• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Tingkat Usabilitas Pada Webmail Services (Gmail & Hotmail)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Perbandingan Tingkat Usabilitas Pada Webmail Services (Gmail & Hotmail)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Teknik Industri

Departemen Teknik Mesin dan Industri ER - 75

ISBN 978–602–73461–3–0

Analisis Perbandingan Tingkat Usabilitas Pada Webmail Services

(Gmail & Hotmail)

Hasan Mastrisiswadi

1

, Faradila Ananda Yul

2

, Devy Dwi Orshella

3

, Yusri

Habibah

3

, Rini Dharmastiti

4

1Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang 2Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Riau, Pekanbaru 3Program Pascasarjana Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas

Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

4Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta

E-mail: [email protected]

Intisari

Gmail merupakan webmail services yang memegang rating tertinggi di Indonesia mengalahkan pelopornya, yaitu Hotmail yang delapan tahun lebih dulu menyediakan layanan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan dan mencari tahu bagaimana Gmail dapat mengalahkan rating Hotmail yang beroperasi lebih lama dari sisi usabilitasnya. Penelitian dilakukan dengan metode observasi langsung pada pengguna expert dan juga novice untuk 10 task yang biasa digunakan. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa Gmail lebih baik dari sisi learability dan juga memorability. Sementara itu, Hotmail memberikan tingkat error yang lebih kecil serta tingkat efficiency yang lebih baik. Dalam penelitian ini juga didapatkan hasil bahwa pengguna expert cenderung puas sedangkan pengguna novice merasa kurang puas terhadap kedua webmail yang digunakan.

Kata Kunci: Usabilitas, Webmail, Gmail, Hotmail.

1. Pendahuluan

Webmail merupakan salah satu fasilitas untuk mengelola informasi yakni mengakses email,

yang disediakan oleh penyedia layanan berupa aplikasi dengan berbasis web. Selain aspek komersial, e-mail juga digunakan untuk keperluan pribadi bagi setiap orang yang memiliki komputer dengan koneksi internet. Menurut situs Antara News (2014), dari total populasi Indonesia sebesar 248 juta jiwa, 71,9 juta diantaranya adalah pengguna internet aktif atau sekitar 28,9 %. Jumlah tersebut meningkat 13% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 63 juta jiwa. Pada total pengguna tersebut, 91% diantaranya mengakses internet untuk membuka dan mengirim

email. Jumlah ini menempati peringkat keempat dari 24 negara yang disurvei. Sedangkan pada

skala global, 85% dari total pengguna internet membuka dan mengirim email saat mereka sedang

online (Sinaga, 2014).

Ada banyak produk webmail di dunia ini, dua diantaranya adalah Gmail dan Hotmail (Outlook). Gmail merupakan webmail services yang memegang rating tertinggi di Indonesia menurut situs Statista (2014). Walaupun baru 10 tahun dirilis, Gmail dapat berada di posisi teratas mengalahkan pelopornya, yakni Hotmail (Outlook) yang telah beroperasi selama 18 tahun. Sedangkan untuk posisi dunia berdasarkan situs Alexa (2014), Gmail menempati peringkat ke 138 situs yang paling sering diakses dan Hotmail (Outlook) hanya bisa menempati peringkat ke 523.

Persaingan antara kedua penyedia jasa webmail services tersebut tidak terlepas dari kaitannya dengan kualitas. Adapun salah satu atribut dalam kualitas tersebut adalah tingkat

(2)

Program Studi Teknik Industri

Departemen Teknik Mesin dan Industri ER - 76

ISBN 978–602–73461–3–0

usabilitasnya. Menurut Nielsen (1993), usabilitas merupakan atribut kualitas untuk mengukur seberapa mudah suatu produk ataupun interface yang digunakan. Komponen yang dapat diukur untuk mengevaluasi usabilitas webmail tersebut antara lain adalah tingkat kemudahan untuk digunakan (learnability), efficiency, kemudahan mengingat (memorability), error rate, serta kepuasan yang dirasakan oleh pengguna.

