber datanya RKJM 2014/2015 s/d 2017/2018, RKT 2014/2015, RKAS, Kepala Sekolah, Waka 2, Panitia Pembangunan Sekolah, Informan sebagai penanggung jawab sarana prasarana (Purposive Sampling).

Untuk data gambaran umum lokasi penelitian teknik yang digunakan wawancara mendalam (in dept inteview), dan studi dokumentasi (study of document). Sumber datanya Profil Sekolah, Kepala Sekolah, Panitia Pembangunan Sekolah.

Tahapan wawancara meliputi: menentukan siapa yang akan diwawancarai, mempersiapkan, melakukan

(11)

dan memelihara agar produktif, kemudian menghentikannya untuk mendapatkan rangkuman.

Teknik wawancara adalah datang ke seseorang sebagai informan kunci, yang terdiri dari: Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah II, Pembantu Kepala Sekolah Bagian Sarana Prasarana, Panitia Pembangunan Sekolah, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Orang Tua/Wali Peserta Didik, serta Peserta Didik, begitu seterusnya sehingga data yang diperoleh valid, lengkap dan meyakinkan.

Model observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi berperan serta (Participant Observation). Dalam hal ini peneliti melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan manajemen sarana prasarana, diantaranya, perencanaan sarana prasarana, pengadaan sarana prasarana, pendistribusian dan pemeliharaa . Dengan metode ini maka peneliti dapat menangkap makna kegiatan dan materi-materinya. Selain itu juga melakukan pemotretan sebagai pelengkap hasil wawancara dengan informan yang mungkin belum semua terekam.

Hasil observasi dapat berbentuk deskripsi, tafsiran, analisis, komentar dan pelabelan pada foto-foto kegiatan. Fokus observasi adalah semua kegiatan yang terprogram dalam manajemen sarana prasarana.

“Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya yang monumental dari seseorang” (Sugiyono, 2013: 326). Dalam penelitian ini studi dokumentasi berfungsi sebagai pelengkap wawancara dan observasi yang mungkin belum terkafer

(12)

di kedua teknik tersebut. Dokumen yang dimanfaatkan dalam bentuk foto, catatan, rekaman, profil sekolah, RKAS tahun 2014/2015, RKT tahun2014/2015, laporan DAK, laporan penggunaan anggaran sarana dan prasarana, dan Buku Inventaris.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif meliputi tiga tahap yaitu: deskripsi, reduksi (terfokus) dan seleksi. Menurut Miles & Huberman dalam Sugiyono (2013) “proses analisis data bersifat interaktif yaitu: data colection, data reduction, data display, conclusions: drawing/verifying”.

Gambar 3.2

Komponen dalam analisis data

Data collection Conclusions : Drawing/verifying Data reduction Data display

(13)

(1) Mengumpulkan data (Data collection), yaitu mencari data yang sebanyak-banyaknya yang sesuai dengan kebutuhkan penelitian; (2) Memilih dan Memilah data (Data reduction), yakni mengelompokkan ke dalam data yang sesuai; (3) Penyajian Data (Data display), maksudnya penyajian data berupa deskripsi terhadap kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan manajemen sarana prasarana sekolah yang berupa observasi partisipasi, wawancara mendalam serta dokumentasi. Untuk menguatkan diskripsi data yang diperoleh dapat ditampilkan dalam bentuk tabel atau foto kegiatan; (4) Keputusan/Simpulan (Conclusion drawing), adalah data yang terkumpul dibahas dan disajikan dalam bentuk diskriptif ditarik simpulan sesuai rumusan masalah.

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini akan dianalisis dengan model CIPP (context, input, process, product). Data akan dikumpulkan melalui wawancara dengan responden, observasi dan juga dengan mempelajari dokumentasi dari SMP Negeri 1 Limbangan. Setelah data terkumpul, maka penulis akan merangkum, memilih, mengkategorikan dan memaknakan data sesuai fokus pembahasan kemudian akan disajikan secara deskriptif dalam bentuk teks yang bersifat naratif kemudian akan dilakukan penarikan kesimpulan dan rekomendasi.

3.7 Keabsahan Data

Keabsahan data kualitatif diuji validitasnya dengan menggunakan teknik triangulasi, untuk

(14)

memastikan bahwa tidak ada perbedaan antara data yang diperoleh di lapangan dengan yang sesungguhnya.

Menurut (Sugiyono, 2013:369), “Triangulasi dalam pengujian kredibilitasnya ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu”. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik pengumpulan data. Jika digambarkan tampak seperti yang beriktu ini.

Gambar 3.3

Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

Wawancara Observasi

Gambar

Gambar 3.1  Kerangka Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segalaa anugerah-Nya sehinga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN

Multi Scan Average Dose (MSAD) merupakan metode pengukuran dosis radiasi yang dilakukan dengan menghitung dosis rerata dari profil dosis untuk beberapa scanning.. Dosis

Berdasarkan data di atas, penulis menarik simpulan bahwa ada dua (2) tindakan antisosial yang dilakukan Yuno, yaitu tidak peduli dengan keselamatan orang lain

Dengan demikian hasil perhitungan ini dapat diambil suatu keputusan bahwa akuntansi konservatif (X 1 ), size perusahaan (X 2 ), dan default risk (X 3 ), secara simultan

METY SUPRIYATI Kepala Sub Bidang Sosial, Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kependudukan pada Bidang Pemerintahan dan Sosial Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO TENTANG PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK), PEJABAT PELAKSANA DAN PENGENDALI KEGIATAN (PPPK) DAN PEMEGANG UANG MUKA