• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PLATFORM SHOPEE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PLATFORM SHOPEE"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN

DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA

PLATFORM SHOPEE

Noerika Ariwiyani1, Basar Maringan Hutauruk2 Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

noerikaariwiyani@yahoo.co.id1 ; basarmaringan51@gmail.com2

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah promosi, brand image dan distribusi akan berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap keputusan pembelian pada platform shopee pada mahasiswa Universitas Pelita Bangsa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan 108 responden melalui uji instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Metode

analisis menggunakan metode analisis linear berganda dengan

mempertimbangkan uji asumsi klasik.

Temuan pada penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara promosi, brand image dan saluran distribusi terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil uji koefesien determinasi dapat diketahui besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0,655. Hal ini berarti 65,5% Keputusan Pembelian pada platform Shopee dipengaruhi oleh ketiga variabel independen yaitu Promosi, Brand Image dan Saluran Distribusi. Adapun sisanya 34,5% (100%-65,5%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan di penelitian ini.

(2)

PENDAHULUAN

Perkembangan zaman yang cepat dan pesat membawa kita kepada era digital yang lebih memanfaatkan kecanggihan teknologi secara optimal. Saat ini internet merupakan hal yang penting untuk memudahkan setiap individu yang ingin berselancar di dnuia maya seperti sosial media, mencari informasi, games, ataupun berbelanja agar lebih mudah dan cepat. Berdasarkan data hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada bulan Juni 2020 menunjukkan adanya peningkatan penggunaan internet di Indonesia yaitu menjadi 196,7 juta jiwa hingga kuartal II 2020.

Sedangkan pada tahun 2018 lalu hanya sejumlah 171,2 juta jiwa. Dari data tersebut pengguna internet di Indonesia hingga kuartal II 2020 ini mencapai 73,7 persen. Angka tersebut naik jika dibandingkan 2018 lalu yang hanya sebesar 64,8 persen. Berdasarkan fakta tersebut, masyarakat Indonesia memanfaatkan teknologi dan internet untuk melakukan beberapa kegiatan seperti mencari informasi dan komunikasi tidak terkecuali untuk menjalankan kegiatan ekonomi.

Dampak dari era digital ini ditandai dengan perubahan dari beberapa aspek yang bersifat tradisional perlahan-lahan mulai berubah menuju era yang lebih modern. Salah satunya adalah perubahan dalam perilaku berbelanja konsumen. Kini, cara belanja atau

transaksi dapat dilakukan dalam genggaman tangan yang berbasiskan teknologi menggunakan jaringan internet telah menggantikan peranan toko offline di mana penjual dan pembeli bertemu secara langsung sebagai tempat untuk belanja atau transaksi pada umumnya.

Perubahan belanja melalui toko online atau transaksi secara online inilah yang disebut e-commerce. Di dalam e-commerce terdapat beberapa marketplace sebagai tempat untuk transaksi online. Dengan kata lain marketplace adalah department store online. Di Indonesia sendiri saat ini sudah muncul berbagai marketplace yang ada seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, Bukalapak, JD.Id, OLX, Akulaku.

Gambar 1 Presentase Usaha E-Commerce menurut Tahun Mulai Usaha E-commerce

Sumber : (Badan Pusat Statistik, 2020) Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai usaha yang mulai memanfaatkan internet dapat disimpulkan mengalami kenaikan. Selain itu Badan Pusat Statistik (BPS)

(3)

juga menyebutkan industri e-commerce Indonesia dalam 10 tahun terakhir mengalami peningkatan hingga 17 persen dengan total usaha e-commerce yang mencapai 26,2 juta unit pada Warta Ekonomi, 2019 (Rahayu, 2019). Dan data dari Global Web Index juga menyebut Indonesia merupakan negara tingkat adopsi e-commerce tertinggi di dunia pada 2019 pada CNN Indonesia, 2020 (Safir, 2020).

Hal ini menunjukan bahwa pelaku ekonomi baik produsen dan ataupun konsumen mulai beralih ke e-commerce, baik menggunakan handphone maupun media lain yang berbasis internet. Dikutip dari peta persaingan e-commerce Indonesia pada Kuartal I sampai Kuartal IV 2020 menunjukan bahwa Shopee menguasai pasar e-commerce berdasarkan jumlah kunjungan bulanan. Di mana pada Kuartal I rata-rata kunjungan perbulannya tercatat sebanyak 71,5 juta (Dwi, 2020) dan rata-rata kunjungan perbulan pada Kuartal IV tercatat sebanyak 129,3 juta pengunjung (Bayu & Ridhoi, 2021). Jumlah ini meningkat secara signifikan dari kuartal I ke kuartal IV. Saat ini Shopee berhasil menduduki peringkat pertama, dimana Shopee sendiri yang baru diresmikan pada tahun 2015 dapat bersaing cepat dengan kompetitor seperti Tokopedia yang sudah lebih dulu diresmikan yaitu pada tahun 2009.