Penelitian ini dilakukan guna mengevaluasi dan membandingkan tingkat usabilitas dari kedua produk, yakni Gmail sebagai webmail yang paling banyak digunakan dan Hotmail (Outlook) yang merupakan penyedia webmail services pertama di dunia. Hasil akhir dari penelitian ini berupa rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan konsumen dalam menggunakan dua produk webmail tersebut, maupun masukan bagi para pengembang webmail lainnya.

2. Metodologi

Dalam penelitian ini, kedua webmail tersebut akan dibandingkan tingkat usabilitasnya menggunakan lima dimensi usabilitas oleh Nielsen, yaitu: learnability, efficiency, memorability,

errors dan satisfaction. Dalam penelitian ini juga digunakan beberapa metode untuk pengambilan

data seperti observasi, kuesioner beserta interview, Focus Group Discussion, Loging Actual Use,

User Feedback. Selain itu, terdapat pula metode System Usability Scale atau SUS yang

dikembangkan oleh Brooke (1996) untuk mengukur variable satisfaction.

Mulai

Melakukan uji pilot study terpenuhi?

tidak

ya

Mengolah data Membandingkan hasil observasi antara

Gmail dan Hotmail Menentukan responden

novice dan expert Menyusun task

Menganalisa hasil perbandingan gmail dan hotmail Mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dimensi usabilitas pada gmail dan hotmail

Membuat kesimpulan dan saran

Selesai

Melakukan observasi tahap pertama

Learnability pada responden novice Error pada responden novice Efficiency pada responden expert Error pada responden expert Satisfaction pada responden expert

Melakukan observasi tahap kedua

Memorability pada responden novice Error pada responden novice Satisfaction pada responden novice Efficiency pada responden novice

Membuat rekomendasi usulan perbaikan

(3)

Program Studi Teknik Industri

Departemen Teknik Mesin dan Industri ER - 77

ISBN 978–602–73461–3–0

Penelitian ini menggunakan empat subjek kategori yaitu Gmail Expert, Gmail Novice, Hotmail Expert, dan Hotmail Novice masing-masing tiga orang. Responden expert adalah responden yang telah menggunakan webmail yang menjadi objek penelitian lebih dari 1 tahun. Sedangkan responden novice dipilih berdasarkan pengalaman mereka yang belum pernah menggunakan webmail tersebut. Penelitian dilakukan pada 10 task yang biasa digunakan dalam menggunakan webmail sebanyak empat kali percobaan.

3. Hasil dan Pembahasan a. Karakteristik responden

Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2. Untuk jenis kelamin, perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan adalah sama yaitu 50% dan 50%. Untuk usia responden, responden yang berusia 22-24 tahun memiliki persentase sebanyak 42%, responden yang berusia 25-27 tahun sebanyak 50% dan responden yang berusia 28-30 tahun sebanyak 8%. Untuk frekuensi penggunaan, jumlah responden yang menggunakan webmail setiap hari ada sebanyak 25%, yang menggunakannya seminggu sekali ada sebanyak 8%, yang menggunakannya sebulan sekali ada 17%, dan yang belum pernah menggunakannya (novice) ada 50%. Sedangkan untuk lama penggunaan webmail (expert), responden yang menggunakan

webmail lebih dari empat tahun sebanyak 67%, yang menggunakannya antara 1-4 tahun sebanyak

33% dan tidak ada responden yang baru saja menggunakan (kurang dari setahun) webmail service.

(1) (2) (3) (4)

Gambar 2. Grafik perbandingan jenis kelamin (1), usia (2), frekuensi penggunaan (3), dan lama penggunaan (4) responden

b. Tingkat usabilitas

Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan tingkat usabilitas masing-masing produk yang dibandingkan berdasarkan hasil pengolahan data masing-masing dimensi berikut.

1. Learnability

Learnability adalah proses belajar seseorang terhadap sistem dari novice menjadi expert.

Sistem yang baik mempunyai nilai learnability yang rendah, yakni menandakan mudah digunakan sehingga responden dapat menyelesaikan tugasnya dengan cepat. Hasil pengukuran

learnability pada responden Hotmail dan Gmail dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4 berikut.

Gambar 3. Grafik learnability Hotmail (1) dan (2)

Pada Gambar 3 menunjukkan penurunan waktu rata-rata dari percobaan satu selama 849 detik hingga pada percobaan ke-empat menjadi 430 detik. Grafik untuk task search menghabiskan banyak waktu untuk stage satu dikarenakan ada masalah koneksi jaringan tiba-tiba menurun. Sedangkan pada percobaan ketiga dan keempat, responden telah berhasil mencapai proses

learning yang ditunjukkan dengan waktu rata-rata penyelesaian yang cenderung stagnan. Adapun

(4)

Program Studi Teknik Industri

Departemen Teknik Mesin dan Industri ER - 78

ISBN 978–602–73461–3–0

dibandingkan percobaan sebelumnya, yang menunjukkkan bahwa waktu efisien menyelesaikan seluruh task pada percobaan 3. Novice Hotmail memerlukan waktu untuk bealajar sekitar tiga kali percobaan untuk sampai ke tahapan expert.

Gambar 4. Grafik learnability Gmail (1) dan (2)

Pada Gambar 4 menunjukan waktu rata-rata penyelesaian task menurun dan cenderung stagnan hingga percobaan keempat. Task search untuk percobaan ketiga mengalami koneksi jaringan yang menurun sehingga waktu yang dihabiskan cukup banyak. Adapun nilai selisih yang dirata-rata dari percobaan 3 menuju percobaan 4 menghasilkan nilai terkecil dibandingkan percobaan sebelumnya. Sehingga disimpulkan novice perlu waktu learnability dalam menggunakan Gmail sebanyak tiga kali percobaan.

Perbandingan learnability Gmail dan Hotmail setiap task digambarkan dengan grafik pada Gambar 5 berikut.

Gambar 5. Grafik Learnability Hotmail dan Gmail

Pada Gambar 5 menunjukkan perbandingan tingkat learnability Gmail dan Hotmail. Kedua

webmail memiliki hasil yang serupa pada replikasi pertama, namun sedikit berbeda pada replikasi

ketiga. Pada replikasi ketiga, total waktu yang dimiliki oleh Gmail hampir sama dengan Hotmail dikarenakan adanya masalah pada task search. Namun demikian, apabila fungsi search yang mengalami masalah ini dihilangkan, grafik learnability untuk Gmail dan Hotmail tidak jauh berbeda, dimana pada replikasi keempat, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan semua task hapir sama dengan replikasi ketiga yang menandakan learnabilitynya telah tercapai pada repikasi keempat.

2. Efficiency

Dimensi efficiency dalam penelitian ini mengukur tingkat kecepatan responden dalam menyelesaikan task setelah mereka mempelajari cara penggunaan webmail. Data yang diambil berupa waktu rata-rata responden dalam menyelesaikan 10 task sebelum responden mengenal

webmail dan setelah mahir menggunakan webmail tersebut. Perbandingan tingkat efficiency pada

Gmail dan Hotmail yang dilakukan responden novice pada replikasi pertama dan terakhir disajikan pada Gambar 6 berikut.

Gambar 6. Perbandingan efficiency pada replikasi pertama (kiri) dan replikasi kedua (kanan)

(5)

Program Studi Teknik Industri

Departemen Teknik Mesin dan Industri ER - 79

ISBN 978–602–73461–3–0

Pada Gambar 6 (kiri) menunjukkan bahwa lama waktu pengerjaan semua task oleh responden Gmail maupun Hotmail cenderung sama. Perbedaan waktu yang signifikan terlihat pada task sign up dan reply, dimana waktu rata-rata penyelesaian pada responden Hotmail lebih singkat. Sedangkan pada task search, responden Gmail dapat menyelesaikannya dengan waktu rata-rata lebih singkat.