Berdasarkan www.shopee.co.id yang merupakan website resmi dari Shopee, bahwa pada Desember 2019 Shopee menjual 80 juta item dalam 1 hari di Shopee 12.12 Birthday Sale.

Dengan demikian banyak marketplace yang berlomba-lomba dan bersaing memasarkan produk mereka mengakibatkan konsumen menjadi lebih jeli dan selektif di dalam melakukan keputusan pembelian yang sesuai dengan kebutuhannya. Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian menurut (Kotler & Armstrong, 2008) dalam (Hartaroe et al., 2016).

Gambar 2 Rata-Rata Kunjungan Web E-commerce Bulanan (kuartal I-2020)

Gambar 3 Rata-Rata Kunjungan Web E-commerce Bulanan (kuartal IV-2020)

(4)

Hasil penjualan ini dapat dicapai Shopee tidak lepas dari adanya promosi yang cukup menarik untuk meningkatkan minat beli konsumen. Promosi yang mana merupakan salah satu dari bagian penting marketing mix memiliki kekuatan tersendiri dalam mencari konsumen. Dengan kata lain promosi adalah komunikasi pemasaran yang digunakan perusahaan untuk secara persuasif mengkomunikasikan nilai pelanggan dan membangun hubungan pelanggan (Devina & Rokhyadi, 2019).

Dikutip dari website Shopee juga dapat diketahui bahwa pada Juni 2017, Shopee Mall diluncurkan di Taiwan dan memiliki lebih dari 11.000 penjual di 7 pasar. Pada tahun 2018, Gross Merchandise Value (GMV) Shopee mencapai US $ 10 miliar dengan lebih dari 600 juta transaksi di platform. Banyaknya penjual yang bergabung di Shopee serta tingginya jumlah transaksi yang terjadi cukup membuktikan bahwa Shopee merupakan sebuah marketplace terpercaya dan aman.

Hal ini diharapkan membentuk citra positif di mata konsumen sebagai bahan pertimbangan dalam keputusan pembelian. Dimana Brand Image merupakan salah satu pertimbangan yang ada dibenak konsumen sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk (Musa & Muh, 2017:189). Shopee mengembangkan usahanya dengan jalur kerjasama dengan berbagai merchant seperti resto, apotek, toko cake & bakery dalam hal pembayaran.

Dalam mencapai tujuan ini penulis menggunakan kuesioner

sebagai instrument untuk mendapatkan data primer individu di Indonesia. Setelah ini penulis mencoba merumuskan struktur penelitian ini ke dalam beberapa tahapan berikutnya yakni tinjauan pustaka, metodologi penelitian, hasil penelitian dan akhirnya adalah kesimpulan.

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Kotler (2012 : 48) mendefinisikan bahwa keputusan pembelian merupakan sikap seseorang untuk membeli atau menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa yang telah diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan menanggung risiko yang mungkin ditimbulkannya. Setiadi (2012) mendefinisakan suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Definisi lain keputusan pembelian yang dibuat oleh konsumen didasarkan pada berbagai motif dan spesifik impuls. Semakin kuat dorongan dan motif konsumen, semakin kuat pula keputusan untuk membeli produk tertentu menurut (Chang & Wang, 2011) dalam (Amron, 2018).

Sutisna (2002 : 15) dalam Setyaningrum, Nurul, dkk, 2013).

(5)

Indikator untuk mengukur keputusan pembelian yang diambil oleh konsumen antara lain :

1. Benefit Association 2. Prioritas dalam membeli 3. Frekuensi pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2012 : 154 ) dalam V. Senggetang, dkk, 2019) ada empat indikator keputusan pembelian yaitu :

1. Kemantapan pada sebuah produk

2. Kebiasaan dalam membeli produk

3. Memberikan rekomendasi pada orang lain

4. Melakukan pembelian ulang Kotler dan Armstrong (2014 : 76) mendefinisikan pengertian promosi sebagai berikut, Promotion refers to activities that communicate to merits of the product and persuade target customers to buy it. Definisi tersebut menyatakan bahwa Promosi; mengacu pada aktivitas yang berkomunikasi dengan keunggulan produk dan membujuk target pelanggan untuk membelinya. Rambat Lupiyoadi (2013 : 92) mendefinisikan promosi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhan. Menurut Tjiptono (2010 : 219) promosi adalah suatu aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Kotler dan Keller (2012:272) indikator-indikator promosi diantaranya adalah :

1. Frekuensi promosi adalah adalah jumlah promosi penjualan yang dilakukan dalam suatu waktu melalui media promosi penjualan.

2. Kualitas promosi adalah tolak ukur seberapa baik promosi penjualan dilakukan.

3. Kuantitas promosi adalah nilai atau jumlah promosi penjualan yang diberikan konsumen.

4. Waktu promosi adalah lamanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan.

5. Ketepatan atau kesesuaian sasaran promosi merupakan factor yang diperlukan untuk mencapai target yan diinginkan perusahaan.

Citra merek adalah persepsi konsumen tentang suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi yang ada pada pikiran konsumen. Citra merek merupakan tautan yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat suatu merek (Kotler, et al, 2016). Brand Image adalah persepsi konsumen terhadap suatu merek, seperti yang dicerminkan dalam asosiasi yang tertanam di ingatan konsumen menurut Keller (2013 : 72). Brand Image adalah persepsi konsumen terhadap suatu merek, seperti yang dicerminkan dalam asosiasi yang tertanam di ingatan konsumen menurut Keller (2013 : 72).

(6)

Indikator citra merek (brand image) terdiri atas tiga bagian (Simamora, 2012), yaitu :

1. Citra perusahaan (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa.

2. Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa.

3. Citra produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu barang atau jasa.

Kotler (2017 : 65) berpendapat bahwa saluran distribusi adalah alat yang anda pergunakan untuk menghantarkan atau mengirimkan tawaran anda, dan alat dimana penduduk harus mengaksesnya. Tjiptono (2015 : 347) mengemukakan bahwa saluran distribusi adalah rute atau rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasar maupun yang independen, dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Sedangkan Suhardi Sigit dalam Sunyoto (2012) mengemukakan bahwa saluran distribusi adalah perantara-perantara, para pembeli dan penjual yang dilalui oleh perpindahan barang baik fisik maupun perpindahan milik sejak dari produsen hingga ke tangan konsumen. Suatu perusahaan didalam mendistribusikan barangnya dapat menggunakan salah satu atau lebih dari cara penyaluran.

Indikator saluran distribusi mengacu dari teori yang dikemukakan

oleh Kotler dan Keller (2007 : 122) dalam penelitian yang dilakukan oleh (Ariyanto et al., 2019) yaitu kemudahan mendapatkan produk, lokasi pembelian, lokasi mudah dijangkau, dan sistem transportasi. Hipotesis Penelitian

Hipotesis 1 : Promosi dari produk Shopee akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada platform Shopee

Hipotesis 2 : Brand Image dari produk Shopee akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada platform Shopee

Hipotesis 3 : saluran distribusi akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada platform Shopee Hipotesis 4 : Promosi, Brand Image dan Saluran Distribusi berpengaruh simultan terhadap keputusan pembelian konsumen pada platform Shopee

(7)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini termasuk kedalam jenis penelitian kuantitatif. Hal tersebut berdasarkan pada judul yang diteliti, yakni “Pengaruh Promosi, Brand Image, Saluran Distribusi terhadap Keputusan Pembelian pada platform Shopee”. Penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara promosi (x1), brand image (x2) dan saluran distribusi (x3) terhadap keputusan pembelian (y) pada platform Shopee pada mahasiswa Universitas Pelita Bangsa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, jurusan Manajemen. Penelitian ini menggunakan uji instrumen yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Metode analisis menggunakan metode analisis linear berganda dengan mempertimbangkan uji asumsi klasik.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pelita Bangsa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen sehingga teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik random sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 108 responden. Kuesioner penelitian terdiri dari kuesioner yang disebar dalam kuesioner online yang disebar di sosial media dalam bentuk google doc form.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data diperoleh dari hasil jawaban responden atas kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa

Universitas Pelita Bangsa sejumlah 108 orang.

Tabel 1 Uji Validitas Variabel Promosi (X1) Kontstru ktur kompens asi r hitu ng r tabel N Keteran gan df=( N-2) X1.1 0,61 3 0,18 91 10 8 VALID X1.2 0,51 9 0,18 91 10 8 VALID X1.3 0,61 4 0,18 91 10 8 VALID X1.4 0,63 1 0,18 91 10 8 VALID X1.5 0,68 1 0,18 91 10 8 VALID X1.6 0,55 4 0,18 91 10 8 VALID X1.7 0,74 8 0,18 91 10 8 VALID X1.8 0,63 1 0,18 91 10 8 VALID X1.9 0,65 8 0,18 91 10 8 VALID X1.10 0,75 0 0,18 91 10 8 VALID X1.11 0,57 9 0,18 91 10 8 VALID Berdasarkan uji validitas terhadap variabel Promosi (X1) di atas menunjukan bahwa r hitung untuk 11 butir pernyataan lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 5% yakni sebesar 0,1891. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan adalah valid.