Pada Gambar 6 (kanan) merupakan grafik saat responden sudah mengulang task yang sama untuk keempat kalinya. Grafik menunjukkan waktu penyelesaian rata-rata pada responden Gmail maupun Hotmail hampir sama, walaupun Gmail cenderung lebih cepat. Perbedaan yang signifikan hanya terlihat pada task sign up, dimana responden Hotmail menyelesaikan task tersebut lebih lama dibandingkan dengan responden Gmail.

Adapun pengukuran efficiency pada responden expert menunjukkan seberapa cepat responden yang telah terbiasa menggunakan produk tersebut dalam menyelesaikan tasknya. Hasil pengukuran disajikan pada Gambar 7 berikut.

Gambar 7 Perbandingan Efficiency Gmail expert dan Hotmail Expert

Pada Gambar 7 menunjukkan bahwa Gmail terlihat lebih baik, dimana data efisiensi ini diambil dari total pengerjaan keseluruhan task oleh responden expert. Lama waktu rata-rata penyelesaian seluruh task oleh responden Hotmail adalah 387 detik sedangkan responden Gmail yaitu 583 detik.

3. Error

Dimensi error dalam penelitian ini dinilai untuk mengetahui seberapa banyak dan serius kesalahan pada pengerjaan task, dan seberapa lama responden dapat memperbaiki kesalahan tersebut hingga dapat menyelesaikan task. Data yang diambil berupa jumlah kesalahan yang dibuat pada tiap-tiap task. Jumlah error yang paling banyak terjadi pada tiap task secara berturut-turut disajikan pada Gambar 8 berikut.

Gambar 8. Diagram Pareto Terjadinya Error

Pada Gambar 8 diketahui bahwa terjadinya error paling banyak terjadi pada task 10 yakni

empty trash, dimana pada task tersebut responden ditugaskan untuk menghapus email secara

permanen pada bagian “trash”. Sedangkan error yang terjadi lainnya berturut-turut pada task 7 berupa search email, task 1 berupa sign up, task 5 berupa reply email, task 8 berupa forward

email, task 2 berupa sign out, task 9 berupa delete email, dan task 4 berupa read email. Sedangkan

2 task lainnya berupa sign in dan send mail, semua responden dapat menyelesaikannya tanpa terjadi kesalahan.

(6)

Program Studi Teknik Industri

Departemen Teknik Mesin dan Industri ER - 80

ISBN 978–602–73461–3–0

Persentase Error atau kesalahan yang terjadi pada masing-masing produk dapat dilihat pada Gambar 9 berikut

Gambar 9. Grafik Perbandingan Error pada Gmail dan Hotmail

Pada Gambar 5.14 diketahui bahwa penyelesaian task yang sama pada Gmail memiliki presentase error lebih besar yakni 60%, dibanding dengan Hotmail yang memiliki presentase

error sebesar 40%. Terjadinya error pada tiap-tiap task disajikan pada Gambar 10 sampai dengan

11 berikut.

Gambar 10 Perbandingan Error pada Tiap-tiap Task

Pada Gambar 10 diketahui bahwa responden yang menggunakan produk Gmail lebih banyak melakukan kesalahan hampir disemua task, dibandingkan dengan responden yang menggunakan produk Hotmail. Adapun perbandingan waktu rata-rata penyelesaian tiap-tiap task dengan terjadinya error dapat dilihat pada Gambar 11 berikut.

Gambar 11. Perbandingan Waktu Penyelesaian Task

0 200 400 600 800 10 7 1 5 8 2 9 4 3 6

Waktu penyelesaian (detik)

T

ask

k

e-Perbandingan Waktu Penyelesaian pada Error Terbanyak

(7)

Program Studi Teknik Industri

Departemen Teknik Mesin dan Industri ER - 81

ISBN 978–602–73461–3–0

Pada Gambar 11 diketahui bahwa waktu rata-rata penyelesaian task pada Hotmail cenderung lebih lama dibandingkan dengan waktu rata-rata penyelesaian task pada Gmail. Error yang terjadi pada Hotmail lebih sedikit dibandingkan dengan Gmail, namun rata-rata waktu penyelesaian task pada produk Hotmail lebih tinggi hingga mencapai 19% dibandingkan dengan produk Gmail.

4. Memorability

Dimensi Memorability menunjukkan kemampuan sistem pada webmail untuk dapat diingat oleh penggunanya, dimana sistem tersebut dapat digunakan lagi setelah sekian periode tidak digunakan tanpa harus mempelajari sistem tersebut dari awal. Rangkaian task yang dilakukan merupakan task yang sama pada tahap pengukuran learnability. Hasil pengukuran memorability pada Gmail dan Hotmail disajikan melalui grafik pada Gambar 12 berikut.

Gambar 12. Perbandingan Memorability

Pada Gambar 12 menunjukkan hasil yang hampir serupa antara Gmail dan Hotmail untuk setiap task. Disamping itu, waktu yang diperlukan untuk penyelesaian task pada pengukuran

memorability, dimana penyelesaian task pada pengguna Hotmail cenderung lebih lama

dibandingkan pada pengguna Gmail. Hal tersebut dapat dilihat utamanya pada task 1 yakni sign

up.

5. Satisfaction

Satisfaction adalah pengalaman yang didapatkan oleh user setelah menggunakan sistem

tersebut. Apakah pengalaman yang menyenangkan atau sebaliknya. Penilaian variabel ini bersifat subjektif.

Penelitian usabilitas Hotmail dan Gmail menilai kepuasan user dengan menggunakan tools kuisioner system usability scale (SUS) yang sudah tervalidasi dan teruji reliabilitasnya walaupun dengan nilai sampel kecil (Brooke, 2013). SUS dikenal dengan penilaian quick and dirty, dikembangkan oleh Brooke tahun 1986. Nilai SUS walaupun fungsi aslinya untuk mengukur kepuasan, namun terdapat dua faktor yang diukur yaitu learnability dan usability keseluruhan sistem (Sauro dan Lewis, 2009 dalam Brooke, 2013).Rata-rata nilai SUS adalah 68 (Brooke, 2013) nilai diatas 68 bisa dikategorikan user punya pengalaman menyenangkan ketika menggunakan sistem begitu juga sebaliknya. Nilai 82 (±5) mengindikasikan user menjadi promotor atau menyarankan orang terdekat untuk menggunakannya (Brooke, 2013).

Tabel 1 menampilkan nilai SUS rata-rata dan nilai standar deviasinya dengan setiap kelompok responden.

Tabel 1. Nilai SUS (rata-rata dan std dev)

Responden Average Std Dev

Expert Hotmail 81,7 12,6

Expert Gmail 72,5 5,0

Novice Hotmail 46,7 12,6

(8)

Program Studi Teknik Industri

Departemen Teknik Mesin dan Industri ER - 82

ISBN 978–602–73461–3–0

Kelompok Expert Hotmail dan Expert Gmail mempunyai nilai SUS ≥ 68, menandakan user mempunyai rasa puas terhadap webmail yang mereka gunakan dan akan terus menggunakannya. Malahan expert Hotmail (81,7) cenderung menjadi promotor untuk orang disekelilingnya untuk menggunakan Hotmail.

Novice Gmail dan Hotmail mempunyai nilai rata-rata SUS ≤ 68 sehingga responden mungkin

punya pengalaman tidak menyenangkan dengan sistem webmailnya. Disimpulkan dari keduanya bahwa webmail Gmail dan Hotmail menyenangkan untuk expert di masing-masing sedangkan untuk pengguna Novice baik webmail Gmail dan Hotmail tidak begitu memberikan pengalaman yang menyenangkan sehingga kemungkinan novice tidak akan kembali untuk menggunakan Gmail, untuk novice Gmail, begitu juga Hotmail.

c. Keunggulan dan Permasalahan Usabilitas Webmail

Berdasarkan hasil pengukuran dan pengolahan data pada tiap-tiap dimensi usabilitas, berikut analisis yang membahas keunggulan dan permasalahan pada kedua objek penelitian.