(8)

Tabel 2 Uji Validitas Variabel Brand Image (X2) Kontstru ktur kompens asi r hitu ng r tabel N Keteran gan df=( N-2) X2.1 0,71 7 0,18 91 10 8 VALID X2.2 0,76 9 0,18 91 10 8 VALID X2.3 0,73 2 0,18 91 10 8 VALID X2.4 0,76 2 0,18 91 10 8 VALID X2.5 0,84 4 0,18 91 10 8 VALID X2.6 0,75 2 0,18 91 10 8 VALID X2.7 0,82 3 0,18 91 10 8 VALID Berdasarkan uji validitas terhadap variabel Brand Image (X2) di atas menunjukan bahwa r hitung untuk 7 butir pernyataan lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5% yakni sebesar 0,1891. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan adalah valid.

Tabel 3 Uji Validitas Variabel Saluran Distribusi (X3) Kontstru ktur kompens asi r hitu ng r tabel N Keteran gan df=( N-2) X3.1 0,69 4 0,18 91 10 8 VALID X3.2 0,71 5 0,18 91 10 8 VALID X3.3 0,76 0,18 10 VALID 3 91 8 X3.4 0,83 0 0,18 91 10 8 VALID X3.5 0,67 0 0,18 91 10 8 VALID X3.6 0,76 5 0,18 91 10 8 VALID X3.7 0,72 3 0,18 91 10 8 VALID X3.8 0,76 3 0,18 91 10 8 VALID X3.9 0,68 6 0,18 91 10 8 VALID X3.10 0,67 3 0,18 91 10 8 VALID Berdasarkan uji validitas terhadap variabel Saluran Distribusi (X3) di atas menunjukan bahwa r hitung untuk 10 butir pernyataan lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5% yakni sebesar 0,1891. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan adalah valid. Tabel 4 Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Kontstru ktur kompens asi r hitu ng r tabel N Keteran gan df=( N-2) Y1 0,80 9 0,18 91 10 8 VALID Y2 0,77 8 0,18 91 10 8 VALID Y3 0,82 9 0,18 91 10 8 VALID Y4 0,81 7 0,18 91 10 8 VALID Y5 0,72 7 0,18 91 10 8 VALID

(9)

Berdasarkan uji validitas terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y) di atas menunjukan bahwa r hitung untuk 5 butir pernyataan lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5% yakni sebesar 0,1891. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan adalah valid.

Tabel 5 Uji Reliabilitas Variabel N item Nilai Cronbach’s Alpha Promosi 11 0,838 Brand Image 7 0,885 Saluran Distribusi 10 0,901 Keputusan Pembelian 5 0,848

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada keseluruhan variabel di atas menunjukan nilai Cronbach’s alpha lebih besar dari nilai kritis (>) 0,6 ini berarti bahwa pernyataan kuesioner dinyatakan reliabel.

Tabel 6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 108 Normal Mean .0000000 Parametersa ,b Std. Deviatio n 1.89389650 Most Extreme Differences Absolut e .121 Positive .072 Negativ e -.121 Test Statistic .121 Assymp. Sig. (2-tailed) .000c Exact. Sig. (2-tailed) .076 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa distribusi normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,076 lebih besar dari (>) 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data di atas berdistribusi normal.

Gambar 5 Histogram Data Hasil Uji Normalitas

(10)

Dari gambar 5 di atas dapat diketahui bahwa grafik membentuk gunung atau lonceng di bawah titik 0, dengan ini maka data residual terdistribusi secara normal.

Pada gambar 6 dapat dilihat bahwa grafik normal probability plot of regession standarized menunjukan pola grafik yang normal. Hal ini terlihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.

Berdasarkan tabel 7 di bawah ini dapat dilihat bahwa nilai regresi tidak mengalami gangguan multikolineritas. Hal ini tampak pada nilai tolerance masing-masing variabel.

Tabel 7 Uji Multikolinearitas

Hal ini tampak pada tabel di atas bahwa nilai tolerance masing-masing variabel lebih dari 0,1 yaitu variabel promosi sebesar 0,321 dan variabel brand image sebesar 0,287 sedangkan variabel saluran distribusi sebesar 0,316. Lalu pada nilai VIF masing-masing variabel karng dari 10 yaitu variabel promosi sebesar 3,118 dan variabel brand image sebesar 3,489 sedangkan variabel saluran distribusi sebesar 3,165. Coefficientsa Model Unstandardiz ed Coefficients Standar dized Coeffic ients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 (Consta nt) -2,500 1,695 -1.475 .143 Promosi .167 .063 .266 2.652 .009 .321 3.11 8 Brand Image .578 .094 .651 6.134 .000 .287 3.48 9 Saluran Distribu si -.044 .058 -.076 .748 .456 .316 3.16 5

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Gambar 6 Normal Probability Plot Of Regession Standarized

(11)

Tabel 8 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas menggunakan Uji Glejser menunjukan bahwa nilai Sig. > 0,05. Variabel promosi sebesar 0,156, variabel brand image 0,898 dan variabel saluran distribusi sebesar 0,628 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam Uji Glejser ini.