1. Responden pada Gmail lebih cepat menemukan cara untuk melakukan proses sign up, karena posisi “create an account” berada persis pada kotak untuk melakukan proses “sign in” dan ternyata pada Gmail lebih sederhana kata-katanya sehingga respon terhadap kata tersebut lebih cepat. Sedangkan pada Hotmail, letak “create an account” berada agak jauh dari “sign in” dan sebelumnya diikuti dengan kalimat “Don t have a microsoft account?”, memang kalimat ini seperti membantu seseorang, tapi akan membuat seseorang juga berpikir sejenak lebih lama, terutama bagi pengguna yang telah memiliki akun namun ingin membuat akun baru,kata-kata tersebut rasanya kurang cocok.

Gambar 13. Tampilan Kolom Sign Up Gmail di sebelah kiri dan Hotmail (Outlook) di sebelah kanan

2. Penamaan user name pada Gmail lebih mudah karena nama akhir akun sama yaitu @Gmail.com saja, sedangkan untuk Hotmail dibedakan menjadi dua yaitu @Hotmail.com dan @Outlook.com. Perbedaan ini tentunya juga memberikan efek pada waktu, dimana seseorang akan bimbang ketika berhadapan dengan pilihan, berbeda bila seorang telah “dipaksa” menggunakan apa yang telah menjadi ketentuan dari designer

3. Password, sub task ini menjadi tempat di mana pengguna mengalami banyak kesulitan,

meskipun password yang dilakukan pada tes ini sudah ditentukan terlebih dahulu. Permasalahan yang sering terjadi adalah pengguna sering melakukan copy pada password yang diketikkan sebelumnya dan di paste pada kolom re-enter password. Hal ini menjadi

(9)

Program Studi Teknik Industri

Departemen Teknik Mesin dan Industri ER - 83

ISBN 978–602–73461–3–0

masalah karena komputer akan membaca password sebelumnya bukan dengan huruf atau angka melainkan simbol *, sehingga bila di paste pada bagian re-enter password tentu saja tidak akan match. Saran pada pengembang, kolom untuk password baiknya merupakan kolom dimana seseorang tidak dapat melakukan copy, namun untuk kolom re-enter

password, tidak apa-apa bila ada fungsi paste, karena bisa saja pengguna akan melakukan

copy dari tempat lain (misalnya notes) sehingga tetap terbaca huruf atau angka

4. Jumlah sub task pada Hotmail lebih banyak daripada Gmail, di mana Hotmail memiliki sub

task berjumlah 12 dan Gmail memiliki 10 sub task saja. Perbedaanya terletak pada zip code

dan kode telepon yang terpisah pada Hotmail. Selain itu, pada Gmail, untuk verifikasi keaslian responden dengan menggunakan gambar dapat di lakukan proses “skip”, sedang untuk Hotmail tidak.

5. Sub task pengisian password pada Gmail cenderung lebih sulit dibanding Hotmail. Hal

tersebut dikarenakan tidak ada informasi yang menyebutkan syarat password tersebut dapat diterima oleh sistem. Saat user melakukan kesalahan dalam mengisi password, sistem baru memunculkan informasi mengapa password tersebut tidak dapat diterima. Hal tersebut dapat terjadi berulang kali, hingga password yang diisi oleh user memenuhi semua syarat ketentuan yang ada pada sistem. Berbeda dengan Gmail, sebelum user mengisi password, terdapat informasi syarat yang dibutuhkan pada Hotmail. Sehingga user tidak perlu mengira-ngira password seperti apa yang dapat diterima oleh sistem.