Hasil pengujian

heteroskedastisitas menggunakan scatter plot pada gambar 7 di atas menunjukan bahwa titik-titik tidak membentuk pola tertentu atau tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas diatas dan dibawah angka 0 (Nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan demikian, asumsi-asumsi normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas dalam model regresi dapat dipenuhi dari model ini. Tabel 9 Uji Regresi Linear

Berganda Coefficientsa Model Unstandardi zed Coefficients Standa rdized Coeffi cients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Consta nt) 3,118 1,071 2,911 .004 Promosi -.057 .040 -.244 -1.428 .156 Brand Image .008 .060 .023 .129 .898 Saluran Distribu si .018 .037 .083 .486 .628

a. Dependent Variable: ABS_RES

Koefisie Regresi

t

hitung t tabel Sig. (Constant) -2,500 -1,475 Promosi (X1) 0,167 2.652 .009 Brand Image (X2) 0,578 6,134 1,98260 .000 Saluran Distribusi (X3) -0,044 -0,748 .456 Adjusted R2 0,655 F hitung 68,714 F tabel 2,69 Sig. 0,000

Gambar 7 Uji Heteroskedastisitas (Scatter Plot)

(12)

Pada tabel 9 di atas dapat diperoleh koefisien regresi untuk variabel bebas X1 = 0,167 dan X2 = 0,578 sedangkan X3 = -0,044 dengan konstanta sebesar -2,500 dan standar error sebesar 1,921 sehingga model persamaan regresi linear berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut : Y = 2500 + 0,167X1 + 0,578X2 + -0,044X3 + e

Tabel 10 Uji t

a. Hipotesis pertama (H1)

Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh promosi (X1) terhadap Y adalah sebesar 0,009 < 0,05 dan nilai t hitung 2,652 > t tabel 1,98260, maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa H1

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)

b. Hipotesis kedua (H2)

Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh brand image (X2) terhadap Y adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 6,134 > t tabel 1,98260 maka H0 ditolak dan H2 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).

c. Hipotesis ketiga (H3)

Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh saluran distribusi (X3) terhadap Y adalah sebesar 0,456 > 0,05 dan nilai t hitung -0,748 < t tabel 1,98260 maka H0 diterima dan H3 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).

Tabel 11 Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression Residual Total 760.726 383.792 1144.519 3 104 107 253.575 3.690 68.714 .000b

Pada tabel 11 dapat disimpulkan bahwa diperoleh Fhitung sebesar 68,714 > Ftabel sebesar 2,69 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka H0 ditolak dan H4 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi, brand image dan saluran distribusi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Coefficientsa Model Unstandardi zed Coefficients Standar dized Coeffic ients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Consta nt) -2.50 0 1.695 -1.475 .143 Promosi .167 .063 .266 2.652 .009 Brand Image .578 .094 .651 6.134 .000 Saluran Distribu si -.044 .058 -.076 -.748 .456

(13)

Tabel 12 Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 12 mengenai hasil uji koefesien determinasi, dapat diketahui besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0,655. Hal ini berarti 65,5% Keputusan Pembelian pada platform Shopee dipengaruhi oleh ketiga variabel independen yaitu Promosi, Brand Image dan Saluran Distribusi. Sedangkan sisanya 34,5% (100%-65,5%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain selain yang ada di penelitian ini.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh variabel promosi (X1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) didapatkan nilai t hitung sebesar 2,652 dengan sig. 0,009. Sementara itu nilai pada table distribusi 5% t tabel sebesar 1,98260 maka nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel dan nilai sig. lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima atau hipotesis pertama

terbukti yang berarti variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada platform Shopee

Dengan kata lain peningkatan ataupun penurunan promosi akan berdampak pada keputusan pembelian, sehingga dapat dikatakan bahwa promosi yang dilakukan Shopee sudah baik dan tepat sasaran dalam menjangkau konsumen. Hal ini diharapkan akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen untuk berbelanja pada platform Shopee karena frekuensi promosi Shopee yang tinggi mengakibatkan konsumen akan lebih sering melihat promosi Shopee baik di media sosial maupun di media cetak.

Sesuai dengan hasil penelitian dari Dwita Suhari Yati Tarigan, Darwin Lie, Efendi dan Erbin Chandra pada tahun 2018 (Tarigan et al., 2019) dalam jurnal pengaruh promosi dan citra merek terhadap keputusan pembelian rokok A Mild yang ditawarkan oleh PT. Duta Media Indonesia Area Pematangsiantar yang menyatakan bahwa secara parsial promosi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian rokok A Mild yang ditawarkan oleh PT. Duta Media Indonesia Area Pematangsiantar.

Tetapi hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Aprilli Sugianto dan Sarli Rahman pada tahun 2019 dalam jurnal yang berjudul pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian lampu Shinyoku di CV. Sinar Abadi Pekanbaru menyatakan bahwa Promosi tidak terbukti berpengaruh terhadap keputusan Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .815a .665 .655 1.921 a. Predictors: (Constant), Saluran

Distribusi, Promosi, Brand Image b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

(14)

pembelian. Lalu hasil penelitian Fajar Tri Hermawan pada tahun 2020 dalam jurnal yang berjudul pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian (studi kasus pada konsumen sepeda motor honda di kompleks graha indah bekasi) menyatakan bahwa promosi tidak terbukti berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

2. Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh variabel brand image (X2) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y) didapatkan nilai t hitung sebesar 6,134 dengan sig. 0,000. Sementara itu nilai pada table distribusi 5% t tabel sebesar 1,98260 maka nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel dan nilai sig. lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H2 diterima atau hipotesis kedua terbukti dan diterima yaitu brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada platform Shopee. Dengan demikian variabel brand image dapat terus ditingkatkan oleh pihak Shopee.

3. Pengaruh Saluran Distribusi terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh variabel saluran distribusi (X3) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) didapatkan nilai t hitung sebesar -0,748 dengan sig. 0,456. Sementara itu nilai pada table distribusi 5% t tabel sebesar 1,98260 maka nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel dan nilai sig. lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0

diterima dan H3 ditolak atau hipotesis ketiga tidak terbukti yang berarti variabel saluran distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada platform Shopee.

Dengan kata lain peningkatan ataupun penurunan saluran distribusi tidak akan berdampak pada keputusan pembelian, sehingga dapat dikatakan bahwa saluran distribusi yang dilakukan Shopee belum tepat sasaran dalam menjangkau konsumen. Berdasarkan hasil tersebut berarti konsumen dalam penelitian ini merasa tidak terpengaruh oleh saluran distribusi.

Hal ini dapat terjadi karena setiap perusahaan sudah memiliki standar untuk masing-masing saluran distribusi. Hal inilah yang menyebabkan saluran distribusi melakukan yang terbaik yang mengakibatkan konsumen tidak perlu repot kemana untuk melakukan pembelian. Saluran Distribusi adalah tempat atau organisasi yang melakukan proses penyampaian produk yang dijual kepada konsumen.

Penelitian ini bersesuaian dengan hasil penelitian (Fajar Tri Hermawan, 2020) dalam jurnal yang berjudul pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian (studi kasus pada konsumen sepeda motor honda di kompleks graha indah bekasi) menyatakan bahwa saluran distribusi tidak terbukti berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian oleh Nur Hidayat, Kasno T. Kasim dan Noer Aisyah Barlian dalam artikel Pengaruh

(15)

Diferensiasi Produk dan Saluran Distribusi Terhadap Keputusan Pembelia Top Coffee pada outlet Pelanggan PT. Tekad Karya Putera di Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang terbit di Jurnal Riset Manajemen Volume 1, Nomor 2, September 2018 Hal 81 – 89, yang menghasilkan kesimpulan diferensiasi produk dan saluran distribusi secara simultan terhadap keputusan pembelian. Ini menunjukkan bahwa secara simultan diferensiasi produk dan saluran distribusi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Top Coffee pada outlet pelanggan PT. Tekad Karya Putera di Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang.

4. Pengaruh Promosi, Brand Image dan Saluran Distribusi terhadap Keputusan Pembelian

Untuk menentukan tingkat signifikansi variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen, maka digunakan nilai uji F dengan nilai Fhitung yaitu 68.714 lebih besar dari Ftabel yaitu 2,69 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang dapat diartikan bahwa nilai Fhitung mengidentifikasikan bahwa H0 ditolak dan H4 diterima, maka dapat disimpulkan kontribusi secara simultan variabel promosi (X1), brand image (X2) dan saluran distribusi (X3) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).

R2 (koefisien determinasi) untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Semakin besar R2, semakin besar pula

kemampuan variabel independen promosi (X1), brand image (X2) dan saluran distribusi (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). Dari uji R2 didapatkan hasil nilai koefisien determinan (adjusted R square) sebesar 0,655 atau 65,5% yang berarti keputusan pembelian (Y) dipengaruhi oleh variabel promosi (X1), brand image (X2) dan saluran distribusi (X3), sedangkan sisanya sebesar 34,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar dari penelitian ini.

Adapun pada analisis regresi linear berganda dapat dijelaskan besarnya nilai keputusan pembelian jika 1 poin kenaikan variabel promosi adalah sebesar Y = -2,500 + 0,167 x (5) = -1,665 poin. Artinya tiap kenaikan 1 poin variabel promosi akan diikuti oleh kenaikan prediksi keputusan pembelian, jika variabel brand image dan saluran distribusi tetap.