6. Fitur “trash” pada Gmail maupun Hotmail tidak berfungsi dengan baik. Sebagian besar responden menyamkan fitur empty trash dengan fitur delete email. Padahal kedua hal tersebut berbeda, dimana pada empty trash berfungsi untuk menghapus email secara permanen.

d. Rekomendasi Perbaikan

Rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan berdasarkan permasalahan yang ada diuraikan sebagai berikut:

1. Permasalahan tampilan akun pada Hotmail, akan lebih baik bila menggunakan kalimat “Do you want to make new account?” atau bila perlu langsung dengan “Create new account” tanpa tambahan kata di depannya.

2. Permasalahan penamaan user name pada Hotmail, akan lebih baik bila tidak terdapat pilihan Hotmail ataupun Outlook.

3. Permasalahan sub task pembuatan password pada kedua webmail, akan lebih baik jika terdapat informasi ataupun perintah untuk tidak mengcopy password untuk kemudian dipaste pada kolom re-enter password.

4. Permasalahan verifikasi email pada Hotmail, akan lebih baik jika ditambahkan fitur skip seperti pada Gmail. Pada umumnya pengguna akan menghabiskan waktu pada proses tersebut karena salah membaca kode yang ada pada gambar.

5. Permasalahan pengisian password pada Gmail, akan lebih baik jika ditambahkan informasi syarat password seperti pada Hotmail. Hal tersebut agar user tidak membuang waktu hingga dapat mengisi password yang dapat diterima oleh sistem.

6. Permasalahan fitur empty trash pada Gmail maupun Hotmail, akan lebih baik jika ditambahkan informasi mengenai fungsi dari fitur tersebut, terutama saat user telah mengapus pesan dengan fitur delete. Informasi dapat ditambahkan berupa saran apakah pesan tersebut ingin dihapus secara permanen melalui fitur empty trash.

(10)

Program Studi Teknik Industri

Departemen Teknik Mesin dan Industri ER - 84

ISBN 978–602–73461–3–0 4. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan

Perbandingan tingkat usabilitas pada Gmail dan Hotmail pada dimensi learnability yakni, Gmail lebih baik dibanding Hotmail terutama untuk pengguna awam, dimana proses learnability pada Gmail cenderung lebih cepat untuk mencapai konstan dibanding Hotmail.

Pada dimensi efficiency, Hotmail dapat digunakan dengan waktu lebih singkat untuk menyelesaikan task dibanding pada Gmail. Disamping itu pada dimensi error, kesalahan lebih banyak terjadi pada Gmail dibanding Hotmail. Namun disisi lain, dimensi memorability pada Gmail lebih baik dibanding Hotmail, dimana user lebih baik dalam mengingat cara penggunaan sistem. Sehingga Gmail dinilai cenderung lebih cocok untuk pengguna novice, sedangkan Hotmail lebih cocok untuk pengguna expert.

Dimensi satisfaction pada kedua produk menunjukkan bahwa pada pengguna novice cenderung tidak puas, sedangkan pada pengguna expert cenderung puas pada produk yang mereka gunakan.

b. Saran

Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan evaluasi usabilitas website belanja online versi

mobile yang dapat dibandingkan dengan hasil evaluasi usabilitas website belanja online versi desktop. Selain itu juga melibatkan user yang expert dalam penggunaan website belanja online

agar mengetahui apakah terdapat perbedaan antara novice user dan expert user.

Daftar Pustaka

Alexa, 2014, How popular is Gmail.com?, akses online 10 Oktober 2014, URL:

http://www.alexa.com/siteinfo/ Gmail.com

Alexa, 2014, How popular is outlook.com?, akses online 10 Oktober 2014, URL:

http://www.alexa.com/siteinfo/ outlook. com

Bishop, T., 2011, Stats: Hotmail Still on Top Worldwide; Gmail Gets Bigger, akses online 23 September 2014, URL:

http://www.geekwire.com/2011/stats-Hotmail-top-worldwide-Gmail-posts-big-gains/

Brooke, J., 2013, SUS: Retrospective, Journal of Usability Studies, Sonning-United Kingdom. Edwards, N., 2013, Gmail vs. Outlook.com: The Battle of The Best Email Services, akses online

8 Oktober 2014, URL: http://www.maximumpc.com/best_email_service_2013

Faisal, C.M.N., Asim, M., Sahar, F., dan Sattar, R.A., 2011, Usability from an Industrial

Perspective, Blekinge Institute of Technology, Ronneby, Sweden.