Lalu besarnya nilai keputusan pembelian jika 1 poin kenaikan variabel brand image adalah sebesar Y = -2,500 + 0,578 x (5) = 0,39 poin. Artinya tiap kenaikan 1 poin variabel brand image akan diikuti oleh kenaikan prediksi keputusan pembelian, jika variabel promosi dan saluran distribusi tetap.

Sedangkan besarnya nilai keputusan pembelian jika 1 poin kenaikan variabel saluran distribusi adalah sebesar Y = -2,500 - 0,044 x (5) = -12,72 poin. Artinya tiap kenaikan 1 poin variabel saluran distribusi akan diikuti oleh kenaikan prediksi

(16)

keputusan pembelian, jika variabel promosi dan brand image tetap.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Hal ini berdasarkan nilai signifikan variabel promosi yaitu sebesar 0,009 < 0,05. 2. Variabel brand image memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Hal ini berdasarkan nilai signifikan variabel brand image sebesar 0,000 < 0,05.

3. Variabel saluran distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berdasarkan nilai signifikan variabel saluran distribusi sebesar 0,456 > 0,05. 4. Variabel promosi, brand image dan saluran distribusi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berdasarkan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 dan besarnya nilai Adjusted R Square yaitu 0,655.

Hal ini berarti 65,5% Keputusan Pembelian pada platform Shopee dipengaruhi oleh ketiga variabel independen yaitu Promosi, Brand Image dan Saluran Distribusi. Sedangkan sisanya 34,5 (100%-65,5%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan di penelitian ini. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh promosi, brand image dan saluran distribusi secara

simultan atau bersama-sama dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada platform Shopee pada mahasiswa Universitas Pelita Bangsa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen.

Saran

1. Bagi perusahaan

Dari hasil penelitian yang penulis teliti, bahwa ada baiknya jika pihak Shopee terus meningkatkan frekuensi promosi serta lebih menarik dan mempertahankan atau meningkatkan brand image agar konsumen tetap memilih Shopee sebagai tempat berbelanja on line.

2. Bagi akademisi

Dimasa depan, mengingat variabel bebas penelitian ini merupakan hal yang sangat penting untuk mempengaruhi keputusan pembelian diharapkan agar mengembangkan dan memperluas penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain diluar variabel dalam penelitian ini seperti harga, perilaku konsumen, loyalitas, minat beli, kepercayaan dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Amron, A. (2018). The Influence of Brand Image, Brand Trust, Product Quality, and Price on the Consumer’s Buying Decision of MPV Cars. European Scientific Journal, ESJ, 14(13), 228. https://doi.org/10.19044/esj.2018. v14n13p228

(17)

Andrian, A. (2018). Dampak Promosi, Brand Awareness Dan Pemilihan Saluran Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Obat Sakit Kepala. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 3(2), 165–174.

https://doi.org/10.36226/jrmb.v3i 2.109

Ariyanto, A., Triastity, R., Susanti, R., Program, ), Manajemen, S., Ekonomi, F., Slamet, U., & Surakarta, R. (2019). ANALISIS

PENGARUH HARGA,

PROMOSI, SALURAN

DISTRIBUSI, DAN KUALITAS

PRODUK TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL (Survei pada Konsumen Toyota Calya di Nasmoco Ringroad Surakarta). Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan, 19(Desember), 520–527.

Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik

E-Commerce 2019. Www.Bps.Go.Id. https://www.bps.go.id/publication /2019/12/18/fd1e96b05342e479a 83917c6/statistik-e-commerce-2019.html

Bayu, D. J., & Ridhoi, M. A. (2021). 10 E-commerce dengan Pengunjung Terbesar pada Kuartal IV 2020. Databoks.Katadata.Co.Id, datapublish. https://databoks.katadata.co.id/dat apublish/2021/02/11/10-e- commerce-dengan-pengunjung-terbesar-pada-kuartal-iv-2020# Burmann, C., Riley, N.-M.,

Halaszovich, T., & Schade, M.

(2017). Strategic Brand Management. In Identity-Based

Brand Management.

https://doi.org/10.1007/978-3-658-13561-4_3

Dwi, H. J. (2020). Pengunjung Situs Shopee Terbesar di Indonesia. 6

Juli, April, 1.

https://databoks.katadata.co.id/dat apublish/2020/07/06/pengunjung-

situs-shopee-terbesar-di-indonesia#

Ekonomi, F., & Manajemen, J. (2019). Pengaruh Promosi Penjualan Dan Citra Produk Terhadap Keputusan Menggunakan Produk Telkomsel. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(1), 761–770. https://doi.org/10.35794/emba.v7i 1.22553

Fajar Tri Hermawan. (2020). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Konsumen Motor Honda Di Komplek Graha Indah Bekasi. STIE Indonesia, 53(9), 1689–1699.

Fikri, M. El. (2018). Analisis Citra Merek, Harga, Distribusi Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sunlight Oleh Konsumen Rumah Tangga Di Kota Medan. Universitas Pembangunan Panca Budi, June, 1–54.

https://doi.org/10.13140/RG.2.2.2 5537.10085

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. (2014). Principles of Marketin, 12th Edition. Jilid 1 Terjemahan Bob Sabran Jakarta : Erlangga.

(18)

Kotler, Philip and Gary Amstrong, 2012. “Prinsip-prinsip

Pemasaran”. Edisi 13. Jilid 1.

Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Keller.L 2012. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas.Erlangga, Jakarta Merek, P. C., Dan, H., Terhadap, P.,

Yogyakarta, D. I., & Nurhayati, S. (2017). Pengaruh citra merek, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian handphone samsung di yogyakarta. IV(2), 60–69.

Miati, I. (2020). Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan Pembelian Kerudung Deenay (Studi pada Konsumen Gea Fashion Banjar). Abiwara : Jurnal Vokasi Administrasi Bisnis, 1(2), 71–83. https://doi.org/10.31334/abiwara. v1i2.795

Oladepo, O. I. and, & Abimbola, O. S. (2015). The Influence Of Brand Image And Promotional Mix On Consumer Buying Decicion - A Study Of Beverage Consumers In. British Journal of Marketing Studies, 3(4), 97–109.

Rahayu, N. (2019). Pertumbuhan E-Commerce Pesat di Indonesia. Www.Wartaekonomi.Co.Id. https://m.wartaekonomi.co.id/rea

d216302/pertumbuhan-e-commerce-pesat-di-indonesia

Rambat, L. (2013). Manajemen

Pemasaran Jasa Berbasis

Kompetensi. Salemba Empat.

Safir, M. (2020). Tren dan Peluang Industri E-Commerce di Indonesia 2020. Www.Cnnindonesia.Com. https://www.cnnindonesia.com/te knologi/20200205204206-206- 472064/tren-dan-peluang- industri-e-commerce-di-indonesia-2020

Simamora Henry. 2000. Manajemen Pemasaran internasional. Jilid 1 Edisi Cetak 1, Salemba Empat Jakarta.

Sudaryanto, S., Subagio, N. A., Awaliyah, I. N., Wulandari, D., & Hanim, A. (2019). Influence of brand image, price and promotion on consumer’s buying decision of fast moving consumer’s goods with culture as a moderating variable in basmallah retail store in Indonesia. International Journal of Scientific and Technology Research, 8(3), 85– 92.

Sunyoto, Danang. 2014. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta : CAPS (centre of Academic Publishing Service)

Swastha, Basu & Handoko, Hani. 2011. Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta. BPFE

Sutisna, SE., ME.. (2002). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran

(cet2). Bandung: Remaja Rosdakarya

Tjiptono, Fandy. 2010, Strategi Pemasaran, Edisi 2, Andi Offset, Yogyakarta.

Gambar

Gambar  1  Presentase  Usaha  E- E-Commerce  menurut  Tahun  Mulai  Usaha E-commerce
Gambar  2  Rata-Rata  Kunjungan  Web  E-commerce  Bulanan  (kuartal I-2020)
Gambar 4 Model Penelitian
Tabel 1 Uji Validitas Variabel  Promosi (X1)  Kontstru ktur  kompens asi  r  hitung  r  tabel  N  Keterandf=(gan N-2)  X1.1  0,61 3  0,1891  10 8  VALID  X1.2  0,51 9  0,1891  10 8  VALID  X1.3  0,61 4  0,1891  10 8  VALID  X1.4  0,63 1  0,1891  10 8  VALI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan deskripsi tersebut, artikel ini memfokuskan pada landasan dan model manajemen pengembangan kurikulum pendidikan berbasis tauhid dalam upaya

masih berusia remaja. Bonek yang masih remaja tersebut cenderung mudah terprovokasi. Untuk memperbaiki atau merestorasi stigma Bonek ada beberapa hal yang dapat

Dari hasil Tabel 4 terlihat bahwa debit puncak banjir membesar setelah pembendungan (RS 27) yang menunjukkan adanya air yang tertahan oleh bendungan alam sebelumnya

Dalam rangka menahan arus pengaruh pendidikan barat yang dikelola Pemerintah Kolonial Belanda, Tuan Guru Muhammad Kasyful Anwar bekerjasama dengan Tuan Haji Setta, seorang

Pembekalan PPL merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pihak LPPMP sebagai lembaga yang menangani program PPL di Universitas Negeri Yogyakarta melalui Dosen

pola pikir penulis dalam membuat konsep dan cara penggarapan tulisan yang baik dan benar sehingga mudah untuk dimengerti orang lain. Warsana, S.Sn., M.Sn., selaku dosen penguji

Sesuai dengan perolehan data pada Tabel 9, yakni end-to-end delay dan packet delivery ratio, nilai packet loss protokol routing GPSR pun lebih kecil dibandingkan