Hamid, H., 2014, Uji Keamanan Aplikasi Email Bawaan Android pada Jaringan Nirkabel, Jurnal

Cybermatika, Vol. 2, No. 1, pp. 13-19.

ISO, 2014, ISO 9241-11:1998, Ergonomic requirements for office work with visual display terminals, akses online 8 Oktober 2014, URL: https://www.iso.org/obp/ui/#iso:std:iso:9241:-11:ed-1:v1:en

Microsoft News Center, 2007, Windows Live Hotmail Fact Sheet: A brief overview of the features and technologies in Windows Live Hotmail, akses online 24 September 2014, URL:

https://www.microsoft.com/presspass/ newsroom/msn/factsheet/Hotmail.mspx

Nguyen, J., 2011, Is the Era of Webmail Over?, akses online 23 September 2014, URL:

http://www.comscore.com/ Insights/Blog/Is-the-Era-of-Webmail-Over

Nielsen, J., 1993, Usability Engineering, Academic Press, San Diego.

Partical Products, Inc., 1999, Hotmail Usability Test Final Report, Report for Microsoft’s Hotmail

Development Team, USA.

Rubin, J., dan Chisnell, D., 2008, Handbook of Usability Testing, Second Edition: How to Plan,

(11)

Program Studi Teknik Industri

Departemen Teknik Mesin dan Industri ER - 85

ISBN 978–602–73461–3–0

Sinaga, R., 2014, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII): Pengguna Internet di

Indonesia Terus Meningkat, akses online 14 Okober 2014, URL: http:// www.antaranews.com/berita/414167/apjii-penguna-internet-di-indonesia-terus-meningkat

Statista, 2014, Most popular mobile or online communications services according to internet users in Indonesia as of April 2014, akses online 10 Oktober 2014, URL:

http://www.statista.com/statistics/299699/indonesia-mobile-digital-communication-services/

Teeter, R., dan Barksdale, K., 2011, Google Apps For Dummies, Wiley Publishing Inc., Indiana. Verdiesen, B., 2012, Thesis: The Webmail Experience: Gmail versus Share, Information Science,

Gambar

Gambar 1. Metodologi Penelitian
Gambar 3. Grafik learnability Hotmail (1) dan (2)
Gambar 4. Grafik learnability Gmail (1) dan (2)
Gambar 7 Perbandingan Efficiency Gmail expert dan Hotmail Expert
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kendine "Nasıl yaşamalıyım?" sorusunu samimiyetle soran insan, deneysel bilimlerin bu soruya verdiği "Sonsuz evrendeki zaman ve birleşme imkânları bakımından

Dalam peniltian ini uji reliabilitas instrument yang digunakan untuk menguji instrument tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fitria (2009) yang berjudul “Analisis Harga Saham Sebelum, Saat dan Setelah Pemilihan Presiden Amerika (study pada perusahaan energy

tentang materi pembelajaran yang tidak dipahami oleh peserta didik untuk mendapatkan informasi  Membuat produk barang dengan menggunakan teknologi persambungan dan

Sebagai negara yang menjelma menjadi kekuatan baru ekonomi dunia, dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Tiongkok memberikan bantuan luar negerinya

perkembangan psiko-edukatif ini berhasil dengan baik, maka akan tercapai bentuk kepribadian yang matang dan utuh (integrated personality), dan individu yang demikian akan

Evaluasi yang digunakan oleh guru dengan menggunakan komponen- komponen yang tepat untuk menilai keterampilan menulis paragraf siswa meliputi: (1) isi karangan